Credit republika.co.id
Senin, 01 Oktober 2018
Balas Serangan Parade Militer, Iran Jatuhkan Rudal di Suriah
Ilustrasi (REUTERS/Alaa al-Faqir)
Kantor berita Iran, IRNA mengatakan serangan yang menargetkan basis kelompok militan itu "menewaskan dan melukai" sejumlah anggota militan di "timur Sungai Euphrates" Suriah tanpa menjelaskan lebih detail lagi.
"Markas pelaku yang bertanggung jawab atas serangan teroris yang terjadi di Ahvaz telah diserang beberapa menit lalu di sekitar Euphrates dengan sejumlah rudal balistik oleh pasukan angkatan udara Garda Revolusi," bunyi pernyataan pasukan tersebut melalui situs resminya, Senin (1/10).
Garda Revolusi Iran merilis sejumlah gambar di situsnya yang menunjukkan proses peluncuran rudal-rudal tersebut di sebuah lokasi yang tidak diberitahu.
Namun, selama ini pasukan Iran kerap meluncurkan serangan rudal semacam itu dari wilayah barat negaranya. Tahun lalu, Teheran juga pernah menembakan peluru kendali ke wilayah Suriah sebagai balasan atas serangan ISIS yang menragetkan gedung parlemen Iran dan makam Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Serangan terbaru Iran pagi ini menambah kebingungan terkait pelaku penembakan massal di Ahvaz akhir September lalu.
Insiden bermula saat empat pria bersenjata melontarkan serangkaian tembakan membabi-buta dari belakang panggung saat parade berlangsung sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Beberapa media melaporkan para gerilyawan menyamar dengan berpakaian ala militer Iran. Keempatnya juga diketahui berusaha menyerang area para pejabat setempat menonton parade.
Semula, Iran menyalahkan Arab Saudi dan Amerika Serikat, sebagai musuh bebuyutannya, sebagai dalang penembakan massal tersebut. Sejumlah kelompok ekstremis, termasuk ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hingga kini, pemerintah dan media Suriah tampak belum menyadari serangan yang diluncurkan pemerintahan Presiden Hassan Rouhani hari ini, demikian dilaporkan The Washington Post.
Credit cnnindonesia.com
Lebanon: Israel Terus Cari Alasan untuk Lakukan Agresi
BEIRUT
- Lebanon menyatakan, pidato yang disampaikan oleh Perdana Menteri
Israel, Benjamin Netanyahu di Sidang Majelis Umum PBB hanyalah upaya
lain dari Israel untuk melakukan agresi terhadap sebuah negara.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil menyatakan, Israel telah melupakan kekalahan sebelumnya di tangan pasukan Lebanon dan berusaha melakukan agresi baru.
"Di sini Israel sekali lagi datang dengan alasan untuk membenarkan agresi dan mempersiapkan untuk melanggar kedaulatan negara lain menggunakan platform (PBB)," kata Bassil, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (30/9)
"Israel telah melupakan bahwa Lebanon mengusir mereka, mengalahkan agresinya, dan tampaknya tidak menyadari fakta bahwa arogansi dan teman-teman baru tidak akan bermanfaat," sambungnya, mengacu pada komentar Netanyahu tentang Israel memiliki kedekatan dengan negara-negara Arab lainnya melawan Iran.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil menyatakan, Israel telah melupakan kekalahan sebelumnya di tangan pasukan Lebanon dan berusaha melakukan agresi baru.
"Di sini Israel sekali lagi datang dengan alasan untuk membenarkan agresi dan mempersiapkan untuk melanggar kedaulatan negara lain menggunakan platform (PBB)," kata Bassil, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (30/9)
"Israel telah melupakan bahwa Lebanon mengusir mereka, mengalahkan agresinya, dan tampaknya tidak menyadari fakta bahwa arogansi dan teman-teman baru tidak akan bermanfaat," sambungnya, mengacu pada komentar Netanyahu tentang Israel memiliki kedekatan dengan negara-negara Arab lainnya melawan Iran.
Seperti
diketahui, Netanyahu dalam pidatonya menyatakan mereka tidak akan
membiarkan Hizbullah untuk mendapatkan dan menumpuk sejata yang dapat
mengancam Israel. Dia menyebut, Israel akan melakukan serangan jika
Hizbullah terbukti berencana menyerang Israel.
Credit sindonews.com
AS Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan Suriah-Irak
ERBIL
- Pasukan Kurdi Suriah atau Peshmerga, yang merupakan bagian dari
Pasukan Pembebasan Suriah (SDF), menuturkan bahwa Amerika Serikat (AS)
telah membangun pangkalan militer di dekat perbatasan Irak dan Suriah.
Komandan Peshmerga, Xelil Şirvan mengatakan, bahwa pangkalan militer AS telah terdeteksi di dekat kota Al-Qa'im, yang berada di barat laut Irak di perbatasan dengan Suriah.
"Menurut data kami, AS telah mendirikan pangkalan militer baru di wilayah Al-Qa'im yang penting dan strategis di provinsi Anbar di perbatasan Irak-Suriah," kata Sirvan dalam sebuah peryataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (30/9).
"Orang-orang Amerika membangun kehadiran militer (mereka) di wilayah itu, itulah sebabnya pasukan pemerintah Irak mengirim lebih banyak bala bantuan militer kepada Al-Qa'im untuk meningkatkan perlindungan perbatasan," sambungnya.
Sementara itu, juru bicara SDF menjelaskan bahwa pangkalan baru itu terlibat dalam operasi yang dilakukan para pasukan SDF pada awal bulan ini terhadap benteng terakhir ISIS di wilayah Hajin, di Suriah timur.
Al-Qa'im, sebuah kota Irak yang terletak di dekat perbatasan yang terhubung dengan kota Suriah Abu Kamal. Kota ini direbut kembali pasukan Irak pada awal November tahun lalu dari ISIS. Pasukan Irak kemudian mengumumkan bahwa mereka telah memulihkan kendali atas pos-pos pemeriksaan di perbatasan dengan Suriah.
Komandan Peshmerga, Xelil Şirvan mengatakan, bahwa pangkalan militer AS telah terdeteksi di dekat kota Al-Qa'im, yang berada di barat laut Irak di perbatasan dengan Suriah.
"Menurut data kami, AS telah mendirikan pangkalan militer baru di wilayah Al-Qa'im yang penting dan strategis di provinsi Anbar di perbatasan Irak-Suriah," kata Sirvan dalam sebuah peryataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (30/9).
"Orang-orang Amerika membangun kehadiran militer (mereka) di wilayah itu, itulah sebabnya pasukan pemerintah Irak mengirim lebih banyak bala bantuan militer kepada Al-Qa'im untuk meningkatkan perlindungan perbatasan," sambungnya.
Sementara itu, juru bicara SDF menjelaskan bahwa pangkalan baru itu terlibat dalam operasi yang dilakukan para pasukan SDF pada awal bulan ini terhadap benteng terakhir ISIS di wilayah Hajin, di Suriah timur.
Al-Qa'im, sebuah kota Irak yang terletak di dekat perbatasan yang terhubung dengan kota Suriah Abu Kamal. Kota ini direbut kembali pasukan Irak pada awal November tahun lalu dari ISIS. Pasukan Irak kemudian mengumumkan bahwa mereka telah memulihkan kendali atas pos-pos pemeriksaan di perbatasan dengan Suriah.
Credit sindonews.com
Pemantau Suriah: 18 Ribu Tewas dalam 3 Tahun Serangan Rusia
Ilustrasi. (REUTERS/Bassam Khabieh)
Rusia yang merupakan sekutu rezim berkuasa Suriah, Bashar Al-Assad mulai melakukan serangan ke negara itu pada 30 September 2015. Serangan tersebut merupakan bentuk dukungan kepada Bashar Al-Assad yang kekuasaannya digoyang oleh kelompok oposisi dan pemberontak.
Dikatakan SOHR serangan militer Rusia itu telah membunuh 18.096 orang.
"Jumlah itu termasuk 7.988 penduduk sipil atau hampir setengah dari total korban," kata Ketua SOHR Rami Abdel Rahman.
"Jumlah itu termasuk 7.988 penduduk sipil atau hampir setengah dari total korban," kata Ketua SOHR Rami Abdel Rahman.
Korban Rusia yang lain seperti dicatat SOHR berasal dari para pejuang ISIS dengan jumlah 5.233 orang tewas. Sisanya adalah para kelompok pemberontak, islamis, dan jihadis.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia dan negara-negara Barat kerap mengkritik serangan udara Rusia yang disebut menyerang target tanpa pandang bulu, termasuk target infrastruktur sipil dan rumah sakit.
White Helmets, organisasi relawan kemanusiaan yang beroperasi di kantong-kantong wilayah oposisi mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis Minggu bahwa mereka telah berulang kali melakukan penyelamatan terhadap serangan Rusia di gedung-gedung sipil sejak 2015.
Tempat-tempat yang menjadi korban bom militer Rusia itu di antaranya 19 sekolah, 12 pasar, 20 fasilitas medis serta 21 posko penyelamatan milik White Helmets sendiri.
"Rusia telah menunjukkan sikap abai terhadap sejumlah kesepakatan mereka terhadap zona aman, zona bebas konflik, gencatan senjata, dan zona de-eskalasi, dengan cara melanjutkan serangan udara mereka ke ruang-ruang sipil," demikian pernyataan White Helmets.
Rusia memiliki sebuah pangkalan angkatan laut di Provinsi Tartus pesisir Suriah sejak beberapa dekade lalu, namun mereka memperluas wilayah operasinya hingga ke pangkalan udara Hmeimim pada 2015. Rusia juga menempatkan pasukan khusus dan polisi militer di sejumlah wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah.
Serangan Rusia berperan penting dalam membantu militer pemerintah Suriah mengambil alih sejumlah wilayah yang sempat dikuasai pemberontak, termasuk dalam merebut kembali kota Aleppo pada 2016 dan daerah sekitar Damaskus.
"Rezim (Assad) hanya menguasai 26 persen teritori Suriah, namun saat Rusia mengintervensi kini menjadi dua per tiga," kata Abdel Rahman.
Selain pasukan udara Rusia dan Suriah, pesawat tempur dari koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS juga telah melakukan serangan bom di Suriah sejak September 2014.
Pekan lalu, SOHR mengatakan bahwa serangan udara koalisi pimpinan AS di Suriah telah menewaskan lebih dari 3.300 warga sipil sejak aliansi tersebut memulai operasi melawan ISIS.
Credit cnnindonesia.com
Perseteruan di Arktik, Inggris Perkuat Militer Hadapi Rusia
CB, Jakarta - Menteri
Pertahanan Inggris Gavin Williamson berencana memperbesar jumlah
tentaranya sebanyak 800 personil untuk dikirim ke Arktik pada tahun 2019
guna menghadapi agresi Rusia yang meningkat di sana.
Williamson menjelaskan kepada The Sunday Telegraph pemerintah sedang mempersiapkan strategi pertahanan Arktik yang meliputi pengerahan 800 tentara dan marinirnya ke Norwegia 2019. Inggris juga akan mendirikan pangkalan militernya untuk menghadang agresi Rusia di Artik.
"Kami melihat sangat dekat aktivitas kapal selam Rusia ke level apa yang dulu sebagai Perang Dingin dan ini adalah hak bahwa kami mulai menangggapinya," kata Williamson seperti dikutip dari Japan Times, 1 Oktober 2018.
Rusia dilaporkan media Inggris terus memperbesar kehadirannya di Arktik. Diduga Rusia ingin secepatnya menguasai kawasan kaya minyak akibat mencairnya gunung es di Arktik dipicu perubahan iklim.
Mantan Presiden AS Barack Obama melarang aktivitas latihan perang di Arktik dan Atlantik
Williamson menjelaskan, kehadiran Rusia terjadi di High North dan Arktik. Rusia akan membangun lebih dari 100 fasilitas di Artik.
"Kami harus siap menanggapi semua ancaman karena mereka musuh," kata Williamson saat mempresentasikan strateginya seperti dikutip dari Sputnik News, Minggu, 30 September 2018.
Sebagai rangkaian dari penguatan kehadiran militernya di Arktik, angkatan laut Inggris dan Norwegia akan melanjutkan kegiatan latihan tempurnya.
Sebanyak empat kapal perang RAF Typhoons akan mulai patroli di sektiar Iceland pada 2019, yang diperkirakan untuk membantu mencegah ancaman terhadap keamanan Eropa-Atlantik.
Dan Inggris akan mengerahkan pesawat tempur P-8 Poseidon anti-submarine ke Arktik.
Sebelumnya, pejabat senior Arktik Rusia, Vladimir Barbin menuding NATO sedang meningkatkan pembangunan kekuatan militernya di Arktik di antaranya lewat latihan tempur Trident Juncture 18, keputusan aliansi itu untuk membuat Joint Force Commmand untuk Atlantik berpusat di Norfolk, Amerika Serikat. Badan ini nantinya bertanggung jawab untuk zona Arktik-Atlantik, dan upaya Washington untuk membangun kembali Armada Kedua nya yang beroperasi di Atlantik Utara.
Williamson menjelaskan kepada The Sunday Telegraph pemerintah sedang mempersiapkan strategi pertahanan Arktik yang meliputi pengerahan 800 tentara dan marinirnya ke Norwegia 2019. Inggris juga akan mendirikan pangkalan militernya untuk menghadang agresi Rusia di Artik.
"Kami melihat sangat dekat aktivitas kapal selam Rusia ke level apa yang dulu sebagai Perang Dingin dan ini adalah hak bahwa kami mulai menangggapinya," kata Williamson seperti dikutip dari Japan Times, 1 Oktober 2018.
Rusia dilaporkan media Inggris terus memperbesar kehadirannya di Arktik. Diduga Rusia ingin secepatnya menguasai kawasan kaya minyak akibat mencairnya gunung es di Arktik dipicu perubahan iklim.
Mantan Presiden AS Barack Obama melarang aktivitas latihan perang di Arktik dan Atlantik
Williamson menjelaskan, kehadiran Rusia terjadi di High North dan Arktik. Rusia akan membangun lebih dari 100 fasilitas di Artik.
"Kami harus siap menanggapi semua ancaman karena mereka musuh," kata Williamson saat mempresentasikan strateginya seperti dikutip dari Sputnik News, Minggu, 30 September 2018.
Sebagai rangkaian dari penguatan kehadiran militernya di Arktik, angkatan laut Inggris dan Norwegia akan melanjutkan kegiatan latihan tempurnya.
Sebanyak empat kapal perang RAF Typhoons akan mulai patroli di sektiar Iceland pada 2019, yang diperkirakan untuk membantu mencegah ancaman terhadap keamanan Eropa-Atlantik.
Dan Inggris akan mengerahkan pesawat tempur P-8 Poseidon anti-submarine ke Arktik.
Sebelumnya, pejabat senior Arktik Rusia, Vladimir Barbin menuding NATO sedang meningkatkan pembangunan kekuatan militernya di Arktik di antaranya lewat latihan tempur Trident Juncture 18, keputusan aliansi itu untuk membuat Joint Force Commmand untuk Atlantik berpusat di Norfolk, Amerika Serikat. Badan ini nantinya bertanggung jawab untuk zona Arktik-Atlantik, dan upaya Washington untuk membangun kembali Armada Kedua nya yang beroperasi di Atlantik Utara.
Credit tempo.co
Kanselir Merkel Ingatkan Trump Tidak 'Hancurkan' PBB
Kanselir Jerman Angle Merkel mengkritik pernyataan Presiden AS Donald Trump mengkritik globalisme. (REUTERS/Philippe Wojazer)
"Saya meyakini menghancurkan sesuatu tanpa membangun sesuatu yang baru sangat berbahaya," kata Merkel saat melakukan kampanye regional di Bavaria, seperti dikutip dari AFP.
Pernyataan Merkel ini dikeluarkan tak lama setelah pidato Trump di sidang Majelis Umum PBB di New York, pekan lalu.
Dalam pidatonya Trump menyatakan bahwa pemerintahannya "menolak ideologi globaisme dan menganut doktrin patriotisme."
"Pemerintahan global adalah bentuk koersi dan dominasi yang harus dilawan oleh negara-negara yang bertanggung jawab," kata Trump.
Pidato
Presiden AS Donald Trump di sidang Majelis Umum PBB pekan lalu mendapat
kritikan dari Kanselir Jerman Angela Merkel. (REUTERS/Carlos Barria)
|
Di sisi lain menurut Merkel, Trump gagal melihat peluang untuk menghasilkan win-win solution dan lebih memilih melihat hanya ada satu pemenang dalam setiap negosiasi internasional.
Merkel telah menjadi Kanselir Jerman sejak November 2005, membuat dirinya tercatat sebagai petahana terlama di Uni Eropa.
Dia juga dikenal dekat dengan Barrack Obama saat masih menjabat sebagai Presiden AS.
Credit cnnindonesia.com
Menjelang Pemilu, 4 Menteri di Thailand Bentuk Partai Baru
CB, Jakarta - Sebanyak empat menteri di pemerintahan Thailand
membuat partai baru bernama Palang Pracharat. Pembentukan Partai Palang
Pracharat dilakukan di tengah-tengah spekulasi Perdana Menteri
Thailand, Prayuth Chan-ocha, akan kembali berkuasa.
Partai Palang Pracharat diketuai oleh Menteri Industri Thailand, Uttama Savanayana. Dia berjanji akan membantu Thailand keluar dari perpecahan politik.
"Kita sudah cukup membuang waktu dan kesempatan untuk mengembangkan negara kita," kata Uttama.
Dikutip dari Reuters pada Minggu, 30 September 2018, Perdana Menteri Chan-ocha telah menjanjikan pemilu akan diselenggarakan pada Mei 2018. Thailand saat ini dipimpin oleh pemerintahan militer atau dikenal pemerintahan Junta.
Peluncuran Partai Palang Pracharat dilakukan hanya beberapa hari setelah Perdana MenteriChan-ocha menyatakan sangat tertarik dengan dunia politik. Keempat menteri yang membentuk partai baru itu kompak tidak akan mengundurkan diri dari posisi menteri.
Menteri Perdagangan Thailand, Sontirat Sontijirawong, yang menjadi Kepala Sekjen Partai Palang Pracharat mengatakan partainya tidak akan memperpanjang pemerintahan militer Thailand yang sekarang berkuasa. Sebab Partai Palang Pracharat tidak terafiliasi dengan pemerintahan saat ini dan tidak memiliki anggota partai dari militer.
Pendiri lain Partai Palang Pracharat adalah Menteri Teknologi Thailand, Suvit Maesincee dan Kobsak Pootrakool, Menteri Sekertaris Negara. Partai ini siap berebut suara di pemilu Thailand Mei 2019.
Partai Palang Pracharat diketuai oleh Menteri Industri Thailand, Uttama Savanayana. Dia berjanji akan membantu Thailand keluar dari perpecahan politik.
"Kita sudah cukup membuang waktu dan kesempatan untuk mengembangkan negara kita," kata Uttama.
Dikutip dari Reuters pada Minggu, 30 September 2018, Perdana Menteri Chan-ocha telah menjanjikan pemilu akan diselenggarakan pada Mei 2018. Thailand saat ini dipimpin oleh pemerintahan militer atau dikenal pemerintahan Junta.
Peluncuran Partai Palang Pracharat dilakukan hanya beberapa hari setelah Perdana MenteriChan-ocha menyatakan sangat tertarik dengan dunia politik. Keempat menteri yang membentuk partai baru itu kompak tidak akan mengundurkan diri dari posisi menteri.
Menteri Perdagangan Thailand, Sontirat Sontijirawong, yang menjadi Kepala Sekjen Partai Palang Pracharat mengatakan partainya tidak akan memperpanjang pemerintahan militer Thailand yang sekarang berkuasa. Sebab Partai Palang Pracharat tidak terafiliasi dengan pemerintahan saat ini dan tidak memiliki anggota partai dari militer.
Pendiri lain Partai Palang Pracharat adalah Menteri Teknologi Thailand, Suvit Maesincee dan Kobsak Pootrakool, Menteri Sekertaris Negara. Partai ini siap berebut suara di pemilu Thailand Mei 2019.
Credit tempo.co
Rusia Mulai Kirim S-300 ke Suriah
MOSKOW
- Rusia menyatakan mereka mulai mengirimkan sistem pertahanan udara
S-300 ke Suriah. Moskow dilaporkan akan mengirimkan setidaknya delapan
unit sistem pertahanan udara tersebut ke Suriah.
"Rusia telah mulai mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (30/9).
Keputusan Moskow untuk mengirimkan S-300 ke Rusia terjadi setelah pesawat mata-matanya, Il-20, ditembak jatuh sistem rudal S-200 Damaskus ketika merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu sebelumnya menyatakan, senjata terbaru bagi rezim Suriah itu akan meningkatkan kemampuan tempur pasukan pertahanan Presiden Bashar al-Assad terhadap setiap serangan musuh.
Shoigu mengungkapkan, Moskow pernah menghentikan pengiriman S-300 ke Damaskus pada tahun 2013 atas permintaan Israel. "Tetapi, situasi di seputar pasokan itu telah berubah bukan karena kesalahan Rusia," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menyampaikan protes kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait dengan pengiriman sistem pertahanan udara itu.
"Rusia telah mulai mengirimkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (30/9).
Keputusan Moskow untuk mengirimkan S-300 ke Rusia terjadi setelah pesawat mata-matanya, Il-20, ditembak jatuh sistem rudal S-200 Damaskus ketika merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu sebelumnya menyatakan, senjata terbaru bagi rezim Suriah itu akan meningkatkan kemampuan tempur pasukan pertahanan Presiden Bashar al-Assad terhadap setiap serangan musuh.
Shoigu mengungkapkan, Moskow pernah menghentikan pengiriman S-300 ke Damaskus pada tahun 2013 atas permintaan Israel. "Tetapi, situasi di seputar pasokan itu telah berubah bukan karena kesalahan Rusia," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menyampaikan protes kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin terkait dengan pengiriman sistem pertahanan udara itu.
Dalam
sebuah pembicaraan melalui sambungan telepon, Netanyahu menyatakan
kepada Putin bahwa pengiriman S-300 ke Suriah adalah tindakan yang tidak
bertanggung jawab dan hanya akan memperburuk situasi di kawasan.
Netanyahu dalam pembicaraan itu juga mengatakan Israel akan terus melindungi keamanan dan kepentingannya. Pemimpin Israel juga setuju dengan Putin pada koordinasi lanjutan antara pasukan bersenjata kedua negara di Suriah.
Netanyahu dalam pembicaraan itu juga mengatakan Israel akan terus melindungi keamanan dan kepentingannya. Pemimpin Israel juga setuju dengan Putin pada koordinasi lanjutan antara pasukan bersenjata kedua negara di Suriah.
Credit sindonews.com
Miliki Kapal Induk Terbesar dan F-35, Inggris Remehkan Rusia
LONDON
- Komandan Angakatan Laut Kerajaan (RAF), Nathan Gray, telah
memperingatkan Rusia untuk berpikir dua kali apabila ingin "berhadapan
muka" dengan Inggris. Peringatan yang meremehkan Moskow ini disampaikan
saat dia meluncurkan kapal induk terbesar Inggris, HMS Queen Elizabeth
senilai 1,3 miliar poundsterling.
Ditanya tentang ancaman dari Rusia, Gray, 41, mengatakan; "Saya pikir siapa pun yang ingin berhadapan dengan kami harus sangat, sangat gugup dan harus berpikir dua kali."
Setelah menjadi orang pertama yang mendaratkan jet tempur siluman F-35 di kapal induk tersebut, Gray mengku bangga. "Saya sangat bangga. Saya tidak dapat menemukan kata-kata itu sehingga saya menekan udara beberapa kali."
Kapten Jerry Kyd, komandan kapal perang, memperingatkan bahwa Rusia mengancam Barat dan para petugasnya tidak akan diterima kapal barunya, HMS Queen Elizabeth.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah Rusia yang bangkit kembali yang menghadirkan ancaman yang kredibel lagi kepada negara-negara Barat, (ancaman terhadap) sistem berdasarkan aturan dan itu harus dianggap serius," ujarnya, seperti dikutip The Sun, Sabtu (29/9/2018).
Pendaratan jet tempur F-35 di dek kapal induk HMS QUeen Elizabeth menandai dimulainya lebih dari 500 take-off dan touch-down yang ditetapkan akan berlangsung selama 11 minggu ke depan.
Ditanya tentang ancaman dari Rusia, Gray, 41, mengatakan; "Saya pikir siapa pun yang ingin berhadapan dengan kami harus sangat, sangat gugup dan harus berpikir dua kali."
Setelah menjadi orang pertama yang mendaratkan jet tempur siluman F-35 di kapal induk tersebut, Gray mengku bangga. "Saya sangat bangga. Saya tidak dapat menemukan kata-kata itu sehingga saya menekan udara beberapa kali."
Kapten Jerry Kyd, komandan kapal perang, memperingatkan bahwa Rusia mengancam Barat dan para petugasnya tidak akan diterima kapal barunya, HMS Queen Elizabeth.
"Apa yang kita lihat sekarang adalah Rusia yang bangkit kembali yang menghadirkan ancaman yang kredibel lagi kepada negara-negara Barat, (ancaman terhadap) sistem berdasarkan aturan dan itu harus dianggap serius," ujarnya, seperti dikutip The Sun, Sabtu (29/9/2018).
Pendaratan jet tempur F-35 di dek kapal induk HMS QUeen Elizabeth menandai dimulainya lebih dari 500 take-off dan touch-down yang ditetapkan akan berlangsung selama 11 minggu ke depan.
Jet tempur siluman itu dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 1200mph atau Mach 1,6. Kedua "lift fan" di belakang kepala pilot memungkinkan udara tersedot dan menembak melalui pesawat.
Hal itu, lanjut Gray, membuat kemampuan F-35 yang dibutuhkan untuk mendarat dan lepas landas. Semua senjatanya dibawa secara internal untuk mengurangi hambatan.
Peringatannya dikumandangkan oleh bos militer lain di atas kapal, ketika F35 pertama lepas landas dan mendarat di atas dek kapal raksasa itu.
Hal itu, lanjut Gray, membuat kemampuan F-35 yang dibutuhkan untuk mendarat dan lepas landas. Semua senjatanya dibawa secara internal untuk mengurangi hambatan.
Peringatannya dikumandangkan oleh bos militer lain di atas kapal, ketika F35 pertama lepas landas dan mendarat di atas dek kapal raksasa itu.
Credit sindonews.com
Mengenal Likuifaksi, Fenomena 'Tanah Bergerak' Gempa Palu
Gempa bumi dan tsunami menerjang Sigi memicu fenomena likufaksi atau 'tanah bergerak'. (Foto: ANTARA FOTO/BNPB)
Dewan penasehat Ikatan Ahli Geologi Indonesia Rovicky Dwi Putrohari menjelaskan likuifaksi terjadi karena adanya getaran gempa, bukan karena tsunami. Fenomena ini menurutnya banyak dan hampir semua fenomena kegempaan muncul likuifaksi.
"Likuifaksi terjadi karena ada getaran gempa yang memicu terjadinya fraksi (butiran) kasar yang terkumpul di bawah dan butiran halus serta air akan keluar," jelas Rovicky kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Minggu (30/9).
Fenomena ini mengakibatkan turunnya daya dkung tanah terhadap tekanan di atasnya. Likuifensi merupakan fenomena alamiah yang terjadi karena adanya aktivitas kegempaan.
"Likuifaksi ini kalau diibaratkan seperti kita sedang mengetuk-ngetuk toples untuk memasukkan suatu benda supaya ada banyak yang masuk ke dalamnya. Ini menyebabkan cairan atau material halus berada di atas," imbuhnya.
Rovicky yang sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung di bidang geologi ini mengatakan likuifaksi terjadi pada lapisan di bawah tanah ang biasanya berupa butiran berukuran pasir. Air yang tersimpan di dalamnya akan ikut terbawa keluar ketika terjadi likuifaksi.
Proses inilah yang kemudian membuat tanah bercampur air menjadi lumpur yang keluar dari dalam perut Bumi.
Untuk terhindar dari likufaksi, ia mengatakan biasanya lapisan tanah yang berupa pasir dikeringkan sebelum membuat bangunan di atasnya. Untuk konstruksi bangunan bertingkat tinggi, menurutnya ada soil boring untuk melihat apakah ada hal-hal yang dikhawatirkan terjadi likuifaksi.
Soil boring sendiri merupakan teknik yang dipakai untuk mensurvei tanah dengan mengambil beberapa inti dangkal dari sedimen. Teknik ini sangat penting digunakan sebelum melakukan pengeboran untuk investigasi lepas pantai untuk menentukan kondisi tanah.
"Perlu dicatat likuifaksi ini bukan akibat beban di atasnya, tetapi akibat getaran gempa. Namun, gejala likuifaksi bisa merusak konstruksi di atasnya," ucapnya.
Sebelumnya, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi media membenarkan adanya fenomena likuifaksi yang memicu kemiringan tertentu akibat diguncang gempa dan longsor.
"Likuifaksi ini membuat material tanah menjadi padat seperti lumpur. Terjadi karena ada kemiringan tertentu akibat diguncang gempa, akibatnya ada permukaan tanah yang naik dan turun," jelas Sutopo di tengah konferensi media.
Credit cnnindonesia.com
Jumat, 28 September 2018
Rusia Tembakan Rudal Supersonik Anti Kapal yang Paling Mematikan
Departemen Pertahanan Rusia merilis video uji coba
penembakan rudal supersonik anti kapal P-800 Oniks dari sistem
pertahanan pantai Bastion saat latihan Armada Utara di Pulau Kotelny, di
Samudra Artik, Rusia, pada 26 September 2018. Russian Defence
Ministry/Handout via REUTERS TV
Rudal P-800 Oniks merupakan rudal supersonik anti kapal yang memiliki jangkauan 300 km. Rudal ini mampu melesat hingga kecepatan 2,6 Mach atau 3.210,5 km/jam. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Rudal P-800 Oniks mampu terbang pada ketinggian antara 5 hingga 14.000 meter di atas permukaan laut. Oniks dapat beroperasi pada sea state 7 atau laut dengan ombak setinggi 6-9 meter. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Sistem pertahanan pantai Bastion dapat menembakan rudal-rudal dengan interval 2 - 5 detik. Rudal P-800 Oniks disebut-sebut sebagai rudal anti kapal yang paling mematikan sampai saat ini. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Satu sistem Bastion_P terdiri dari empat kendaraan peluncur rudal, satu truk kendali tempur, satu kendaraan pendukung, dan satu transporter loader. Satu sistem pertahanan pantai ini berisi maksimum 24 rudal. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Credit tempo.co
Rudal P-800 Oniks merupakan rudal supersonik anti kapal yang memiliki jangkauan 300 km. Rudal ini mampu melesat hingga kecepatan 2,6 Mach atau 3.210,5 km/jam. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Rudal P-800 Oniks mampu terbang pada ketinggian antara 5 hingga 14.000 meter di atas permukaan laut. Oniks dapat beroperasi pada sea state 7 atau laut dengan ombak setinggi 6-9 meter. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Sistem pertahanan pantai Bastion dapat menembakan rudal-rudal dengan interval 2 - 5 detik. Rudal P-800 Oniks disebut-sebut sebagai rudal anti kapal yang paling mematikan sampai saat ini. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Satu sistem Bastion_P terdiri dari empat kendaraan peluncur rudal, satu truk kendali tempur, satu kendaraan pendukung, dan satu transporter loader. Satu sistem pertahanan pantai ini berisi maksimum 24 rudal. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS TV
Credit tempo.co
Tak Takut Sanksi AS, Kabinet India Restui Pembelian S-400 Rusia
NEW DELHI
- Komite Keamanan Kabinet (CCS) India yang dipimpin Perdana Menteri
Narendra Modi memberikan persetujuannya untuk membeli lima sistem
pertahan udara S-400 Rusia. Nilai kesepakatan tersebut mencapai lebih
dari USD5 miliar.
Persetujuan itu keluar seminggu sebelum kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di New Delhi untuk pertemuan puncak tahunan bilateral.
"CCS pada hari Rabu membereskan pembelian S-400," seorang pejabat pemerintah mengkonfirmasi perkembangan pembelian itu seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (27/9/2018).
Persetujuan CCS diberikan untuk setiap pembelian sistem pertahanan menjelang penandatanganan kontrak komersial final. Persetujuan ini telah menghentikan semua spekulasi mengenai kesepakatan tersebut dalam menghadapi sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia.
Persetujuan itu keluar seminggu sebelum kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di New Delhi untuk pertemuan puncak tahunan bilateral.
"CCS pada hari Rabu membereskan pembelian S-400," seorang pejabat pemerintah mengkonfirmasi perkembangan pembelian itu seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (27/9/2018).
Persetujuan CCS diberikan untuk setiap pembelian sistem pertahanan menjelang penandatanganan kontrak komersial final. Persetujuan ini telah menghentikan semua spekulasi mengenai kesepakatan tersebut dalam menghadapi sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia.
Menteri
Pertahanan India Nirmala Sitharaman mengatakan pada 18 September bahwa
negosiasi dengan Rusia terkait S-400 hampir pada tahap akhir, tetapi
belum dapat dilihat apakah akan ditandatangani sebelum kunjungan
presiden Rusia.
India akan membayar 15 persen dari jumlah kesepakatan pada saat penandatanganan kontrak akhir sementara sisanya dari jumlah itu akan dibayarkan pada kedatangan sistem pertahanan udara.
"Sepertinya kontrak final akan ditandatangani. Saya berharap itu ditandatangani. Ini akan menambah pukulan besar terhadap kemampuan pertahanan udara Angkatan Udara India dan negara itu," kata pensiunan Marsekal Udara India Anil Chopra.
Pengumuman pemerintahan Trump atas sanksi-sanksi terhadap Rusia di bawah undang-undang CAATSA telah memicu spekulasi bahwa kesepakatan S-400 antara India dan Rusia mungkin dibatalkan. Pemerintah India, bagaimanapun, telah bersikeras bahwa negara itu akan mengambil keputusan independen terkait kesepakatan tersebut dan sanksi tidak akan menghalangi pembelian mega ini dari mitra pertahanan dan keamanannya yang telah teruji waktu, Rusia.
Sebelumnya, pada tanggal 20 September, AS menjatuhkan sanksi terhadap badan militer China dan direkturnya dibawah unndang-undang CAATSA atas pembelian pembelian pesawat Su-35 Tiongkok dan sistem S-400.
India akan membayar 15 persen dari jumlah kesepakatan pada saat penandatanganan kontrak akhir sementara sisanya dari jumlah itu akan dibayarkan pada kedatangan sistem pertahanan udara.
"Sepertinya kontrak final akan ditandatangani. Saya berharap itu ditandatangani. Ini akan menambah pukulan besar terhadap kemampuan pertahanan udara Angkatan Udara India dan negara itu," kata pensiunan Marsekal Udara India Anil Chopra.
Pengumuman pemerintahan Trump atas sanksi-sanksi terhadap Rusia di bawah undang-undang CAATSA telah memicu spekulasi bahwa kesepakatan S-400 antara India dan Rusia mungkin dibatalkan. Pemerintah India, bagaimanapun, telah bersikeras bahwa negara itu akan mengambil keputusan independen terkait kesepakatan tersebut dan sanksi tidak akan menghalangi pembelian mega ini dari mitra pertahanan dan keamanannya yang telah teruji waktu, Rusia.
Sebelumnya, pada tanggal 20 September, AS menjatuhkan sanksi terhadap badan militer China dan direkturnya dibawah unndang-undang CAATSA atas pembelian pembelian pesawat Su-35 Tiongkok dan sistem S-400.
India pada 15 Oktober 2016, telah menandatangani perjanjian antar-pemerintah dengan Rusia untuk pengadaan lima unit sistem pertahanan udara S-400. Dari lima sistem yang akan diakuisisi, tiga diperuntukkan bagi penyebaran di barat dan dua untuk timur untuk mengisi celah dalam cakupan wilayah udara negara.
Credit sindonews.com
Serang Taliban, Pertama Kali Amerika Serikat Gunakan Jet F-35
CB, Jakarta - Pertama kalinya, Amerika Serikat menggunakan jet F-35 pada Kamis 28 September untuk menghancurkan target Taliban di Afganistan.
Dilaporkan Reuters, 28 September 2018, pejabat AS yang enggan diungkap identitasnya, mengatakan jet F-35B lepas landas dari kapal induk serbu amfibi USS Essex di Laut Arab.
Pesawat siluman F-35 diproduksi oleh Lockheed Martin dalam tiga varian, pertama versi pendaratan konvensional F-35A, yang kedua F-35B versi jarak pendek atau take-off vertikal, dan varian ketiga, F-35C yang digunakan pada kapal induk.
Israel menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan pesawat tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat dalam pertempuran.
Klaim itu disampaikan kepala angkatan udara Israel, Mayor Jenderal Amikam Norkin, pada Selasa, 22 Mei 2018.
"Kami menerbangkan F-35 di Timur Tengah dan telah menyerang dua kali pada dua front yang berbeda," kata Norkin, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 22 Mei 2018.
Jet tempur F-35 milik Israel mengudara dalam upacara wisuda pilot angkatan udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 29 Desember 2016. REUTERS/Amir Cohen
Norkin membuat komentar sambil menunjukkan foto pilot Israel menerbangkan F-35 di atas ibukota Libanon, Beirut pada siang hari. Dia tidak menyebutkan kapan foto itu diambil.
Angkatan Udara Israel diperkirakan akan menerima total 50 pesawat F-35 untuk dua skuadron penuh pada tahun 2024.
Amerika Serikat dan 10 negara mitra bertujuan untuk mengembangkan armada F-35 menjadi 3 ribu unit jet dan dengan harga untuk unit F-35A sekitar US$ 80 juta atau Rp 1,1 triliun pada tahun 2020 melalui efisiensi yang diperoleh dengan memesan dalam jumlah yang lebih besar.
Perusahaan senjata Amerika Serikat, Lockheed Martin, adalah kontraktor utama untuk jet F-35 dan memiliki Mitra-mitranya meliputi Northrop Grumman Corp, Pratt & Whitney, dan BAE Systems Plc dari United Technologies Corp.
Dilaporkan Reuters, 28 September 2018, pejabat AS yang enggan diungkap identitasnya, mengatakan jet F-35B lepas landas dari kapal induk serbu amfibi USS Essex di Laut Arab.
Pesawat siluman F-35 diproduksi oleh Lockheed Martin dalam tiga varian, pertama versi pendaratan konvensional F-35A, yang kedua F-35B versi jarak pendek atau take-off vertikal, dan varian ketiga, F-35C yang digunakan pada kapal induk.
Israel menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan pesawat tempur siluman F-35 buatan Amerika Serikat dalam pertempuran.
Klaim itu disampaikan kepala angkatan udara Israel, Mayor Jenderal Amikam Norkin, pada Selasa, 22 Mei 2018.
"Kami menerbangkan F-35 di Timur Tengah dan telah menyerang dua kali pada dua front yang berbeda," kata Norkin, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 22 Mei 2018.
Jet tempur F-35 milik Israel mengudara dalam upacara wisuda pilot angkatan udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 29 Desember 2016. REUTERS/Amir Cohen
Norkin membuat komentar sambil menunjukkan foto pilot Israel menerbangkan F-35 di atas ibukota Libanon, Beirut pada siang hari. Dia tidak menyebutkan kapan foto itu diambil.
Angkatan Udara Israel diperkirakan akan menerima total 50 pesawat F-35 untuk dua skuadron penuh pada tahun 2024.
Amerika Serikat dan 10 negara mitra bertujuan untuk mengembangkan armada F-35 menjadi 3 ribu unit jet dan dengan harga untuk unit F-35A sekitar US$ 80 juta atau Rp 1,1 triliun pada tahun 2020 melalui efisiensi yang diperoleh dengan memesan dalam jumlah yang lebih besar.
Perusahaan senjata Amerika Serikat, Lockheed Martin, adalah kontraktor utama untuk jet F-35 dan memiliki Mitra-mitranya meliputi Northrop Grumman Corp, Pratt & Whitney, dan BAE Systems Plc dari United Technologies Corp.
Credit tempo.co
Belarusia Tolak Rencana AS Bangun Pangkalan Militer di Polandia
MINKS
- Belarusia menyatakan penolakan atas rencana Amerika Serikat (AS)
untuk membangun pangkalan militer permanen di Polandia. Menurut
Belarusia, pembangunan pangkalan militer hanya akan memperburuk situasi
di kawasan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belarusia, Anatoly Glaz menuturkan, kemungkinan pembentukan pangkalan militer AS di Polandia tidak akan berkontribusi pada penguatan stabilitas regional. Minsk, lanjut Glaz, akan mengikuti situasi dan menyesuaikan kebijakannya jika rencana tersebut dilaksanakan.
"Di dunia teknologi modern, termasuk di bidang militer, mendirikan fasilitas militer asing tambahan dan mengerahkan pasukan asing ke wilayahnya sendiri adalah permainan zero-sum," ucap Glaz, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/9).
"Itu hanya melemahkan keamanan negara tertentu dan negara-negara tetangganya, menyumbang untuk meningkatkan ketegangan militer dan politik dan munculnya yang baru. Langkah-langkah seperti itu tidak akan memperkuat stabilitas, prediktabilitas dan transparansi yang sangat dibutuhkan kawasan kami saat ini," sambungnya.
Glaz kemudian mencatat bahwa Minsk dengan tegas percaya bahwa keamanan tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dicapai dengan "membangun otot", merujuk pada penguatan militer.
"Kami sangat dekat dengan situasi ini. Tergantung pada perkembangan lebih lanjut, kami harus menyesuaikan pendekatan kami di daerah-daerah tertentu dengan cara tertentu," tukasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Belarusia, Anatoly Glaz menuturkan, kemungkinan pembentukan pangkalan militer AS di Polandia tidak akan berkontribusi pada penguatan stabilitas regional. Minsk, lanjut Glaz, akan mengikuti situasi dan menyesuaikan kebijakannya jika rencana tersebut dilaksanakan.
"Di dunia teknologi modern, termasuk di bidang militer, mendirikan fasilitas militer asing tambahan dan mengerahkan pasukan asing ke wilayahnya sendiri adalah permainan zero-sum," ucap Glaz, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (27/9).
"Itu hanya melemahkan keamanan negara tertentu dan negara-negara tetangganya, menyumbang untuk meningkatkan ketegangan militer dan politik dan munculnya yang baru. Langkah-langkah seperti itu tidak akan memperkuat stabilitas, prediktabilitas dan transparansi yang sangat dibutuhkan kawasan kami saat ini," sambungnya.
Glaz kemudian mencatat bahwa Minsk dengan tegas percaya bahwa keamanan tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dicapai dengan "membangun otot", merujuk pada penguatan militer.
"Kami sangat dekat dengan situasi ini. Tergantung pada perkembangan lebih lanjut, kami harus menyesuaikan pendekatan kami di daerah-daerah tertentu dengan cara tertentu," tukasnya.
Credit sindonews.com
Indonesia ajak negara MIKTA dukung Palestina
New York, Amerika Serikat (CB) - Indonesia mengajak
negara-negara Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia (MIKTA)
untuk turut menyuarakan dan memberikan dukungan bagi masyarakat
Palestina.
"Walaupun ini bukan topik diskusi hari ini, tapi saya sekali lagi minta kepada negara-negara MIKTA untuk memberikan dukungan kepada Palestina," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, Kamis.
Para menteri luar negeri MIKTA memenuhi undangan Indonesia, yang memimpin MIKTA tahun ini, untuk menghadiri jamuan pagi di Perutusan Tetap RI untuk PBB di sela rangkaian kegiatan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis pagi, untuk membahas sejumlah isu.
Dalam pertemuan itu, Retno antara lain mengangkat isu dukungan kepada UNRWA untuk membantu pengungsi Palestina, baik dukungan politik mau pun finansial.
UNRWA mengurusi sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Gaza. Badan bantuan tersebut sedang mengalami defisit anggaran sekitar 440 juta dolar AS sehingga kesulitan membantu para pengungsi Palestina, yang sebagian besar dari mereka adalah keturunan dari 700.000 warga Palestina yang terusir dari rumah mereka dalam Perang 1948 yang menyebabkan lahirnya Israel.
Pendanaan UNRWA sebagian berasal dari PBB, tapi mayoritas berasal dari kontribusi sukarela negara-negara anggota. Defisit anggaran badan bantuan itu sekarang 60 persen di antaranya sudah tertutup, tersisa 40 persen atau sekitar 180 juta dolar AS lagi yang harus dipenuhi.
Defisit anggaran badan bantuan untuk pengungsi Palestina itu tak lepas dari keputusan Amerika Serikat menghentikan segala bentuk bantuan pendanaan untuk UNRWA pada awal September.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan penghentian lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun bantuan ekonomi yang sedianya dialokasikan ke Gaza dan Tepi barat untuk dialihkan ke tempat lain.
Indonesia sudah berkomitmen meningkatkan bantuan sukarela untuk UNRWA dan akan menggunakan setiap pertemuan dan forum di kawasan utnuk menyuarakan dukungan bagi Palestina yang sedang berada di persimpangan.
Berada di persimpangan karena proses perdamaian Palestina berhenti sementara dan ada rencana perdamaian yang diusulkan oleh Amerika Serikat tapi belum jelas juntrungannya, ungkap Retno.
"Walaupun ini bukan topik diskusi hari ini, tapi saya sekali lagi minta kepada negara-negara MIKTA untuk memberikan dukungan kepada Palestina," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di New York, Kamis.
Para menteri luar negeri MIKTA memenuhi undangan Indonesia, yang memimpin MIKTA tahun ini, untuk menghadiri jamuan pagi di Perutusan Tetap RI untuk PBB di sela rangkaian kegiatan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis pagi, untuk membahas sejumlah isu.
Dalam pertemuan itu, Retno antara lain mengangkat isu dukungan kepada UNRWA untuk membantu pengungsi Palestina, baik dukungan politik mau pun finansial.
UNRWA mengurusi sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Gaza. Badan bantuan tersebut sedang mengalami defisit anggaran sekitar 440 juta dolar AS sehingga kesulitan membantu para pengungsi Palestina, yang sebagian besar dari mereka adalah keturunan dari 700.000 warga Palestina yang terusir dari rumah mereka dalam Perang 1948 yang menyebabkan lahirnya Israel.
Pendanaan UNRWA sebagian berasal dari PBB, tapi mayoritas berasal dari kontribusi sukarela negara-negara anggota. Defisit anggaran badan bantuan itu sekarang 60 persen di antaranya sudah tertutup, tersisa 40 persen atau sekitar 180 juta dolar AS lagi yang harus dipenuhi.
Defisit anggaran badan bantuan untuk pengungsi Palestina itu tak lepas dari keputusan Amerika Serikat menghentikan segala bentuk bantuan pendanaan untuk UNRWA pada awal September.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan penghentian lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun bantuan ekonomi yang sedianya dialokasikan ke Gaza dan Tepi barat untuk dialihkan ke tempat lain.
Indonesia sudah berkomitmen meningkatkan bantuan sukarela untuk UNRWA dan akan menggunakan setiap pertemuan dan forum di kawasan utnuk menyuarakan dukungan bagi Palestina yang sedang berada di persimpangan.
Berada di persimpangan karena proses perdamaian Palestina berhenti sementara dan ada rencana perdamaian yang diusulkan oleh Amerika Serikat tapi belum jelas juntrungannya, ungkap Retno.
Credit antaranews.com
Kehadiran Israel di Tanah Palestina Tidak dapat Diterima
RAMALLAH
- Tidak seorang pun tentara Israel akan diterima untuk tetap berada di
tanah Palestina. Hal itu dikatakan oleh juru bicara Presiden Palestina
Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh.
Pernyataan itu datang sebagai reaksi terhadap pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York mengenai menjaga pasukan keamanan Israel di daerah barat Sungai Yordan.
"Kami hanya akan menerima negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai Ibukotanya," menurut pernyataan resmi yang dirilis kantor berita Palestina WAFA.
"Kami tidak akan menerima kehadiran seorang tentara pendudukan di tanah Palestina kami," katanya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (28/9/2018).
Pernyataan itu datang sebagai reaksi terhadap pernyataan yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di New York mengenai menjaga pasukan keamanan Israel di daerah barat Sungai Yordan.
"Kami hanya akan menerima negara Palestina yang merdeka dan berdaulat di perbatasan 1967 dengan Jerusalem Timur sebagai Ibukotanya," menurut pernyataan resmi yang dirilis kantor berita Palestina WAFA.
"Kami tidak akan menerima kehadiran seorang tentara pendudukan di tanah Palestina kami," katanya seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (28/9/2018).
Rudeineh
juga menekankan bahwa permukiman Israel adalah ilegal dan setiap
pemikiran atau saran yang mengabaikan masalah ini akan ditolak dan tidak
dapat diterima.
Menurut media Israel, Netanyahu mengatakan di New York bahwa Israel harus mengendalikan keamanan di sebelah barat Yordania ke Mediterania, bahkan di bawah perjanjian damai dengan Palestina.
Dia mencatat bahwa dia tidak akan membiarkan Palestina memiliki potensi untuk menyakiti orang Israel.
Menurut media Israel, Netanyahu mengatakan di New York bahwa Israel harus mengendalikan keamanan di sebelah barat Yordania ke Mediterania, bahkan di bawah perjanjian damai dengan Palestina.
Dia mencatat bahwa dia tidak akan membiarkan Palestina memiliki potensi untuk menyakiti orang Israel.
Credit sindonews.com
Langganan:
Postingan (Atom)