Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam waktu
dekat akan merilis mobil pedesaan seharga Rp 60 juta per unit. Prototipe
mobil pedesaan ini sendiri ditargetkan selesai pada Agustus tahun ini.
Kemenperin
bakal membuat 34 prototype yang akan diuji coba di 34 provinsi. Baru
kemudian akan diproduksi secara masal setelah uji coba selesai.
detikFinance menerima foto-foto salah satu protipe mobil pedesaan yang telah dibuat, dari Humas Kemenperin.
Mobil Pedesaan Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
|
Dengan
kelir putih terang, moncong bagian depan terlihat lebih besar ketimbang
seperti truk, dengan dua kursi, satu untuk pengemudi, dan satu lagi
untuk penumpang.
Yang paling membedakan dengan kendaraan
lainnya, yakni bagian belakangnya. Mobil pedesaan memang dibuat tidak
hanya sebagai alat angkut hasil, namun juga didesain multi fungsi.
Dalam
salah satu prototipe tersebut, mobil pedesaan tersebut difungsikan
sebagai alat perontok padi. Kemenperin sendiri menargetkan ada 34
prototipe yang dibuat, beberapa di antaranya dibuat dengan fungsi yang
berbeda-beda.
Mobil Pedesaan Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
|
Dari
mulai penggiling biji, pengolah sampah, pengangkut hasil kebun,
pengering jagung, dan fungsi lainnya yang dibutuhkan petani dan peternak
di pedesaan.
Nantinya, mobil pedesaan ini akan dibuat beberapa
pabrikan. Harganya dibanderol cukup terjangkau, yakni sekitar Rp 60 juta
per unit.
Mobil Pedesaan Foto: Dok. Kementerian Perindustrian
Credit
detik.com
Daya Tahan Mobil Pedesaan Hingga 100.000 Km Tanpa Kerusakan
Jakarta - Pemerintah akan merilis prototipe mobil pedesaan di
Agustus tahun ini. Sejumlah prototipe yang sudah jadi pernah dites daya
tahannya hingga jarak 100.000 kilometer tanpa ada kerusakan.
"Kita
bikin beberapa prototipe. Sudah ada yang diuji coba sampai 100.000 km,"
ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
(ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan kepada
detikFinance, Kamis (2/2/2017).
Sebelumnya diberitakan mobil pedesaan mampu menempuh hingga 100 km per jam. Seharusnya, mobil pedesaan memiliki kemampuan menempuh jarak hingga 100.000 km.
Rencananya mobil pedesaan ada yang berjenis pikap hingga bisa dikaitkan dengan alat mesin pertanian.
"Pikap
bisa, tidak pakai pikap bisa, ada yang cuma sasis dipasangi alat mesin
pertanian. Jadi bentuknya beda-beda tergantung fungsinya nanti. Jadi
semacam kendaraan serbaguna, macamnya belum tahu. Ini masih bentuk
prototipe kita masih kembangkan terus," terang pria yang akrab disapa
Putu itu.
Putu menambahkan, alat mesin pertanian yang bisa
dipadukan dengan mobil pedesaan antara lain mesin perontok padi,
penggiling biji-bijian hingga mesin pengolah sampah. Kombinasi antara
mobil dan alat mesin pertanian akan mengurangi kendaraan modifikasi yang
berseliweran di desa.
"Kalau dilihat kan kebanyakan orang desa
yang punya alat pertanian, dengan alat pertanian itu dia rekayasa jadi
kendaraan sehingga kendaraannya yang tidak layak jalan tetap dijalankan,
jadi bisa membahayakan," kata Putu
Credit
finance.detik.com
Mobil Pedesaan Bisa Ngebut Sampai 100 Km/Jam
Jakarta - Pemerintah akan merilis prototipe mobil pedesaan di
Agustus tahun ini. Sejumlah prototipe yang sudah jadi pernah dites
kecepatannya hingga 100 kilometer (km) per jam.
"Kita bikin
beberapa prototipe. Sudah ada yang diuji coba sampai 100 km per jam,"
ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika
(ILMATE) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan kepada
detikFinance, Kamis (2/2/2017).
Rencananya mobil pedesaan ada yang berjenis pikap hingga bisa dikaitkan dengan alat mesin pertanian.
"Pikap
bisa, tidak pakai pikap bisa, ada yang cuma sasis dipasangi alat mesin
pertanian. Jadi bentuknya beda-beda tergantung fungsinya nanti. Jadi
semacam kendaraan serbaguna, macamnya belum tahu. Ini masih bentuk
prototipe kita masih kembangkan terus," terang pria yang akrab disapa
Putu itu.
Putu menambahkan, alat mesin pertanian yang bisa
dipadukan dengan mobil pedesaan antara lain mesin perontok padi,
penggiling biji-bijian hingga mesin pengolah sampah. Kombinasi antara
mobil dan alat mesin pertanian akan mengurangi kendaraan modifikasi yang
berseliweran di desa.
"Kalau dilihat kan kebanyakan orang desa
yang punya alat pertanian, dengan alat pertanian itu dia rekayasa jadi
kendaraan sehingga kendaraannya yang tidak layak jalan tetap dijalankan,
jadi bisa membahayakan," kata Putu.
Credit
finance.detik.com
Mobil Pedesaan akan Pakai Mesin Toyota dan Daihatsu
Jakarta - Pemerintah akan menggandeng beberapa pihak untuk
terlibat dalam produksi mobil pedesaan. Salah satunya produsen mobil
Toyota dan Daihatsu di Indonesia.
Menurut Dirjen Industri Logam,
Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian
Perindustrian (Kemenperin), I Gusti Putu Suryawirawan, kerja sama ini
untuk memasok mesin bagi mobil pedesaan.
"Kita lagi coba untuk
kerja sama dengan Toyota dan Daihatsu, mereka kan jual kendaraan
terbanyak, terutama komponen kritikal seperti mesin dan transmisi. Itu
lagi kita coba kerjasamakan karena enggak mungkin diproduksi sendiri,"
ujar pria yang akrab disapa Putu ini kepada
detikFinance, Kamis (2/2/2017).
Putu
belum bisa memastikan komponen dari produsen mobil asal Jepang itu
bakal lebih murah karena untuk program pemerintah. Tapi yang jelas,
mobil pedesaan ini bukan didesain untuk kepentingan komersil, namun
dipakai untuk membawa alat mesin pertanian.
Misalnya, mesin perontok padi atau mesin penggiling biji-bijian.
"Kita
enggak bisa menggunakan kriteria-kriteria komersial seperti kendaraan
biasa, karena ini lebih didesain untuk membawa peralatan alat mesin
pertanian, ketimbang mengangkut penumpang," tutur Putu.
Selain
produsen otomotif, produksi mobil pedesaan juga melibatkan pemerintah
daerah, SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), universitas hingga pabrik
perakitan lokal. Pemda akan terlibat dalam merekomendasikan SMK mana
yang bisa ikut terlibat dalam produksi mobil pedesaan. Sedangkan
universitas akan terlibat dalam proses desain.
Credit
finance.detik.com
Siapa Produsen Mobil Pedesaan? Ini Kata Menperin
Jakarta - Pemerintah akan meluncurkan mobil pedesaan. Saat ini
prototipe mobil pedesaan sedang dirakit dan rencananya Agustus tahun ini
akan dipamerkan.
Sedangkan untuk urusan produksi mobil pedesaan, pemerintah membuka kesempatan kepada semua pihak untuk terlibat alias
open source.
"Kita
terbuka siapa saya yang mau ikut bergabung," ujar Dirjen Industri
Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian
Perindustrian (Kemenperin), I Gusti Putu Suryawirawan, kepada
detikFinance, Kamis (2/2/2017).
Putu
menjelaskan, meski terbuka untuk pihak manapun, Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) tetap sebagai pemegang lisensi mobil
pedesaan.
"Jadi
open source yang nanti pegang lisensi
Kemenperin. Nanti bisa dirakit sama siapa saja, kalau mereka mau rakit
ya bisa saja, tapi Kemenperin yang pegang lisensi," terang Putu.
Rencananya
mobil pedesaan ada yang berjenis pikap hingga bisa dikaitkan dengan
alat mesin pertanian dengan harga jual Rp 60 juta.
"Pikap bisa,
tidak pakai pikap bisa, ada yang cuma sasis dipasangi alat mesin
pertanian. Jadi bentuknya beda-beda tergantung fungsinya nanti. Jadi
semacam kendaraan serbaguna, macamnya belum tahu. Ini masih bentuk
prototipe kita masih kembangkan terus," kata Putu.
Credit
finance.detik.com
Hanya untuk Pertanian, Mobil Pedesaan Tak Dilengkapi STNK
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal merilis
kendaraan multiguna yakni mobil pedesaan. Mobil pedesaan dibuat untuk
membantu petani atau peternak dalam menjalankan usaha.
Direktur
Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian
(Kemenperin), Gati Wibawaningsih, mengatakan mobil pedesaan bukan
diperuntukkan sebagai angkutan orang.
Selain itu, kendaraan yang
nantinya dibanderol sekitar Rp 60 juta per unit tersebut tak memiliki
STNK sebagaimana kendaraan lainnya, serta dilarang melintas di jalan
raya.
"Hanya untuk pedesaan saja. Urusan pelat itu di kepolisian,
kan kalau sudah sampai pelat mobil, harus ada STNK. Sementara STNK itu
harus ada uji laik jalan, jadi masih panjang nanti. Sementara itu, mobil
enggak masuk jalan raya, hanya di (jalan) pedesaan. Di bawah 1.000 cc,"
ujar Gati di kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (3/2/2017).
Diungkapkannya,
pembuatan mobil pedesaan ini juga terbuka untuk pabrikan manapun, asal
mau mengikuti prototipe yang sudah ditentukan oleh Kemenperin. Selain
itu, kendaraan juga direncanakan sudah bisa berbahan bakar gas.
"Kita sih maunya bahan bakar gas. Supaya sudah tak perlu
konverter kit lagi. Kalau soal mobil, kita harus maksimum aman. Nanti kita
ngobrol
bareng (pabrikan mobil), kita harus jelaskan ke mereka bagaimana yang
harus diproduksi. Itu nanti kita ngobrol bareng," kata Gati.
Menurutnya, gagasan mobil pedesaan dibuat untuk menghilangkan mobil-mobil grandong yang biasa digunakan petani.
"Iya ini untuk menghilangkan itu (grandong). Itu kan bahaya," pungkasnya.
Mobil
grandong mengacu pada sebutan mobil modifikasi, umumnya dari mobil
bekas atau traktor, untuk mempermudah pekerjaan petani. Di beberapa
daerah, mobil grandong lumrah dipakai sebagai kendaraan multifungsi
untuk mesin perontok dan penggiling padi.
Credit
finance.detik.com