CB, Jakarta - Dubai melakukan uji terbang drone
pada hari Senin, 25 September 2017, untuk layanan taksi terbang tak
berawak pertama di dunia. Ini merupakan sebuah rencana ambisius kota Uni
Emirat Arab untuk memimpin dunia Arab dalam inovasi.
Taksi terbang yang dikembangkan oleh perusahaan drone Jerman Volocopter menyerupai kabin helikopter dua kursi yang berada di bawah sebuah ring besar yang dilengkapi 18 baling-baling.
Drone itu tidak berpenumpang untuk uji coba perdananya dalam sebuah acara yang dirancang untuk Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed.
Dirancang untuk terbang tanpa kontrol jarak jauh dan dengan durasi penerbangan maksimum 30 menit, drone ini dilengkapi dengan banyak pengaman jika terjadi masalah, seperti baterai cadangan, rotor dan, untuk skenario terburuk, beberapa parasut.
Volocopter bersaing dengan lebih dari selusin perusahaan Eropa dan AS yang didanai dengan baik. Masing-masing memiliki visi terinspirasi fiksi ilmiah untuk menciptakan bentuk baru transportasi perkotaan yang merupakan persilangan antara mobil listrik tanpa sopir dan pesawat yang lepas landas dan mendarat secara vertikal untuk jarak pendek.
Pesertanya termasuk raksasa kedirgantaraan Airbus, yang bermaksud untuk meluncurkan taksi terbang pada tahun 2020; Kitty Hawk, perusahaan yang didukung oleh pendiri Google Larry Page; dan Uber, yang bekerja sama dengan mitranya dalam strategi taksi terbangnya.
"Implementasinya dilakukan dengan menggunakan ponsel cerdas Anda, sebuah aplikasi, dan memerintahkan Volocopter ke voloport berikutnya di dekat Anda. Volocopter akan datang dan secara otonom menjemput Anda dan membawa Anda ke tempat tujuan Anda," kata CEO Florian Reuter.
"Drone ini sudah mampu terbang berdasarkan jalur GPS hari ini, dan kami akan menerapkan kemampuan indra penuh, juga menangani hambatan yang tidak diketahui di jalan," tambahnya. Ia mengatakan bahwa pengembang bermaksud untuk memulai taksi ini dalam waktu lima tahun.
Dalam penerbangan uji coba hari Senin, drone itu melayang naik sekitar 200 meter dan berputar sekitar lima menit melewati hamparan pasir yang mengepul dari pantai Teluk.
Sheikh Hamdan dan rombongannya bertepuk tangan dari lokasinya saat drone taksi terbang itu turun.
Taksi terbang yang dikembangkan oleh perusahaan drone Jerman Volocopter menyerupai kabin helikopter dua kursi yang berada di bawah sebuah ring besar yang dilengkapi 18 baling-baling.
Drone itu tidak berpenumpang untuk uji coba perdananya dalam sebuah acara yang dirancang untuk Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed.
Dirancang untuk terbang tanpa kontrol jarak jauh dan dengan durasi penerbangan maksimum 30 menit, drone ini dilengkapi dengan banyak pengaman jika terjadi masalah, seperti baterai cadangan, rotor dan, untuk skenario terburuk, beberapa parasut.
Volocopter bersaing dengan lebih dari selusin perusahaan Eropa dan AS yang didanai dengan baik. Masing-masing memiliki visi terinspirasi fiksi ilmiah untuk menciptakan bentuk baru transportasi perkotaan yang merupakan persilangan antara mobil listrik tanpa sopir dan pesawat yang lepas landas dan mendarat secara vertikal untuk jarak pendek.
Pesertanya termasuk raksasa kedirgantaraan Airbus, yang bermaksud untuk meluncurkan taksi terbang pada tahun 2020; Kitty Hawk, perusahaan yang didukung oleh pendiri Google Larry Page; dan Uber, yang bekerja sama dengan mitranya dalam strategi taksi terbangnya.
"Implementasinya dilakukan dengan menggunakan ponsel cerdas Anda, sebuah aplikasi, dan memerintahkan Volocopter ke voloport berikutnya di dekat Anda. Volocopter akan datang dan secara otonom menjemput Anda dan membawa Anda ke tempat tujuan Anda," kata CEO Florian Reuter.
"Drone ini sudah mampu terbang berdasarkan jalur GPS hari ini, dan kami akan menerapkan kemampuan indra penuh, juga menangani hambatan yang tidak diketahui di jalan," tambahnya. Ia mengatakan bahwa pengembang bermaksud untuk memulai taksi ini dalam waktu lima tahun.
Dalam penerbangan uji coba hari Senin, drone itu melayang naik sekitar 200 meter dan berputar sekitar lima menit melewati hamparan pasir yang mengepul dari pantai Teluk.
Sheikh Hamdan dan rombongannya bertepuk tangan dari lokasinya saat drone taksi terbang itu turun.
Credit tempo.co