Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. (Reuters/Leah Millis)
Jakarta, CB -- Presiden Turki Recep
Tayyip Erdogan menyebut Amerika Serikat bermental Zionis karena
mengancam akan menjatuhkan saksi besar jika Ankara tidak membebaskan
pastornya. Departemen Keuangan Amerika Serikat memberikan sanksi Menteri
Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki sebagai respons atas penahanan
pendeta Amerika, Andrew Brunson, Rabu (1/8).
Departemen Keuangan
mengumumkan bahwa Amerika Serikat memberikan sanksi kepada dua pejabat
Turki, Menteri Kehakiman, Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri,
Suleyman Soylu, atas peran mereka dalam penangkapan dan penahanan
Brunson.
"Kami tidak akan pernah menerima bahasa ancaman dan
tekanan Amerika Serikat yang bermental zionis," kata Erdogan seperti
dilansir media Iran, PressTV.
Amerika Serikat terus mendesak Turki untuk membebaskan
Brunson. "Kami tidak melihat bukti bahwa pastor Brunson melakukan
kesalahan," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, Rabu (1/8).
Dia menyebut penahanan Brunson tidak adil.
Menurut Sanders,
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip
Erdogan mendiskusikan penahanan Brunson beberapa kali. Dia menyatakan
Trump telah menyatakan kepada Erdogan bahwa AS tidak senang dengan
keputusan Turki untuk menahan Brunson.
Di bawah sanksi tersebut, aset-aset kedua menteri Turki di bawah
yurisdiksi AS akan diblokir. Warga AS juga dilarang bertransasksi dengan
kedua menteri.
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keuangan AS
menyebut bahwa kedua menteri bertindak sebagai pemerintah Turki yang
bertanggung jawab menerapkan pelanggaran hak-hak asasi manusia Turki.
"Mereka menjadi target Perintah Eksekutif 13818, 'Memblokir properti
orang-orang yang terlibat pelanggaran HAM serius atau korupsi'."
"Penahanan
pastor Brunson yang tidak adil dan persekusi terus-menerus dari para
pejabat Turki tidak bisa diterima," kata Menteri Keuangan AS, Steven
Munchin. "Presiden Trump jelas menyatakan bahwa Amerika mengharapkan
Turki segera membebaskannya."
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu lewat akun Twitter
menyatakan bahwa "Usaha yang dilakukan AS dengan menjatuhkan sanksi
kepada dua menteri adalah sia-sia. Kita tak bisa menyelesaikan masalah
sampai pemerintah AS memahami bahwa mereka tidak bisa mendapatkan
tuntutan yang melanggar hukum dengan cara ini."
Kementerian Luar
Negeri Turki juga merespons keras atas sanksi yang dijatuhkan kepada
kedua menteri. "Kami memprotes keputusan sanksi yang diumumkan
Departemen Keuangan AS. Respons balasan akan segera diumumkan atas sikap
agresif tanpa tujuan itu." Kementerian Luar Negeri Turki juga
menyerukan agar AS mencabut 'keputusan salah' tersebut.
Menteri
Luar Negeri Mike Pompeo diharapkan bertemu dengan Cavusoglu di sela-sela
pertemuan ASEAN di Singapura, Jumat (3/8). Komandan AS di Eropa
Jenderal Curtis M. Scapparrotti sedang berada di Ankara untuk bertemu
dengan rekan-rekannya dari Turki pada pekan ini.
"Pemerintah Turki menolak untuk membebaskan pastor Brunson setelah
sejumlah percakapan antara Presiden Trump dengan presiden Erdogan dan
percakapan saya dengan Menteri Luar Negeri Cavusoglu. Presiden Trump
menyimpulkan bahwa sanksi ini adalah tindakan yang tepat," kata Pompeo.
Penahanan
yang tidak adil ini harus diakhiri, kata Juru Bicara Departemen Luar
Negeri Heather Nauert. "Turki tahu posisi kami dengan baik. Ini sudah
terlalu lama."
Brunson ditangkap pada 2016 saat pemerintah Turki
mengambil tindakan keras pasca upaya kudeta militer yang gagal. Pada
Maret lalu, Brunson secara resmi dituduh melakukan spionase dan memiliki
hubungan dengan organisasi teroris. Dia terancam hukuman 35 tahun
penjara jika terbukti bersalah. Namun Brunson menegaskan bahwa dirinya
tidak bersalah.
Pekan lalu, Brunson menjadi tahanan rumah dan diminta untuk memakai alat pemantau elektronik.
Setelah
status Brunson berubah menjadi tahanan rumah, Trump Dan Wakil Presiden,
Mike Pence mengancam akan memberikan sanksi besar jika Turki tidak
membebaskan dan memulangkan Brunson.
"Amerika Serikat akan
memberikan sanksi besar kepada Turki atas penahanan Pastor Andrew
Brunson, seorang Kristen yang hebat, seorang pria keluarga, dan manusia
yang luar biasa," kata Trump melalui cuitannya di Twitter.
"Dia sangat menderita," Tulisan dia menambahkan, "Orang yang tidak bersalah ini harus segera dibebaskan!"
Pekan lalu pejabat senior AS mengatakan pada
CNN bahwa Erdogan dan Trump sepakat untuk menukar pembebasan Brunson dengan seorang warga Turki yang ditahan Israel.
Namun
Erdogan membantah kesepakatan tersebut dan memperingatkan bahwa Turki
tidak akan menuruti tekanan AS untuk membebaskan Brunson.
Credit
cnnindonesia.com