Selisih suara antara CHP dan AK Party semakin tipis dalam pemilihan ulang.
CB,
ANKARA -- Penghitungan ulang pemilihan umum (pemilu) tingkat daerah
Turki sebagian besar telah selesai. Berdasarkan penghitungan ulang
tersebut, jumlah suara antara Republican People's Party (CHP) dan partai
berkuasa, Justice and Development (AK) Party tetap memiliki selisih
tipis yakni sekitar 20 ribu suara di Istanbul.
Pada Rabu (3/4) lalu, Komite tinggi pemilu Turki atau High Election
Board (YSK) memutuskan untuk menghitung ulang jumlah suara di 18 distrik
dari 39 distrik kota. AK Party menyatakan, perbedaan selisih suara
semakin tipis dalam penghitungan ulang.
Berbicara kepada
wartawan di distrik Gungoren, Istanbul, Kamis (4/4), calon wali kota
Istanbul dari kubu oposisi CHP Ekrem Imamoglu mengatakan, penghitungan
ulang telah diselesaikan di sembilan atau sepuluh distrik. Dia mendesak
YSK untuk menghormati peraturan selama proses penghitungan.
"Hasilnya
tidak akan berubah. Waktu terus berlalu dan Istanbul sedang menunggu
layanan, jadi kami hanya ingin mendapatkan pekerjaan kami sesegera
mungkin. Saya harap ini diselesaikan sesegera mungkin," ujar Imamoglu.
CHP
mengatakan, penghitungan ulang tidak akan mengubah hasil pemilu.
Imamoglu pada hari Rabu meminta YSK untuk melakukan tugasnya dan
mengamanatkan dia sebagai wali kota terpilih Istanbul.
"Saya hanya terus menertawakan seluruh proses ini, tetapi setidaknya orang-orang akhirnya tersenyum," kata Imamoglu.
Sebelumnya,
hasil awal menunjukkan bahwa CHP menang tipis atas lawannya yakni
mantan perdana menteri Binali Yildrim dari AK Party. Imamoglu menang 25
ribu suara di Istanbul yang memiliki populasi 15 juta jiwa.
Namun,
AK Party mengajukan keberatan terhadap hasil pemilu di semua distrik
Istanbul dan Ankara. AK Party menyatakan, ada indikasi perolehan suara
yang tidak sah dan penyimpangan dalam pemilu.
Di
ibu kota Ankara, YSK memerintahkan penghitungan ulang di 11 distrik.
Penghitungan ulang tersebut dilakukan setelah AKP menolak hasil awal
yakni calon wali kota dari oposisi, Mansur Yavas mengalahkan mantan
menteri Mehmet Ozhaseki dari AK Party dengan selisih hampir 4 poin
persentase.
Jika hasil awal dikonfirmasi, CHP akan
mendapatkan kendali atas anggaran kota dengan total nilai diperkirakan
32,6 miliar lira atau 5,79 miliar dolar AS untuk 2019 di Istanbul dan
Ankara. Apabila hal itu terjadi, maka Presiden Tayyip Erdogan sebagai
pemimpin AK Party kemungkinan akan kehilangan beberapa pengawasan untuk
kontrak lokal di kedua kota tersebut. Ini juga akan mempersulit upaya
Erdogan untuk menyeret ekonomi Turki keluar dari resesi.
Sementara
hasil resmi belum diumumkan, Erdogan mengatakan, aliansinya telah
memenangkan mayoritas dewan kota di Istanbul dan Ankara. AK Party
menyebut ada ketidakberesan dalam penghitungan suara.
Dalam
konferensi pers harian sebelumnya, Imamoglu dari partai oposisi CHP
telah menyatakan diri sebagai wali kota baru Istanbul. Namun, di seluruh
kota, AK Party telah memasang poster kemenangan dengan gambar Erdogan
dan kandidat Binali Yildrim yang berterima kasih kepada Istanbul atas
kemenangannya.
"Itu bukan perilaku sopan," kata Imamoglu
tentang poster-poster Partai AK yang terpasang. "Kami mendapatkan hasil
dari dewan pemilihan dan kami tahu siapa yang memimpin," ujarnya, dalam
wawancara kepada
BBC.
AK Party menyatakan, suara
yang tidak valid di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) telah
membahayakan hasil pemilu. AK Party menyebut hal ini sebagai noda
terbesar dalam sejarah demokrasi Turki.
Imamoglu membantah
pernyataan AK Party tersebut. Dia menyatakan, pemerintah dan partai
berkuasa mengklaim bahwa Turki memiliki sistem pemungutan suara paling
kredibel.
"Tentu saya tidak setuju. Hingga kemarin,
pemerintah dan partai yang berkuasa mengklaim bahwa Turki memiliki
sistem pemungutan suara paling kredibel dan mereka memberinya pujian
tertinggi. Satu juta orang bertugas di tempat pemungutan suara malam
itu," ujar Imamoglu.
"Jika ada kegiatan mencurigakan,
mereka akan merekamnya dan membuat laporan tertulis, itulah prosedur
resmi di sini. Sekarang satu-satunya penjelasan yang saya miliki adalah
bahwa mereka membuat alasan atas kegagalan mereka," kata Imamoglu
menambahkan.