Kamis, 08 Januari 2015

Apa kicauan "Charlie Hebdo" sebelum diserang?

Apa kicauan
Kicauan terakhir majalah mingguan "Charlie Hebdo" sesaat sebelum diserang pria bersenjata, Rabu. (www.twitter.com/@charlie_hebdo_)
 
 
Jakarta (CB) - Majalah satir "Charlie Hebdo" memiliki lebih dari 109.000 pengikut di Twitter, dan tepat di kicauan nomor 5.849--sesaat sebelum diserang oleh pria bersenjata, Rabu--gambar karikatur yang dimunculkan adalah tentang pemimpin kelompok militan ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi.

Kicauan itu diberi kalimat pengantar "Ngomong-ngomong, salam hangat."

Kartun dengan sosok Al-Baghdadi sedang memberi pidato dituliskan dengan narasi kira-kira "Untuk kamu juga, Al-Baghdadi." Dan pemimpin ISIS itu dinarasikan berkata "Terutama untuk kesehatanmu."

Di jejaring sosial, majalah ini mendeskripsikan dirinya sebagai "koran yang tidak bertanggungjawab".

Di edisi terbarunya pekan ini "Charlie Hebdo" menampilkan novel provokatif karya Michel Houellebecq berjudul "Submission" yang membuat satire Perancis sedang dipimpin oleh seorang presiden yang Muslim.

The Guardian melaporkan bahwa editor "Charlie Hebdo", Stéphane Charbonnier, telah menerima ancaman pembunuhan dan hidup dalam perlindungan kepolisian sejak itu.

Ia selalu berkeras bahwa kartun Nabi Muhammad adalah kesenangan yang tidak berbahaya, meskipun ia sadar bahwa Islam melarang gambar Muhammad dipublikasikan karena diyakini aksi demikian masuk kategori asusila.

Charbonnier alias Charb telah menjadi editor sejak tahun 2009. Ia dikabarkan tewas dalam aksi penyerangan yang terjadi pada Rabu pagi.

Credit ANTARA News



Markas majalah "Charlie Hebdo" Paris diserang, 11 orang tewas

Markas majalah
Aksi penyerangan di kantor majalah mingguan "Charlie Hebdo", Rabu, telah menewaskan 9 jurnalis dan 2 polisi. (www.theguardian.com/gettyimages)
 
Jakarta (CB) - Sebuah aksi bersenjata terjadi di kantor pusat majalah satir "Charlie Hebdo" di Paris, Perancis, Rabu, menyebabkan 11 orang tewas dan empat orang cedera serius.

Korban yang tewas itu meliputi sembilan orang jurnalis dan dua polisi, kata Rocco Contento, juru bicara polisi setempat.

Rocco juga menjelaskan bahwa penyerang berjumlah empat orang. Mereka memasuki kantor "Charlie Hebdo" pada pukul 11.30 siang waktu Paris, membawa pistol dan Kalashnikov.

"Mereka menembaki semua orang, itu adalah aksi pembantaian," kata dia seperti dikutip harian Libération.

Aksi ini merupakan reaksi terhadap publikasi "Charlie Hebdo" yang beberapa kali menampilkan gambar karikatur Nabi Muhammad dengan nada menghina.

Rekam jejak majalah mingguan "Charlie Hebdo", sebagaimana dikutip dari The Guardian, halaman utama dengan gambar karikatur Nabi Muhammad tertulis sebagai editor majalah "Charia Hebdo" dan berkata "hukum cambuk 100 kali bila Anda tidak mati tertawa".

Edisi spesial yang dirilis pada November 2011 ini memantik aksi bom api di kantor majalah "Charlie Hebdo".

Bom dengan bensin itu merusak perkantoran di Paris, laman resmi majalah itu juga diretas, dan pekerja majalah diancam akan dibunuh.

Namun enam hari kemudian, seolah jauh dari kata kapok, majalah ini merilis gambar karikatur seorang kartunis "Charlie Hebdo" yang sangat bernafsu mencium seorang pria berjenggot di depan gedung yang rusak akibat aksi bom.

Judul yang dipilih kali itu adalah "L’Amour plus fort que la haine"  (Cinta lebih kuat daripada kebencian).

Kurang dari setahun setelah insiden itu, "Charlie Hebdo" mempublikasi beberapa karikatur menghina Nabi Muhammad.

Akibat edisi "Charlie Hebdo" itu, Pemerintah Prancis sempat meminta agar redaksi tidak meneruskan publikasi tersebut. Tapi permintaan itu ditolak, dan Prancis terpaksa menutup kantor kedutaan serta sekolah-sekolah di 20 negara akibat khawatir dengan keselamatan warganya di luar negeri.

Credit ANTARA News

Rabu, 07 Januari 2015

Anggaran Relokasi Pangkalan Udara AS di Futenma Jepang 150 Miliar Yen


Anggaran Relokasi Pangkalan Udara AS di Futenma Jepang 150 Miliar Yen
Markas pangkalan angkatan udara Amerika Serikat di Futenma Okinawa, Jepang. 

CB, TOKYO - Anggaran relokasi pangkalan udara militer Amerika Serikat di Futenma Okinawa ke luar wilayah itu membengkak menjadi 150 miliar yen dan tanggal 14 Januari 2015 dan akan diputuskan dalam rapat di pemerintahan Jepang. Demikian ungkap koran Mainichi Shimbun, Rabu (7/1/2015). Gubernur Okinawa yang baru terpilih November tahun lalu, Onaga Yushi--didukung kuat oleh Partai Komunis Jepang--menentang pangkalan Amerika Serikat di Okinawa. Hal ini semakin menyulitkan pemerintahan pusat untuk relokasi pangkalan militer Amerika yang ada di Okinawa.
Di sisi lain, anggaran promosi Okinawa pada tahun 2003 tercatat 379,4 miliar yen dan diperkirakan kuat akan terus berkurang.
Pada rencana awal pemerintah Jepang mencadangkan 5,3 miliar yen untuk relokasi tersebut. Lalu Juli 2014 naik menjadi 14,2 miliar yen. Kemudian muncul anggaran tambahan 54,5 miliar yen, dan tahun ini bertambah lagi anggaran relokasi dengan 74 miliar yen, sehingga total keseluruhan menjadi sekitar 150 miliar yen.
"Anggaran Okinawa terkait di masa depan, akan bergeser ke basis-basis yang terkait dari hal promosi ke hal-hal misalnya terkait pengadaan sistem keamanan pemerintah di Okinawa," papar sumber Tribunnews.com pagi ini di pemerintahan Jepang.
Pemerintahan PM Jepang Shinzo Abe di masa lalu dengan mantan Gubernur Nakai Masahiro telah berjanji untuk mengamankan anggaran hingga sekitar 300 miliar yen bagi Okinawa.
Yoshihide Suga Sekretaris Kabinet Sementara mengungkapkan untuk mempertahankan tingkat ini bahkan setelah pemilihan gubernur sebagai "janji pemerintah".
Pangkalan udara Militer AS Futenma Air Station di Perfektur Okinawa Kota Ginowan merupakan pangkalan udara yang dianggap masyarakat setempat mengganggu ketenangan masyarakat sekitarnya dengan kesibukan pesawat militer dan operasinya di tengah kota itu.
Akhirnya upaya relokasi diumumkan pada tahun 1996. Pada tahun 2006 diputuskan untuk pindah ke daerah pesisir Nago Henoko. Administrasi Abe mempromosikan Henoko sebagai tempat relokasi dari sudut pandang memperkuat aliansi Jepang-AS. Menanggapi itu mantan Gubernur Okinawa Nakai Masahiro telah menyetujui sampai akhir tahun 2013.
Opini publik tetap menolak relokasi tersebut. Lalu pada bulan November 2014 gubernur baru yang didukung kuat partai Komunis Jepang, Onaga Takeshi berhasil menang dalam pemilu dan menentang relokasi tersebut karena masih di dalam Perfektur Okinawa. Kini upaya pemerintah pusat Jepang di Tokyo akan lebih sulit lagi dalam negosiasi dengan pemda Okinawa di masa depan.



Credit TRIBUNNEWS.COM

Panglima TNI Ungkap Pembaruan Kapal Perang 2015-2019

"Stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara kian rumit."

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menginspeksi prajurit TNI Angkatan Laut di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur, Surabaya, 6 Januari 2015. (Pusat Penerangan TNI)
 
 
  CB- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, mengungkapkan bahwa Angkatan Laut telah mencanangkan upaya pembaruan alat utama sistem senjata (alutsista) yang esensial, terutama kapal perang atau KRI. Pembaruan yang disebut mid-life update dilakukan pada 2015 hingga 2019.

“Untuk menghadapi semua tantangan yang berkembang, TNI AL telah memiliki perencanaan mid-life update terhadap sistem senjata yang esensial untuk tidak memberatkan di masa mendatang,” kata Panglima di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 6 Januari 2015.

Mid-life update adalah pemeliharaan atau renovasi yang dirancang untuk memperluas kegunaan dan kemampuan alat utama sistem persenjataan militer. Biasanya hampir semua instrumen kapal perang digantikan, CMS (command management system) maupun sistem pendorong.

Biasanya dalam program mid-life update di banyak Angkatan Laut dunia, kapal yang menjalani fase itu akan mendapatkan teknologi CMS yang setara dengan kapal perang yang lebih baru. Pertimbangannya adalah agar lebih menguntungkan dari sisi logistik dalam hal pemeliharaan, juga lebih memudahkan dalam interoperabilitas.

Namun, sebagaimana dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI, Panglima menegaskan bahwa mid-life update adalah sebagian dari skenario modernisasi alutsista. “Yang bentangnya dari sekarang (tahun 2015) hingga 15 tahun mendatang,” tuturnya.

Menurut dia, awal 2015 hingga 2019 adalah babak baru keberlanjutan pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI. Hal itu sudah disusun dalam kerangka kebijakan Minimum Essential Force, yang ditujukan guna mengamankan kepentingan nasional.

“Implementasinya harus melalui tahapan Fiscal and Program Guidance, yang merupakan salah satu tahapan krusial dalam pembangunan kekuatan, karena merupakan penghubung antara ends dan means untuk mendapatkan available forces,” kata Panglima.

“TNI telah menetapkan Renstra (Rencana Strategis) Pemeliharaan dan Perbaikan Alutsista 2015-2019 dan Renstra Pembangunan Kesejahteraan Prajurit 2015-2019 sebagai upaya mengeliminasi potensi disparitas (kesenjangan),” Panglima menambahkan.

Panglima juga menyampaikan bahwa pemberlakuan ASEAN Political Security Community bersamaan dengan ASEAN Maritime Forum. Kondisi itu menuntut Indonesia menjadi pemain yang aktif, sebab ASEAN Maritime Forum akan lebih banyak memainkan aspek operasional yang membutuhkan penggunaan instrumen militer.

“Dalam hal ini Angkatan Laut yang kredibel dan mempunyai kemampuan penangkalan dalam rangka kerja sama menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara, yang kian rumit dalam tahun-tahun ke depan,” ujarnya.


Credit VIVAnews

Ditemukan 8 Planet Baru yang Mirip Bumi


Ditemukan 8 Planet Baru yang Mirip Bumi  
Ilustrasi (REUTERS/ESO)
 
Jakarta, CB -- Tim ahli fisika dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat, telah menemukan delapan planet baru yang diduga bisa menampung kehidupan layaknya Bumi.

Delapan 'Bumi' baru tersebut diyakini menyimpan cairan air yang dianggap sebagai kunci utama yang harus difokuskan ketika ingin mencari potensi kehidupan di luar Bumi.

Delapan planet asing tersebut ditemukan tengah mengorbit jauh dari matahari dan mengelilingi bintang mereka dalam zona di mana mereka menerima cahaya matahari sebanyak Bumi.

Planet tersebut diprediksi tidak terlalu panas atau tudak terlalu dingin. Apabila mereka terkena panas terlalu banyak dari bintang, elemen air dipercaya bisa langsung menguap, sedangkan jika panas yang diterima terlalu sedikit, maka air akan membeku.

Dua dari delapan planet disebut sangat mirip dengan Bumi. Keduanya disebut Kepler-438b dan Kepler-442b yang mengorbit bintang kerdil berwarna merah yang lebih kecil dan lebih dingin dari matahari.

Berdiameter 12 persen lebih besar dari Bumi, Kepler-438b diyakini para peneliti cenderung punya permukaan penuh batu sekitar 70 persen. Planet ini menerima 40 persen cahaya lebih banyak daripada Bumi, menjadikannya semakin berpeluang 70 persen mampu menampung kehidupan.

Sedangkan Kepler-442b memiliki ukuran sepertiga lebih besar dari Bumi dan kecenderungan permukaan bebatuannya sekitar 60 persen.

"Sebagian besar planet ini punya peluang bagus untuk menjadi seperti Bumi karena permukaannya yang berbatu," ujar pemimpin penelitian Guillermo Torres, dilansir The Telegraph.

Peneliti lainnya, David Kipping menambahkan, "kami belum tahu secara jelas apakah planet dalam sampel kami ini betul-betul bisa dihuni atau tidak. Kami hanya bisa mengatakan mereka semua berpotensi."

Satu-satunya cara membuktikan kebenaran prediksi para ilmuwan ini adalah dengan mengunjungi langsung planet-planet baru tersebut.

Kepler-438b berlokasi 470 juta tahun cahaya dari Bumi, sementara lokasi Kepler-442b lebih jauh, yaitu 1.100 juta tahun cahaya.

Planet baru tersebut ditemukan menggunakan teleskop Kepler yang diluncurkan pada Maret 2009 oleh badan antariksa Amerika Serikat, National Aeronautics and Space Administration (NASA). Teleskop ini memang dimanfaatkan untuk mencari planet baru yang layak huni.

Hasil temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Astronomical Society di Washington DC, AS, dan telah dipublikasikan di Astrophysical Journal.

Credit CNN Indonesia

Beda Alat Pencari Black Box Air Asia dan Adam Air



Beda Alat Pencari Black Box Air Asia dan Adam Air  
Pesawat AirAsia A320 bersiap mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Maret 2013. ADEK BERRY/AFP/Getty Images


CB, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo menyatakan tim SAR Indonesia membutuhkan alat bernama manned submersible vehicle (MSV) untuk mencari kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 di Selat Karimata. Soelistyo menilai alat ini lebih mumpuni untuk mencari black box karena memiliki beberapa keunggulan.

"Saya butuh yang berawak. Supaya rescuer kami kayak nyetir," kata Soelistyo di kantornya, Senin, 5 Januari 2014. Soelistyo menjelaskan ada dua jenis alat pengamatan bawah laut. Satu yang dengan awak atau MSV, dan kedua yang tanpa awak atau unmanned submersible vehicle.

Alat penyelam tanpa awak disebut juga dengan remotely operated vehicles (ROV) atau robot bawah air. Alat penyelam ini pernah digunakan ketika mencari kotak hitam pesawat Adam Air yang mengalami kecelakaan di perairan Majene, Sulawesi.


Di lokasi pencarian Air Asia, saat ini ada enam kapal yang memiliki ROV dan berusaha menurunkan alat itu untuk mencari obyek bawah laut yang diduga kuat sebagai bagian besar pesawat. Kapal-kapal itu antara lain adalah Kapal Barunajaya I milik BPPT, RSS Swift dan RSS Supreme dari Rusia, kapal Cress Onix yang berisikan tim dari Rusia, Kapal Jala Daya yang berisikan tim KNKT, dan Kapal MGS Geosurvey.


Namun kondisi arus bawah laut yang sangat kencang menghalangi misi pencarian. "ROV baru bisa bekerja stabil dan maksimal kalau arus di bawah satu knot," kata Soelistyo. Satu knot sama dengan 0,5 meter per detik. Sedangkan arus bawah di perairan Pangkalan Bun, mencapai 2-4 knot (1-2 meter per detik).


Karena itu, MSV jauh lebih unggul digunakan dengan kondisi arus bawah laut yang kencang karena berukuran besar. Alat ini, menurut Soelistyo, juga mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 5 kilometer.



Credit TEMPO.CO

Bagian Ekor AirAsia QZ8501 Ditemukan



 Kompas.com/Robertus Belarminus Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta. Kamis (1/1/2015).

JAKARTA, CB — Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Tim pencari menemukan obyek tersebut pada Rabu (7/1/2015) pukul 05.00 WIB.
"Pukul 5 pagi, Geo Survei menemukan obyek lainnya. Bagian ekor sudah ditemukan dan dikonfirmasi di sektor prioritas tambahan kedua," ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu siang.
Soelistyo mengatakan, bagian ekor pesawat ditemukan oleh Kapal Geo Survei di area tambahan dari sektor prioritas dua. Setelah obyek ditemukan, tim pencari langsung menurunkan remotely operation vehicle (ROV) ke dasar laut untuk mengambil gambar. Selain itu, tim penyelam pelopor pun diturunkan untuk mengonfirmasi obyek tersebut pada pukul 10.00 WIB.
"Cuaca laut di sana bersahabat, maka diperintahkan untuk diselami oleh penyelam pelopor. Pukul 10.30 WIB, kita dapat laporan hasilnya," kata Soelistyo.
Soelistyo merasa yakin potongan tersebut merupakan bagian dari badan pesawat AirAsia yang hilang itu karena ada kesamaan ciri pada obyek yang ditemukan dengan pesawat yang dicari. Ia mengatakan, ada tulisan PK-AXC pada obyek tersebut yang disinyalir merupakan kode pesawat dan juga tanda titik dari huruf "i" dalam tulisan "AirAsia". "Maka, saya pastikan ini bagian ekor pesawat," ujar dia.

Credit KOMPAS.com

Di Balik Bantuan Asing Cari AirAsia QZ8501

Tidak semua negara memiliki motif kemanusiaan.

Pesawat amfibi Rusia bantu proses evakuasi AirAsia (Foto: VIVAnews/Ikhwan Yanuar) (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)

CB - Dua pesawat Rusia mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, pada Sabtu, 3 Januari 2015. Kementerian Darurat Negeri Beruang Merah itu sengaja mengirimkan dua pesawat untuk membantu Indonesia mengevakuasi jasad dan bangkai AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pada Minggu, 28 Desember 2014. 

Menurut perwakilan Kementerian Darurat Rusia, Alexander Drobyshevsky, pemerintahnya mengirimkan jet amfibi Beriev (BE)-200 dan Illyushin. Namun, yang digunakan untuk proses evakuasi hanya pesawat amfibi. Selain pesawat, Rusia juga mengirimkan 22 penyelam tangguh, 24 tim penyelamat, satu dokter, dan dua asisten medis.

Menurut Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya FHB Soelistyo di kantornya, jet tempur milik Rusia bisa diandalkan untuk menemukan bangkai pesawat tipe Airbus A320-200 itu. Kehadiran BE-200 sudah mencuri perhatian publik sejak awal. Sebab, pesawat tetap bisa mendarat di laut kendati gelombang setinggi 1,5 meter menghalangi proses pencarian. 

Rusia menjadi negara ke-10 yang ikut serta dalam misi kemanusiaan evakuasi AirAsia tujuan Surabaya ke Singapura. Bahkan, mereka tidak mempermasalahkan, walau seteru abadinya, Amerika Serikat, sudah lebih dulu ikut upaya pencarian itu. 

Selain AS, beberapa negara sudah resmi bergabung. Mereka antara lain Singapura, Malaysia, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Prancis, Jepang, Inggris, Uni Emirat Arab, dan terbaru Tiongkok. Berdasarkan informasi yang diterima VIVAnews Selasa, 6 Januari 2015 dari Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Negeri Tirai Bambu mengirimkan satu kapal dan tiga ahli di bidang penerbangan.

"Pagi ini (Selasa) tiga ahli sudah tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan seharusnya kini telah menjejakkan kaki di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah," ungkap pejabat Kedubes Tiongkok melalui telepon. 

Sementara itu, kapal yang dikirim bernama "Nan Hai Jiu 101" telah berangkat pada 5 Januari 2015 dan dijadwalkan tiba di perairan Indonesia empat hari kemudian. Total, terdapat 12 negara yang ikut serta membantu Indonesia dalam tim SAR multinasional ini. Walaupun yang mengirimkan alutsista sembilan negara. 

Sisanya membantu dengan mengirimkan tim Disaster Identification Victim (DVI) yang berfungsi mengenali jenazah dan tim untuk menyelidiki isi pembicaraan di kotak hitam. Inggris dan Prancis, termasuk negara yang secara khusus mendatangkan ahli untuk membantu anggota Komisi Nasional dan Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam menyelidiki isi rekaman di kotak hitam. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, mengatakan, sembilan negara di antaranya telah diberikan izin melintas oleh Pemerintah RI. Untuk itu, mereka legal beroperasi di Indonesia. 

Maka, sejak satu pekan terakhir, wilayah perairan sepanjang Laut Jawa hingga ke Selat Karimata tiba-tiba penuh dengan kapal-kapal asing. Begitu pula dengan wilayah udara. Pihak asing seolah berlomba-lomba membantu Indonesia untuk mengevakuasi jasad dan bangkai pesawat AirAsia QZ8501.

Padahal, sebelumnya, Basarnas secara terbuka hanya meminta bantuan kepada tiga negara yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. 

Soal banyaknya bantuan asing yang datang menghampiri Indonesia, Bambang mencoba menyikapi secara bijak. 

"Semua yang hadir di daerah operasi itu awal mulanya adalah keinginan mereka untuk membantu kita," ungkap Bambang di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa.

Sementara itu, Deputi Bidang Operasi Basarnas, Mayor Jenderal Tatang Zaenudin, menyebut, semua bantuan kapal dan pesawat asing itu dikendalikan langsung oleh institusinya. 

"Saya harus mengendalikan pesawat-pesawat dari negara asing," ungkap Tatang. 

Karena kewajibannya itulah, dia mengaku tidak bisa berlama-lama menyampaikan keterangan pers. Dia mengatakan, Basarnas terus berpacu dengan waktu. 

"Ini permasalahannya berhitung dengan waktu. Pesawat hitungannya detik, kapal hitungannya jam," kata dia. 

Motif Tersembunyi

Namun, apakah bantuan asing itu benar-benar diberikan kepada Indonesia atas dasar solidaritas? Di mata pengajar program studi Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, negara asing tidak sepenuhnya bertujuan membantu Indonesia. Pria yang akrab disapa Reza berpendapat, di balik rasa solidaritas itu, ada motif tersembunyi. 

"Tentu hidup dalam era globalisasi seperti sekarang, semua negara harus bermitra satu sama lain. Tetapi, jujur lautan Indonesia merupakan lokasi yang strategis. Bisa jadi, melalui misi ini mereka ingin pamer kekuatan atau ingin mengeksplorasi laut kita," papar Reza yang dihubungi VIVAnews pada Selasa, 6 Januari 2015. 

Dia menambahkan, melalui misi ini, masing-masing negara seolah-olah ingin menunjukkan alutsista terbaik milik mereka. Dengan begitu, maka secara tidak langsung bisa membuat otoritas pertahanan di Indonesia ngiler dan akhirnya membeli alutsista tersebut. 

Analisis Reza itu seolah menjadi kenyataan ketika Panglima TNI, Jenderal Moeldoko melontarkan pujiannya terhadap kemampuan alutsista milik Negeri Paman Sam. Hari ini, Moeldoko berkesempatan menjajal helikopter Seahawk untuk memantau proses evakuasi korban dan pesawat AirAsia di Landasan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng. Moeldoko juga tidak bisa menyembunyikan kekagumannya ketika berkunjung ke atas kapal militer penghancur, USS Sampson. 

"Kita ngiler lihat alutsista mereka. Ada heli flipper. Luar biasa untuk alutsista kita, terutama TNI AL," ujar Moeldoko. 

Bahkan, dia tidak segan mengungkapkan ketertarikannya untuk melengkapi kekuatan AL Indonesia dengan helikopter tersebut. 

Pesawat Rusia, BE-200, kabarnya juga tengah dilirik oleh Pemerintah Indonesia. Sebab, dapat membantu untuk mengamankan kedaulatan NKRI dari aksi pencurian ikan. 

Sementara itu, motif eksplorasi laut, ungkap Reza, diwujudkan dengan melakukan pemetaan bawah air atau hidrografis. Hal tersebut, menurut analisis Reza, bisa dilakukan ketika AL asing menurunkan perangkat-perangkat di laut dangkal milik Indonesia. 

"Data-data seperti pergeseran arus laut sangat bermanfaat bagi penyelaman AL mereka, misalnya jika mereka ingin mengerahkan kapal selam. Belum lagi di wilayah perairan lokasi jatuhnya pesawat terdapat tiga arus air yakni atas, bawah dan tengah. Hal itu jarang ditemui di tempat lain," ujar Reza. 

Pihak asing juga bisa mempelajari latihan penyelaman, pengerahan kapal dan koordinasi antara Basarnas dengan pihak lain di Indonesia, termasuk TNI. Reza menyimpulkan, misi tersebut layaknya laboratorium bagi pihak asing, karena momentum semacam ini tidak selalu terjadi. 

Menurut pria yang juga kakak Duta Besar RI untuk Kanada itu, idealnya dalam proses evakuasi, Basarnas bekerja sendiri dan tidak didampingi pihak asing. Reza berpendapat, kemampuan Basarnas sudah diakui dunia, bahkan sejak awal pesawat dinyatakan hilang kontak, mereka sudah mengetahui titik lokasinya. 

"Aspek asing bisa membantu dan dinilai lebih netral dalam proses identifikasi jenazah penumpang," ujarnya. 

Bantuan dari negara asing, kata Reza, bisa ditolak tanpa merusak hubungan bilateral kedua negara. Asal, dilakukan sejak awal dan pemimpin nasional bertindak tegas. 

"Kita bisa memberikan laporan perkembangan dan rencana aksi hingga satu bulan kepada pihak asing. Lalu, tunjukkan bagaimana sirkulasi kapal dan pesawat beroperasi setiap hari. Jika ada informasi itu, mereka akan mengerti," kata Reza. 

Siagakan Intel

Namun, Basarnas sudah kadung membuka tangan lebar dan menerima bantuan asing. Lalu, bagaimana cara mencegah pihak asing mengambil keuntungan dari misi ini? Dalam wawancara dengan tvOne pada Minggu lalu, Pangkoops Angkatan Udara, Marsekal Muda, Agus Dwi Putranto, menyebut TNI turut mengawasi seluruh armada asing yang ikut dalam operasi AirAsia. 

Bahkan, Agus menyebut TNI turut mengerahkan intelijen untuk mengawasi semua pergerakan kapal, helikopter dan pesawat negara asing di lokasi pencarian AirAsia. 

"Mereka hanya diperbolehkan beraktivitas di area yang telah ditentukan," tegasnya.

Namun, Reza meragukan kemampuan yang digunakan oleh intelijen TNI. Sebab, rata-rata alutsista yang digunakan oleh asing sudah melampaui alutsista yang digunakan oleh Indonesia. 

"Apakah mereka bisa mengetahui misalnya ketika ada operasi diam yang dilakukan oleh pihak asing yang tengah memasang radar bawah laut dan tidak terdeteksi oleh sonar. Apakah intelijen TNI sanggup untuk mengendalikan mereka?," tanya Reza. 

Oleh sebab itu, dia menyarankan setelah misi evakuasi AirAsia selesai, pemerintah perlu berbenah untuk membangun kemandirian intelijen. 

"Naikkan anggaran Badan Intelijan Negara dan berdayakan institusi tersebut lewat teknologi asli Indonesia," kata Reza memberi saran. 

Kinerja Hebat

Selain rentan disusupi kepentingan asing, menurut Reza, melalui operasi evakuasi AirAsia ini, kinerja Basarnas turut diapreasiasi oleh dunia. Bahkan, Direktur Operasi Armada Ketujuh AL AS, Kapten Laut (Kolonel) Christopher Budde, mengacungi jempol bagi Basarnas. 

"Pemerintah dan Basarnas Indonesia secara luar biasa dan sangat cepat mengorganisasi upaya pencarian pesawat itu, yang melibatkan sejumlah negara," kata Budde yang diwawancarai VIVAnews secara khusus melalui telepon. 

Selain itu, melalui tragedi ini membuktikan bahwa Bangsa Indonesia bisa bersatu ketika dicoba dengan musibah. Momen serupa terlihat ketika Indonesia dilanda tsunami tahun 2004 dan Bom Bali I serta II. 

"Negara bisa mengelola semangat kekeluargaan ini untuk hal-hal lain, misalnya dalam aksi pemberantasan narkoba atau revolusi mental. Sebab, mahal sekali biaya yang dikeluarkan untuk menggerakkan emosi masyarakat," kata dia. 

Seandainya, emosi tersebut bisa dikelola, maka Indonesia ujar Reza, bisa menjadi negara yang maju.


Credit VIVAnews

Kementerian ESDM Rampungkan Amandemen Kontrak Freeport


 
KOMPAS/AGUS SUSANTO Freeport


JAKARTA, CB – Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minrerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R Sukhyar, mengatakan pemerintah melakukan marathon dalam menyelesaikan amandemen kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Sukhyar mengatakan, pemerintah dan Freeport telah sepakat untuk merampungkan amandemen kontrak pada 25 Januari 2015. “Ini yang kita selesaikan dalam 6 bulan ini (sejak Juli 2014), untuk menyelesaikan amandemennya. Oleh sebab itu kita marathon untuk menyelesaikan amandemen itu,” kata Sukhyar kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Menurut Sukhyar, sejauh ini masih ada dua isu yang menghambat penyelesaikan amandemen kontrak Freeport. Pertama adalah isu yang berkaitan dengan penerimaan negara. “Saya kita ini lebih kewenangannya Kementerian Keuangan, (ini) sedang diselesaikan,” ucap Sukhyar.

Kedua, imbuh dia, adalah mengenai perkembangan pabrik pemurnian bijih mineral (smelter) Freeport. Sukhyar menambahkan, pemerintah juga akan merampungkan amandemen Kontrak Karya (KK) perusahaan lain, tidak hanya Freeport.

Sukhyar mengatakan, pemerintah juga akan menyelesaikan amandemen Kontrak Karya PT Weda Bay Nickel. Sejauh ini, baru PT Vale Indonesia perusahaan tambang yang menyelesaikan amandeman Kontrak Karya.


credit KOMPAS.com

Bank Mandiri Tunggu Syarat Buka Kantor Cabang Di Malaysia





Pahala N. Mansury. /Bisnis.com
Pahala N. Mansury. Bisnis.com


CB, JAKARTA--PT Bank Mandiri Tbk telah memasukan pembukaan kantor cabang di Malaysia dalam rencana bisnis bank (RBB) 2015. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengungkapkan perseroan masih menunggu syarat dari rencana bisnis tersebut.
"Kami masih tunggu syarat formal dan implikasi dari pembukaan kegiatan di Malaysia," ucapnya pada Bisnis, Senin (5/1/2015).

Dalam RBB 2015, perseroan menyiapkan dana sekitar 300 juta ringgit untuk membuka kantor cabang penuh di Negeri Jiran. Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan perseroan telah masukkan izin, akan tetapi belum dapat mendapatkan lampu hijau dari otoritas.

Perjanjian kerja sama diteken oleh Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Rabu (31/12). Perjanjian bilateral tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan pedoman Asean Banking Integration Frameworks (ABIF) yang telah disepakati oleh 10 negara Asean.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad berharap kesepakatan tersebut mampu menciptakan iklim bisnis yang baik di antara kedua negara. Di antara prinsip yang diatur adalah asas resiprokal serta pengurangan kesenjangan perlakuan terhadap bank asing yang hendak masuk di negara yang bersangkutan (reducing gaps).

Pascaperjanjian kerja sama bilateral antara Indonesia dan Malaysia, maka bank-bank yang hendak berekspansi ke Malaysia akan diperlakukan sebagaimana bank lokal. Dalam artian, regulasi yang ditetapkan kepada bank asal Indonesia akan sama dengan regulasi yang berlaku bagi bank lokal Malaysia.Demikian pula sebaliknya. OJK menjelaskan bahwa modal untuk ekspansi ke Malaysia dapat dicicil hingga lima kali.



Credit Bisnis.com

OJK Larang Malaysia Tambah Bank di Indonesia



SHUTTERSTCOK.COM Ilustrasi


JAKARTA, CB - Malaysia dilarang menambah jumlah bank di Indonesia, selama bank asal Indonesia belum bisa mendirikan kantor di negeri Jiran tersebut.

Keputusan ini diambil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingat adanya penandatanganan perjanjian bilateral yang akan dilakukan Bank Indonesia (BI) dan OJK dengan Bank Sentral Malaysia (Bank Negara Malaysia) untuk mendukung ASEAN Banking Integration (ABIF).

OJK mengaku, dalam kerjasama tersebut disepakati terkait dengan prinsip-prinsip resiprokal. "Pokoknya sebelum kita (bank nasional) tiga muncul di Malaysia, mereka enggak boleh nambah. Karena mereka sudah tiga di sini," ucap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, Jakarta, Senin (5/1/2015).

Tercatat saat ini, sudah ada tiga bank asal Malaysia yang membuka cabangnya di Indonesia yaitu CIMB Niaga, BII-Maybank dan Maybank Syariah.

Sementara tujuan dari ABIF yaitu membuka akses pasar dan keleluasaan beroperasi di negara ASEAN bagi Qualified ASEAN Bank (QAB). "Jumlah bank mereka dan bank kita di sana harus sama, itu yang namanya dikategorikan QAB kan gitu," ucapnya.




Credit KOMPAS.com

Moeldoko Apresiasi TNI dan Tentara Negara Sahabat atas Pencarian AirAsia


Moeldoko Apresiasi TNI dan Tentara Negara Sahabat atas Pencarian AirAsia
Panglima TNI Jenderal Moeldoko tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Jatiwaringin, Kalimantan Tengah, menggunakan Boeing 737-200 TNI AU lalu menggunakan Sea Hawk terbang ke KRI Banda Aceh, ikut bersama Tim Basarnas untuk mencari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Selasa (6/1/2015). (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI) 


CB, JAKARTA Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi atas kerja keras, semangat dan dedikasi para prajurit TNI maupun prajurit Angkatan Bersenjata (AB) negara sahabat yang terlibat dalam pencarian korban pesawat AirAsia QZ-8501 di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1/2015).
Apresiasi Panglima TNI tersebut disampaikan usai melakukan kunjungan langsung ke lokasi pencarian dan evakuasi korban AirAsia.
"Saya menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa hormat kepada seluruh prajurit TNI dan Prajurit Angkatan Bersenjata Negara Sahabat yang telah membantu dan kerja keras yang dilakukan dalam proses pencarian serta evakuasi korban AirAsia," kata Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut Panglima TNI menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha dan bekerja semaksimal mungkin dalam pencarian badan pesawat dan korban AirAsia. Meskipun dihadapkan dengan berbagai rintangan alam yang luar biasa.
Menurutnya, bagi prajurit TNI seluruh rintangan yang dihadapi tersebut tidak menyurutkan semangat dalam pencarian korban. Para prajurit TNI masih bekerja keras, dengan segala resiko yang sudah diperhitungkan dan resiko yang sangat tinggi.
Panglima TNI juga menyampaikan, disisi lain seluruh prajurit TNI di lapangan, sangat memahami dan merasakan kesedihan yang mendalam dari seluruh keluarga korban. Untuk itu pihaknya merasakan keinginan keluarga korban untuk segera menemukan seluruh jenazah yang hingga saat ini belum semua berhasil ditemukan.
Demi mengurangi kesedihan dan rasa kehilangan dari keluarga korban, TNI siap membantu seluruh keluarga korban AirAsia QZ-8501 dengan menyediakan sarana transportasi baik berupa pesawat maupun kapal untuk melihat secara langsung kerja keras seluruh tim yang terlibat di lokasi pencarian.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Moeldoko juga mengunjungi KRI Banda Aceh untuk melihat secara langsung proses evakuasi korban pesawat AirAsia. Panglima TNI juga menyempatkan diri mengunjungi kapal USS Sampson milik Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan misi pencarian pesawat AirAsia di perairan Laut Jawa, yang berada di Area IV.
Jenderal Moeldoko didampingi Wakil Dubes Amerika Serikat menggunakan helikopter Seahawk milik US Navy, melakukan diskusi dengan Komandan Kapal USS Sampson terkait dengan perkembangan situasi dalam proses pencarian korban dan beberapa hal yang dapat dilakukan kedepan.
Rangkaian kunjungan Panglima TNI tersebut didampingi oleh Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya, Asintel Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaeni, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Toto Rinanto Pangarmabar Laksda TNI Widodo dan Pangkoops I TNI AU Marsda TNI Agus Dwi Putranto.



Credit TRIBUNNEWS.COM

Panglima TNI Mengaku "Ngiler" Lihat Kecanggihan USS Sampson





PANGKALAN BUN, CB — Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku tertarik saat melihat kecanggihan kapal perang USS Sampson milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Ia pun memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
"Pasti. Kita kalau lihat alutsista yang canggih gitu ngiler juga sebenarnya," kata Moeldoko di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1/2015).
Salah satu hal yang membuat Moeldoko tertarik adalah helikopter Seahawk yang membawanya terbang ke kapal itu. Helikopter Seahawk juga membawanya menuju KRI Banda Aceh yang melakukan operasi pencarian jenazah penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501.
"Kita lihat tadi ada jenis helikopter yang flybird. Itu luar biasa untuk kepentingan TNI AL kita. Kita menginginkan alutsista yang begitu canggih," katanya.
Sebelumnya, Moeldoko bersama rombongan meninjau secara langsung proses pencarian jenazah penumpang dan kru pesawat AirAsia QZ8501 di KRI Banda Aceh. Namun, Moeldoko menyempatkan diri ke USS Sampson terlebih dahulu sebelum meluncur ke KRI Banda Aceh.
Turut serta dalam peninjauan tersebut Asisten Teritorial Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gde Sudiarta, Koordinator Staf Ahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawatenaya, Asisten Intelijen Panglima TNI Laksamana Muda TNI Amri Husaeni, Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, dan Pangkoops I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto.
Kunjungan itu berlangsung selama kurang lebih satu jam. Setelah itu, Moeldoko kembali ke Lanud Iskandar untuk memberikan keterangan kepada awak media sebelum kembali ke Jakarta.




Credit KOMPAS.com

Moeldoko Minta TNI AL Bikin Sekenario Modernisasi Alutsista



Moeldoko Minta TNI AL Bikin Sekenario Modernisasi Alutsista
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dari Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Laksamana Madya TNI Ade Supandi di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/1/2015). 

CB, JAKARTA Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dari Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Laksamana Madya TNI Ade Supandi di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/1/2015). Sebelum menjadi KSAL, perwira lulusan AAL Angkatan-28 tahun 1983 ini menjabat sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI. Pengangkatan Laksamana Madya (Laksdya) TNI Ade Supandi, sebagai KSAL didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 92/TNI/2014 yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada 31 Desember 2014.
Laksdya TNI Ade Supandi, yang lahir pada tanggal 26 Mei 1960 di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, dilantik menjadi Kasal oleh Presiden RI Joko Widodo pada hari Rabu 31 Desember 2014 di Istana Negara Jakarta.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan bahwa, awal tahun 2015 hingga lima tahun ke depan merupakan babak baru keberlanjutan pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI.
Pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI tersebut, disusun dalam kerangka kebijakan Minimum Essential Force (MEF), yang ditujukan guna mengamankan kepentingan nasional.
Menurutnya, implementasi harus melalui tahapan Fiscal And Program Guidance, yang merupakan salah satu tahapan krusial dalam pembangunan kekuatan, karena merupakan penghubung antara ends dengan means untuk mendapatkan Available Forces.
"TNI telah menetapkan Renstra Pemeliharaan dan Perbaikan Alutsista 2015-2019 dan Renstra Pembangunan Kesejahteraan Prajurit 2015-2019, sebagai upaya mengeliminasi potensi disparitas tersebut," kata Panglima TNI.
Disamping itu, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa berlakunya Asean Political Security Community, termasuk di dalamnya Asean Maritime Forum, yang bersamaan waktunya dengan pelaksanaan pembangunan kekuatan TNI.
Hal ini menuntut Indonesia menjadi pemain yang aktif, sebab Asean Maritime Forum akan lebih banyak memainkan aspek operasional yang membutuhkan penggunaan instrumen militer, dalam hal ini Angkatan Laut yang kredibel dan mempunyai kemampuan penangkalan, dalam rangka kerja sama menjaga stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara, yang kian rumit dalam tahun-tahun ke depan.
"Untuk menghadapi semua tantangan yang berkembang, TNI AL saat ini telah memiliki perencanaan Midlife Update terhadap sistem senjata yang esensial, untuk tidak memberatkan di masa mendatang, di samping skenario modernisasi Alutsista, yang bentangnya dari sekarang hingga 15 tahun mendatang," kata Jenderal TNI Moeldoko.
Di akhir sambutannya Jenderal TNI Moeldoko atas nama Komando, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Laksamana TNI Dr. Marsetio, atas semangat dan dedikasi, yang telah diabdikan selama ini.
"Demikian juga, kepada Laksamana Madya TNI Ade Supandi, atas nama seluruh prajurit TNI, saya menyambut dengan bangga, disertai ucapan selamat mengemban tugas sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut," kata Moeldoko.
Berbekal integritas, pengalaman dan keyakinan diri, saya yakin Laksamana dapat melaksanakan amanah serta kepercayaan jabatan yang diberikan oleh bangsa dan negara ini dengan baik, guna memenuhi harapan untuk menjadikan TNI AL lebih profesional, militan, solid dan dicintai rakyat.
Sehari sebelum pelaksanaan sertijab, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio didampingi penggantinya Laksdya TNI Ade Supandi, S.E. melakukan inspeksi kapal-kapal perang TNI AL (admiral inspection) yang tengah sandar di Dermaga Koarmatim, Surabaya.
Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi di lingkungan TNI AL untuk memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL yang terakhir kalinya sebelum tongkat estafet kepemimpinan diserahterimakan, sekaligus sebagai sarana salam pamitan dengan prajurit serta untuk memperkenalkan pemimpin yang baru.



Credit TRIBUNNEWS.COM

Rusia dan AS Kembangkan Senjata Laser, Siapa yang Lebih Baik?



Rusia dan AS Kembangkan Senjata Laser, Siapa yang Lebih Baik?
Meriam laser pertama yang diteliti Rusia diambil dari kapal tanker Dickson. Foto: Sumber bebas


CB - Angkatan Laut AS baru saja menguji sistem senjata laser miliknya untuk pertama kali. Rusia juga tengah mengembangkan senjata serupa, namun informasi mengenai hal tersebut masih sepenuhnya rahasia.

Angkatan Laut AS telah mengembangkan Laser Weapon System (LaWS) sejak 2007 silam. Senjata berdaya 30 kilowatt tersebut menggunakan laser padat (solid-state) untuk menyerang target.


Meski tak bisa menyerang sasaran dari jarak jauh, senjata ini efektif menyasar benda kecil yang terbang pada jarak pendek dan menengah. LaWS juga dapat membutakan sistem pengawasan optik dan kapal tanpa awak.

AS tidak merilis informasi terkait jumlah tembakan yang dapat dilontarkan oleh sistem laser ini. Namun yang jelas, belum ada sumber energi yang bisa diandalkan untuk membuat sistem ini dapat digunakan dalam waktu lama, sehingga tak ada alasan untuk mengganti senjata rudal antipesawat dengan meriam laser.

Laser Seharga Besi Rongsokan

AS dan Uni Soviet mulai meneliti kemungkinan penggunaan pembangkit laser kuantum optik di bidang militer pada tahun 1960-an. Meriam laser pertama yang diteliti Rusia diambil dari kapal tanker Dickson.
Para perancang meriam tersebut mengklaim senjata itu dapat menyerang berbagai sasaran di pesisir, bahkan rudal bersayap. Saat menyentuh sasaran, laser akan menghancurkan benda tersebut berkeping-keping. Konsep yang mencengangkan tersebut membuat jajaran Angkatan Laut Uni Soviet saat itu memerintahkan agar meriam ditempatkan pada kapal pengangkut pesawat tipe Kiev 1143. Namun, euforia tersebut segera berubah menjadi kekecewaan saat meriam diuji coba dalam skala penuh. Senjata canggih tersebut ternyata sangat boros, sehingga hanya dengan dua tembakan saja kapal sudah kehabisan energi dan harus berhenti.
 
Dickson bukan satu-satunya proyek Soviet dalam pengembangan senjata laser. Uni Soviet juga menciptakan Scythe untuk menopang dan memasok energi bagi meriam laser Dickson. Alat tersebut seharusnya diluncurkan pada 1987, namun sesaat sebelum peluncuran Mikhail Gorbachev tiba di Baikonur dan mengumumkan penghentian ‘kompetisi’ senjata dengan AS. Dengan demikian, pemerintah Uni Soviet segera memerintahkan untuk menutup semua pengembangan senjata laser.

Super Rahasia

Kini, program laser yang dikembangkan Rusia bersifat sangat rahasia. Informasi mengenai program tersebut sangat terbatas, bahkan tak diketahui sejauh mana perkembangan pembuatan senjata tersebut dan kapan senjata itu akan didemonstrasikan. “Yang jelas, perkembangan teknologi militer dan penciptaan sampel modern persenjataan yang potensial dan efektif sebenarnya telah berkembang pada tingkat yang sama di semua negara yang berkesempatan untuk mengembangkannya,” tutur mantan Kepala Rusia Staf Umum Yuri Baluyevsky.


Sementara, profesor Ilmu Militer Vadim Kozyulin menilai masalah utama dalam penggunaan senjata laser masih belum terpecahkan. “Senjata laser membutuhkan sejumlah energi yang sangat besar. Para perancang harus bisa menciptakan baterai yang mampu memasok daya untuk meriam laser sehingga ia dapat melontarkan tidak hanya satu, tetapi ratusan tembakan," kata Kozyulin.
Selain itu, menurut Kozyulin, laser hanya dapat digunakan dalam kondisi cuaca tertentu. Laser tak bisa digunakan dalam kondisi berawan dan lembab, dan itu merupakan masalah lain yang masih harus dicari solusinya.



Credit RBTH Indonesia

Tiga Senjata Rudal ‘Cerdas’ Terbaru Militer Rusia


CB - Dalam bidang persenjataan presisi jarak jauh, Rusia unggul di beberapa area dibanding AS. Kali ini, RBTH menyajikan tiga senjata rudal utama terbaru yang akan digunakan oleh angkatan bersenjata Rusia mulai tahun ini.

KH-35U Uran





KH-35U Uran. Foto: Press photo



Senjata utama terbaru militer Rusia adalah rudal bersayap KH-35U Uran. Rudal ini dapat memandu hulunya sendiri, sehingga kebal dari gangguan radar musuh. Senjata ini dapat bekerja dalam modus aktif dan pasif. Pada modus aktif, rudal akan mengaktifkan hulunya dalam sepersekian detik untuk menemukan target. Sementara dalam modus pasif, rudal tidak memindai ruang di sekitarnya untuk mendeteksi target, melainkan hanya menangkap impuls yang dipancarkan oleh target. AS sangat tertarik dengan fitur ini dan ingin membeli hulu otomatis KH-35U untuk rudal antikapal Harpoon mereka.


KH-35U dapat menyerang target pada ketinggian hampir tiga meter di atas permukaan laut—lebih rendah dari dek kapal, yang membuat rudal ini sulit dideteksi oleh stasiun radar. Mengingat semua sistem antipesawat bekerja di area yang lebih tinggi, jika KH-35U terdeteksi pun, ia tetap tak mudah ditembak.
Rudal ini dapat ditempatkan di kapal permukaan dan pada kompleks rudal pantai SSC-6. Kompleks rudal tersebut hanya membutuhkan hitungan menit untuk mencari dan menembak target.
Saat ini, belum ada sistem antipesawat yang mampu mencegat rudal bersayap yang terbang rendah.

KH-31PM
KH-31PM. Foto: Press photo
Senjata baru lain yang memperkuat pasukan Rusia adalah KH-31PM, yang juga sangat terkenal di kalangan Angkatan Laut AS. KH-31 adalah rudal yang dibeli Angkatan Laut AS dari Rusia pada periode 90-an sebagai model untuk mengembangkan sistem anti-pesawat bagi kapal mereka. Amerika menggunakan senjata ini untuk mempelajari cara menembak rudal antikapal 3M-54 Tiongkok—yang juga diproduksi oleh Rusia.

Di Barat, rudal Moskit Rusia tersebut disebut Sanborn karena kecepatannya mencapai lebih dari 2.800 kilometer per jam dan memiliki kekuatan luar biasa untuk menghancurkan musuh. Hingga saat ini, belum ada kapal yang dapat menghindari rudal tersebut. KH-31 sangat mirip dengan Moskit, tetapi berukuran lebih kecil dan harganya lebih murah. Senjata ini digunakan untuk menghancurkan target di atas air, stasiun radar, dan kompleks rudal antipesawat seperti Patriot.
KH-31PM yang baru dapat terbang 260 kilometer lebih jauh dibanding versi sebelumnya. Rudal ini juga memiliki sistem pandu dan mesin baru, yang membuat peluncurannya lebih tak terduga dan lebih mematikan bagi musuh.

3M-55 Yakhont
3M-55 Yakhont. Foto: RIA Novosti

Sistem persenjataan baru Rusia yang paling mengesankan ialah rudal bersayap 3M-55 Yakhont, yang dijadikan model untuk rudal BraMos Rusia-India. Keistimewaan rudal ini ialah memiliki kecerdasan buatan yang sebanding dengan kecerdasan manusia. Kehebatan tersebut dapat berfungsi ketika menghadapi keadaan "satu rudal-satu kapal" ataupun menghadapi skuadron kapal. Rudal mengklasifikasikan target sesuai tingkat kesulitannya, memilih taktik serangan, dan menciptakan rencana penghancurannya. Dalam rangka menghindari kesalahan memilih manuver dan menyerang target yang ditetapkan, potret elektronik dari semua jenis kapal modern telah dipasang di dalam mesin komputasi yang terdapat pada rudal antikapal ini.


Mesin komputasi tersebut juga memiliki data untuk melawan sumber daya tempur elektronik milik musuh, yang dapat mengganggu dan membelokkan rudal menjauh dari target, serta teknik taktis untuk menghindari tembakan pada sistem pertahanan antipesawat mereka. Menurut perancangnya, setelah diluncurkan rudal-rudal itu akan memutuskan sendiri mana yang akan menyerang target dan mana yang hanya akan meniru serangan tersebut untuk mengacaukan sistem antipesawat musuh. Ketika salah satu rudal menghancurkan target utama dalam skuadron, rudal lain menyerang kapal-kapal lain, dan ada kemungkinan menyerang satu sasaran dengan dua rudal.


Credit RBTH Indonesia

Kementerian ESDM: Renegosiasi Kontrak Freeport Mandek


Kementerian ESDM: Renegosiasi Kontrak Freeport Mandek 
Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan) didampingi anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Sony Keraf (kiri) dan Sekjen DEN Hadi Purnomo (kanan) memberikan keterangan usai menggelar pertemuan dengan anggota DEN di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (18/12). Menteri ESDM merevisi peraturan larangan penggunaan genset dan PLTD baru oleh PLN guna mengantisipasi krisis listrik dalam jangka pendek serta melakukan regulasi dan penyederhanaan perijinan untuk mengatasi defisit listrik nasional. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
 
 
Jakarta, CB -- Proses renegosiasi kontrak karya antara pemerintah dengan PT Freeport Indonesia jalan di tempat. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum akan mengeluarkan izin perpanjangan hingga perusahaan tambang emas dan tembaga asal Amerika Serikat tersebut merealisasikan komitmennya untuk membangun smelter.

“Sampai saat ini tidak ada progress dari Freeport baik di segi lokasi maupun lahan smelter. Jadi kalau ditanya terkait kemajuan negosiasi, ya tidak ada,” ujar Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM R. Sukhyar di Jakarta, Selasa (6/1).

Sukhyar menegaskan sesuai dengan perjanjian Freeport harus membangun smelter untuk bisa mendapat izin operasi. Perjanjian ini dibuat dengan mempertimbangkan kebaikan bagi kedua pihak.

“Sebenarnya dalam MoU (Memorandum of Understanding/Nota Kesepahaman) kita, bahasanya sangat soft, yaitu akan memperpanjang dan tidak menunda jika Freeport bangun smelter. Maka diminta dua tahun,” katanya.

Sebagai informasi, dalam MoU yang ditandatangani pemerintah dan Freeport pada Juli 2014, terdapat satu klausul mengenai kepastian perpanjangan izin operasi. Klausul tersebut mempersyaratkan Freeport untuk lebih dulu menunaikan kewajibannya membangun smelter.

Kementerian ESDM sebenarnya telah mendesak Freeport untuk segera merealisasikan investasinya pada proyek smelter di Gresik, Jawa Timur. Namun, karena tidak ada perkembangan yang signifikan, Sukhyar pun mengirimi surat peringatan ke manajemen Freeport.

Di sisi lain, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto sempat menyatakan pihaknya belum menemukan kesepakatan dengan pemerintah mengenai sejumlah poin yang akan dimasukkan dalam draf amandemen kontrak pertambangan. Dua poin diantaranya perihal pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian konsentrat atau smelter serta aspek penerimaan negara. 

"Smelter itu kaitannya dengan perpanjangan izin operasi. Kalau kami bangun smelter tapi waktunya tinggal empat tahun (dari habis masa kontrak karya 2021), terus bagaimana (investasi kami)," kata Rozik di Jakarta, Selasa (30/12).

Rozik mengatakan sampai saat ini perusahaannya memang belum menentukan lokasi yang nantinya akan dibangun smelter. Dia berkilah upaya tersebut tak mudah direalisasikan karena manajemen harus menghitung ulang antara investasi yang dikeluarkan dengan mengkalkulasi sisa waktu kelangsungan izin operasi yang habis pada 2021. Untuk itu, dia meminta pemerintah segera memberikan kepastian mengenai perpanjangan kontrak Freeport.

"Membangun smelter membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. Misalnya selesai 2018 berarti tinggal tiga tahun kontrak habis. Justru itu, membangun smelter dan perpanjangan kontrak itu antara ayam dan telur," ujarnya.



Credit CNN Indonesia

Kapsul Waktu Era 1795 Dibuka di Boston


Kapsul Waktu Era 1795 Dibuka di Boston  
Barang-barang ini diletakkan oleh Samuel Adams dan Paul Revere ketika merayakan hari kemerdekaan ke-20 Amerika Serikat. (Reuters/Brian Snyder)
 
Boston, CB -- Kapsul waktu berusia 220 telah dibuka dan berisi uang logam, dokumen dan artefak-artefak lain yang ditinggalkan oleh pendiri negara AS, Samuel Adams dan Paul Revere.

“Sejarah Massachusetts ini adalah sejarah Amerika,” ujar William Galvin, sekretaris negara bagian Massachusetts, sebelum membuka kotak itu dan menambahkan bahwa barang-barang di dalamnya merupakan simbol “harapan besar” dari pendiri negara tersebut.

Kotak kuningan yang sudah karatan seberat 4,5 kilogram ini dipindahkan dari fondasi gedung DPR negara bagian itu bulan lalu.

Para petugas Museum Seni Boston dengan hati-hati membongkar dan membuka kotak itu di satu galeri yang juga dihiasi lukisan cat minyak kedua pendiri negara Amerika Serikat tersebut.

Di dalam kotak itu ditemukan dua lusin uang logam termasuk uang logam keluaran 1652 yang dibuat untuk menentang Inggris, satu medali perunggu dengan gambar George Washington, satu pirin perak yang dibuat oleh Revere, catatan dan koran era kolonial.
 
Para petugas Museum Seni Boston dengan hati-hati membuka peti kuningan yang sudah berkarat itu. (Reuters/Brian Snyder)
Galvin mengatakan barang-barang itu akan dipamerkan untuk beberapa waktu sebelum diletakkan kembali di bawah fondasi gedung DPR, dan kemungkinan akan ditambah dengan barang-barang dari era sekarang.

Kapsul ini pertama kali diletakkan di fondasi gedung yang dibangun abad ke-18 ini pada 4 Juli 1795 ketika memperingati kemerdekaan AS yang ke-20.

Samuel Adams saat itu menjadi gubernur Massachusetts, dan Revere adalah simbol era penjajahan terkenal dan pembuat perak terkemuka yang mencuat namanya setelah memberitahu para pejuang anti-penjajahan bahwa pasukan Inggris mendekat sebelum pertempuran Lexington dan Concord pada 1775.

Ini untuk kali pertama kotak tersebut dibuka dan isinya dipamerkan ke depan umum sejak 1855, ketika kotak itu dikeluarkan dari fondasi untuk dibersihkan isinya dan ditambah beberapa barang jaman itu seperti koran dan uang logam.

Kapsul ini lebih dari satu abad lebih tua dari kapsul berusia 113 tahun yang ditemukan di dalam singa di gedung DPR Lama Boston tahun lalu.

Kapsul tersebut berisi barang-barang kampanye presiden William McKinley dan Theodore Roosevelt.


Credit CNN Indonesia

Makam Ratu Mesir Ditemukan


Makam Ratu Mesir Ditemukan   
Makam Ratu Mesir, diyakini istri Firaun Neferefre yang memerintah sekitar 4.500 tahun lalu. livescience.com


CB , Cairo:Makam Ratu Mesir yang sebelumnya tidak dikenal ditemukan di kompleks pemakaman piramida di Kairo, Mesir. Orang yang dimakamkan di sini diyakini istri Firaun Neferefre yang memerintah sekitar 4.500 tahun lalu.

Makam ratu ini ditemukan di kompleks pemakaman Neferefre di Abu Sur. Mengacu pada keterangan arkeolog dari Institut Egyptology Ceko, lompleks pemakaman ini didedikasikan untuk Firaun dari dinastik kelima dari kerajaan lama (2494-2345 sebelum Masehi).

“Ini pertama kalinya kami menemukam makam Ratu Mesir,” kata Menteri Kepurbakalaan Mesir, Mamdouh al-Damaty, seperti dikutip dari Livescience, Selasa, 6 Desember 2015.

Nama ratu ini Khentakawess III. Nama tersebut diukir di satu prasasti yang ada di dekat makam. Al-Damaty menduga diukir saat makam dibangun.

Selain sang ratu, ukiran tersebut menyebutkan nama ibu dari Firaun Menkauhor Kaiu, penguasa Mesir ketujuh dari dinasti yang sama dengan Neferefre. Kaiu memerintah selama delapan tahun. Yakni, dari 2422 hingga 2414 sebelum Masehi.

Di atas kompleks pemakaman terdapat mastaba, struktur persegi panjang datar beratap miring yang dibangun dari batu bata. Selain itu juga ada kuil kecil, yang awalnya memiliki pintu masuk di dinding barat. Bagian bawah makam terdiri dari ruang bawah tanah dengan kedalaman 12 kaki, atau sekitar 3.5 meter.

“Banyak barang yang hilang dari makam,” ujar al-Damaty. Yang tersisa, kata dia, dua lusin peralatan berbahan batu kapur dan tembaga.

Piramida Firaun Neferefre tidak pernah selesai. Mungkin karena periode pemerintahannya yang hanya berlangsung 2 sampai 3 tahun.



Credit TEMPO.CO

Air Asia, Tali Jalan, dan Bahaya di Bawah Laut


Air Asia, Tali Jalan, dan Bahaya di Bawah Laut
Pasukan elit ini dikerahkan untuk melakukan operasi evakuasi jenazah pesawat AirAsia. Pasukan ini rencananya akan melakukan operasi evakuasi gabungan, pelabuhan Kumai, Kalimantan,Kamis 1 Januari 2015. Penyelam yang berjumlah 69 orang akan melakukan penyelaman diperairan yg diduga lokasi jatuhnya pesawat QZ8501 Air asia.Tempo/Dian Triyuli Handoko.


CB , Pangkalan Bun-Dua penyelam ahli dengan perangkat selam khusus menceburkan diri ke dalam Laut Jawa yang permukaannya diaduk-aduk cuaca buruk. Satu penyelam turun lebih dulu untuk memasang pemberat pada tali, sebagai titik koordinat objek temuan. Penyelam kedua akan berhenti di kedalaman tertentu selama beberapa menit sesuai dengan tabel perhitungan.

"Tali jalan", sebutan untuk tali koordinat antara penyelam dengan supervisor di kapal, juga diikatkan di mulut objek puing. Tali inilah pegangan utama sang penyelam agar segala proses evakuasi sesuai dengan perencanaan. Cerita penyelaman di lokasi yang diduga menjadi lokasi terbenamnya puing pesawat AirAsia QZ 8501 itu dituturkan Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air Armada Kawasan Barat (Dislambair Armabar) Letkol Laut (T) Ferdy Hendarto Susilo di Posko TNI Lapangan Udara Iskandar Pangkalan Bun, Selasa, 6 Januari 2015.

"Jangka waktu, dan proses penyelaman sudah diperhitungkan dalam dive plan. Penyelam di-briefing terlebih dulu," kata Ferdy.

Sebanyak 66 penyelam yang menumpang dua kapal yaitu Geo Survey dan KRI Banda Aceh bersiap di lokasi yang diperkirakan tempat karamnya badan AirAsia QZ8501. Tak semua penyelam diterjunkan langsung untuk mencari jasad dan tubuh pesawat AirAsia QZ 8501. Penyelam tak akan beroperasi jika tim belum menemukan titik koordinat pasti puing pesawat.

"Laut itu luas dan bukan habitat kita, jadi semua harus penuh perhitungan bukan meraba," kata Ferdy. Penyelam sangat memperhitungkan arus laut, jarak pandang, dan kondisi tubuh sebelum penyelaman.


Penyelam dibagi menjadi beberapa grup berdasarkan kedalaman penyelaman, dan tabel decompressions stops atau waktu penghentian. Penyelaman repetitif atau mengulangi penyelaman dalam waktu kurang dari 12 jam, sangat riskan terhadap decompression sickness atau kondisi menumpuknya nitrogen dalam darah hingga menyumbat aliran darah. Jika dekompresi akut, penyelam bisa lumpuh atau meninggal.



Credit TEMPO.CO