Selasa, 18 Agustus 2015

HUT RI, Ratusan Anggota TNI Kibarkan Merah Putih di Bekas Lokasi Deklarasi GAM


 
KOMPAS.COM/MASRIADI Ratusan personel TNI dari berbagai satuan mengibarkan bendera Merah Putih di bekas lokasi deklarasi Gerakan Aceh Merdeka, Gunong Halimun, Pidie, Senin (17/8/2015).
CB, KOMPAS.com – Ratusan personel TNI dari berbagai satuan mengibarkan bendera Merah Putih di bekas lokasi deklarasi Gerakan Aceh Merdeka, Gunong Halimun, Pidie, Senin (17/8/2015). Upacara pengibaran bendera dengan ukuran 12 x 18 meter itu berlangsung khidmat.

Ribuan masyarakat dari Pidie turut menyaksikan pengibaran bendera raksasa itu. Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 011 Lilawangsa Mayor Inf Nasrun kepada Kompas.com, menyebutkan pengibaran bendera berlangsung lancar.

Awalnya, personel TNI memanggul bendera raksasa itu dari kaki bukit untuk di bawa ke punck bukit. Setelah itu upacara HUT ke-70 RI digelar di lokasi tersebut.

"Kami bersyukur pelaksanaan HUT RI di Halimon ini berlangsung lancar," kata Nasrun.

Disebutkan, antusias masyarakat menghadiri upacara tersebut sangat luar biasa. Pihak TNI  mengapresiasi ribuan masyarakat yang hadir di kawasan itu.

Dia menyebutkan, rasa cinta tanah air diwujudkan dengan menghadiri pengibaran bendera di puncak gunung tersebut.

Untuk diketahui, Gunung Halimun merupakan tempat dimana Alm Wali Nanggroe Muhammad Hasan Tiro mendeklrasasikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 4 Desember 1976.

Perjanjian damai Helsinki pada 2005 mengakhiri konflik berkepanjangan antara GAM dengan Pemerintah Republik Indonesia.



Credit  LHOKSEUMAWE

Sukarno dan Hatta, Sering Berdebat Tapi Berduet saat Proklamasi


CB, Jakarta - Massa mendesak Sukarno. "Sekarang, Bung, sekarang...Bacakan Proklamasi sekarang!" kata mereka. Pagi menjelang siang, tanggal di almanak menunjukkan 17 Agustus 1945.

Sukarno menolak. "Hatta belum datang. Aku tidak mau membacakan proklamasi tanpa Hatta," kata Sukarno seperti dituangkan kembali dalam autobiografinya, Penyambung Lidah Rakyat.

Beberapa menit sebelum pukul 10.00, akhirnya Hatta tiba di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Jakarta, itu. Sukarno pun membacakan teks proklamasi yang telah dirancangnya bersama Hatta dan Ahmad Subardjo.

Sukarno dan Hatta berjumpa pertama kali di Bandung pada awal September 1932. Pertemuan berlangsung di sebuah hotel di Jalan Pos Timur. Sukarno ditemani Maskoen, Hatta didampingi Haji Usman.

Hatta baru pulang dari sekolah di Rotterdam, Belanda. Selama di Belanda, Hatta menggalang upaya kemerdekaan bersama Perhimpunan Indonesia. Sempat diadili tapi divonis bebas. Dengan tujuan yang sama, Sukarno bergerak dengan Partai Nasional Indonesia (PNI). Sukarno juga diadili dan dipenjara di Sukamiskin, Bandung.

Dalam pertemuan perdana itu, Sukarno sempat menceritakan pengalamannya di Sukamiskin. "Hari-hari kerjanya membuat envelop. Pukul 17.00 ia boleh mandi, tapi tidak boleh lebih dari 5 menit," tulis Hatta mengutip Sukarno dalam memoarnya.

Saat itu, Sukarno dan Hatta telah bersimpang jalan. Sukarno memilih bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo) -- yang didirikan setelah PNI dibubarkan pasca-penangkapan dirinya. Hatta menolak Partindo, memilih berhimpun di Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Baru.

Keduanya merupakan tokoh paling bersinar di kalangan kaum Nasionalis di Hindia Belanda. Cerdas, berintegritas, dan visioner. Menjulang tinggi, melampaui tokoh-tokoh lain.


Tapi, bukan rahasia, keduanya juga banyak berbeda pendapat. Hatta menilai Sukarno terlalu frontal, kurang piawai menghitung posisi kaum pergerakan saat berhadapan dengan rezim kolonial, dan hanya gemar menyihir massa dengan orasi tapi tak peduli edukasi. Polemik berlangsung di surat kabar.

Beberapa hari setelah pertemuan, Hatta kembali "menyentil" Sukarno. “Demonstrasi dan agitasi sadja adalah mudah, karena tidak berkehendak akan kerdja dan usaha terus-menerus. Dengan agitasi mudah membangkitkan kegembiraan hati orang banjak, tetapi tidak membentuk pikiran orang,” tulis Hatta di Daulat Ra’jat, 20 September 1932.

Sukarno bukan tak punya argumen sendiri soal kegemaran menggalang massa. Dalam Penyambung Lidah Rakyat, dia berujar ke Hatta, “Bung tidak akan memperoleh kekuatan melalui untaian kata-kata. Belanda tidak takut pada untaian kata-kata. Mereka hanya takut pada kekuatan nyata, yang digalang dari kerumunan massa.”

Kemudian, Sukarno melanjutkan, “Mereka tahu, upaya pencerdasan itu tidak akan mengancam kekuasaan mereka. Memang upaya pencerdasan itu membuat kita terhindar dari penjara, tetapi juga membuat kita terhindar dari kemerdekaan.”

Pada akhirnya, Sukarno dan Hatta sama-sama menjalani pengasingan. Sukarno menuju Ende, Hatta ke tempat yang lebih mengerikan: Boven Digul.

Periode pendudukan Jepang mempersatukan mereka. Perbedaan gaya dan visi dikubur dulu. Bahkan, menurut Sjahrir, Jepang mengembalikan Sukarno ke Jawa atas permintaan kaum Nasionalis, yang terutama didukung Hatta.

Penyusun biografi Hatta, Mavis Rose, menulis, "Hatta dan kaum Nasionalis perlu memanfaatkan bakat Sukarno yang luar biasa untuk berkomunikasi dengan rakyat Indonesia.” Bakat yang pada masa lalu dikecam Hatta lantaran dianggap digunakan secara sembrono dan berlebihan.

Pada 1956, Hatta mengundurkan diri sebagai wakil presiden. Tak pernah Hatta menjelaskan secara persis alasannya. Publik menduga, perbedaan visi politik sudah tak bisa ditoleransi Hatta.
Empat tahun kemudian, Hatta menulis esai panjang berjudul Demokrasi Kita. Inilah kritik keras terhadap Sukarno dan kepemimpinannya.

Di antaranya, Hatta menulis, "Bahwa Soekarno seorang patriot jang tjinta pada Tanah Airnya dan ingin melihat Indonesia yang adil dan makmur selekas-lekasnya, itu tidak dapat disangkal...Tjuma, berhubung tabiatnya dan pembawaannya, dalam segala tjiptaannya ia memandang garis besarnja sadja. Hal-hal yang mengenai detail, jang mungkin menjangkut dan menentukan dalam pelaksanaannya, tidak dihiraukannja."

Kabarnya, Sukarno gusar dengan tulisan itu. Majalah Pandji Masjarakat yang menerbitkannya dibredel. Pemimpin redaksinya, Hamka, ditahan. Hatta jadi sulit menulis di media massa.

Tapi, ia tak berdiam diri.  Hatta mengirimkan surat-surat pribadi untuk menyampaikan kritik kepada Soekarno.

 Roda berputar. Orde Lama roboh. Sukarno dikenakan tahanan rumah. Pada 1970, Guntur Soekarnoputra akan menikah di Bandung. Ayahnya tak bisa mendampingi. Sukarno lalu menyarankan Guntur supaya meminta Hatta sebagai wali. Guntur galau: bersediakah Hatta? Bukankah Hatta dan ayahnya tak rukun?

"Sukarno mengenal Hatta. Hatta bisa saja menyerang dan mencaci maki dirinya karena kebijakan dan tingkah laku politiknya, tetapi dalam kehidupan pribadi, ikatan persaudaraan yang terbentuk selama perjuangan kemerdekaan di antara mereka sudah seperti saudara kandung," tulis Mavis Rose dalam Indonesia Merdeka: Biografi Politik Mohammad Hatta.

Benar saja. Hatta langsung mengiyakan saat Guntur memintanya menjadi wali via telepon.

Lalu, pada Juni 1970, kesehatan Sukarno memburuk. Hatta menjenguk. Sukarno tengah tertidur saat itu. Ketika Hatta tiba, mata Sukarno terbuka. "Hatta, kamu di sini...," ujarnya.

"Ah, apa kabarmu, No?"

Sukarno menjawab dengan lemah,"Hoe gaat het met jou (apa kabar)?"

Hatta terdiam, memegang tangan Sukarno. Air matanya bercucuran di pipi.

Sukarno mencari-cari kaca mata, hendak melihat Hatta dengan lebih jelas. Ia mencoba bicara meski dengan susah payah. Hatta masih terdiam, mungkin menahan kesedihan.

Dua hari kemudian, 21 Juni 1970, Sukarno wafat. Kali ini, Sukarno tak "menunggu" Hatta. Ia pergi lebih dulu






Credit  Liputan6.com

Salahkah JK Tak Angkat Tangan Saat Merah Putih Berkibar?


CB, Jakarta - ‎Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak mengangkat tangan ke kening saat bendera Merah Putih dikibarkan pada upacara hari kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka. Gaya JK itu pun menjadi pembicaraan di jagad maya.

Juru Bicara Wapres, Husain Abdullah menjelaskan apa yang dilakukan JK termasuk salah satu bentuk penghormatan. Yakni dengan cara bersikap sempurna.

"Jadi sikap sempurna yang dilakukan oleh Pak JK adalah sikap hormat. Persis dengan sikap hormat Bung Hatta saat mendampingi Bung Karno‎," kata Husain, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Menurut dia, sikap sempurna tanpa perlu mengangkat tangan itu telah diatur dalam ‎Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1958 Pasal 20. Peraturan itu menyebutkan, "Pada waktu upacara penaikan atau penurunan Bendera Kebangsaan, maka semua orang yang hadir memberi hormat dengan berdiri tegak, berdiam diri, sambil menghadapkan muka kepada bendera sampai upacara selesai".

Husain menuturkan pula saat menjadi inspektur upacara perayaan Hari Pahlawan 10 November 2014 lalu, JK melakukan penghormatan dengan angkat tangan.

"Ada juga upacara beliau hormat tangan ketika jadi Irup Hari Pahlawan 10 Nopember 2014. ‎Jadi jangan ragukan nasionalisme Pak JK," tandas Husain.

Sikap sempurna dalam rangka hormat kepada bendera merah putih yang dilakukan JK dan Bung Hatta memang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia Pasal 20. Berikut bunyi lengkap isi pasal itu:

"Pada waktu upacara penaikan atau penurunan Bendera kebangsaan, maka semua orang yang hadir memberi hormat dengan berdiri tegak, berdiam diri sambil menghadapkan muka ke bendera sampai upacara selesai.

Mereka yang berpakaian seragam dari sesuatu organisasi memberi hormat menurut cara yang telah ditentukan oleh organisasinya itu. Mereka yang tidak berpakaian seragam, memberi hormat dengan meluruskan lengan ke bawah dan melekatkan tapak tangan dengan jari-jari rapat pada paha.

Sedang semua jenis penutup kepala harus dibuka kecuali kopiah, ikat kepala, sorban dan kudung atau topi wanita yang dipakai menurut agama atau adat kebiasaan".

Credit  Liputan6.com

Pentagon Tingkatkan Jumlah Penerbangan Drone


Pentagon Tingkatkan Jumlah Penerbangan Drone  
Drone jenis Predator milik militer AS akan digunakan lebih sering untuk membantu upaya intelijen dan serangan udara. (U.S. Air Force/Lt Col Leslie Pratt)
 
 
Washington, CB -- Pentagon merencanakan peningkatan jumlah penerbangan pesawat tak berawak di zona konflik di seluruh dunia dalam empat tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan pengintaian dan serangan udara yang diminta para komandan kombatan.

Kapten AL Jeff Davis, juru bicara Departemen Pertahanan, mengatakan jumlah pesawat tak berawak yang dikenal dengan sebutan patroli tempur udara, akan ditingkatkan sekitar 50 persen pada 2019, dari 60 dan 65 per hari menjadi sekitar 90.

“Kami melihat peningkatan permintaan dari seluruh komandan kombatan kami agar ada lebih banyak kemampuan itu,” kata Davis kepada wartawan di Pentagon.


Pesawat tak berawak ini digunakan untuk memerangi militan ISIS di Suriah dan Irak, dalam konflik Afghanistan, melawan kelompok-kelompok ekstrimis seperti al Shabab di Somalia dan untuk mengumpulkan data intelijen di wilayah Pasifik.

Rencana menambah penerbangan pesawat tak berawak seperti MQ-1 Predator dan MQ-9 Reaper ini muncul meski ada peringatan dari seorang komandan senior Angkatan Udara AS bahwa jumlah drone dan operatornya sudah dikerahkan melebihi kapasitasnya.

Davis menjelaskan bahwa akibat kekhawatiran ini Angkatan Udara berusaha mengurangi beban armada drone dengan mengurangi jumlah penerbangan per hari dari 65 menjadi 60 kali.

Dia menambahkan bahwa rencana baru ini merupakan upaya Departemen Pertahanan untuk meningkatkan jumlah penerbangan drone dengan tidak menggantungkan diri pada Angkatan Udara tetapi melibatkan Angkatan Darat, Komando Operasi Khusus dan para kontraktor.

Angkatan Uadara akan terus melakukan sekitar 60 penerbangan drone per hari, sementara Angkatan Darat antara 10 dan 20, Komando Operasi Khusus akan melakukan lebih dari 10 penerbangan per hari. Departemen Pertahanan juga akan mengikutsertakan para kontraktor untuk menerbangkan hingga 10 patroli udara per hari dengan mempergunakan pesawat tak berawak.

Peningkatan jumlah penerbangan drone ini akan menambah jumlah rekaman video pengintaian sehingga dibutuhkan lebih banyak analis intelijen.

Davis menambahkan bahwa penerbangan tambahan itu akan dilakukan setiap saat komandan kombatan memerlukan lebih banyak pengintaian dan kemampuan serangan dari drone.


Credit  CNN Indonesia

Akibat Anjing Pelacak, Fasilitas Nuklir AS Ditutup


Akibat Anjing Pelacak, Fasilitas Nuklir AS Ditutup 
 Anjing pelacak pendeteksi bahan peledak dinilai terlalu berlebihan dalam bereaksi saat memeriksa sebuah truk, memicu penutupan fasilitas nuklir tersebut. (Thinkstock)
 
South Carolina, CB -- Fasilitas pembangkit tenaga nuklir yang pernah dijadikan pabrik produksi bom atom Amerika Serikat ditutup pada Senin (17/8). Alasannya, anjing pelacak mengendus adanya bahan peledak di salah satu truk yang masuk ke fasilitas tersebut.

Diberitakan Reuters, anjing pelacak pendeteksi bahan peledak itu menggonggong keras saat memeriksa sebuah truk pengiriman yang datang ke fasilitas nuklir Savannah River Site, South Carolina. Diduga ada residu bahan peledak di dalam truk tersebut.


Akibatnya, fasilitas itu ditutup dan diterapkan situasi darurat, termasuk memblokade seluruh lalu lintas menuju lokasi tersebut.

Penyisiran dan pemeriksaan truk tidak menemukan adanya bahan peledak dan lokasi itu kembali dibuka dua jam kemudian.

Departemen Energi AS dalam pernyataannya mengatakan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh anjing pelacak yang bereaksi terlalu berlebihan.

Pegawai fasilitas tersebut tidak diperbolehkan keluar kantor atau laboratorium saat peringatan keamanan "tingkat II" dinyalakan. Kepolisian dari South Carolina dan Georgia juga dipanggil ke tempat itu.

Fasilitas tersebut digunakan untuk memurnikan uranium yang telah dikayakan untuk reaktor energi.

Savannah River Site berada di lokasi dengan luas lebih dari 80 ribu hektar yang kebanyakan adalah hutan pinus. Selama Perang Dingin antara 1953-1988, fasilitas ini memproduksi sepertiga plutonium kelas-senjata dan tritinium yang merupakan unsur utama bom atom.

Dua dari tiga reaktor nuklir di fasilitas ini telah dimatikan. Sekitar 36 juta galon cairan radioaktif disimpan di 49 tangki bawah tanah di tempat tersebut.

Credit  CNN Indonesia

Jenis Bom Bangkok Tidak Pernah Digunakan Separatis di Selatan


Jenis Bom Bangkok Tidak Pernah Digunakan Separatis di Selatan  
Kelompok separatis di wilayah selatan Thailand tidak pernah menggunakan pola serangan seperti yang terjadi di Bangkok kemarin. (Reuters/Athit Perawongmetha)
 
 
Bangkok, CB -- Peledakan di kota Bangkok tidak sesuai dengan strategi pengeboman yang biasa digunakan oleh kelompok separatis di selatan Thailand. Sampai saat ini belum diketahui kelompok mana yang bertanggung jawab.

Penyelidikan terbaru pengeboman yang diduga telah menewaskan sedikitnya 27 orang di Kuil Erawan, Bangkok, menunjukkan bahwa bom pipa dengan motor dalam peristiwa itu tidak cocok dengan pola peledakan kelompok separatis Patani. Selain itu, separatis etnis Melayu di Patani juga jarang sekali melakukan serangan di luar wilayah mereka.


"Peledakan ini tidak cocok dengan insiden di selatan Thailand. Jenis bom yang digunakan juga tidak sesuai dengan pemberontak di selatan," kata kepala militer Kerajaan Thailand yang juga wakil menteri luar negeri Jenderal Udomdej Sitabutr dalam wawancara televisi yang dikutip Reuters, Selasa (18/8).

Media setempat menyebut 27 orang tewas, namun kepolisian Bangkok mengatakan 22 yang tewas. Sebanyak 123 orang terluka. Beberapa turis asing turut menjadi korban, di antaranya berasal dari China, Taiwan, Malaysia dan Filipina.

Saksi mata mengatakan kondisi di lokasi ledakan sangat mengerikan dengan potongan tubuh yang berserakan. Pengumpulan barang bukti penyelidikan masih terus dilakukan.

Belum ada yang bertanggung jawab dalam insiden ini. Pemerintah Thailand memang tengah memerangi kelompok separatis Muslim di bagian selatan, namun belum ada kesimpulan serangan teror dalam aksi ini.

Lebih dari 6.500 orang terbunuh dalam pertempuran tentara Thailand melawan pemberontak di Patani sejak tahun 2004.

Riwayat keamanan Thailand dalam beberapa tahun terakhir memang penuh konflik. Mulai dari perseteruan antara pendukung rezim terdahulu dengan pemerintah hingga perebutan kepemimpinan negara, tidak jarang berlangsung dengan pertumpahan darah.

Militer menguasai Thailand sejak Mei 2014, setelah menggulingkan pemerintahan yang berkuasa menyusul kerusuhan pada aksi anti-rezim yang berlangsung berbulan-bulan.

Pemerintah Thailand mengatakan bahwa serangan kali ini bertujuan menghancurkan perekonomian negara itu.

Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan Thailand yang menyumbang sekitar 10 persen perekonomian negara. Namun sejak militer berkuasa setelah sebelumnya Bangkok diramaikan aksi demonstrasi tanpa henti, sektor ini merosot tajam.

Credit  CNN Indonesia

Seorang WNI Tewas dalam Pengeboman di Bangkok


Seorang WNI Tewas dalam Pengeboman di Bangkok 
 Seorang warga negara Indonesia dilaporkan tewas dan seorang lainnya terluka dalam pengeboman di Bangkok, Thailand, Senin (18/8). (Reuters/Athit Perawongmetha)
 
 
Bangkok, CB -- Seorang warga negara Indonesia dilaporkan tewas dan seorang lainnya terluka dalam pengeboman di Bangkok, Thailand, Senin (18/8).

"Yang luka-luka seorang bapak berinisial HI berumur 61 tahun. Kemudian yang meninggal dunia adalah istri beliau dengan inisial LLT, juga berusia 61 tahun. Saat ini beliau berada di rumah sakit polisi," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (18/8).

Belum diketahui asal kedua korban tersebut, namun diketahui mereka tengah berwisata saat insiden itu terjadi. HI, menurut Retno akan menjalani operasi.


Sejak pengeboman terjadi, lanjut Retno, Kedutaan Besar RI di Bangkok langsung menurunkan tim untuk melacak kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban dengan menyisir rumah sakit sekitar lokasi ledakan di distrik Ratchaprasong, tepatnya di depan Kuil Erawan.

"Yang kedua, sudah ada himbauan kepada masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dan menghindari tempat-tempat yang sekarang sedang ditutup sementara," ujar Retno.

Menurut catatan kepolisian, 22 orang tewas dalam insiden tersebut dan lebih dari 100 warga terluka. Hingga saat ini pelaku peledakan belum diketahui, meski diduga kuat terekam dalam kamera CCTV.

Selain dari Indonesia, beberapa warga negara asing, di antaranya dari China, Taiwan, Singapura dan Malaysia, juga jadi korban tewas. Lokasi itu memang merupakan tempat perbelanjaan yang banyak dikunjungi wisatawan.

Retno mengatakan, KBRI telah membuka jalur hotline untuk para WNI yang merasa anggota keluarganya sulit dikontak di Thailand.

"Kami mengimbau keada WNI yang merasa keluarganya sedang berada di Thailand dan tidak ada kontak untuk segera menghubungi KBRI. Karena KBRI masih melacak 15 rumah sakit di Bangkok untuk mencari informasi."

Nomor hotline untuk para WNI di Bangkok adalah 66929031103.

Credit  CNN Indonesia


IPB Kalahkan UI Jadi Universitas Terbaik, Ini Sebabnya


IPB Kalahkan UI Jadi Universitas Terbaik, Ini Sebabnya
Logo Universitas IPB Bogor, para mahasiswa bergandengan tangan dalam aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD. Bogor, 19 Maret 2015. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
 
 
CB, Jakarta - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi merilis hasil klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia. Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti Patdono Suwignjo mengatakan pemeringkatan ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia.

Dalam daftar pemeringkatan yang dirilis Kementerian, posisi teratas diraih Institut Teknologi Bandung, kemudian Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Indonesia.


Patdono berujar, hasil pemeringkatan ini diperoleh dari empat kriteria, yakni kualitas dosen atau sumber daya manusia, kualitas manajemen dan organisasi, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah. Jadi, ucap dia, universitas yang paling rajin memasukkan data-data soal kondisi universitasnya mungkin yang masuk dalam kriteria terbaik ini.

"Kami juga ingin mendorong perguruan tinggi mengembangkan kapasitas akademik dan nonakademiknya dengan adanya pemeringkatan ini," tuturnya saat dihubungi, Senin, 17 Agustus 2015.

Patdono menjelaskan, hasil riset ini diambil berdasarkan data yang didapat dari laporan perguruan tinggi Indonesia di Pangkalan Data Perguruan Tinggi dan data eksternal Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) per Desember 2014. Kementerian memberi skor dari skala 1 sampai 4 terhadap pemeringkatan ini.

"Pada dasarnya, pemeringkatan ini dibuat agar Kementerian lebih mudah mengembangkan program pembinaan agar tepat sasaran untuk universitas yang ada di Indonesia, baik negeri maupun swasta," kata Patdono.

Berikut ini daftar sebelas perguruan tinggi terbaik di Indonesia beserta skornya:
1. Institut Teknologi Bandung (3,743)
2. Universitas Gadjah Mada (3,690)
3. Institut Pertanian Bogor (3,490)
4. Universitas Indonesia (3,412)
5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,289)
6. Universitas Brawijaya (3,217)
7. Universitas Padjadjaran (3,075)
8. Universitas Airlangga (3,064)
9. Universitas Sebelas Maret (3,035)
10. Universitas Diponegoro (2,983)
11. Universitas Hasanuddin (2,978)


Credit  TEMPO.CO

Mengintip Fasilitas Rp 18 Triliun di Tambang Rahasia Freeport

Mengintip Fasilitas Rp 18 Triliun di Tambang Rahasia Freeport
Pekerja memeriksa proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, 14 Februari 2015. Sabtu (14/2). Nurhadi mengatakan saat ini tambang terbuka Grassberg mempunyai cadangan 150 juta ton ore (tembaga mentah) dan akan habis dua tahun lagi. ANTARA/M Agung Rajasa
 
 
CB, Tembagapura - Bagi Anda yang sudah menonton film The Mockingjay, pasti tahu cerita Distrik 13. Dalam film bergenre sains fiksi petualangan itu, Distrik 13 digambarkan lokasi yang semula dianggap tidak ada oleh penduduk negeri Palem, belakangan terungkap keberadaannya di film tersebut.

Distrik 13 dikenal sebagai penghasil senjata dan nuklir di negeri Panem. Distrik ini dihancurkan pemerintah Panem dengan bom kimia karena berupaya memberontak. Ternyata, meski di permukaan sudah hancur lebur, penduduk distrik ini masih bisa bertahan dengan cara hidup di bawah tanah.


Mereka bertahan dengan membangun infrastruktur dan fasilitas untuk hidup dan bekerja di bawah tanah, mulai dari listrik, ruang makan, hingga ruang tidur. Ternyata ruang dan bangunan mirip Distrik 13 ada di Indonesia, tepatnya di tambang bawah tanah milik PT Freeport Indonesia, di Tembagapura, Papua.


  Proses pengolahan biji tambang PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua, 14 Februari 2015. Produksi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia 80 ribu ton per hari dalam bentuk batu yang sudah di pecah. ANTARA/M Agung Rajasa

Freeport jelas tidak mencontek Hunger Games. Perusahaan tambang ini sudah mulai membangun tambang bawah tanahnya sejak 2008, jauh sebelum film bahkan buku Hunger Games dipublikasikan. Tempo berkesempatan mengunjungi situs tambang bawah tanah Freeport pada Senin, 17 Agustus 2015.

Untuk ke lokasi, kami harus melalui AB Tunnel atau terowongan Ali Budiardjo, yang menembus gunung dengan panjang jalur hingga ke lokasi mencapai 5 kilometer. Terowongan hanya bisa dilalui satu mobil. Lampu ada di beberapa titik, namun pencahayaan lebih banyak terbantu sorot lampu Land Cruiser yang kami tumpangi.


Ketinggian terowongan hanya sekitar 6 meter, di kanan kiri kadang terlihat aliran air seperti sungai kecil. Sekitar 10 menit perjalanan dari terowongan, sampailah ke lokasi tambang bawah tanah Deep Mile Level Zone (DMLZ), area tambang yang memiliki fasilitas hampir serupa dengan distrik 13.


Pekerja tambang berjalan di tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia di Mimika, Timika, Papua, 14 Februari 2015. Nurhadi juga mengatakan bahwa tambang bawah tanah Grassberg mempunyai cadangan ore sebanyak 1 miliar ton. ANTARA/M Agung Rajasa

Pencahayaan bukan masalah lagi di tambang DMLZ, lampu ditempel di sekitar dinding yang telah disemprot semen oleh Freeport. Di sana ada tempat berkumpul yang mampu menampung hingga 300 orang, kebetulan saat itu sedang digunakan untuk pelaksanaan upacara bendera memperingat Hari Kemerdekaan di bawah tanah.

Suasana di DMLZ jadi mirip pemandangan di lapangan upacara kantor pemerintah. Di area tersebut terlihat umbul-umbul, poster, podium , bahkan mic beserta sound systemnya untuk mengiringi aubade upacara. "Fasilitas di tambang bawah tanah ini memang banyak," kata Vice President Underground Mine Operations Hengky Rumbino, Senin 17 Agustus 2015.
Menurut Hengky, fasilitas tersebut disediakan untuk para pekerja. Di dalam tambang ada ruangan kantor untuk kebutuhan administrasi sebanyak 10 ruang dengan ukuran 6 x 6 per ruangan. Selain itu ada juga ruang makan yang disebut mess hall. Ruang makan ini juga mampu menampung hingga ratusan pegawai.



Makanan disajikan prasmanan dua kali sehari dengan menu memenuhi standar empat sehat dan bisa dimakan sepuasnya. Susunya diberikan terpisah dan gratis kepada pegawai satu liter per minggu. "Itu wajib kami sediakan dan diminum untuk pegawai yang bekerja di bawah tanah untuk detoksifikasi," ucap Hengky.


Tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia di Mimika Papua, 14 Februari 2015. 14/2). Nurhadi Sabirin mengatakan total investasi untuk membangun keseluruhan tambang bawah tanah mencapai USD16 miliar atau sekitar Rp200 triliun. ANTARA/M Agung Rajasa

Sarana tempat ibadah pun disediakan oleh perusahaan ini. Freeport membangun masjid dan gereja berdampingan di tambang bawah tanah. Masing-masing bisa diisi dengan jemaah maksimal 250 orang. Selain itu terdapat juga klinik yang bisa menampung sampai 20 pasien dengan dokter jaga di dalamnya.

Sifat perawatan klinik itu hanya sementara untuk kasus darurat yang harus ditangani segera atau butuh pertolongan awal. Selanjutnya, pegawai tetap dikirim ke rumah sakit di luar tambang untuk tindak lanjut. Ada pun jatah medical check up gratis setiap enam bulan sekali untuk memantau kesehatan para pekerja.



Risiko bekerja di bawah tanah juga disadari manajemen dengan membangun ruang evakuasi. Ada beberapa ruang, namun yang terbesar bisa menampung hingga 300 orang. Di ruang evakuasi itu disediakan perbekalan makanan, air, telepon, obat-obatan, dan tabung oksigen. Perlengkapan ini bisa membantu bertahan hidup hingga 3 hari jika kemungkinan buruk terjadi di area tambang.


Grasberg Mine milik PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika, Timika, Papua, 15 Februari 2015. Executive Vice President dan General Manager Operational Freeport, Nurhadi Sabirin mengatakan terdapat peluang tambang tersebut menjadi tempat wisata setelah wilayah itu habis masa eksplorasinya. ANTARA/M Agung Rajasa

Fasilitas itu tentu tak berjalan tanpa ada instalasi listrik dan teknologi untuk menyediakan udara yang cukup bagi pekerja. Untuk mengatur udara atau ventilasi, Freeport membangun 5 kipas raksasa yang tugasnya menghisap udara kotor dari lokasi tambang dan menggantinya dengan udara bersih.

Daya isapnya jelas luar biasa, tiap kipas membutuhkan pasokan energi 2200 KW. Sementara instalasi listrik untuk lampu-lampu dan lainnya hanya membutuhkan 34,5 KW. Menurut Hengky, semua fasilitas itu menelan investasi hingga US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 18 triliun. "Masih ada beberapa tambahan fasilitas nantinya jika tambang mulai produksi."

Credit  TEMPO.CO


Bom di Bangkok Tewaskan 27 Orang


Bom di Bangkok Tewaskan 27 Orang, Potongan Tubuh Berserakan  
Sebanyak 27 orang tewas dalam ledakan bom yang terjadi di Kuil Erawan, salah satu atraksi pariwisata yang paling banyak dikunjungi di Bangkok. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
 
Bangkok, CB -- Bom di kuil Erawan, Bangkok, telah menewaskan sedikitnya 27 orang saat peristiwa itu terjadi pada Senin malam (17/8). Pemandangan mengerikan terlihat pasca pengeboman yang juga melukai ratusan orang di salah satu lokasi wisata utama ibu kota Bangkok itu.

Diberitakan Reuters, Selasa (18/8), angka korban tewas 27 orang disampaikan oleh media Thailand. Sementara angka berbeda disampaikan polisi, yaitu 19 orang meninggal dunia.


Di antara korban tewas terdapat turis asing, kebanyakan dari China dan Taiwan. Belum diketahui apakah ada korban warga negara Indonesia.

Polisi mengatakan bahwa peledak yang digunakan berjenis bom pipa dengan motor yang diletakkan di kuil Erawan. Lokasi ini terletak di persimpangan padat Bangkok yang banyak terdapat hotel, pusat perbelanjaan, kantor dan rumah sakit.

Kuil Buddha itu sendiri adalah atraksi utama bagi para turis, terutama dari China dan negara Asia Timur lainnya.

Saksi mata, Marko Cunningham, seorang warga Selandia Baru yang bekerja di layanan ambulans Bangkok menggambarkan situasi horor usai ledakan "seperti pasar daging."

"Tubuh di mana-mana. Beberapa terpotong. Beberapa tubuh tanpa kaki dan kepala. Sangat mengerikan," kata Cunningham.

Ledakan sangat keras sehingga menciptakan kawah seluas dua meter. Kendaraan terbakar dan genangan darah terlihat di banyak tempat.

"Sangat keras dan tanah bergetar seperti gempa bumi. Saya seperti dihantam batu besar di kaki kanan dan tiba-tiba saya jatuh dari motor," kata seorang warga Chamcai Pathumsit yang saat ini dirawat di rumah sakit, dikutip Bangkok Post.

Dampak ledakan juga bisa dirasakan hingga jauh. Beberapa bangunan di sekitar lokasi ledakan mengalami kerusakan.

"Ledakan menyebabkan kaca jendela kantor saya pecah. Saya merasa tidak aman bekerja dan melewati persimpangan itu," kata Jittisut Somta, ahli pengobatan China yang bekerja di lantai enam Rumah Sakit Umum Polisi.

Belum ada yang bertanggung jawab dalam insiden ini. Pemerintah Thailand memang tengah memerangi kelompok separatis Muslim di bagian selatan, namun pemberontak sangat jarang melakukan serangan di luar wilayah mereka.

Credit  CNN Indonesia


Bom di Bangkok Berjenis TNT


Bom di Bangkok Berjenis TNT 
Polisi berdiri di depan lokasi bom Bangkok. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
 
Jakarta, CB -- Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Thailand menyatakan ledakan di Bangkok berasal dari bom jenis Trinitrotoluena (TNT). Adapun 15 orang dinyatakan meninggal, sementara 80 orang terluka akibat ledakan.

Wakil Duta Besar RI untuk Thailand, Bebeb Djundjunan mengungkapkan, bom tersebut meledak di distrik Rachaprasong. Sementara ini, lanjutnya, pihak KBRI masih mencoba mencari informasi lebih lengkap.

“Daerah tersebut sudah disterilkan aparat keamanan. Tepatnya di perempatan sekitar Gaysorn dan Central World Plaza,” jelasnya kepada CNN Indonesia, Senin (17/8).

Lebih lanjut, terkait dengan kemungkinan korban WNI, ia menyatakan hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari aparat keamanan. Pihaknya, lanjut Bebeb, terus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan polisi.

“Belum ada (korban WNI). Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah di-seal. Kita masih koordinasi dengan pihak aparat keamanan dan polisi,” jelas Bebeb.

Sementara itu, terkait jenis bom, Bebeb menyatakan bahwa pihak aparat keamanan Thailand sudah mengkonfirmasi ledakan tersebut berasa dari TNT. Hingga kini, lanjutnya, 15 orang dinyatakan meninggal sementara 80 orang luka parah akibat ledakan.

Firm it’s a bomb, jenisnya TNT,” ungkap Bebeb.

Bebeb menambahkan, saat ini pemerintah Thailand sudah menanggapi adanya serangan bom tersebut. Ia mengaku pihak pemerintah bakal segera mengusut siapa dalang dibalik peledakan bom TNT tersebut.

“Perdana Menteri sudah instruksikan Menteri Pertahanan untuk mengusut segera kasusnya,” jelas Bebeb.


Seperti diketahui, sebuah bom meledak di pusat Kota Bangkok, Senin (17/8) malam. Otoritas keamanan setempat mengatakan bom tersebut merupakan bom yang dipasang di sepeda motor di luar kuil Hindu di ibu kota Thailand, setidaknya sampai saat ini 12 orang tewas seketika.

“Yang bisa saya katakan sekarang adalah adanya pemboman yang menggunakan motor, atau bom motor,” kata Kepala Deputi Kepolisian Thailand Aek Angsananond, kepada Reuters.

Saksi mata di tempat kejadian mengatakan ada potongan daging manusia yang hancur dekat ledakan, dan sesaat kemudian petugas meminta semua orang untuk menjauh dari tempat kejadian perkara.

Credit  CNN Indonesia


Ledakan di Kuil Bangkok Berasal dari Bom Motor



Jakarta, CB -- Ledakan dahsyat di sebuah kuil Hindu di ibu kota Thailand, Bangkok, pada Senin (17/8) malam, berasal dari sebuah bom sepeda motor. Dilaporkan sedikitnya 12 orang tewas, sementara puluhan lain terluka.

Ledakan terjadi tepatnya di dekat kuil Erawan di persimpangan Ratchaprasong, pusat Bangkok.

"Yang bisa saya katakan sekarang adalah telah terjadi ledakan di pusat kota Bangkok yang melibatkan bom sepeda motor," kata wakil kepala polisi nasional Aek Angsananond kepada Reuters. Dia mengatakan ada korban jiwa, namun tidak bisa mengkonfirmasi rincian.

Seorang polisi di tempat kejadian dan seorang pekerja penyelamat mengatakan 12 orang telah tewas. Media menyebutkan jumlah yang terluka setidaknya 20 orang.

Seorang saksi Reuters di tempat kejadian mengaku melihat potongan-potongan tubuh manusia di dekat lokasi ledakan. Aparat memerintahkan orang-orang yang berkerumun di lokasi kejadian untuk kembali, karena mereka harus memeriksa kemungkinan bom kedua.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom ini.

Namun wilayah selatan Thailand telah lama bergolak oleh pemberontakan kaum Muslim Melayu. Selain itu, Thailand selama satu dekade terakhir selalu diwarnai oleh kudeta sebagai ujung dari persaingan faksi politik.

Pemerintahan junta militar memerintah Thailand telah merebut kekuasaan sejak Mei 2014 dari Yingluck Shinawatra.

Kuil Erawan berlokasi di daerah ramai dekat dengan hotel, pusat perbelanjaan dan kantor, dan merupakan daya tarik wisata, terutama untuk pengunjung dari Asia Timur. Banyak warga Thailand yang biasa juga mengunjungi kuil untuk beribadah.

Credit  CNN Indonesia

Menengok prajurit di pos perbatasan pedalaman Kalimantan Utara


Menengok prajurit di pos perbatasan pedalaman Kalimantan Utara
ilustrasi - Seorang personel TNI AD mencium perut istrinya yang sedang hamil sesaat akan diberangkatkan sebagai pasukan Pengamanan Perbatasan. Foto pada 21 Oktober 2014 (arsip/ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Kalau kami sakit ya harus mengobati diri sendiri, menyuntik sendiri, bahkan tak jarang cairan infus itu langsung kami minum."
Long Nawang, Kalimantan Utara (CB) - Matahari masih semangat memancarkan sinarnya ketika rombongan wartawan dari Jakarta mendatangi satuan tugas pengamanan perbatasan RI-Malaysia di Pos Long Nawang.

Untuk tiba di pos perbatasan tersebut tidaklah mudah. Dari Bandara Internasional Juwata di Tarakan, kami harus terbang selama 90 menit dengan menggunakan pesawat kecil pilatus hingga ke Bandar Udara Long Ampung di Kabupaten Malinau.

Dari Long Ampung, perjalanan diteruskan melalui jalur darat sejauh 46 kilometer dengan melewati kondisi jalanan tanah dan berbatu.

Sepanjang perjalanan yang berkelok-kelok, sang pengendara "taksi" tak henti berkomunikasi melalui radio panggil yang dipasang di dekat roda kemudi.

Jangan dibayangkan taksi di daerah perbatasan berbentuk sedan, menggunakan argometer dan memiliki supir yang berseragam.

Taksi yang dimaksud di Long Nawang adalah kendaraan roda empat gardan ganda berjenis "truck pick-up", seperti Mitsubishi Triton atau Toyota Hilux, dengan sebuah radio panggil di dekat roda kemudi. Radio panggil itu menjadi alat berkomunikasi antarpengendara ketika melewati jalan tersebut.

"Radio ini sangat membantu sekali, orang yang ada di depan bisa memberi tahu kalau ada kendaraan proyek yang lalu lalang atau ada motor lewat, jadi kita bisa lebih waspada," kata Ihin, warga Desa Long Nawang yang lima tahun terakhir bermatapencaharian sebagai supir taksi.

Selama dua jam di perjalanan yang menegangkan, akhirnya tiba pada sebuah gerbang berbendera Indonesia di sisi kiri dan Malaysia di sisi kanan.

Lima meter di sisi kiri gerbang tersebut berdiri sebuah bangunan kayu dengan plang "Satgas Pamtas RI-Malaysia, Pos Long Nawang, Yonif 527/Baladibya Yudha", serta tulisan "NKRI Harga Mati" di bawahnya.

Adalah empat dari 15 anggota Batalyon Infanteri 527/BY yang saat itu sedang berjaga di pos. Mereka adalah Sertu Heri Nuryanto, Praka Halik Baso, Praka Furchon Jajuli dan Praka Achmad Susanto.

Sementara ke-11 rekan mereka sedang berada di Kecamatan Kayan Hilir untuk mempersiapkan kegiatan upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka HUT Republik Indonesia ke-70.

Sembilan Bulan
Dengan keterbatasan kondisi di pos tersebut, ke-15 anggota Yonif 527 tinggal selama sembilan bulan untuk menjaga 800-an patok perbatasan yang menjadi tanggung jawab mereka.

Patroli perbatasan untuk menjaga patok-patok tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali. Karena mereka baru dua bulan ditempatkan di Pos Long Nawang, maka anggota Yonif 527/BY itu belum melakukan patroli pemeriksaan patok-patok perbatasan.

Mereka mulai bertugas di Pos Long Nawang sejak Juni dan dijadwalkan mengakhiri masa tugasnya hingga April 2016 mendatang.

Pos yang mereka tempati berupa rumah panggung dari kayu berukuran sekitar 20x10 meter yang terbagi menjadi lima ruang. Di bagian terdepan pos tersebut ada teras yang digunakan oleh tentara perbatasan tersebut berjaga siang dan malam.

Kemudian di belakangnya ada ruang tamu dan satu ruang kesehatan yang hanya terdapat satu lemari kayu kecil untuk menyimpan cairan infus dan peralatan P3K. Meskipun dinamakan ruang kesehatan, di dalamnya tidak ada ranjang untuk berbaring bagi pasien.

"Kalau kami sakit ya harus mengobati diri sendiri, menyuntik sendiri, bahkan tak jarang cairan infus itu langsung kami minum," kata Praka Halik Baso.

Untuk makan sehari-hari, biasanya mereka berbelanja bahan pokok di kota untuk keperluan satu bulan. Jika ingin makan daging, sesekali mereka berburu kancil di hutan.

Praka Furchon yang bertugas memasak makanan di Pos. Apa pun masakannya, para serdadu itu siap melahapnya hingga tidak bersisa.

Selain keterbatasan keperluan sehari-hari, mereka juga terbatas menerima informasi dari luar karena tidak ada televisi dan jarngan telekomunikasi yang sangat lemah.

Mereka harus berjalan menanjak sekitar 20 meter hingga terdapat sebuah pondok kayu yang berdiri satu meter di atas tanah, demi mendapatkan sinyal telepon.

Dari atas sinyal pondok itu pun mereka tidak serta merta mendapatkan sinyal telekomunikasi, terkadang telepon genggam mereka harus digantung di posisi tertentu sehingga tersambung dengan kerabat mereka di Jawa.

"Kadang-kadang kalau kangen istri dan anak di rumah tinggal jalan ke pondok saja, kalau beruntung ya bisa menelepon mereka, sekedar melepas kangen saja. Itu kenapa kami menyebutkan Pondok Cinta," cerita Sertu Heri.

Seluruh kegiatan sehari-hari mereka lakukan di Pos Pamtas Long Nawang tersebut, kecuali untuk mandi dan buang hajat.

Untuk membersihkan badan dan buang air, mereka melakukannya di seberang pos yang masuk wilayah negara bagian Serawak, Malaysia.

Hanya berjarak tujuh meter dari pos, terdapat sebuah kubangan yang menampung air hujan. Di dekatnya dibangun papan kayu yang dikelilingi terpal sebagai tempat mereka mandi.

"Beginilah keadaan di sini, makan di Indonesia tapi buang air di Malaysia. Ya anggap saja seperti diasingkan selama sembilan bulan. Tetapi demi tugas negara untuk menjaga tanah Indonesia, kami siap menjalaninya," kata Heri.

Membangun dari Pinggiran

Kondisi wilayah perbatasan menjadi salah satu agenda percepatan pembangunan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam program Nawacita mereka.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan dalam kurun waktu tiga tahun pertama pemerintahan Kabinet Kerja, pemerintah akan bekerja memperbaiki kondisi daerah perbatasan.

Pengelolaan daerah perbatasan berada di bawah kendali Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang menurut Mendagri selama empat tahun belakangan ini belum memperlihatkan kemajuan dalam membangun perbatasan.

"Sejak BNPP dibentuk empat tahun ini belum banyak terlihat progress, terbukti hanya 16 persen anggaran pembangunan yang dapat terealisasi dari seluruh anggaran yang ada. Maka untuk menjadi skala prioritas ada plafon Rp16 triliun untuk infrastruktur," kata Tjahjo.

Oleh karena itu, dimulai dari tahun 2015 yang akan menjadi awal perubahan wajah perbatasan, pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp16 triliun setiap tahunnya untuk membangun kawasan pinggiran negeri.

Dia berharap percepatan pembangunan di wilayah perbatasan dapat berlangsung sesuai target Pemerintah yakni dalam kurun waktu tiga tahun.

"Mudah-mudahan ini dioptimalkan bahwa target tiga tahun percepatan pembangunan ini selesai. Kawasan perbatasan harus menjadi kawasan penunjang ekonomi, penunjang keamanan oleh anggota TNI yang lebih solid. Khususnya di Malinau, Sebatik, Nunukan, NTT dan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia," jelasnya.

Pembangunan kawasan perbatasan diarahkan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur guna membuka keterisolasian di wilayah perbatasan.

Di tahap pertama, BNPP memprioritaskan 50 dari 187 kecamatan yang ditetapkan sebagai lokasi prioritas (lokpri). Sebanyak 187 kecamatan tersebut berada di 41 kabupaten-kota yang terdapat di 13 provinsi.

Kecamatan Kayan Hulu, yang terdapat lima desa yakni Long Betaoh, Long Payau, Long Temuyat, Nawang Baru dan Long Nawang, pun akhirnya ditetapkan sebagai lokpri bertepatan pada perayaan HUT RI ke-70.

"Desa dan kecamatan terdepan yang berada di kawasan perbatasan seperti di Kecamatan Kayan Hulu ini memiliki peran startegis. Oleh karena itu BNPP telah menetapkannya sebagai lokpri yang harus ditangani secara khusus dan segera," katanya.

Pembangunan wilayah perbatasan tentu tidak dapat terwujud jika pola berpikir pemerintah dan masyarakat masih menganggap wilayah tersebut sebagai daerah terpencil.

"Mind-set" itu harus diubah dengan menempatkan area perbatasan sebagai garda depan dan pintu gerbang menuju wilayah Indonesia yang kaya akan sumber daya dan berbudaya.

Credit  ANTARA News

Dua mobil listrik kado ITS untuk HUT RI


Dua mobil listrik kado ITS untuk HUT RI
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir (memegang bendera) bersiap melepas mobil listrik bertenaga surya 'Widya Wahana V' buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang akan mengikuti uji coba Tour De Java Bali di Gedung BPPT II, Jakarta, Senin (17/8). (ANTARA FOTO/Virna Puspa Setyorini).
Dari pengalaman dua kali mengikuti kompetisi itu, insya-Allah, tim ITS bisa masuk `15 besar` dari 90-an tim yang berasal dari 8-9 negara,..."
Surabaya (CB) - Mahasiswa ITS memiliki kado istimewa untuk negeri tercinta pada usia kemerdekaan yang ke-70.

Kado istimewa itu adalah dua mobil karya mahasiswa ITS  yakni mobil listrik bertenaga surya "Widya Wahana V" (WW-V) dan mobil balap "Sapu Angin Speed III" (SAS-III).

Mobil WW yang akan berlaga di Australia itu diluncurkan di Gedung Kemristekdikti, Jakarta tepat pada 17 Agustus 2015, sedangkan mobil SAS-III yang akan berlaga di Jepang itu diluncurkan di Surabaya pada 16 Agustus 2015.

"Karya anak ITS ini menarik, semoga juara, dan semoga hubungan persahabatan Indonesia-Jepang akan semakin erat," kata Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Yoshiharu Kato.

Diplomat Jepang itu mengemukakan hal itu saat meluncurkan mobil SAS-III itu bersama Rektor ITS Surabaya Prof Joni Hermana di area parkir barat Lenmarc Mall Surabaya, 16 Agustus 2015.

Apresiasi yang sama juga dikemukakan Rektor ITS Prof Joni Hermana yang sempat mencoba naik ke mobil yang akan berlaga dalam Student Formula Japan 2015 di Ogasayama Sport Park Shizuoka, Jepang pada 1-5 September 2015.

"Saya mengapresiasi mahasiswa yang merancang, membuat, menguji, dan akhirnya mengikutkan mobil Sapu Angin Speed dalam lomba di Jepang," katanya.

Menurut dia, peran rektor, dosen pembimbing, dan para pemberi sponsor hanya sebatas memotivasi, sedangkan mobil "Sapu Angin Speed III" tidak akan pernah ada bila tidak ada kemauan dan kerja keras dari tim yang berjumlah 20 orang.

"Jadi, mahasiswa lebih patut diacungi jempol dengan karya ini, sedangkan kami tidak banyak berperan. Kalau juara, saya hanya terima piala, tapi kebanggaan itu milik mahasiswa," katanya, disambut tepuk tangan mahasiswa yang menyaksikan peluncuran itu.

Apalagi, katanya, ITS selama ini dikenal masyarakat memiliki keunggulan dalam robotika dan otomotif yang banyak mempersembahkan piala dalam berbagai kejuaraan.

"Sama dengan Widya Wahana, SAS juga luar biasa. Pesan saya, lakukan kaderisasi terstruktur dengan berbagi ilmu dan pengalaman kepada adik-adik mahasiswa agar tim SAS memiliki regenerasi yang mapan untuk kejuaraan selanjutnya," katanya.

Pandangan senada juga disampaikan dosen pembimbing Ir Witantyo MSc. "SAS memang dirancang mahasiswa kami sejak Maret hingga Agustus dan sudah beberapa kali menjalani uji coba. Mereka juga cari sponsor sendiri untuk bisa berangkat ke Jepang," katanya.

Biaya yang diperlukan untuk semuanya mencapai Rp600 juta hingga Rp800 juta. "Itu karena pengiriman mobil SAS III pada 25 Agustus mendatang membutuhkan biaya Rp150 juta, bahkan biaya pengiriman bussiness plan SAS III ke Jepang itu Rp3 juta," katanya.

Manajer Umum Tim SAS III/2015 Rizaldy Hakim Ash-Shiddieqy menegaskan bahwa ITS sudah tiga kali mengikuti ajang mobil formula untuk pelajar berskala internasional di Jepang, bahkan tahun ini ada dua universitas dari Indonesia yakni ITS dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Dari pengalaman dua kali mengikuti kompetisi itu, insya-Allah, tim ITS bisa masuk 15 besar dari 90-an tim yang berasal dari 8-9 negara, di antaranya Jepang, Tiongkok, Austria, Korea, Thailand, Filipina, Indonesia, dan Malaysia," kata mahasiswa Teknik Mesin ITS (2009) itu.

Dilepas MenristekSetelah SAS-III diluncurkan, mobil listrik bertenaga surya, Widya Wahana V, ciptaan Mahasiswa ITS melakukan "test drive" dengan "Tour de Java-Bali" dari Gedung Kemristek Dikti di Jakarta (17/8) yang dilepas oleh Menristek M Nasir.

"Dari Jakarta menuju Semarang diterima dan kemudian dilepas oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Dilanjutkan ke Surabaya diterima dan kemudian dilepas Wali Kota Tri Rismaharini dan Gubernur Jatim Soekarwo," kata Humas "Solar Car Racing Team ITS" Dian Aprilia.

Dari Surabaya, tim meluncur ke Banyuwangi untuk diterima Bupati Abdullah Azwar Anas dan dilepas ke Bali hingga finish di GWK Bali dengan diterima Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada 19 Agustus 2015.

"Mobil Widya Wahana V yang akan mengikuti lomba World Solar Challenge 2015 (WSC 2015) di Australia, 17-25 Oktober, merupakan mobil listrik yang hemat energi dan ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi gas buang sama sekali," katanya.

World Solar Challenge merupakan perlombaan mobil surya tingkat internasional, yaitu perjalanan sejauh 3.000 km dari Darwin (Australia Utara) hingga Adelaide (Australia Selatan).

Menurut manajer Solar Car Racing Team ITS, Aufar Nugraha, pengalaman dalam ajang yang sama pada tahun 2013 memberi pelajaran berharga pada tim ITS yang pertama kali mengikuti ajang dua tahunan itu.

"Dari pengalaman pertama kali itu, mobil surya kami yang hanya mampu menempuh 748 kilometer dari 3.000 kilometer yang menjadi jarak lomba sesuai peraturan, maka kami kini melakukan evaluasi," katanya.

Selain itu, katanya, pengalaman pertama itu juga membuat tim ITS sebagai satu-satunya wakil Indonesia dalam ajang mobil surya itu menjadi tahu kelebihan dan kelemahan tim yang berlomba dalam ajang itu.

"Karena itu, kami melakukan persiapan serius untuk WSC-2015, bahkan 19 anggota tim yang terlibat membuat TA (tugas akhir) terkait semua komponen dalam WW-V itu, seperti motor, micro controller, body, dan sebagainya," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya optimistis akan mampu menjadi juara dalam kompetisi, meski pihaknya melihat tim dari Jepang dan Belanda sebagai pesaing yang tidak bisa dianggap ringan.

"Untuk mencapai finish diperlukan kecepatan kurang lebih 100 km per jam dalam jarak 3.000 kilometer, tapi WW-V sudah mampu mencapai kecepatan 150 km per jam. Insya-Allah, WW-V akan bisa menyelesaikan jarak lomba itu," katanya.

Tantangan dari WSC 2015 adalah bagaimana me-"manage" tenaga surya pada mobil agar dapat menyelesaikan perjalanan dalam jangka waktu maksimal enam hari dengan jam race (jalannya mobil) yang di tentukan, yaitu hanya sembilan jam per hari.

Tantangan lain adalah suhu Australia yang cukup ekstrem, yaitu berkisar antara 20-30 derajat celcius; tempat pemberhentian (pit stop) yang tidak menentu; keadaan jalanan yang penuh dengan "road train" dan sebagainya.

"Kami akan menjadikan kompetisi di Australia sebagai ajang pembuktian bahwa mahasiswa ITS mampu bersaing dengan tim-tim dari beberapa perguruan tinggi di dunia seperti Tokai University, Michigan University, Stamford University, MIT, Cambridge University," katanya.

Tentu, pembuktian mahasiswa ITS di Jepang dan Australia itu akan menjadi bonus untuk HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan RI, karena mobil listrik bertenaga surya "Widya Wahana" dan mobil balap "Sapu Angin Speed" yang diluncurkan pada 16-17 Agustus 2015 itu sendiri sudah merupakan kado istimewa.

"Yang penting, ITS sudah menguasai teknologi mobil surya dan mobil listrik, sehingga pada saatnya mobil semacam itu menjadi trend dunia, maka bangsa kita tidak akan ketinggalan," kata Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Bambang Pramujati.

Credit  ANTARA News



Basarnas : SAR darat sudah dekat lokasi Trigana


Basarnas : SAR darat sudah dekat lokasi Trigana
ilustrasi--Pesawat dari maskapai Trigana Air. (FOTO ANTARA/Anang Budiono)
SRU darat dikabarkan telah mendekati `crash site` yakni berjarak 1.5 km, namun terkendala cuaca sehingga hingga saat masih menunggu membaiknya cuaca,"
Jakarta (CB) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional atau Badan SAR Nasional menyatakan tim "Search and Rescue" unit darat sudah mendekati titik yang diduga kuat lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air PK-YRN, di sekitar wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Informasi dari situs resmi Basarnas di Jakarta, Selasa dini hari, menyebutkan tim SAR darat sudah berada di jarak 1,5 kilometer dari lokasi, namun harus menunda pencairan karena terkendala faktor cuaca.

"SRU darat dikabarkan telah mendekati crash site yakni berjarak 1.5 km, namun terkendala cuaca sehingga hingga saat masih menunggu membaiknya cuaca," tulis pernyataan Basarnas.

Basarnas menerjunkan dua tim SAR darat dengan postur masing-masing 50 orang. Dua tim tersebut melakukan pencarian dan penyisiraan ke lokasi yang telah diketahui titik koordinatnya dari hasil pencarian melalui udara.

Pada Senin (18/8) pagi, salah satu potensi SAR lewat udara, pesawat AMA Air melaporkan telah menemukan puing yang diduga dari pesawat Trigana di sekitar Kampung Oskop, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengatakan, dari penuturan pilot pesawat AMA, Kapten Erick, luas lokasi yang diduga jatuhnya Trigana tersebut selebar 20 meter dan panjang kurang lebih 100 meter. Lokasi tersebut berada pada ketinggian 8.300 kaki atau sekitar 3000 meter diatas permukaan laut.

Dari Jakarta, Presiden Joko Widodo mengatakan karena terkendala cuaca, pencarian akan dilanjutkan Selasa (18/8) pagi.

Presiden berharap tim evakuasi dengan kekuatan penuh bisa mendekati titik lokasi, seiring rencana akan dibuatkannya helipad di sekitar lokasi.

Sebelumnya, Pesawat Trigana Air jenis ATR42 dengan nomor penerbangan IL257 rute Jayapura-Oksibil dilaporkan hilang kontak Pada Minggu (16/8) pada pukul 14:55 WIT. Pesawat yang dipiloti Kapten Hasanuddin ini membawa 49 penumpang dan lima kru.

Dalam pesawat yang jatuh juga mengangkut empat orang karyawan PT Pos Indonesia yang membawa dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebesar Rp6,5 miliar yang akan didistribusikan kepada warga.

Credit  ANTARA News 



Delapan pesawat siap dikerahkan evakuasi korban Trigana


Delapan pesawat siap dikerahkan evakuasi korban Trigana
Tim DVI Kumpulkan Data Korban Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8/15). Para keluarga korban didata untuk mempermudah proses identifikasi para korban pesawat Trigana Air. (ANTARA FOTO/Lucky R) ()
 
Jayapura (CB) - Sebanyak delapan pesawat kini siap dikerahkan untuk mengevakui korban pesawat Trigana yang jatuh di Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Komandan Lanud Jayapura Kol (Pnb) I Made Susila Adyana kepada Antara, Selasa mengatakan, kedelapan pesawat dari berbagai jenis itu selain siap di bandara Sentani juga ada yang di Oksibil.

Pesawat yang disiapkan itu jenis Philatus milik Susi Air, Twin Otter dan ATR milik Trigana, Caravan milik AMA, Heli Bell milik Airfast dan helikopter MI milik TNI AD.

Dari bandara Sentani, pagi ini akan diterbangkan pesawat ATR Trigana guna mengangkut logistik, kata Kol Pnb Adyana seraya menambahkan, helikopter Airfast sudah berada di Oksibil.

"Mudah-mudahan cuaca bersahabat sehingga evakuasi dapat segera dilakukan," ucap Dan Lanud Jayapura Kol (pnb) Adyana.

Sementara itu Kapolres Pegunungan Bintang Akbp Yunus Wally secara terpisah mengakui, saat ini tim SAR baik udara maupun darat sudah bergerak.

Bahkan helikopter Airfast sudah menerbangkan tim SAR ke Oksob untuk mempersiapkan helipad guna memudahkan proses evakuasi, kata AKBP Wally.

Credit  ANTARA News


Mabes Polri kirim tim DVI ke Jayapura


Mabes Polri kirim tim DVI ke Jayapura
Tim DVI Kumpulkan Data Korban Keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air mengikuti proses pendataan oleh tim DVI Polda Papua di kantor Dirjen Perhubungan Udara, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (17/8/15). Para keluarga korban didata untuk mempermudah proses identifikasi para korban pesawat Trigana Air. (ANTARA FOTO/Lucky R)
 
Jayapura (CB) - Mabes Polri, Senin malam, mengirim tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Jayapura, Papua, untuk diperbantukan mengidentifikasi penumpang dan kru pesawat Trigana.

Kapolda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw kepada Antara, Senin, mengatakan, Mabes Polri memperbantukan tiga anggota DVI dan dijadwalkan Selasa pagi tiba di Jayapura.

Polda Papua sendiri juga menyiapkan lima petugas DVI sehingga seluruhnya berjumlah delapan orang.

Diantara petugas DVI, ada yang ahli gigi, dan DNA, kata Brigjen Pol Watepauw seraya menambahkan mereka akan disiagakan di Jayapura karena belum dipastikan jenazah akan dibawa ke mana.

Sementara itu Kabid Dokkes Polda Papua Kombes dr Raymond secara terpisah kepada Antara, mengakui, dengan disiagakannya petugas DVI maka identitas korban dapat segera diketahui sehingga keluarga korban yakin itu memang jenazah keluarganya.

Identifikasi korban dapat dilakukan melalui gigi atau darah (DNA) dengan mencocokkan keluarga yang bertalian darah misalnya kakak, adik, ibu atau bapak, jelas Kombes dr. Raymond.

Pesawat Trigana yang ditemukan jatuh disekitar air terjun Oksob, Minggu (16/8) membawa 49 penumpang dan kru.

Upaya pencaharian terkendala cuaca sehingga tim SAR yang sudah berada di Oksibil tidak dapat bergerak.


Credit  ANTARA News



Warga Oksibil tunjukkan puing pesawat ke Trigana

Jayapura (CB) - Dua warga Oksibil yang telah mencapai lokasi jatuhnya pesawat Trigana, berhasil membawa puing pesawat dan menyerahkannya ke perwakilan Trigana yang ada di Oksibil.

Kedua warga Oksibil yang berhasil tiba di lokasi yakni Horsea Ngindana dan Donatus Oktemka, kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Yunus Wally kepada Antara, Selasa.

Dari laporan kedua warga itu terungkap kondisi pesawat hancur dan bagian yang terlihat utuh adalah ekor namun tersangkut.

"Tim SAR darat saat ini berupaya menuju lokasi yang lokasinya berada di lereng gunung di sekitar Oksob," kata AKBP Wally.

Menurut dia, saat ini sekitar 300 warga Oksibil turut mendampingi tim SAR darat yang sudah bergerak sejak Senin (17/8), namun karena medannya yang berat dan cuaca ekstrem maka mereka belum tiba di lokasi.

"Di atas peta memang dekat, namun di lapangan cukup sulit, belum lagi cuaca dan jarak pandang yang terbatas," tegas Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Wally.

Dia berharap mudah-mudahan hari ini tim bisa tiba di lokasi, sehingga evakuasi dapat segera dilakukan.

Ketika ditanya tentang tim SAR melalui udara, Kapolres Pegunungan Bintang itu mengaku masih menunggu kondisi cuaca karena di kawasan pegunungan dilaporkan masih berkabut.

Pesawat Trigana yang jatuh di Oksob, Pegunungan Bintang itu membawa 49 penumpang dan crew dengan pilot Hasanudin.



Credit  ANTARA News

Kegembiraan veteran pada Hari Kemerdekaan


Kegembiraan veteran pada Hari Kemerdekaan
Veteran. (ANTARA FOTO/Dewi Fajriani)
Alhamdulillah, kami juga berterima kasih kepada pemerintah, terutama BUMN yang telah menghadiahi kami rumah sederhana atau layak huni pada HUT Ke-70 Kemerdekaan RI,"
Jambi (CB) - Meski raut wajahnya yang mulai keriput, jalannya tertatih-tatih, semangat juang masih terpancar dari sikap tegaknya saat memberi hormat kepada Sang Saka Merah Putih pada Hari Ulang Tahun Ke-70 Kemerdekaan RI.

Seragam tua warna abu-abu yang menjadi kebanggaannya--kerap dikenakan setiap tanggal 17 Agustus--juga masih terlihat rapi membalut tubuh para veteran itu.

"Ya, setiap tahun, pada tanggal 17 Agustus itu kami selalu diundang menghadiri peringatan detik-detik proklamasi," kata Asnawi, veteran asal Desa Sekenan, Kabupaten Muarojambi.

Bahkan, bapak dari enam putra dan putri serta pensiun dengan pangkat terakhir kopral kepala itu juga berharap agar tradisi menghadirkan veteran pada peringatan HUT Kemerdekaan RI terus dipertahankan.

"Alhamdulillah, kami juga berterima kasih kepada pemerintah, terutama BUMN yang telah menghadiahi kami rumah sederhana atau layak huni pada HUT Ke-70 Kemerdekaan RI," kata Asnawi menjelaskan.

Selama ini, Asnawi mengaku tinggal di rumah tidak layak huni dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan di desanya.

Dengan adanya program bedah rumah BUMN, kata Asnawi, setidaknya dirinya dan keluarganya akan menempati rumah yang layak huni dalam mengisi hari-hari tuanya.

"Kami berharap bantuan rumah layak huni juga dapat diberikan BUMN setiap tahunnya kepada seluruh veteran yang mungkin masih banyak di antaranya tidak punya tempat tinggal layak," katanya.

Perum Perumnas melakukan bedah rumah sebanyak 45 unit untuk para veteran yang tersebar pada sejumlah desa di Provinsi Jambi.

Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan bahwa program bedah rumah itu merupakan rangkaian memeriahkan HUT Ke-70 RI sekaligus menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk negeri.

Program bedah rumah ini juga menunjukkan bahwa pemerintah sangat konsen dalam masalah perumahan bagi masyarakat. Program itu juga berlangsung di seluruh Indonesia.

"Bedah rumah untuk veteran sebagai syarat makna akan kesadaran Perumnas untuk selalu menghargai perjuangan para pendahulu yang telah berupaya keras dalam memperjuangkan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Nilai untuk kegiatan bedah satu unit rumah sebesar Rp40 juta per rumah. Bantuan tersebut merupakan wujud nyata kepedulian BUMN terhadap para veteran yang telah berjuang merebut kemerdekaan RI pada masa lalu.

Khusus di Jambi, kata Himawan, Perumnas bekerja sama dengan PT Barata dan PTPN VI bersama Zeni TNI bertugas untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Dijelaskan bahwa saat ini sebanyak 25 juta rumah di Indonesia yang dinilai tidak layak huni, termasuk rumah para veteran.

Selain itu, kata Himawan, Perum Perumnas juga memberikan program rumah merdeka, yaitu dengan memberikan potongan harga untuk kalangan menengah ke bawah hingga akhir Agusus 2015.

Perum Perumnas sebagai BUMN yang kerap ditugas khusus untuk melayani masyarakat Indonesia, khususnya menengah ke bawah, peran Perumnas dalam menyediakan rumah selalu menjadi sorotan dan harapan bagi masyarakat Indonesia dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

"Kami berharap ke depannya dukungan penuh dari para pemangku kepentingan guna mewujudkan program sejuta rumah karena bagi kami semestinya merdeka itu adalah terpenuhinya kebutuhan dasar seseorang, termasuk di dalamnya rumah," kata Himawan Arief Sugoto.

Sementara itu, Wakil Komandan Zeni TNI AD di Kota Jambi Mayor Gede Arandana mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik adanya dukungan penuh Perumnas dan BUMN lainnya di Jambi dalam menyelenggarakan bedah rumah untuk para veteran.

"Ini untuk yang pertama kalinya di Jambi dan pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif ini dan berharap akan terus digalakkan," kata Mayor Gede Arandana.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan bergotong royong dengan masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan tersebut.

Kegemberiaan berbeda juga terlihat dari raut wajah para veteran yang menghadiri upacara HUT Ke-70 Kemerdekaan RI di lapangan halaman Balai Kota Jambi.

"Dengan mendapatkan undangan menghadiri upacara proklamasi kemerdekaan RI, menjadi sebuah kebahagian di hati kami," kata salah seorang veteran.

Suratman, veteran di Kota Jambi, mengatakan bahwa momentum hari kemerdekaan ini merupakan rasa tanggung jawab untuk menumbuhkan rasa kecintaan Indonesia, khususnya kepada generasi muda.

"Pada hari kemerdekaan ini semoga lebih membangkitkan para generasi muda untuk meneruskan perjuangan para pejuang yang telah merebut kemerdekaan dari tangan penjajah," kata Suratman yang juga Sekertaris DPD Pepabri Jambi.

Di tengah gempuran krisis moral karena perkembangan zaman, Suratman memandang perlu orang tua memberikan contoh teladan yang baik kepada generasi muda penerus bangsa.

"Pada hari Kemerdekaan ini kami berharap generasi muda menjadi tergugah bahwa pahlawan berjuang dengan mengorbankan harta bahkan nyawa. Semuanya itu tidak mudah," kata Suratman.

Sementara itu, wujud perhatian lain diberikan Pemkot Jambi kepada para veteran yang menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi, yakni pemberian bubur merah putih.

"Bubur ini hadiah yang kami berikan sebagai bentuk rasa syukur dan doa agar perjuangan veteran mendapat hidayah dari Allah SWT," kata Wali Kota Jambi Sy. Fasha.

Sebanyak 70 nampan berisi bubur bewarna merah putih tersebut selain diberikan kepada veteran juga diberikan kepada anggota paskibraka.

"Dahulu, pemimpin kita berjuang mengorbankan nyawa untuk kemerdekaan Indonesia. Hadiah ini kita harapkan dapat membangkitkan nasionalisme kebangsaan," katanya.

Credit  ANTARA News

Di balik seragam kebesaran Paskibraka


Di balik seragam kebesaran Paskibraka
Upacara HUT Kemerdekaan Ke-70 RI. Presiden Joko Widodo (kiri) menyerahkan Bendera Merah Putih kepada anggota Paskibraka Maria Felicia Gunawan (kanan) saat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi 17 Agustus di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8). Seluruh rakyat Indonesia memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 RI. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
 
 
Jakarta (CB) - Menjadi bagian penting dari bagian sejarah peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI merupakan impian terbesar para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Semua ingin memberikan yang terbaik bagi kelancaran upacara HUT RI di Istana Merdeka, Jakarta.

Namun siapa sangka jika di balik kebesaran dan keagungan seragam putih mereka tersimpan banyak cerita bercampuraduk antara harapan, kecemasan, keputusasaan, hingga masa depan yang masih luas membentang.

Anggota Paskibraka 2015 Briand F Pelle dari Papua, misalnya, tak pernah bermimpi mendapatkan amanah sebagai pengerek bendera dan baru ditunjuk pada detik-detik terakhir menjelang tugas pengibaran bendera.

"Kalau tegang itu sih bikin mikir, nanti fokus aja setelah ini kita bikin apa-apa tinggal berdoa agar semua bisa berjalan dengan baik. Sempat kasih longgar-longgar badan supaya tidak gugup," kata pelajar SMA 1 Sentani itu.

Ia menepis rasa khawatir dan galau mengingat dirinyalah wakil Papua yang mendapatkan kesempatan langka itu.

Rasa haru-biru juga dirasakan Zainal Aziz siswa SMAN 1 Payakumbuh, Sumatera Barat, yang pada menit-menit terakhir ditunjuk sebagai pembentang bendera dalam upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 di Istana Merdeka.

"Pas sudah di tiang itu, pas mau menarik itu, timbullah wajah pelatih, wajah orang tua. Alhamdulilah terbentang dengan baik," katanya.

Sebagai manusia biasa, ia merasa grogi luar biasa apalagi seluruh pasang mata masyarakat Indonesia akan lekat menatapnya.

Satu hal yang paling dikhawatirkannya adalah bendera tidak terbentang dengan sempurna atau bahkan talinya terlepas.

Namun semangatnya mampu mengalahkan segalanya bahwa keyakinan membuat siswa kelas XI itu sigap menjalankan tugasnya dengan baik.

Pembawa Baki

Kisah pembawa baki bendera yang akan dikibarkan selalu menarik perhatian.

Pantas jika kemudian posisi itu ibarat menjadi motivasi bagi para anggota Paskibraka dari tahun ke tahun.

Meskipun penentuan sang pembawa baki juga baru dilakukan sesaat sebelum tugas ditunaikan, tetap saja semua berharap ingin mendapatkan tugas mulia itu walaupun berat.

Tidak terkecuali Maria Felicia Gunawan dari SMAK Penabur Gading Serpong Provinsi Banten yang terpilih menjadi pembawa baki bendera dalam upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka pada Senin.

Siswi kelas XI itu mengaku bangga mendapatkan tugas tersebut.

"Yang pastinya, takut mengecewakan, takut enggak bisa kasih yang terbaik, rasa khawatir. Pokoknya takut rasanya karena ini kan sudah dikasih kepercayaan," kata gadis yang akrab disapa Cia itu.

Tampakya wajar jika Cia merasa khawatir akan berbagai hal mulai dari kemungkinan tergelincir saat menuruni tangga karena harus berjalan mundur atau bendera yang dibawanya terjatuh lantaran tertiup angin.

Ia juga harus memiliki mental sekuat baja karena akan disorot kamera dan disaksikan jutaan pasang mata saat membawa bendera itu hingga ke tiang untuk dikibarkan.

Selama itu pula Cia harus memikirkan hal-hal yang membuatnya bahagia agar bisa terus tersenyum.

Dari perjalanannya sebagai anggota Paskibraka, Cia memetik banyak sekali manfaat. Namun yang utama adalah kedisiplinan yang akan menjadi bekal terbaik untuk meraih masa depannya.

Sejarah tidak akan melupakannya sebagai pembawa baki bendera dalam HUT ke-70 RI. Sejarah tidak akan mungkin menghapus prestasi gadis yang bercita-cita menjadi reporter itu.

Senada dengan Cia, pembawa baki yang bertugas untuk mengembalikan duplikat bendera pusaka yang berasal dari Provinsi Gorontalo bernama Rani Noerinsan dari SMAN 3 Gorontalo pun menorehkan sejarah yang sama tahun ini.

Mental Baja

Bukan sembarangan untuk menjadi anggota Paskibraka. Tugas yang dijalankannya pun bukan perkara yang mudah.

Salah satu Pembina Paskibraka 2015, Rizal Hadiatna mengatakan, anggota Paskibraka diseleksi secara berlapis dengan banyak materi tes termasuk psikotes untuk mendapatkan bibit terbaik yang bisa tampil dengan prima saat menjalankan tugas.

Sementara para petugas utama yang membawa baki, pengibar, pengerek dan pembentang bendera diseleksi dengan banyak pertimbangan.

"Pertimbangan utama adalah hasil psikotes karena kita memerlukan kandidat yang bermental baja untuk melaksanakan tugas berat ini," katanya.

Sedangkan soal penunjukan sesaat yang dilakukan menjelang pelaksanaan tugas dimaksudkan agar semua anggota Paskibraka tetap memiliki semangat yang sama.

"Itu dilakukan agar mereka tetap punya semangat dan harapan," katanya.

Namun, di luar semua itu, Paskibraka menjadi salah satu cara negara mengapresiasi dan memberdayakan anak bangsa terbaik.

Paskibraka juga menjadi cara dan kesempatan bagi generasi muda terbaik untuk memberikan sumbangsihnya dalam menorehkan sejarah yang baik bagi bangsa Indonesia.

Ada beragam cerita di balik kebesaran seragam putih Paskibraka yang layak untuk dikisahkan kepada generasi penerus sebagai inspirasi kelak.

Credit  ANTARA News

Jumat, 14 Agustus 2015

Tentara PNG terobos perbatasan, TNI bangun pos di Yakyu, Merauke


Tentara PNG terobos perbatasan, TNI bangun pos di Yakyu, Merauke
Ilustrasi. Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson memeriksa barisan prajurit Yonif 142/Kj Provinsi Jambi saat pelepasan Satuan Petugas Operasi Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia (RI) - Papua Nugini di pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumsel. Jumat (7/8). Sebanyak 450 prajurit Yonif 142/Kj Provinsi Jambi diberangkatkan untuk Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia (RI) - Papua Nugini selama 9 bulan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
 
 
Jayapura (CB) - Pascamasuknya tentara Papua Nugini (PNG) ke wilayah RI tepatnya di kampung Yakyu, Kabupaten Merauke, awal Agustus menjadikan pihak TNI langsung mendirikan pos yang dijaga anggota yang tergabung dalam pasukan pengamanan perbatasan.

"Pendirian pos di kampung Yakyu dilakukan setelah terjadinya kasus tersebut," kata Dandrem 174 Merauke Brigjen TNI Supartodi kepada Antara, Jumat.

Dikatakan, dari laporan yang diterima bahwa satu regu Tentara PNG masuk ke wilayah RI secara ilegal yakni ke kampung Yakyu, Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke pada 7 Agustus 2015.

Tentara PNG datang ke kampung yang dihuni 11 kepala keluarga atau sekitar 70 jiwa membawa bahan makanan yang diberikan kepada warga setempat.

Padahal sejak bulan Juli lalu, Pemkab Merauke sudah mendata dan memberi tanda pengenal yang membuktikan warga negara RI, kata Brigjen TNI Supartodi.

Ketika ditanya tentang adanya laporan penurunan bendera Merah Putih yang dilakukan tentara PNG, Dandrem 174 menegaskan, pihaknya belum bisa memastikan benar atau tidak.

"Belum ada pernyataan di lapangan tentang benar atau tidaknya laporan tersebut," kata Dandrem seraya mengatakan kalau kedatangan tentara PNG secara ilegal ke wilayah Indonesia memang sudah diakui warga setempat.

Kampung Yakyu sendiri berada 1,2 km dari garis batas RI-PNG atau tiga jam melalui perahu motor atau enam jam dengan menggunakan jalan darat.

Credit  ANTARA News


Ilmuwan Coba Merancang DNA Manusia



Ilmuwan Coba Merancang DNA Manusia 
 Ilustrasi riset sains. (Thinkstock/Alexander Raths)
 
 
Jakarta, CB -- Teknologi bernama CRISPR/Cas memungkinkan manusia untuk merancang DNA sesuai keinginan yang akan memicu revolusi bidang genetika dan sel sekaligus meningkatkan harapan tentang cara baru menyembuhkan penyakit termasuk kanker.

Teknologi dengan nama lengkap clustered regularly interspaced short palindromic repeats ini, berupaya melakukan pemotongan DNA dan bisa beroperasi di Deoxyribonucleic acid (DNA) atau Asam deoksiribonukleat manusia.

Ini dapat membantu ilmuwan mempelajari misteri yang tersimpan dalam sel-sel DNA manusia, yang hingga sekarang belum dapat dipecahkan. Tentu saja masih butuh waktu lama, dan dibutuhkan penelitian lanjutan.

Kehadiran CRISPR/Cas diharapkan dapat memungkinkan para ilmuwan untuk menemukan pengobatan akan kanker dan penyakit lain yang disebabkan akan mutasi gen.


Pengobatan penyakit yang disebabkan karena mutasi gen sekarang ini ditanggulangi tanpa mengobati penyebab dasarnya, yaitu mutasi pada susunan gen. Dengan diciptakannya teknologi CRISPR/Cas, para dokter dapat mengobati penyakit-penyakit terebut dari sumber inti penyakit.

Cara bekerja teknologi CRISPR/Cas sama seperti gunting, yaitu dengan memotong DNA-DNA yang mengalami mutasi. Dengan memotong DNA-DNA tersebut, CRIPSR/Cas memicu terjadinya proses perbaikan DNA.

Namun, teknologi CRISPR/Cas ini dipercaya juga dapat membawa beberapa hal negatif bagi manusia, dan karena hal ini, penggunaan penemuan terbaru tersebut dilarang oleh para ilmuwan untuk digunakan sementara waktu hingga dapat terbukti bahwa teknologi ini benar-benar aman untuk digunakan.


Penemuan baru yang memungkinkan manusia untuk merancang DNA dipercaya dapat memancing para orangtua untuk 'merancang' susunan gen calon anak mereka hingga nantinya anak-anak tersebut memiliki penampilan dan tingkat kepintaran seperti yang diinginkan.

Memodifikasi penampilan fisik dan kepintaran seseorang telah lama menjadi bahan perdebatan di kalangan masyarakat.

Dikutip dari situs Live Science, beberapa orang berpendapat bahwa orangtua hanya menginginkan yang terbaik untuk anak mereka dengan merancang DNA mereka. Akan tetapi, kemungkinan akan gagalnya eksperimen perancangan DNA tersebut terlalu besar, sehingga berbahaya untuk dilakukan.

“Jika kita gagal melakukan eksperimen tersebut, lalu apa yang akan kita lakukan pada manusia-manusia hasil eksperimen gagal tersebut? Membuang mereka begitu saja?” ucap Sheldon Krimsky, filsuf dari Tuft University di Massachusetts, Amerika Serikat.

Para ilmuwan lain percaya ada bahaya besar dari teknologi merancang DNA manusia, meskipun sekarang ini belum terungkap secara jelas bahaya dari teknologi baru ini.

Sejauh ini, para ilmuwan mengharuskan diadakannya penelitian lebih lanjut sebelum teknologi baru ini dapat digunakan demi keselamatan bersama.


Credit CNN Indonesia

Lubang Hitam Supermasif Terkecil Ditemukan


Lubang Hitam Supermasif Terkecil Ditemukan  
Ilustrasi Black Hole (dok. Nasa.gov)
 
Jakarta, CB -- Lubang Hitam ini supermasif, alias sangat besar. Tapi bila dibandingkan dengan Lubang Hitam supermasif lainnya, Lubang Hitam yang ditemukan para ahli astronomi dari Universitas Michigan ini adalah yang terkecil.

"Lubang tersebut terletak di tengah-tengah sebuah galaksi yang sangat kecil, dan beratnya sekitar 50.000 kali berat matahari," ujar Vivienne Baldassare dari Universitas Michigan, seperti dikutip CBS News, baru-baru ini.


Apabila dibandingkan dengan Lubang Hitam supermasif lainnya, lubang hitam supermasif satu ini memang tergolong kecil. Menurut situs LA Times, Lubang Hitam supermasif yang baru ditemukan ini berukuran 100.000 kali lebih kecil dibandingkan dengan lubang-lubang lainnya.

Sebagai perbandingan, Lubang hitam supermasif yang terdapat di tengah galaksi Bima Sakti sendiri berukuran antara 4 hingga 5 juta berat Matahari, sehingga terbayang kecilnya lubang hitam supemasif yang baru ditemukan ini.

Dikutip dari situs the Space Reporter, para astronom dapat menemukan Lubang Hitam supermasif kecil tersebut berkat data-data yang diperoleh Chandra X-Ray Observatory dan juga teleskop Clay setinggi 6,5 meter.

Lubang Hitam supermasif tersebut berada di tengah galaksi RGG 118, yaitu sebuah galaksi katai yang berjarak sekitar 340 juta tahun cahaya dari Bumi. Ukuran galaksi RGG 118 yang kecil mengindikasikan bahwa galaksi tersebut belum pernah berinteraksi dengan galaksi-galaksi lain sejak terbentuknya galaksi tersebut.

Belum dapat dipastikan bagaimana Lubang Hitam supermasif dapat terbentuk. Namun, salah satu teori yang ada percaya bahwa Lubang Hitam supermasif terbentuk ketika massa dari bintang mati ambruk ke arah dalam, sehingga terbentuklah medan gravitasi yang sangat kuat. Kuatnya daya gravitasi menyebabkan benda apapun yang terhisap ke dalam Lubang Hitam supermasif akan hancur seketika.

Para astronom berharap bahwa dengan ditemukannya Lubang Hitam supermasif ini, para astronom dapat mengetahui asal-muasal terbentuknya Lubang Hitam supermasif dengan pasti.


Credit  CNN Indonesia