WASHINGTON
- Militer Amerika Serikat (AS), untuk pertama kalinya, berencana untuk
membeli dua baterai sistem pertahanan rudal Iron Dome dari Israel.
Pentagon telah meminta Kongres untuk menyetujui anggaran USD373 juta
guna pembelian perisai misil canggih itu.
Ketertarikan Amerika terhadap senjata pertahanan rezim Zionis itu dilaporkan Inside Defense pada hari Rabu (16/1/2019). AS jarang membeli senjata dari negara asing baik karena keunggulan teknologinya maupun karena alasan keamanan nasional.
Menurut laporan Inside Defense, militer Amerika berusaha untuk memperoleh dua baterai Iron Dome dengan 12 peluncur, dua sistem radar, dua sistem manajemen pertempuran dan 240 rudal intersepsi pada tahun 2020. Tujuannya, untuk memberikan perlindungan sementara pasukan darat AS terhadap kendaraan udara tak berawak, mortir, roket, artileri dan rudal jelajah di zona konflik di seluruh dunia.
Ketertarikan Amerika terhadap senjata pertahanan rezim Zionis itu dilaporkan Inside Defense pada hari Rabu (16/1/2019). AS jarang membeli senjata dari negara asing baik karena keunggulan teknologinya maupun karena alasan keamanan nasional.
Menurut laporan Inside Defense, militer Amerika berusaha untuk memperoleh dua baterai Iron Dome dengan 12 peluncur, dua sistem radar, dua sistem manajemen pertempuran dan 240 rudal intersepsi pada tahun 2020. Tujuannya, untuk memberikan perlindungan sementara pasukan darat AS terhadap kendaraan udara tak berawak, mortir, roket, artileri dan rudal jelajah di zona konflik di seluruh dunia.
Rencana
Pentagon untuk mengakuisisi perisai rudal rezim Zionis itu sejatinya
sudah setahun lalu, namun tidak dipublikasikan. Laporan permintaan
persetujuan kepada Kongres itu setebal 14 halaman dan tertanggal 26
Oktober 2018. Laporan itu berasal dari eksekutif akuisisi Angkatan Darat
AS Bruce Jette.
"Berdasarkan analisis biaya, jadwal dan kinerja, Angkatan Darat (telah memutuskan untuk); mengisi dua baterai IFPC sementara dari Iron Dome pada (tahun fiskal) 2020," bunyi dokumen yang diterima Kongres.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri. Sistem ini telah menjadi andalan rezim Zionis dari dalam menghadapi ancaman roket, mortir hingga rudal balistik canggih dari Iran, Suriah, Hizbullah hingga Hamas.
"Berdasarkan analisis biaya, jadwal dan kinerja, Angkatan Darat (telah memutuskan untuk); mengisi dua baterai IFPC sementara dari Iron Dome pada (tahun fiskal) 2020," bunyi dokumen yang diterima Kongres.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri. Sistem ini telah menjadi andalan rezim Zionis dari dalam menghadapi ancaman roket, mortir hingga rudal balistik canggih dari Iran, Suriah, Hizbullah hingga Hamas.
Dokumen
Angkatan Darat AS yang diserahkan ke Kongres mengatakan bahwa
berdasarkan analisis biaya dan hasil simulasi baru-baru ini, sistem Iron
Dome (Kubah Besi) adalah pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan
persyaratan yang mendesak.
"Sistem Iron Dome memberikan nilai terbaik bagi Angkatan Darat berdasarkan pada jadwal, biaya per pembunuhan, magazine depth, dan kemampuan melawan ancaman tertentu," lanjut dokumen tersebut.
"Sistem Iron Dome memberikan nilai terbaik bagi Angkatan Darat berdasarkan pada jadwal, biaya per pembunuhan, magazine depth, dan kemampuan melawan ancaman tertentu," lanjut dokumen tersebut.
Credit sindonews.com