CB, Jakarta - Presiden Xi Jinping
mengingatkan seluruh pejabat top Cina militer dan sipil untuk waspada
terhadap segala resiko dan segera mengambil langkah pencegahan yang
dapat membahayakan stabilitas dan reformasi Cina.
Xi menyerukan hal tersebut pada ratusan pejabat dari seluruh provinsi dan daerah otonom yang dipanggil ke Beijing untuk sesi studi Partai Komunis tentang pengendalian risiko pada Senin, 21 Januari 2019.
Dalam pidato pembukaan, Xi mengatakan kepada gubernur, menteri, dan jenderal senior bahwa meskipun ekonomi Cina secara umum bekerja dengan baik, pertahanan tetap harus dijaga untuk mengantisipasi potensi gangguan di masa depan.
"Kita harus menjaga kewaspadaan lebih tinggi. Kita harus tetap waspada terhadap insiden yang tidak terduga juga mengambil langkah-langkah untuk mencegah ancaman yang sangat mungkin terjadi tetapi tidak kita sadari," kata Xi seperti dikutip kantor berita negara Xinhua.
Dalam pidatonya, Xi meminta seluruh pejabat untuk memperhatikan pengendalian risiko yang dihadapi Beijing di bidang politik, ekonomi, ideologi, dan teknologi.
Xi menyoroti pentingnya sains dalam keamanan nasional. Ia menyerukan lebih banyak lagi inovasi dan teknologi dari Cina. Seruannya ini datang karena dorongan inovasi Beijing telah berada di bawah pengawasan ketat oleh Barat dalam beberapa tahun terakhir. Adanya tuduhan spionase dan penipuan di perusahaan Huawei merupakan salah satunya.
Chen Daoying, seorang ilmuwan politik yang berbasis di Shanghai, Cina mengatakan fokus sesi studi ini menggarisbawahi tantangan Beijing setelah peristiwa yang telah mempengaruhi stabilitas di Cina selama setahun terakhir.
"Beijing menunjukkan citra negara adikuasa selama kongres partai ke 19 dan kepercayaan terhadap Beijing telah jatuh dari puncaknya ke titik terendah dalam setahun terakhir," kata Chen seperti dilansir South China Morning Post.
Selama dua kali kongres partai dalam satu dekade pada tahun 2017, Xi bersumpah untuk menghadirkan solusi Cina dan kebijaksanaan Cina kepada dunia. Hal ini dipandang dapat menjadi tantangan untuk Barat. Namun, ide tersebut berubah dengan cepat setelah perang dagang dengan AS pada bulan Juli 2018.
Menurut Chen, partai perlu mendapatkan dukungan untuk pertemuan Kongres Rakyat Nasional mendatang pada Maret 2019 sekaligus menjaga stabilitas negara.
Puluhan pejabat provinsi menyusun ulang jadwal pertemuan kongres tahunan mereka demi menghadiri sesi studi bersama Presiden Xi Jinping. Sesi ini diharapkan akan berlangsung selama empat hari.
Xi menyerukan hal tersebut pada ratusan pejabat dari seluruh provinsi dan daerah otonom yang dipanggil ke Beijing untuk sesi studi Partai Komunis tentang pengendalian risiko pada Senin, 21 Januari 2019.
Dalam pidato pembukaan, Xi mengatakan kepada gubernur, menteri, dan jenderal senior bahwa meskipun ekonomi Cina secara umum bekerja dengan baik, pertahanan tetap harus dijaga untuk mengantisipasi potensi gangguan di masa depan.
"Kita harus menjaga kewaspadaan lebih tinggi. Kita harus tetap waspada terhadap insiden yang tidak terduga juga mengambil langkah-langkah untuk mencegah ancaman yang sangat mungkin terjadi tetapi tidak kita sadari," kata Xi seperti dikutip kantor berita negara Xinhua.
Dalam pidatonya, Xi meminta seluruh pejabat untuk memperhatikan pengendalian risiko yang dihadapi Beijing di bidang politik, ekonomi, ideologi, dan teknologi.
Xi menyoroti pentingnya sains dalam keamanan nasional. Ia menyerukan lebih banyak lagi inovasi dan teknologi dari Cina. Seruannya ini datang karena dorongan inovasi Beijing telah berada di bawah pengawasan ketat oleh Barat dalam beberapa tahun terakhir. Adanya tuduhan spionase dan penipuan di perusahaan Huawei merupakan salah satunya.
Chen Daoying, seorang ilmuwan politik yang berbasis di Shanghai, Cina mengatakan fokus sesi studi ini menggarisbawahi tantangan Beijing setelah peristiwa yang telah mempengaruhi stabilitas di Cina selama setahun terakhir.
"Beijing menunjukkan citra negara adikuasa selama kongres partai ke 19 dan kepercayaan terhadap Beijing telah jatuh dari puncaknya ke titik terendah dalam setahun terakhir," kata Chen seperti dilansir South China Morning Post.
Selama dua kali kongres partai dalam satu dekade pada tahun 2017, Xi bersumpah untuk menghadirkan solusi Cina dan kebijaksanaan Cina kepada dunia. Hal ini dipandang dapat menjadi tantangan untuk Barat. Namun, ide tersebut berubah dengan cepat setelah perang dagang dengan AS pada bulan Juli 2018.
Menurut Chen, partai perlu mendapatkan dukungan untuk pertemuan Kongres Rakyat Nasional mendatang pada Maret 2019 sekaligus menjaga stabilitas negara.
Puluhan pejabat provinsi menyusun ulang jadwal pertemuan kongres tahunan mereka demi menghadiri sesi studi bersama Presiden Xi Jinping. Sesi ini diharapkan akan berlangsung selama empat hari.
Credit tempo.co