Senin, 30 Januari 2017

Alam Semesta Mengembang Lebih Cepat dari yang Diperkirakan


 
Alam Semesta Mengembang Lebih Cepat dari yang Diperkirakan  
Citra teleskop Hubble. (Ilustrasi/Foto: Dok. NASA/ESA)
 
Jakarta, CB -- Sekelompok pakar astronomi internasional mendapat bukti baru alam semesta mengembang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Hanya saja persoalannya, perhitungan ini tidak sesuai dengan perkiraan yang dibuat observasi yang pernah ada. Ini menimbulkan dua dugaan, apakah pengukuran sebelumnya salah, atau saat ini ada efek dari perkembangan baru di luar model standar yang sudah ada.

Menurut model kosmologi standar, tingkat pengembangan alam semesta konstan, atau dikenal dengan perhitungan konstanta Hubble.

"Konstanta Hubble sangat penting bagi astronomi modern dalam membantu mengkonfirmasi akan keberadaan alam semesta, apakah terdiri dari energi gelap, materi normal atau gelap, -secara tepat, atau jika tidak kita akan kehilangan sesuatu yang mendasar," ujar ketua peneliti Sherry Suyu dari Max Planck Institute for Astrophysics di Jerman, seperti dilansir Science Alert, Jumat (27/1).


Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Royal Astronomical Society edisi Januari 2017 menemukan nilai pengembangan alam semesta sebesar 71,2 km/s/Mpc (satu megaparsec adalah 3,3 juta tahun cahaya).

Pengamatan yang dilakukan kelompok astronom internasional bernama H0LiCOW (penggabungan lensa H0 di Cosmograil Wellspring) ini menggunakan teleskop antariksa Hubble yang bertindak sebagai lensa gravitasi alam semesta.

"Metode yang kami terapkan sederhana dan langsung pada pengukuran konstanta Hubble sebagaimana digunakan dalam geometri dan Relativitas Umum, tanpa asumsi," ungkap salah satu ahli Frederic Courbin, dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne di Swiss.

Hitungan ini sangat mirip dengan perkiraan teleskop Hubble tahun lalu. Namun bedanya, di perhitungan baru, tim mampu mencatat dengan akurat hingga 3,8 persen. Meski demikian, angka tersebut tidak cocok dengan prediksi teleskop Planck sebelumnya. Data menganjurkan ekspansi melambat.

Mengenai kesimpangsiuran ini, Suyu mengatakan angka perluasan Semesta sekarang akan masuk dalam cara perhitungan berbeda yang di luar pengetahuan yang sekarang ada.

"Jika masih melihat eror, mungkin karena itu hal baru, di luar kosmologi standar yang ada sebelumnya," tambah anggota tim lainnya Chris Fassnacht dari University of California.

Riset akan alam Semesta ini diterbitkan dalam bentuk tulisan berseri di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pekan ini.



Credit  CNN Indonesia



Bila Robot Gantikan Manusia, Pria Ini Layak Bertanggung Jawab


 
Bila Robot Gantikan Manusia, Pria Ini Layak Bertanggung Jawab  
Ilustrasi Robot (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)
 
Jakarta, CB -- Di film Avengers: Age of Ultron, Iron Man dan kawan-kawan harus jatuh bangun menghadapi robot yang berkembang dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Sialnya, Ultron—nama robot itu—dibentuk oleh Tony Stark si Iron Man.

Ultron, kecerdasan dalam bentuk robot ini mampu berkembang dengan cepat dan berpikir dunia akan lebih baik tanpa umat manusia.

Memang rasanya mustahil Ultron akan bangkit di dunia nyata lalu menghancurkan umat manusia seperti Ultron merusak satu negara bernama Sokovia. Tapi hal yang mungkin terjadi, robot dengan kecerdasan buatan bukan tidak mungkin menggantikan pekerjaan manusia di masa depan.

Ilmuwan nyentrik Stephen Hawking pernah melontarkan kekhawatirannya bila kecerdasan buatan bisa mengancam umat manusia. Bahkan ia berpikir AI dapat melampaui dan menandingi umat manusia.


Apabila hal tersebut terjadi, salah satu orang yang pantas untuk bertanggung jawab atas hal tersebut adalah Andrew Ng.

Nama Andrew memang tidak sepopuler Mark Zuckerberg atau Tim Cook. Satu hal penting tentang dirinya yang perlu dicatat adalah, perannya di dunia teknologi.

Andrew pernah bekerja untuk Google dan memimpin Google Brain, sebuah proyek ambisius yang mengembangkan sistem kecerdasan buatan alias AI seperti algoritma Machine Learning, sistem komputer, hingga robotika.

Profesor ilmu komputer di Stanford University, Amerika Serikat ini mengaku sejak kecil bermimpi bisa menciptakan mesin yang bisa berpikir seperti manusia.

Tentu saja tak semudah membalikan telapak tangan. Saat di tengah proses berjuang mewujudkan mimpinya, Andrew nyaris menyerah.

Tak lama, ia mencoba hipotesis 'algoritma' lain yang dipopulerkan oleh peneliti Ai Jeff Hawkins yang fokus pada penelitian neurosains. Cara tersebut kemudian memberi semangat baru baginya.

"Saya sering melihat celah besar antara teknisi dan ilmuwan," ucap Andrew, seperti dikutip dari situs Wired.

Baginya, para teknisi mau membuat sistem AI yang hanya bisa berfungsi. Sementara para ilmuwan berjuang agar mesin pintar itu bisa memahami seluk-beluk otak.

Setelah mempelajarinya, ia membawa bekal tersebut ke Google Brain yang memang proyeknya menyatukan ilmu komputer dengan neurosains.

Hal tersebut kerap disebut-sebut belum pernah terjadi di dunia kecerdasan buatan.

Pria Ini Pantas Bertanggung Jawab Bila Robot Gantikan Manusia 
Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia

Kembangkan mesin pintar setara otak manusia

Sejak meleburkan ilmu komputer dengan neurosains, karir Andrew semakin cemerlang. Kini ia menekuni bidang baru yang juga masih berkaitan dengan kecerdasan buatan, yakni Deep Learning.

Deep Learning sendiri penelitian yang mampu mengembangkan mesin yang bisa memproses data seperti otak manusia. Deep Learning sudah diaplikasikan di ranah akademik, hingga korporasi besar seperti Google--tempatnya bekerja dan Apple.

Pada dasarnya, Deep Learning melibatkan "jaringan saraf" dalam sistemnya, yakni jaringan yang bisa menjiplak perilaku otak manusia.

Pria Ini Pantas Bertanggung Jawab Bila Robot Gantikan Manusia 
Foto: Dok. Akun Facebook Andrew Ng
Sama seperti otak, jaringan komputer dengan banyak lapisan ini bisa mengumpulkan informasi dan memberi respon, hingga paham tentang tampilan dan suara suatu objek.

"Anda tinggal memberi sistemnya dengan banyak data sehingga ia bisa menentukannya sendiri tentang konsepnya," tutur Andrew.

Andrew pun mengaku, algoritma Deep Learning yang ia kembangkan belum seakurat otak manusia. Namun, ia percaya diri sekarang sedang mengarah ke sana.

"[Kecerdasan buatan] ini memberi harapan -- tidak, lebih dari harapan. Saat ini memang belum ada algoritma yang tepat, tentu akan memakan waktu panjang. Ini tidak akan mudah, tapi saya yakin ada harapan," ucapnya.

Setelah berkontribusi untuk Google, Andrew kini bekerja di Baidu Research, Silicon Valley, AS sebagai chief scientist sejak 2014.

Bisa dibilang Baidu akan menjadi tempat bermain Andrew untuk meningkatkan akurasi Deep Learning agar mesin pintarnya bisa setara dengan otak manusia.


Tak takut jika AI mengganti peran manusia

Kecerdasan buatan identik dengan perannya yang memudahkan aktivitas sehari-hari -- sebut saja asisten digital Siri dan Google Assistant.

Di sisi lain, tak menutup kemungkinan apabila kemunculan mesin hingga robot pintar di dunia sudah hampir setara dengan manusia bakal menggantikan peran manusia itu sendiri, khususnya pekerjaan konvensional seperti pabrik hingga fasilitas publik.

Menanggapi hal ini, Andrew pernah berargumen bahwa mengkhawatirkan robot pintar jahat yang bakal menggantikan --bahkan melibas-- peradaban manusia sangat tidak penting.
Bisa saja ada robot jahat di masa depan, namun saat ini saya tidak fokus ke arah situ.Andrew Ng

"Banyak prediksi yang bilang kalau AI itu akan memicu lahirnya robot jahat dengan kecerdasan super tinggi. Itu adalah hal yang tidak perlu dipikirkan," ucap Andrew saat menghadiri GPU Technology Nvidia Conference di San Jose, California, pada 2015 silam.

Ia kemudian melanjutkan, "ada perbedaan besar antara kecerdasan dan kemampuan perasa. Bisa saja ada robot jahat di masa depan, namun saat ini saya tidak fokus ke arah situ. Hal ini sama seperti saya tidak khawatir jika nanti populasi di Planet Mars akan sangat padat."

Ia menggunakan teori sendiri, bahwa jika peradaban manusia menjajaki Mars, bisa saja akan sangat banyak populasi yang mengisinya.

"Tentu saja itu [padatnya populasi di Mars] bisa menjadi masalah besar. Namun, tujuan industri antariksa tentu bukan itu. Itu sebabnya saya sekarang tidak fokus untuk membuat AI menjadi tidak jahat," katanya lagi.



Credit  CNN Indonesia






Bumi Akan Diserang Robot, Miliuner Teknologi Bangun Bunker


 
Bumi Akan Diserang Robot, Miliuner Teknologi Bangun Bunker  
Ilustrasi bunker (Foto: Click Images/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Di film terminator, peradaban manusia akan hancur layaknya kiamat karena serangan robot yang kemudian digantikan oleh makhluk cerdas lainnya. Imajinasi cerita fiksi ini rupanya dianggap serius oleh sejumlah miliuner asal Silicon Valley.

Mereka yang mempunyai uang sangat lebih itu, berlomba-lomba mengantisipasinya dengan membangun tempat perlindungan diri atau bunker.

Dilansir dari laporan The New Yorker, Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, mengaku telah mengumpulkan segala perlengkapan untuk menghadapi situasi kiamat. Hofmann percaya langkahnya itu sudah diikuti 50 persen miliarder Silicon Valley yang bermukim di California.

"Saya memiliki beberapa motor. Sejumlah senjata dan amunisi. Makanan. Saya rasa dengan itu semua saya bisa berlindung di rumah untuk waktu yang cukup lama," tutur Hofmann seperti dikutip dari The Independent, Rabu (25/1).

Selain menimbun persediaan makanan dan alat bertahan hidup yang dilakukan Hofmann tadi, hartawan Silicon Valley memilih membeli bunker dan areal tanah yang luas.

Antonio Garcia Martinez, mantan manajer produk di Facebook, misalnya. Ia baru saja membeli rumah dan dua hektar tanah di sebuah pulau di Samudera Pasifik. Rumah di pulau terpencil itu dilengkapi dengan generator listrik, panel surya, dan persenjataan.

Menurut mantan CEO Reddit Yishan Wong, yang akrab dengan fenomena ini, miliarder Silicon Valley bisa dengan mudah melakukannya berkat uang mereka yang begitu banyak. Wong juga mewajarkan pilihan yang mereka ambil.

"Mereka menganggap ini kejadian yang hampir tidak mungkin, tapi dengan potensi risiko yang begitu besar, menghabiskan segelintir uang mereka untuk berjaga-jaga adalah hal yang logis," pungkas Wong.

Selain Hoffman dan Martinez, miliarder Silicon Valley yang paranoid dengan serangan robot di masa depan adalah CEO Reddit Steve Huffman, mantan eksekutif Yahoo Marvin Liao, dan mantan direktur di Soros Fund Management Robert A. Johnson.

Mereka membangun tempat perlindungan yang lebih mirip disebut benteng yang dapat bertahan dari perang nuklir, wabah penyakit, hingga perang dunia.

Dalam laporan The New Yorker, Hoffman berpendapat orang kaya Silicon Valley justru ketakutan sendiri melihat potensi dari kecerdasan buatan yang mulai mengambil pekerjaan manusia.


Credit  CNN Indonesia






Larangan Trump, Menabur Angin Menuai Badai


 
Larangan Trump, Menabur Angin Menuai Badai  
Presiden AS Donald Trump (Foto: CNN Indonesia/REUTERS/Joshua Roberts)
 
Jakarta, CB -- Hanya beberapa saat setelah diteken, perintah eksekutif yang diteken Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung menimbulkan banyak persoalan. Trump bak menuai badai dari angin yang ditaburnya.

Perintah ini menutup pintu bagi pengungsi Suriah dan imigran atau pendatang dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Islam: Iran, Irak, Suriah, Sudan, Somalia, Libya, dan Yaman.

Akibatnya terjadi penahanan dan pemulangan orang-orang yang termasuk dalam perintah tersebut di berbagai bandar udara, baik yang ada di Amerika Serikat maupun di negara-negara lain.

Banyak yang tak terima sehingga melayangkan gugatan hukum. Setidaknya ada 100 kasus yang dilayangkan ke pengadilan.

Beberapa pengadilan bersikap berseberangan dengan perintah sang Presiden. Setidaknya tiga hakim federal memutuskan penangguhan penahanan dan pemulangan mereka yang terkena dampak aturan itu.

Gedung Putih pun jadi sasaran unjuk rasa pada Minggu (29/1). Begitu juga di Manhattan dan bandar-bandar udara macam Kennedy, Atlanta, Los Angeles, Washington, dan Dallas.

Alih-alih mendukung, beberapa senator Republikan menilai kebijakan Trump itu bisa merugikan AS sendiri. “Kami khawatir, perintah ini hanya akan melukai kita sendiri dalam perjuangan melawan terorisme,” kata senator John McCain dari Arizona dan Lindsey Graham dari South Carolina, dalam pernyataan resmi mereka.

Warga Negara AS pun Tak Luput

Awalnya dikira perintah Trump tak menimpa warga negaranya sendiri. Tapi tak begitu kenyataannya.

Pemegang green card misalnya, sempat juga ditahan atau dipulangkan ke negara asalnya. Padahal, mereka adalah pemegang permanent resident yang sah.

Sementara warga negara AS yang kembali dari ketujuh negara yang terlarang itu pun harus bersedia ditanyai macam-macam oleh aparat, saat mereka kembali.

Larangan yang Merepotkan

Pelarangan Trump ini bikin repot dunia usaha. Google salah satunya. Perusahaan dengan karyawan dari berbagai negara ini meminta karyawannya yang terkena dampak untuk menghubungi tim keamanan globalnya.

Tim Cook, CEO Apple mengatakan mereka sungguh tak mendukung kebijakan macam itu.

Sedangkan CEO Facebook, Mark Zuckerberg menulis postingan yang mengkritisi kebijakan itu. Facebook sendiri sedang memeriksa dampak aturan itu pada tenaga kerja dan bagaimana melindungi para karyawannya.

Maskapai penerbangan Emirates pun repot benar. Perusahaan ini terpaksa mengganti sejumlah jadwal terbang pilot dan kru ke Amerika Serikat. Padahal Emirates punya jadwal penerbangan yang cukup padat ke 11 kota di AS.

Pengamat penerbangan John Strickland, kepada Reuters, mengatakan pelarangan Trump telah bikin sakit kepala banyak pihak di industri penerbangan.



Credit  CNN Indonesia






Perintah Trump dan Keributan yang Ditimbulkannya


 
Perintah Trump dan Keributan yang Ditimbulkannya  
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM)
 
Jakarta, CB -- Perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menimbulkan keributan di bandara-bandara di AS dan di beberapa negara. Imigran maupun pengungsi yang sebetulnya sudah mendapat visa, gagal masuk AS. Banyak juga yang gagal berangkat dari bandara keberangkatan.
 
Dua pengungsi asal Irak ditahan di bandara internasional Kennedy di New York, meski sudah mendapat visa yang sah. Hameed Khalid Darweesh, kata pengacaranya, sudah bekerja sebagai penterjemah untuk Divisi Udara ke-101 AS di Baghdad dan Mosul selama 10 tahun. Dia sudah mendapat visa khusus yang dikeluarkan pada 20 Januari.

Sementara Haider Sameer Abdulkhaleq Alshawi ke AS untuk bergabung dengan istrinya, yang bekerja pada seorang kontraktor AS. Saat tiba di Kennedy, istri dan tiga anaknya lolos dari imigrasi. Tapi Alshawi malah ditahan.

“Kami tak diizinkan bertemu dengan mereka,” kata Mark Doss, sang pengacara dari Proyek Bantuan Pengungsi Internasional.

Doss mengatakan, mereka terpaksa melancarkan gugatan hukum kepada pemerintah AS. Mereka juga melancarkan semacam class action mewakili semua pengungsi dan imigran yang ditahan di pintu-pintu masuk ke Amerika Serikat.

Seorang ilmuwan asal Iran, Seyed Soheil Saeedi Saravi, tak bisa terbang ke Boston. Padahal dia meraih beasiswa untuk belajar kardiovaskular di Harvard. Profesor Thomas Michel yang mensupervisi Saravi, tak bisa menutupi kekecewaannya.

“Ilmuwan muda ini berpotensi besar memberikan kontribusi yang akan meningkatkan pemahaman kita mengenai sakit jantung,” kata Michel kepada New York Times.

Sekeluarga Suriah yang sudah tinggal di kamp pengungsian di Turki sejak 2014 seharusnya tiba di Cleveland pada Selasa pekan depan. Tapi perjalanan mereka terpaksa dibatalkan.

Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Trump pada Jumat (27/1), berisi ketentuan larangan masuk semua pengungsi ke AS selama 120 hari. Perintah itu juga menolak kedatangan seluruh pengungsi asal Suriah. Lantas memblokir kedatangan warga dari tujuh negara mayoritas muslim ke AS selama 90 hari. Ketujuh negara itu adalah: Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Diplomat-diplomat AS di negara-negara itu diperintahkan untuk membatalkan wawancara dan pengeluaran visa AS dengan segera.

Kepanikan juga melanda di bandara di beberapa negara. Sejumlah traveller yang hendak ke Amerika Serikat tak bisa melanjutkan perjalanannya di Dubai dan Istanbul. Malah ada satu keluarga yang sudah sempat naik pesawat, diminta turun lagi.

Perintah eksekutif itu membuat organisasi kemanusiaan harus merevisi program-programnya, termasuk menyampaikan kabar buruk kepada keluarga pengungsi yang hendak berangkat. Pengungsi yang sudah ada di penerbangan saat perintah itu diteken Presiden Trump, kemudian ditangkap di bandara tujuan.



Credit    CNN Indonesia







Curhat bos Facebook tanggapi kebijakan imigrasi Trump


 
Curhat bos Facebook tanggapi kebijakan imigrasi Trump
Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg. (REUTERS)
Kita perlu menjaga negara ini aman ..."
Jakarta (CB) - Sejumlah petinggi perusahaan teknologi mengungkapkan curahan hati (curhat)-nya menanggapi kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tak terkecuali pendiri dan pejabat eksekutif tertinggi (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg.

"Kakek buyut saya datang dari Jerman, Austria dan Polandia. Orang tua Priscilla (istri Zuckerberg) adalah pengungsi dari China dan Vietnam. Amerika Serikat adalah negara imigran, dan kita harus bangga dengan itu," ujar Zuckerberg membuka postingannya di Facebook.

Chief Executive Officer (CEO) Facebook itu mengaku khawatir tentang dampak dari kebijakan yang diterapkan Presiden Trump.
 

"Kita perlu menjaga negara ini aman, tapi kita harus melakukannya dengan berfokus pada orang-orang yang benar-benar menimbulkan ancaman," kata bapak beranak satu itu.

Menurut Zuckerberg, memperluas fokus penegakan hukum di luar orang-orang yang merupakan ancaman nyata akan membuat semua orang Amerika kurang aman. Sementara itu, jutaan orang tanpa dokumen yang tidak menimbulkan ancaman akan hidup dalam ketakutan deportasi.

"Kita juga harus menjaga pintu kita terbuka untuk pengungsi dan orang-orang yang membutuhkan bantuan. Itulah kita. Jika kita menutup pengungsi beberapa dekade yang lalu, keluarga Priscilla tidak akan berada di sini hari ini," ujar dia.

Meski demikian, Zuckerberg mengaku senang saat mendengar Presiden Trump mengatakan bahwa dia akan "melakukan sesuatu" untuk para pemimpi (Dreamers), yakni sebutan bagi imigran yang dibawa ke AS pada usia muda oleh orang tua mereka.

Saat ini, menurut dia, 750.000 Dreamers memanfaatkan program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) yang memungkinkan mereka hidup dan bekerja secara legal di AS.

"Saya berharap Presiden dan timnya tetap memprioritaskan perlindungan ini, dan beberapa minggu ke depan saya bersama tim di FWD.us akan mencari cara untuk membantu," kata Zuckerberg.

Ia menimpali, "Saya juga senang Presiden percaya bahwa negara kita harus terus mendapatkan keuntungan dari orang-orang berbakat besar yang datang ke negara kita."

Zuckerberg sendiri mengaku bahwa isu tersebut bersifat pribadi, bahkan di luar latar belakang keluarganya.

Dia bercerita bahwa beberapa tahun lalu pernah mengajar di satu kelas di sekolah menengah yang beberapa siswa terbaiknya adalah mereka yang tidak memiliki dokumen legal.

"Mereka adalah masa depan kita juga. Kita adalah bangsa imigran, dan kita semua bermanfaat ketika yang terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia dapat hidup, bekerja dan berkontribusi di sini," ujar Zuckerberg.

Ia menambahkan, "Saya harap kita menemukan keberanian dan kasih sayang untuk merangkul orang bersama-sama dan membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua orang."



Credit  antaranews.com



Google, Apple, protes kebijakan imigrasi Trump



Google, Apple, protes kebijakan imigrasi Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (tengah), diapit oleh Wakil Presiden Mike Pence (ki) dan Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly (ka), berdiri di panggung untuk memberikan sambutan di gedung Kementerian Dalam Negeri di Washington, Amerika Serikat, Rabu (25/1/2017). (REUTERS/Jonathan Ernst )
Jakarta (CB) - Google, Apple dan perusahaan teknologi lainnya menyatakan kekecewaan mereka terhadap kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas muslim memasuki AS.

Industri teknologi AS bergantung kepada insinyur asing dan ahli teknik lainnya yang tercemin dalam persentase tenaga kerja yang cukup besar.


"Saya ikut prihatin" terhadap kebijakan Trump tentang imigrasi, CEO Apple Tim Cook menulis memo kepada para karyawan yang diperoleh Associated Press. "Ini bukan kebijakan yang kami dukung."

"Kami telah menghubungi Gedung Putih untuk menjelaskan efek negatif pada rekan kerja kami dan perusahaan kami," lanjut Cook.

Cook tidak mengatakan berapa banyak karyawan Apple yang secara langsung terpengaruh oleh kebijakan tersebut, namun dia mengatakan tim SDM, legal dan keamanan perushaan tersebut mendukung karyawan Apple.

"Apple tidak akan ada tanpa imigrasi, apalagi berkembang dan berinovasi seperti yang kami lakukan," tulis Cook -- yang tampaknya mengacu pada pendiri Apple Steve Jobs, yang merupakan seorang putra dari imigran Suriah.

CEO Netflix Reed Hastings dalam laman Facebook-nya, mengatakan "Tindakan Trump tersebut melukai karyawan Netflix di seluruh dunia, dan juga orang bukan asli Amerika, itu menyakitkan kita semua."

"Lebih buruk lagi, tindakan ini akan membuat Amerika lebih tidak aman (melalui kebencian dan hilangnya sekutu). Ini adalah waktu untuk bersama-sama melindungi nilai-nilai Amerika tentang kebebasan dan kesempatan," sambung Hastings. Pendiri Facebook juga mengungkapkan hal senada.

Sementara itu, Google mengimbau karyawannya dari negara-negara tersebut untuk membatalkan rencana perjalanan apapun di luar AS dan berkonsultasi dengan tim SDM jika saat ini mereka tidak berada di AS.

CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa setidaknya ada 187 karyawan Google yang dapat terpengaruh oleh kebijakan Trump tersebut. Namun, tidak jelas berapa banyak dari jumlah karyawan tersebut yang saat ini sedang berpergian di luar AS.

"Kami selalu membuat pandangan kami terhadap imigrasi diketahui publik dan akan terus melakukannya," kata Pichai, demikian Billboard.




Credit  antaranews.com




Trump Teken Pelarangan Sementara Imigran dari 7 Negara Muslim


Trump Teken Pelarangan Sementara Imigran dari 7 Negara Muslim 
 Presiden AS, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif penangguhan penerimaan pengungsi dan wisatawan dari Suriah dan tujuh negara muslim lain. (Reuters/Kevin Lamarque)
 
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif berisikan penangguhan penerimaan pengungsi dan penerapan pengawasan ketat bagi wisatawan dari sejumlah negara Muslim.

Aturan eksekutif ini memastikan pemerintah menangguhkan sementara seluruh program penempatan pengungsi di Amerika untuk setidaknya 120 hari ke depan.

Protokol ini secara khusus melarang pengungsi Suriah masuk ke AS hingga pemberitahuan lebih lanjut. Aturan ini berdampak pada pengurangan jumlah pengungsi di AS yang semula sekitar 110 ribu menjadi hanya 50 ribu pengungsi.


Selain itu, keputusan ini juga memberlakukan aturan pemeriksaan baru yang lebih ketat bagi imigran dan wisatawan dari sejumlah negara Muslim yang dikategorikan memiliki risiko terorisme cukup besar.

Amerika tidak akan mengeluarkan izin visa selama 90 hari bagi pengunjung yang berasal dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman.

Langkah ini dilakukannya sebagai upaya "membantu melindungi warga Amerika dari serangan terorisme."

"Saya membangun langkah-langkah baru ini untuk menjaga teroris 'Islam radikal' keluar dari AS. [Saya] tidak ingin mereka di sini,' ujar Trump di Pentagon seperti dikutip Reuters, Sabtu (28/1).

"Kami hanya ingin menerima orang-orang yang mau mendukung dan mencintai warga Amerika," tutur konglomerat real estate itu menambahkan.


Melansir AFP, Trump mulai menerapkan 'pemeriksaan ekstrem' latar belakang para imigran dan wisatawan Muslim yang ingin masuk ke AS. Sejumlah pengecualian juga diberlakukan bagi anggota kelompok 'agama minoritas.'

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Mark Toner, menuturkan pihaknya menganggap serius perintah eksekutif ini. Kemlu bersama Kementerian Keamanan Dalam Negeri siap menerapkan perintah eksekutif ini sesegera mungkin.

"Kami akan umumkan setiap perubahan yang mempengaruhi wisatawan yang ingin masuk ke AS segera setelah informasi tersedia," ungkap Toner.

Sementara itu, langkah kontroversial Trump ini menimbulkan kecaman dari banyak pihak. Sejumlah kelompok pemerhati hak sipil dan ahli kontraterorisme menuturkan aturan tersebut tidak manusiawi bagi pengungsi dan korban kekejaman para ekstremis.

"'Pemeriksaan ekstremis' hanya eufemisme untuk mendiskriminasi umat Islam," ujar Direktur Eksekutif American Civil Liberties Union, Anthony Romero.

Ia berujar, menerapkan pemeriksaan ketat hanya pada negara-negara mayoritas Muslim sama dengan melanggar konstitusi AS mengenai diskriminasi agama.

Serupa dengan Romero, Direktur Dewan Hubungan Islam-Amerika di Chicago, Ahmed Rehab mengecam tindakan Trump ini yang dinilai tidak adil.

Ia mengatakan pihaknya berupaya mengambil tindakan hukum untuk menentang peraturan pemerintah ini.

"Aturan ini menargetkan orang berdasarkan iman kepercayaannya dan justru bukan pada karakter dan tindakan kriminal mereka," tegasnya.

Meski kritik menghujani Gedung Putih, aturan ini juga banyak didukung oleh para nasionalis Amerika dan pendukung Trump. Para pendukung Trump menganggap langkah Presiden AS ke-45 itu bisa mencegah simpatisan Al-Qaidah dan ISIS masuk ke AS dengan menyamar sebagai pendatang maupun pengungsi.



Credit  cnnindonesia.com








Resmi Diluncurkan, MiG-35 Bisa Mengubah Peta Kekuatan Jet Tempur Modern


 
MiG-35 dapat mengubah peta kekuatan jet tempur modern, kata Nikolai Antoshkin, mantan Wakil Komandan Pasukan Kedirgantaraan Rusia.
 
MiG-35
MiG-35 dilengkapi sejumlah perangkat aviasi yang dapat memungkinkan penggunaan tiap jenis senjata yang tersedia terhadap target udara, darat, dan permukaan. Sumber: Vitaly V. Kuzmin
Jet tempur Mikoyan MiG-35 (kode NATO: Fulcrum-F) memenuhi kebutuhan tempur udara modern dan akan menjadi tambahan penting dalam satuan aviasi tempur kelas ringan Rusia, kata mantan Wakil Komandan Pasukan Kedirgantaraan Rusia Kolonel Jenderal Nikolai Antoshkin kepada RIA Novosti.
“MiG-35 adalah jet tempur multifungsi untuk aviasi lini depan kami. Ia mengubah peta kekuatan jet tempur modern, dan saya yakin panglima tertinggi Rusia (Putin) menyadari betul hal ini,” ujar Antoshkin.
Ia menambahkan bahwa MiG-35 akan sangat diminati karena karakteristik taktis dan teknisnya yang unik sehingga membuatnya lebih menonjol dibandingkan rekan-rekannya.
“Jet ini sangat dibutuhkan karena lebih ringan dibandingkan Su-27, Su-30, Su-34, dan Su-35, sehingga ia akan menjadi tambahan penting untuk armada lini depan kami,” kata Antoshkin, seraya menambahkan bahwa ia berharap dapat menerbangkan jet ini sendiri.
Presiden Rusia Vladimir Putin turut berharap kemampuan Angkatan Bersenjata Rusia dapat meningkat secara signifikan dengan hadirnya MiG-35.
Sebagai jet tempur generasi 4++ dengan sistem yang lebih canggih dibanding MiG-29, MiG-35 dilengkapi senapan 30 mm, mampu melesat dengan kecepatan Mach 2,23, dan terbang setinggi 19 ribu meter. Pesawat ini juga mampu membawa hingga 7.000 kg muatan pada sepuluh hardpoint atau stasiun senjata.
MiG-35 juga dilengkapi sejumlah perangkat aviasi yang dapat memungkinkan penggunaan tiap jenis senjata yang tersedia terhadap target udara, darat, dan permukaan.
Presiden United Aircraft Corporation (UAC) Yury Slyusar mengatakan pada Kamis (26/1) bahwa MiG-35 dapat dibeli mulai 2019 melalui program pengadaan senjata negara. 



Credit  RBTH Indonesia









Tahun Ini, Militer Rusia Akan Terima 50 Ribu Perangkat Tempur Ratnik


 
Perangkat generasi kedua ini akan diberikan kepada prajurit di angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara.

practice
Perangkat tempur ini di antaranya akan dilengkapi alat komunikasi dan navigasi. Sumber: Yevgeny Kurskov / TASS
Angkatan Bersenjata Rusia akan menerima 50 ribu perangkat tempur Ratnik tahun ini, demikian disampaikan Komandan Angkatan Darat Rusia Kolonel Jenderal Oleg Salyukov, Kamis (26/1).
“Tahun ini, kami akan membeli 50 ribu perangkat Ratnik generasi kedua,” ujar Salyukov, seraya menambahkan bahwa perangkat tersebut akan diberikan kepada para prajurit di angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut.
Angkatan bersenjata nantinya akan menerima Ratnik yang telah disematkan berbagai jenis perlengkapan, di antaranya senjata api, pelindung tubuh, kacamata pelindung, alat komunikasi dan navigasi, serta beberapa sistem lainnya.
Ratnik telah dipasok secara bertahap untuk pasukan Rusia sejak Mei 2015 lalu. Seragam ini terutama didesain untuk penembak, pengemudi kendaraan lapis baja, serta pengendali senjata pesawat tempur.
Saat ini, Ratnik generasi ketiga sedang dalam tahap perancangan, dan diperkirakan akan siap dalam waktu lima sampai tujuh tahun.





Credit  RBTH Indonesia








Kamis, 26 Januari 2017

Pemerintah RI Cicil Utang Rp 505 Triliun di 2016


 
Pemerintah RI Cicil Utang Rp 505 Triliun di 2016  
Foto: Andhika Akbarayansyah

Jakarta - Hingga akhir 2016, total utang pemerintah pusat tercatat Rp 3.466,96 triliun. Dalam setahun jumlah utang ini naik Rp 301,83 triliun, dibandingkan jumlah di 2015 yang sebesar Rp 3.165,13 triiun.

Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Kamis (26/1/2017), total pembayaran cicilan utang pemerintah sepanjang 2016 adalah Rp 505,379 triliun, atau 105,22% dari pagu, atau yang dialokasikan di APBN.

Pembayaran pokok utang pada periode itu mencapai Rp 322,611 triliun, terdiri dari pokok pinjaman Rp 69,007 triliun atau 99,68% dari pagu APBN. Kemudian pembayaran pokok Surat Berharga Negara (SBN) Rp 253,603 triliun atau 112,14% dari pagu APBN.

Sementara untuk pembayaran bunga utang, pada periode itu adalah Rp 182,768 triliun atau 98,83% dari pagu APBN.

Pembayaran bunga pinjaman sepanjang periode itu adalah Rp 15,419 triliun (91,64% dari pagu APBN). Sementara untuk SBN, bunga yang dibayar tercatat Rp 167,35 triliun (99,54% dari pagu APBN).






Credit  finance.detik.com


Setahun Utang Pemerintah RI Naik Rp 301 T Jadi Rp 3.466,96 T



Setahun Utang Pemerintah RI Naik Rp 301 T Jadi Rp 3.466,96 T  
Foto: Rachman Haryanto


Jakarta - Hingga akhir 2016, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.466,96 triliun. Dalam setahun jumlah utang ini naik Rp 301,83 triliun, dibandingkan jumlah di 2015 yang sebesar Rp 3.165,13 triiun.

Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di akhir 2016 adalah US$ 258,04 miliar, naik dari posisi akhir 2015 yang sebesar US$ 229,44 miliar.

Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk surat utang atau Surat Berharga Negara (SBN). Sampai akhir 2016, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.733,83 triliun, naik dari akhir 2015 yang sebesar Rp 2.410,01 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 733,13 triliun, turun dari tahun sebelumnya Rp 755,04 triliun.

Demikian dikutip dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Kamis (26/1/2017).

Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
  • 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
  • 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
  • 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
  • 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
  • 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
  • 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
  • 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
  • 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
  • 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
  • 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
  • 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
  • 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
  • 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
  • 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
  • 2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
  • 2015: Rp 3.098,64 triliun (26,8%)
  • 2016: Rp 3.466,96 triliun (persentase menunggu data PDB terbaru 2016)





Credit  finance.detik.com








Pegang Kode, Trump Bisa Luncurkan 900 Bom Nuklir dalam 10 Menit


 
Pegang Kode, Trump Bisa Luncurkan 900 Bom Nuklir dalam 10 Menit
Para senator AS memperkenalkan RUU untuk mengekang Presiden Donald Trump meluncurkan serangan bom nuklir. Foto / Ilustrasi / Business Insider
 
WASHINGTON - Para senator dari Partai Demokrat dan Partai Republik memperkenalkan rancangan undang-undang (RUU) untuk mengekang kemampuan Presiden Donald Trump untuk meluncurkan serangan nuklir. Sebagai Komandan Tertinggi AS, Trump diberi kode untuk bisa meluncurkan 900 bom nuklir dalam 10 menit.

RUU diperkenalkan Ted W. Lieu (senator Republik) dan Edward J. Markey (senator Demokrat) pada hari Selasa waktu AS. RUU itu akan melarang presiden untuk meluncurkan serangan nuklir tanpa didahului keputusan Kongres yang menyatakan perang.

RUU itu dianggap penting dan mendesak, karena Presiden Donald Trump saat ini memiliki kekuatan untuk memulai perang nuklir.

”Ini adalah kenyataan menakutkan bahwa AS sekarang memiliki Komandan Tertinggi yang telah menunjukkan ketidaktahuan dari triad nuklir, yang menyatakan keinginannya untuk menjadi 'tak terduga' dengan senjata nuklir,” bunyi pernyataan Senat AS.

“Dan sebagai Presiden terpilih yang membuat pernyataan kebijakan nuklir di Twitter,” lanjut pernyataan itu mengacu pada ketidaktahuan Trump perihal triad nuklir AS.

Tanpa RUU itu, Presiden AS selama ini berhak meluncurkan senjata nuklir pada waktu tertentu tanpa persetujuan Kongres. Sementara itu, Kongres AS belum menyatakan perang sejak Perang Dunia II.

“Perang nuklir menimbulkan risiko paling parah untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, Presiden Trump telah menyarankan bahwa dia akan mempertimbangkan melancarkan serangan nuklir terhadap teroris,” kata Senator Markey dalam sebuah pernyataan.

“Sayangnya, dengan mempertahankan pilihan untuk menggunakan senjata nuklir pertama dalam konflik, kebijakan AS memberikan dia dengan kekuatan itu. Dalam krisis dengan negara bersenjata nuklir lain, kebijakan ini secara drastis meningkatkan risiko eskalasi nuklir yang tidak diinginkan,” lanjut Markey.

Sementara itu, Daryl Kimball, Direktur Eksekutif Arms Control Association, mengeluarkan pernyataan yang memuji senator Lieu dan Markey atas usulan RUU itu.

”Ini adalah pesan draft. Ini dimaksudkan untuk mengungkapkan keprihatinan tentang fakta bahwa Donald Trump memiliki akses ke kode senjata nuklir yang bisa meluncurkan sampai dengan 900 senjata nuklir dalam 10 menit tanpa peninjauan dan persetujuan resmi lainnya,” katanya kepada Business Insider, Rabu (25/1/2017).


Credit  sindonews.com






Trump Larang Imigran 7 Negara Muslim Berbahaya Masuk AS


 
Trump Larang Imigran 7 Negara Muslim Berbahaya Masuk AS
Presiden Donald Trump dilaporkan membuat keputusan melarang imigran asal tujuh negara Muslim berbahaya untuk memasuki AS. Perintah eksekutif pelarangan itu akan diteken hari Rabu (25/1/2017). Foto / REUTERS / Yuri Gripas

 
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) memutuskan melarang imigran asal tujuh negara Muslim Timur Tengah dan Afrika yang dianggap berbahaya untuk memasuki wilayah AS. Trump pada Rabu (25/1/2017) dilaporkan akan menandatangani beberapa perintah eksekutif soal pelarangan bagi imigran asal tujuh negara itu.

Ketujuh negara Muslim yang dianggap berbahaya antara lain, Suriah, Irak, Iran, Libya, Somalia, Sudan dan Yaman. Keputusan presiden baru AS ini diungkap beberapa staf Kongres dan ahli imigrasi yang mengetahui tentang masalah tersebut kepada Reuters.

Salah satu perintah eksekutif yang akan diteken Trump adalah memblokir visa dari yang dikeluarkan untuk para imigaran asal tujuh negara itu. Larangan maupun pembatasan bagi imigran asal Timur Tengah dan Afrika untuk masuk wilayah AS akan berlaku sampai Departemen Luar Negeri dan Departemen Keamanan Dalam Negeri dapat membuat proses pemeriksaan yang lebih ketat.

Stephen Legomsky, mantan penasihat utama Layanan Imigrasi dan Kewarganegaraan AS di pemerintahan Barack Obama mengatakan bahwa presiden memang memiliki kewenangan untuk membatasi penerimaan pengungsi dan penerbitan visa ke negara-negara tertentu terkait kepentingan publik AS.

”Dari sudut pandang hukum, itu akan menjadi hak hukumnya," kata Legomsky, yang kini adalah seorang profesor di Washington University School of Law di St Louis. ”Tapi dari sudut pandang kebijakan, itu akan menjadi ide yang buruk karena ada kebutuhan kemanusiaan yang mendesak sekarang bagi pengungsi,” lanjut dia.

Perintah eksekutif rencananya akan diteken Presiden Trump di markas Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Pada kampanye pemilu, Trump pernah mengusulkan larangan warga Muslim asing memasuki AS untuk sementara. Alasannya, kata Trump pada saat itu, untuk melindungi AS dari serangan jihadis.

Usulan Trump saat itu dipuji banyak pendukungnya yang mencela keputusan mantan Presiden Barack Obama untuk meningkatkan jumlah penerimaan pengungsi Suriah. Para pendukung Trump khawatir para pengungsi asal Suriah akan melakukan serangan di AS.


Credit  sindonews.com







Dua Bomber Nuklir Rusia Dekati Jepang, Jet-jet NORAD Bereaksi


 
Dua Bomber Nuklir Rusia Dekati Jepang, Jet-jet NORAD Bereaksi
Pesawat pengebom nuklir strategis Tu-95 Rusia. Dua pesawat berbahaya ini bermanuver di dekat wilayah Jepang hari Selasa lalu. Foto / REUTERS
 
TOKYO - Sepasang pesawat pengebom (bomber) nuklir Tu-95 Rusia terbang mendekati wilayah Jepang pada hari Selasa. Jet-jet tempur North American Aerospace Defense Command (NORAD) pun melakukan scramble atau reaksi cepat.

Manuver sepasang pesawat bomber nuklir Tu-95 Rusia di dekat wilayah Jepang itu diungkap dua pejabat Amerika Serikat (AS) kepada Fox News, semalam (25/1/2017). Meski demikian, manuver dua pesawat Tu-95 itu masih di wilayah udara internasional.

Laporan manuver pesawat pengebom nuklir Rusia yang dianggap NORAD sebagai provokasi tersebut muncul setelah Pentagon mengumumkan bahwa Menteri Pertahanan baru AS James Mattis akan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke Jepang dan Korea Selatan awal bulan depan.

Menurut salah satu pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim, tiga pesawat bomber Tu-95 Rusia lepas landas dari sebuah pangkalan di Rusia timur dekat Samudra Pasifik, tapi tidak langsung terbang di sekitar wilayah Jepang.

Sebaliknya, pesawat-pesawat itu melakukan “communications relay” untuk menghindari pantauan radio lalu lintas pendeteksi pesawat pengebom yang terbang di sekitar wilayah Jepang.

Dalam sebuah pernyataan, NORAD mengatakan ada perubahan postur ancaman yang "tidak biasa" dalam menanggapi latihan atau peristiwa di dunia nyata. Tapi, NORAD menolak untuk mengungkapkan informasi lebih lanjut terkait ancaman itu.

Ketiga pesawat bomber strategis Rusia lepas landas dari kota pesisir Anadyr di Rusia timur. Mereka kembali ke pangkalan udara Ukrainka, Rusia, sekitar 1.000 mil dari Jepang.

Tiga kapal tanker pengisi bahan bakar IL-78 Rusia juga ikut dalam manuver pesawat pengebom nuklir Tu-95.  Namun, menurut pejabat AS hanya dua pesawat Tu-95 yang melakukan penerbangan di dekat pulau-pulau utama Jepang.

Setelah sepasang pesawat pengebom nuklir Rusia itu bermanuver di dekat wilayah Jepang, angkatan udara AS berencana menempatkan kru tanker tambahan dalam posisi siaga. Tujuannya, untuk mengisi bahan bakar jet tempur Jepang jika diperlukan.


Credit  Sindonews







Kuwait Gantung Pangeran karena Membunuh, Kelompok HAM Mengecam


 
Kuwait Gantung Pangeran karena Membunuh, Kelompok HAM Mengecam
Pangeran Kuwait, Sheikh Faisal Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, dieksekusi gantung karena membunuh keponakannya. Dia dieksekusi mati bersama enam terpidana mati lainnya. Foto / Twitter
 
AL KUWAIT - Pelaksanaan eksekusi mati terhadap tujuh terpidana mati termasuk seorang pangeran kerajaan oleh otoritas Kuwait kemarin dikecam kelomopok HAM, Amnesty International. Pangeran Sheikh Faisal Abdullah Al-Jaber Al-Sabah dieksekusi gantung karena membunuh keponakannya pada tahun 2010.

Eksekusi mati itu merupakan yang pertama kali dijalankan Kuwait sejak 2013. Kantor berita resmi Kuwait, KUNA, semalam melaporkan bahwa kejahatan sang pangeran adalah "pembunuhan berencana dan kepemilikan senjata api dan amunisi tanpa izin”.

Al-Sabah dinyatakan bersalah menembak dan membunuh keponakannya, Sheikh Basel Salem Sabah Al Salem Al Sabah, pada tahun 2010.

Saksi mengatakan bahwa Basel, yang duduk di kursi roda dan Faisal junior yang berusia 20-an tahun, ditembak lima hingga tujuh kali oleh Al-Sabah. Basel adalah cucu dari Sabah III, Emir Kuwait era 1960-an hingga 1970-an. Dia adalah sepupu dari Sabah IV, Emir Kuwait saat ini.

Orang-orang yang mengenal Basel menggambarkannya sebagai sosok patriotik dan pecinta demokrasi. jandanya, Sheikha Intisar, kepada The Khaleej Times, menyebut korban adalah “suami yang sempurna”. ”Dan ayah, serta orang yang sangat demokratis,” katanya.

Basel juga dikenal sebagai seorang pecinta olahraga, khususnya balap mobil.

Selama invasi Irak ke Kuwait tahun 1990, Basel ikut membantu perjuangan negaranya. Dia bahkan masuk daftar buron paling dicari oleh pemerintah Irak saat itu.

Sebelum penangkapannya, Pangeran Faisal tercatat bekerja di dinas intelijen militer dengan pangkat kapten. Pihak berwenang Kuwait mengesampingkan motif politik di balik pembunuhan itu. Motif Faisal karena kejahatan yang tidak diketahui.

Selain Pangeran Faisal, enam terpidana mati yang dieksekusi antara lain dua warga Mesir, satu warga Ethiopia, satu warga Bangladesh, dan satu warga Filipina. Sisanya, perempuan lokal yang dihukum mati karena kasus pembunuhan.

Selain Pangeran Faisal, terpidana mati terkenal yang dieksekusi adalah Nusra al-Enezi, seorang wanita yang dinyatakan bersalah menyebabkan kebakaran di sebuah pernikahan yang menewaskan 58 orang. Dia dilaporkan melakukan hal itu sebagai balas dendam terhadap suaminya karena menikah lagi untuk kedua kalinya.

Amnesty International mengecam eksekusi massal oleh otoritas Kuwait.”(Eksekusi adalah) langkah mundur mengejutkan dan sangat disesalkan untuk Kuwait,” kata pejabat Amnesty, Samah Hadid.

”Dengan memilih untuk melanjutkan eksekusi sekarang ini, pihak berwenang Kuwait telah ditampilkan mengabaikan hak orang untuk hidup dan mengisyaratkan kesediaan untuk melemahkan standar hak asasi manusia,” lanjut kecaman Hadid.

Kelompok anti-hukuman mati, Reprieve, menyebut eksekusi mati menjadi kebangkitan bencana di negara-negara Teluk. Kelompok ini mencatat Arab Saudi sebagai negara yang secara siginifikan menjalankan eksekusi massal.

”Kita menyaksikan kebangkitan bencana eksekusi di seluruh Teluk,” kata Wakil Direktur Reprieve Harriet McCulloch kepada Sky News, yang dikutip Kamis (26/1/2017). ”Mereka yang dieksekusi termasuk anak muda yang masih anak-anak ketika mereka ditangkap, demonstran politik, dan orang-orang yang disiksa dalam pengakuan palsu.”

Credit  sindonews.com



Kuwait Eksekusi 7 Tahanan, Termasuk Anggota Keluarga Kerajaan

Kuwait Eksekusi 7 Tahanan, Termasuk Anggota Keluarga Kerajaan
Kuwait mengeksekusi tujuh tahanan, termasuk anggota kerajaan. Foto/Ilustrasi/Istimewa
 
KUWAIT CITY - Kuwait telah mengeksekusi tujuh tahanan untuk pertama kalinya sejak 2013. Dari tujuh tahanan yang dieksekusi, salah satunya adalah anggota keluarga kerajaan yang berkuasa.

"Mereka digantung di penjara pusat," menurut sebuah pernyataan yang disiarkn oleh kantor berita negara Kuna seperti dinukil dari BBC, Rabu (25/1/2017).

Anggota kerajaan yang dieksekusi bernama Faisal Abudallah Al Jaber Al Sabah. Ia dihukum karena pembunuhan berencana dan kepemilikan ilegal senjata api. Al Sabah dinyatakan bersalah membunuh pangeran Kuwait lainnya pada tahun 2010.

Para tahanan dieksekusi lainnya termasuk warga negara dari Filipina, Mesir, Ethiopia dan Bangladesh. Mereka dihukum karena berbagai pelanggaran termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan dan pemerkosaan.

Di antara tahanan yang dieksekusi juga terdapat warga Kuwait bernama Nusra al-Enezi. Ia dihukum karena membakar tenda selama pesta pernikahan untuk suaminya yang menikahi istri kedua. Kebakaran itu menewaskan lebih dari 50 orang.

Dieksekusinya salah satu anggota kerajaan adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi. Namun tidak diketahui, berapa anggota keluarga kerajaan di negara-negara Teluk yang dipenjara atau dieksekusi. Kasus tersebut memberika bukti bahwa tidak ada orang yang kebal hukum.



Credit  sindonews.com















Jika Terancam, Jong-un Akan Nuklir Los Angeles


 
Jika Terancam, Jong-un Akan Nuklir Los Angeles
Pemimpin Korut Kim Jong-un akan menghancurkan Los Angeles dengan nuklir jika merasa pemerintahannya terancam. Foto/Ilustrasi/SINDONews/Ian
 
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un akan meluncurkan nuklir ke Los Angeles jika pemerintahannya terancam. Demikian dikatakan seorang bekas diplomat senior Korut yang telah membelot.

"Diktator akan menekan tombol untuk menghancurkan kota California meskipun menimbulkan konsekuensi yang tak terelakkan," kata Thae Yong-ho, mantan Wakil Dubes Korut di London.

Dalam acara Victoria Derbyshire Show yang ditayangkan di BBC, Yong-ho mengatakan Jong-un akan menekan tombol pada senjata-senjata berbahaya ketika ia berpikir bahwa pemerintahan dan dinastinya terancam seperti dikutip dari Independent, Rabu (25/1/2017).

Ketika ditanya apakah Jong-un akan tetap bertindak meski mengetahui serangan nuklir di daratan AS akan berarti kehancuran, Yong-ho menjawab: "Ya."

Yong-ho sebelumnya mengatakan rezim Jong-un bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan senjata nuklir pada akhir 2017. Pyongyang tidak akan berhenti bahkan jika ditawarkan triliunan dolar untuk melakukannya.

Pyongyang telah menegaskan akan melakukan uji coba rudal nuklir berikutnya kapan saja dan di mana saja.

"Kim Jong-un tahu cukup baik bahwa senjata nuklir adalah satu-satunya jaminan untuk pemerintahannya. Jika ia kehilangan kekuasaan maka itu adalah hari terakhirnya. Dia mungkin akan melakukan apapun," katanya.

Tetapi Thae Yong-ho yakin rezim Kim Jong-un satu hari akan runtuh oleh pemberontakan rakyat.

Credit  sindonews.com


Korut: Jika Latihan Nuklir untuk Serang AS, Apa Respons Orang AS....

Korut: Jika Latihan Nuklir untuk Serang AS, Apa Respons Orang AS....
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tersenyum melihat mesin rudal balistik antarbenua (ICBM) di Pyongan Utara, April 2016. Foto / KCNA / REUTERS
 
PYONGYANG - Seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa militer Pyongyang siap menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM) yang bisa membawa hulu ledak nuklir setiap saat dan di setiap tempat. Pejabat itu ingin tahu respons orang-orang Amerika Serikat (AS) jika pasukan latihan nuklir ke Kanada untuk menyerang AS.

Choe Kang Il, Wakil Direktur Umum untuk Urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Korut mengumumkan kesiapan uji tembak ICBM, pada hari Rabu. Pengumuman itu menyusul klaim pemimpin Korut Kim Jong-un pada Tahun Baru bahwa uji tembak ICBM sudah dekat waktunya.

Choe mengatakan pengembangan senjata Korut sejatinya untuk menanggapi kebijakan bermusuhan dari AS. ”Langkah-langkah kami untuk meningkatkan arsenal nuklir kami semuanya (untuk tujuan) defensif,” katanya dalam wawancara dengan NBC, yang dikutip Kamis (26/1/2017).

“Untuk mempertahankan kedaulatan kami dan untuk mengatasi pemerasan nuklir yang gigih dan ancaman oleh AS terhadap negara kami,” ujar Choe.

Dia menambahkan bahwa Pyongyang akan terus mengembangkan senjata nuklirnya selama AS menjalankan latihan militer bersama dengan Korea Selatan.

“Bayangkan jika pasukan kami pergi ke Kanada dan Meksiko untuk melaksanakan latihan nuklir yang bertujuan untuk menyerang AS, apa respons yang Anda harapkan dari orang-orang Amerika?,” tanya Choe.

”Selama AS melakukan latihan militer bersama, kami akan meningkatkan kekuatan penangkal nuklir kami dan kekuatan serangan pendahuluan kami,” imbuh Choe.

Korur telah melakukan lima kali uji coba senjata nuklir, termasuk dua kali pada tahun lalu. Pada 2016, Korut juga menembakkan beberapa rudal balistik.

Manuver-manuver Korut itu membuat PBB menjatuhkan sanksi terhadap rezim Kim Jong-un. Namun, Pyongyang mengabaikan sanksi dan akan terus mengembangkan senjata nuklir selama AS masih menjadi ancaman.

Meskipun komentar Choe tersebut keras, namun dia menyatakan bahwa Korut masih membuka pintu untuk berdamai dengan AS.”Pemimpin tertinggi kami, Kim Jong-un, mengatakan meskipun telah bermusuhan dengan kita di masa lalu, jika AS menjadi ramah kepada kami, kami akan mengembangkan hubungan itu,” katanya.



 Credit  sindonews.com




















Pertemuan Suriah di Astana Hasilkan Komunike Bersama


 
Pertemuan Suriah di Astana Hasilkan Komunike Bersama
Rusia, Turki, dan Iran menghasilkan komunike bersama dalam pertemuan terkait Suriah yang digelar di Astana, Kazakhstan. Foto/Istimewa
 
ASTANA - Pertemuan Suriah yang dihelat di Ibu Kota Kazakhstan, Astana, menghasilkan komunike bersama tiga negara yang menginisiasi pertemuan tersebut; Rusia, Turki, Iran. Komunike bersama itu memuat sejumlah poin untuk mewujudkan perdamaian di Suriah.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (25/1/2017), salah satu poin dalam komunike bersama itu adalah baik Rusia, Turki, dan Iran akan memperkuat gencatan senjata yang rapuh di Suriah.

"Memutuskan untuk membentuk mekanisme trilateral untuk mengamati dan memastikan semua pihak patuh dengan gencatan senjata, mencegah provokasi apapun dan menentukan dengan tepat bagaimana gencatan senjata berjalan," begitu bunyi komunike bersama itu.

Poin lain dari komunike bersama itu juga menegaskan tekad mereka untuk memerangi bersama-sama kelompok ISIS/Daesh dan Front Al-Nusra. Mereka juga meminta kelompok oposisi memisahkan diri dari kelompok teroris tersebut.

Dalam komunike bersama itu ketiga negara tersebut juga mendukung kehadiran perwakilan kelompok oposisi bersenjata dalam perundingan putaran berikutnya di Jenewa, Swiss. Perundingan yang dinaungi oleh PBB itu rencananya akan dihelat pada 8 Februari 2017.

Komunike itu juga menegaskan jika pertemuan di Astana adalah sebuah platform yang efektif untuk dialog langsung antara pemerintah dan oposisi seperti yang dipersyaratkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.




Credit  sindonews.com






Menhan Austria: Semua yang Pulang dari Suriah Pakai Gelang Elektronik


 
Menhan Austria: Semua yang Pulang dari Suriah Pakai Gelang Elektronik
Pemerintah Austria ingin kenakan gelang kaki elektronik bagi semua orang yang pulang dari Suriah dan Irak. Foto / IB Times
 
WINA - Austria ingin mengenakan gelang kaki elektronik untuk semua orang yang pulang dari Suriah. Semua orang yang mudik dari Suriah, baik tersangka teroris maupun yang belum pernah melakukan kejahatan apa pun akan diwajibkan memakai gelang itu.

Aturan yang akan diterapkan di Austria itu disampaikan Menteri Pertahanan Hans Peter Doskozil. Gelang kaki elektronik tersebut akan terhubung dengan CCTV yang memudahkan pengawasan petugas keamanan.

”Ada beberapa kemungkinan di atas meja. Penanda gelang elektronik untuk orang-orang yang berpotensi menimbulkan ancaman, menjadi sesuatu yang harus dipertimbangkan,” ujar Doskozil kepada stasiun radio pemerintah, O1, semalam (24/1/2017).

“Saya pasti berpikir bahwa itu akan sesuai bagi mereka yang dimonitor, pihak berwenang tahu apa yang mereka lakukan, yang mereka temukan,” ujarnya.

Aturan baru itu sejatinya usulan dari Menteri Dalam Negeri Wolfgang Sobotka. Namun, Doskozil mempertimbangkan proposal rekannya itu yang telah disetujui beberapa politisi senior lainnya.

Menurut surat kabar Krone, saat ini ada kurang dari 300 tersangka teroris ada di Austria. Sepertiga dari mereka adalah orang-orang yang kembali dari Suriah dan Irak, di mana mereka diduga telah berperang bersama milisi radikal seperti ISIS.

Ide pengawasan elektronik ini melanggar kebebasan fundamental yang diabadikan dalam undang-undang hak asasi manusia. Ide ini kemungkinan besar ditantang di pengadilan Eropa.

Tapi, Doskozil justru menyerukan penggunaan video surveillance secara luas. Ada sekitar 1 juta kamera CCTV yang dioperasikan di Austria. Jumlah itu lebih kecil ketimbang di Inggris yang mencapai 6 juta kamera CCTV.





Credit  sindonews.com






Trump Resmi Perintahkan Pembangunan Tembok Meksiko


 
Trump Resmi Perintahkan Pembangunan Tembok Meksiko  
Presiden Donald Trump resmi memerintahkan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko. (REUTERS/Joshua Roberts)
 
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump Resmi memerintahkan pembangunan tembok pembatas antara negaranya dan Meksiko. Langkah ini dilakukan memenuhi janjinya semasa kampanye, untuk mencegah imigran ilegal masuk dari tetangganya itu.

Dia mengunjungi Departemen Keamanan Negara untuk menandatangani perintah untuk mulai kerja “membangun pembatas fisik besar di perbatasan selatan,” kata pernyataan Gedung Putih yang dikutip AFP, Rabu waktu setempat (25/1).

Gedung Putih tidak merinci perintah yang ditandatangani Trump. Namun, Sang Presiden, sebagaimana diberitakan laporan langsung CNN, menandatangani dua dokumen dalam kesempatan kali ini.

Dia mengangkat dokumen pertama dan mengatakan “ini soal keamanan perbatasan. Kita sudah berbicara soal ini dari awal."
Sementara itu, setelah menandatangani dokumen kedua, Trump bilang, “meningkatkan keamanan publik di dalam negeri AS.”

Trump sebelumnya juga mengancam akan menghapus kesepakatan perdagangan internasional untuk melindungi lapangan pekerjaan Amerika Serikat.

Dia telah menandatangani memo untuk menarik diri dari kesepakatan dagang Kemitraan Trans-Pacific (TPP). Kesepakatan ini adalah unggulan presiden sebelumnya, Barack Obama.

Presiden Meksiko Pena Nieto belum lama ini mengatakan dirinya akan mencoba menegosiasikan kespekatan bilateral baru dengan anggota TPP lain untuk melindungi kepentingan dagang Meksiko.

“Walaupun Meksiko mengakui hak kedaulatan negara untuk menjamin keamanan, Meksiko tidak percaya pada tembok. Negara kami mempercayai jembatan,” ujarnya menanggapi rencana Trump memperkuat perbatasan.

Dia mengatakan negaranya bersedia untuk menegosiasi hubungan dengan Amerika. Namun, dia meyakinkan, Meksiko tidak akan tunduk pada Trump.


Credit  CNN Indonesia



Hubungan Membaik, Rusia-Turki Serang ISIS di Aleppo


 
Hubungan Membaik, Rusia-Turki Serang ISIS di Aleppo  
Serangan gabungan berlangsung di kota Al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah, menandakan pertama kalinya Ankara dan Moskow bekerja sama sama secara militer. (Reuters/Shawn Nickel)
 
Jakarta, CB -- Rusia dan Turki bekerja sama melakukan operasi serangan udara gabungan terhadap ISIS, setelah selama ini keduanya saling bertolak belakang dalam perang sipil Suriah.

Serangan gabungan ini berlangsung di kota Al-Bab, Provinsi Aleppo, wilayah di mana tentara Turki dan pemberontak Suriah mencoba memberangus ISIS.

"Sekitar sembilan pesawat tempur Rusia dan delapan pesawat tempur Turki menyerang dan menghancurkan setidaknya 36 target," ungkap seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Sergei Rudskoi, seperti dikutip The Telegraph, Rabu (25/1).

Menurut Rudskoi, ini pertama kalinya Ankara dan Moskow bekerja sama sama secara militer yang menandakan "menghangatnya" hubungan kedua negara.

Alasannya, selama ini Rusia mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad melawan pemberontak. Sementara Turki dan Amerika Serikat justru sebaliknya ingin menggulingkan pemerintah.

Walaupun begitu, langkah militer Turki ini dianggap bisa memicu amarah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Sebabnya, Turki sebagai anggota NATO telah "bekerja sama" dengan Rusia, musuh bebuyutan yang dianggap NATO sebagai ancaman utama keamanan Eropa.

Kerja sama antar kedua negara ini pun tak pernah terpikirkan sebelumnya lantaran hubungan Moskow dan Ankara sempat memanas, bahkan terputus akibat insiden penembakan pesawat tempur angkatan udara Rusia oleh Turki di perbatasan Suriah pada November 2015 silam.

Normalisasi hubungan kedua negara kembali terjalin usai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta maaf secara langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas insiden tersebut, Juni lalu.

Angkara dan Moskow bahkan berhasil membantu tercapainya kesepakatan gencatan senjata di seluruh Suriah.

Bersama Iran, kedua negara juga berhasil menggelar pembicaraan damai Suriah di Astana, ibu kota Kazakhstan pada awal pekan ini.

Meskipun perundingan tidak berjalan cukup lancar, pembicaraan damai ini merupakan langkah awal menggiring rezim Assad dan pemberontak menyudahi konflik sipil berkepanjangan yang telah menelan sektidaknya 300 ribu jiwa.




Credit  CNN Indonesia