Jumat, 21 Oktober 2016

Para pemimpin ISIS diduga telah lari dari Mosul


Mosul
Sejumlah pemimpin dari kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) kemungkinan telah melarikan diri dari Mosul saat pasukan Irak mendekati kota itu, kata militer AS.
"Tak diragukan, pasukan keamanan Irak mendapatkan momentum," kata Jenderal Gary Volesky dari militer AS.
Militer Irak telah bergerak menuju Mosul dari selatan, sementara pasukan Kurdi yang merupakan sekutu mereka mendekat dari timur.
Diperkirakan, masih ada hingga 5.000 pasukan ISIS berada di Mosul.
    "Kami mengamati pergerakan orang-orang yang keluar dari Mosul, dan mendapatkan indikasi bahwa para pemimpin ISIS telah pergi," kata Jenderal Volesky.
    Tapi dia tidak memastikan siapa saja yang sudah melarikan diri, ia juga tidak mengatakan ke arah mana mereka pergi.

    Di mana Abu Bakr al-Baghdadi?

    Keberadaan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi juga tidak diketahui. Beberapa laporan mengatakan ia berada di Mosul; yang lain mengatakan ia telah melarikan diri dari kota di Irak utara itu.

    Suasana salah-satu sudut kota Mosul. Belum diketahui beradaan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. 
     
    Ada kemungkinan juga, pasukan ISIS yang meninggalkan kota sebenarnya untuk menempati daerah garis depan, yang masih berada di luar kawasan pinggiran kota, kata analis Timur Tengah BBC Alan Johnston.
    Tidak ada yang meragukan bahwa sekelompok garis keras militan ISIS akan tetap bertahan untuk bertempur habis-habisan, tambah wartawan kami.
    Jenderal Volesky mengatakan bahwa para milisi asing ISIS cenderung membentuk sebagian dari kekuatan yang akan bertahan di Mosul.
    "Kami menduga banyak milisi asing akan tetap tinggal, karena mereka tidak akan dapat membaur dengan mudah sebagaimana para milisi atau pemimpin yang berasal dari kawasan sekitar, jadi kami menduga akan terjadi pertempuran sengit," paparnya.

    Seseorang yang tidak diketahui identitasnya melakukan selfie di dekat lokasi serangan pasukan Irak di dekat Mosul. 
     
    Sejumlah kamp pengungsi tengah dibangun di selatan, timur, dan utara Mosul untuk mengantisipasi tingginya jumlah warga yang mengungsi, yang diperkirakan PBB akan mencapai jumlah 200.000 orang dalam beberapa pekan mendatang.
    Pemerintah Irak mengatakan mungkin lebih aman bagi warga untuk tetap berada di dalam kota sementara operasi militer digelar. Mereka beralasan para petempur ISIS dikhawatirkan menanam ranjau di berbagai titik penting menuju luar kota.
    Namun juga ada kekhawatiran ISIS akan menggunakan warga sebagai tameng hidup. Kekhawatiran lain adalah ISIS menyiapkan senjata kimia.diduga lolos dari Mosul




    Credit  BBC