Selasa, 27 November 2018

Ulama Somalia dan 9 Pengikut Tewas oleh Bom dan Penembakan al-Shabaab


Ulama Somalia dan 9 Pengikut Tewas oleh Bom dan Penembakan al-Shabaab
Peta wilayah Galkayo, Somalia, tempat ulama sufi dan sembilan pengikutnya tewas diserang kelompok al-Shabaab. Foto/Al Jazeera

GALKAYO - Seorang ulama sufi dan sembilan pengkutnya di Somalia tewas oleh serangan bom mobil dan penembakan kelompok ekstremis al-Shabaab, Senin (26/11/2018).

Orang-orang bersenjata dari kelompok itu menyerbu masuk pusat keagamaan milik ulama sufi Sheikh Abdiweli Ali Elmi Yare di Kota Galkayo di wilayah Mudug. Mereka menyerang ulama tersebut dan para pengikutnya.

"Para militan menewaskan 10 orang termasuk ulama, remaja dan wanita yang tinggal di dalam kamp," kata Abdirahman Abdullahi, seorang perwira polisi, kepada Reuters melalui telepon.

"Pertempuran antara pasukan keamanan dan al-Shabab masih berlangsung di pusat (keagamaan), korban mungkin bertambah," ujarnya.

Al-Shabaab, kelompok bersenjata yang berbasis di Somalia, terus mencoba  menggulingkan pemerintah setempat. Kelompok itu kepada Reuters mengaku bertanggung jawab atas serangan di pusat keagamaan.

"Sebuah bom mobil menghantam pusat orang yang menghina Nabi. Para militan kami sekarang berada di dalam dan pertempuran yang terus berlangsung," kata juru bicara al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab.

Warga Galkayo, di mana pusat itu keagamaan itu berada, dan seorang pejabat setempat mengatakan Abdiweli mungkin menjadi sasaran karena pusatnya menjadi tuan rumah bagi sebagian besar pemuda yang memainkan musik dan menari.

Al-Shabaab mengatakan pada tahun lalu bahwa ulama itu menyebut dirinya sebagai Nabi. Tuduhan itu dibantah Abdiweli.

"Kami tidak dapat mengetahui jumlah korban sekarang. Al-Shabaab telah mengancamnya berkali-kali," kata Abdirashid Hashi, gubernur wilayah Mudug, kepada Reuters.

Al-Shabaab, yang telah meluncurkan beberapa serangan di Somalia dan negara-negara tetangga, ingin menerapkan syariat Islam yang ketat versi kelompok itu di negara Tanduk Afrika.

Kelompok ekstremis ini mengontrol sebagian kecil dari wilayah Mudug, tetapi tidak termasuk Galkayo. 





Credit  sindonews.com