Setidaknya 10 orang tewas akibat serangan al-Shabaab.
CB,
MOGADISHU -- Pemberontak Al-Shabaab menyerang pusat keagamaan di
Somalia tengah pada Senin (26/11). Serangan ini menewaskan ulama dan
sedikit-dikitnya sembilan pengikutnya.
"Pegaris keras itu menewaskan 10 orang, termasuk ulama, remaja dan
wanita, yang tinggal di sana," kata Mayor Polisi Abdirahman Abdullahi
kepada Reuters melalui telepon dari pusat kota Galkayo.
"Pertempuran
pasukan keamanan dengan Al-Shabaab masih berlangsung di pusat itu,
jumlah korban tewas mungkin bisa bertambah," ujarnya menambahkan.
Shabaab
yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia mengaku
bertanggung jawab atas serangan itu. Gerakan itu menyebut sang ulama
sebagai penghina Nabi. "Bom mobil melabrak pusat penghina Nabi.
Gerilyawan kami sekarang berada di dalam dan pertempuran berlanjut,"
kata juru bicara Ash-Shabaab Abdiasis Abu Musab kepada Reuters.
Warga
Galkayo dan pejabat daerah itu menyatakan, Abdiweli mungkin jadi
sasaran karena sebagai tuan rumah kebanyakan pemuda memainkan musik dan
menari.
Al-Shabaab pada tahun lalu menyatakan ulama itu
mengaku dirinya sebagai Nabi. Namun hal tersebut telah dibantah
Abdiweli. "Kami tidak tahu jumlah korban sekarang. Ash-Shabaab
mengancamnya berkali-kali," kata Abdirashid Hashi, gubernur wilayah
Mudug, kepada Reuters.
Ash-Shabaab berjuang menetapkan
aturannya berdasarkan tafsir keras atas hukum Islam. Kelompok itu
menguasai bagian kecil wilayah Mudug, tapi tidak termasuk Galkayo.
"Galkayo utara sangat damai dan pertanyaannya adalah bagaimana petempur
bersenjata dengan bom mobil jibaku memasuki kota itu," kata Kapten
Polisi Nur Mohamed kepada Reuters dari Galkayo
Peta wilayah Galkayo, Somalia, tempat ulama sufi dan sembilan pengikutnya tewas diserang kelompok al-Shabaab. Foto/Al Jazeera
GALKAYO
- Seorang ulama sufi dan sembilan pengkutnya di Somalia tewas oleh
serangan bom mobil dan penembakan kelompok ekstremis al-Shabaab, Senin
(26/11/2018).
Orang-orang bersenjata dari kelompok itu menyerbu
masuk pusat keagamaan milik ulama sufi Sheikh Abdiweli Ali Elmi Yare di
Kota Galkayo di wilayah Mudug. Mereka menyerang ulama tersebut dan para
pengikutnya.
"Para militan menewaskan 10 orang termasuk ulama,
remaja dan wanita yang tinggal di dalam kamp," kata Abdirahman
Abdullahi, seorang perwira polisi, kepada Reuters melalui telepon.
"Pertempuran antara pasukan keamanan dan al-Shabab masih berlangsung di pusat (keagamaan), korban mungkin bertambah," ujarnya.
Al-Shabaab,
kelompok bersenjata yang berbasis di Somalia, terus mencoba
menggulingkan pemerintah setempat. Kelompok itu kepada Reuters mengaku
bertanggung jawab atas serangan di pusat keagamaan.
"Sebuah bom
mobil menghantam pusat orang yang menghina Nabi. Para militan kami
sekarang berada di dalam dan pertempuran yang terus berlangsung," kata
juru bicara al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab.
Warga Galkayo, di
mana pusat itu keagamaan itu berada, dan seorang pejabat setempat
mengatakan Abdiweli mungkin menjadi sasaran karena pusatnya menjadi tuan
rumah bagi sebagian besar pemuda yang memainkan musik dan menari.
Al-Shabaab mengatakan pada tahun lalu bahwa ulama itu menyebut dirinya sebagai Nabi. Tuduhan itu dibantah Abdiweli.
"Kami
tidak dapat mengetahui jumlah korban sekarang. Al-Shabaab telah
mengancamnya berkali-kali," kata Abdirashid Hashi, gubernur wilayah
Mudug, kepada Reuters.
Al-Shabaab,
yang telah meluncurkan beberapa serangan di Somalia dan negara-negara
tetangga, ingin menerapkan syariat Islam yang ketat versi kelompok itu
di negara Tanduk Afrika.
Kelompok ekstremis ini mengontrol sebagian kecil dari wilayah Mudug, tetapi tidak termasuk Galkayo.
Para migran berlarian setelah aparat AS menembakkan gas air mata di perbatasan Meksiko-AS. Foto/Istimewa
WASHINGTON
- Presiden Donald Trump mengatakan Meksiko harus mengirim para migran
dari Amerika Tengah yang mencari suaka di Amerika Serikat (AS) kembali
ke kampung halaman mereka. Hal itu dikatakan Trump sehari setelah
pemerintah AS menutup perbatasan tersibuk di negara itu dan menembakkan gas air mata ke kerumunan migran.
Insiden
hari Minggu terjadi setelah sekelompok migran di kota perbatasan
Meksiko Tijuana bergegas ke pagar perbatasan. Ini adalah bab terbaru
dari kebijakan keras Trump terhadap ribuan migran yang telah pergi ke
utara melalui Meksiko dari negara-negara Amerika Tengah yang penuh
kekerasan dan kemiskinan.
Ketegangan telah tumbuh di Tijuana, dan
Trump mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa para migran harus menunggu
di Meksiko sampai klaim suaka individu mereka diselesaikan di Amerika
Serikat. Itu akan menjadi perubahan signifikan dalam kebijakan suaka
yang dapat menjaga para migran dari Amerika Tengah di Meksiko selama
lebih dari setahun.
Namun pada awal pekan ini, Trump mengatakan
Meksiko harus mengirim para migran dari Amerika Tengah, kebanyakan orang
Honduras, kembali ke rumah mereka.
“Meksiko harus menggerakkan
bendera melambaikan para migran, banyak dari mereka adalah penjahat
berdarah dingin, kembali ke negara mereka. Lakukan dengan pesawat,
lakukan dengan bus, tetap lakukan yang Anda inginkan, tetapi mereka
TIDAK datang ke AS. Kami akan menutup Perbatasan secara permanen jika
perlu. Kongres, dana tembok!” tweet Trump seperti dilansir dari Reuters, Selasa (27/11/2018).
Pejabat pemerintah Meksiko tidak segera menanggapi pernyataan Trump.
Meksiko
telah bernegosiasi dengan AS mengenai kemungkinan skema untuk menjaga
migran di Meksiko sementara klaim suaka mereka diproses.
Tim
Presiden Meksiko terpilih Andres Manuel Lopez Obrador, yang berkuasa
Sabtu, mengatakan tidak ada kesepakatan yang disepakati para migran.
Namun para pejabat mengisyaratkan mereka bisa tetap di Meksiko.
"Kami harus objektif, apa pun yang terjadi mereka akan tetap di Meksiko," kata Alejandro Encinas, deputi menteri dalam negeri.
"Para migran memiliki hak dan kami akan menghormati mereka," imbuhnya.
Meksiko Deportasi Migran Asal Amerika Tengah. (AP).
MEXICO CITY
- Kementerian Dalam Negeri Meksiko akan mendeportasi sekitar 500 migran
yang mencoba masuk ke perbatasan Amerika Serikat (AS) secara “ilegal”
dan menyulut kekerasan.
Penegasan itu setelah otoritas keamanan
Meksiko terlibat bentrok dengan pengungsi yang menggelar aksi di
perlintasan Tijuana dan San Diego. Meskipun terjadi ketegangan di sana,
Meksiko tidak akan mengirimkan tentaranya untuk mengendalikan 7.417
migran yang memadati perbatasan AS-Meksiko.
Dalam rekaman video
menunjukkan puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, menerobos
kawat berduri yang memisahkan kedua negara di dekat Tijuana. Pasukan
perbatasan AS menghalau mereka dengan menembakkan gas air mata.
“Sekitar
500 migran mencoba melintasi batas dengan cara kekerasan,” demikian
keterangan Kementerian Dalam Negeri Meksiko dilansir Reuters.
Mereka
yang teridentifikasi terlibat dalam aksi kekerasan akan segera
dideportasi secepatnya. “Tindakan migran itu melanggar kerangka migrasi
legal dan bisa menjadi insiden serius,” ucap mereka.
Ketegangan
di Tijuana kini semakin memanas setelah kedatangan ribuan pengungsi pada
awal bulan ini. Mereka tiba di Tijuana setelah menempuh perjalanan
lebih dari 4.350 km dari Amerika Tengah. Mereka ingin memperbaiki nasib
di AS untuk menghindari kemiskinan dan kekerasan di negara asalnya,
Honduras, Guatemala, dan El Salvador.
Namun, mereka harus
menunggu lama jika aplikasi suakanya diterima oleh Pemerintah AS.
Apalagi Presiden AS Donald Trump tidak akan menerima para pengungsi.
Pengadilan juga sudah membatalkan perintah Trump tersebut. Nasib
pengungsi akan tidak jelas dalam beberapa bulan ke depan.
Di
tengah keputusasaan tersebut, pada Minggu (25/11) waktu setempat,
sekitar 500 migran ikut berdemonstrasi dalam menuntut hak mencari suaka
di AS. “Kita bukan penjahat! Kita adalah pekerja keras!” demikian teriak
para pengungsi.
Para pengungsi ingin suara mereka didengar.
“Mungkin Donald Trump bisa memberikan kita kesempatan,” kata Roberto,
warga Honduras yang ingin mencari suaka di AS.
“Kita datang ke sini untuk bekerja. Kita tidak mencari masalah atau kejahatan,” katanya.
Menteri
Dalam Negeri Meksiko Alfonso Navarrete mengatakan migran memang
menggelar aksi. Saat bersamaan, sebagian pengungsi berpisah dari
demonstran dan berlari menuju perbatasan untuk melintas ke AS. Aksi itu
yang disayangkan Pemerintah Meksiko.
Aksi
ketegangan, perlintasan batas antara Tijuana dan San Diego pun ditutup.
Itu merugikan banyak pihak. Penduduk Meksiko, Jose Fajardo, tidak bisa
bekerja di San Diego karena ditutup perlintasan batas. “Ini sungguh
buruk,” kata Fajardo mengacu pada ketegangan polisi dan pengungsi. Dia
mengaku harus bekerja di restoran di San Diego setiap hari, tetapi kini
tidak lagi melintas dan tidak ada penghasilan.
Sekitar 70.000
kendaraan dan 20.000 orang melintas dari Meksiko ke AS di perlintasan
San Ysidro setiap hari. Direktur Mexico Institute di Pusat Peneltian
Wilson Center di Washington, Duncan Wood, mengungkapkan penutupan
tersebut merupakan respons drastis. “Itu akan merugikan jutaan dolar,”
katanya.
Presiden
Ukraina Petro Poroshenko dan para pejabat keamanannya saat menggelar
pertemuan. Foto/REUTERS/Mykhailo Markiv/Layanan Pers Kepresidenan
Ukraina
KIEV
- Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pihaknya akan
mengumumkan darurat militer setelah kapal-kapal militernya bentrok
dengan militer Rusia di Laut Hitam hari Minggu. Dalam bentrok di pantai
Crimea, pasukan Moskow menembaki dan menangkap tiga kapal Angkatan Laut
Kiev.
Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC)
Ukraina telah mendukung deklarasi darurat militer selama 60 hari. Usulan
Presiden Poroshenko ini sedang diajukan ke parlemen Ukraina, Verkhovna
Rada, untuk mendapat persetujuan akhir.
Pemimpin Ukraina mengatakan Kiev tidak berencana untuk melakukan operasi penyerangan jika darurat militer diberlakukan.
Berbicara
pada konferensi pers setelah pertemuan, Poroshenko mengatakan bahwa
Kiev telah meminta NATO dan Uni Eropa untuk mengkoordinasikan tindakan
militer Kiev untuk memastikan perlindungan Ukraina.
"Kami menyerukan kepada seluruh koalisi internasional pro-Ukraina; kita harus menyatukan upaya," kata Poroshenko.
Dia
akan membahas langkah-langkah lebih lanjut dengan Sekretaris Jenderal
NATO Jens Stoltenberg pada hari Senin (26/11/2018). Menurutnya,
pembicaraan dengan para pemimpin negara-negara sekutu Ukraina juga telah
direncanakan digelar hari Senin.
Poroshenko berusaha meyakinkan
publik bahwa keputusan Kiev untuk memberlakukan darurat militer tidak
akan melanggar hak dan kebebasan warganya. Menurutnya, militer Kiev
hanya akan melakukan tindakan defensif untuk melindungi wilayah dan
rakyatnya.
Dia mengklaim bahwa penerapan darurat militer tidak
akan memengaruhi kebuntuan di Lugansk dan Republik Donetsk yang
memisahkan diri dari Ukraina.
Darurat militer memungkinkan
pemerintah Ukraina untuk membatasi berbagai kebebasan sipil yang
dilindungi oleh konstitusi, seperti kebebasan pers, kebebasan bergerak
dan kebebasan berkumpul.
Di bawah undang-undang darurat militer,
Kiev dapat, misalnya, memperkenalkan pembatasan perjalanan untuk
melarang warga meninggalkan negara itu sama sekali.
Undang-undang
darurat militer juga mempertimbangkan kendali ketat di pos pemeriksaan
perbatasan, yang memungkinkan pencarian menyeluruh atas kendaraan, kargo
dan barang-barang lainnya.
Langkah
ini juga memungkinkan untuk meningkatkan kontrol atas media. Publikasi,
televisi, dan saluran radio dapat ditutup jika dianggap menjadi ancaman
bagi keamanan nasional Ukraina.
Seperti
diberitakan sebelumnya, pasukan Rusia menembaki kapal-kapal Ukraina
setelah dianggap menerobos wilayah Crimea yang dinyatakan sebagai
wilayah kedaulatannya. Selama ketegangan berlangsung, tiga kapal Ukraina
ditangkap.
Angkatan Laut Ukraina mengatakan tiga pelautnya
terluka dan dua kapal artileri mereka terkena tembakan Rusia di pantai
Crimea, Laut Hitam. Angkatan Laut Ukraina bersikeras Rusia telah
diberitahu sebelumnya tentang perjalanan kapal-kapalnya yang
direncanakan.
"Kapal penjaga pantai Rusia melakukan tindakan
agresif secara terbuka terhadap kapal angkatan laut Ukraina," kata
Angkatan Laut Ukraina.
Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia mengatakan, pihaknya menggunakan
senjata setelah kapal-kapal Ukraina mengabaikan desakan untuk
menghentikan operasinya. FSB membenarkan bahwa tiga kapal Kiev disita
karena menerobos perbatasan secara ilegal.
Menurut FSB, tiga pelaut yang terluka menerima perawatan medis dan hidup mereka tidak dalam bahaya.
"Peristiwa
berbahaya hari ini di Laut Azov menunjukkan bahwa sebuah front baru
agresi Rusia secara terbuka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri
Ukraina, Mariana Betsa, seperti dikutip Sky News.
"Ukraina kini menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Betsa.
Sebaliknya,
FSB mengklaim apa yang terjadi di pantai Crimea itu adalah hasil
provokasi Kiev. "FSB memiliki bukti tak terbantahkan bahwa Kiev
mempersiapkan dan mengatur provokasi di Laut Hitam," kata FSB dalam
sebuah pernyataan.
"Bahan-bahan (bukti) ini akan segera dipublikasikan," imbuh FSB.
Uni Eropa menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menahan diri untuk mengurangi ketegangan di Laut Hitam.
"Mendesak Rusia untuk mengembalikan kebebasan navigasi melalui Selat Kerch setelah Moskow memblokadenya," kata pihak Uni Eropa.
Sekedar
diketahui, Crimea melalui referendum melepaskan diri dari Ukraina tahun
2014 saat negara itu dilanda krisis ekonomi dan politik. Setelah
melepaskan diri, Crimea menyatakan bergabung dengan Rusia.
Namun,
Ukraina dan negara-negara Barat tak mengakui referendum dan menuduh
Moskow menganeksasi wilayah tersebut. Setelah Crimea bergabung dengan
Rusia, Presiden Vladimir Putin menerbitkan peta yang menyatakan Crimea
bagian dari wilayah Rusia.
Sejumlah jet tempur Rusia terbang di atas jembatan penghubung Rusia dan Semenanjung Crimea. Foto/Sky News
CRIMEA
- Pasukan Rusia menembaki kapal-kapal Angkatan Laut Ukraina setelah
dianggap menerobos wilayah Crimea yang dinyatakan sebagai wilayah
kedaulatannya. Selama ketegangan berlangsung hari Minggu petang, tiga
kapal militer Ukraina ditangkap.
Angkatan Laut Ukraina mengatakan
tiga pelautnya terluka dan dua kapal artileri mereka terkena tembakan
Rusia di pantai Crimea, Laut Hitam. Angkatan Laut Ukraina bersikeras
Rusia telah diberitahu sebelumnya tentang perjalanan kapal-kapalnya yang
direncanakan.
"Kapal penjaga pantai Rusia melakukan tindakan agresif secara terbuka terhadap kapal angkatan laut Ukraina," katanya.
Dinas
Keamanan Federal (FSB) Rusia mengatakan, pihaknya menggunakan senjata
setelah kapal-kapal Ukraina mengabaikan desakan untuk menghentikan
operasinya. FSB membenarkan bahwa tiga kapal Kiev disita karena
menerobos perbatasan secara ilegal.
Menurut FSB, tiga pelaut yang terluka menerima perawatan medis dan hidup mereka tidak dalam bahaya.
"Peristiwa
berbahaya hari ini di Laut Azov menunjukkan bahwa sebuah front baru
agresi Rusia secara terbuka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri
Ukraina, Mariana Betsa, seperti dikutip Sky News, Senin (26/11/2018).
"Ukraina kini menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," ujar Betsa.
Sebaliknya,
FSB mengklaim apa yang terjadi di pantai Crimea itu adalah hasil
provokasi Kiev. "FSB memiliki bukti tak terbantahkan bahwa Kiev
mempersiapkan dan mengatur provokasi di Laut Hitam," kata FSB dalam
sebuah pernyataan.
"Bahan-bahan (bukti) ini akan segera dipublikasikan," imbuh FSB.
Uni Eropa menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menahan diri untuk mengurangi ketegangan di Laut Hitam.
"Mendesak Rusia untuk mengembalikan kebebasan navigasi melalui Selat Kerch setelah Moskow memblokadenya," kata pihak Uni Eropa.
Sekedar
diketahui, Crimea melalui referendum melepaskan diri dari Ukraina tahun
2014 saat negara itu dilanda krisis ekonomi dan politik. Setelah
melepaskan diri, Crimea menyatakan bergabung dengan Rusia.
Namun,
Ukraina dan negara-negara Barat tak mengakui referendum dan menuduh
Moskow menganeksasi wilayah tersebut. Setelah Crimea bergabung dengan
Rusia, Presiden Vladimir Putin menerbitkan peta yang menyatakan Crimea
bagian dari wilayah Rusia.
Ilustrasi Angkatan Laut Rusia di Semenanjung Krimea. (CNN)
Jakarta, CB -- Angkatan bersenjata Rusia dikabarkan menahan 3 buah kapal milik Angkatan Laut Ukraina
pada Minggu waktu setempat. Hal itu membuat hubungan kedua negara
tetangga itu kembali tegang dan membuka peluang terjadinya konflik baru,
selepas Negeri Beruang Merah mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina
empat tahun lalu.
Menurut Badan Intelijen Rusia (FSB), insiden
itu terjadi ketika dua kapal AL Ukraina berukuran kecil dilengkapi
meriam yang mengawal sebuah kapal tunda melintas di Laut Hitam dekat
Semenanjung Krimea. AL Rusia lantas siaga dan memblokir perairan dengan
menempatkan kapal tanker dan kapal penjaga pantai di perairan itu.
Hanya saja, Rusia beralasan kapal AL Ukraina tetap melintas dan
mengabaikan peringatan. Mereka lantas terlibat duel dengan masing-masing
melancarkan manuver. Alhasil, penjaga pantai Rusia melepaskan tembakan
ke arah kapal AL Ukraina dan melukai sejumlah pelaut.
"Kami
terpaksa menggunakan senjata untuk menghentikan kapal perang Ukraina.
Hasilnya, kami menyita tiga kapal Ukraina yang disita," demikian
pernyataan FSB, sebagaimana dilansir Reuters, Senin (26/11).
Angkatan
Udara Rusia juga mengirim sebuah helikopter dan dua jet tempur untuk
berpatroli di Laut Hitam. Mereka menyatakan kapal perang Ukraina dan
helikopter tempur itu bahkan sudah dalam keadaan saling kunci dan siap
melepaskan tembakan.
Menurut versi Ukraina, Rusia justru
menyerang dan menyita kapal setelah menjauh dan hendak kembali Pelabuhan
Laut Hitam di Odessa. Mereka mengaku Rusia bertindak agresif dengan
menabrak dan menembaki kapal itu.
"Setelah kami pergi sejauh 12 mil laut, FSB menembaki armada kecil AL Ukraina," demikian pernyataan angkatan bersenjata Rusia.
Karena hal itu, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menggelar rapat
darurat dengan petinggi militer dan penasihat keamanannya. Dia juga
mendesak parlemen supaya menetapkan status darurat militer atas sikap
Rusia.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan
akan menggelar rapat darurat pada pukul 11.00 waktu New York, Amerika
Serikat untuk membahas masalah itu. Kabarnya permintaan itu disampaikan
langsung oleh Ukraina dan Rusia.
Konflik antara Rusia dan
Ukraina belum reda sejak pencaplokan Krimea pada 2014. Ukraina menuding
Rusia menghasut penduduk di perbatasan sebelah timur dengan mengirim
tentara bayaran dan mempersenjatai kelompok separatis.
Gubernur Palestina untuk Yerusalem, Adnan Gheith. (AHMAD GHARABLI / AFP)
Jakarta, CB -- Kepolisian Israel dilaporkan menahan Gubernur Palestina di Yerusalem,
Adnan Gheith, untuk kedua kalinya pada Minggu (25/11) kemarin. Hakim
Israel menyebut penahanan masih terkait penyelidikan penjualan tanah.
Melalui
pernyataan, juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan
Gheith ditahan selama satu hari untuk diperiksa tanpa penjelasan yang
lebih detail.
Pengadilan Yerusalem memutuskan memperpanjang
penahanan Gheith hingga Kamis (29/11) mendatang setelah hakim disebut
mendapatkan bukti rahasia.
Hakim menuturkan penahanan Gheith dilakukan lantaran dia diduga
bersekongkol dengan otoritas Palestina untuk melanggar perjanjian Oslo.
Gheith
sempat ditahan dalam kasus yang sama pada 20 Oktober lalu. Saat itu, ia
diinterogasi selama dua hari sebelum akhirnya dibebaskan.
Badan
Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet), mengatakan Gheith dituduh
terlibat kegiatan ilegal oleh otoritas Palestina di Yerusalem.
Gheith
juga sempat diperiksa beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir. Tak
hanya kantor Gheith, rumah dinasnya juga sempat digeledah polisi Israel
pada 4 November lalu.
Selain penangkapan Gheith, otoritas Israel
juga mencegah Menteri Palestina untuk Urusan Yerusalem Adnan
al-Husseini, berpergian keluar negeri selama tiga bulan dan menyita
paspornya pada Kamis pekan lalu.
Dikutip AFP, media
Israel melaporkan penyelidikan terhadap Gheith dilakukan menyusul
laporan penangkapan seorang pria pada Oktober lalu oleh otoritas
Palestina. Orang tersebut diduga menjual properti di Yerusalem Timur,
wilayah yang diklaim sebagai Ibu Kota Palestina di masa depan, kepada
warga Yahudi.
Penjualan semacam itu dianggap bentuk pengkhianatan di kalangan warga Palestina.
Surat
kabar Israel, Haaretz melaporkan sang penjual adalah warga Palestina
keturunan Amerika Serikat. Meski begitu, kedutaan AS tidak segera
mengonfirmasi kabar tersebut.
Penasihat senior Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO), Fuad Hallaq, menganggap penangkapan kembali
Gheith dilakukan sebagai tekanan Israel untuk membebaskan sang penjual
tanah.
Sementara itu, pengacara Gheith memaparkan kliennya tidak
pernah melakukan tindakan ilegal apa pun terkait penjualan tanah.
Pengacara Gheith menuding kepolisian mencoba mencegah kliennya untuk
bekerja sebagai pemimpin wilayah bersengketa tersebut.
Yerusalem
memang telah lama menjadi salah satu sumber konflik Palestina-Israel, di
mana kedua negara sama-sama mengklaim kota suci bagi tiga agama itu
sebagai ibu kota masa depan mereka.
Israel menduduki wilayah
Yerusalem timur sejak memenangkan Perang Enam Hari pada 1967 lalu. Sejak
itu, Israel mencaplok kawasan yang dianggap ilegal oleh sejumlah
negara.
Israel juga kerap melarang otoritas Palestina melakukan kegiatan di
wilayah itu. Karena itu, Palestina memiliki seorang menteri dan seorang
gubernur untuk urusan Yerusalem yang berlokasi di Al-Ram, wilayah di
perbatasan Tepi Barat.
Satu
dari dua pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika
Serikat mendarat di Israel hari Minggu (25/11/2018). Foto/IDF
TEL AVIV
- Dua jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat
(AS) mendarat di Israel selatan hari Minggu. Kedatangan dua pesawat
canggih itu semakin memperkuat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang saat
ini sudah memiliki selusin unit.
Pesawat F-35, yang dikenal di
Israel dengan nama Ibrani "Adir", mendarat di pangkalan Nevatim Angkatan
Udara Israel, di sebelah tenggara Beersheba. Kedua pesawat itu akan
akan bergabung dengan Skuadron Golden Eagle.
Mengutip Times of Israel,
Senin (26/11/2018), pesawat-pesawat itu lepas landas dari Amerika
Serikat pekan lalu. Namun, sedikit tertunda ketika tiba di Israel, yang
diduga karena cuaca buruk.
Negara mayoritas Yahudi itu mulai
menerima pasokan jet tempur siluman F-35 generasi kelima dari Amerika
Serikat pada Desember 2016. Pesawat itu dinyatakan beroperasi sekitar
setahun kemudian.
Israel, untuk saat ini, setuju untuk membeli 50
unit pesawat tempur F-35 dari Amerika Serikat. Pengirimannya
dijadwalkan secara berangsur-angsur selama tiga tahap hingga tahun 2024.
Awal
tahun ini, Angkatan Udara Israel (IAF) mengumumkan bahwa mereka telah
menggunakan jet tempur siluman dalam pertempuran, yang diklaim
menjadikan angkatan udaranya sebagai pihak pertama di dunia yang
melakukannya.
"Angkatan Udara Israel telah dua kali melakukan serangan dengan F-35, pada dua front yang berbeda," kata komandan IAF Amikam Norkin pada konferensi kepala angkatan udara sedunia di Israel pada 22 Mei lalu.
"Saya pikir kami adalah yang pertama menyerang dengan F-35 di Timur Tengah, saya tidak yakin tentang daerah lain," katanya.
Militer
Israel kemudian melangkah lebih jauh dengan mengatakan sebagai pengguna
pertama jet tempur itu, yang tidak hanya di Timur Tengah.
Kepala
angkatan udara tidak menyebutkan kapan kedua serangan itu terjadi,
tetapi mengatakan bahwa F-35 tidak melakukan serangan selama pemboman
besar-besaran Israel atas target Iran di Suriah pada 10 Mei.
Jet tempur F-35 generasi kelima telah dipuji sebagai "game-changer" oleh militer Israel, tidak hanya karena kemampuan ofensif dan stealth-nya, tetapi karena kemampuannya untuk menghubungkan sistemnya dengan pesawat lain dan membentuk pembagian jaringan informasi.
Presiden Iran Hassan Rouhani. Foto/REUTERS/Carlo Allegri
BRUSSELS
- Uni Eropa mengecam pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani yang
mendesak umat Islam di seluruh dunia bersatu untuk melawan Israel dan
Amerika Serikat (AS). Blok Eropa itu juga tak bisa menerima komentar
pemimpin Iran yang menyebut rezim Tel Aviv sebagai tumor kanker di Timur
Tengah.
"Pernyataan Presiden Rouhani yang mempertanyakan
legitimasi Israel benar-benar tidak dapat diterima," kata Uni Eropa
dalam sebuah pernyataaan. "Hal itu juga tidak sesuai dengan kebutuhan
untuk mengatasi perselisihan internasional melalui dialog dan hukum
internasional," lanjut Uni Eropa.
"Uni Eropa menegaskan kembali
komitmen fundamentalnya terhadap keamanan Israel, termasuk berkaitan
dengan ancaman saat ini dan yang muncul di kawasan itu," imbuh
pernyataan tersebut, yang dilansir Times of Israel, Senin (26/11/2018).
Seperti
diberitakan sebelumnya, Presiden Rouhani pada hari Sabtu mendesak umat
Islam di seluruh dunia untuk bersatu melawan Israel. Menurutnya rezim
Zonis tersebut adalah agen negara-negara Barat yang didirikan sebagai
sarana untuk menyebarkan pengaruhnya atas wilayah Timur Tengah.
"Salah
satu hasil yang tidak menyenangkan dari Perang Dunia II adalah
pembentukan tumor kanker di wilayah ini," kata Rouhani, mengacu pada
Israel.
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengutuk ucapan Rouhani dan menyamakan komentar itu dengan sikap anti-Semitisme.
"Saya
sangat mengutuk pernyataan yang tidak dapat diterima dari Presiden
Rouhani terkait dengan Israel. Ini benar-benar tidak dapat diterima
ketika hak Israel untuk ada dipertanyakan atau penghancuran Israel
sedang didesak," tulis dia di Twitter.
"Karena
tanggung jawab historis kami, pertempuran menentukan melawan semua
bentuk anti-Semitisme dan dukungan untuk Israel sangat penting bagi
kami. Bagi Austria, keamanan Israel tidak bisa ditawar," lanjut dia.
Rouhani
selama ini dikenal sebagai pemimpin Iran yang relatif moderat. Dia
tidak biasa menggunakan retorika yang keras seperti itu.
Selama
pidatonya di sebuah konferensi di Teheran, Rouhani meminta Arab Saudi,
rival utama Iran sekaligus sekutu AS, untuk bergabung dengan
negara-negara Muslim lainnya untuk melawan Israel dan AS.
Jakarta - Paris masih tegang, demonstrasi
menentang kenaikan harga bahan bakar minyak kembali terjadi. Bahkan,
aksi unjuk rasa tersebut berujung dengan bentrokan antara ribuan
pengunjuk rasa dan pasukan kepolisian di Paris, Prancis, pada Sabtu
(24/11).
Bukan hanya kenaikan BBM saja, kekisruhan di Paris ini
ternyata dipicu isu lain, seperti pajak dan biaya hidup masyarakat yang
makin meningkat.
Menurut
data Kementerian Dalam Negeri Prancis, yang dikutip dari BBC, Lebih
dari 100.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi pada hari Sabtu di
seluruh Prancis. Sebagian besar berjalan dengan damai - kecuali di ibu
kota, yang di dalamnya terdapat 8.000 demonstran berunjuk rasa.
Sebelumnya, harga
diesel yang merupakan BBM paling banyak dikonsumsi di Prancis, meningkat
hingga 23% selama 12 bulan terakhir. Harga bahan bakar ini mencapai
titik tertinggi sejak dekade 2000-an, di angka 1,5 euro atau Rp 24 ribu
per liter (Kurs: Rp 16.450/euro).
Meskipun
harga minyak dunia sempat turun, pemerintah Prancis justru meningkatkan
pajak hidrokarbon menjadi 7,6 sen per liter untuk bahan bakar diesel
dan 3,9 sen untuk premium. Kebijakan itu diklaim untuk mendukung mobil
dan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Keputusan pemerintah
menaikkan 6,5 sen untuk diesel dan 2,9 sen untuk premium pada 1 Januari
lalu, dianggap sebagai hal yang tak dapat ditoleransi lagi.
Macron
selama ini menyalahkan harga minyak dunia sebagai dalang kenaikan BBM
di Prancis. Di sisi lain, dia menyebut kenaikan pajak bahan bakar fosil
vital untuk investasi energi terbarukan.
Lucy Williamson, dari
BBC News Paris dalam analisisnya mengatakan bahwa protes yang dipaparkan
kelompok demonstran jelas. Namun sebenarnya terdapat hal lain yang
menyatukan Gerakan Rompi Kuning ini, di luar kemarahan mereka tentang
peningkatan pajak dan biaya hidup sehari-hari.
Penggalangan
massa ini adalah sinyal bahwa Macron gagal mengembalikan kepercayaan
publik terhadap politik, dan membuat ketimpangan terus terjadi.
Para
pengunjuk rasa yang terlibat kerusuhan dengan polisi pada hari Sabtu
bukanlah warga negara yang termarjinalkan, tapi mereka yang mengklaim
berjuang meski bekerja, yang merasa tak tahan dengan persoalan ekonomi
Prancis, terutama saat kalangan kelas atas mendapatkan keringanan pajak.
Pemerintah
Prancis menuding kelompok ultra-kanan berada di balik kekerasan di
Paris. Padahal, pada unjuk rasa tersebut ada pula warga awam, baik yang
turun ke jalan maupun tidak, yang mendukung Gerakan Rompi Kuning.
Keberagaman
dan demokrasi Prancis selama ini telah menjadi kekuatan masyarakat
negara itu, tapi juga membuat tujuan publik tak jelas serta sulit
dikontrol.
Banyuwangi - PT Lundin Industry Invest
merupakan salah satu galangan kapal swasta yang ada di Indonesia.
Bermarkas di Banyuwangi, Jawa Timur Lundin sudah mengekspor kapal ke
Australia hingga Swedia.
Sejak berdiri di 1997, Lundin sudah memproduksi 278 kapal. Kapal yang diproduksi juga melayani pesanan militer dalam negeri.
"Produksi
sejak berdiri sampai sekarang sudah 278 kapal. Diekspor ke berbagai
negara maupun kegiatan militer Indonesia," kata Manajer Logistik Lundin
Eko Budi di kantornya, Banyuwangi, Sabtu (24/11/2018).
Kinerja ekspor Lundin terbilang apik. Kualitas kapal buatan
Banyuwangi pun kualitasnya tidak kalah dengan produk serupa dari negara
lain.
"Ekspor peningkatan bagus. Kualitas
produksi Lundin bisa diadu dengan kapal-kapal dari galangan kapal di
dunia. Produk kita nggak kalah sm dunia internasional," ujar Eko.
Untuk
pesanan dalam negeri, ia mengatakan bahwa TNI AL menjadi pemesan paling
banyak. Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta
Bakamla juga memesan kapal buatan Lundin.
"Dominan militer Indonesia TNI AL, kemudian Bakamla kemudian ada KKP," tutur Eko.
Akan
tetapi, pesanan kapal untuk dalam negeri belakangan ini menurun.
Terakhir ia melayani pesanan dalam negeri pada pertengahan 2016 silam.
"2015 dapat pesanan 10 kapal dari KKP kemudian 15 TNI AL. Setelah 2015 pertengahan 2016 belum ada pesanan," kata Eko.
CB, Abu Dhabi – Pangeran Turki, yang juga bekas kepala intelijen Arab Saudi, mengatakan pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, merusak citra negaranya di pentas internasional. Pembunuhan itu tidak bisa diterima.
Pangeran
Turki juga mengatakan para pemimpin negara bakal harus berinteraksi
dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, yang
biasa disapa MBS, pada acara KTT G20 di Argentina pada awal Desember
2018.
“Kami harus menanggung itu. Ini bukan sesuatu yang harus
dihindari. Dan kami menghadapinya,” kata Pangeran Turki seperti dilansir
CNBC pada Sabtu, 25 November 2018 waktu setempat.
Pembunuhan
jurnalis senior Jamal Khashoggi menimbulkan kemarahan global. Sejumlah
pemimpin negara mendesak Arab Saudi untuk mengungkap kasus ini dan
menghukum para pelaku dan dalangnya.
Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
Lembaga
intelijen Amerika Serikat CIA telah menyampaikan kesimpulan bahwa Putra
Mahkota Arab Saudi terlibat langsung dalam memberi perintah pembunuhan
itu.
Namun, seperti dilansir Reuters, Presiden AS, Donald
Trump, menyampaikan sikap berbeda yang mengatakan CIA masih terus
mengikuti jalannya kasus ini. Trump mengatakan MBS, yang merupakan
sebutan untuk putra mahkota, membantah keras terlibat dalam kasus ini.
Trump
menyebut MBS bisa saja tahu dan bisa juga tidak soal kasus ini. Namun,
menurut Trump, tidak ada cukup bukti soal ini. Menurut dia, Saudi
memiliki hubungan bisnis yang sangat baik dengan AS yaitu US$450 miliar
atau sekitar Rp6.600 triliun berupa investasi dan pembelian senjata
berteknologi canggih.
Dua
anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di
ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa
secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net
Pangeran
Turki melanjutkan soal kedatangan MBS ke KTT G20 nanti. “Apakah para
pemimpin di KTT akan berinteraksi secara hangat dengan putra mahkota
atau tidak, saya pikir semuanya mengakui kerajaan merupakan sebuah
negara dan Raja Salman dan putra mahkota merupaka orang-orang yang harus
mereka hadapi,” kata Turki.
Menurut Pangeran Turki, Trump mengekspresikan pendapatnya terkait kepentingan AS dalam kasus pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi
ini. “Dia menekankan hubungan strategis antara kedua negara dalam
pernyataannya dan bagaimana Arab Saudi telah banyak membantu dalam
banyak urusan – bukan hanya minyak,” kata Pangeran Turki, yang pernah
menjabat sebagai dubes Saudi untuk AS dan juga kepala intelijen selama
20 tahun.
Puluhan
jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat saat manver bareng dari
landasan pacu Pangkalan Udara Hill di Utah, 19 November 2018. Foto/CNN
UTAH
- Untuk pertama kalinya, sebanyak 36 jet tempur siluman F-35 Amerika
Serikat (AS) melakukan latihan tempur bersamaan di Pangkalan Udara Hill
(HAFB), Utah. Media setempat menjuluki manuver langka ini dengan sebutan
"gajah-gajah berjalan" saat puluhan jet tempur itu muncul di landasan
pacu.
Pemandangan tak biasa itu terjadi hari Senin, 19 November.
Angkatan Udara AS mengatakan pengerahan puluhan jet tempur termahal itu
sebagai bagian dari "latihan kekuatan tempur".
Ke-36 pesawat tempur generasi kelima Amerika itu berasal dari kontingen 388th Fighter Wing dan kontingan 419th Reserve.
Menurut
Angkatan Udara AS pesawat-pesawat itu melesat beriringan dalam interval
20 hingga 40 detik. Jumlah pesawat yang terlibat manuver ini hampir
sama dengan jumlah yang dikirim dari HAFB pada hari-hari biasa.
"Kami
siap untuk bertarung malam ini, dan berlatih dengan banyak skuadron
F-35 dapat menunjukkan kemampuan kami untuk mengalahkan musuh potensial
di mana pun mereka muncul," kata Mayor Caleb Guthmann, asisten direktur
operasi dan petugas proyek latihan dari Skuadron Tempur 34, dalam sebuah
pernyataan, yang dikutip dari CNN.
"Selama latihan,
(388th Fighter) Wing mengonfirmasikan kemampuan mereka untuk menggunakan
kekuatan besar jet terhadap target udara dan darat, menunjukkan
kesiapan mematikan dari F-35 Lightning II," kata pihak Angkatan Udara
AS.
"Peluncuran pesawat dari beberapa skuadron secara bersamaan
menghadirkan berbagai tantangan dan memungkinkan 388th Fighter Wing
untuk mengevaluasi kemampuan profesional pemeliharaan, pilot, tim
komando dan kontrol," lanjut Angkatan Udara AS.
Pada bulan
Oktober lalu, Menteri Pertahanan James Mattis memerintahkan 80 persen
dari semua jet tempur, termasuk skuadron tempur F-35, siap untuk misi
setiap saat tahun 2019 nanti.
Misi tempur AS pertama dengan F-35
terjadi bulan lalu. Saat itu, jet-jet tempur F-35 dari Korps Marinir
meluncurkan serangan terhadap target kelompok miltan di Afghanistan.
Pesawat-pesawat dalam misi itu melesat dari kapal perang USS Essex.
Banyak
negara anggota NATO telah menandatangani kontrak untuk bergabung dengan
program F-35. Negara-negara itu antara lain Inggris, Italia, Belanda,
Turki, Kanada, Australia, Denmark dan Norwegia.
Angkatan Udara AS
sendiri memiliki 156 pesawat F-35. Kemudian Korps Marinir memiliki 61
unit pesawat dan Angkatan Laut memiliki 28 unit pesawat.
Jet
tempur F-35, yang diklaim dirancang untuk tidak dapat terdeteksi oleh
radar musuh itu, telah menjadi favorit Presiden Donald Trump. Dia
beberapa kali memuji pesawat itu dengan sebutan pesawat "invisible".
Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, saat singgah di Hong Kong, Rabu lalu. Foto/Facebook/Asia Times
HONG KONG
- Kekacauan perangkat elektronik terjadi di sebuah kota di Hong Kong
ketika kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) USS Ronald
Reagan singgah. Para warga setempat tidak bisa membuka pintu mobil dari
jarak jauh.
Selain itu, para pengguna ponsel mengeluhkan layanan yang mengalami intermittent atau berhenti sementara.
Kekacauan
perangkat elektonik itu terjadi hari Rabu, tepat di saat USS Ronald
Reagan menjatuhkan jangkar beberapa kilometer di sebelah selatan Pulau
Tsing Yi, dekat Pelabuhan Victoria, Hong Kong.
Mengutip Asia Times, Sabtu
(24/11/2018), gangguan misterius itu diduga disebabkan oleh peralatan
anti-radio dan anti-spionase elektronik kapal induk USS Ronald Reagan
yang diaktifkan sebelum berlayar ke Hong Kong.
Para pemilik
mobil di wilayah distrik tengah dan barat Hong Kong juga mengalami
masalah serupa ketika mereka menggunakan sistem kunci mobil jarak jauh.
Otoritas
Komunikasi Hong Kong mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah
laporan kerusakan perangkat nirkabel. Namun, Konsulat Jenderal AS di
Hong Kong, melalui seorang juru bicara, mengaku tidak mengetahui masalah
tentang kehadiran kapal induk di pelabuhan yang memengaruhi kendaraan
sipil.
Ahli komunikasi radio di organisasi Federasi Teknologi
Informasi Hong Kong mengatakan kepada surat kabar lokal bahwa dia
menemukan sebagian besar mobil yang terkena dampak adalah mobil produksi
Jepang.
Mobil buatan Jepang menggunakan frekuensi 315 MHz untuk
sistem penguncian jarak jauh, dan frekuensi ini diduga dekat dengan
radar dan peralatan elektromagnetik lainnya yang ada atas kapal induk
AS.
Selama
beberapa dekade Hong Kong telah menjadi lokasi rutin persinggahan Kapal
perang AS. Kapal Induk USS Ronald Reagan sendiri sering berkunjung ke
wilayah milik China itu sejak tahun 2003, dengan kunjungan sebelumnya
terjadi bulan Oktober 2017. Sebelum kejadian ini, perangkat elektronik
sipil setempat tidak pernah mengalami kekacauan.
Meskipun demikian, Kepolisian Hong Kong dilaporkan kerap menyebarkan perangkat "anti-explosive signal-jamming van"
ketika pejabat asing seperti Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev atau
Presiden Indonesia Joko Widodo berada di wilayah tersebut.
Ilustrasi bentrokan imigran di perbatasan Meksiko. (REUTERS/Carlos Garcia Rawlins)
Jakarta, CB -- Lembaga Bea Cukai dan Penjaga Perbatasan Amerika Serikat
memutuskan menutup seluruh ruas jalan kendaraan dan jalur pejalan kaki
untuk pelintas batas, di pos mereka di San Ysidro, San Diego,
California, yang berbatasan dengan Meksiko pada Minggu (25/11) waktu setempat.
Penyebabnya adalah ratusan pendatang dari Amerika Tengah mencoba merangsek ke Negeri Abang Sam melalui Kota Tijuana, Meksiko lantaran bosan menunggu kepastian kapan mereka boleh melintas.
Penutupan
perbatasan AS dilakukan 3 hari selepas Presiden Donald Trump menebar
ancaman akan bertindak keras terhadap para imigran yang nekat menerobos.
Padahal, perlintasan di San Ysidro adalah salah satu yang tersibuk.
Sebagaimana dilansir AFP, Senin (26/11), Menteri Dalam Negeri
Meksiko Alfonso Navarette menuding sejumlah imigran nekat akan melintas
ke Amerika Serikat secara ilegal. Sebab, mereka sudah menunggu sekian
lama untuk penerbitan izin yang tak kunjung diterima. Alhasil, Meksiko
juga mengerahkan pasukan untuk menjaga ketertiban di perbatasan.
"Kami akan bertindak dan memulangkan mereka," kata Navarette.
Sekitar
500 imigran dari negara Amerika Tengah sempat berunjuk rasa sebelum
nekat melintasi perbatasan dari Meksiko ke AS. Mereka sempat berhasil
menerobos pagar perbatasan di Meksiko, tetapi kemudian dipaksa mundur
karena penjaga perbatasan AS menembakkan gas air mata.
Maraknya gelombang pendatang dari Amerika Selatan dan Tengah ke AS
disebabkan oleh kekerasan dan krisis ekonomi serta kemiskinan yang
membelit mereka. Ketimbang membantu, hal itu malah membuat Presiden
Trump bersikap keras dengan mengetatkan penjagaan perbatasan dengan
mengirim pasukan dan memasang halang rintang berupa kawat berduri.
Kebijakan
'America First' yang selalu didengungkan Trump membuat pemerintahannya
dan imigrasinya tidak ramah terhadap pendatang. Beberapa waktu lalu dia
juga melarang sejumlah warga dari negara tertentu bercorak Islam datang
ke AS. Sebagian penduduknya menentang cara berpikir Trump yang dianggap
egois dan tidak menunjukkan kasih sayang kepada sesama menusia.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan pidato yang
disiarkan oleh stasiun televisi di Prancis terkait referendum Kaledonia
Baru pada Minggu, 4 November 2018. Sumber: LUDOVIC MARIN/AGENCE
FRANCE-PRESSE/GETTY IMAGES/wsj.com
CB, Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam aksi unjuk rasa di ibu kota Paris, Prancis, pada Sabtu, 24 November 2018, yang berlangsung ricuh.
Unjuk
rasa ini digelar sekitar 5000 orang untuk memprotes kebijakan kenaikan
pajak bahan bakar minyak, yang membuat harga solar dan bensin naik.
“Terima kasih kepada semua petugas keamanan untuk keberanian dan
sikap profesionalismenya. Sikap memalukan ditunjukkan kepada orang-orang
yang dengan suka rela menyerang warga negara lain dan wartawan. Sikap
memalukan ditunjukkan orang-orang yang mencoba mengintimidasi para
pejabat yang dipilih secara demokratis,” kata Macron lewat cuitan di
akun Twitter pada Sabtu, 24 November 2018 waktu setempat. “Tidak ada
tempat untuk kekerasan di Republik ini.”
Para
pengunjuk rasa menyalakan api dan membakar barikade. Ini membuat polisi
membubarkan massa menggunakan gas air mata dan kanon air. 130 orang
telah ditangkap pada Sabtu. 42 orang ditahan di Paris.
Seorang
panitia menyebut aksi ini sebagai ‘perang sipil’. “Tujuan dari aksi ini
adalah menyatukan semua orang di Paris. Saya merasa kecewa karena
tujuannya tidak seperti ini,” kata Thierry Paul Valette seperti dilansir
CNN.
Valette menyalahkan kerusuhan yang terjadi kepada sekelompok kecil orang dari gerakan kiri dan kanan ekstrim.
Demonstran
yang mengenakan rompi kuning membakar ban bekas saat memprotes atas
kenaikan harga bahan bakar minyak dengan memblokir akses ke depot bahan
bakar di Fos-sur-Mer, Prancis, 19 November 2018. Dikabarkan bahwan unjuk
rasa tersebut berlangsung di 2000 titik dari ibu kota Paris hingga
kota-kota lain. REUTERS/Jean-Paul Pelissier
Seperti dilansir Reuters,
Pemerintah Prancis bakal bertemu dengan para pedagang ritel, dan
perusahaan asuransi untuk mengetahui dampak dari protes nasional
terhadap kenaikan biaya bahan bakar minyak.
“Besok
saya bersama perwakilan dari kementerian Ekonomi akan bertemu dengan
para pedagang ritel, para pengrajin, kamar dagang, dan serikat pegawai
terbesar Medef untuk mengetahui situasi ekonomi, dampak pada penjualan
dan ekonomi kita dan konsekuensi yang harus kita ketahui,” kata Menteri
Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, seperti dilansir Reuters, Ahad, 25
November 2018 waktu setempat.
Sejumlah
pengunjuk rasa bentrok dengan petugas saat berdemonstrasi menolak
kebijakan pajak bbm, yang diluncurkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron,
pada akhir 2017. Para pengunjuk rasa, yang mengenakan jaket garis
kuning menyala, memblokade jalan raya di seluruh Prancis sejak 17
November 2018.
Mereka
juga membakar barikade dan mengerahkan konvoi truk yang bergerak lamban
di jalan-jalan. Konvoi ini memblokade akses ke sejumlah pusat
perbelanjaan dan pabrik-pabrik di Prancis.
Suasana kericuhan saat aksi unjuk rasa di depan monumen Arc
de Triomphe di Champs-Elysees, Paris, Sabtu, 24 November 2018. Unjuk
rasa yang awalnya memprotes kenaikan harga BBM, lambat laun berubah
menjadi protes melawan pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
REUTERS/Benoit Tessier
CB, Paris – Pemerintah Prancis
bakal bertemu dengan para pedagang ritel, dan perusahaan asuransi untuk
mengetahui dampak dari protes nasional terhadap kenaikan biaya bahan
bakar minyak.
“Besok
saya bersama perwakilan dari kementerian Ekonomi akan bertemu dengan
para pedagang ritel, para pengrajin, kamar dagang, dan serikat pegawai
terbesar Medef untuk mengetahui situasi ekonomi, dampak pada penjualan
dan ekonomi kita dan konsekuensi yang harus kita ketahui,” kata Menteri
Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, seperti dilansir Reuters, Ahad, 25 November 2018 waktu setempat.
Sejumlah
pengunjuk rasa bentrok dengan petugas saat berdemonstrasi menolak
kebijakan pajak BBM, yang diluncurkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron,
pada akhir 2017. Para pengunjuk rasa, yang mengenakan jaket garis
kuning menyala, memblokade jalan raya di seluruh Prancis sejak 17
November 2018.
Mereka
juga membakar barikade dan mengerahkan konvoi truk yang bergerak lamban
di jalan-jalan. Konvoi ini memblokade akses ke sejumlah pusat
perbelanjaan dan pabrik-pabrik.
Para pedagang ritel Prancis memperingatkan protes berkepanjangan ini bisa berdampak pada belanja Natal dan mengancam pekerjaan.
Pada
saat yang sama, Presiden Macron terlihat tidak akan mundur dari
kebijakan pajak BBM, yang dikenakan pada solar dan bensin. Kebijakan ini
untuk mendorong warga beralih ke sarana transportasi lebih bersih.
Pada
Sabtu, 24 November 2018, terjadi unjuk rasa di Paris ketika ribuan
orang berdemonstrasi di dekat istana Champs-Elysees. Polisi menembakkan
gas air mata dan menangkap sekitar 100 orang. Unjuk rasa ini berlangsung
ricuh dengan 24 orang terluka.
Sebagian pengunjuk rasa membuat
laman Facebook berjudul “Act 3 Macron Mundur” untuk mengajak warga
berunjuk rasa hingga pekan ketiga mendesak Macron agar mundur.
“Saya
melihat tindak kekerasan yang tidak bisa diterima. Sangat penting untuk
membangun kembali persatuan bangsa dan memulai lagi dialog,” kata Le
Maire kepada rakyat Prancis.
CB,
TEHERAN -- Lembaga Geologi AS (USGS) mengatakan, gempa berkekuatan 6,3
SR telah mengguncang Iran barat dekat perbatasannya dengan Irak, Ahad
(25/11). Gempa itu berada pada kedalaman 65 kilometer dan menghantam 114
kilometer barat laut kota Ilam di provinsi Kermanshah, Iran.
Televisi
pemerintah Iran mengatakan enam tim penyelamat telah dikirim ke daerah
itu. Belum ada korban meninggal dilaporkan sejauh ini. Menurut Aljazeera,
gubernur Kermanshah Houshang Bazvand mengatakan, sedikitnya 115 orang
terluka di Sarpol-e Zahab dan kota Gilan-e Gharb di dekatnya.
"Belum ada laporan tentang korban jiwa dan sebagian besar
korban terluka saat melarikan diri, bukan karena kerusakan akibat
gempa," kata Pirhossein Koulivand, kepala layanan darurat negara, kepada
televisi negara.
Morteza Salimi dari Bulan Sabit
Merah Iran mengatakan kepada televisi negara bahwa sejak daerah itu
dibangun kembali setelah gempa tahun lalu, para pejabat berharap tidak
akan ada korban. Ali Moradi, kepala pusat seismologi Iran, mengatakan
kepada TV negara, "gempa itu tidak di dekat kota-kota besar. Tapi itu
mungkin telah menyebabkan kerusakan di desa-desa dan saya harap tidak
banyak desa yang terletak di tempat itu terkena."
Media
pemerintah Irak mengatakan gempa itu dirasakan di ibu kota Baghdad dan
di Erbil di wilayah Kurdistan. Gempa terjadi di dekat Sarpol-e Zahab di
provinsi Kermanshah Iran, tempat gempa lain, dengan kekuatan 7,3,
menewaskan lebih dari 600 orang tahun lalu.
Iran
terletak di sesar seismik utama dan rata-rata mengalami gempa bumi
sehari, menurut kantor berita Associated Press. Pada tahun 2003, gempa
berkekuatan 6,6 mengguncang kota bersejarah Bam di Iran selatan,
menewaskan 26.000 orang.
Pesawat-pesawat jet tempur Rusia saat luncurkan operasi militer. Foto/Sputnik/Sergey Pivovarov/File Photo
DAMASKUS
- Pesawat-pesawat jet tempur Rusia membombardir sebuah wilayah di utara
Aleppo, Suriah pada hari Minggu. Gempuran Moskow diklaim untuk
merespons serangan senjata kimia yang diluncurkan kelompok militan
pemberontak Suriah pada hari Sabtu.
Media Damaskus, SANA, melaporkan
pada hari Sabtu bahwa kelompok militan di utara Aleppo meluncurkan
serangan senjata senjata kimia yang menyebabkan lebih dari seratus orang
dikirim ke rumah sakit dengan gejala khas keracunan seperti mati lemas.
Menurut laporan itu, ada 107 kasus warga sipil kesulitan bernapas. Jumlah itu merupakan data terbaru pada hari Minggu.
"Kami
tidak dapat mengetahui jenis-jenis gas tetapi kami mencurigai klorin
dan merawat pasien atas dasar ini karena gejalanya," kata Zaher Batal,
kepala Sindikat Dokter Aleppo, kepada kantor berita Reuters, yang dilansir Senin (26/11/2018).
Batal
mengatakan gejala termasuk kesulitan bernapas, radang mata, menggigil
dan pingsan. Rumah sakit telah memulangkan banyak pasien.
Kementerian
Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa jet-jet tempur Moskow menghantam
sasaran teroris yang dilaporkan menyerang Aleppo dengan gas klorin
mematikan pada hari Sabtu.
Menurut kementerian itu, dinas
intelijen yang beroperasi di zona de-eskalasi di mengonfirmasi adanya
serangan gas klorin di Aleppo. Mereka juga menemukan bahwa para teroris
sedang mempersiapkan serangan racun lainnya.
Dalam pernyataannya
kementerian itu juga melaporkan bahwa kelompok teroris al-Nusra
menggunakan ranjau 120-mm buatan tangan yang berisi zat beracun untuk
membunuh para warga Aleppo.
Juru bicara militer Rusia Mayor
Jenderal Igor Konashenkov mengatakan kepada wartawan di Moskow bahwa
pesawat tempur Rusia menghancurkan posisi pemberontak di Suriah utara
dan menyalahkan mereka atas dugaan serangan gas beracun.
"Pesawat-pesawat
Angkatan Pertahanan Kedirgantaraan Rusia melakukan serangan terhadap
posisi artileri teroris yang terdeteksi di daerah itu, di mana
penembakan terhadap warga sipil Aleppo dengan amunisi kimia dilakukan
akhir-akhir ini," kata Konashenkov.
Observatorium Suriah untuk
Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa
pesawat-pesawat tempur Moskow menggempur wilayah yang dikuasai
pemberontak di barat dan selatan kota Aleppo. Serangan udara adalah yang
pertama sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 17 September.
Sementara itu, kubu oposisi atau pemberontak Suriah membantah meluncurkan serangan gas beracun di Aleppo.
Front
Pembebasan Nasional (NLF), sebuah organisasi payung pemberontak yang
didukung Turki yang mencakup Tentara Pembebasan Suriah (FSA), telah
menepis tuduhan bahwa mereka menggunakan gas beracun untuk menyerang
kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Kepala kantor legislatif NLF, Omar Huthayfa, mengatakan kepada Al Jazeera
bahwa koalisi itu tidak memiliki gas beracun. Dia menuduh pemerintah
Assad sedang berusaha untuk membingkai mereka sebagai pelaku kejahatan.
"Saya
percaya bahwa ini adalah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Kami
telah melihatnya di Ghouta dan Khan Sheikhoun di masa lalu dan
masyarakat internasional tetap diam," kata Huthayfa kepada Al Jazeera.
"Inilah
sebabnya mengapa pemerintah memiliki keberanian untuk terus menuduh
pihak oposisi melakukan serangan seperti itu ketika tahu bahwa oposisi
tidak memiliki persenjataan ringan untuk membela diri," ujarnya.