Kamis, 03 Januari 2019
2018, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Embrio Hibrida Manusia dan Domba
Selasa, 01 Januari 2019
NASA Terbang ke Tata Surya Purba di Tahun Baru
Ilustrasi. (REUTERS/James Lawler Duggan)
Jakarta, CB -- Pesawat ruang angkasa NASA akan membuat penerbangan bersejarah pada tahun baru nanti. Pesawat ini akan meluncur ke objek planet terjauh yang pernah dipelajari yakni tata surya purba bernama Ultima Thule.
Pesawat ruang angkasa tak berawak, New Horizons siap melakukan penerbangan pada 1 Januari menuju Ultima Thule.
"Ini benar-benar objek paling primitif yang pernah ditemui oleh pesawat ruang angkasa," kata Hal Weaver, ilmuwan proyek di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins.
Namun, hingga saat ini para ilmuwan tidak yakin tentang ukuran pastinya. Tetapi mereka percaya objek tersebut sekitar 100 kali lebih kecil dari Pluto yang berdiameter hampir 1.500 mil (2.414 kilometer).
Ultima Thule juga berada di area pembekuan ruang. Sehingga diperkirakan menunjukkan bahwa itu mungkin tetap terjaga dengan baik.
"Ultima Thule adalah peninggalan dari pembentukan tata surya," kata Weaver.
Ultima Thule terletak di Kuiper Belt atau Sabuk Kuiper, sebuah cakram kosmik luas yang tersisa dari zaman ketika planet-planet pertama kali terbentuk. Astronom terkadang menyebutnya 'loteng' tata surya.
Para ilmuwan bahkan tidak tahu Sabuk Kuiper ada sampai tahun 1990-an. Sabuk Kuiper dimulai sekitar tiga miliar mil (4,8 miliar kilometer) di luar Matahari, melewati orbit Neptunus yang merupakan planet terjauh dari Matahari.
"Lokasi ini penuh dengan miliaran komet, jutaan objek seperti Ultima yang disebut planetesimal, blok bangunan dari mana planet-planet terbentuk, dan segelintir - beberapa planet kerdil ukuran benua, seperti Pluto," kata Alan Stern, peneliti utama di New Horizons.
"Penting bagi kita dalam sains planet karena wilayah tata surya ini, yang berada sangat jauh dari Matahari, menjaga kondisi aslinya dari empat setengah miliar tahun yang lalu," tambah Stern.
"Jadi, ketika kita terbang dengan Ultima, kita akan bisa melihat bagaimana semuanya kembali pada awalnya."
Pesawat ruang angkasa New Horizons melaju kencang di luar angkasa dengan kecepatan 32.000 mil (51.500 kilometer) per jam, melaju hampir satu juta mil per hari. Dengan kecepatan seperti itu, jika ia menyerang sepotong puing sekecil butiran beras, pesawat ruang angkasa dapat dihancurkan secara instan.
"Kami tidak ingin itu terjadi," kata Stern.
Jika New Horizon selamat dari flyby ini, ia akan mengambil ratusan gambar Ultima Thule, dengan harapan mengungkapkan bentuk dan geologi untuk pertama kalinya. New Horizons mengirim kembali gambar Pluto yang menakjubkan, termasuk bentuk hati yang belum pernah terlihat sebelumnya di permukaannya pada 2015.
Ultima Thule pertama kali ditemukan oleh Hubble Space Telescope pada 2014. Para ilmuwan menemukan pada 2017 bahwa Ultima Thule tidak berbentuk bola tetapi mungkin memanjang. Bahkan mungkin dua benda.
Credit CNN Indonesia
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181227181203-199-356822/nasa-terbang-ke-tata-surya-purba-di-tahun-baru?
Rentetan Peristiwa Sains Penting di 2018
Fenomena super-blue-blood-moon di India akhir Januari 2018. (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui)
Jakarta, CB -- Sepanjang tahun 2018 serangkaian peristiwa sains hingga fenomena yang menerangi langit. Di tahun ini, sains di seluruh dunia juga berduka usai kabar meninggalnya Stephen Hawking pada Maret silam.
CNNIndonesia.com merangkum serangkaian peristiwa di bidang sains yang paling penting sepanjang 2018.
Super-blood-blue-moon
Gerhana bulan biru-merah-total termasuk tak lazim karena terjadi ketika seluruh piringan bulan purnama melintasi bayangan utama Bumi. Dikatakan purnama biru karena merupakan purnama kedua dalam sebulan atau pada 2 Januari 2018.
Gerhana bulan total semacam in langka karena terakhir terjadi pada 1866 atau 151 tahun lalu. Jarak Bumi dan Bulan saat super-blue-blood-mooon diperkirakan berada di posisi terdekat atau perige sekitar 360 ribu kilometer.
Stephen Hawking Tutup Usia
Ahli fisika dan kosmologi Stephen Hawking dikabarkan meninggal dunia di usia 76 tahun pada 14 Maret silam. Hawking berjuang melawan penyakit Leo Gehrig yang dideritanya sejak 1963.
Pencapaian terbesarnya pada 1983 berupa penemuan konsep mekanika kuantum yang menyebut Bumi tak berujung dengan berlandaskan teori gravitasi Albert Einstein. Di tahun 2009, Hawking mengantongi Medal of Freedom dari Presiden AS Barack Obama.
Stephen Hawking tutup usia pada 14 Maret 2018. (Foto: AFP PHOTO / ANDREW COWIE)
Hari Tanpa Bayangan
Fenomena unik saat matahari berada hampir tepat di atas kepala pada 21 Maret lalu membuat bayangan seakan-akan menghilang.
LAPAN menjelaskan peristiwa ini terjadi karena Bumi beredar mengitari matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis rotasi (ekliptika) Bumi yang berbentuk agak lonjong membuatnya bergerak kadang lebih cepat atau lebih lambat dari Matahari.
Gerhana Bulan Terlama
Fenomena gerhana bulan terlama di abad ke-21 dengan durasi 103 menit terjadi di Indonesia ada 28 Juli silam. Gerhana bulan total kali ini merupakan salah satu yang paling istimewa karena posisi bulan berada pada jarah terjauhnya dari Bumi. Bulan akan tampak lebih kecil dari biasanya, kerap disebut micro blood moon.
NASA mencatat fenomena serupa mencapai durasi terpanjangnya pada 18 tahun silam--tepatnya pada 16 Juli 2000. Ketika itu fase gerhana bulan total berdurasi 106 menit.
Micro blood moon di Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Lukisan Gua Tertua di Kalimantan
Tim peneliti gabungan dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (ARKENAS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Griffith, Australia menemukan lukisan hewan abstrak yang menggunakan batu sebagai medium tertua di dunia.
Temuan berupa gambar tapir, daun, tangan, dan jewan abstrak menjadi bentuk karya seni cadas yang ditemukan di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. Peneliti menduga tujuan manusia kala itu menggambar di atas batu untuk menyatakan kepemilikan area dan kemungkinan juga memberi pernyataan peningkatan status, misal dari masa remaja ke dewasa.
Lukisan gua di Kalimantan Timur. (Foto: Arkenas/Kinez Riza)
Ekspedisi Mars
Berbeda dengan ekspedisi yang sudah-sudah, kali ini Lembaga Antariksa AS (NASA) mengirim misi ekspedisi Mars untuk menjelajah inti planet. Misi kali ini NASA mengirim Mars InSight Lander pada Mei lalu dan mendarat pada 27 November.
InSight akan menghabiskan 24 bulan ke depan atau dua tahun waktu Bumi atau sekitar satu tahun Mars untuk mengumpulkan banyak data membuka misteri tentang bagaimana Mars terbentuk. Termasuk meneliti potensi Marsquakes alias gempa bumi di Mars.
Credit CNN Indonesia
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181223115131-199-355816/rentetan-peristiwa-sains-penting-di-2018?
Fenomena Alam yang Akan Terjadi Sepanjang 2019
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Jakarta, CB -- Penduduk di seluruh dunia akan disajikan fenomena alam yang menghiasi langit Bumi sepanjang 2019. Dari mulai supermoon, hujan meteor hingga pencatatan sejarah eksplorasi angkasa oleh manusia akan menghiasi perjalanan sains pada 2019.
Berikut rinciannya:
New Horizons ke Ultima Thule
Tepat Tahun Baru 2019, pesawat luar angkasa Badan Antariksa Amerika (NASA) New Horizons akan mencapai Ultima Thule. Titik itu adalah yang terjauh yang pernah dicapai objek manusia. Ultima Thule berada di Sabuk Kuiper yang jaraknya sekitar 4 miliar mil dari Bumi, berada di dekat Pluto. Bentuknya disebut para astronom mirip kulit kacang.
Sepanjang 31 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019, New Horizons akan terbang, mempelajari, dan memotret objek misterius tersebut.
Hujan Meteor Quadrantids
Pada 2019, Cahaya Bulan yang cerah tidak akan menghalangi hujan meteor tahunan Quadrantids. Hujan itu mulai memuncak sekitar jam 9 malam pada 3 Januari dan berlangsung hingga subuh keesokan harinya.
Menurut EarthSky, Quadrantids dapat menghasilkan 50 hingga 100 meteor per jam. Tetapi pengamat langit perlu menemukan langit malam yang gelap untuk melihat lebih dari satu meteor per menit.
Super Moon
Pada 19 Februari, penduduk Bumi akan melihat supermoon di mana Bulan akan terlihat lebih besar dari ukuran normalnya. Bulan yang jaraknya 356.800 km dari akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi tahun depan.
Super moon akan membuat Bulan terlihat 30 persen lebih terang dan 14 persen lebih besar dibanding purnama lainnya.
Gerhana Bulan Parsial
Pada pertengahan tahun, Indonesia akan mengalami gerhana Bulan sebagian. Fenomena ini akan terjadi pada 17 Juli 2019.
Info Astronomi menulis baha kejadian tersebut akan berlangsung setidaknya selama 5 jam 34 menit dengan fase pasial hanya selama 2 jam 58 menit. Wajah Bulan akan tertutup sebesar 65 persen ke bayangan umbra Bumi.
Masyarakat di Indonesia bisa mulai mengamati pada 01.34 ketika Bulan memasuki bayang penumbra Bumi. Gerhananya sendiri baru akan terlihat mulai 03.01 hingga 5.59 WIB. Puncaknya adalah pada pukul 03.01 WIB.
Hujan Meteor Perseid
Perseid merupakan hujan meteor tahunan yang memiliki intensitas tinggi, antara 50-100 meteor per jam. Hujan ini bisa diamati dengan mudah karena meteornya berwarna cerah. Fenomena ini akan terjadi pada 13 Agustus. Dia bisa diamati di rasi bintang Perseus di belahan utara langit tanpa bantuan teleskop.
Hujan Meteor Orionid
Hujan meteor yang satu ini merupakan remahan Komet Halley yang hanya terlihat dari Bumi setiap 75-76 tahun sekali. Intensitas jatuhnya sekitar 10-20 meteor dalam setiap jam pada puncaknya yang akan terjadi pada 21 Oktober 2019.
Orionid akan bisa diamati di tengah rasi bintang Orion yang membentuk pedang di ekuator langit dan terlihat di seluruh dunia. Puncak hujan akan dimulai pada tengah malam.
Hujan Meteor Geminid
Seperti namanya, hujan meteor ini memiliki titik radian di rasi bintang Gemini. Hujan meteor yang satu ini akan mencapai puncaknya pada 14 Desember dengan intensitas 80 meteor per jam.
Namun berbeda dari hujan meteor lainnya yang umumnya mulai bisa diamati pada tengah malam, hujan meteor Geminid baru dimulai pada pukul 2 dini hari menjelang Matahari terbit. Dia bisa diamati dengan mata telanjang di seluruh dunia.
Hujan meteornya cenderung tebal, berwarna putih dan jatuh dengan cepat. Dia berasal dari komet batuan bernama 3200 Phathon.
Gerhana Matahari Cincin
Penduduk Bumi di Indonesia juga akan disuguhi fenomena gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember. Namun memang tidak semua wilayah bisa melihatnya tepat seperti cincin.
Berdasarkan peta yang disediadakan Eclipse Wise, wilayah Indonesia yang bisa mengamat gerhana Matahari cincin berada di sekitar garis khatulistiwa seperti sebagian Sumatera Utara dan Kalimatan Utara serta Kalimantan Barat.
Daerahnya mulai dari Pulau Simeulue, Sinabang, Pemangkat, Singkawang, Tanjung Selor hingga Derawan. Namun di luar daerah tersebut akan mengalami gerhana Matahari parsial mulai dari 72 persen hingga 92 persen.
Credit CNN Indonesia
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181231184344-199-357608/fenomena-alam-yang-akan-terjadi-sepanjang-2019
Cina Awali 2019 dengan Pendaratan Rover di Bulan
Rover bulan (ilustrasi).
CB, BEIJING -- Banyak dari kita yang ingin mengawali tahun baru dengan sesuatu yang spesial. Kadang kita membuat resolusi dan capaian-capaian apa saja yang ingin diraih selama 12 bulan ke depan. Namun bagi Cina, tak perlu menunggu lama untuk meraih ambisi besar mereka di tahun ini.
Kendaraan luar angkasa rover Chang'e 4 yang kemarin Ahad (30/12) memasuki orbit dekat permukaan bulan, diprediksi akan mendarat di sisi terjauh bulan dalam beberapa hari. South China Morning Post pada Senin (31/12) melaporkan saat Chang'e 4 berhasil mendarat, Cina akan mencatatkan diri sebagai negara pertama yang menjangkau sisi terjauh bulan.
Badan antariksa Cina menyatakan masih memilih kapan waktu yang tepat untuk mendarat. Namun The Smithsonian Institution, kelompok riset dan museum Amerika Serikat, melaporkan kendaraan itu diperkirakan bisa mendarat di kawah Von Karman antara tanggal 1 hingga 3 Januari.
Chang'e 4 diluncurkan di Xichang Satellite Launch Centre di Cina bagian selatan pada 8 Desember silam. Kendaraan tersebut diangkut dengan roket Long March 3B dan masuk ke orbit Cina empat hari kemudian. Sisi terjauh bulan, yang juga disebut sisi gelap bulan, masih menjadi misteri sampai hari ini. Karakteristik dan permukaan sisi gelap bulan disebut berbeda jauh dengan sisi bulan yang terlihat dari bumi.
Pendaratan di sisi gelap itu adalah hal yang menantang karena komunikasi rover dalam bentuk apapun ke bumi akan terhalang belahan bumi lainnya. Untuk mengatasinya Cina merilis satelit Queiqiao atau Magpie Bridge yang menghubungkan bumi dan bulan. Satelit yang dioperasikan dengan jarak 400 ribu kilometer dari bumi ini akan meneruskan sinyal ke rover Chang'e 4 di bulan.
Di bulan, rover tersebut bertugas melakukan observasi astronomi menggunakan radio berfrekuensi rendah, menyurvei permukaan tanah, mendeteksi komposisi mineral dan struktur permukaan dangkal, serta mengukur radiasi neutron dan atom netral.
Peluncuran Chang'e 4 melengkapi fase kedua dari misi Chinese Lunar Exploration Programme (CLEP), satu dari 16 teknologi kunci yang diidentifikasi oleh pemerintah Cina. Sebelumnya sudah ada Chang'e 3 yang rilis pada 2013 namun hanya beroperasi di bulan selama 40 hari karena ada masalah teknis.
"Desain Chang'e 4 telah dikembangkan berdasarkan pendahulunya. Artinya rover ini bisa bekerja setidaknya selama beberapa tahun di bulan," kata Kepala Desain CLEP, Wu Weiren, Agustus tahun lalu. Selanjutnya pada 2020 Negeri Tirai Bambu akan meluncurkan Chang'e 5.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
https://m.republika.co.id/berita/internasional/asia/19/01/01/pkmzlr370-cina-awali-2019-dengan-pendaratan-rover-di-bulan
Senin, 31 Desember 2018
Pesawat Antariksa Cina Bersiap Mendarat di Permukaan Gelap Bulan
Bulan sabit. Daily Express
CB, Shanghai – Sebuah pesawat ulang alik Cina sedang bergerak menuju satu titik pendaratan di sisi gelap bulan untuk pertama kalinya.
Misi luar angkasa ini merupakan misi penting negara itu untuk mengembangkan program antariksa. Cina memang bertekad untuk mengejar ketertinggalan dengan Rusia dan AS dalam eksplorasi antariksa pada 2030.
Lembaga Antariksa Nasional Cina mengatakan pesawat luar angkasa bernama Chang’e-4 ini mulai memasuki orbit yang direncanakan pada Ahad, 30 Desember 2018 untuk bersiap mendarat pada sisi gelap bulan.
“Lembaga ini tidak mengatakan kapan persisnya pendaratan itu akan dilakukan,” begitu dilansir kantor berita Cina, Xinhua News, seperti dikutip Channel News Asiapada Ahad, 30 Desember 2018.
Seperti diketahui, bulan memiliki posisi yang misterius yaitu tidak pernah melakukan rotasi pada posisinya. Ini membuat bagian bulan yang tampak dari Planet Bumi selalu sama.
Sejumlah pesawat luar angkasa dari berbagai negara telah mengitari sisi gelap bulan. Namun, baru kali ini pesawat antariksa bakal mendarat di sana.
Cina meluncurkan pesawat Chang’e – 4 pada awal Desember 2018. Pesawat ini diluncurkan menggunakan roket Long March – 3B. Pesawat luar angkasa ini memiliki mekanisme pendaratan dan sebuah penjelajah untuk mengeksplorasi permukaan bulan.
Xinhua melansir pesawat ini telah memasuki orbit lunar pada pukul 8.55 waktu Beijing. Ini membuat pesawat berada dari 15 kilometer dari permukaan bulan. Pesawat ini pertama kali memasuki orbit bulan pada 12 Desember.
Secara resmi, pesawat ini bertugas melakukan observasi astronomi, survei permukaan dan pengecekan mineral tanah di bulan. Beberapa situs penggemar teori UFO dan alien mengatakan misi lain dari pengiriman pesawat antariksa Cina adalah mengecek adanya aktivitas penampakan UFO di sisi belakang bulan termasuk adanya bangunan dan struktur besar buatan.
Credit TEMPO.CO
https://dunia.tempo.co/read/1160089/pesawat-antariksa-cina-bersiap-mendarat-di-permukaan-gelap-bulan/full?view=ok
Minggu, 30 Desember 2018
Menanti Palapa Ring sambungkan seluruh Indonesia ke internet
Catatan akhir tahun
DISKUSI PROYEK PALAPA RING Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan pemaparan mengenai proyek Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur dalam diskusi bersama media di Jakarta, Senin (19/11/2018). Proyek Palapa Ring merupakan salah satu proyek kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan skema "Availability Payment" untuk pengembangan jaringan "backbone" yang dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan sistem komunikasi kabel laut dan sistem komunikasi serat optik ke 57 kota atau kabupaten yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Jakarta (CB) - Kabar baik untuk infrastruktur jaringan telekomunikasi di Indonesia tahun ini dimulai pada Maret 2018 lalu, Palapa Ring Paket Barat sudah selesai sepenuhnya dapat beroperasi.
Setelah selesai, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibiitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) menggelar uji coba jaringan kepada operator yang berminat selama tiga bulan. Setelah uji coba, pada September lalu BAKTI mengumumkan tarif layanan bagi operator seluler yang ingin memakai kabel serat optik tersebut.
Palapa Ring, proyek jaringan infrastruktur telekomunikasi dengan menggelar kabel serat optik, memiliki misi untuk menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia dengan internet cepat. Pembangunan Palapa Ring difokuskan pada daerah tertinggal, terdepan dan terluar atau biasa disebut daerah 3T.
Palapa Ring dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan letak geografis Indonesia, yaitu Paket Barat, Paket Tengah dan Paket Timur. Seluruh paket Palapa Ring ini diharapkan untuk menjangkau 440 kabupaten/kota, dengan total panjang kabel sekitar 13.000 kilometer di darat dan laut.
Palapa Ring Paket Barat
Paket Barat telah selesai sejak Maret lalu, tidak lama kemudian, Kominfo mengadakan uji coba dan mengumumkan tarif layanan bagi operator yang ingin menggelar jaringan di sana.
Direktur Utama BAKTI, Anang Latif menyatakan saat ini sudah ada dua operator yang memanfaatkan Palapa Ring Paket Barat, yaitu Telkomsel dan Smartfren.
"Sudah Telkomsel. Smartfren sudah. Butuh waktu untuk membangun, bagaimana pun, mereka harus terhubung dengan kita di Batam," kata Anang ditemui di acara diskusi "Menuju Merdeka Sinyal 2020" di Jakarta, Kamis petang.
Meski pun baru dua operator, Anang mengaku sudah ada sekitar 20 operator yang menyatakan minat untuk memanfaatkan Palapa Ring Paket Barat. Dari para peminat tersebut, baru dua operator yang membangun jaringan di Batam agar terhubung dengan Palapa Ring Paket Barat.
BAKTI mengharapkan operator lain akan mengikuti jejak Telkomsel dan Smartfren pada tahun mendatang.
Palapa Ring Paket Barat menjangkau wilayah Riau, Kepulauan Riau hingga Pulau Natuna dengan jaringan laut sepanjang 1.730 kilometer dan darat 545 kilometer.
Palapa Ring Paket Tengah
Palapa Ring Paket Tengah baru saja selesai dibangun per 22 Desember 2018, mencakup kabel serat optik di darat sepanjang 1.326,22 kilometer dan di laut 1.787,06. Paket Tengah ini melintasi provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, SUlawesi Tenggara dan Maluku Utara.
BAKTI menargetkan uji coba jaringan untuk operator dapat berlansung pada awal Januari 2019 selama tiga bulan. Sama seperti skema untuk Paket Barat, pemerintah akan menentukan tarif layanan Palapa Ring Paket Tengah setelah uji coba.
Palapa Ring Paket Tengah juga tidak kalah diminati oleh operator, menurut BAKTI ada sekitar 15 hingga 20 yang tertarik untuk menggunakan infrastruktur di wilayah ini. Salah satu alasannya karena sudah banyak operator yang beroperasi di Manado.
"Mereka akan mulai menghubungkan (ke jaringan Palapa Ring Paket Tengah)," kata Anang.
Palapa Ring Paket Timur
Proyek Palapa Ring Paket Timur akan menghubungkan wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan pedalaman Papua ke jaringan internet cepat melalui kabel serat optik di laut sepanjang 4.426 dan 2.542 kilometer di darat.
Dari ketiga proyek Palapa Ring, hanya Paket Timur yang belum selesai, pada akhir November lalu BAKTI menyatakan sudah terbangun 78 persen. Kondisi geografis di wilayah Timur menyebabkan pembangunan di wilayah ini berjalan lebih lambat dibandingkan dua paket lain.
Faktor keamanan juga turut mempengaruhi pembangunan. Saat perisitwa kekerasan di Kabupaten Nduga beberapa pekan lalu, pembangunan sempat terhenti untuk sementara di lokasi tersebut hingga situasi kondusif.
BAKTI menargetkan Palapa Ring Paket Timur akan selesai pada awal kuarta dua 2019.
"Bulan Maret-April," kata Anang.
Manfaat Palapa Ring
Daerah 3T menjadi momok bagi operator seluler karena mereka harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk membangun infrastruktur di sana. Melalui Palapa Ring, pemerintah berupaya menghadirkan infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi pita lebar (broadband).
Palapa Ring diyakini mampu membantu penyedia layanan seluler dalam penggunaan dana, yang semula disediakan untuk membangun backbone atau tulang punggung dapat dialihkan untuk memperluas akses.
Ilustrasi penggunaannya, operator dapat menarik kabel dari landing station Palapa Ring ke base transceiver station (BTS).
Pemerintah juga akan menyediakan subsidi bagi operator yang akan memakai kabel serat optik Palapa Ring, untuk mendorong operator yang belum masuk ke wilayah-wilayah cakupan proyek ini.
Keuntungan pembangunan Palapa Ring tidak hanya dirasakan oleh operator seluler, tapi berlaku juga bagi masyarakat, mereka bisa mendapatkan akses ke interet. Pulau Natuna, salah satu wilayah yang masuk ke Palapa Ring Paket Barat, kini mendapatkan jaringan 4G.
Palapa Ring dibangun untuk menjawab masalah kesenjangan akses telekomunikasi, termasuk internet. Sejumlah daerah memiliki tarif internet yang lebih tinggi daripada Jakarta, namun, kecepatan akses belum tentu sama.
Pembangunan infrastruktur jaringan ini diharapkan dapat membuat daerah memiliki akses yang sama terhadap telekomunikasi, begitu juga dengan tarifnya.
Credit AntaraNews
https://m.antaranews.com/berita/781775/catatan-akhir-tahun--menanti-palapa-ring-sambungkan-seluruh-indonesia-ke-internet
Astronom Temukan Awan Fosil yang Dibentuk Selama Big Bang
Astronom Temukan Awan Fosil yang Dibentuk Selama Big Bang. Kredit: Tasnim News
CB, Jakarta - Para astronom telah menemukan awan fosil yang dapat dilacak dan memiliki kaitan dengan peristiwa big bang. Penemuan tersebut kemungkinan bisa mengubah hasil penelitian tentang bagaimana bintang dan galaksi tercipta.
"Kami menargetkan peristiwa kuasar, di mana para peneliti sebelumnya hanya melihat bayangan dari hidrogen, bukan dari unsur-unsur berat dalam spektrum kualitas yang lebih rendah," ujar mahasiswa Ph.D dari Austrailia's Swinburne University of Technology Fred Robert, seperti dilansir laman tasnimnews.com, Selasa, 25 Desember 2018.
Awan fosil itu ditemukan oleh Robert dan seorang profesor dari universitas yang sama, Michael Murphy. Awan itu, kata Robert, menerangi pancaran material tertentu yang jatuh ke dalam lubang hitam supermasif.
Mereka melakukan pemantauan menggunakan teleskop optik paling kuat di dunia, WM Keck Observatory, di Maunakea, Hawaii. Awan itu bebas logam. Awan terlihat memisahkan diri dari yang lain di alam semesta, serta hampir tidak berubah sejak kemunculannya.
"Ini memungkinkan kita untuk menemukan fosil langka dengan cepat di teleskop kembar Keck Observatory," kata Robert.
Menurut Robert, awan itu sangat unik, bahkan belum tercemar oleh ledakan bintang. Tingkat logam yang rendah juga menimbulkan pertanyaan tentang asal usulnya. Namun, detail dari penelitian tersebut masih minim. Para peneliti akan mengungkapkan temuannya dalam jurnal Royal Astronomical Society bulan depan.
Ini adalah awan fosil ketiga yang diteliti sejak penemuan yang pertama pada 2011. Sebelumnya ilmuwan Michele Fumagalli dari Durham University menemukan yang pertama, dan profesor Perguruan Tinggi St. Michael John O'Meara menemukan yang kedua sebelum Robert dan Murphy menemukan yang terbaru.
Credit TEMPO.CO
https://tekno.tempo.co/read/1159952/astronom-temukan-awan-fosil-yang-dibentuk-selama-big-bang/full?view=ok
Kaleidoskop 2018: 10 Teknologi Pendukung Aktivitas Manusia
1. Kecerdasan Buatan
Teknologi berbasis cloud atau penyimpanan awan merupakan teknologi penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan. Teknologi cloud pada dasarnya merupakan pengembangan dari sistem komputasi awan (cloud computing).
Sabtu, 29 Desember 2018
Media Rusia Sebut Akan Ada Mega Tsunami Buatan Manusia
Ilustrasi Tsunami. FOTO/ Ist
MOSCOW - Rahasia besar tentang bencana dasyat di muka bumi kembali terungkap, namun bencana itu bukan karena kejadian alam akan tetapi buatan manusia. Tsunami besar yang disebabkan oleh serangan nuklir 'akan melenyapkan Barat', diklaim media Rusia
Media militer di Moskow mengatakan skema mengerikan bisa menghapus Eropa barat, Inggris dan Washington DC tetapi para ahli di Rusia menolak klaim tersebut sebagai 'omong kosong'
Menurut sebuah surat kabar militer Rusia, negara itu memiliki kemampuan untuk meletus gunung berapi Snæfellsjökull di Islandia dengan senjata termonuklir
Gelombang super-tsunami yang disebabkan oleh serangan nuklir Rusia dapat 'memusnahkan Barat', menurut laporan media militer di Moskow.
Klaim tersebut dibuat di surat kabar mingguan militer Rusia 'Military Industrial Courier' dalam edisi terbarunya yang juga menampilkan Vladimir Putin di halaman depannya.
Menurut publikasinya, Rusia memiliki kemampuan untuk meletus gunung berapi Snæfellsjökull di Islandia dengan senjata termonuklir.
Surat kabar itu mengatakan serangan di puncak 4,744 kaki akan menciptakan tsunami begitu besar sehingga bisa menenggelamkan ibu kota Amerika Washington DC.
Dalam skenario suram lainnya, koran itu mengklaim Rusia juga bisa menyerang pulau Jan Mayen di Samudra Arktik yang membanjiri Eropa Barat.
Namun artikel itu telah dikutuk oleh banyak ahli di outlet berita utama di Rusia yang mengatakan proposal itu memalukan, tidak didasarkan pada bukti ilmiah dan tidak bertanggung jawab.
Tulisan yang ditulis oleh Choro Tukembayev, seorang "ilmuwan dan ahli militer" yang mengaku, menunjukkan Washington akan hancur karena aliran teluk yang membentang di sepanjang lautan antara kota dan Islandia.
Dia mengatakan serangan terhadap Snæfellsjökull akan sangat kuat sehingga akan meruntuhkan sisi barat daya gunung berapi dan membalikkan aliran aliran teluk untuk membanjiri Washington.
Ini mengikuti artikel serupa yang mengklaim "jaminan penghancuran Amerika Serikat" melalui serangan nuklir di gunung api super di Taman Nasional Yellowstone dan kesalahan geologi di pantai Pasifik negara itu.
Tukembayev mengklaim "saluran alami" mengalir melintasi Atlantik "mirip dengan terowongan angin".
"Di pintu masuk yang merupakan gunung berapi. Di pintu keluar adalah Washington," tambahnya seperti dilansir dari Mirror, Jumat (28/12/2018).
Tsunami besar-besaran yang serupa dapat menghantam Inggris dan barat Eropa yang "sangat rentan karena bantuan dasar laut dan aktivitas tektonik", kata Tukembayev.
Artikel itu kemudian menjelaskan "kemarahan Thor" akan dilepaskan di Amsterdam - 1.350 mil jauhnya dari Pulau Jan Mayen, yang dikendalikan oleh Norwegia.
Ahli hidrologi terkemuka Yuri Dolotov mengkritik artikel itu, dengan mengatakan: “Ini omong kosong dari sudut pandang geologis.
“Arus Teluk adalah aliran air yang sangat besar. Bahkan jika seluruh gunung berapi Islandia itu dilemparkan ke Teluk Stream, itu akan seperti melemparkan batu bata ke Sungai Volga.
Credit Sindonews.com
https://autotekno.sindonews.com/read/1366449/124/media-rusia-sebut-akan-ada-mega-tsunami-buatan-manusia-1545997342
Selasa, 25 Desember 2018
Asteroid Berbentuk Kuda Nil Terdeteksi Dekati Bumi
Mantan Astronaut Kritik Rencana Pengiriman Manusia ke Mars
Radar memutari Planet Mars
CB, LONDON -- Mantan astronaut Amerika Serikat (AS) Bill Anders mengkritik rencana mengirim manusia ke planet Mars. Andres, 85 tahun seorang astronot Apollo 8, pesawat antariksa pertama yang berhasil mengorbit bulan sebanyak 10 kali pada 1968 mengkritik rencana pengiriman manusia ke Mars.
"Apa yang sangat penting? Mendorong kami pergi ke Mars? Saya kira itu bukan sesuatu yang menarik perhatian publik," kata Andres di Radio BBC 5 Live, seperti dilansir dari ABC News, Senin (24/12).
Misi Apollo 8 sangat penting bagi misi selanjutnya yaitu Apollo 11, di mana pertama kalinya manusia berhasil menginjak kaki di atas bulan. Dalam wawancaranya dengan BBC 5 Live, Andres mengatakan ia sangat mendukung program luar angkasa tanpa awak. Tetapi, menurutnya mengirim manusia ke Mars sebagai sesuatu 'yang hampir konyol'. Ia menyinggung tentang rendahnya minat masyarakat terhadap program yang mahal tersebut.
Meski memiliki peran penting di misi Apollo 8, Andres mengkritik kerja NASA saat ini. Menurutnya, NASA telah berevolusi dengan buruk. Sampai kini menurut Andres NASA telah gagal mengirim manusia ke bulan lagi.
"Sekarang NASA tidak bisa ke bulan, mereka sangat kaku, NASA menjadi program kerja," kata mantan astronot tersebut.
Andres mengakui ia bukan orang yang terkenal karena pendapatnya. Andres mengatakan NASA cukup beruntung dengan apa yang mereka miliki. Tapi Andres sulit mengakui NASA pantas mendapatkan apa yang sekarang mereka miliki. Yaitu anggaran yang sangat besar serta fasilitas yang luar biasa mahal.
Frank Borman, rekan Andres di Apollo 8 dan komandan dalam misi itu memiliki pendapat yang berbeda. Borman mengatakan ia tidak sekritis Andres dalam melihat NASA. "Saya sangat yakin kami harus mendorong eksplorasi tata surya dan saya pikir manusia menjadi bagian dari itu," kata Borman.
Tapi, Borman mengkritik dua pengusaha terkaya di dunia Elon Musk dan Jeff Bezos yang memiliki ambisi untuk menciptakan sebuah koloni di Mars. Musk memiliki SpaceX dan Bezos membangun Blue Origin. Dua perusahaan eksplorasi antariksa terbesar di dunia.
"Saya pikir terlalu banyak gembar-gembor tidak masuk akal tentang Mars, Musk dan Bezos berbicara tentang menempatkan koloni di Mars, itu omong kosong," kata Borman.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
https://m.republika.co.id/berita/internasional/amerika/18/12/24/pk8m28382-mantan-astronaut-kritik-rencana-pengiriman-manusia-ke-mars
Senin, 24 Desember 2018
Rusia Akan Luncurkan Peluncur Misil Berbasis Kecerdasan Buatan
https://id.rbth.com/technology/81054-rusia-peluncur-misil-kecerdasan-buatan-qyx
Minggu, 23 Desember 2018
NASA Ingatkan Hujan Meteor dan Gelombang Pasang Air Laut
https://autotekno.sindonews.com/read/1365162/124/nasa-ingatkan-hujan-meteor-dan-gelombang-pasang-air-laut-1545537563
Sabtu, 22 Desember 2018
Pesawat N219 Amfibi Bisa Mendarat di Sungai dan Laut yang Tenang
Spesies Amfibi Baru Dinamai Donald Trump
Ilmuwan menemukan sebuah amfibi baru dan menamainya Donald Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CB -- Ilmuwan menemukan sebuah amfibi baru dan menamainya dengan nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dilansir dari CNN, amfibi buta yang sering menguburkan kepalanya di pasir diberi nama resmi Dermophis Donaldtrumpi.
Penamaan ini sebagai bentuk penolakan perubahan iklim AS oleh Trump. Nama ini dipilih oleh bos besar EnviroBuild dengan membayar US$25 ribu pada lelang hak nama.
Makhluk kecil tanpa kaki itu ditemukan di Panama. Pemilik EnviroBuild Aidan Bell mengatakan kemampuan amfibi untuk mengubur kepalanya di tanah cocok dengan pendekatan Trump terhadap pemanasan global.
Sebelumnya, ngengat kuning pun sempat dinamai Neopalpa Donaldtrumpi pada 2017.
Perubahan iklim sudah merugikan kehidupan orang Amerika, dari kebakaran hutan hingga banjir, dan akan bertambah buruk, menurut laporan pemerintah AS yang dipublikasikan pada November.
Tanggapan Trump untuk laporan itu adalah, "Saya tidak percaya."
Makhluk yang baru ditemukan adalah jenis caecilian dan hak penamaannya dilelang untuk mengumpulkan uang bagi Rainforest Trust. Para ilmuwan yang menemukan amfibi berukuran 10cm tersebut telah setuju untuk menggunakan nama Dermophis Donaldtrumpi ketika mereka secara resmi mempublikasikan penemuan ini dalam literatur ilmiah.
"Ini adalah nama yang sempurna. Caecilian diambil dari bahasa Latin caecus, yang berarti 'buta', dengan sempurna mencerminkan visi strategis yang telah secara konsisten ditunjukkan Presiden Trump terhadap perubahan iklim," ujar Bell.
Rainforest Trust mengungkapkan sebagai hewan amfibi, hewan berkilau sangat rentan terhadap dampak pemanasan global dan karena itu terancam punah akibat kebijakan iklim yang disebut-sebut.
Direktur Eksekutif Rainforest Trust UK Chris Redston mengatakan melindungi hutan hujan yang tersisa di dunia diakui sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengurangi perubahan iklim, namun setiap hari hampir 70.000 hektar hutan hujan dihancurkan selamanya.
"Kerusakan ini bukan hanya salah satu penyebab utama perubahan iklim, tetapi juga berdampak buruk pada satwa liar yang terancam punah, masyarakat adat dan pola cuaca planet ini."
Credit Credit CNN Indonesia
https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181220095623-199-355116/spesies-amfibi-baru-dinamai-donald-trump
Rabu, 19 Desember 2018
Cina dan Rusia Kembangkan Teknologi untuk Modifikasi Cuaca
Proyek diklaim oleh para pakar berpotensi digunakan oleh militer, karena bisa mengganggu komunikasi satelit yang bisa berguna untuk perang spionase, menurut laporan Daily Mail, 18 Desember 2018.
Dua negara telah melakukan beberapa eksperimen untuk mengubah komposisi kimia atmosfer di langit Eropa dan Cina berencana mengembangkan lebih jauh teknologi ini.
South China Morning Post melaporkan salah satu eksperimen meliputih wilayah luas setara setengah Inggris atau sekitar 126 ribu kilometer persegi dengan ketinggian 500 kilometer di atas langit Eropa Timur.
Vasilsursk, kota kecil di Rusia, mengalami lonjakan listrik yang memiliki partikel sub-atomik bermuatan sepuluh kali lipat dibanding daerah sekitarnya.
Eksperimen ini meningkatkan temperatur gas terionisasi di atmosfer dengan suhu 100 derajat celsius lebih.
Elektron di kirim ke langit dari fasilitas di Vasilsursk yang dibangun selama Perang Dingin.
Eksperimen menghasilkan gelombang mikro sebesar 260 megawatt, daya yang cukup untuk menerangi satu kota kecil, dan mengirimnya ke ketinggian atmosfer.
Data reaksi atmosfer bumi lalu dikumpulkan oleh satelit pengawas Cina, Zhangheng-1.
Ilustrasi stasiun luar angkasa Cina [(China Manned Space Agency via www.sciencealert.com]
Dalam laporan jurnal riset di Earth and Planetary Physics menyebut hasil eksperimen dinyatakan sukses.
Ionosfer bumi tercipta ketika sinar kosmik dari luar angkasa membuat elektron dari atom terpisah dan menciptakan ion, yakni elektron bermuatan.
Pada ketinggian atmosfer, hal ini umum terjadi dan dapat menyebabkan gelombang mikro dan gelombang radio memantulkan partikel bermuatan seperti cermin.
Proses ini memiliki dampak yang signifikan pada bagaimana sinyal radio ditransmisikan pada jarak jauh.
Ketertarikan militer pada ionosfer bukanlah hal baru. Mengubah ionosfer ke wilayah musuh dapat mengganggu atau memutus komunikasi dengan satelit, suatu keuntungan tersendiri jika terjadi perang atau spionase.
Mengubah atmosfer telah memicu ketakutan karena teknologi dapat digunakan untuk memodifikasi pola cuaca, menyebabkan bencana alam dan bahkan mengganggu fungsi otak.
Baik AS dan Uni Soviet mengembangkan situs untuk mengubah ionosfer selama Perang Dingin tetapi Cina telah melipatgandakan upaya ini dan sekarang membangunnya sendiri.
Diduga fasilitas canggih di Sanya, Hainan nantinya mampu memanipulasi ionosfer di seluruh Laut Cina Selatan.
Beberapa telah menyuarakan keprihatinan bahwa teknologi ini dapat dimanipulasi untuk memodifikasi cuaca dan menyebabkan bencana alam, meskipun sebagian besar ahli percaya ini tidak lebih dari teori konspirasi Cina dan Rusia.
Credit tempo.co
Selasa, 18 Desember 2018
Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan
Pesawat ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Diperkirakan pesawat yang dinamakan Baresheet ini akan tiba ke bulan dalam waktu 1,5 bulan. Baresheet sendiri diambil dari bahasa Yahudi yang artinya asal muasal. Peluncuran akan dilakukan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Pesawat ini akan mengukur medan magnet bulan untuk menyelidiki bagaimana bulan terbentuk. Data ini nantinya akan dibagi dengan NASA.
Proyek ini menelan dana Rp1,3 triliun (US$95 juta) dengan dana yang didapat dari para filantropis. SpaceIL, organisasi nonprofit yang mengerjakan proyek ini, telah bekerjasama dengan Israel Aerospace Industries, perusahaan pertahanan terbesar milik negara.
Mereka menyebut pesawat ini juga akan membawa bawaan khusus. Dalam pesawat itu mereka memuat kapsul waktu yang berisi tiga disket digital berisi ribuan file. Disket ini diletakan di ruangan di dalam pesawat oleh seorang petugas di lokasi perakitan pesawat.
File tersebut termasuk gambar oleh anak-anak, gambar simbol-simbol Israel, seperti bendera, lagu dan buku kecil soal Holocaust.
Disket yang akan dibawa pesawat luar angkasa Israel (REUTERS/Amir Cohen)
|
"Hari ini kami menempatkan semua mimpi itu di pesawat luar angkasa seperti para pendoa menempatkan tulisan harapan mereka di Kotel (Tembok Ratapan Tepi Barat), berharap masa depan yang lebih cerah," jelas Yonatan Winetraub, salah satu founder SpaceIL.
Jika pendaratan ini berhasil, pesawat itu akan menjadi pesawat Israel pertama yang mendarat di bulan. Ini juga akan menjadi pesawat swasta pertama yang mendarat di bulan. Israel menjadi negara keempat yang mendarat di bulan.
Proyek ini dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize yang digelar pada 2010. Peneliti yang memenangkan kompetisi ini akan mendapat Rp436,5 miliar (US$30 juta). Kompetisi ini dilakukan untuk menggelitik para ilmuwan dan entrepreneur untuk membuat misi ke bulan dengan biaya rendah.
Meski hadiah ini telah kedaluwarsa Maret lalu dan pemenangnya tak mencapai bulan, tapi tim Israel meneruskan usaha mereka.
"Saat kami memulai proyek ini kami memperkirakan bahwa ini akan jadi proyek dua tahun dan menghabiskan dana kurang dari Rp145,5 miliar (US$10 juta) dengan berat pesawat kurang dari 5 kilogram," jelas co-founder SpaceIL Yariv Bash.
"Dan inilah kami delapan tahun kemudan dengan proyek beranggaran hampir Rp1,4 triliun (US$100 juta)," tambahnya.
Credit cnnindonesia.com
Senin, 17 Desember 2018
Pesawat SpaceShipTwo Virgin Galactic Akhirnya Capai Luar Angkasa
Masa inapnya singkat (SST menembakkan roketnya selama satu menit), tetapi itu cukup untuk memverifikasi pesawat luar angkasa itu serta melakukan empat percobaan ilmiah yang didukung NASA yang mempelajari efek gayaberat mikro dan perangkat yang dapat menangani dukungan kehidupan dan menangkal getaran.
Ruang lingkup yang tersisa dari program ini tergantung pada seberapa banyak pencapaian Virgin Galactic selama penerbangan ini. Tujuannya saat ini adalah untuk mensimulasikan berat saat mengangkut penumpang ke ruang angkasa, dan eksperimennya "sebagian" memenuhi tujuan itu.
Keberhasilan Virgin Galactic berkunjung ke luar angkasa membuat pertanyaan kini ditekankan pada kapan daripada jika, dan menunjukkan bahwa Richard Branson mungkin agak realistis ketika dia berbicara tentang menumpang penerbangannya sendiri dalam beberapa bulan ini.
Credit tempo.co