Ilustrasi. AgustaWestland Wildcat HMA. (REUTERS/Darrin Zammit)
“Dalam renstra 2015-2019, ada pembelian pesawat terbang jenis helikopter untuk VVIP. Bisa dipakai Presiden, Wakil Presiden, pejabat tinggi negara, atau tamu negara,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto kepada CNN Indonesia, Selasa (24/11).
Untuk tahap pertama, TNI akan membeli satu helikopter. “Sekarang sedang dalam proses. Tahun depan tiba. Tahap berikutnya kami beli dua, demikian seterusnya sampai total berjumlah enam helikopter hingga 2019 sesuai renstra,” ujar Dwi.
“Fungsi dan peruntukkan helikopter VVIP itu diatur TNI AU karena kami yang lebih tahu,” kata Dwi tanpa mau menyebut harga persis helikopter itu.
Helikopter VVIP yang dibeli TNI ialah AgustaWestland AW101. Ini helikopter angkut menengah antikapal selam yang dapat digunakan untuk kepentingan militer dan sipil.
AgustaWestland AW101 dikembangkan oleh perusahaan patungan Westland Helicopters asal Inggris dan Agusta asal Italia. Helikopter ini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata Angkatan Laut modern.
“Helikopter ini jenis antipeluru karena untuk VVIP,” ujar Dwi.
“Super Puma milik TNI usianya sudah di atas 25 tahun sehingga perlu diganti. Jika tidak, kami mengesampingkan faktor keamanan,” kata Dwi.
Helikopter VVIP baru yang akan didatangkan TNI, AgustaWestland AW101, juga masuk radar Amerika Serikat sebagai calon Marine One atau helikopter kepresidenan AS.
Credit CNN Indonesia