Hamas dan Fatah telah berselisih sejak Hamas merebut Gaza pada 2007 dari Fatah.
CB,
GAZA -- Kementerian Dalam Negeri Palestina di bawah Hamas mengambil
alih dalam mengelola perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir.
Langkah ini dilakukan sehari setelah otoritas Palestina yang berbasis di
Ramallah tiba-tiba menarik personelnya dari sana.
Dilansir
Anadolu Agency, Selasa (8/1), otoritas Palestina
mengatakan pihaknya menarik personelnya dari sana untuk memprotes
tindakan keras Hamas terhadap anggotanya di Jalur Gaza. Namun
faksi-faksi Palestina mengecam langkah otoritas tersebut, dan
memperingatkan penarikan itu akan memperdalam keretakan Palestina.
Hamas
dan Fatah telah berselisih sejak Hamas merebut Gaza pada 2007 dari
Fatah setelah melalui pertempuran jalanan. Ketegangan antara keduanya
kemudian meningkat pekan lalu. Berbagai kalangan menilai ketegangan ini
adalah yang "paling serius" sejak penandatanganan perjanjian
rekonsiliasi terakhir pada Oktober 2017 di Mesir.
Fatah,
yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menuduh Hamas
menangkap ratusan anggota kelompoknya di Gaza menjelang peringatan 54
tahun pendirian Fatah. Namun tuduhan ini dibantah oleh Hamas.
Pada
hari Jumat, penyerang bertopeng menyerbu markas Perusahaan Penyiaran
Palestina di Kota Gaza. Serangan ini sendiri dikecam oleh Hamas.
Otoritas Palestina kemudian mengambil kendali penyeberangan Rafah dari
Hamas pada akhir 2017 di bawah perjanjian rekonsiliasi yang diperantarai
Mesir antara kedua kelompok.