Arus Pengungsi Masih Terus Terjadi
Pengungsi rohingya berjalan melintasi sungai usai melintasi perbatasan
Myanmar-Bangladesh di Teknaf, Cox Bazar, Bangladesh, Jumat (29/9/2017).
Setiap hari ribuan pengungsi Rohingya terus berdatangan ke Bangladesh.
(ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Sebagai seorang ibu, melihat begitu banyak anak kecil merawat anak-anak yang lebih kecil amat memilukan di hati saya
Cox’s Bazar (ANTARA News) – Kepala kebijakan luar negeri Uni
Eropa Federica Mogherini, Minggu waktu setempat, menyatakan akan
membahas upaya mengakhiri krisis Rohingya dengan Aung San Suu Kyi dalam
pertemuan dengan pemimpin Myanmar ini di Yangon.
Mogherini dan
para menteri luar negeri sejumlah negara Asia dan Eropa mengunjungi
kamp-kamp pengungsi di sepanjang perbatasan Bangladesh-Myanmar dan
mendengarkan kesaksian mengerikan dari para pengungsi Rohingya di sana
sebelum mereka bertemu dengan Suu Kyi, hari ini.
Pemimpin sipil
Myanmar itu menuai kecaman masyarakat dunia atas operasi militer
negaranya yang memaksa sekitar 620 ribu warga muslim Rohingya mengungsi
dari Negara Bagian Rakhine di negara berpenduduk mayoritas Buddha itu,
ke Bangladesh.
Militer Myanmar berdalih hanya menyerang
pemberontak Rohingya menyusul serangan ke pos polisi akhir Agustus
silam. Namun, para pengungsi yang berdesak-desakkan di kamp-kamp
pengungsi di Bangladesh memberikan kesaksian memilukan mengenai maraknya
pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran oleh aparat keamanan Myanmar.
Mogherini mengatakan kunjungan selama dua hari ke Yangon dan pertemuan dengan Suu Kyi adalah peluang untuk berdialog.
"Hal
itu akan menjadi kesempatan untuk bertukar pandangan dengan Aung San
Suu Kyi dan pemerintah Myanmar mengenai upaya penanganan krisis ini,"
ujarnya kepada awak media di Cox’s Bazar, Bangladesh. "Ketimbang
memberikan tekanan, kami selalu memilih pendekatan berupa negosiasi."
Mogherini
menyebut para pengungsi Rohingya di Bangladesh "membawa kisah
memilukan." "Sebagai seorang ibu, melihat begitu banyak anak kecil
merawat anak-anak yang lebih kecil amat memilukan di hati saya,"
imbuhnya.
Mogherini mengunjungi kamp-kamp pengungsi Rohingya
bersama menteri luar negeri Bangladesh, Jepang, Swedia dan Jerman
sebelum bertolak ke Myanmar untuk menghadiri KTT menteri Asia-Eropa
(ASEM) pada Senin dan Selasa, demikian AFP.
Jakarta, CB -- China mengusulkan
tiga tahapan upaya diawali dengan gencatan senjata, sebagai langkah
awal penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar. Usulan itu
disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam Pertemuan Tingkat
Menteri Asia-Eropa yang digelar di Ibukota Myanmar, Nay Pyi Taw, Senin (20/11).
“Tahap
pertama menerapkan gencatan senjata untuk mengembalikan stabilitas dan
ketertiban sehingga rakyat menikmati perdamaian dan tidak lagi terpaksa
melarikan diri,” kata Wang Yi dalam pertemuan yang juga dihadiri Menlu
RI Retno Lestari Priansari Marsudi tersebut.
“Dengan kerja keras
seluruh pihak, pada saat ini tahap pertama pada dasarnya telah tercapai,
dan kuncinya adalah mencegah situasi memanas kembali, terutama jangan
lagi ada pihak yang memicu bentrokan,” kata Wang Yi seperti dilansir
dalam rilis Kementerian Luar Negeri China.
Wang mengatakan dirinya percaya bahwa konflik kemanusiaan yang diperkirakan telah menewaskan 1.000 orang terutama etnis Rohingya sejak akhir Agustus lalu itu bisa diselesaikan dengan solusi yang disepakati Myanmar dan Bangladesh melalui konsultasi.
Bangladesh menjadi negara paling terdampak krisis yang dipicu
bentrokan militer Myanmar dan kelompok bersenjata itu, karena mesti
menampung sedikitnya 600 ribu pengungsi Rohingya di perbatasannya
Setelah
gencatan senjata berhasil diterapkan, Wang mengatakan dialog bilateral
antara Naypyidaw dan Dhaka juga perlu diperkuat dalam penyelesaian
krisis tersebut.
Terakhir, kedua negara patut membicarakan
solusi jangka panjang yang berfokus pada pengentasan kemiskinan untuk
benar-benar menyelesaikan krisis yang telah bertahun-tahun mengincar
etnis minoritas Muslim terutama Rohingya tersebut.
“Dan sebagai sahabat Myanmar dan Bangladesh, China bertekad terus
mempertahankan perannya secara konstruktif dalam menyelesaikan isu di
Rakhine State ini dengan tepat,” kata Wang Yi saat bertemu dengan
Presiden Myanmar Htin Kyaw, sebagaimana dikutip Reuters.
Sebagai
sekutu dekat Nay Pyi Daw, selama ini Beijing tidak pernah menggunakan
pendekatan sanksi dan embargo ekonomi kepada Myanmar demi menekan negara
itu untuk segera menyelesaikan krisis kemanusiaan di Rakhine tanpa
kekerasan.
China berulang kali menyatakan dukungan terhadap
langkah pemerintahan Aung San Suu Kyi selama ini yang dianggap Beijing
telah berupaya melindungi stabilitas dan keamanan warga Myanmar.
Dukungan
Beijing disampaikan di tengah kecaman sejumlah organisasi internasional
soal persekusi seperti penyiksaan hingga pembunuhan terhadap Rohingya
yang dilakukan militer Myanmar. Etnis Rohingya, yang tidak diakui
sebagai warga negara Myanmar, selama ini dianggap sebagai Bengali,
imigran ilegal asal Bangladesh.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan telah menganggap krisis
kemanusiaan di Rakhine sebagai contoh upaya pembersihan etnis Rohingya
secara sistematis oleh aparat Myanmar.
Sejumlah pihak bahkan menyebut konflik tersebut sudah harus dianggap sebagai kejahatan genosida.
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyerukan
pentingnya peningkatan kerja sama antara negara-negara Asia dn Eropa di
bidang penanggulangan terorisme, perang melawan perdagangan narkoba dan
penanganan penangkapan ikan ilegal.
“Dalam melawan terorisme
dan radikalisasi, juga penting bagi semua anggota ASEM untuk tingkatkan
kerja sama dalam menyebarkan nilai nilai toleransi dan moderasi,” kata
Retno dalam Pertemuan Tingkat Menteri Negara-negara Asia dan Eropa
(ASEM) ke-13 di Nay Pyi Taw, Senin (20/11).
Kerja sama
penanggulangan terorisme dan radikalisme yang perlu ditingkatkan antara
lain dengan pertukaran intelejen, peningkatan kapasitas aparat keamanan,
tukar pengalaman mengenai legislasi serta program deradikalisasi.
Adapun terkait perang memberantas perdagangan narkoba, Retno
mengingatkan bahwa perdagangan narkoba bisa menyebabkan ketidakstabilan
kawasan. Karena itu kerja sama antar negara asal, transit dan tujuan
narkoba sangat dibutuhkan.
“Indonesia tidak akan membiarkan negaranya menjadi pasar bagi kejahatan
narkoba,” kata Retno dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 21 menteri
negara Asia, 30 menteri negara Eropa, Uni Eropa, dan Sekretariat ASEAN
itu.
Sebagai negara kelautan, Menlu RI menegaskan pentingnya
untuk mengatasi penangkapan ikan ilegal (Illegal, unreported and
unregulated/ IUU) Fishing. Retno menegaskan bahwa kerugian ekonomi yang
diderita Indonesia akibat IUU Fishing sangat besar, karena itu dia
mengajak negara-negara anggota ASEM untuk mengatasi IUU Fishing.
Indonesia
juga memandang kontribusi nyata ASEM yang beranggotakan 53 negara dan
organisasi di kedua kawasan, sangat penting untuk perdamaian dan
stabilitas kawasan. “Perdamaian dan pembangunan berkelanjutan adalah dua
sisi pada mata uang yang sama. Tanpa perdamaian tidak ada pembangunan
berkelanjutan dan tanpa pembangunan perdamaian dapat terancam,” kata
Retno.
Dalam pertemuan bertema “Strengthening Partnership for Peace and
Sustainable Development” itu, Retno juga mengecam tindakan diskriminasi
Uni Eropa terhadap negara produsen kelapa sawit seperti Indonesia
melalui resolusi perlemennya beberapa bulan lalu.Menurutnya,
kampanye negatif yang digaungkan Uni Eropa itu berdampak tidak saja
kepada citra negara-negara produsen kepala sawit, tapi juga memberikan
dampak negatif bagi kehidupan sekitar 17 juta orang yang bergantung pada
produksi kelapa sawit di Indonesia.
“Terdapat keterkaitan erat
antara kelapa sawit dan upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia,
sehingga produk kelapa sawit harus diberikan keadilan di pasar Uni
Eropa,” katanya menambahkan.
Di akhir pernyataan pada sesi pleno, Retno menekankan pentingnya
berbagai konflik dan krisis dapat segera di selesaikan, dalam menjaga
perdamaian kawasan masing-masing. Dalam kaitan ini, Retno kembali
menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mendukung penyelesaian
masalah di Rakhine State, Myanmar.
Krisis di Rakhine pun menjadi
salah satu fokus yang dibicarakan Retno bersama 10 negara seperti
Jerman, Perancis, Irlandia, Selandia Baru, Finlandia, Denmark,
Bangladesh, Swedia, Norway, dan Uni Eropa dalam pertemuan bilateral di
sela KTM ASEM tersebut.
Myanmar terus menjadi sorotan
internasional terutama setelah krisis kemanusiaan di Rakhine kembali
memburuk sejak akhir Agustus lalu, hingga menimbulkan eksodus ratusan
ribu Rohingya ke perbatasan terutama Bangladesh.
Krisis tersebut sebelumnya dipicu bentrokan antara kelompok
bersenjata dan militer Myanmar pada 25 Agustus lalu. Sejak itu,
kekerasan sistematis seperti penyiksaan oleh aparat keamanan Myanmar
dilaporkan kerap terjadi dan menyasar Rohingya.
Sebagai tuan
rumah, Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar, turut hadir dalam
pertemuan tersebut dengan tetap tak banyak bicara soal krisis yang
tengah menimpa warga negaranya tersebut.
Robert Mugabe, 92, merupakan diktator tertua
dan satu-satunya pemimpin Zimbabwe yang memerintah sejak negara itu
merdeka dari jajahan Inggris pada 1980. (Reuters/Andrew Kelly)
Jakarta, CB -- Presiden tertua di dunia,
Robert Mugabe, belum juga menyerah pada sejumlah tekanan. Mulai dari
militer hingga aksi ratusan ribu warga Zimbabwe yang turun ke jalan,
maupun pencopotannya dari Ketua Partai Zimbabwe African National Union – Patriotic Front (ZANU-PF). Mugabe bergeming.
Ancaman Panglima Angkatan Bersenjata Zimbabwe Jenderal Constantino Chiwenga, untuk melakukan intervensi setelah Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson
Mnangagwa, Senin (6/11) terbukti. Setelah memecat Mnangagwa, Mugabe
lalu melantik istrinya, Grace, 52 tahun, sebagai wakil Presiden.
Militer
pun bertindak. Pada Selasa (1/4/11), tentara menguasai jalanan di
Ibukota Harare, stasiun televisi dan radio pemerintah, serta menempatkan
Mugabe menjadi tahanan rumah. Mereka membujuk agar Mugabe mengundurkan
diri sebagai Presiden dan membiarkan pemerintahan sementara merencanakan
pemilu.
Namun hingga Senin (20/11), Mugabe menolak lengser.
Mugabe,
93, merupakan diktator tertua dan satu-satunya pemimpin Zimbabwe yang
memerintah sejak negara itu merdeka dari jajahan Inggris pada 1980.
Sempat menjadi perdana menteri, Mugabe dilantik sebagai presiden pada
1987. Sejak saat itu, dalam setiap pemilu yang pernah digelar di negara
ini, Mugabe selalu keluar sebagai pemenang, menghadapi berbagai
tantangan dari kelompok oposisi.
Mugabe ahir pada 21 Februari
1924 di Kutama, Rhodesia Selatan (sekarang bernama Zimbabwe), wilayah
yang saat itu masih dijajah Inggris. Sempat pindah dan berprofesi
sebagai guru di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), Mugabe pulang ke
kampung halamannya dan menemukan bahwa puluhan ribu warga kulit hitam
terusir dan tak boleh berada di pemerintahan sementara populasi
keturunan kulit putih semakin meningkat. Kerusuhan pun tak terhindarkan.
Pemerintahan
Mugabe diwarnai tudingan genosida ketika setidaknya 20 ribu warga suku
Ndebele tewas dan dikubur secara masal pada periode
1982-1985. (Reuters/Philimon Bulawayo)
Pada 1963, Mugabe bergabung dengan Partai Zimbabwe African National
Union (ZANU) dan menjadi salah satu tokoh yang vokal menentang melawan
pemerintahan kulit putih di Rhodesia. Mugabe sempat dijebloskan ke
penjara pada 1964 hingga 1974, karena menyuarakan pemberontakan.
Pada
akhir perang tahun 1979, Mugabe disanjung sebagai pahlawan. Ia
memenangi pemilihan umum pada 1980, karena menyerukan rekonsiliasi
antara pihak yang bertikai, termasuk warga Zimbabwe keturunan kulit
putih dan sejumlah partai politik. Memenangkan hati rakyat, Mugabe
terpilih sebagai perdana menteri ketika Zimbabwe resmi merdeka pada
April 1980.
Memimpin Zimbabwe, Mugabe berhasil menyingkirkan
sejumlah rival politiknya, termasuk Joshua Nkomo, pemimpin suku
minoritas Ndebele di Provinsi Matabeleland. Pemerintahannya diwarnai
tudingan genosida ketika setidaknya 20 ribu warga suku Ndebele tewas dan
dikubur secara masal pada periode 1982-1985.
Dikutip dari Biography.com,
Mugabe mengkonsolidasikan kekuasaannya pada Desember 1987, ketika dia
dilantik sebagai presiden oleh parlemen. Mugabe memiliki kekuasaan penuh
dengan menjadi kepala negara, kepala pemerintahan, sekaligus komandan
tertinggi angkatan bersenjata, yang mampu membubarkan parlemen dan
mengumumkan keadaan darurat, menurut catatan CNN.
Sejak
tahun 2000, Mugabe menyetujui amandemen konstitusi yang menyerukan agar
Inggris membayar uang ganti rugi atas sejumlah lahan yang mereka rampas
dari warga kulit hitam sejak zaman penjajahan. Amandemen ini
memungkinkan pemerintah merampas tanah atau peternakan komersial milik
warga kulit putih.
Serangkaian aksi kekerasan pun tak
terhindarkan, membuat warga kulit putih hengkang dari Zimbabwe, pasokan
makanan berkurang, serta berujung pada inflasi dan krisis ekonomi,
menurut catatan History.com. Para kritikus menilai kebijakan Mugabe menjerumuskan perekonomian Zimbabwe hingga mengalami resesi selama delapan tahun.
Popularitas Mugabe kian menurun hingga pada pemilu tahun 2008 ia kalah
dalam pilpres dari rivalnya, Morgan Tsvangirai, pemimpin partai oposisi
Gerakan Perubahan Demokrasi. Mugabe tak ingin melepaskan kekuasannya,
namun ditekan oleh sejumlah sekutu regionalnya sehingga ia terpaksa
berbagi pemerintahan dengan Tsvangirai, melalui sebuah kesepakatan
bersama.
Mugabe kembali keluar sebagai pemenang pada pemilu
presiden 2013, memberinya kekuasaan untuk menjabat satu periode lagi,
yaitu selama lima tahun. Mugabe otomatis akan menjadi kandidat presiden
dari Partai ZANU-PF pada pemilihan umum 2018.
Mugabe sendiri
terakhir kali terpilih pada 2014 untuk memimpin partainya selama satu
masa jabatan, yaitu lima tahun. Dengan demikian, Mugabe otomatis akan
menjadi kandidat presiden dari Partai ZANU-PF pada pemilihan umum 2018.
Jika
memenangkan pemilu tersebut, ia akan kembali memimpin hingga berusia 99
tahun. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Zimbabwe, ZBC TV, pada
akhir Maret lalu, Mugabe bahkan mengaku ingin hidup hingga 100 tahun.
"Mengapa
harus ada penerus? Saya masih di sini. Saya tidak pernah mengatakan
ingin menjadi kandidat untuk pensiun," ujar pria yang telah memimpin
Zimbabwe selama 36 tahun ini.
Sejak akhir 2014, Mugabe menuding
wakilnya, Joice Majuru, menyusun rencana untuk menggulingkannya. Mujuru
akhirnya mendirikan partai baru setelah dipecat oleh Mugabe. Menurut
Mugabe, tujuan utama pendirian partai Mujuru adalah untuk menjegal
ZANU-PF.
Menginjak tahun ke-36, pemerintahan Mugabe masih dilanda
krisis ekonomi dan bahkan berencana untuk memecat 25 ribu pegawai
negeri sipil, akibat negara kesulitan membayar gaji dan tunjangan
mereka. Kondisi ekonomi yang mengerikan di negara itu telah mendorong
protes besar-besaran oleh kelompok guru, dokter dan perawat.
Pemerintah
Zimbabwe pun bereaksi atas aksi tersebut dengan membatalkan rencana
pemecatan dan pemangkasan bonus, menyusul semakin maraknya aksi
demontrasi dari para pemuda yang terkordinir melalui media massa.
Kemewahan Luar Biasa Mugabe, Presiden Zimbabwe yang di Ujung Tanduk
Presiden
Zimbabwe Robert Mugabe saat mencium Ibu Negara Grace Mugabe pada
perayaan Hari Kemerdekaan 18 April 2017. Foto/REUTERS/Philimon Bulawayo
HARARE
- Kekuasaan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe sedang berada di ujung
tanduk, setelah militer mengambil alih kendali negara dan dia menjadi
tahanan rumah. Namun, diktator 93 tahun ini dilaporkan memiliki kekayaan
lebih dari USD1 miliar atau lebih dari Rp13 triliun dan keluarganya
hidup mewah meski rakyatnya terkenal miskin.
Mugabe masih berada
di bawah tahanan rumah di kompleks ”Blue Roof” yang mewah di Harare. Di
kompleks bangunan itu, dia memiliki 25 kamar tidur.
Selama
berkuasa 37 tahun terakhir, Mugabe telah mengumpulkan kekayaan
signifikan. Laporan media lokal menunjukkan sebagian kecil kekayaannya
adalah deposito berlian.
Mugabe memiliki Zimbabwe Consolidated
Diamond Company, perusahaan tambang terkenal di negara itu. Sang
diktator lanjut usia ini telah berulang kali dituduh mencuri pundi-pundi
negaranya, termasuk 15 hektare tanah selama serangan darat pada tahun
2000.
Menurut sebuah kabel diplomatik AS tahun 2001, yang kemudian dibocorkan organisasi anti-kerahasiaan WikiLeaks, Mugabe memiliki aset sekitar USD1,75 miliar, yang sebagian besar diinvestasikan di luar negeri.
Informasi
data kekayaan presiden itu sangat sulit ditemukan, namun beredar rumor
bahwa asetnya mencakup banyak hal mulai dari rekening rahasia di Swiss,
Kepulauan Channel dan Bahama hingga istana di Skotlandia.
Kubu
oposisi mengklaim bahwa Mugabe memiliki 14 peternakan di negara yang di
ambang bangkrut tersebut. Jika klaim itu benar, maka kepemilikan asetnya
bertentangan dengan konstitusi, yang membatasi kepemilikan tanah. Dari
belasan peternakan Mugabe, yang paling dikenal adalah peternakan Omega
Dairy, salah satu peternakan sapi perah terbesar di Afrika bagian
selatan.
Keluarga Mugabe mengaku tidak kaya raya. Tapi, sang
presiden kerap memamerkan kekayaannya di masa lalu. Tiga tahun yang
lalu, dia menyantap daging gajah dan singa pada perayaan ulang tahunnya
yang ke-90.
Rumah Mugabe di Harare dilaporkan luar biasa mewah,
namun bukan satu-satunya rumah besar di portofolio propertinya. Presiden
itu membeli rumah senilai USD5,2 juta di Hong Kong pada tahun 2013 dan
juga memiliki Istana Hamilton di Sussex, Inggris, yang diperkirakan
bernilai sekitar USD40 juta sebelum menjadi lokasi konstruksi.
Dia memiliki Mercedes Benz s600L custom-built
yang mampu menahan peluru AK-47, ranjau darat dan granat. Mobil mewah
itu juga dilengkapi dengan pemutar CD dan DVD, akses internet dan
perangkat anti-bugging.
Para citizen Zimbabwe melaporkan bahwa
Mugabe juga memiliki Rolls-Royce Phantom IV, mobil mewah era kolonial
Inggris yang begitu eksklusif, hanya 18 unit yang diproduksi. Mobil
mewahnya diperkirakan bernilai lebih dari seluruh PDB Zimbabwe. Kemewahan Ibu Negara dan Anak-anak
Istri Mugabe—Ibu Negara Zimbabwe—Grace telah dikecam publik di masa lalu
karena tampil dengan busana rancangan desainer top dan belanja mahal di
tengah krisis ekonomi yang melanda negara Afrika itu. Kecenderungannya
untuk mengoleksi fashion telah membuat Grace dijuluki “Gucci Grace”.
Grace
dilaporkan menghabiskan USD131.000 selama berbelanja di Paris pada
tahun 2003. Dia dilaporkan memiliki portofolio properti bernilai jutaan
dolar, termasuk rumah di Malaysia dan Singapura dan sebuah armada mobil
mewah.
Awal tahun ini, Ibu Negara bertarung ke pengadilan dalam
upaya untuk merebut aset seorang pengusaha Libanon yang diduga gagal
mengantarkannya untuk meraih cincin berlian senilai lebih dari USD1,35
juta.
Dia mengatakan di surat kabar bahwa pada tahun 2015, dia
telah membayar uang muka untuk pengiriman cincin berlian “setidaknya 100
karat” untuk ulang tahun pernikahannya. Namun, dia justru ditawari
barang berkualitas lebih rendah seharga USD30.000.
Anak-anak
Mugabe juga dikenal dengan selera mahal mereka. Awal tahun ini, putra
termuda pasangan ini, Bellarmine Chatunga, pamer foto di Instagram, di
mana dia menunjukkan arlojinya mewah. ”USD60.000 di pergelangan tangan
saat ayah Anda menjalankan seluruh negeri!” tulis dia dalam posting-an tersebut, yang dikutip dari news.com.au, Minggu (19/11/2017).
Sebuah
video yang kemudian muncul putra presiden berusia 21 tahun itu, di mana
dia terlihat menyiram arloji mewahnya dengan sebotol sampanye mahal,
Armand de Brignac, seharga USD400.
Pada bulan September tahun
ini, putra sulung Grace, Russell Goreraza, 33, mengimpor dua limusin
Rolls Royce ke negara yang nyaris bangkrut tersebut.
Rolls Royce Phantom harganya minimal USD698.000, tapi versi custom-built
dijual seharga USD1,74 juta. Media di Afrika Selatan melaporkan bahwa
total harga mobil-mobil anak presiden itu sekitar USD6,98 juta.
Kampanye anti-pencaplokan tanah Badui Negev, Palestina
CB, Perang enam hari pada Juni 1967, memuncak
dalam perebutan Israel atas Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat,
termasuk Yerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan. Dewan Keamanan
Perserikatan Bangsa-Bangsa membuat Resolusi 242 pada 22 November 1967,
menyerukan penarikan angkatan bersenjata Israel dari wilayah-wilayah
yang diduduki dalam konflik baru-baru ini. Resolusi ini, menekankan
tidak dapat diizinkannya akuisisi wilayah oleh perang untuk perdamaian
yang adil dan abadi di Timur Tengah di mana setiap negara bagian di
wilayah tersebut dapat hidup dalam rasa aman.
Semua pihak
akhirnya menerima resolusi tersebut. Namun, diperlukan waktu dua dekade
bagi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk melakukannya. PLO
mengkritik resolusi karena hanya melihat warga Palestina sebagai
pengungsi, dan bukan sebagai orang dengan hak nasional.
Dilansir dari Aljazirah,
Ahad (19/11), orang-orang Palestina menyampaikan pandangannya terekait
Resolusi 242 yang telah berusia setengah abad tersebut. Mariam
Bargouthi, penulis dan aktivis Ramallah mengatakan, resolusi PBB 242
meletakkan dasar bagi kebijakan Israel untuk menyerukan legitimasinya
tanpa benar-benar bergerak maju menuju perdamaian yang adil. Ini
melambangkan semua upaya resolusi PBB tidak memiliki kekuatan saat
pelanggaran Israel berlanjut.
Alih-alih memaksakan konsekuensi
nyata pada tindakan perang dan aneksasi tanah yang keras, resolusinya
hanya sebagai upaya sia-sia untuk menyindir bahwa PBB memiliki
prinsip-prinsip. "Mereka tidak pernah memaksakan resolusi mereka,
seperti yang kita lihat dengan jelas dalam kasus Palestina yang telah
mengumpulkan banyak resolusi untuk keuntungannya, dan, tetap, kami terus
sibuk dan dilanggar setiap hari, "katanya.
Ia mengatakan
resolusi tersebut merupakan upaya untuk mengumpulkan dukungan dari
negara-negara Arab untuk menyetujui legitimasi Israel, terlepas dari
strategi kolonialnya, dan bukan menciptakan kesepakatan asli mengenai
perdamaian, keadilan dan martabat. Menurutnya, Palestina tidak
disebutkan dalam resolusi tersebut, yang selanjutnya mengisolasi
orang-orang Palestina.
Sementara itu, analis berbasis Haifa dan
penasihat hukum mantan juru runding Palestina Diana Buttu mengatakan,
resolusi 242 merupakan sebuah resolusi yang berakhir dengan sangat
menyedihkan dan melegitimasi pengambilalihan ilegal Israel atas tanah
Palestina. Ia mengatakan, antara periode sebelum 1948 dan pada periode
1948 dan 1967, Israel mengambil lebih banyak lahan daripada yang telah
diberikan kepada mereka di bawah rencana pembagian. Resolusi 242 memulai
proses melegitimasi pengambilalihan lahan ini.
"Beberapa orang
mengatakan bahwa Resolusi 242 hanya mengacu pada Tepi Barat dan Gaza
Yang lain. Sebenarnya, definisi tersebut harus diperluas lebih jauh
untuk memasukkan semua tanah yang diambil Israel, bahkan jika melanggar
rencana partisi," katanya.
Dia mengatakan, Israel mendapat 55
persen dari tanah Palestina, dan melanggar rencana partisi. Israel
akhirnya mengambil 78 persen wilayah Palestina yang bersejarah. pada
periode 1948.
"Masalah dengan Resolusi 242 adalah cara orang
menafsirkannya, mereka hanya berfokus pada Tepi Barat dan Jalur Gaza
sama sekali tidak memusatkan perhatian pada pengambilalihan asli tanah
yang terjadi dalam pelanggaran hukum internasional dan bahkan melanggar
resolusi PBB yang menyerukan pembagian," trambahnya.
Haider Eid,
penasihat kebijakan dan profesor berbasis di Gaza mengatakan resolusi
tersebut memiliki beberapa masalah. Pertama, resolusi tidak menangani
orang-orang Palestina sebagai orang yang berhak atas penentuan nasib
sendiri. Kedua, resolusi hanya meminta pasukan pendudukan untuk menarik
diri dari tanah yang diduduki tanpa menentukan daerah-daerah tersebut.
Ketiga tidak memberikan mekanisme untuk menghukum kekuatan pendudukan.
Dan yang terakhir, resolusi tidak berhubungan dengan sifat
penjajah-penjajah negara Israel.
"Oleh karena itu, tidak dapat
menjadi dasar dari setiap negosiasi yang akan mengarah pada keadilan dan
perdamaian di Timur Tengah." katanya.
Sementara itu jurnalis dan
analis politik Ramallah Mohammed Daraghmeh menyebutkan, resolusi
membuka jalan bagi Israel untuk membuat batas-batas 1967 yang
diperdebatkan dan tidak dianggap sebagai jalur Palestina atau
internasional. Sejak saat itu, Israel memulai proyek permukiman mereka
di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Menurutnya, tidak ada yang bisa
meminta untuk menghapus fakta ini, hanya karena ada sekitar 750 ribu
pemukim Israel di wilayah Palestina.
"Israel menarik perbatasan
jauh di dalam wilayah Palestina dan mengubah komunitas Palestina menjadi
terisolasi, saat membuka lahan bagi para pemukim untuk membangun rumah,
permukiman, pabrik, peternakan, dan lain-lain . Orang-orang Israel
tidak memperhatikan resolusi internasional dan menerapkan resolusi
mereka sendiri di lapangan," katanya.
Sejumlah delegasi berfoto bersama saat mengikuti Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-28 di Yordania, 29 Maret 2017.
REUTERS/Mohammad Hamed
CB, Jakarta - Arab
Saudi menggenjot kampanye melawan pengaruh Iran yang semakin meningkat
di Timur Tengah dengan membujuk sebagian besar dari 22 negara anggota
Liga Arab untuk menetapkan Hizbullah, sekutu Iran di Lebanon sebagai organisasi teroris.
Para
menteri luar negeri bangsa-bangsa Arab berkumpul di markas besarnya di
Kairo pada hari Minggu, 19 November 2017 untuk pertemuan darurat yang
dikenal sebagai Arab World Sunday yang dipelopori Arab Saudi.
"Kami
ingin meminta pertanggungjawaban negara-negara yang menjadikan
Hizbullah sebagai mitra, khususnya Lebanon," kata Menteri Luar Negeri
Bahrain Khalid bin Ahmed Al-Khalifa
Al-Khalifa mengklaim bahwa Lebanon telah tunduk pada kendali penuh oleh kelompok teroris Hizbullah.
Arab Saudi kemudian menyatakan kemarahannya pada Hizbullah, yang mempertahankan hubungan dekat dengan Iran.
Sejumlah
perwakilan dari beberapa negara Arab tidak ikut serta, termasuk Menteri
luar negeri Lebanon, Gibran Bassil dan perwakilan Lebanon pada
pertemuan tersebut menyatakan keberatan atas komunike terakhir.
Menteri
Luar Negeri Irak Ibrahim Al-Jaafari juga tidak menghadiri pertemuan
tersebut. Irak, bersama dengan koalisi internasional pimpinan AS, telah
menjadi pendukung utama Baghdad dalam perang melawan ISIS.
Tidak
jelas apakah pertemuan Liga Arab pada Minggu itu akan diwujudkan ke
dalam tindakan nyata. Liga ini terkenal karena mengeluarkan resolusi dan
menerbitkan kesepakatan yang jarang ditindaklanjuti. Namun, ini adalah
pertama kalinya Liga Arab mengambil posisi publik yang kuat melawan
Hizbullah.
Bereaksi
terhadap pertemuan darurat tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Javad
Zarif berujar; "Sayangnya negara-negara seperti rezim Saudi sedang
mengejar perpecahan dan menciptakan perbedaan, dan karena ini mereka
tidak melihat hasil selain perpecahan."
Ketegangan baru Arab Saudi
dan Iran dipicu oleh insiden 4 November lalu ketika pemberontak Houthi
yang didukung Iran di Yaman melepaskan rudal balistik di bandara
internasional Riyadh. Arab Saudi kemudian menuduh Hizbullah dan
Iran berada di balik serangan tersebut. Tudingan Arab Saudi dibantah
oleh Hizbullah dan Iran. Hubungan antara Arab Saudi dan Iran telah
memburuk sejak revolusi Iran 1979.
Para
Menteri Luar Negeri Liga Arab menggelar pertemuan darurat di Kairo,
Mesir, Minggu (19/11/2017). Pertemuan ini untuk menyikapi ancaman dari
Iran. Foto/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
KAIRO
- Arab Saudi mendesak negara-negara Liga Arab untuk menemukan solusi
”non-kompromi” untuk menghadapi apa yang mereka sebut sebagai “agresi
Iran”. Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Adel al-Jubeir
memperingatkan bahwa tak ada ibu kota negara Arab yang aman dari rudal
Teheran.
Peringatan itu disampaikan dalam pertemuan darurat para
menteri luar negeri Arab di Kairo, Mesir, hari Minggu. ”Kami tidak akan
berdiri diam dalam menghadapi agresi Iran,” kata al-Jubeir.
Pejabat
Saudi ini menuduh Teheran campur tangan urusan internal di berbagai
negara Timur Tengah, terutama yang berfokus pada faksi Houthi di Yaman,
dan Hizbullah di Libanon.
”Iran menciptakan agen di wilayah
tersebut, seperti milisi Houthi dan Hizbullah, yang sama sekali
mengabaikan semua prinsip internasional,” kata al-Jubeir.
Diplomat
top Riyadh yang menjabat sebagai Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat
dua tahun lalu itu mengatakan bahwa 80 rudal buatan Iran telah
diluncurkan dari Yaman sejak konflik pecah bulan Maret 2015.
“Melihat
kelonggaran terhadap Iran tidak akan membiarkan Ibu Kota Arab aman dari
rudal balistik tersebut,” katanya, mengacu pada serangan rudal balistik
dari Houthi Yaman terhadap Riyadh yang digagalkan awal bulan ini.
Saudi meyakini, serangan rudal itu diperintahkan oleh Teheran.
Kepala Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit, seperti dilansir dari Al Arabiya,
Senin (20/11/2017), juga membuat tuduhan serupa terhadap Iran yang
mengembangkan tekonologi rudal. Liga Arab terdiri dari 22 negara yang
didominasi negara Muslim Sunni di Timur Tengah dan Afrika Utara.
”Kami
mengatakan dengan jelas bahwa ancaman Iran telah melampaui semua batas
dan mendorong wilayah tersebut menuju jurang maut,” kata Aboul-Gheit.
Dalam
sebuah resolusi, Liga Arab mengatakan bahwa pihaknya tidak bermaksud
untuk mengumumkan perang melawan Iran untuk saat ini. Namun, kelompok
negara Arab itu memperingatkan bahwa Arab Saudi memiliki hak untuk
mempertahankan wilayahnya.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mempertanyakan kredibilitas NATO. Foto/Reuters
ANKARA
- Presiden Turki Tayyip Erdogan mempertanyakan kredibilitas NATO. Dia
menuturkan, NATO telah menarik sistem pertahanan rudalnya dari Turki
tanpa mempedulikan ancaman yang ditimbulkan oleh negara lain.
Erdogan
lalu mempertanyakan sikap NATO yang memprotes keras Turki karena
membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia S-400. Menurutnya, apa yang
dilakukan NATO benar-benar mengundang banyak pernyataan.
"Kredilitas
NATO telah dipertanyakan oleh semua negara anggotanya, saat mereka
menarik sistem pertahanan rudal dari Turki, di saat ancaman dari Suriah
meningkat," ungkap Erdogan dalam sebuah pernyataan.
"Dan
sekarang, ketika kita mencoba untuk membeli sistem pertahanan udara
S-400 dari Rusia, reaksi dari beberapa negara aliansi (NATO) membuktikan
keburukan ini," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu
(19/11).
Hubungan Turki dan NATO sendiri memburuk dalam beberapa
pekan terakhir. Puncaknya, saat Erdogan dimasukkan dalam daftar musuh di
sebuah poster dalam latihan gabungan yang dilakukan NATO.
NATO
sendiri sejatinya telah meminta maaf mengenai hal ini. Namun, Erdogan
menolak permintaan maaf dari NATO itu, dengan menyebut perilaku yang
tidak sopan tak bisa dimaafkan dengan mudah.
Kapal perusak Angkatan Pertahanan Maritim Jepang JS Ashigara
(DDG 178), (depan), kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Wayne E.
Meyer (DDG 108) (tengah), dan rudal kelas menengah Ticonderoga USS Lake
Champlain (CG 57) transit di Laut Filipina sata mengawal kapal induk
kelas Nimitz USS Carl Vinson (CVN 70) ke semenanjung Korea, 28 April
2017. AP Photo
CB, Jakarta - Kapal perang Amerika Serikat bertabrakan dengan sebuah kapal penarik komersial Jepang
di Teluk Sagami pada Sabtu, 18 Nopember 2017. Ini merupakan kelima
kalinya kapal perang dari Armada Pasifik Angkatan Laut ke 7 AS terlibat
insiden pada tahun ini.
"Kapal penarik Jepang kehilangan
baling-balingnya dan bergerak ke arah kapal USS Benfold dalam sebuah
latihan," begitu dilansir ABC News, Sabtu, 18 Nopember 2017.
Kapal
penghancur dengan sistem persenjataan rudal berbasis satelit ini
mengalami kerusakan minimal. Tidak ada kru yang cedera pada kejadian
ini. Kapal perang USS Benfol, yang masih akan menjalani pengecekan
kerusakan, tetap berada di laut. Tim dari Armada ke 7 akan
menginvestigasi insiden ini.
:::
Berikut ini daftar insiden yang melibatkan kapal perang AS pada 2017,
termasuk dua tabrakan fatal yang melibatkan 17 pelaut meninggal: 31 Januari
Kapal
perang USS Antietam menabrak daratan di lepas pantai Jepang sehingga
merusak baling-balingnya dan menumpahkan minyak ke laut. Kapal
penghancur dengan sistem rudal berbasis satelit ini terdampar dekat
pangkalan angkatan laut AS di Yokosuka, Jepang, setelah terkena hempasan
angin di laut. 9 Mei
Kapal perang USS Lake
Champlain, yang juga dilengkapi sistem rudal berbasis satelit,
bertabrakan dengan sebuah kapal ikan Korea Selatan di Laut Jepang. Kapal
perang ini sedang mengikuti latihan ketika insiden ini terjadi. 17 Juni
Sebanyak
7 pelaut AS tewas ketika USS Fitzgerald bertabrakan dengan kapal ACX
Crystal berbendera Filipina di tengah laut pada malam hari di lepas
pantai Yokosuuka, Jepang. Sebagian kapal tergenang akibat insiden ini.
Tujuh pelaut tewas pada kejadian ini karena tenggelam di bagian kapal
yang tergenang. 21 Agustus
Kapal perang USS
John S. McCain bertabrakan dengan kapal komersial Alnic MC di perairan
Selat Malaka. Ini mengakibatkan sepuluh pelaut tewas. Kapal dengan
sistem senjata rudal berbasis satelit ini sedang dalam kunjungan rutin
ke Singapura. Dan insiden dengan kapal komersial Jepang menjadi insiden terbaru.
CB, Jakarta - Hun Sen,
Perdana Menteri Kamboja dari tahun 1998 hingga sekarang menantang
Amerika Serikat untuk memangkas semua bantuannya menjelang pemilu tahun
depan.
"Samdech Techo Hun Sen mengatakan pemangkasan bantuan
Amerika Serikat tidak akan menewaskan pemerintah, melainkan hanya akan
membunuh sekelompok orang yang menjalankan kebijakan-kebijakan Amerika,"
ujar Fresh News, media pendukung pemerintah Kamboja seperti dikutip
dari Reuters, 19 November 2017.
Fresh News tidak melaporkan nama kelompok yang menjalankan kebijakan Amerika di Kamboja seperti tudingan Hun Sen.
Menurut Fars News, Hun Sen dalam pidatonya di hadapan para buruh
garmen mengatakan dirinya menyambut keputusan Amerika memangkas
bantuannya. Hun Sen kemudian mendesak Amerika untuk memangkas semua
bantuannya.
Pernyataan Hun Sen itu dipicu pengumuman Amerika pada
Jumat lalu tentang pemangkasan bantuan dana untuk membantu pemilihan
umum Kamboja.
Amerika juga meminta Kamboja membebaskan pemimpin CNRP, Kem Sokha dan memulihkan kembali aktivitas CNRP.
Pengumuman
Amerika ini dikeluarkan setelah Pengadilan Mahkamah membubarkan partai
oposisi terbesar Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CRP atas
permintaan pemerintah. Pengadilan Mahkamah juga melarang 118 anggota
partai CNRP terlibat dalam kegiatan politik selama 5 tahun.
April
lalu, Kedutaan Amerika mengumumkan akan meyediakan bantuan US$ 1,8 juta
untuk membantu pemilu lokal tahun ini dan pemilihan umum tahun depan.
Di
situs resmi Kementerian Luar Negeri Amerika dilaporkan, bantuan untuk
program keshatan, pendidikan, pemerintah, pertumbuhan ekonomi, dan
pembersihan senjata yang tidak meledak senilai lebih dari US477,6 juta
tahun 2014.
Sebelumnya, Hun Sen
telah memastikan diri untuk maju dalam pemilu tahun depan. Ia bahkan
membenarkan akan menjadi kepala pemerintahan terlama di Asia Tenggara.
Sempat menunjukkan hubungan baik, pemerintahan
Mahmoud Abbas (kiri) dan Donald Trump (kanan) kini berselisih paham.
(Reuters/Jonathan Ernst)
Jakarta, CB -- Palestina mengancam akan
membekukan hubungan dengan Amerika Serikat jika merealisasikan niat
untuk menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di
Washington.
Tanggapan itu dilontarkan pada akhir pekan kemarin,
menyusul langkah mengejutkan Amerika Serikat dan upaya Presiden AS
Donald Trump untuk mencari modal perundingan dalam negosiasi perdamaian
Israel-Palestina.
Trump sebenarnya mempunyai waktu 90 hari untuk membatalkan penutupan kantor PLO jika dia memandang ada perkembangan berarti.
Namun, Sekretaris Jenderal PLO Saeb Erekat mengatakan organisasinya
telah secara resmi menyampaikan kepada Washington bahwa "kami akan
menangguhkan semua komunikasi dengan pemerintah Amerika saat ini" jika
kantor itu jadi ditutup.
Meski dipandang sebagai perwakilan
seluruh warga Palestina oleh masyarakat internasional, PLO mesti
memperbarui izin beroperasinya di ibu kota AS setiap enam bulan sekali.
Menteri
Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki mengatakan ini adalah kali
pertamanya pemerintahan AS menolak untuk memperbarui izin itu sejak era
1980-an.
Kepada AFP, Malki mengatakan sejumlah pejabat Palestina telah
menerima surat dari Washington dua hari lalu yang "menyatakan Menteri
Luar Negeri AS tidak punya cukup alasan untuk membiarkan kantor itu
tetap buka."
"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dan kami telah
meminta klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri AS dan Gedung Putih,"
ujarnya.
"Mereka mengatakan kepada kami bahwa akan ada rapat
antara pakar hukum senior Senin ini. Lalu mereka akan memberikan jawaban
yang jelas," kata Malki yang juga mengatakan para pemimpin Palestina
akan turut menggelar rapat untuk membahas respons terhadap langkah AS.
Seorang
pejabat Kementerian Luar Negeri AS menggarisbawahi "pernyataan tertentu
yang diungkapkan para pemimpin Palestina" soal Mahkamah Pidana
Internasional (ICC) sebagai alasan penolakan pembaruan izin.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam pidato terakhirnya di Sidang
Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, sempat menyiratkan akan membawa isu
permukiman Israel ke ICC.
CB, WASHINGTON -- Otoritas Amerika akan
membekukan operasional Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang
berpusat di Negeri Paman Sam. Ini menyusul desakan otoritas Palestina
untuk menginvestigasi Israel melalui Mahkamah Pidana Internasional
(ICC).
PLO merupakan lembaga politik resmi Palestina yang telah mendapatkan
pengakuan dari dunia internasional. Lembaga yang terdiri atas sejumlah
organisasi perlawanan, organisasi ahli hukum, mahasiswa, buruh, hingga
guru ini membuka kantor perwakilan di Washington DC pada 1994.
Seperti diwartakan BBC, Ahad (19/11) otoritas Amerika
menilai desakan yang dilakukan melalui ICC melanggar regulasi di AS dan
membuat PLO tak bisa beroperasi. Hukum AS menetapkan otoritas Palestina
tidak boleh mendesak ICC menginvestigasi Israel.
Hal tersebut membuat Departemen Luar Negeri AS menolak menerbitkan
ulang lisensi operasional PLO. Deplu AS mengatakan, Presiden Donald
Trump memiliki waktu sekitar 90 hari untuk membuat keputusan terkait
kelanjutan lisensi operasional PLO di AS.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengaku terkejut dengan kebijakan
tersebut. Dia mengatakan, langkah itu akan berdampak buruk pada
stabilitas hubungan Amerika dan Arab.
Sekretaris Jendral PLO, Saeb Erekat menilai kebijakan tersebut sangat
tidak bisa diterima. Dia percaya pemerintah Israel menekan Amerika di
saat Palestina mencoba untuk bekerja sama untuk mencapai kesepakatan
akhir. Namun lewat AP, pihak Israel menyangkalnya. Israel menyebut ini urusan dalam negeri AS.
Pada September lalu, Mahmoud Abbas mengatakan kepada PBB bahwa
Palestina meminta ICC untuk menginvestigasi dan mengambil langkah hukum
terhadap otoritas Israel terkait kegiatan permukiman dan agresi terhadap
rakyat Palestina.
Tel Aviv - Seorang menteri Israel membeberkan bahwa pemerintah
Israel telah menjalin hubungan rahasia dengan banyak negara Arab dan
muslim. Menteri tersebut mengatakan, Israel punya kewajiban untuk tidak
menyebutkan negara-negara itu atas permintaan negara-negara
bersangkutan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi Israel
Yuval Steinitz dalam wawancara dengan radio militer Israel pada Minggu
(19/11) waktu setempat.
"Kami punya hubungan, beberapa di
antaranya rahasia, dengan banyak negara Arab dan mulism," kata Steinitz
seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/11/2017).
Ketika ditanyai mengenai hubungan dengan Arab Saudi, menteri Israel
tersebut menyatakan, Saudi menginginkan agar hubungan dengan Israel
dirahasiakan dan Tel Aviv tak keberatan dengan itu.
"Biasanya yang menginginkan hubungan tersebut dirahasiakan adalah pihak lain," tuturnya.
"Tapi
kami menghormati keinginan pihak lain, ketika hubungan sedang
berkembang, apakah itu dengan Arab Saudi atau dengan negara-negara Arab
atau negara-negara muslim lainnya, dan masih banyak lainnya ... namun
kami merahasiakannya," imbuh Steinitz.
Meski Saudi dan Israel
tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun keduanya memiliki musuh
yang sama, yakni Iran. Kedua negara tersebut sama-sama menginginkan
untuk membatasi pengaruh Iran yang kini meluas di Timur Tengah.
Sebelumnya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah berulang kali
membangga-banggakan kedekatan Israel dengan "negara-negara Arab moderat"
tanpa menyebutkan nama-nama negara tersebut, namun diasumsikan mengacu
ke Saudi dan negara-negara Teluk lainnya.
Menteri Israel Ungkap Kontak Rahasia dengan Arab Saudi
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz, sosok menteri yang ungkap kontak rahasia Israel dan Arab Saudi. Foto/REUTERS/Ronen Zvulun
TEL AVIV
- Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengungkap adanya kontak rahasia
antara negaranya dengan Arab Saudi. Kontak ini terjalin di saat kedua
negara memiliki kekhawatiran yang sama terhadap Iran.
Pengungkapan terang-terangan ini baru pertama kali disampaikan seorang pejabat Israel secara resmi.
Pemerintah
Saudi tidak segera menanggapi pengakuan Menteri Steinitz. Pihak Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga tidak segera menanggapi
permintaan untuk berkomentar.
Baik Arab Saudi maupun Israel
memandang Iran sebagai ancaman utama bagi Timur Tengah. Meningkatnya
ketegangan antara Teheran dan Riyadh telah memicu spekulasi bahwa
kepentingan bersama dapat mendorong Arab Saudi dan Israel untuk bekerja
sama.
Namun, Saudi telah menegaskan bahwa hubungan dengan Israel
tidak akan terjalin selama negara Yahudi itu belum menarik diri dari
wilayah Arab yang dikuasai dalam perang Timur Tengah 1967.
Dalam sebuah wawancara di Army Radio, Steinitz yang menjadi anggota kabinet keamanan Netanyahu, tidak merinci detail kontak kedua negara tersebut.
“Kami
memiliki ikatan yang memang sebagian rahasia dengan banyak negara
Muslim dan Arab, dan biasanya partai (kita) tidak malu,” katanya.
”Ini
adalah sisi lain yang tertarik untuk menjaga hubungan tetap tenang.
Bersama kami, biasanya, tidak ada masalah, tapi kami menghormati
keinginan pihak lain, saat hubungan berkembang, entah dengan Arab Saudi
atau dengan negara-negara Arab lainnya atau negra Muslim lainnya, dan
masih banyak lagi, (tapi) kami merahasiakannya,” ujarnya, seperti
dilansir Reuters, Senin (20/11/2017).
Hussein Ibish,
ilmuwan senior Arab Gulf States Institute, di Washington, mengatakan
bahwa ucapan Steinitz tidak akan mengejutkan siapa pun yang telah
memperhatikan “pacaran” antara Israel dan Arab Saudi. “Yang secara
khusus didorong oleh pihak Israel,” katanya.
Pekan lalu, Kepala
Militer Israel, Letnan Jenderal Gadi Eizenkot, mengatakan bahwa Israel
siap untuk berbagi informasi intelijen dengan Arab Saudi. Menurutnya,
kedua negara memiliki kepentingan bersama dalam menghadapi Iran.
Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Al-Hariri, mundur dari jabatannya ketika berada di Riyadh. (Reuters/Hasan Shaaban)
Jakarta, CB -- Arab Saudi memanggil duta
besarnya untuk Jerman terkait dengan komen yang diduga dilontarkan oleh
Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel ketika bertemu dengan Menteri
Luar Negeri Libanon.
Kementerian Luar Negeri Saudi pada Sabtu
(18/11) mengatakan bahwa Saudi akan melayangkan nota protes kepada duta
besar Jerman di Riyadh terkait komen "tak berdasar" yang dibuat Gabriel.
"Pernyataan semacam itu menimbulkan kekagetan dan ketidaksejujuan dari
Arab Saudi karena menganggap tak jelas tujuannya dan berdasar pada
informasi yang salah yang tidak akan membantu stabilitas di kawasan,"
bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi seperti diberitakan oleh
kantor berita pemerintah SPA.
Kontroversi bermula pada
pengunduran diri mantan Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri dari
jabatannya ketika ia berada di Riyadh pada 4 November lalu. Ia menuding
kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran menyebabkan kekacauan di
Libanon.
Pengunduran diri Hariri yang tiba-tiba kemudian keputusannya
untuk tetap tinggal di Saudi menyebabkan banyak pihak mengkhawatirkan
stabilitas di Libanon.
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi tidak menyebut detil pernyataan Gabriel yang dimaksud.
Namun,
situs Kementerian Luar Negeri Jerman mengutip perkataan Gabriel kepada
Menteri Luar Negeri Libanon Gebran Bassil bahwa "Jerman secara tegas
berada di sisi Libanon," dan memperingatkan soal tensi yang meninggi di
Timur Tengah.
"Titik masalah baru adalah hal terakhir yang diperlukan masyarakat di Timur Tengah saat ini," kata Gabriel.
Jakarta, CB -- China dan Rusia akan
menggelar latihan militer anti-rudal bersama pada bulan depan, di tengah
kekhawatiran kedua negara atas pengerahan sistem pertahanan misil
Amerika Serikat di Korea Selatan untuk mengantisipasi ancaman Korea
Utara.
Kementerian Pertahanan China pada Jumat (17/11) menyatakan
bahwa latihan gabungan itu akan dilakukan tanggal 11-16 Desember
mendatang di Beijing.
Dalam pernyataan tersebut, Kemenhan China
menyatakan bahwa tujuan dari latihan ini adalah melatih kemampuan
bersama untuk menghadapi rudal dan mengatasi "serangan mendadak dan
provokatif di kedua negara dengan rudal balistik atau rudal kapal."
Namun, Kemenhan China menegaskan bahwa latihan ini tidak menyasar satu negara tertentu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sebagaimana dilansir Reuters, hubungan militer China
dan Rusia sangat dekat. Kedua negara juga memiliki pandangan yang sama
atas pengerahan sistem rudal AS, yaitu Terminal High Altitude Area
Defence (THAAD), di Korsel.
Para pejabat dari kedua negara
berulang kali mendesak AS dan Korsel untuk membatalkan pengerahan
tersebut karena hanya akan menyulut emosi Korut yang akhirnya dapat
membahayakan kawasan.
Selain itu, China juga khawatir sistem radar THAAD dapat menjangkau negaranya sehingga dapat membahayakan keamanan Beijing.
Rusia dan China pun selalu menekankan bahwa solusi dari isu nuklir Korut ini adalah negosiasi secara damai.
Kisruh
rudal dan nuklir Pyongyang ini terus membayangi kawasan sejak awal
tahun, ketika pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, menyatakan bakal
terus mengembangkan program senjatanya hingga dapat menjangkau wilayah
AS.
Setelah
sejumlah uji coba misil, Korut mendeklarasikan rencana serangan rudal
ke Guam, wilayah AS di Pasifik, lengkap dengan pemetaan jalur yang
melewati langit Jepang.
Kekhawatiran kian tinggi setelah Korut meluncurkan rudal jarak menengahnya melintasi Jepang sebelum jatuh di Samudera Pasifik.
AS
tak tinggal diam. Presiden Donald Trump bahkan mengatakan di hadapan
sidang Majelis Umum PBB bahwa ia akan "benar-benar menghancurkan Korut"
jika Pyongyang terus mengancam.
Kapal
selam ARA San Juan milik militer Argentina dilaporkan hilang bersama 44
awak setelah mengalami masalah komunikasi. Foto/REUTERS/Armada
Argentina
BUENOS AIRES
- Sebuah kapal selam militer Argentina dengan 44 awak dinyatakan hilang
misterius di laut pada hari Jumat. Pihak angkatan laut meluncurkan
pencarian besar-besaran.
Kapal selam ARA San Juan hilang kontak
setelah diduga mengalami masalah komunikasi. Kapal itu berada di Laut
Argentina selatan saat mengonfirmasi lokasi terakhirnya dua hari yang
lalu.
”Kami sedang menyelidiki alasan kurangnya komunikasi,” kata
juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi kepada wartawan, yang
dilansir Reuters, Sabtu (18/11/2017). ”Jika ada masalah komunikasi, kapal harus muncul ke permukaan.”
Balbi
mengatakan, kapal selam tersebut meninggalkan Kota Ushuaia selatan
menuju Mar del Plata. Meski belum ditemukan, kapal tersebut memiliki
pasokan makanan untuk beberapa hari ke depan.
Media lokal dalam
laporannya menduga kepala selam itu mengalami kebakaran. Namun, Balbi
menolak untuk mengomentari laporan tersebut.
”Cerita tentang
kebakaran bukanlah informasi resmi, mungkin ada kesalahan teknis. Kami
masih belum memiliki kontak yang pasti,” ujarnya.
Skuadron dari
penjaga pantai, sebuah pesawat tempur dan helikopter berpartisipasi
dalam operasi pencarian. Data keluarga semua awak terus diperbarui
secara teratur.
”Tidak ada indikasi ada yang buruk terjadi pada kapal selam itu, namun baru terhenti komunikasinya,” ujar Balbi.
”Semua
pusat komunikasi di sepanjang pantai Argentina telah diperintahkan
untuk mendengarkan semua frekuensi transmisi yang kemungkinan akan
digunakan kapal selam,” imbuh dia.
Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali
Kapal selam milik AL Argentina, ARA San Juan, sempat mencoba menghubungi pangkalan sebanyak tujuh kali. Foto/Istimewa
BUENOS AIRES
- Awak kapal selam militer Argentina yang hilang mencoba untuk
menghubungi pangkalan angkatan laut sebanyak tujuh kali. Hal itu
diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Argentina.
"Panggilan itu
dilakukan pada hari Sabtu ke basis yang berbeda antara pukul 10:52 pagi
dan 3:42 siang dan berkisar antara empat sampai 36 detik," kata
kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan. Meski begitu
tidak ada koneksi komunikasi yang terjalinseperti dikutip dari CNN, Minggu (19/11/2017).
Angkatan
laut mengatakan militer bekerja dengan perusahaan berbasis di Amerika
Serikat (AS) yang mengkhususkan diri dalam komunikasi satelit untuk
menentukan lokasi kapal selam. Kapal selam tersebut telah hilang selama
lebih dari tiga hari.
Kapal selam ARA San Juan dan 44 awak kapal
melakukan perjalanan melalui Samudra Atlantik dari sebuah pangkalan di
kepulauan Tierra del Fuego, jauh selatan Argentina, ke pelabuhan asalnya
di Mar del Plata. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di tempat tujuan pada
hari Minggu.
Kapal selam itu terakhir terlihat pada Rabu di
Teluk San Jorge, beberapa ratus kilometer di lepas pantai wilayah
Patagonia selatan Argentina dan hampir berada di tengah-tengah
pangkalan.
Berita tentang pencarian tersebut terdengat hingga ke
Vatikan. Paus Francis, seorang penduduk asli Argentina dan mantan uskup
agung Buenos Aires, melayangkan doa untuk ke-44 perwira di atas kapal
ARA San Juan dalam sebuah pesan yang dikeluarkan atas namanya Sabtu oleh
Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan.
"Paus
Francis mendorong usaha untuk menemukan kapal tersebut dan meminta agar
kedekatannya disampaikan kepada keluarga mereka dan otoritas militer
serta sipil negara ini pada saat-saat sulit ini," bunyi pesan tersebut.
Pencarian Kapal Selam Argentina Terhambat Cuaca Buruk
Sebuah gambar bertuliskan
CB, BUENOS AIRES -- Pencarian kapal selam
Angkatan Laut Argentina yang hilang bersama 44 kru di dalamnya terhambat
cuaca buruk. Tim dari beberapa negara mengintensifkan pencarian mereka
di Laut Atlantik Selatan untuk menemukan kapal selam ARA San Juan yang
hilang Rabu lalu.
Angkatan Laut AS telah mengirim kapal kedua yang dilengkapi peralatan
pencari jejak khusus dan modul pencarian laut dalam untuk bergabung
dalam pencarian. Kapal selam tersebut hilang sekitar 430 kilometer dari
tepi pantai Argentina.
Sabtu lalu, sejumlah sinyal satelit yang
diduga berasal dari kapal selam tersebut terdeteksi di dekat semenanjung
Valdez. Pesawat riset NASA juga digunakan untuk mencari jejak lokasi,
namun gagal.
Tim penyelamat diadang angin kencang dan gelombang
tinggi. "Cuaca di daerah operasi sulit," ujar Laksamana Gabriel
Gonzalez, dikutip dari BBC, Ahad (19/11).
Dia mengatakan
ombak setinggi enam hingga delapan meter dengan kecepatan angin 40
knot. Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung selama 48 jam ke depan.
Gonzalez
menambahkan pencarian kapal selam diperburuk dengan sedikitnya jarak
pandang. Angkatan Laut Argentina mengatakan kapal selam diesel-elektrik
itu memiliki oksigen, persediaan makanan dan air selama sedikitnya dua
pekan.
Saat hilang, ARA San Juan dalam perjalanan kembali dari
misi rutin di Ushuaia ke pangkalan di Mar del Plata di selatan Buenos
Aires. Kontak terakhir dengan komando AL pada Rabu pagi.
Kapal
perusak Argentina dan dua korvet melakukan pencarian di sekitar wilayah
posisi terakhir kapal selam yang diketahui di tenggara semenanjung
Valdez.
Tapi sejauh ini tidak ada petunjuk tentang keberadaannya.
Diperkirakan kapal selam mungkin mengalami kesulitan komunikasi yang
disebabkan pemadaman listrik. Protokol Angkatan Laut memerintahkan kapal
harus muncul ke permukaan jika komunikasi terputus.
Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan
Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan. (Reuters).
BUENOS AIRES
- Kementerian Pertahanan (Kemhan) Argentina menyatakan kapal selam yang
hilang tampaknya berupaya berkomunikasi melalui satelit. Perkembangan
terbaru itu meningkatkan harapan bahwa 44 kru di kapal selam Argentina
itu dapat ditemukan dalam kondisi hidup. Saat ini misi pencarian
internasional sedang berlangsung di Atlantik Selatan yang sedang
diterjang badai.
“Tujuh panggilan satelit yang diyakini dari
kapal selam ARA San Juan terdeteksi yang menunjukkan kru berupaya
menjalin kontak,” demikian pernyataan Kemhan Argentina, dikutip kantor
berita Reuters.
Sinyal pada pagi dini hari dan siang
itu berlangsung antara 4 dan 36 detik. Argentina sedang berupaya melacak
lokasi kapal selam itu bersama perusahaan Amerika Serikat (AS) yang
memiliki spesialisasi dalam komunikasi satelit.
“Komunikasi satelit itu diduga gagal karena cuaca buruk,” ungkap sumber dari Kemhan Argentina.
Belum
jelas apakah jenis panggilan atau sinyal dari kapal selam itu. Kapal
selam yang mengalami kerusakan di bawah laut dapat mengapungkan
peralatan suar lokasi yang disebut EPIRB ke permukaan laut sehingga
dapat mengirim sinyal darurat melalui satelit.
Angin kencang dan
gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi
proses pencarian internasional terhadap kapal selam itu. Lokasi terakhir
kapal selam buatan Jerman itu adalah 432 km dari pantai Argentina, pada
Rabu (15/11/2017).
Angkatan Laut AS telah mengerahkan satu misi
rescue laut dalam ke Argentina dari California untuk mendukung upaya
pencarian tersebut.
AS memiliki kendaraan yang dapat
dioperasikan dari jarak jauh dan dua kapal yang mampu menyelamatkan
orang dari kapal selam yang kandas di bawah laut. Misi penyelamatan itu
akan tiba ke lokasi pencarian dalam beberapa hari mendatang. Sejumlah
negara, dari Cile hingga Afrika Selatan, menawarkan bantuan dalam proses
pencarian tersebut.
Sejumlah kapal dan pesawat Argentina juga
dikerahkan ke laut bagian selatan untuk mendukung upaya pencarian. Meski
begitu, badai menghalangi jarak pandang dan pergerakan tim penyelamat
dilokasi pencarian. Tidak hanya itu, warna dan desain kapal selam dibuat
untuk tujuan kamuflase agar kapal selam itu sulit terlihat saat berada
dipermukaan.
Tiga kapal induk Amerika Serikat tiba di pantai
timur Korea Selatan pada Ahad (12/11) untuk ikut dalam latihan militer
bersama di semenanjung Korea.
CB, WASHINGTON -- Panglima tertinggi pasukan
nuklir Amerika Serikat (AS) mengatakan, akan menolak perintah Presiden
Donald Trump untuk meluncurkan nuklir secara ilegal untuk menyerang
Korea Utara (Korut). Dikutip dari Reuters, Jenderal Angkatan Udara, John Hyten menegaskan akan memberikan banyak pertimbangan ketika mendapatkan perintah tersebut.
"Kami bukan orang bodoh. Kami berpikir tentang dampak lain yang banyak," jelas dia, Ahad (19/11).
Hyten
mengatakan, sebagai kepala angkatan udara AS, dia mengingatkan kepada
Trump untuk mempertimbangkan apa yang diperintahkannya kembali. "Dan
jika itu ilegal, Saya akan mengatakan, Pak Presiden, itu ilegal," tegas
dia.
Oleh karena itu, lanjut Hyten, dirinya tidak akan
mengerjakan perintah yang tidak memiliki dasar hukum. Pasalnya, jika
dirinya mengerjakan perintah yang ilegal, atau melanggar hukum, berarti
sama saja memasukan dirinya ke dalam penjara.
Para senator yang
mendukung Trump tidak serta merta langsung berkomentar terhadap
pernyataan Hyten. Menurut beberapa senator yang termasuk dalam Partai
Demokrat sebagai pendukung Trump menyatakan dukungan terhadap keputusan
trump untuk menggunakan senjata nuklir dalam ancaman Korut yang terus
memancing permusuhan kepada AS. Oleh karena itu, beberapa senator meinta
undang-undang otoritas nuklir dirubah untuk memberikan dukungan
kebijakan Trump menggunakan senjata nuklir.
Jenderal nuklir AS akan tolak perintah serangan tidak sah Trump
Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria)
Washington (CB) - Panglima tertinggi nuklir Amerika
Serikat pada Sabtu mengatakan akan menolak permintaan Presiden Donald
Trump jika perintah peluncuran senjata nuklir itu tidak sah.
Jenderal Angkatan Udara John Hyten, komandan Komando Strategis AS
(Stratcom), mengatakan kepada peserta Forum Keamanan Dunia Halifax di
Nova Scotia, Kanada, bahwa ia banyak memikirkan yang akan dikatakannya
jika menerima perintah semacam itu.
"Saya pikir beberapa orang mengira kami bodoh. Kami bukan orang
bodoh, kami banyak memikirkan hal ini, kapan Anda memikul tanggung jawab
itu. Bagaimana Anda tidak memikirkannya?" kata Hyten, yang bertanggung
jawab mengawasi senjata nuklir AS seperti dikutip Reuters.
Sebagai kepala Stratcom, Hyten memberikan saran kepada Trump bahwa
ia akan memberi tahu yang harus dilakukan, katanya menambahkan.
"Jika perintahnya tidak sah, tebak apa yang akan terjadi? Saya akan
mengatakan, `Tuan Presiden, itu tidak sah`, dan tebak apa yang akan dia
lakukan? Dia akan berkata, `Apa yang mengesahkannya?` dan kami akan
menemukan pilihan, gabungan kemampuan untuk menanggapi keadaan apa pun,
dan begitulah cara kerjanya, tidak terlalu rumit," kata Hyten.
Hyten mengatakan, melalui skenario bagaimana bereaksi jika terjadi perintah ilegal adalah praktik standar.
"Jika Anda melakukan perintah yang melanggar hukum, Anda akan
dipenjara. Anda bisa dipenjara seumur hidup Anda," kata Hyten
mencontohkan.
Pentagon tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari ucapan Hyten.
Pernyataan itu datang setelah pertanyaan oleh senator AS, termasuk
rekan-rekan Partai Demokrat dan Trump, tentang otoritas Trump untuk
berperang, menggunakan senjata nuklir dan masuk ke dalam atau mengakhiri
kesepakatan internasional, di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan atas
program nuklir dan rudal Korea Utara dapat menyebabkan permusuhan.
Trump telah saling berbalas ancaman dengan pemimpin Korea Utara Kim
Jong Un dan mengancam dalam pidato persatuannya untuk menghancurkan
negara tersebut jika masih mengancam Amerika Serikat.
Beberapa senator menginginkan undang-undang untuk mengubah
kewenangan nuklir Presiden AS dan komite Senat pada Selasa mengadakan
sidang untuk pertama kali dalam lebih dari empat dasawarsa, yang
membahas wewenang presiden melancarkan serangan nuklir, demikian dikutip
dari Reuters.
Pengungsi Rohingya berjalan menuju
sebuah kamp pengungsi setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar
di Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, Jumat (3/11/2017).
(REUTERS/Hannach McKay)
Kami ingin keadilan. Kami ingin masyarakat internasional membantu kami menegakkan keadilan
Cox's Bazar, Bangladesh (CB) - Dua bocah Rohingya
bersaudara --Mohamed Heron yang masih berusia enam tahun dan Akhter yang
berusia empat tahun-- memperlihatkan luka bakar pada
tangan dan perut mereka yang disebut paman mereka akibat roket yang ditembakkan tentara Myanmar ke desa mereka.
Menurut
sang paman bernama Mohamed Inus, dua bersaudara itu kehilangan dua
saudaranya yang juga masih kecil, masing-masing bocah berumur tujuh
tahun dan bayi berusia 10 bulan.
Ayah mereka ditangkap tentara Myanmar dan sampai kini tidak tahu nasibnya.
"Dua
anak ini selamat saat desa kami ditembaki dengan roket," kata Inus
kepada Reuters di Kamp Kutupalong, Cox’s Bazar, Bangladesh.
Kedua
anak adalah di antara beberapa pengungsi Rohingya yang memperlihatkan
luka yang mereka derita kepada fotografer Reuters yang mengunjungi Kamp
Kutupalong, Balukhali, Leda dan Nayapara.
Berikut kisah-kisah
horor lainnya di berbagai kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, yang
diceritakan kepada kantor berita Reuters. Anwara Begum Pagi
itu, begitu bangun dari tidur, Anwara Begum (36) mendapati rumahnya di
Kota Maungdaw di bagian paling utara negara bagian Rakhine, sudah
dilalap api. Sebelum bisa meloloskan diri dari kepungan api,
langit-langit rumah yang sudah terbakar jatuh menimpanya. Pakaian
berbahan nilon yang dikenakannya terbakar untuk melelehi kedua
tangannya. Suaminya dengan sabar membawanya selama delapan hari perjalanan ke Kamp Kutupalong di Bangladesh. "Saya sudah mengira bakal segera mati. Saya bertahan hidup demi anak-anak saya," kata dia. Anwara kini masih menunggu kapan ada perawatan untuk luka bakar yang dideritanya.
Imam HossainTangan
kanan terbungkus kain tebal putih hingga di atas sikut, Imam Hossain
(42) terbaring kelelahan di pinggir jalan dekat Kamp Kutupalong. Beberapa
hari sebelum itu, dia hendak pulang ke rumah setelah mengajar di sebuah
madrasah di desanya, ketika tiga pria sambil menghunus golok berusaha
menyerangnya. Sehari kemudian, dia memutuskan mengajak istri dan
kedua anaknya untuk meninggalkan rumah dan desanya bersama dengan
tetangga-tetangga lain untuk mengungsi ke Bangladesh. Dia kemudian tiba di Cox’s Bazar, Bangladesh. Hinggi kini dia tak putus mencari anggota keluarganya yang hilang. "Saya
mau tanya kepada pemerintah Myanmar mengapa mereka mencelakakan
Rohingya," kata dia. "Mengapa warga Budha membenci kami? Mengapa kalian
menyiksa kami? Apa salah kami?"
Mohamed Jabair Dengan
sekujur tubuh terbakar, Mohamed Jabair (21) sempat khawatir bakal buta
akibat ledakan yang menghancurleburkan kampung halamannya. Nyaris
tidak sadar dan terbakar parah, Jabair dibawa saudara dan tetangganya
menempuh empat hari perjalanan guna mencapai Cox’s Bazar. "Selama
berminggu-minggu saya buta dan dirawat di sebuah rumah sakit pemerintah
di Cox’s Bazar selama 23 hari. Saya sempat takut akan buta selamanya,"
kata dia. Jabair mengungkapkan kiriman uang dari saudaranya di
Malaysia semakin menipis sehingga sudah tidak cukup lagi menanggung
biaya perawatannya.
Nur Kamal Membungkuk untuk
menunjukkan bekas luka menganga yang melintang di kulit kepalanya,
pemuda berusia 17 tahun itu menceritakan bagaimana serdadu-serdadu
Myanmar menyiksa dia begitu si penjaga toko muda usia ini ketahuan
bersembunyi di rumahnya di Desa Kan Hpu, Maungdaw. "Mereka menghajar saya dengan popor senapan, langsung ke muka saya, dan kemudian dengan bayonet," kata Kamal. Pamannya mendapati dia terbujur bermandikan darah. Perlu waktu dua pekan bagi mereka untuk sampai di Bangladesh. "Kami ingin keadilan. Kami ingin masyarakat internasional membantu kami menegakkan keadilan," jerit Kamal.
KalabarowSuami,
anak perempuan dan anak lelaki dari perempuan ini tewas ketika
serdadu-serdadu Myanmar membakar desanya di Maungdaw. Perempuan berusia
50 tahun itu ditembak tentara pada kaki kanannya. Selama beberapa jam,
dia terbaring di tempat dia jatuh, berpura-pura mati, sebelum cucunya
menemukan dia dalam keadaan masih hidup. Selama sebelas hari
perjalanan menuju Bangladesh, seorang dokter di sebuah desa, terpaksa
mengamputasi kakinya yang sudah sangat terinfeksi itu. Empat laki-laki
memanggulnya dengan tandu terbuat dari bambu yang dialasi seprai. "Saat
kami berjalan melewati hutan, kami menyaksikan desa-desa yang terbakar
dan mayat-mayat bergelimpangan. Saya sempat mengira kami tidak akan
selamat," kata dia.
Abdur RahamanAbdur Rahaman, pedagang berusia 73 tahun asal Maungdaw, disergap di sebuah gunung bersama dengan pengungsi-pengungsi lain. Sebuah
golok dilayangkan ke kakinya hingga menghilangkan tiga jari kakinya
ketika dia berusaha lari menyelamatkan diri dari para penyerangnya. Dengan
darah mengucur dari kaki yang dibalut kain sarung, Rahaman terus
berjalan menjauhi calon pembunuhnya selama dua jam lebih, sebelum
keponakan-keponakan dan sahabat-sahabatnya membawa dia menyeberangi
perbatasan Myanmar-Bangladesh. "Masa depan kami buruk. Allah pasti menolong kami. Masyarakat internasional mesti berbuat sesuatu."
Ansar AllahBocah berusia 11 tahun bernama Ansar Allah menunjukkan codetan besar nan hitam di paha kanannya, akibat dari tembakan senapan. "Mereka memberondongkan peluru ke arah kami ketika rumah kami dilalap api," kata ibunya, Samara. "Pelurunya
sebesar jari telunjuk saya," kata dia. "Saya tak henti bertanya,
mengapa Tuhan menempatkan kami pada situasi yang berbahaya ini?"
Setara BegumSetara
Begum (12) sedang bersama sembilan saudaranya yang lain di dalam rumah
mereka di Maungdaw ketika tiba-tiba roket menghajar rumah mereka. "Saya
berhasil menyelamatkan delapan dari sembilan anak saya dari rumah yang
terbakar, tetapi Setara terjebak di dalam rumah," kata sang ibu, Arafa. "Saya
melihat dia menangis di tengah jilatan api. Sulit menyelamatkan dia.
Begitu kami bisa meraihnya, dia sudah terbakar parah sekali," kata
Arafa. Ayah Setara membawa si anak menempuh perjalanan dua hari ke Bangladesh. Gadis ini tak kunjung dirawat. Luka pada kakinya memang sudah sembuh, tetapi dia harus hidup tanpa jari kaki. Trauma yang amat dalam telah menyerang si gadis kecil. "Dia membisu sejak hari itu, tak mau berbicara kepada siapa pun. Dia cuma bisa menangis diam-diam," kata ibunya.
Momtaz Begum Dengan
wajah diperban tebal, Momtaz Begum mengisahkan bagaimana tentara
Myanmar datang ke desanya, meminta semua barang berharga milik warga
desa diserahkan kepada mereka. "Saya bilang pada mereka, saya orang
miskin dan tak punya apa-apa. Seorang dari mereka lalu memukuli saya,
kemudian berkata, 'Jika kamu tak punya uang, kami akan bunuh saja kamu." Puas memukuli dia, tentara-tentara ini menguncinya dari luar rumah, lalu membakar atap rumah. Momtaz
beruntung selamat, namun mendapati tiga anak lelakinya sudah menjadi
mayat, sedangkan anak perempuannya berdarah-darah karena terus dipukuli
tentara. Momtaz mengungsi ke Bangladesh di mana selama 20 hari dia
dirawat di klinik MSF untuk mendapatkan perawatan atas luka bakar pada
wajah dan tubuhnya. "Apa yang bisa saya katakan tentang masa depan
karena sekarang kami tak punya makanan, tak punya rumah, tak punya
keluarga. Kami tak bisa lagi berpikir soal masa depan. Semua sudah
hilang."
Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe. Dia
pernah hadir dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, di
Jakarta dan Bandung, pada 2015.
... Terima kasih! Terima kasih!...
Harare, Zimbabwe (CB) - Puluhan ribu orang Zimbabwe
membanjiri jalanan Harare, Sabtu. Mereka bernyanyi, menari dan memeluk
tentara meluapkan kegembiraan atas kejatuhan Presiden Robert Mugabe,
pemimpin mereka selama 37 tahun belakangan.
Dalam suasana mengingatkan akan kejatuhan diktator Romania, Nicolae
Ceausescu, pada 1989, saat kaum pria, wanita dan anak-anak berlari-lari
di sisi kendaraan lapis baja dan tentara, yang pada pekan ini
menggulingkan satu-satunya penguasa, yang dikenal di Zimbabwe sejak
kemerdekaan pada 1980.
Mugabe, yang berusia 93 tahun, berada dalam tahanan rumah di
perumahan mewahnya, "Atap Biru", di Harare, tempat ia menyaksikan
dukungan partainya, Zanu-PF, lembaga keamanan dan rakyat menguap dalam
kurang dari tiga hari.
Dengan suasana penuh emosi di jalan-jalan ibu kota tersebut, rakyat
Zimbabwe membicarakan pembebasan kedua bagi bekas jajahan Inggris itu,
bersama mimpi mereka akan perubahan politik dan ekonomi setelah dua
dasawarsa negaranya dilanda represi dan kehidupan sukar.
Kejatuhan Mugabe sepertinya mengirim gelombang mengagetkan di
seantero Afrika, tempat sejumlah orang kuat mulai dari Yoweri Museveni
dari Uganda hingga Joseph Kabila dari Republik Demokratik Kongo,
menghadapi tekanan yang terus menguat agar turun dari kekuasaan.
"Kami meneteskan airmata kegembiraan," kata Frank Mutsindikwa, 34,
sambil memegang bendera Zimbabwe, "Saya sudah lama menantikan sepanjang
hidup saya suasana seperti hari ini. Akhirnya bebas. Kami bebas
akhirnya."
Sejumlah orang membawa plakat berbunyi "Tidak bagi wangsa Mugabe"
dan mengacungkan tinju ke udara sebagai tanda kebebasan, gema isyarat
yang dibuat Nelson mandela dari Afrika Selatan ketika ia berjalan keluar
tahanan apartehid tahun 1990.
Banyak warga memeluk tentara, yang mengambil alih kekuasaan,
meneriakkan "Terima kasih! Terima kasih!" dalam suasana tidak disangka
bahkan dalam sepekan lalu.
Ribuan warga Zimbabwe turun ke jalan tuntut Mugabe mundur
Harare (CB) - Ribuan warga Zimbabwe membanjiri
jalan-jalan di Harare pada Sabtu, melambaikan bendera nasional dan
menyanyi serta menari untuk mencurahkan kegembiraan atas kemungkinan
lengsernya Presiden Robert Mugabe.
"Ini air mata kebahagiaan," kata Frank Mutsindikwa (34) kepada Reuters, mengacungkan bendera Zimbabwean ke atas.
"Saya sudah menunggu sepanjang hidup saya untuk hari ini. Bebas akhirnya. Kami akhirnya bebas."
Para
veteran pejuang kemerdekaan, aktivis dan pemimpin partai berkuasa
secara terbuka meminta Presiden Robert Mugabe, yang berkuasa sejak tahun
1980, untuk mundur.
Otokrat 93 tahun itu tidak menyampaikan
pengunduran diri dalam pembicaraan dengan kepala angkatan darat pada
Kamis dan sejumlah sumber menduga pemimpin veteran itu "mengulur waktu"
untuk merundingkan akhir kekuasaan 37 tahunnya menurut siaran kantor
berita AFP.
Mugabe muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya
untuk upacara wisuda di Harare pada Jumat, memicu pertanyaan tentang
status diskusinya dengan Jenderal Constantino Chiwenga, yang memimpin
pengambilan kekuasaan.
Pada hari itu juga, delapan dari 10 cabang regional partai Mugabe tampil di televisi pemerintah untuk menyeru dia mundur.
Cornelius
Mupereri, seorang juru bicara ZANU-PF di daerah Midlands, termasuk di
antara pemimpin partai yang muncul dalam siaran berita malam ZBC untuk
membacakan pernyataan yang intinya menyeru Mugabe untuk mundur.
"Ini sudah berakhir" Chris
Mutsvangwa, pemimpin asosiasi veteran perang kemerdekaan, mengatakan
"permainan sudah berakhir" bagi Mugabe dan mengumumkan aksi protes di
jalan untuk menentang sang presiden.
"Sudah selesai, berakhir... Para jenderal sudah melakukan pekerjaan yang fantastis," katanya dalam konferensi pers di Harare.
"Kami ingin memulihkan kebanggaan dan (Sabtu) adalah harinya... kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang dimulai para tentara."
Asosiasi
veteran mendukung wakil presiden Emmerson Mnangagwa -- yang
pelengserannya memicu intervensi angkatan darat pada Selasa.
Mereka
mengorganisir pertemuan di lapangan olahraga besar di daerah pekerja di
pinggiran Harare, tempat pidato pertama Mugabe setelah kembali dari
pengasingan di Mozambique tahun 1979. Para demonstran sudah mulai
berdatangan sejak tengah malam waktu setempat.