Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NASIONAL. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Desember 2018

Freeport Tetap Pengelola Meski Mayoritas Saham Dimiliki RI

Freeport McMoran masih akan menjadi pengelola tambang PT Freeport Indonesia, meski Pemerintah Indonesia melalui Inalum mendominasi kepemilikan saham. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).

Jakarta, CB -- Freeport McMoran masih akan menjadi pengelola tambang PT Freeport Indonesia, meski Pemerintah Indonesia melalui PT Inalum mendominasi kepemilikan saham

Diketahui, transaksi divestasi saham Freeport rampung pada Jumat (21/12) kemarin. Usai transaksi, RI resmi menggenggam 51,2 persen saham Freeport Indonesia. Sementara, 48 persen sisanya masih dipegang Freeport McMoran, perusahaan tambang yang berbasis di Amerika Serikat.

Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tambang emas dan tembaga tersebut merupakan tambang terumit di dunia lantaran letaknya di bawah tanah. Dalam hal ini, Freeport McMoran telah terbukti kompeten untuk mengelola dan mengembangkan tambang tersebut. 


Namun, bukan berarti ia meragukan kemampuan para teknisi Indonesia dalam mengelola Tambang Grasberg. 

"Saya sangat yakin engineer Indonesia bisa, hanya kita perlu belajar, suatu hari saya yakin alumni kita bisa. Cuma perlu belajar dari McMoran sebagai best proven operator underground mining(pengelola terbaik tambang bawah tanah)," katanya, Jumat (21/12). 

Saat ini, Freeport Indonesia membangun tambang bawah tanah sepanjang 700 kilometer. Ke depan, Freeport Indonesia akan melanjutkan pembangunan tambang bawah tanah hingga mencapai 1.000 km. 


"Sukses ini akan menggema ke seluruh dunia, jadi banyak perusahaan-perusahaan tambang internasional lain ke Indonesia," imbuh Budi. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengaku manajemen menyiapkan modal sebesar US$14 miliar atau setara Rp203 triliun (mengacu kurs Rp14.500 per dolar AS) untuk pembangunan tambang bawah tanah di Grasberg, Papua. 

"Ada tambahan US$14 miliar lagi sampai dengan 2041," kata Tony. 


Untuk tahun depan, produksi Freeport Indonesia diperkirakan akan menurun lantaran transisi tambang terbuka (open pit) menjadi tambang bawah tanah. Setelah 2020, ia melanjutkan produksi Freeport Indonesia akan kembali normal bahkan meningkat. 

Kemarin, pemerintah lewat Inalum telah melunasi pembayaran divestasi 51,23 persen saham Freeport Indonesia. Inalum membayar US$3,85 miliar atau sekitar Rp56 triliun kepada Freeport McMoRan Inc. (FCX) dan Rio Tinto. 

Usai divestasi ini kepemilikan Inalum meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen. Dari kepemilikan saham sebesar 51,23 persen, pemerintah mengalokasikan 10 persen saham Freeport Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika. 

Hal itu sesuai dengan penandatangan perjanjian antara Inalum dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Mimika pada 12 Januari 2018 lalu.

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20181222110549-85-355695/freeport-tetap-pengelola-meski-mayoritas-saham-dimiliki-ri



Kronologi Upaya RI Kuasai 51 Persen Saham Freeport



CB, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa saham PT Freeport Indonesia sudah dikuasai Indonesia sebesar 51,2 persen. Saham perusahaan tambang ini resmi beralih ke PT Inalum, induk holding pertambangan nasional.


"Saya baru saja menerima laporan dari seluruh menteri yang terkait dari Dirut PT Inalum dan dari CEO PT Freeport. Disampaikan bahwa saham PT Freeport sudah 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Ini dinilai menjadi momen bersejarah. Memang, selama puluhan tahun, tambang emas ini dikelola perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, di bawah bendera PT Freeport Indonesia. Tambang emas Freeport di Papua adalah salah satu yang terbesar di dunia.

Proses pengambilalihan saham Freeport Indonesia pun dimulai, terutama di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip data dari PT Inalum, berikut proses panjang Indonesia hingga bisa menguasai 51 persen saham Freeport Indonesia:

10 Januari 2017

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan untuk meningkatkan kepemilikan negara di PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51 persen dari saat itu sebesar 9,36 persen

11 Januari 2017

Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 1/2017 yang merupakan perubahan keempat PP No. 23/2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara, yang di antaranya memuat tentang:

- Perubahan ketentuan tentang divestasi saham sampai dengan 51 persen secara bertahap

- Kewajiban pemegang Kontrak Karya (KK) untuk merubah izinnya menjadi rezim Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Januari - Agustus

Renegosiasi antara Freeport McMoRan (FCX), pemilik 90,64 persen PTFI, dan pemerintah berlangsung untuk memastikan operasional PTFI dalam jangka panjang. Renegosiasi mencakup 4 hal:

- Divestasi 51 persen

- Kelanjutan operasi PTFI hingga 2041 melalui perubahan KK menjadi IUPK

- Jaminan investasi jangka panjang terkait dengan perpajakan, PNBP dan jaminan regulasi pembangunan smelterdengan deadline operasional pada 12 Januari 2022.

18 April 

MoU antara FCX and pemerintah memberikan jaminan KK akan tetap berlaku hingga ada IUPK yang disetujui bersama beserta jaminan stabilitas investasi.

27 Agustus

Pemerintah dan FCX mencapai kesepahaman untuk:

- PTFI mengubah Kontrak Karya (KK) ke IUPK dan mendapatkan jaminan operasi.

- Pemerintah memberikan jaminan fiskal dan regulasi untuk operasional PTFI.

- PTFI akan membangun smelter dalam jangka waktu 5 tahun.

- FCX bersedia mengurangi kepemilikan saham di PTFI, sehingga entitas Indonesia bisa memiliki 51 persen saham di PTFI.

- Setelah 4 butir di atas disepakati, maka PTFI akan mendapatkan perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041.

September - November

Perundingan Pemerintah RI, Inalum, FCX dan Rio Tinto terkait struktur divestasi.

18 Desember

Kementerian Badan Usaha Milik Negara secara resmi menugaskan Inalum untuk membeli saham divestasi PTFI hingga saham yang dimiliki peserta Indonesia di PTFI mencapai 51 persen.

Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

 

12 Januari 2018

Pemerintah pusat mengalokasikan 10 persen dari saham PTFI untuk Pemda Papua dan Mimika.

18 Februari

Pembahasan hasil due diligence dan valuasi oleh Danareksa, PwC, Morgan Stanley dan Behre Dolbear Australia terkait divestasi saham PTFI.

28 Februari – 11 Juli

Perundingan terkait harga dan struktur transaksi antara Inalum, FCX dan Rio Tinto.

12 Juli

Penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Inalum, FCX dan Rio Tinto terkait dengan harga dan struktur transaksi.

13 Juli – 25 September

Penyelesaian proses divestasi saham, pemberian jaminan fiskal dan regulasi, detail terkait pembangunan smelter, dan tindak lanjutdari HoA.

27 September

Penandatanganan perjanjian terkait divestasi saham PTFI yang terdiri dari:

1. Perjanjian Divestasi PTFI

2. Perjanjian Jual Beli Saham PTRTI

3. Perjanjian Pemegang Saham PTFI

15 November

Dana hasil penerbitan obligasi sebesar USD 4 miliar sudah masuk ke rekening Inalum.

Credit Liputan6.com


https://m.liputan6.com/bisnis/read/3854251/kronologi-upaya-ri-kuasai-51-persen-saham-freeport





51 Persen Saham Freeport Sudah Dilunasi Inalum




CB, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Indonesia telah menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia. PT Inalum telah membayar lunas pembelian saham Freeport Indonesia tersebut.


"Saya baru saja menerima laporan. Disampaikan bahwa saham PT Freeport 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12/2018).


Ia melanjutkan, Jumat ini merupakan hari yang bersejarah karena setelah Freeportberoperasi di indonesia sejak 1973 dan baru saat ini Indonesia bisa menjadi pemegang pengendali.

"Bahwa nantinya income pendapatan baik pajak, non-pajak, royalti lebih baik. Dan inilah kita tunggu. Mendapat laporan terkait lingkungan yang berkaitan dengan smelter telah terselesaikan dan sudah disepakati. Artinya semuanya sudah komplit dan tinggal bekerja saja." tambah dia. 

Jokowi menegaskan, masyarakat di Papua juga akan mendapatkan 10 persen dari saham Freeport yang ada. "Dan tentu saja papua dapat pajak daerahnya.

Credit Liputan6.com


https://m.liputan6.com/bisnis/read/3854237/51-persen-saham-freeport-sudah-dilunasi-inalum





Ribuan prajurit marinir lepas Dankormar Bambang Suswantoro




Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (kiri) didampingi istri Alike Bambang Suswantono (kanan) memberi hormat pada prajurit di atas kendaraan tempur RM-70 MLRS Vampire saat upacara tradisi pelepasan di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/12/2018). Kegiatan tersebut menandai berakhirnya masa jabatan Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono sebagai Dankormar yang selanjutnya akan diemban oleh Mayjen TNI (Mar) Suhartono. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww)


Surabaya (CB) - Ribuan prajurit Marinir wilayah Timur melepas Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, pada kegiatan Exit Briefing di lapangan apel Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra Karangpilang, Surabaya, Jumat.

Bambang Suswantono dalam kesempatan itu  mohon pamit untuk melanjutkan tugas dan jabatan selanjutnya sebagai Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kepala Staf TNI AL (Kasal).  Kedudukannya digantikan oleh Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

 Di depan ribuan prajurit dan PNS Marwiltim, Komandan Korps Marinir menyampaikan sekilas tentang Dharma Bhakti Korps Marinir, mulai awal terbentuknya hingga saat ini, yakni Korps Marinir selalu andil turut serta dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, Korps Marinir juga menunjukkan kepada dunia, bisa hadir dalam rangka perdamaian dunia, tambahnya.

"Yang hadir sudah pernah andil menorehkan sejarah perjalanan Korps Marinir, semua pelaku sejarah berpikir dan berbuat yang terbaik untuk Korps Marinir, kita mempunyai doktrin, dedikasi loyalitas prajurit Korps Marinir yang dulu lebih dikenal dengan prajurit KKO AL," katanya.

 Menurutnya, Semua orang tahu bagaimana loyalitas prajurit Korps Marinir dalam perjalanannya. Pasang surut Korps Marinir   tidak lepas dari keputusan politik, Korps Marinir besar pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1970.

"Awal berganti pemimpin nasional berganti juga reputasi Korps Marinir, setelah itu berdirilah Pasmar 1, kemudian Pasmar 2, berganti pemimpin lagi sekarang ini berdiri Pasmar 3 Sorong. Semua ini adalah komitmen dari Panglima tertinggi untuk memperbesar Korps Marinir yang kita cintai dan kita banggakan ini," katanya dalam siaran pers.

 Ia menjelaskan,  prajurit harus banyak berlatih dan berlatih. Korps Marinir bahkan melaksanakan pelatihannya di pulau-pulau terluar NKRI (Mianggas, Natuna, Dabosikep, Sabang, Merauke, Sorong, Sebatik, Bima) untuk menunjukkan kemampuan.

 "Atas nama pribadi dan keluarga apabila ada kekhilafan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja dalam menjabat Komadan Korps Marinir mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

 Usai memimpin apel khusus, dilanjutkan dengan acara tradisi pelepasan, yaitu Komandan Korps Marinir beserta istri dengan menaiki kendaraan tempur RM 70 Grad dilepas ribuan prajurit Korps Marinir Wilayah Timur dengan melewati lorong gapura yang dibentuk dari kendaraan tempur hingga ke ruang VIP Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir.

Di depan ruang VIP Menbanpur 2 Mar, Komandan Korps Marinir menuliskan pesan untuk prajurit Korps Marinir khususnya prajurit Marwiltim yaitu "Hai Marinir !!! Teruslah untuk Berbuat yang terbaik Bagi Korps Marinir Yang Membanggakan!!".

Kemudian acara dirangkai dengan ucapan terimakasih secara spontan dari prajurit yang rumahnya pernah diperbaiki dalam kegiatan bedah rumah.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan melepas Komandan Korps Marinir beserta Ketua Gabungan Jalasenastri Korps Marinir dari Mako Menbanpur 2 Mar hingga ke Pos satu Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya.

Di sepanjang jalan Komandan Korps Marinir beserta istri disambut dengan lambaian tangan oleh ribuan prajurit Korps Marinir, Jalasenastri dan PNS yang berjajar rapi.

Credit ANTARANews.Com 


https://m.antaranews.com/berita/780299/ribuan-prajurit-marinir-lepas-dankormar-bambang-suswantoro

 

Panglima TNI Mutasi 49 Jenderal TNI,termasuk Kepala Basarnas dan Kapuspen TNI, Ini Daftarnya

    


Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menaburkan bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP, perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018) siang. - TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO


CB--Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi 68 perwira di lingkungan Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).


Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1393/XII/2018, 20 Desember 2018 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, ditetapkan mutasi terdiri dari 39 perwira jajaran TNI AD, 13 perwira jajaran TNI AL dan 16 perwira jajaran TNI AU.

Dari 68 perwira yang dimutasi, terdapat 19 kolonel, sisanya 49 jenderal.

" Mutasi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier perwira tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis," ujar Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12/2018).

"Oleh karena itu, TNI melakukan upaya peningkatan kinerja melalui mutasi dan promosi jabatan personel di tingkat perwira tinggi TNI," tuturnya.

Dalam mutasi itu, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Marsdya TNI Muhammad Syaugi diganti dalam rangka pensiun.

Ia dimutasi menjadi perwira tinggi Mabes TNI AU.

Namun, belum ditentukan perwira yang akan menggantikan Syaugi.

Kemudian, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Santos Gunawan Matondang dimutasi menjadi Wakil Komandan Jenderal Akademi TNI.

Posisi Santos digantikan oleh Brigjen Sisriadi yang sebelumnya menjabat Sesditjen Kekuatan Pertahanan  Kementerian Pertahanan.

Berikut daftar mutasi dan promosi 68 perwira TNI seperti dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Jumat. 

39 Perwira TNI Angkatan Darat:

1. Mayjen TNI Dody Usodo Hargo S., S.I.P., M.M. dari Wadanjen Akademi TNI menjadi Staf Khusus Kasad,

2. Mayjen TNI Santos Gunawan Matondang, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han) dari Kapuspen TNI menjadi Wadanjen Akademi TNI,


3. Brigjen TNI Sisriadi dari Sesditjen Kuathan Kemhan menjadi Kapuspen TNI,

4. Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. dari Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI,

5. Brigjen TNI Darwin Haroen, S.I.P. dari Kapusjarah TNI menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI,

6. Kolonel Kav Prantara Santosa, S.Sos., M.Si. dari Danpusdikter Pusterad menjadi Kapusjarah TNI,

7. Brigjen TNI Drs. Janner Sirait, S.Sos. dari Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),

8. Kolonel Inf Usman Sulandri dari Pamen Denma Mabesad menjadi Pa Sahli Tk. II Ekku Sahli Bid. Ekkudag Panglima TNI,

9. Brigjen TNI Benny Octaviar, M.D.A. dari Kapusjianstra TNI menjadi Pa Sahli Tk. II Intekmil Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI,

10. Brigjen TNI Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr.(Han) dari Pa Sahli Tk. II Intekmil Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI menjadi Kapusjianstra TNI.

11. Mayjen TNI Dominicus Agus Riyanto dari Irjenad menjadi Asrena Kasad,

12. Mayjen TNI Suko Pranoto dari Pangdam XVI/Ptm menjadi Irjenad,

13. Mayjen TNI Dr. Marga Taufiq, S.H., M.H. dari Pangdivif-2 Kostrad menjadi Pangdam XVI/Ptm,

14. Brigjen TNI Tri Yuniarto, S.A.P., M.Si., M.Tr.(Han) dari Dirdok Kodiklatad menjadi Pangdivif-2 Kostrad

15. Brigjen TNI Mirza Agus, S.I.P. dari Danrem 032/WBR (Padang) Kodam I/BB menjadi Dirdok Kodiklatad,

16. Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, S.I.P. dari Danpuslatpur Kodiklatad menjadi Danrem 032/WBR (Padang) Kodam I/BB,

17. Brigjen TNI Eko Erwanto dari Kadislaikad menjadi Staf Khusus Kasad,

18. Brigjen TNI P. Gunung Sarasmoro dari Pati Ahli Kasad Bid. Ilpengtek dan LH menjadi Kadislaikad,

19. Brigjen TNI Rukman Ahmad, S.I.P. dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Ilpengtek dan LH,

20. Brigjen TNI Djashar Djamil, S.E. dari Kadisjarahad menjadi Staf Khusus Kasad,

21. Kolonel Inf Eddy Syahputra Siahaan, S.I.P., M.M. dari Paban Sahli Bid. Kesejahteraan, Koperasi, dan Yayasan Sahli Kasad menjadi Kadisjarahad.

22. Brigjen TNI Sigid Witjaksono, S.I.P., M.Si. dari Dirpalad menjadi Staf Khusus Kasad,


23. Kolonel Cpl Subagyo, S.E., M.M. dari Sekretaris Dislitbangad menjadi Dirpalad,

24. Brigjen TNI Erry Herman, S.E., M.P.A. dari Dirajenad menjadi Staf Khusus Kasad,

25. Kolonel Caj F.F. Fransis Wewengkang dari Wadirajenad menjadi Dirajenad,

26. Brigjen TNI Rubiono Prawiro dari Pati Ahli Kasad Bid. Sosial dan Budaya menjadi Staf Khusus Kasad,

27. Kolonel Czi Amalsyah Tarmizi, S.I.P. dari Paban Sahli Bid. Bahsenpar Pok Sahli Bid. Sosbud Sahli Kasad menjadi Pati Ahli Kasad Bid. Sosial dan Budaya,

28. Brigjen TNI Jeffry Apoly Rahawarin dari Asdep Koordinasi Intelijen Pertahanan Kemenko Polhukam menjadi Asdep Koordinasi Doktrin dan Strategi Pertahanan Kemenko Polhukam,

29. Brigjen TNI Martono dari Kapusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan menjadi Dosen Tetap Unhan,

30. Kolonel Kav Suharto Lebang, S.I.P., M.M. dari Widyaiswara Madya Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan menjadi Kapusdiklat Jemenhan Badiklat Kemhan,

31. Kolonel Inf Aminullah dari Kabag Dukops Binda Sulawesi Tenggara BIN menjadi Kabinda Sulawesi Tenggara BIN.

32. Brigjen TNI Daru Cahyono, S.E. dari Kabinda Lampung BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Rendalgiat Ops Deputi II BIN,

33. Kolonel Czi Drs. Ignasius Wahyu Hadi Prasetyo dari Kasubdit Analisis dan Evaluasi pada Direktorat Rendalgiat Ops Deputi VIII BIN menjadi Kabinda Lampung BIN,

34. Brigjen TNI Teddy Surachmat, S.E. dari Direktur Amerika dan Eropa Deputi I BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Amerop Deputi I BIN,

35. Brigjen TNI Sun Suripto, S.I.P., M.Si. dari Direktur Afrika dan Timur Tengah Deputi I BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Kerjasama Internasional Deputi I BIN,

36. Brigjen TNI Agoes Joesni, S.H. dari Kabinda Jawa Tengah BIN menjadi Agen Madya pada Direktorat Sulawesi dan Nusa Tenggara Deputi II BIN,

37. Kolonel Inf Sondhi Siswanto, S.H. dari Kabagdukops pada Binda Jawa Tengah BIN menjadi Kabinda Jawa Tengah BIN,

38. Brigjen TNI Mundasir, S.I.P., M.M. dari Bandep Ur. Lingkungan Strategi Regional pada Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas menjadi Bandep Ur. Pertahanan Keamanan pada Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas,

39. Brigjen TNI Drs. Sindu Tikno S., M.Si.(Han) dari Diropsdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas menjadi Dirprogbangdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas.

13 Perwira TNI Angkatan Laut:

1. Laksma TNI drg. R.A. Nora Lelyana, M.H.Kes., F.I.C.D. dari Kadiskesal menjadi Staf Khusus Kasal,

2. Laksma TNI dr. I. Dewa Gede Nalendra D.I., Sp.B. dari Karumkital dr. RML Diskesal menjadi Kadiskesal,

3. Kolonel Laut (K) dr. Ahmad Samsulhadi dari Kalakesla Diskesal menjadi Karumkital dr. RML Diskesal,

4. Laksma TNI Ngatminto, S.E. dari Pati Sahli Kasal Bid. Soskumdang menjadi Staf Khusus Kasal,

5. Kolonel Laut (E) Sugiarto, S.E. dari Kasubdis Progla Dispotmar Mabesal menjadi Pati Sahli Kasal Bid. Soskumdang,

6. Laksma TNI Sunaryo, CFrA dari Irbin Itjenal menjadi Ir Pengadaan Itjen Kemhan,

7. Laksma TNI Bernhard Setyabudi Heruyono dari Dirum Kodiklatal menjadi Irbin Itjenal,

8. Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si. dari Sahli C Ops Pangkoarmada II menjadi Dirum Kodiklatal,

9. Laksda TNI R. Achmad Rivai, S.E., M.M. dari Pangkolinlamil menjadi TA Pengkaji Bid. Sismennas Lemhannas,

10. Laksma TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. dari Kas Koarmada I menjadi Pangkolinlamil,

11. Laksma TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S. dari Wadan Seskoal menjadi Kas Koarmada I,

12. Laksma TNI Tatit E. Witjaksono, S.E., M.Tr.(Han) dari Kapuskersin TNI menjadi Wadan Seskoal

13. Kolonel Laut (P) Didik Kurniawan, S.T., M.Si. dari Paban Utama B-6 Dit B Bais TNI menjadi Kapuskersin TNI.

16 Perwira TNI Angkatan Udara:

1. Marsdya TNI Muhammad Syaugi, S.Sos. dari Ka BNPP menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun)

2. Marsma TNI N. Ponang Djawoto dari Dirmat Ditjen Kuathan Kemhan menjadi Sesditjen Kuathan Kemhan,

3. Marsma TNI A. Gustaf Brugman, M.Si.(Han) dari Danpuslat Kodiklat TNI menjadi Kadisminpersau,

4. Marsma TNI Djamaluddin, M.Si.(Han) dari Kadisminpersau menjadi Danpuslat Kodiklat TNI,

5. Marsma TNI Gatot Purwanto, M.Si.(Han) dari Dirum Kodiklat TNI menjadi Pamen Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

6. Kolonel Pnb Tyas Nur Adi dari Danlanud Slm menjadi Dirum Kodiklat TNI,

7. Marsma TNI Gunadi Haryadji dari Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

8. Marsma TNI Yudi Bustami, S.Sos. dari Staf Khusus Kasau menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Sumdanas,

9. Marsma TNI Sugeng Sutrisno dari Pati Sahli Kasau Bid. Strahan menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

10. Kolonel Kes dr. Elisa Samson M., Sp.M. dari Kadep Mata RSPAU dr. S. Hardjolukito menjadi Pati Sahli Kasau Bid. Strahan,

11. Marsma TNI dr. Krismono Irwanto, MH.Kes. dari Kalakespra Saryanto menjadi Pati Mabes TNI AU (dalam rangka pensiun),

12. Kolonel Kes dr. Ferdik Sukma Wahyudin, Sp.S., M.Kes. dari Dokter Pribadi Presiden RI menjadi Kalakespra Saryanto,

13. Marsma TNI Drs. Andy M. Taufik, M.D.S. dari Sekretaris Deputi pada Deputi Bid. Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam menjadi Asdep Koordinasi Intelijen Pertahanan Kemenko Polhukam,

14. Kolonel Lek Anthon Marpaung dari Agen Madya pada Direktorat Sumatera dan Kalimantan Deputi II BIN menjadi Kabinda Riau BIN,

15. Marsma TNI Uganda Irwanto dari Bandep Ur. Pertahanan Keamanan pada Deputi Bid. Pengembangan Setjen Wantannas menjadi Bandep Ur. Lingkungan Strategi Regional pada Deputi Bid. Pengkajian dan Penginderaan Setjen Wantannas,

16. Marsma TNI Toto Boedihardjo, S.H. dari Dirprogbangdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas menjadi Diropsdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mutasi 68 Perwira TNI, Kabasarnas dan Kapuspen TNI Diganti" 








Credit BANGKAPOS.COM


http://bangka.tribunnews.com/amp/2018/12/21/panglima-tni-mutasi-49-jenderal-tnitermasuk-kepala-basarnas-dan-kapuspen-tni-ini-daftarnya


Jumat, 21 Desember 2018

Penampakan Pangkalan Militer di Natuna, Siap Jaga Wilayah NKRI dari Caplokan Negara Asing



Penampakan Pangkalan Militer di Natuna, Siap Jaga Wilayah NKRI dari Caplokan Negara Asing
Apel pasukan gabungan TNI saat peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Selasa (18/12/2018)

CB - Pemerintah Indonesia tak ingin Natuna dicaplok negara lain, setelah melakukan latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dan mengubah nama Laut China Selatan jadi Laut Natuna Utara, kali ini pemerintah meresmikan pangkalan militer di Natuna, Selasa (18/12/2018).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna, meresmikan Satuan TNI Terintegrasi Natuna di Pelabuhan Faslabuh TNI AL, Selat Lampa, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna  yang juga Pangkalan Militer Terpadu Natuna ini dipublikasikan media terbesar Hong Kong South China Morning Posrt (SCMP) berjudul: Indonesia opens military base on edge of South China Sea to ‘deter security threats’

Melansir situs resmi TNI, tni.mil.id, dalam sambutannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini merupakan langkah finalisasi, salah satu program perencanaan strategis jangka menengah, untuk membangun kekuatan TNI yang diharapkan mampu memberikan daya tangkal (detterence effect) terhadap ancaman khususnya di perbatasan.
“Peresmian Satuan TNI Terintegrasi Natuna ini, juga merupakan perwujudan kontinuitas gagasan, dimana perencanaannya melibatkan para Perwira-Perwira TNI lintas generasi, dari Mabes TNI maupun Mabes Angkatan. Pembangunan Satuan TNI Terintegrasi akan terus dilanjutkan di pulau-pulau strategis lainnya sesuai tahapan pembangunan di Renstra berikutnya,” tuturnya.


Panglima TNI menjelaskan bahwa kedepan Satuan TNI Terintegrasi direncanakan akan menjadi bagian dari Komando Gabungan Wilayah Pertahanan yang akan segera dibentuk.

Satuan TNI Terintegrasi saat ini masih berupa Embrio yang terdiri dari satuan-satuan TNI AD yaitu Batalyon Komposit yang diperkuat oleh Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahan Udara dan Baterai Artileri Medan.
Sementara itu, dari Satuan TNI AL selain Pangkalan TNI AL juga terdapat Kompi Komposit Marinir dan fasilitas pelabuhan untuk mendukung operasional Kapal Perang TNI AL, yang beroperasi disekitar perairan Natuna.

Sedangkan Pangkalan Udara TNI AU dilengkapi berbagai fasilitas, seperti Hanggar Integratif dan Hanggar Skuadron Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk mendukung operasional Pesawat Udara TNI.
“Selain itu juga dilengkapi dengan Mess dan Rumah Sakit Integratif, untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh prajurit TNI di Natuna,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016).
Presiden Joko Widodo meninjau kawasan perairan Natuna dari atas KRI Imam Bonjol, Kamis (23/6/2016). (PRESIDENTIAL PALACE/Agus Suparto)
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa Satuan TNI Terintegrasi Natuna masih akan terus berkembang, sesuai peningkatan eskalasi ancaman.

Menurutnya, perencanaan ke depan dimungkinkan untuk menyempurnakan Satuan TNI Terintegrasi menjadi organisasi permanen dan terintegrasi dalam satu komando dan dilengkapi dengan sistem kendali operasi berbasis kemampuan network centric warfare.
Sehari setelah peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Calon presiden petahana Joko Widodo bercerita pengalamannya sebagai Presiden RI beberapa tahun lalu saat harus naik kapal perang ketika ada klaim terkait Pulau Natuna.
"Waktu ada klaim Pulau Natuna itu masuk Laut China Selatan, saya panas, saya bawa kapal perang ke Natuna," kata Jokowi saat berpidato dalam acara Deklarasi Akbar Ulama Madura Bangkalan, Rabu (19/12/2018), di Gedung Serba Guna Rato Ebuh, Bangkalan, Jatim.
Melansir kompas.com, Jokowi mengatakan, saat itu ia ingin menunjukkan Natuna merupakan wilayah teritorial Indonesia.
Terlebih bahwa sekitar 169.000 penduduk yang seluruhnya WNI menempati wilayah tersebut.

"Saya sampaikan Natuna itu di daerah teritorial Indonesia. Karena, penduduk Natuna itu 169.000 penduduk Indonesia," ungkapnya.
Ia menekankan, siapa pun yang menentang hal itu, Pemerintah RI siap menghadapinya.


"Kalau mau ajak berantem, ya kita ramai-ramai, kalau ada yang macam-macam," ucapnya.
Sebelumnya pada acara yang sama, Yenny Wahid menilai, Jokowi sebagai sosok yang meskipun kurus, memiliki mental yang sangat kuat.
"Ada seorang laki-laki kurus menaiki kapal perang, kapal itu mengarungi Natuna. Apa yang dilakukan laki-laki itu? Dia mengambil air wudhu di Samudera yang luas. Maknanya apa? Tekad dari pemimpin Indonesia untuk menegakkan teritorial bangsa kita," paparnya.

Bahkan ketika terjadi persengketaan dengan Tiongkok terkait klaim perairan Natuna, ketika negara lain hanya mengirimkan "lawyer" ke pengadilan internasional, kata Yenny, justru berbeda dengan yang dilakukan Jokowi.
"Tapi tidak, laki-laki kurus ini. Dia bermaklumat bahwa Indonesia itu negara berdaulat," kata Yenny.
Melansir SCMP, pangkalan militer ini diperkuat lebih dari 1.000 personel berada di ujung selatan Laut China Selatan yang disengketakan, di mana klaim teritorial China dan beberapa negara lain saling tumpang tindih.
Di militer Indonesia, satu batalion terdiri dari antara 825 hingga 1.000 personel, sementara satu korps terdiri dari sekitar 100 personel.
Foto-foto di Twitter resmi Pusat Informasi TNI, juga menunjukkan upacara peresmian rumah sakit untuk melayani personel militer di pangkalan tersebut.
Pangkalan tersebut  terletak di Selat Lampa di Pulau Natuna Besar—bagian dari Kepulauan Natuna—salah satu daerah terluar Indonesia dan lebih dari 200 kilometer dari pulau Kalimantan.

Indonesia bukan negara penggugat di Laut China Selatan, tetapi Jakarta dan Beijing telah mengalami beberapa pertikaian maritim di daerah yang kaya sumber daya tersebut, termasuk sengketa pada tahun 2016 ketika sebuah kapal patroli Indonesia menangkap kapal ikan China seberat 300 ton.


Beberapa jam kemudian, sebuah kapal Penjaga Pantai China menabrak kapal nelayan tersebut, sehingga pihak berwenang Indonesia melepaskannya.
Pada upacara peresmian pangkalan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa pos terdepan itu dirancang untuk berfungsi sebagai alat pencegah potensi ancaman keamanan, khususnya di daerah perbatasan, menurut juru bicara militer Kolonel Sus Taibur Rahman.
Collin Koh Swee Lean—seorang analis di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam di Singapura—mengatakan bahwa rencana untuk sebuah pusat militer di Kepulauan Natuna telah dibuat selama bertahun-tahun.
“Peristiwa pada bulan Maret 2016 dengan China memberi lebih banyak dorongan untuk rencana tersebut,” kata Koh.
Aaron Connelly—seorang peneliti di International Institute for Strategic Studies-menggambarkan komentar Jokowi “jelas-jelas adalah retorika kampanye”.
Laut China Selatan adalah lokasi bagi beberapa jalur laut tersibuk di dunia, dan China memiliki klaim wilayah yang tumpang tindih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei, serta Taiwan.
Meskipun China mengakui kedaulatan Indonesia atas Kepulauan Natuna, tapi China menegaskan bahwa kedua negara memiliki klaim yang tumpang tindih terhadap hak-hak maritim dan kepentingan di wilayah tersebut yang perlu diselesaikan—klaim yang ditolak oleh Indonesia.
Tahun lalu, pemerintah Indonesia mempresentasikan peta nasional yang diperbarui, di mana zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia di utara Kepulauan Natuna berganti nama menjadi Laut Natuna Utara. Itu sebelumnya digambarkan sebagai bagian dari Laut China Selatan.
Pada tahun 2002, Indonesia mengganti nama bagian dari Laut China Selatan yang berada dalam ZEE Indonesia sebagai Laut Natuna, kecuali perairan di utara Kepulauan Natuna. Dengan perubahan nama terbaru itu, Laut China Selatan tidak lagi digunakan untuk wilayah perairan Indonesia.
Sesaat setelah perubahan nama tersebut, China menyatakan menentang langkah itu, dengan mengatakan bahwa itu akan menghasilkan komplikasi dan perluasan perselisihan.
Mengubah nama yang diakui secara internasional juga akan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas, dan tidak kondusif bagi hubungan damai antara Jakarta dan Beijing, katanya.
Namun, Indonesia membalas, bahwa Indonesia memiliki hak untuk memberi nama perairan teritorialnya sendiri, dan bahwa Laut Natuna Utara jatuh ke dalam wilayahnya.
Tetapi walau Indonesia fokus untuk melindungi kepentingannya sendiri di sekitar Kepulauan Natuna, bukan berarti Indonesia ingin menentang China, mengingat minat Jokowi dalam menarik investasi China untuk proyek infrastruktur, menurut laporan oleh lembaga pemikir Australia, The Lowy Institute.
“Terlepas dari retorika Jokowi yang tegas tentang hak-hak maritim, Indonesia telah berusaha memastikan bahwa kampanye melawan penangkapan ikan ilegal tidak menargetkan kapal-kapal China; dan dalam diplomasi regional, pemerintahan Jokowi ingin memastikan untuk tidak menyinggung Beijing,” kata Connelly.


Ini foto foto dan video peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna:
1bb
Peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Selasa (18/12/2018)
1aa
Peresmian Pangkalan TNI Terpadu Natuna, Selasa (18/12/2018)
4b
Peresmian Rumah Sakit Integratif Rumah Sakit Dr Yuniarti Wisma Karyani, pendukung Pangkalan TNI Terpadu Natuna.



Credit  medan.tribunnews.com






Rabu, 19 Desember 2018

Panglima TNI Resmikan Pangkalan Kapal Selam di Natuna


Panglima TNI Resmikan Pangkalan Kapal Selam di Natuna
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Pangkalan Kapal Selam TNI AL di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (18/12/2018). Foto/Dokumentasi Penrem 033/WP

NATUNA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan Pangkalan Kapal Selam TNI AL di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (18/12/2018). Selain itu, Panglima TNI juga meresmikan Rumah Sakit Integrasi serta Kompi Komposit di Natuna.

Dalam peresmian itu, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, Kepala Staf Angkatan Darat, Komisi I DPR RI, Pangdam I/BB Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Danrem 033/WP Brigjen TNI Gebriel Lema, serta pejabat TNI dan FKPD Prov Kepri dan Kabupaten Natuna.

Panglima TNI mengatakan, pembangunan pelabuhan dermaga Kapal Selam TNI AL dan peresmian Kompi Komposit Terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan fasilitas dan sarana prasarana bagi TNI, sehingga dapat meningkatkan kemampuan teknis dan taktisnya secara optimal. Panglima TNI menjelaskan, sesuai rencana tata ruang kawasan, maka pangkal TNI akan terus dikembangkan dengan adanya pangkalan Kapal Selam dan Kompi Komposit Terintegrasi.

"Baru ini dapat memenuhi unsur kematraan yang lengkap, maka diharapkan dapat bekerja secara sinergis dan untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan di wilayah Indonesia secara cepat,” ujar Panglima TNI dalam keterangan tertulisnya yang diterima.

Selanjutnya, kata Hadi, dengan adanya peresmian Rumah Sakit Integrasi dapat membantu pelayanan kepada prajurit TNI dan PNS serta masyarakat yang ada di wilayah Natuna. Rumah sakit ini fasilitasnya sangat lengkap serta dengan dokter spesialis yang secara bergantian akan melayani TNI dan masyarakat di wilayah Natuna.

"Rumah sakit ini menyediakan fasilitas untuk seluruh prajurit dan masyarakat di Natuna, tuntutan dan tantangan pelayanan kesehatan, dapat memberi pelayanan terbaik. Tetapi saya juga berharap agar tidak banyak orang yang masuk ke rumah sakit. Artinya kita harus hidup sehat,” ujarnya Panglima TNI.

Setelah meresmikan rumah sakit, Panglima TNI menggelar bakti sosial seperti pengobatan masal, sunatan, operasi bibir sumbing, dan lainnya di komplek TNI AU, setelah itu Panglima TNI beserta rombong bergegas menuju Selat Lampa mengunakan Pesawat Helikopter disambut dengan Regu Jajar Kehormatan TNI AL. Diawali upacara Parade, Peresmian Pelabuhan Kapal Selam serta Kompi Komposit Terintegrasi ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Panglima dan di dampingi seluruh Kepala Staf Angkatan. 




Credit  sindonews.com



Senin, 17 Desember 2018

LAPAN dan PT DI Sedang Kembangkan N219 Amfibi



Prosesi pemberian nama pesawat N219 yang dipimpin Presiden  Joko Widodo di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 10 November 2017. TEMPO/Subekti
Prosesi pemberian nama pesawat N219 yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 10 November 2017. TEMPO/Subekti

CB, Tangerang Selatan - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219 jenis amfibi. Proyek ini untuk menjangkau daerah yang hanya bisa dijangkau oleh pesawat yang bisa mendarat di air.

"Pesawat ini butuh 200 jam terbang lagi untuk disertifikasi, kita kembangkan untuk bisa mendarat di air," kata Kepala Program pesawat N219 Lapan Agus Ariwibowo saat ditemui usai workshop Composite Float Development For Amphibious Aircraft yang berlangsung di Puspiptek, Jumat 4 Desember 2018.
Menurut Agus, LAPAN mengembangkan floating atau alat untuk mengambang di atas permukaan air dalam tiga tahun belakangan ini. "Saat ini Indonesia juga sedang mengembangkan wisata bahari, maka dari itu kami menyesuaikan kebutuhan untuk bisa pesawat mendarat di dekat resort penginapan," ujarnya.

Dengan dikembangkannya wisata bahari ini, kata Agus, LAPAN akan memproduksi pesawat amphibi pada 2019. Target dari pemerintah Indonesia di tahun pertama enam sampai 12 pesawat.


"Kalau yang memesan pesawat N219 ini juga sudah banyak, sekitar 140 dari airlines seperti dari Kartika, Merpati, kemudian dari maskapai luar negeri juga ada," kata dia.



Credit  tempo.co





Panglima Akan Resmikan Pangkalan Kapal Selam TNI di Natuna



Panglima Akan Resmikan Pangkalan Kapal Selam TNI di Natuna
Prajurit TNI menggelar gladi resik upacara berupa parade pasukan yang diikuti Batalyon Komposit dan Kompi Komposit Marinir. Foto/KORAN SINDO/Muhammad Bunga Ashab


NATUNA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan meresmikan Pangkalan Kapal Selam TNI Angkatan Laut (AL)  di Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa 18 Desember 2018.

Untuk mempersiapkan acara peresmian, prajurit TNI menggelar gladi resik upacara dengan parade pasukan yang diikuti Batalyon Komposit dan Kompi Komposit Marinir.

Gladi resik disaksikan langsung Kamandan Komando Resort Militer (Danrem 033/Wira Pratama  Brigjen TNI Gabriel Lema, Komandam Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IV  Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno serta perwakilan dari Markas Besar TNI.

Gladi resik juga dimeriahkan demonstrasi terjun payung serta manuver empat pesawat F-16 Fighting Falcon.

Danrem 033/WP Brigjen TNI Gabriel Lema mengatakan, pangkalan baru itu akan memenuhi unsur kematraan yang lengkap di wilayah Kepri, khususnya Natuna. 

"Di samping itu diharapkan seluruh personel TNI dapat bekerja secara sinergis dan untuk menghadapi ancaman serta memitigasi persoalan di wilayah Indonesia secara cepat,” kata Gabriel dalam keterang tertulisnya.




Credit  sindonews.com



Minggu, 16 Desember 2018

Gunung Soputan Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 7.500 Meter

Abu vulkanik setinggi 5.809 mdpl berwarna kelabu akibat letusan gunung Soputan, menutupi langit di atas Desa Kota Menara, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).

CB, JAKARTA — Gunung api Soputan, Sulawesi Utara mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 7.500 meter (kurang lebih 9.309 meter di atas permukaan laut). Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBG dari Pos Pengamatan Gunung api Soputan, erupsi terjadi pada 16 Desember pukul 08.57 Wita.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan dan barat daya,” kata Kepala bagian Hubungan Masyarakat BMKG Hary Tirto Djatmiko dalam keterangan tertulisnya, Ahad (16/17).
Dia mengatakan, berdasarkan data, erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 30 menit. Saat ini, aktivitas kegempaan masih tinggi dan masih tremor letusan menerus.
Gunung api Soputan berada pada status Level III dengan keterangan Siaga. Karena itu, berdasarkan informasi KESDM, Badan Geologi, PVMBG dari Pos Pengamatan Gunung api Soputan, Hary menyampaikan sejumlah rekomendasi, pertama, masyarakat tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-barat daya sejauh 6,5 km yang merupakan daerah bukaan kawah. Hal itu bertujuan menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran.
Kedua, mewaspadai terjadinya ancaman aliran lahar, terutama dari sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti Ranowangko, Lawian, Popang, dan Londola Kelewahu.
Ketiga, jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Tujuannya, mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan.


Credit REPUBLIKA.CO.ID

Hilangnya Miliarder Amerika di Lembah X, Memicu Kopassus Ungkap Fakta Hutan Papua

Pasukan Khusus TNI melakukan terjun payung. - roda2blog.com

Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.


CB - Beberapa bulan sebelum Kopassus diturunkan ke pedalaman Papua, temuan potongan kaki Michael Rockefeller menggegerkan dunia. Isu yang terhembus saat itu, ada suku kanibal di wilayah timur Indonesia.

Kopassus dikirim ke wilayah timur Indonesia, untuk mengecek kebenarannya. Banyak fakta mengejutkan terungkap berkat itu.

Peristiwa ini terjadi pada 1961, saat putra raja minyak Amerika Serikat yang super kaya itu hilang saat melakukan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini.

Michael Rockefeller merupakan anggota keluarga Rockfeller, satu di antara keluarga terkaya di dunia.

Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.

Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu itulah, sepotong kaki itu kemudian dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller.

Keluarga terkaya dunia

John Davison Rockefeller seorang pebisnis Amerika Serikat. Ia memiliki perusahaan minyak Standard Oil, yang menjual minyak di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan ke-20.

John D Rockefeller (smithsonian magazine)

John D Rockefeller merupakan miliarder pertama dalam sejarah dunia dan dianggap sebagai orang terkaya dalam sejarah Amerika, dan mungkin orang terkaya dalam sejarah dunia.

Dia mendirikan petusahaan Standard Oil (SO) yang bergerak di bidang pertambangan minyak bumi dan penjualan hasil olahannya bersama William A. Rockefeller, kakaknya serta dengan beberapa mitra, yakni Henry Flagler, Jabez A. Bostwick, Samuel Andrews, dan Stephen V Harkness.

Bisnisnya berkembang pesat. Setelah beberapa tahun berbisnis, produk-produk SO (seperti bahan bakar dan kerosin) makin terkenal dan permintaan masyarakat pun makin banyak, sehingga perusahaan inipun menghasilkan keuntungan yang banyak juga. Tercatat, pada masa jayanya, Standard Oil menguasai 90 persen pangsa pasar penjualan olahan minyak bumi di Amerika Serikat.

Seiring perkembangan bisnis,  kekayaan Rockerfeller ikut terdongkrak. Dalam waktu relatif singkat, Rockefeller menjadi orang terkaya di Amerika Serikat, pada waktu itu.

Ilustrasi Kopassus (Wallpaper/Film Merah Putih memanggil)

Dia menjadi orang Amerika pertama yang tercatat memiliki kekayaan lebih dari 1 jita dolar Amerika. Menjadi catatan, dalam inflasi saat ini, kekayaan Rockefeller tercatat mencapai 336 juta dolar Amerika. Jumah itu membuatnya sebagai orang terkaya dalam sepanjang sejarah Amerika, bisa jadi dalam sejarah dunia.

Rockefeller menghabiskan masa tua di rumahnya di Westchester County, New York. Sebagian besar kekayaannya, ia gunakan sebagai ajang filantropi dengan mendirikan beberapa lembaga yang pada akhirnya memiliki peran signifikan di bidang kesehatan, pendidikan, dan riset ilmiah. Satu di antara lembaga riset medisnya dapat mengembangkan cara untuk memusnahkan virus penyebab demam kuning.

Rockefeller juga mendirikan University of Chicago dan Rockefeller University dan mendanai pendirian Central Philippine University di Filipina.

Kopassus ke Papua

Beberapa waktu setelah temuan kaki Michael Rockefeller, RPKAD mengirimkan misi ke pedalaman Papua.

Saat itu, hutan di wilayah itu masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk oleh RPKAD (Kopassus; sekarang).

Kabar kematian Rockfeller, yang keluarga miliarder, dengan cara yang sangat tragis itu menjadi perhatian dunia internasional. Termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.

Rumor keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.

Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, 7 anggota pasukan baret merah (RPKAD/Kopassus), 5 anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan 3 warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta 1 wartawan TVRI, Hendro Subroto, melaksanakan ekspedisi ke Lembah X. Lokasinya di lereng utara Gunung Jayawijaya.

Tim ekspedisi yang berjumlah total 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.

Lokasie ekspedisidisebut sebagai Lembah X dan berada di lereng utara Gunung Jayawijaya. Tempat itu berpemandangan indah sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah manusia dari luar.

Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing. Dimungkinkan merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang dialami oleh Rockfeller, tapi itu belum ada bukti.

Dengan risiko yang tinggi itu, pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo, berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Dalam menjalankan ekspedisi, semua anggota militer mengenakan seragam militer lengkap, bersenjata senapan serbu AK-47 dan pistol, parang, tali-temali dan lainnya.

Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara, Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara. Sintong melakukan itu dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.

Lalu sesuai rencana, tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.

Salah lokasi 

Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan. Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.

Dengan perhitungan seperti itu, maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.

Apalagi meski bersenjata lengkap para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

Itu pun merupakan tembakan yang dilepaskan ke atas untuk tujuan menakut-nakuti. Semua tim akhirnya bisa melakukan penerjunan dengan selamat.

Tapi, Lettu Sintong yang seharusnya mendarat di padang ilalang yang jauh dari perkampungan suku terasing, justru mendarat di tengah kampung.

Dia langsung dikepung oleh warga yang hanya mengenakan koteka sambil mengacungkan tombak, panah dan kapak batu.

Sadar sedang menghadapi bahaya dan masih terbayang oleh suku ganas pemakan manusia, secara reflek Sintong memindahkan posisi senapan AK-47 di bahu ke posisi di depan dada serta mengokangnya.

Tapi Sintong terkejut ketika melihat senapan AK-47-nya ternyata tanpa magazin karena terjatuh saat terjun.

Dengan kondisi senapan AK-47 tanpa peluru, jelas sama sekali tidak berguna jika harus menghadapi warga suku terasing yang terus memandanginya secara curiga sambil mengacungkan semua senjata tradisional itu.

Tiba-tiba, Sintong melihat magazin tempat peluru yang jatuh itu berada di antara warga suku. Magazin itu sedang ditendang-tendang seorang pemuda yang mungkin merasa bingung dengan benda asing itu.

Di luar dugaan, pemuda itu mengambil magazin dan memberikannya kepada Sintong. Sebuah pertanda bahwa warga suku itu ingin bersahabat.

Sintong akhirnya membiarkan saja ketika sejumlah warga suku menyentuhnya, lalu memeganginya. Warga suku melakukan itu untuk memastikan bahwa ‘manusia burung’ yang jatuh dari langit itu masih hidup dan merupakan manusia seperti mereka.

Waswas pemakan daging

Meski diliputi oleh perasaan waswas dan awalnya merasa akan diserang dan ‘dimakan’, semua tim ekspedisi ternyata diperlakukan secara bersahabat dan kemudian bisa berinteraksi secara normal dengan suku terasing itu.

Sebagai suku terasing dan menggunakan bahasa yang saat itu tidak bisa dipahami, semua anggota tim ekspedisi pun harus belajar keras memahami bahasa setempat dengan cara mencatatnya.

Kopassus (AMMOchambers)

Seperti diduga, meski bukan merupakan suku kanibal, suku terasing di Lembah X masih sangat primitif dan sama sekali. Suku itu belum mengenal korek api, cermin, pisau, pakaian, apalagi kamera televisi yang bisa merekam mereka.

Warga suku Lembah X juga masih lari tunggang langgang setiap ada pesawat lewat atau sedang melaksanakan dropping logistik. Mereka mengira sebagai burung raksasa yang akan menyambarnya.

Semua warga suku juga takut air dan tidak pernah mandi dan untuk minum. Mereka mengandalkan tanaman tebu liar.

Kebiasaan memakan tebu itu secara tidak sengaja sekaligus berfungsi sebagai sikat gigi, sehingga semua warga suku giginya tampak putih bersih.

Klise film hilang di jeram

Meski sempat mengalami musibah ketika sejumlah perahu karet yang ditumpanginya terbalik di jeram dan tim NBC kehilangan rekaman film yang sangat berharga, semua tim ekspedisi bisa pulang selamat pada akhir Desember 1969.

Bagi anggota RPKAD dan Kodam Cenderawasih ekspedisi Lembah X terbilang sukses, karena menginspirasi ekspedisi berikutnya yang kemudian dikenal sebagai Ekspedisi Nusantara Jaya.

Kopassus dan SAS (Kolase/ist)

Tapi bagi kru NBC, ekspedisi itu gagal total karena telah kehilangan semua rekaman yang bernilai jutaan dollar.

Kisah tentang hilangnya Michael Rockefeller ini masih menjadi misteri sampai sekarang.

(Naskah ini dikompilasi dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009, dan beberapa sumber lain terkait Rockefeller)





Credit TRIBUNJAMBI.COM

Aksi Kopassus yang 'Manly Banget' Viral, Pejabat AS Baru 'Teriak-teriak' saat di Pesawat

Atraksi Debus Kopassus - Capture/YouTube

Aksi Kopassus ini kemudian viral di antara netizen Amerika Serikat. Banyak yang menyebut 'manly' alias cowok banget.

CB - Saat mengetahui Kopassus ternyata punya kemampuan seperti ini, wajar saja mertua KSAD Jenderal TNI Andika Pratama berani merayapi sarang ular kobra. 

Mertua Jenderal TNI Andika Pratama, AM Hendropriyono, pernah merayap sejauh 4,5 Km di hutan Kalimantan untuk mendekati markas pemberontak. 

Ketika itu, pada 1963-1966, AM Hendropriyono berpangkat kapten. Pasukan Kopassandha, sekarang Kopassus, mendapat misi bertempur melawan pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).

Di situlah kemampuan tempur pasukan elite ini diuji. Kopassandha harus melalui medan rimba liar dengan risiko serangan mendadak dari musuh. Untuk menyelesaikan misi seperti itu, butuh latihan fisik dan mental kuat, melebihi kemampuan tentara negara-negara lain.

Kenyang beladiri

Ahli beladiri Kopassus tak diragukan lagi mempunyai kemampuan yang mumpuni.

Atraksi Debus Kopassus (Capture/YouTube)

Bahkan dengan kemampuan beladiri tersebut berhasil mempermalukan seorang master karate asal Jepang yang didatangkan ke markas Kopassus.

Cerita ini beredar sejak 1960-an, saat pelatih silat melakukan sparring partner melawan pelatih karate Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Dua ahli bela diri itu memiliki kemampuan yang tinggi.


Memang, kehebatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kerap membuat decak kagum masyarakat.

Meski dengan segala keterbatasan, prajurit TNI mampu bersaing bahkan mengalahkan prajurit negara lain yang didukung peralatan lebih canggih nan lengkap.

Mental patriotisme tak diukur sekedar dengan alat.

Sudah banyak cerita terdengar, bagaimana prajurit TNI berhasil melibas lawan hingga menggentarkan mental musuh.


Mulai dari mengusir kapal perang Malaysia hingga cerita heroik prajurit yang tertembak, namun mampu menghabisi 83 orang musuh.

Ilustrasi: Geladi bersih HUT Ke-70 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015).(KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO) (KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO)

Kisah tentang sepak terjang Komando Pasukan Khusus ( Kopassus) dalam medan pertempuran takkan pernah ada habis-habisnya dan aksinya selalu menuai decak kagum.

Mulai dari latihan yang sangat keras dan berbahaya sampai operasi militer sengan misi sulit di gunung, hutan, laut bahkan bandara sudah pernah dilakoni oleh pasukan elite ini.

Tapi, meskipun kenyang bertarung, Kopassus nampaknya tidak pernah puas dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga mendorong mereka untuk terus berlatih dan berlatih.

Mainkan 4 golok di tangan

Melansir dari Cerita Prajurit, ada peristiwa yang cukup unik pada 1960, saat Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).

Saat itu Komandan Kopassus,Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, memutuskan untuk memanggil pelatih master karate untuk melatih prajurit RPKAD.

Pelatih karate ini bukanlah orang sembarangan mengingat sudah mendapat lisensi sebagai master karateka.

Tak berselang lama, latihan karate pun digelar untuk meningkatkan kemampuan bela diri prajurit RPKAD.

Hal yang menarik terjadi pada sesi sparring atau latih tanding antara guru Karate melawan seorang prajurit RPKAD.


Kisah Prajurit Kopassus (IST)

RPKAD pada saat itu diwakili oleh Haji Umar yang terkenal sebagai pendekar silat, serta mampu memainkan 4 golok sekaligus dan memutarnya seperti baling-baling.

Keduanya bersiap sebelum melakukan sparring.

Pertarungan dimulai, para prajurit yang ikut berlatih antusias dan penasaran tentang pihak manakah yang akhirnya akan menjadi pemenang.

Namun, hal yang sungguh terduga terjadi.

Ketika baru mengeluarkan beberapa jurus saja, Haji Umar sudah sukses menyikat pelatih karate tesebut hingga tersungkur dan KO.

Sontak saja kawan-kawannya langsung riuh dan tertawa terbahak-bahak menyaksikan pertarungan tersebut.

Ilmu kanuragan atau biasa diketahui banyak orang di Indonesia dengan debus.

Tribunjambi.com melansir intisari online, Kopassus selalu mempertunjukkan kekuatan mereka dengan atraksi debus di depan pasukan-pasukan elit negara lain.

Alhasil, banyak tentara yang sudah gentar duluan melihat aksi Kopassus sebelum mengetahui secara langsung kekuatannya dalam jalani misi.

Mulai dari memakan beling, minum darah ular dan menggigit ular berbisa hidup-hidup sudah menjadi rutinitas saat melaksanakan atraksi debus itu.

Terbaru, Sekretaris Pertahanan AS, James Mattis berkunjung ke Jakarta, Indonesia pada 24 Januari 2018.

Dilansir dari Daily Caller, dia berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara untuk mempererat hubungan pertahanan antar negara.

Saat kunjungannya ke Jakarta, ia disambut oleh aksi Kopassus yang membuatnya geleng-geleng.

Debus Kopassus dan Jenderal Pentagon AS (Kolase/Ist)

Di hadapannya, para Kopassus yang sudah terlatih menampilkan aksi-aksi mendebarkan.

Di antaranya aksi minum darah ular kobra, berjalan di atas bara api dan memecahkan balok beton dengan kepala.

Hal tersebut rupanya tak biasa ia lihat di AS sehingga membuatnya kagum sekaligus keheranan.

Ia bahkan terlihat menyeringai sepanjang pertunjukan.

James Mattis disambut dengan tabuhan genderang, aksi-aksi debus dan puncaknya ia disuguhi dengan aksi para Kopassus yang ditulis Daily Caller dengan "mencengkeram kepala kobra, menggigit kepalanya dan meminum darahnya."

Saat di pesawat menuju Vietnam ia mengutarakan kekagumannya.

"Ular tadi! Kau lihat? Cara mereka memegang ular-ular itu lalu mempontang-pantingkan mereka hingga mereka kelelahan lalu meminum darahnya. Saat tentara bisa melakukan hal-hal seperti itu, mereka pasti bisa melakukan hal yang lebih besar."

Keahlian meminum darah ular berguna bagi para tentara untuk bertahan hidup di hutan dengan pasokan air dan makanan yang minim.

Viral di Amerika

Aksi para Kopassus ini kemudian viral di antara netizen Amerika Serikat.

Netizen AS banyak membicarakan hal ini di media sosial dan membagikan berita sambutan debus tersebut.

Banyak dari mereka yang menganggap aksi tersebut sebagai hal yang mengagumkan, karena tentara Indonesia dapat berjalan di atas api dan memecah balok baton dengan kepala.

Meminum darah ular juga mereka bicarakan sebagai hal yang "manly" alias cowok banget.

Walaupun begitu tentu saja ada kontra yang datang dari aktivis penyayang binatang yang menyebut aksi membunuh ular teresebut keji dan tak terlalu penting.

Atraksi Debus Kopassus (Capture/YouTube)

Selain menampilkan atraksi tersebut di atas, Kopassus juga memamerkan hasil latihan mereka dalam mengadang teror dan serangan.

Prajurit Kopassus dikenal tangguh dan berkemampuan lebih dibandingkan prajurit lainnya. Di antaranya ilmu meringankan tubuh, menjilat golok panas, dan ditusuk jarum di beberapa anggota badan.

Cerita mengagumkan tentang Kopassus bukan satu itu saja. Sederet misi diselesaikan pasukan khusus ini dengan gemilang.







Credit  TRIBUNJAMBI.COM