Dalam sebuah rekaman yang dirilis Shanghaiist pada Jumat (20/11/2015), terlihat pembangunan jembatan Sanyuan di Beijing berlangsung mulai pukul 23.00 pada 13 November. Sejak saat itu, mesin-mesin konstruksi terus bekerja, mengangkut semen dan mengamplas jalan.
Penutupan jalan selama perbaikan bahkan tidak mempengaruhi kepadatan lalulintas di negeri yang berpenduduk lebih dari satu milia tersebut. Pembangunan pun selesai dua hari kemudian, 15 November sekira pukul 18.00 waktu setempat.
Menurut China Radio International (CRI), terdapat lebih dari 1.300 ton pelapis jalan dipakai dalam pembangunan tersebut.
Jembatan Sanyuan yang terdapat dalam video, terletak di timur laut jalur lingkar 3 Beijing. Jalan layang ini dibangun dengan tujuan menjadi jalur tercepat menuju bandara. Ia menghubungkan jalan Jingshun (China National Highway 101) dan jalur lingkar tiga yang saling terkait dengan akses penting lainnya.
Keterangan resmi pemerintah, pembangunan jalan layang itu memang menggunakan teknologi integrasi termuktahir. Dimana biasanya dengan teknologi konvensional, pembangunan serupa baru bisa diselesaikan sedikitnya 2 bulan.
Bandingkan dengan pembangunan sarana dan prasarana serupa di Indonesia. Selain berlarut-larut dan penuh kontroversi, kemacetan menjadi keniscayaan yang tak dapat dielakkan.
Credit Okezone