Oerlikon Skyshield System merupakan
salah satu perisai pertahanan udara berbasis kanon, menggunakan meriam
Oerlikon Contraves 35/1000 kaliber 35mm L79 GDF-007. Walaupun
menggunakan kanon tunggal Skyshield mampu menembak 1.000 peluru per
menit. Akurasi dan penjejakan sasaran dibantu dengan radar Skymaster,
sehingga Skyshield merupakan sebuah sistem artileri pertahanan udara
yang mumpuni. Sebagai benteng pertahanan, Skyshield bersaing keras
dengan Phalanx buatan Amerika. pressebox.com
TNI AU telah memiliki Skyshield
sebagai alutsista penjaga langit Indonesia, karena keberadaan Skyshield
sangat penting bagi Indonesia. Pada 2013, Indonesia menandatangani
kesepahaman pembelian dengan Rheinmrtall senilai 113 juta euro, untuk
pembelian sistem NBS (Nachstbererichsschutzsystem). Paket ini terdiri
dari 6 baterai dan radar penjejak. htka.hu
Beberapa pangkalan udara di
Indonesia telah dilengkapi dengan sistem yang biasa disebut, Penangkis
Serangan Udara (PSU/Firing Unit) ini, di antaranya Denhanud Paskhas
Lanud Supadio Pontianak, Denhanud Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma, dan
Denhanud Paskhas Lanud Sultan Hasanuddin. Istilah Baterai dalam dunia
artileri sudah sangat lama dipakai, bahkan ketika dunia militer mengenal
istilah artileri itu sendiri. Baterai merupakan istilah satuan unit
setingkat kompi, satu baterai terdiri dari 2 sampai 6 kompi yang
dipimpin seorang kapten. Baterai dapat merupakan bagian dari detasemen,
batalion ataupun terpisah. miltechmag.com
Skyshield bekerja secara
terintergrasi. Operasi penembakan berawal dari sensor Skyshield
mendeteksi sasaran menggunakan radar pencari, radar penjejak, dan sensor
elektro-optik. Radar melancarkan gelombang radar menggunakan mode
burst, untuk mencegah radar dilumpuhkan dengan jamming ataupun
electronic counter measure. Pasokan data awal dikirim ke circular
cassegrain untuk membidik sasaran, lalu sasaran dihancurkan dengan
meriam Skyshield. pressbox.com
Rheinmetall sebagai perancang
Skyshield telah menelurkan desain hingga tingkat lanjut, salah satunya
adalah MANTIS (Modular Automatic and Network Capable Targeting and
Interception System). Varian ini merupakan generasi lanjut dari
Skyshield, yang mampu menghadang sasaran yang lebih beragam. Satu
baterai Skyshield mampu melindungi area udara seluas 100 km persegi, dan
Skyshield tergolong ke dalam SHORAD (Short Range Air Defence).
pressebox.com
Diadopsinya Skyshield untuk
melindungi aset udara Indonesia, merupakan lompatan besar bagi TNI AU.
Lantaran selama ini TNI AU hanya mengandalkan meriam udara titik dengan
sistem bidik manual, seperti M55B1 Triple Gun Hispano Suiza dan meriam
Giant Bow. Bahkan TNI AU kini telah mengintergrasikan Skyshield dengan
rudal udara Chiron buatan Korsel. militarymag.com
Credit Tempo.co