Jumat, 20 November 2015

Pangkalan TNI AU Natuna Jadi Pearl Harbour Indonesia 2016

Pangkalan TNI AU Natuna Jadi Pearl Harbour Indonesia 2016  

Operasi Senyap, memantau kapal-kapal penangkap ikan di perairan Natuna menggunakan pesawat jenis Pilatus. TEMPO/Ijar Karim
 
 
CB, Jakarta- Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna mengatakan, pangkalan udara TNI AU Natuna dirancang untuk menjadi pangkalan militer terpadu.


"Kami memang bercita-cita membangun Pangkalan Udara TNI AU Natuna menjadi pangkalan militer terpadu, menjadi Pearl Harbor-nya Indonesia," kata Agus di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 20 November 2015.

Menurut Agus, Pearl Harbor merupakan pangkalan militer Amerika Serikat terbesar di Kepulauan Hawaii. Sedangkan Pangkalan Udara TNI AU Natuna kini tipenya masih C dan akan ditingkatkan menjadi tipe B yang dikomandani seorang kolonel.

Untuk saat ini, kata Agus, Kementerian Pertahanan menurunkan lebih dari Rp200 miliar sebagai dana penguatan Pangkalan Udara TNI AU Natuna dan diharapkan sudah selesai pada 2016.


Pangkalan Udara TNI AU Natuna diperkuat karena perairan di sana jalur pelayaran strategis dan juga untuk memantau keamanan di perbatasan Indonesia dengan negara-negara lain. "Sehingga, jika ada negara lain yang saling mengklaim, tetapi Indonesia berdiri di wilayah itu sebagai pihak ketiga akan ikut menjaga keamanan," katanya.

Pearl Harbour di Pulau Oahu, Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, berada sangat jauh dari tanah induk Amerika Serikat. Pulau Natuna juga berada di tepi Laut Cina Selatan yang sejak beberapa tahun terakhit makin menghangat sejalan klaim sepihak Cina atas hampir seluruh perairan itu.

Jadilah Pulau Natuna dan Kepulauan Natuna menjadi pagar penting bangsa ini menghadapi berbagai dampak dinamika di Laut Cina Selatan.
Credit  TEMPO.CO