Jumat, 10 April 2015

Pemerintah Iran Panggil Perwakilan Saudi di Teheran


Pemerintah Iran Panggil Perwakilan Saudi di Teheran
Foto: istimewa
 
 
TEHERAN (CB) - Imbas konflik yang terjadi di Yaman, hubungan antara Iran dan Arab Saudi kian hari kian memanas. Perseteruan kedua negara dimulai ketika Saudi mulai melakukan serangan terhadap Yaman, yang mendapat protes keras dari Iran.

Dalam perkembangannya, pemerintah Iran dikabarkan telah memanggil perwakilan Saudi di Teheran. Melansir Reutes pada Kamis (9/4/2015), Iran ingin menyampaikan protes atas tuduhan Saudi yang menyebut mereka sebagai pihak yang membekingi Saudi.

"Pemanggilan ini disebabkan oleh tuduhan yang tidak berdasar, yang diutarakan oleh Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, kemarin," ucap pihak Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah pernyataan.

Asiri merupakan juru bicara militer Saudi. Dalam pernyataannya, Asiri memang mengaku memiliki bukti kalau Iran telah memberikan pelatihan militer kepada Houthi, termasuk melatih anggota Houthi untuk bisa menerbangkan pesawat tempur.

Asiri juga yakin, Iran bukan hanya memberikan pelatihan pada Houthi, tapi Iran juga sedang berusaha untuk mengirimkan pesawat tempur kepada kelompok tersebut. "Tidak ada cara lain bagi Houhti untuk bisa mendapatkan jet tempur," ucapnya.

Sementara itu, pemerintah Suadi sendiri sampai saat ini belum memberikan komentar apapun mengenai pemanggilan perwakilan mereka oleh pemerintah Iran.


Credit  SINDOnews

Galang Persatuan Islam, Erdogan Berencana Kunjungi Indonesia


Galang Persatuan Islam Erdogan Berencana Kunjungi Indonesia
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Foto: abc
 
 
ISTANBUL  (CB) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dilaporkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan ini disebut-sebut sebagai bagian dari usaha pemimpin Turki tersebut untuk menggalang persatuan umat Muslim.

Kabar mengenai akan berkunjungnya Erdogan muncul dalam beberapa laporan di media-media Turki. Dalam laporannya, media Turki seperti Hurriyet menyebut Erdogan akan melakukan tur ke beberapa negara besar Islam untuk menyuarakan persatuan antar negara Islam.

"Dia (Erdogan) mengungkapkan memiliki rencana kunjungan ke kekuasaan Muslim Asia, yakni Indonesia dan Malaysia dan juga akan mengujungi Arab Saudi," bunyi laporan media Turki seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (9/4/2015).

Kunjungan Presiden Turki ke Indonesia terakhir kali terjadi pada tahun 2011 lalu. Presiden Turki saat itu, Abdullah Gul melakukan pertemuan dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta.

Sementara itu, untuk Erdogan bila kunjungan ini terlaksana maka ini akan menjadi kunjungan kedua dia ke Tanah Air. Erdogan sempat melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun 2006 lalu, untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi D8 (kelompok delapan negara berkembang). Saat itu dirinya masih menjabat sebagai Perdana Menteri.

Indonesia dan Turki sendiri sejatinya bisa disebut sebagai kawan lama. Hubungan diplomatik terjadi pada tahun 1950, atau enam tahun setelah Turki mengakui Indonesia sebagai negara yang berdaulat.





Credit  SINDOnews

AS Akui Korut Miliki Misil Berhulu Ledak Nuklir


AS Akui Korut Miliki Misil Berhulu Ledak Nuklir
WASHINGTON  (CB) - Intelijen Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Korea Utara telah memiliki senjata nuklir ukuran kecil dan dapat menempatkannya pada misil antar benua. Hal itu disampaikan oleh Laksamana Angkatan Laut AS, Bill Gortney dalam sebuah pengarahan di Pentagon.
“Penilaian kami melihat bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk menempatkan senjata nuklir di KN-08 (rudal antar benua Korut) dan menembakkannya ke sini. Seperti itulah penilaian kami saat ini,” kata Laksamana Gortney seperti yang dikutip Sputniknews, Jumat (10/4/2015).
“Kami belum melihat mereka menguji cobanya pada KN-08 dan kami menunggu mereka melakukannya. Namun, bukan berarti mereka akan menggunakannya sebelum mengujinya,” tambah Gortney lagi.
Meski mengakui bahwa potensi bahaya nuklir terhadap AS ada, namun, Laksamana Gortney mengatakan pihaknya tidak khawatir jika Korut menembakkan KN-08 dengan hulu ledak nuklir itu ke AS. “Saya yakin kami dapat menjatuhkannya,” katanya.
Keraguan keampuhan misil Korut itu juga disampaikan Direktur Program Nonproliferasi Asia Timur, Jeffrey Louis. Menurutnya menembakkan misil itu ke sasarannya lebih sulit dibandingkan memperkecil ukuran hulu ledak nuklir.
“Tidak sulit untuk memperkecil senjata nuklir. Namun, setelah itu Anda akan menghadapi masalah dalam kemampuan misil, terutama pada misil antar benua,” kata Jeffrey.
Sejak 2006, Korut telah melakukan tiga kali uji coba nuklir. Dalam ketiga uji coba tersebut tidak ada yang melibatkan misil antar benua KN-08. Setelah uji coba nuklir pada 2013, Korut sesumbar mereka dapat menghantam wilayah AS dengan misil berhulu ledak nuklir.


Credit  Okezone.com

Obama Bahas Negara Pemberi Sponsor Teroris di KTT Karibia

Obama Bahas Negara Pemberi Sponsor Teroris di KTT Karibia
Presiden AS, Barack Obama (Foto: Reuters)
KINGSTON (CB) – Pada Kamis 9 April 2015, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, telah tiba di Kingston, Jamaika, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Karibia. Di sana, selain membahas soal keamanan dan kerjasama di bidang energi, AS juga akan melakukan peninjauan untuk menghapus Kuba dari daftar negara-negara yang mensponsori terorisme.
Department Luar Negeri AS dilaporkan telah selesai meninjau untuk menghapus Kuba dari daftar negara-negara yang mensponsori terorisme. Namun, pihaknya sedang menunggu rekomendasi dari penasihat-penasihatnya.
Dengan menghapus negara kepulauan di Karibia itu dari daftar, hubungan diplomatik antara AS dan Kuba diyakini akan pulih.
“Peninjauan telah selesai dilakukan oleh Department Luar Negeri, dan akan diteruskan ke Gedung Putih. Tim antar-lembaga kita akan melalui seluruh hal, kemudian menyampaikannya kepada saya sebagai sebuah rekomendasi,” ujar Presiden Obama, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/4/2015).
“Saya tidak akan membuat pengumuman resminya di hari ini, tapi mungkin sudah ada keputusan untuk beberapa hari ke depan,” lanjutnya.
Kuba diketahui telah dimasukkan ke daftar negara yang mensponsori terorisme sejak tahun 1982. Ketika itu, Kuba membantu pemberontakan Marxis di Kolombia dan beberapa tempat lain. Negara-negara lain dalam daftar itu di antaranya Iran, Sudan, dan Suriah.
Seperti diberitakan, Wakil Presiden Kuba, Miguel Diaz Canel mengecam keputusan Obama yang menyatakan Venezuela merupakan ancaman AS dan akan memberi sanksi kepada tujuh pejabat negara tersebut. Wapres Diaz Canel memiliki syarat jika ingin Kuba menjadi sekutu Negeri Paman Sam. Presiden Obama harus mencabut pernyataannya tentang Venezuela.



Credit Okezone.com

Erdogan: Umat Muslim Beresiko Terpecah Belah

Erdogan: Umat Muslim Beresiko Terpecah Belah
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto:Reuters)
ANKARA  (CB) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan konflik yang terjadi di Timur Tengah beresiko memecah belah persatuan umat muslim sedunia.
“Sekarang umat Muslim dihadapkan pada resiko terpecah di antara sesama penganutnya, “ ujar Presiden Erdogan, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (10/4/2015).
“Kita harus segera membentuk langkah cepat untuk mengatasinya,” tegas Presiden Erdogan dengan nada penuh semangat.
Presiden Erdogan menambahkan jika Turki siap untuk mengambil peranan lebih besar dalam rangka menyatukan umat Muslim sedunia.
Turki merupakan negara yang mendukung serangan udara Arab Saudi terhadap Kelompok Houthi di Yaman. Sikap inilah yang diprotes oleh Iran sebagai salah satu negara sahabatnya.
Semenjak Erdogan menjabat sebagai perdana menteri dan kini menjadi Presiden Turki. Ia memiliki visi agar negara Turki menjadi pusat umat muslim sedunia seperti di zaman Kekhalifahan Turki Usmani pada masa lampau.




Credit  Okezone.com

Pengamat: Era Kerahasiaan Bank akan Berakhir pada 2018


 
Shutterstock ILUSTRASI


JAKARTA, CB – Pengamat perpajakan dari Danny Darussalam Tax Center, Darussalam mengatakan pembukaan akses rekening bank menjadi isu yang belakangan hangat diperbincangkan.

Kendati Peraturan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Nomor PER-01/PJ/2015 tentang Penyerahan Bukti Potong Pajak atas Bunga Deposito, dibatalkan, namun pada 2018 mendatang era kerahasiaan bank untuk kepentingan pajak dipastikan berakhir.

Darussalam menjelaskan, pada 2013 negara-negara anggota G20 dan OECD dimana Indonesia termasuk di dalamnya telah berkomitmen untuk saling bertukar informasi untuk kepentingan pajak, termasuk informasi dari perbankan.

"Artinya ke depan, informasi bank itu akan dibuka secara otomatis. Pada 2018 akan berakhir era kerahasiaan bank untuk kepentingan pajak," kata dia ditemuid dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Kamis (9/4/2015).

Darussalam menuturkan, ketika nanti pemerintah Indonesia ingin mencari tahu berapa penghasilan orang Indonesia yang ada di bank Singapura, maka perbankan Singapura pun mensyaratkan hal yang sama, yakni keterbukaan informasi.

Yang menjadi masalah, kata dia, saat ini perbankan di Indonesia tidak bisa membuka informasi rekening nasabah kecuali untuk pemeriksaan, penagihan, dan penyidikan pajak. Padahal, berdasarkan sebuah laporan suvei, saat ini sudah ada 13 dari 37 negara yang memberikan informasi secara otomatis kepada otoritas pajak tanpa diminta.

Darussalam berharap Indonesia segera menyusul mengambil kebijakan agar keterbukaan akses informasi perbankan untuk kepentingan pajak agar lebih mudah diakses. Sebab, langkah ini menjadi salah satu cara untuk menekan kebocoran, yang berupa pengalihan dari aset yang disembunyikan di luar negeri.

“Dari satu penelitian yang dilakuan Global Integrity Financial ada dana hampir Rp 2.000 triliun yang ditempatkan di negara-negara di luar Indonesia, di negara-negara tax haven,” pungkas Darussalam.


Credit  KOMPAS.com

Marinir Indonesia dan AS Latihan Bertahan Hidup di Hutan


 
FX Laksana Agung S/KOMPAS Marinir


BANYUWANGI, CBPasukan khusus Marinir Amerika Serikat, US Marsoc, dan prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL yang sedang mengadakan latihan bersama menjelajahi hutan di Tumpang Pitu, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis (9/4/2015).

Prajurit marinir kedua negara itu menjelajahi hutan dalam rangka latihan bertahan hidup di laut dan di hutan belantara.

Letda Marinir Arifin didampingi Serka Marinir Tri Purwito beserta sejumlah pelatih dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) 1 Marinir lainnya menjelaskan tata cara bertahan hidup di hutan dan di laut.

Mereka memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, antara lain biawak dan ular.

Mereka juga memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung tanpa harus dimasak, termasuk juga tanaman yang tidak bisa dimakan karena membahayakan.

Selain itu para pelatih juga diperkenalkan berbagai macam hewan laut yang bisa dimakan.

Prajurit Marinir kedua negara cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan para pelatih andal dari Korps Marinir TNI AL tersebut.

Meski mulanya terlihat geli, prajurit Marinir Amerika terus mencoba mencicipi sejumlah tanaman dan hewan yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh para pelatih, bahkan beberapa di antara mereka ada yang mencoba menangkap ular dan biawak.

Pada kegiatan yang merupakan rangkaian dari latihan bersama bersandi Lantern Iron 15-5524 itu, materi bertahan di laut dilaksanakan di Pantai Parang Kursi di kawasan hutan Tumpang Pitu, Lampon, Kecamatan Pesanggaran.

Selain melibatkan sejumlah pelatih yang terdiri atas perwira dan bintara, kegiatan bertahan hidup di hutan itu juga dipantau oleh Komandan Satuan Tugas Latihan Letkol Marinir Freddy Ardianzah.

Laihan yang diselenggarakan sejak 19 Maret 2015 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Baluran, Situbondo, akan berakhir 10 April 2015.



Credit  KOMPAS.com

Argentina buka ke publik dokumen serangan ke Kedubes Israel



Argentina buka ke publik dokumen serangan ke Kedubes Israel
Presiden Argentina Cristina Fernandez De Kirchner (ANTARA)
 
 
Buenos Aires (CB) - Argentina membeberkan fail-fail yang berhubungan dengan pemboman di luar kedutaan besar Israel di Buenos Aires pada 1992 yang merenggut 29 nyawa dan melukai 200 orang, bunyi sejumlah dokumen yang disiarkan dalam media lokal, Kamis.

Pemerintah telah diperintahkan oleh Mahkamah Agung untuk membeberkan dokumen-dokumen ini ke publik, lebih dari dua dekade setelah terjadi serangan yang masih saja tak terungkap.

Menurut dekrit yang disiarkan dalam koran Official Bulletin, pemerintah telah memerintahkan "deklasifikasi (pembeberan) semua dokumen dan fail intelijen yang berkaitan dengan serangan itu.

Para keluarga korban sejak lama menuntut fail-fail itu diungkap saja dan mahkamah telah meminta Presiden Argentina Cristina Kirchner untuk mendeklasifikasi beberapa item.

Kasus ini ditutup sejak pengadilan memutuskan pada 1999 bahwa para anggota grup militen Hezbollah di Lebanon melancarkan serangan itu, namun tidak seorang pun yang terbukti melakukannya. Kirchner telah menyerukan kasus ini dibuka kembali.

Bulan lalu, pemerintah Argentina telah mendesklasifikasi berkas-berkas dokumen mengenai pembomaman yang tak terpecahkan pada 1994 dan menimpa Pusat Yahudi Buenos Aires yang menewaskan 85 orang dan melukai 300 orang.

Kasus ini dibuka kembali setelah 21 tahun tak terungkap, setelah seorang jaksa diperintahkan untuk membuka kembali penyelidikan kematian yang misterius yang menurut para keluarga adalah pembunuhan.

Dua serangan bom telah memporakporandakan penduduk Yahudi Argentina yang totalnya terbesar di
Amerika Latin dengan sekitar 300.000 orang, demikian AFP.



Credit  ANTARA News

PM Pakistan bertemu Menlu Iran bahas Yaman


PM Pakistan bertemu Menlu Iran bahas Yaman
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif (REUTERS/Azad Lashkari)
Perdana Menteri menekankan pentingnya untuk mempertimbangkan jalan dan cara-cara mengakhiri konflik tersebut sesegera mungkin secara damai."
Islamabad (CB) - Menteri luar negeri Iran pada Kamis bertemu dengan perdana menteri Pakistan serta kepala angkatan darat, yang sangat berpengaruh, dalam upaya menemukan penyelesaian diplomatik atas kemelut di Yaman.

Mohammad Javad Zarif bertemu dengan Perdana Menteri Nawaz Sharif pada akhir kunjungan dua harinya, yang agendanya dipusatkan pada kemelut Yaman saat Washington memperingatkan Teheran tidak mendukung pemberontak Syiah Huthi, lapor AFP.

Zarif dan mitranya dari Pakistan pada Rabu mendesak diadakannya perundingan guna mengakhiri konflik tersebut sementara operasi serangan udara yang dipimpin Arab Saudi telah memasuki minggu ketiga.

Zarif melakukan kunjungan ke Pakistan di saat parlemen negara itu sedang membahas permintaan Riyadh agar Pakistan mengirimkan tentara, kapal dan pesawat-pesawat tempur agar bergabung dengan koalisi pimpinan Saudi untuk membombardir para pemberontak Huthi Syiah di Yaman.

Pakistan sejauh ini menolak permintaan Saudi, negara yang telah sekian lama menjadi sekutu dekatnya.

"Perdana Menteri menekankan pentingnya untuk mempertimbangkan jalan dan cara-cara mengakhiri konflik tersebut sesegera mungkin secara damai," kata pernyataan dari kantor Sharif setelah berlangsungnya pertemuan dengan Zarif.

Riyadh menuding Teheran, kekuatan Syiah utama, memberikan dukungan kepada Huthi namun Zarif bersikeras bahwa pemerintahannya menginginkan krisis tersebut segera berakhir.

Sebelumnya, pada Rabu, Zarif bertemu dengan Jenderal Raheel Shrif, kepala tentara Pakistan, dan membahas "situasi yang berkembang di Timur Tengah", demikian menurut pernyataan militer.

Credit  ANTARA News

Ayatollah Khamenei desak Saudi hentikan "aksi kriminal"-nya



Ayatollah Khamenei desak Saudi hentikan
Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei (Reuters)
 
Teheran (CB) - Pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kamis, mengutuk serangan udara koalisi Arab pimpinan Arab Saudi terhadap milisi Syiah Houthi di Yaman sebagai "aksi kriminal".

"Langkah ini tidak bisa diterima di kawasan ini dan saya mengingatkan mereka mesti menghentikan aksi kriminal di Yaman ini," kata dia dalam laman resminya.

"Pemerintah Saudi mesti mengakhiri sesegera mungkin kejahatan yang mengerikan ini," sambung Khamenei.

Koalisi yang antara lain beranggotakan sembilan negara Arab ini dipimpin oleh Saudi dengan dukungan Amerika Serikat.

Koalisi ini melancarkan ofensif udara pada 26 Maret untuk menghentikan gerak maju milisi Houthi dukungan Iran dan bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Milisi telah menguasai bagian terbesar Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, dan telah memaksa Presiden Abedrabbo Mansour Hadi kabur ke Aden.

"Yang tengah dilakukan pemerintah Saudi di Yaman jelas sama dengan apa yang dilakukan rezim Zionis di Gaza," kata Khamenei.

"Ini pembantaian, genosida dan bisa dituntut secara internasional," kata dia. "Jelas Saudi akan menderita," kata dia tanpa merinci lebih jauh.

Iran yang Syiah dan Saudi yang Sunni saling bersaing di kawasan, dan berpihak berbeda dalam konflik di Suriah. Tehran menyokong Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Riyadh mendukung pihak oposisi.

"Kita berbeda dengan Saudi pada berbagai soal politik, namun kita selalu mengatakan mereka telah menunjukkan ketenangan dan martabat dalam hubungan luar negeri mereka," kata Khamenei.

Dia mengutuk dukungan Washington kepada koalisi Arab dengan berkata bahwa "adalah sifat Amerika Serikat untuk mendukung agresor.  Pesawat tempur mereka telah membuat ruang udara Yaman menjadi tidak aman dan mereka tidak menyebutnya intervensi. Sebaliknya, mereka malah menuduh Iran mengintervensi."


Credit  ANTARA News

Swedia bergabung dalam koalisi anti-ISIS


Swedia bergabung dalam koalisi anti-ISIS
Pasukan keamanan Irak dan pejuang Syiah bertempur melawan ISIS di provinsi Salahuddin, Irak (REUTERS/Thaier Al-Sudani)
 
 
Stockholm (CB) - Swedia akan mengirimkan 120 tentaranya ke Irak Utara guna melatih pasukan Irak dan pejuang Kurdi sebagai bagian dari koalisi anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat, kata Menteri Luar Negeri Margot Wallstroem seperti dikutip AFP.

"Pada tahap pertama 35 serdadu akan ambil bagian dalam misi ini namun jumlahnya dapat bertambah menjadi 120," kata Wallstroem kepada kantor berita TT. "Dukungan militer yang ditambah kini dibutuhkan."

Dia menambahkan bahwa serdadu Swedia akan memberikan "nasihat dan pelatihan militer...bukan unit tempur" dan mereka akan fokus pada pasukan Peshmerga Kurdi.

"Kami menjawab permintaan pemerintah Irak...mereka memerlukan segala hal dari pelatihan senjata sampai penyapuan ranjau," kata Wallstroem.

Pasukan Swedia diperkirakan akan tiba Juni mendatang adan akan berada di bawah komando AS.

Koalisi internasional anti-ISIS yang bertempur melawan ISIS di Irak Utara --yang antara lain terdiri dari Kanada, Jerman, Belanda, Denmark, Norwegia dan Finlandia-- sudah berada di sana sejak Agustus lalu dan ikut melancarkan serangan udara ke Irak dan Suriah.


Credit  ANTARA News

Kamis, 09 April 2015

Lemsaneg: Ada Ancaman Pihak Tertentu yang Coba Memonitor Peringatan KAA


Lemsaneg: Ada Ancaman Pihak Tertentu yang Coba Memonitor Peringatan KAA  
Foto: Djoko Setiadi Berjas Hitam (dok. detikcom) 
 
Jakarta   (CB)- Tinggal menghitung hari Indonesia akan menjadi tuan rumah peringatan Konferensi Asia-Afrika. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) pun siap untuk mengantisipasi ancaman siber yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

"Ya, ada pihak tertentu yang mengadakan kegiatan ikut memonitor rapat-rapat itu. (Mereka) memonitor dengan teknologi. Ancaman ini harus dihadapi juga dengan teknologi. Tidak bisa dihadapi dengan fisik, tidak bisa," ujar Kepala Lemsaneg Djoko Setiadi di Gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2015).

Untuk itu Lemsaneg juga sudah mempersiapkan teknologi yang mampu menangkal hal-hal yang tak diinginkan. Lemsaneg juga terus memperbarui teknologi sesuai dengan perkembangan zaman.

"Saya sebagai pimpinan lembaga itu harus mencari yang terbaik dan mengimbangi perkembangan zaman. Apa yang dipunyai lawan ya kita juga," imbuh dia.

Djoko berharap kegiatan peringatan KAA berjalan dengan lancar. Karena menyangkut nama Indonesia sebagai tuan rumah.

Mengenai ancaman siber sendiri tak hanya dari pihak luar negeri, tetapi juga dalam negeri. Djoko menganggap ancaman siber tak kasat mata karena bukan ancaman fisik, sehingga tak dapat langsung diidentifikasi apakah berasal dari dalam atau luar negeri.

"Sejauh ini belum ada (ancaman signifikan)," pungkas dia.


Credit  Detiknews

KSAU Marsekal Agus Supriatna: Saya Minta Pesawat AS dan Rusia


KSAU Marsekal Agus Supriatna: Saya Minta Pesawat AS dan Rusia (Foto: Rachman Haryanto/detikcom) 
 
 
 
Jakarta  (CB) - Guna mendukung visi pemerintah membangun kedaulatan maritim, TNI Angkatan Udara berencana membeli pesawat-pesawat generasi 4,5, yang merupakan keluaran mutakhir. Ada Sukhoi 35 dari Rusia, JAS-39 Gripen (Swedia), Dassault F1 Rafale (Prancis) dan Boeing-McDonnel Douglas F/A-18E/F Super Hornet (Amerika Serikat).

Pesawat jenis apa yang akan dipilih untuk menggantikan armada jet tempur F-5E/F Tiger II, yang dianggap sudah usang, sejauh ini masih dalam kajian. Tapi karena para pilot TNI AU sudah terbiasa menggunakan produk Amerika dan Rusia, besar kemungkinan produk dua negara itulah yang akan dipilih.

"Kenapa saya minta dua itu, karena sumber daya manusianya, baik air crew maupun ground crew, sudah punya pengalaman menangani Sukhoi dan F-16," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna saat ditemui majalah detik di ruang kerjanya, Kamis 2 April 2015 lalu itu.

Ia juga mengungkapkan perlunya pesawat angkut personel Hercules atau jenis Airbus 400. SetidaknyaTNI AU butuh 10 Hercules atau 4 Airbus A-400. Pada bagian lain, Agus memaparkan kondisi radar militer yang ada serta hasil investigasi terhadap musibahTim Aerobatik Jupiter di Langkawi, Malaysia beberapa pekan lalu. Berikut ini petikannya:

Selama 69 tahun menjaga kedaulatan negara, apa pencapaian dan rencana pembenahan Angkatan Udara ke depan?

Pembangunan dan pengembangan kekuatan udara bisa berupa penambahan alutsista dan fasilitas pendukungnya, yang tertuang dalam rencana strategis lima tahunan. Sampai akhir 2014, Angkatan Udara sudah berhasil memodernisasi alutsista lebih dari setengah yang direncanakan.

Seperti apa peran dan kesiapan TNI Angkatan Udara di tengah visi Poros Maritim?
Dalam konteks perang modern, paradigma World Maritime Axis harus dipayungi dengan paradigma World Airspace Axis. Penguasaan ruang udara dan kekuatan udara yang memadai sangat penting demi mewujudkan supremasi kekuatan maritim.

Hal ini menjadikan peran TNI AU dalam pertahanan maritim akan sangat menantang. TNI AU harus mampu menghadirkan superioritas udara ke tengah samudra yang melampaui perairan-perairan Tanah Air kita dan mampu melakukan coverage security bagi Angkatan Laut. Artinya, sistem pertahanan maritim bukan hanya butuh AL yang kuat, tapi juga AU yang kapabel.

Terkait hal ini, penetapan Air Defence Identification Zone (ADIZ), yang merupakan wilayah payung perlindungan maritim dan wilayah udara, secara tepat menjadi kepentingan yang sangat mendesak untuk menjaga keseimbangan geostrategik. ADIZ mencantumkan wilayah udara atas daratan dan lautan, di mana identifikasi, lokasi, dan kontrol terhadap pergerakan pesawat diperlukan bagi kepentingan pertahanan dan keamanan.

Tahun ini apa yang menjadi program prioritas?

Sebetulnya yang paling utama itu bagaimana mengimplementasikan kebijakan-kebijakan Panglima TNI. Kan itu sudah jelas sekali dan kita juga melihat dari visi-misi pemerintah, karena kita ingin mengembangkan poros maritim, bahkan sampai pada poros maritim dunia, sehingga saya harus mengembangkan kekuatan udara yang kapabel. Jadi bukan hanya kekuatan angkatan laut saja yang kuat.

Pergerakan apa pun yang ada di bawah ini (darat dan laut), tanpa penguasaan udara di tangan kita, kan sulit untuk bergerak dengan aman. Itulah (kenapa) wilayah udara yang akan kita perkuat. Terutama pertahanan udaranya, radar-radar harus bisa meng-cover seluruh wilayah kita, supaya tidak ada yang mengganggu. Karena yang bisa melihat situasi apa yang paling cepat, itu lewat udara. Kalau udaranya itu kita tutup, kita kawal, kita amankan, tidak mungkin ada yang mau mengganggu.

Sampai saat ini persentase untuk mencapai ideal?

Kalau ditanya yang ideal, yang saya inginkan, seluruh wilayah tertutup. Di-cover oleh radar saya. Pesawat-pesawat tempur, kalau ada yang masuk, (kita) bisa segera mengintersep. Kalau intersep tidak ada, kita harus punya rudal-rudalnya. Itu kalau mau ideal. Tapi kan kita juga harus mau memahami bagaimana anggaran negara kita sehingga ada prioritas kira-kira wilayah mana saja yang sering diganggu atau apa.

Di situlah sepanjang tahun dan sekarang, saya selalu deploy pesawat-pesawat tempur saya. Ada yang di Biak, Tarakan, Aceh. Selalu bergantian di wilayah selatan juga.

Potensi ancaman paling besar itu sekarang apa?

Kalau dikatakan ancaman besar, ya, karena kemampuan kita belum bisa meng-cover semua, yang paling mudah melihat keadaan itu kan dari udara. Kalau misalnya pesawat yang punya jangkauan jarak jauh memfoto, kan itulah yang paling utama.

Minimal kekuatan udara kita harus seperti apa?

Saya inginnya, ada satu flight di Aceh, Medan. Di utara misalnya Tarakan. Di Pontianak sudah ada skuadronnya. Di Papua juga harus ada, baik di Merauke maupun Biak. Begitu juga selatan, perlu banget, seperti di Kupang atau di Bali. Tapi kan kemampuan kita tidak seperti itu.

Berapa besar anggaran belanja peralatan tempur?

 
Kalau itu, tanya ke Kementerian Pertahanan. Yang diajukan tentu banyaklah. Tapi saya tidak bisa mengatakan dapat berapa. Realisasinya tidak usah tanya ke saya. Lihat sendirilah.

Pesawat tempur yang diprioritaskan?

Oh, enggak, saya juga perlu pesawat transportasi. Kalau misalnya saya mengirim satu batalion tempur, itu jelas butuh Hercules, belasan. Minimal sembilan atau 10 pesawat. Kalau kayak A-400 itu, cukup 3 atau 4 pesawat bisa bawa satu batalion tempur. Makanya saya bikin kajian, terus kita kasih ke Kementerian Pertahanan dan, alhamdulillah, mudah-mudahan anggaran pemerintah ada tambahan. Semoga terealisasi dengan cepat.

Tahun ini yang sudah pasti datang?

F-16 akan datang lima kalau tidak salah akhir bulan ini. Mei akan tambah lima lagi dari Amerika. Lalu ada tambahan lagi lima pesawat dari Australia.

Pengganti F-5 nantinya?

Saya sudah buat kajian. Saya minta yang generasi di atas 4,5. Kalau dari Rusia ada Sukhoi 35, kalau dari Amerika ada yang Blok 60 ke atas. Sekarang ada Blok 70. Saya minta itu, Viper. Kenapa saya minta dua itu, karena sumber daya manusianya, baik air crew maupun ground crew sudah punya pengalaman, bagaimana menangani Sukhoi dan F-16

 Kondisi radar udara?

Saat ini radar yang dimiliki belum sepenuhnya dapat meng-cover seluruh wilayah kedaulatan NKRI yang cukup luas, ditambah lagi ada beberapa radar yang teknologi sistem radarnya buatan 1960-an. Kita butuh 32 untuk bisa meng-cover semua. Sekarang sudah ada 22, kurang 10 lagi. Untuk mendukung operasi pertahanan udara pada tahap deteksi dini dan identifikasi, Angkatan Udara bekerja sama dengan radar penerbangan sipil atau military civil coordination.

Dukungan TNI AU terhadap industri pertahanan dalam negeri?

Sejak awal berdiri, Angkatan Udara telah turut menyumbangkan pemikiran dan karyanya dalam industri pertahanan, khususnya di bidang kedirgantaraan dan bidang lainnya. Kita kenal Abdulrahman Saleh, salah seorang pelopor Angkatan Udara. Selain pendiri Angkatan Udara, beliau adalah akademisi, ahli faal Universitas Indonesia. Kita kenal Nurtanio, juga perintis industri pesawat terbang Indonesia. Karyanya cukup banyak, di antaranya Si Kumbang 01 dan 02, pesawat single seater dilengkapi senjata otomatis udara-darat.

Ada lagi Wiweko Soepono, perintis Indonesia Airways, perancang forward facing crew cockpit untuk pesawat berbadan lebar. Rancangannya diterima dan dipakai untuk semua pesawat terbang berbadan lebar di dunia. Sampai saat ini, Angkatan Udara terus berupaya meningkatkan kemampuan dan karya dalam bidang kedirgantaraan. Kami punya Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara, yang terus meneliti, mengembangkan, dan menciptakan teknologi terbaru untuk kebutuhan TNI AU maupun nasional.

Selain pesawat tempur, pesawat sipil ada yang melanggar wilayah udara kita?

Kalau pesawat militer melanggar, itu pasti ada sesuatu. Kalau pesawat militer itu tidak mungkin mau melanggar. Seperti saya pilot pesawat tempur seenaknya masuk wilayah orang, itu sama saja ngajak apa? Nah, mengapa pesawat sipil banyak (melanggar), karena mereka mungkin menganggap saya dulu lewat sini aman, saya dulu lewat sini enggak usah pakai izin juga bisa.

Karena saya juga pernah mengintersep pesawat sipil, ternyata isinya pasukan PBB dari Pakistan. Dia dari Dili langsung saja ke Malaysia, tapi izinnya dari Malaysia ada, dari Singapura ada, dari Thailand ada, tapi dari Indonesia tidak ada. Akhirnya saya tahan di Makassar. Waktu itu pesawat Boeing kita intersep pakai Sukhoi.

Tapi sanksinya tak sebanding dengan biaya mengintersep, ya?

Terkait dengan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat asing dan sanksi yang diberikan, sebenarnya semua telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Setelah beberapa pengalaman yang kita dapatkan pada tahun lalu, memang ada beberapa hal yang harus dikaji ulang dan dipikirkan bersama menyangkut penindakan, penyidikan, dan sanksi bagi pelanggar, sehingga kejadian pelanggaran wilayah ini dapat dieliminasi.

Kami, TNI AU, ingin memiliki kewenangan menyidik karena saat ini TNI hanya berwenang melakukan penyergapan atau intervensi terhadap pesawat asing yang masuk tanpa izin, sedangkan kewenangan penyidikan ada di Kementerian Perhubungan.

Oh, ya, bagaimana hasil investigasi kecelakaan dua pesawat tim aerobatik Jupiter di Langkawi?

Sebelum berangkat ke Langkawi, JAT (Jupiter Aerobatic Team) telah mempersiapkan diri dengan maksimal. Pesawat laik terbang, penerbang dilatih maksimal untuk mengatasi berbagai kemungkinan. Namun ada hal yang tidak dapat kita jangkau, unpredictable, sesuatu di luar kuasa kita.

Inilah yang disebut musibah. Saya tekankan kepada mereka untuk tidak takut, tidak gentar, dan tidak ragu dalam melanjutkan tugas, sehingga mereka tetap dapat bekerja dengan moril yang tinggi. Pada HUT TNI AU 9 April nanti, mereka akan tampil kembali menghibur masyarakat Indonesia.




 Credit  Detiknews



Mengenal Lebih Dekat KRI Rigel 933

Mengenal Lebih Dekat KRI Rigel 933 OCEA dossier 
 
 
Mediterranean Sea  (CB) - Posisi KRI Rigel 933 brand new buatan OCEA saat ini masih berada di Mediteranian Sea (Laut Tengah) pada koordinat 34,33342 Latitude/19,07793 Longitude dengan kecepatan 12,3 knot arah haluan 107 derajat menuju Port Said, Mesir.

Demikian data satelit yang dipantau detikcom dari Den Haag, (Selasa, 7 April 2015) pukul 04.39 UTC.

Galangan OCEA berbasis di Les Sables d'Olonne, Prancis, mengalahkan 8 kompetitor 3 dari Korea, 3 Prancis, 1 Jerman dan 1 Belanda untuk pembuatan dua unit kapal yang spesifikasinya diinginkan oleh TNI AL.

OCEA, yang lokasinya di pantai barat Prancis dekat kota La Rochelle dan Nantes, menang bukan hanya karena produknya sesuai kebutuhan TNI AL dan satu-satunya peserta dengan rancangan berbasis material seluruhnya aluminium, tetapi juga menawarkan skema pembiayaan yang kompetitif.

Kapal Batiments Hydro-Oceanographiques/BHO (kapal hidro-oseanografi) atau disebut juga Offshore Survey Vessels bertipe SC-190 WB ini selanjutnya diberi nama KRI Rigel 933 dan diresmikan oleh Menhan Ryamizard Ryacudu (11 Maret 2015).

Rigel adalah nama bintang paling terang dalam rasi bintang Orion (orang Jawa menyebutnya Lintang Waluku, red) dan bintang ini paling terang urutan ke tujuh di antara bintang-bintang di langit.

Media kelautan berbahasa Prancis Mer et Marine menyebut KRI Rigel 933 sebagai Le Plus Grand BHO en Aluminium du Monde (kapal hidro-oseanografi berbahan aluminium terbesar di dunia, red). Kapal ini memiliki panjang 60,1 meter, lebar 11,5 meter, dan draft (American)/draught (British) 3,5 meter
Draught (Belanda: diepgang, kedalaman) adalah jarak vertikal antara garis permukaan air dengan titik terbawah badan kapal, yang merupakan faktor penting keselamatan pelayaran, yakni untuk memperkirakan jarak tersisa antara badan kapal dengan dasar laut terutama di perairan dangkal.

Kapal canggih KRI Rigel 933 ini dilengkapi dengan peralatan scientific (ilmiah), antara lain "drone selam" dengan side scan sonar (sonar pemindai samping) yang disebut Autonomous Underwarter Vehicle (AUV) buatan Kongsberg (Norwegia).

Sekali masuk ke dalam laut, AUV dapat berkembang secara mandiri, menjelajah sesuai dengan rute yang telah ditentukan dan memberikan data ke ruang monitor. Alat ini juga dapat dikendalikan secara real time melalui Aquafish.

KRI Rigel 933 juga dilengkapi dengan robot yang dapat dioperasikan jarak jauh (remote) buatan perusahaan Prancis, ECA Robotics. Alat yang disebut Remoted Operated Vehicle (ROV) ini dilengkapi lengan dengan tiga buah kamera 3D (3 dimensi).

Menhan Ryacudu mengatakan dengan peralatan deteksi sonar dan visual ini obyek kecil di dasar laut seperti kotak hitam dalam kasus kecelakaan pesawat dapat lebih cepat ditemukan dan diangkat.

"Seandainya kapal ini sudah kita miliki, pencarian kotak hitam pada musibah Air Asia di Laut Jawa awal tahun lalu bisa lebih cepat dan lebih efisien," ujar Menhan di Madrid.

Dikutip detikcom dari Mer et Marine, KRI Rigel 933 juga memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai pengukuran, termasuk temperatur, densitas, dan konduktivitas air. Kapal ini juga dilengkapi kemampuan mengumpulkan data di sepanjang pantai, di kawasan dangkal.

Selanjutnya semua data yang terhimpun dikelola dalam suatu ruang yang dilengkapi banyak komputer dengan software pemrosesan signal dan pemetaan. Di samping itu juga ada laboratorium, kering dan basah, untuk meneliti berbagai sampel penelitian, misalnya air, sedimen dan bahkan ikan.

Untuk meningkatkan stabilitas platform selama operasi, kapal ini dilengkapi FLUME, yakni sistem stabilisasi pasif. Alat ini berisi tanki longitudinal untuk mengimbangi gerakan platform. Ujicoba KRI Rigel 933 menunjukkan hasil sangat meyakinkan, efek kapal bergoyang berkurang sampai 70%.

Untuk dapat mengumpulkan data akurat dan bisa dibaca, khususnya dalam hal sonar, maka sangat esensial kapal harus hening. Itulah mengapa KRI Rigel 933 menggunakan baling-baling fixed pitch, dengan dua mesin diesel-electric propulsion, yang mengurangi vibrasi dan meningkatkan kualitas pengukuran.

Untuk kecepatan lebih tinggi sampai 14 knot, KRI Rigel 933 menggunakan dua mesin disel MTU 8V4000M53 dengan kapasitas masing-masing 920 kilowat dan tiga generator masing-masing berdaya 250 KW. KRI Rigel 933 juga memiliki dua busur pendorong Hydro Armor dan sistem penempatan dinamis buatan Navis.

Hasilnya, kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum kapal 14 knot, dengan kapasitas perbekalan BBM diesel sebesar 135.000 liter, sedangkan kapasitas untuk perbekalan air sebanyak 35.000 liter.

Ruang pengendalian KRI Rigel 933 memiliki pemandangan 360 derajat, di mana tidak hanya mampu visualisasi sekeliling kapal, tetapi juga dapat mengawasi operasi di quarterdeck, yang biasanya tidak terlihat. Ruang ini juga dilengkapi pemantauan radar navigasi dan kamera sensor panas (thermal).

Selain itu interior KRI Rigel 933 juga sangat nyaman dengan 20 kabin untuk akomodasi bagi 51 awak kapal. Kabin VIP individual untuk komandan kapal, wakilnya dan kepala mekanik, sedangkan selebihnya untuk personel lainnya.

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, perlu mengetahui lebih baik mengenai dasar lautnya. Dengan alutsista KRI Rigel 933 Indonesia dapat mencapai hal itu dengan empat kemampuan sekaligus yaitu melakukan survei hidrografi, penelitian oseanografi, geofisikal, dan juga perikanan.

Kapal ini juga handal untuk multimisi antara lain penjagaan laut, kemampuan tinggi untuk manuver, ketahanan operasi di tengah laut sampai 20 hari, kelengkapan sistem stabilisasi kapal, kemampuan untuk menjawab kebutuhan ilmiah terus-menerus (24/24, 7/7).

Dengan KRI Rigel 933 operasi lainnya juga dapat dilakukan, misalnya mendukung operasi penyelaman. Selain itu KRI Rigel juga dapat dikerahkan untuk operasi perlindungan wilayah laut Indonesia dengan dukungan meriam 20mm dan dua senapan mesin 12,7mm.






Credit  Detiknews