Netanyahu mengunjungi Moskow lima hari sebelum pemilu Israel.
CB,
MOSKOW – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Rusia.
Kunjungan itu dilakukan lima hari sebelum Israel menyelenggarakan
pemilihan umum.
Netanyahu dilaporkan tiba di Moskow pada Kamis (4/4) pagi. Dia
dijadwalkan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Netanyahu,
salah satu isu yang akan dibahasnya bersama Putin adalah terkait Suriah.
“Kami
akan membahas berbagai peristiwa di Suriah, dan apakah mereka
terakumulasi, serta koordinasi reguler dan khusus antara tentara kami
serta masalah-masalah penting lainnya untuk Negara Israel,” kata
Netanyahu sebelum bertolak ke Moskow, dikutip laman
the Times of Israel.
Kunjungan
Netanyahu ke Rusia diduga dilatari motif politik sehubungan dengan
pemilu Israel yang telah di ambang pintu. Selama masa kampanye,
Netanyahu selalu membanggakan dirinya yang memiliki hubungan baik dengan
para pemimpin dunia, termasuk Putin. Dia menyebut keterampilan
diplomatiknya tak punya tandingan.
Putin
dan Netanyahu terakhir kali bertemu pada Februari lalu. Kala itu
Netanyahu menegaskan komitmennya untuk menggagalkan penyebaran pasukan
Iran di Suriah. “Ancaman terbesar terhadap stabilitas dan keamanan
wilayah ini berasal dari Iran dan kuasanya. Kami bertekad melanjutkan
aktivitas agresif kami melawan Iran, yang menyerukan penghancuran
(kepada) kami, dan menentang upayanya membangun militernya sendiri di
Suriah,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Putin, tanpa
menyinggung Suriah dan Iran, menyambut kehadiran Netanyahu. “Sangat
penting bagi kami untuk terus bekerja sama. Rusia adalah pendukung
pendirian Israel. Kami senang membicarakan situasi di kawasan ini dan
masalah keamanan,” ucap Putin.
Rusia diketahui merupakan
sekutu utama Suriah. Tahun lalu, Rusia juga sempat melayangkan kecaman
terhadap Israel. Tel Aviv dituduh menjadi penyebab jatuhnya pesawat
pengintai mereka yang tertembak pasukan Suriah. Moskow mengklaim
pesawatnya, yang kala itu sedang melintas, sengaja dijadikan tameng oleh
Israel untuk menghindari dan melancarkan serangan ke Suriah.