Rabu, 22 Februari 2017
Eropa Dihantui Radioakif Maut, AS Kirim Pesawat "Sniffer Nuklir"
LONDON - Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat “sniffer nuklir” atau pendeteksi ledakan nuklir ke Inggris setelah muncul kecemasan radioaktif mematikan menyebar di seluruh Eropa. Pesawat WC-135 Constant Phoenix telah mendarat di RAF Mildenhall, Inggris, pekan lalu.
Laporan kekhawatiran menyebarnya partikel radioaktif maut di seluruh Eropa itu muncul di tengah tuduhan bahwa Rusia menguji coba senjata nuklir, baik di wilayah timur Rusia, yang dekat Arktik.
Kepastian dengan penyebaran radioaktif mematikan di seluruh Eropa sedang diselidiki. Stasiun kualitas udara di Norwegia, Finlandia, Polandia, Republik Ceko, Jerman, Prancis dan Spanyol telah mendeteksi keberadaan Iodine-131.
Partikel Iodine-131 itu dilaporkan muncul dari Eropa timur. Terdeteksinya partikel itu memicu tuduhan bahwa pemerintah Presiden Vladmir Putin telah menguji coba senjata nuklir di Novaya Zemlya, dekat Kutub Utara.
Namun, CTBTO (Organisasi Perjanjian dan Pelarangan Tes Nuklir) mengesampingkan tuduhan uji coba senjata nuklir oleh Rusia.
“Jika uji coba nuklir yang berlangsung melepaskan I-131, maka itu juga akan melepaskan banyak isotop radioaktif lainnya,” bunyi pernyataan CTBTO.
”Tidak ada isotop fisi nuklir lainnya yang telah diukur pada tingkat tinggi dalam hubungannya dengan I-131 di Eropa sejauh ini,” lanjut CTBTO, seperti dikutip Mail Online, Rabu (22/2/2017).
Organisasi yang mengoperasikan sistem pemantauan di seluruh dunia ini mengatakan bahwa tidak perlu dikhawatirkan tentang laporan menyebarnya Iodine-131 di Eropa.
”Tidak ada deteksi di atas tingkat historis yang telah diamati,” imbuh CTBTO.
Pesawat WC-135 pernah digunakan untuk mendeteksi penyebaran partikel berbahaya dari ledakan nuklir setelah bencana Chernobyl di Ukraina—saat itu masih Soviet—pada tahun 1986.
Credit sindonews.com
China Kecam Patroli Kapal AS di Laut China Selatan
BEIJING - China mengaku menentang dan mengecam tindakan negara-negara lain dengan dalih kebebasan navigasi yang menggerogoti kedaulatan mereka. Pernyataan ini merujuk pada patroli yang dilakukan oleh kapal induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.
"China selalu menghormati kebebasan navigasi dan penerbangan yang dinikmati semua negara sesuai dengan hukum internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam sebuah pernyataan.
"Tapi, kami secara konsisten menentang negara yang relevan mengancam dan merusak kedaulatan dan keamanan kami di bawah bendera kebebasan navigasi," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/2).
Dia kemudian mengatakan, China berharap negara-negara yang relevan dapat berbuat lebih banyak untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Pekan lalu, Angkatan Laut (AS) AS menyatakan, mereka kembali memulai patroli di kawasan Laut China Selatan, setelah beberapa pekan absen melakukan patroli. AL AS mengatakan, kapal yang turut melakukan patroli di Laut China Selatan adalah kapal induk USS Carl Vinson.
Komandan kelompok patroli, Laksamana James Kilby, mengatakan pelatihan yang dilalukan pasukannya di Pasifik seminggu terakhir, sebelum akhirnya berpatroli di Laut China Selatan telah meningkatan efektivitas dan kesiapan kelompok dalam menghadapi situasi apapun.
Credit sindonews.com
Dramatis, 2 Jet Tempur Jerman Cegat Pesawat Pembawa 345 Orang
BERLIN - Adegan dramatis terjadi di wilayah udara Jerman, di mana dua pesawat jet tempur mencegat dan mengawal pesawat komersial yang membawa 345 orang. Pencegatan atau intersepsi dilakukan dua jet tempur Jerman setelah pilot pesawat sipil itu hilang kontak dengan petugas kontrol lalu lintas udara.
Semula pesawat Jet Airways 9W 118 dengan 330 penumpang dan 15 awak sedang melakukan perjalanan dari Mumbai, India, ke Heathrow, Inggris. Namun, pilot pesawat tiba-tiba hilang kontak dengan petugas kontrol lalu lintas udara ketika pesawat melintas di wilayah udara Cologne.
Otoritas terkait Jerman mengerahkan dua pesawat Eurofighter Typhoon sesaat setelah menerima informasi soal pilot Jet Airways yang hilang kontak dengan petugas kontrol lalu lintas udara.
Aksi pencegatan oleh dua jet tempur itu juga direkam kru pesawat British Airways yang terbang di belakang pesawat Jet Airways. Insiden ini sejatinya terjadi Kamis lalu, namun baru diungkap hari Selasa.
Rekaman pencegatan pesawat yang berlangsung dramatis itu telah diunggah ke Facebook oleh akun CirrusPilot. Video itu viral di media sosial dan telah dilihat lebih dari 1,2 juta kali.
”Rekaman yang luar biasa dari Angkatan Udara Jerman mencegat Jet Airways 777-300ER yang menuju London (dari Mumbai) kemarin, setelah gagal untuk merespons frekuensi ATC (kontrol lalu lintas udara) secara tepat,” tulis CirrusPilot.
”Pesawat British Airways yang membuntuti menangkap rekaman di dekat Cologne, Jerman. Pilot JA melihat Eurofighters dan setelah berbicara selama frekuensi darurat pesawat menuju London,” lanjut CirrusPilot.
Sementara itu, pihak maskapai Jet Airways juga telah mengonfirmasi kejadian itu dalam sebuah pernyataan. ”Kontak antara Jet Airways 9W 118, dari Mumbai ke Bandara Heathrow, London dan ATC setempat sempat hilang saat terbang di atas wilayah udara Jerman,” bunyi pernyataan Jet Airways, seperti dikutip Daily Mirror, Selasa (21/2/2017).
”Komunikasi telah dipulihkan dalam beberapa menit,” lanjut pernyataan tersebut.
Credit sindonews.com
Tolak Kenakan Hijab, Capres Prancis Batal Temui Mufti Libanon
BEIRUT - Marine Le Pen, salah satu calon Presiden Prancis membatalkan pertemuan dengan Grand Mufti Libanon. Batalnya pertemuan ini dikarenakan Le Pen menolak untuk menggunakan hijab, yang meruapakan syarat wajib bila ingin menemui Grand Mufti.
"Anda dapat menyampaikan hormat saya kepada Grand Mufti, tapi saya tidak akan menutupi diri," kata Le Pen kepada wartawan di Beirut, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (21/2).
Kantor pers Grand Mufti mengatakan, mereka telah memberitahu kepada asisten Le Pen, jika politisi senior Prancis itu wajib menggunakan penutup kepala bila ingin melakukan pertemuan dengan pemimpin spiritual Libanon tersebut.
Le Pen sendiri diketahui sudah berada di Libanon sejak akhir pekan lalu. Kunjungan Le Pen ke Libanon ditujukan untuk meningkatkan popularitasnya, sebagai bagian dari kampanye pencalonan dia sebagai Capres Prancis.
Jajak pendapat mengatakan Le Pen mungkin mendapatkan nilai tertinggi di babak pertama pemungutan suara pada bulan April, tapi kemudian dia mungkin akan kalah dalam pemilu putaran kedua pada bulan Mei.
Credit sindonews.com
Tolak Pakai Penutup Kepala, Le Pen Batal Temui Ulama Libanon
Le Pen berkunjung ke Libanon dalam
rangka memperbaiki dan meningkatkan citranya sebelum memasuki arena
pemilihan umum presiden Perancis pada April mendatang. (Reuters/Aziz
Taher)
"Kalian dapat menyampaikan rasa hormat saya kepada imam besar, tapi saya tidak akan menutupi diri saya," ujar Le Pen sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (21/2).
Dengan perbaikan citra ini, Le Pen berharap akan mendulang banyak suara dari para warga Perancis yang berasal dari Libanon.
Ia pun sudah bertemu dengan presiden Libanon yang berlatar belakang agama Kristen, Michael Aoun, juga Perdana Menteri beragama Islam, Saad al-Hariri.
Kantor Derian mengaku kaget ketika Le Pen membatalkan pertemuan ini. Menurut seorang sumber, mereka sebelumnya sudah memberikan informasi bahwa Le Pen diminta untuk memakai penutup kepala saat bertemu dengan Derian.
Perancis memang dikenal sebagai negara sekuler yang melarang penggunaan simbol-simbol keagamaan di tempat umum.
Namun lebih dari itu, Le Pen sendiri memang dikenal sebagai sosok yang anti-Muslim dan imigran. Ia bahkan mengatakan bahwa kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum Amerika Serikat merupakan momentum tepat untuk kebangkitan populis di Perancis.
Belakangan, partai Le Pen melunakkan pernyataannya mengenai Muslim dan imigran, diperkirakan untuk menarik dukungan dari warga mayoritas.
Credit cnnindonesia.com
AS keluarkan kebijakan rinci untuk menindak imigran gelap
Kebijakan-kebijakan baru itu dirancang "untuk menghentikan imigrasi gelap serta memudahkan pendeteksian, penangkapan, penahanan serta mengusiran orang-orang asing yang tidak memiliki izin memasuki atau berada di Amerika Serikat," demikian bunyi sebuah dokumen yang berjudul "Penerapan Kebijakan-kebijakan Presiden Terkait Peningkatan Pengamanan Perbatasan dan Penegakan Hukum Keimigrasian".
Dokumen tersebut ditandatangani pada Senin oleh sekretaris DHS, John Kelly, bersamaan dengan satu dokumen lainnya yang berjudul "Memorandum Penegakan Hukum Keimigrasian untuk Melayani Kepentingan Nasional."
Langkah-langkah besar yang digarisbawahi dalam dokumen-dokumen tersebut antara lain terkait perekrutan lebih banyak petugas Bea Cukai dan Pengamanan Perbatasan dan pengembangan program yang memberi wewenang lebih kuat bagi Kelly dalam mengarahkan operasi di lapangan.
Dokumen itu juga mencakup rencana untuk mulai membangun pagar dinding di sepanjang perbatasan AS-Meksiko serta meningkatkan upaya untuk "mengembalikan orang-orang asing ke negara-negara yang berdekatan."
Dokumen soal pengamanan perbatasan juga menyatakan bahwa nota tersebut "merupakan pedoman bagi semua personel departemen dan pengganti semua kebijakan, perintah, arahan, yang bertentangan serta pedoman-pedoman lainnya menyangkut masalah ini."
Dokumen-dokumen itu dikeluarkan setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani dua perintah eksekutif pada akhir Januari. Perintah dikeluarkan Trump dengan tujuan untuk meningkatkan pengamanan perbatasan serta membatasi imigrasi ilegal di seluruh negeri.
Satu perintah eksekutif serupa yang ditandangani Trump telah dimentahkan oleh hakim-hakim federal. Perintah tersebut berisi larangan bagi para imigran dan warga negara dari tujuh negara Timur Tengah untuk memasuki AS.
Petugas-petugas federal dalam beberapa pekan terakhir ini telah melancarkan penggerebekan di seluruh wilayah AS dan menahan ratusan imigran gelap, menurut laporan media massa, demikian Xinhua.
Credit antaranews.com
Keluarkan Aturan Baru, AS Bisa Deportasi Jutaan Orang
Pemerintahan Donald Trump kembali mengambil langkah tegas pada imigran. (REUTERS/Yuri Gripas)
Perintah ini mengkhawatirkan seluruh komunitas imigran AS, di mana jutaan orang di antaranya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun keluarga dan rumah di negara tersebut.
Para pendatang yang kebanyakan datang dari Meksiko dan Amerika Tengah ini pertama kalinya terancam dideportasi setelah berdekade.
Namun John Kelly, Menteri Keamanan Negara yang mengeluarkan perintah ini dalam dua memo, mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang telah meliputi sumber daya pemerintah.
"Peningkatan imigrasi ilegal di perbatasan selatan telah berkembang di luar kapasitas badan federal dan sumber dayanya, serta menciptakan kerentanan keamanan nasional untuk Amerika Serikat," ujarnya dalam salah satu memo yang dikutip AFP, Selasa waktu setempat (21/2).
Peraturan baru ini mempermudah patroli perbatasan dan petugas imigrasi untuk segera mendeportasi imigran ilegal yang mereka temukan, dengan hanya sedikit pengecualian, pada prinsipnya yakni untuk anak-anak.
Prioritasnya tetap mengarah pada imigran ilegal dan siapapun yang terjerat kasus kriminal.
Walau demikian, orang-orang yang pada pemerintahan Barack Obama dianggap sebagai prioritas rendah--umumnya orang-orang yang tidak melakukan tindak kejahatan--kini tidak lagi terlindungi.
Credit cnnindonesia.com
Trump Tunjuk Jenderal Vokal Sebagai Penasehat Keamanan yang Baru
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjuk Letjen Herbert Raymond McMaster sebagai penasihat keamanan nasionalnya yang baru. McMaster dikenal sebagai seorang perwira militer yang vokal dan kerap menentang atasannya.
McMaster adalah juru taktik militer yang sangat dihormati dan pemikir strategis. Penunjukkannya membuat pengamat terkejut dan bertanya-tanya bagaimana ia akan berurusan dengan Gedung Putih yang dikenal anti kritik.
"Dia sangat dihormati oleh semua orang di militer dan kami sangat terhormat untuk memiliki dia. Dia orang yang mempunyai bakat luar biasa dan pengalaman yang luar biasa," kata Trump wartawan di West Palm Beach di mana ia menghabiskan akhir pekannya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/2/2017).
Satu subyek yang bisa membuat Trump dan McMaster bersebrangan adalah Rusia. McMaster berbagi pandangan konsensus di tengah pembentukan keamanan nasional AS bahwa Rusia merupakan ancaman dan antagoni ke AS. Sedangkan pendahulunya, Michael Flynn melihatnya sebagai mitra geopolitik potensial.
Sementara Trump sendiri di masa lalu telah menyatakan kesediaan untuk berhubungan dengan Rusia lebih baik dari pendahulunya, Barack Obama.
Flynn dipecat sebagai penasehat keamanan nasional pada 13 Februari setelah muncul laporan bahwa ia telah menipu Wakil Presiden Mike Pence tentang pembicaraan dengan Dubes Rusia untuk AS. Flynn diketahui telah melakukan kontak dengan Dubes Rusia untuk AS tentang sanksi AS sebelum pelantikan Trump.
Credit sindonews.com
Trump tunjuk penasihat keamanan nasional baru
Trump mengumumkan penunjukan McMaster sebagai penasihat keamanan nasional di estate Mar-a-Lago miliknya di Florida, mengakhiri pencarian satu pekan untuk pengganti Michael Flynn, yang hanya bertugas selama kurang dari sebulan.
Flynn dipaksa mengundurkan diri pada 13 Februari, setelah melakukan kontak dengan pemerintah Rusia dan pengungkapan bahwa dia berbohong kepada wakil presiden dan FBI mengenai kontak itu.
Trump bergegas mencari pengganti Flynn setelah laksamana madya purnawirawan Robert Harward menolak jabatan tersebut.
Gedung Putih mengatakan bahwa Trump "memberikan kewenangan penuh kepada McMaster untuk mempekerjakan staf yang menurutnya layak."
McMaster (54) dikenal dengan kritiknya terhadap penanganan Perang Vietnam oleh militer Amerika Serikat dan tugasnya sebagai komandan di Irak utara pada 2005.
Trump menyebut McMaster sebagai "pria yang sangat berbakat dan sangat berpengalaman."
"Dia sangat disegani oleh semua orang di militer dan kami sangat terhormat bisa bekerja dengannya," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.
Trump mengatakan McMaster akan bekerja dalam kolaborasi "sangat, sangat spesial" dengan Keith Kellogg, pensiunan jenderal bintang tiga yang bertindak sebagai pelaksana penasihat keamanan nasional sejak Flynn mundur pekan lalu.
Penasihat keamanan nasional mengurusi ratusan staf, melerai sengketa yang kadang terjadi antar instansi pemerintah, menyeimbangkan kebijakan luar negeri dan militer dan memastikan agenda keamanan nasional presiden berjalan.
Credit antaranews.com
Ribuan demonstran anti-Trump gelar unjuk rasa "bukan presidenku"
Presiden Donald Trump kembali ke Washington setelah libur akhir pekan di Mar-a-Lago di Miami Beach, Florida, yang kerap disebut dengan "Gedung Putih Musim Dingin".
Unjuk rasa "Not My Presidents Day" ditujukkan untuk memperlihatkan penentangan massa akar rumput terhadap presiden dari Partai Republik yang masih kuat sebulan setelah dilantik pada 20 Januari.
Rangkaian kontroversi menyangkut pendekatan tidak biasa si konglomerat dalam mengelola negara adidaya tersisa dunia itu telah menjadi sorotan di tengah penyelidikan menyangkut kaitan dia dan para pembantunya dengan Rusia.
Presiden berusia 70 tahun itu membuat orang terheran-heran karena kebiasaannya memposting pesan di Twitter, ketimbang berbicara kepada media massa yang disebutnya sebagai "musuh rakyat Amerika." Hari ini dia mencuit, "SELAMAT HARI PRESIDEN, JAYAKAN LAGI AMERIKA!"
Dengan tingkat penerimaan terendah dalam sejarah sebesar 40 persen, versi lembaga poling Gallup yang dirilis Jumat pekan lalu, presiden ke-45 AS itu pekan ini diperkirakan akan mengisikan posisi-posisi krusial dalam kabinetnya dan memaksakan lagi Keppres imigrasinya yang kontroversial yang sudah dimentahkan pengadilan itu.
Senin waktu AS, dia menunjuk Letjen H.R. McMaster sebagai penasihat keamanan nasionalnya yang kosong usai mundurnya Michael Flynn pada 13 Februari setelah berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence mengenai kontaknya dengan Rusia, demikian AFP.
Credit antaranews.com
Dubes Rusia untuk PBB Churkin meninggal dunia mendadak
Kementerian itu tidak memberikan rincian tentang keadaan kematiannya tapi menyampaikan belasungkawa kepada sanak saudara dan mengatakan diplomat itu meninggal satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke-65.
Mereka juga menolak mengomentari laporan bahwa Churkin telah dibawa ke rumah sakit tak lama sebelum kematiannya, Reuters melaporkan Selasa pagi WIB.
Seorang pejabat pemerintah AS, yang tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang kasus ini, mengatakan bahwa Churkin telah meninggal karena serangan jantung.
Seorang pejabat penegak hukum federal, juga juga tidak bersedia disebutkan identitasnya, mengatakan bahwa tampaknya ada sesuatu yang luar biasa tentang kematian sang Duta Besar.
The New York Post mengutip sumber-sumber yang tidak disebut namanya, menyebut bahwa Churkin telah dilarikan ke rumah sakit Manhattan dari kedutaan Rusia setelah jatuh sakit pada jantungnya.
Presiden Vladimir Putin mengaku sangat prihatin dengan berita itu dan snagat menghargai profesionalisme dan bakat diplomatik Churkin, kantor berita Rusia mengutip Kremlin mengatakan.
Kantor berita Tass mengutip wakil Churkin ini, Pyotr Ilyichev, yang mengatakan: "The kerugian yang diderita oleh Rusia adalah kuburan dan tak tergantikan.
"Duta Besar Churkin tetap di pos pekerjaannya sampai menit terakhir. Dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk membela kepentingan Rusia dan dapat ditemukan di garis paling depan dan di tulisan paling menegangkan,” kata Pyotr Ilyichev, wakil Churkin.
Churkin adalah pembela garang kebijakan Rusia, khususnya pemboman intensif dari kota Suriah Aleppo tahun lalu untuk menumpas pemberontak yang menentang Presiden Bashar al-Assad, demikian Reuters melaporkan.
Credit http://www.antaranews.com/berita/613642/dubes-rusia-untuk-pbb-churkin-meninggal-dunia-mendadak?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_campaign=news
PBB beri penghormatan untuk dubes Rusia yang meninggal mendadak
Sebelum Dewan Keamanan memulai sidang, para diplomat berdiri sejenak untuk mengenang Churkin.
Para duta besar dari ke-15 negara anggota Dewan menyampaikan pidato singkat untuk menghormati mendiang Dubes Rusia itu.
Churkin, yang menjadi wakil tetap Rusia untuk PBB sejak 2006, dilaporkan meninggal --diperkirakan karena serangan jantung, di New York pada Senin pagi pada usia 64 tahun. Ia meninggal satu hari sebelum bertambah usia menjadi 65 tahun.
Peter Iliichev, wakil Dubes Churkin, menyatakan merasa berterima kasih atas "ungkapan-ungkapan hangat dan ucapan duka cita" yang diterima pihaknya.
Ia mengatakan Rusia telah kehilangan "seorang diplomat cemerlang", yang memiliki profesionalitas tinggi dengan pengetahuan sangat dalam serta jaringan orang-orang hebat, dalam menjalankan salah satu jabatan yang sangat penting untuk membela negaranya.
Duta Besar China untuk PBB Liu Jieyi mengatakan China "sangat berduka" atas kematian Churkin. Liu menyampaian rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan serta kepada pemerintah Rusia dan perwakilan tetap Rusia untuk PBB.
Liu memuji Churkin sebagai "seorang diplomat senior yang mumpuni" dan telah memberikan sumbangan begitu besar bagi PBB dan hubungan internasional.
"Ia bekerja sampai titik terakhir hidupnya, yang menggambarkan betapa ia berdedikasi dan menjunjung profesi dan (Churkin) merupakan diplomat yang sangat hebat," ujar Liu.
Duta Besar Kerajaan Inggris, Matthew Rycroft, menggambarkan Churkin sebagai "seorang raksasa diplomatik."
"Kami kerap berbeda pendapat, tapi saya selalu melihat dia sebagai mitra yang jujur dan rendah hati, apa pun masalahnya, apa pun sikapnya," kata Rycroft.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyampaikan rasa dua cita. Menurutnya, kematian Churkin "merupakan kehilangan besar bagi kita semua di PBB, termasuk Dewan ini, tempat suara khasnya selalu hadir dalam satu dekade terakhir ini."
Vitaly Churkin lahir di Moskow pada 21 Februari 1952. Ia merupakan duta besar dengan tugas khusus pada Kementerian Luar Federasi Rusia dari 2003 hingga 2006.
Churkin pernah bertugas sebagai duta besar untuk Kanada pada 1998-2003 dan untuk Belgia pada 1994-1998 sebelum ia diangkat menjadi wakil tetap Rusia di PBB sejak 2006.
Kematiannya yang mendadak sangat mengejutkan kalangan diplomat, staf sekretariat PBB serta para wartawan, demikian Xinhua melaporkan.
Credit antaranews.com
Senin, 20 Februari 2017
Swedia Minta Penjelasan AS Soal Pernyataan Trump
WASHINGTON
- Kedubes Swedia di Washington telah meminta Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat (AS) untuk menjelaskan komentar Presiden Donald Trump
ada insiden keamanan di negara itu. Trump menyatakan hal tersebut saat
berbicara di pertemuan politik di Florida.
"Anda melihat apa yang terjadi di Jerman. Anda melihat apa yang terjadi tadi malam di Swedia. Swedia. Siapa yang akan percaya ini? Swedia. Mereka mengambil dalam jumlah besar. Mereka mengalami masalah seperti mereka berpikir tidak akan ada masalah," kata Trump saat berbicara soal perlunya menjaga keamanan di AS.
Namun, Trump tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait insiden keamanan di Swedia. Hal ini membuat pemerintah Swedia menjadi bingung.
"Kami saat ini telah mengajukan pertanyaan ke Departemen Luar Negeri. Kami mencoba untuk mendapatkan kejelasan," kata juru bicara kementerian luar negeri Swedia Catarina Axelsson seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/2/2017).
Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, juga merespon pernyataan Trump lewat Twitter dengan komentar "karena keadaan tertentu", diikuti dengan bagian dari pidatonya di parlemen pekan lalu terkait kebijakan luar negeri Swedia.
Warga Swedia pun ikut mengejek komentar Trump di Twitter dengan menggunakan hashtag #LastNightInSweden.
Mantan menteri luar negeri Swedia Carl Bildt juga berkicau di Twitter. "Swedia? Serangan Teror? Apakah ia habis merokok? Pertanyaan yang berlimpah," cuitnya.
Credit sindonews.com
"Anda melihat apa yang terjadi di Jerman. Anda melihat apa yang terjadi tadi malam di Swedia. Swedia. Siapa yang akan percaya ini? Swedia. Mereka mengambil dalam jumlah besar. Mereka mengalami masalah seperti mereka berpikir tidak akan ada masalah," kata Trump saat berbicara soal perlunya menjaga keamanan di AS.
Namun, Trump tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait insiden keamanan di Swedia. Hal ini membuat pemerintah Swedia menjadi bingung.
"Kami saat ini telah mengajukan pertanyaan ke Departemen Luar Negeri. Kami mencoba untuk mendapatkan kejelasan," kata juru bicara kementerian luar negeri Swedia Catarina Axelsson seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/2/2017).
Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom, juga merespon pernyataan Trump lewat Twitter dengan komentar "karena keadaan tertentu", diikuti dengan bagian dari pidatonya di parlemen pekan lalu terkait kebijakan luar negeri Swedia.
Warga Swedia pun ikut mengejek komentar Trump di Twitter dengan menggunakan hashtag #LastNightInSweden.
Mantan menteri luar negeri Swedia Carl Bildt juga berkicau di Twitter. "Swedia? Serangan Teror? Apakah ia habis merokok? Pertanyaan yang berlimpah," cuitnya.
Credit sindonews.com
Senator AS Berniat Ajukan Sanksi Baru untuk Iran
MUNICH
- Seorang senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik berencana
untuk memperkenalkan undang-undang baru untuk menjatuhkan sanksi lebih
lanjut terhadap Iran. Ia menuding Iran telah melanggar resolusi Dewan
Keamanan PBB dengan menguji rudal balistik dan "mengacaukan" Timur
Tengah.
"Saya pikir sekarang saatnya bagi Kongres untuk menjatuhkan sanksi secara langsung kepada Iran atas apa yang mereka lakukan di luar program nuklir," kata Senator Lindsey Graham, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, dalam Konferensi Keamanan Munich dikutip dari Reuters, Senin (20/2/2017).
Graham mengatakan ia dan senat Partai Republik lainnya akan memperkenalkan langkah-langkah untuk membuat Iran bertanggung jawab atas tindakannya.
Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak uji coba rudal balistik Iran. Uji coba ini membuat pemerintahan Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap individu dan entitas terkait dengan tentara Pengawal Revolusi Iran.
"Iran adalah aktor yang buruk dalam arti kata terbesar ketika datang ke wilayah tersebut. Untuk Iran, saya katakan, jika Anda ingin kami memperlakukan Anda berbeda berhenti membangun rudal, menguji coba mereka menentang resolusi PBB dan menulis 'Death to Israel' di rudal. Itu pesan campuran," kata Graham.
Credit sindonews.com
Seorang petinggi IRGC, Jenderal Mohammad Pakpour menyatakan, latihan militer itu akan dinamai "Grand Prophet 11", dan dijadwalkan akan berlangsung pada pekan depan.
"Latihan militer itu akan digelar pada Senin, dan akan berlangsung selama tiga hari," kata Pakpour dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/2).
Dia kemudian mengatakan, dalam latihan militer itu Iran juga akan melakukan uji coba sejumlah rudal. Namun, dia enggan menyebutkan rudal-rudal apa saja yang akan di ujicoba dalam latihan tersebut.
Ini akan menjadi latihan militer kedua yang dilakukan Iran di bulan Februari. Awal bulan ini, Iran melakukan latihan militer yang bertujuan untuk memamerkan kekuatan IRGC, dan untuk mengabaikan sanksi pertama yang dijatuhkan pemerintahan AS di bawah pimpinan Donald Trump.
Kemarin, Trump kembali mengumumkan satu set baru sanksi terhadap Iran sebagai tanggapan atas uji coba rudal balistik yang dilakukan sebelumnya pada bulan Januari.
Credit sindonews.com
"Saya pikir sekarang saatnya bagi Kongres untuk menjatuhkan sanksi secara langsung kepada Iran atas apa yang mereka lakukan di luar program nuklir," kata Senator Lindsey Graham, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, dalam Konferensi Keamanan Munich dikutip dari Reuters, Senin (20/2/2017).
Graham mengatakan ia dan senat Partai Republik lainnya akan memperkenalkan langkah-langkah untuk membuat Iran bertanggung jawab atas tindakannya.
Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak uji coba rudal balistik Iran. Uji coba ini membuat pemerintahan Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap individu dan entitas terkait dengan tentara Pengawal Revolusi Iran.
"Iran adalah aktor yang buruk dalam arti kata terbesar ketika datang ke wilayah tersebut. Untuk Iran, saya katakan, jika Anda ingin kami memperlakukan Anda berbeda berhenti membangun rudal, menguji coba mereka menentang resolusi PBB dan menulis 'Death to Israel' di rudal. Itu pesan campuran," kata Graham.
Credit sindonews.com
Respon Sanksi AS, Iran Gelar Latihan Militer
TEHERAN - Garda Revolusi Iran (IRGC) mengumumkan akan melakukan latihan militer dalam skala yang cukup besar dalam waktu dekat. Latihan militer ini adalah respon atas sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.Seorang petinggi IRGC, Jenderal Mohammad Pakpour menyatakan, latihan militer itu akan dinamai "Grand Prophet 11", dan dijadwalkan akan berlangsung pada pekan depan.
"Latihan militer itu akan digelar pada Senin, dan akan berlangsung selama tiga hari," kata Pakpour dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/2).
Dia kemudian mengatakan, dalam latihan militer itu Iran juga akan melakukan uji coba sejumlah rudal. Namun, dia enggan menyebutkan rudal-rudal apa saja yang akan di ujicoba dalam latihan tersebut.
Ini akan menjadi latihan militer kedua yang dilakukan Iran di bulan Februari. Awal bulan ini, Iran melakukan latihan militer yang bertujuan untuk memamerkan kekuatan IRGC, dan untuk mengabaikan sanksi pertama yang dijatuhkan pemerintahan AS di bawah pimpinan Donald Trump.
Kemarin, Trump kembali mengumumkan satu set baru sanksi terhadap Iran sebagai tanggapan atas uji coba rudal balistik yang dilakukan sebelumnya pada bulan Januari.
Credit sindonews.com
Saudi dan Israel Kompak Nyatakan Iran Ancaman Utama
MUNICH - Arab Saudi dan Israel pada hari Minggu kompak menyatakan Iran sebagai ancaman utama bagi stabilitas regional. Namun, Saudi tidak menjawab ajakan Israel untuk berkoalisi.
Persamaan pandangan antara Saudi dan Israel soal Iran itu muncul dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman. Penilaian tentang Iran disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel Avigdor Liberman dan Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
Jubeir berbicara setelah Liberman dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlet Cavusoglu berbicara tegas menolak seruan baru Iran untuk dialog bersama. Mereka, dalam konferensi, menyatakan bahwa Republik Islam Iran sedang mencoba untuk ”upend the order” di Timur Tengah dan menginginkan kehancuran bagi Arab Saudi.
”Iran berbicara tentang ingin membuka lembaran baru, ingin melihat ke depan, bukan ke belakang. Ini bagus, tapi bagaimana dengan sekarang?,” tanya Jubeir.”Kita tidak bisa mengabaikan apa yang mereka lakukan di wilayah tersebut,” lanjut dia mengacu pada sepak terjang Iran di Timur Tengah dan sekitarnya, seperti dikutip Reuters, Senin (20/2/2017).
Jubeir menyebut Teheran sudah merajalela dalam mendukung terorisme dan campur tangan dalam urusan negara lain.”Ketika kita melihat wilayah, kita melihat tantangan yang berasal dari Iran, yang tetap negara sponsor terorisme terbesar di dunia,” ucap Jubeir, yang tak percaya Iran menerapkan prinsip-prinsip bertetangga baik. ”Kami melihat negara sponsor terorisme bertekad untuk ‘upend the order’ di Timur Tengah.”
Komentar Jubeir muncul setelah Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif dalam forum yang sama, di mana dia mengajak negara-negara Teluk bersatu hadapi kecemasan.”Kita harus mengatasi masalah umum dan persepsi yang telah melahirkan kecemasan dan tingkat kekerasan di wilayah tersebut,” ujar Zarif.
Sementara itu, Liberman membela Saudi dengan menuduh Iran berniat ingin menghancurkan Saudi dan Israel.
“Kita tidak bisa mengabaikan konstitusi mereka yang menyerukan untuk ekspor revolusi. Bagaimana seseorang dapat menangani sebuah bangsa yang berniat untuk menghancurkan kita?,” ujar Liberman.
”Jika Anda bertanya kepada saya, 'Apa kabar terbesar di Timur Tengah?’ Saya pikir (untuk) pertama kalinya sejak tahun 1948 di dunia Arab moderat, dunia Sunni, memahami bahwa ancaman terbesar bagi mereka bukan Israel, bukan Yahudi dan bukan Zionisme, namun Iran dan proxy Iran,” ucap Liberman, menunjuk ke Hizbullah di Libanon, Jihad Islam di Jalur Gaza dan milisi Houthi di Yaman yang dia sebut sebagai kaki tangan Iran dalam perang proxy.
Liberman lantas mengajak Saudi dan negara-negara Teluk untuk berkoalisi. Namun, ajakan itu tidak dijawab Menlu Jubeir.
Credit sindonews.com
Saudi Sebut Iran Negara Penyokong Terorisme Terbesar
Pernyataan Jubeir ini merupakan respon atas undangan dialog yang disampaikan oleh Iran. Dia menegaskan, Saudi tidak akan mau melakukan dialog dengan negara yang memiliki tujuan untuk mengubah tatanan di Timur Tengah.
"Iran tetap menjadi sponsor utama tunggal terorisme di dunia," kata Adel al-Jubeir saat menyampaikan pidato di depan Konferensi Keamanan Munich, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/2).
"Mereka memiliki tujuan untuk membalikan situasi di Timur Tengah. Dan, kecuali Iran mengubah perilakunya itu, akan sangat sulit untuk berurusan dengan negara seperti ini," sambungnya.
Jubeir juga mengatakan, Iran menopang pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendanai separatis Houthi di Yaman dan kelompok-kelompok kekerasan di seluruh wilayah. Dia mengatakan, masyarakat internasional membuat garis merah untuk menghentikan tindakan Iran.
Credit sindonews.com
AS Kirim Kapal Induk ke Laut China Selatan
Ilustrasi kapal induk AS. Paman Sam
akan mengirimkan kapal pengangkut pesawat semacam ini ke Laut China
Selatan. (Ron Reeves via Wikimedia)
Menurut pernyataan Angkatan Laut AS, pengangkut 60 pesawat tempur dengan bobot 97 ribu ton ini berlayar mulai Sabtu (18/2), didampingi oleh kapal penghancur rudal Wayne E Meyer.
Operasi ini dilaksanakan di tengah ketegangan AS dan China soal teritori dan perdagangan, seiring dengan sikap keras pemerintahan Donald Trump terhadap negara tersebut.
Dalam konferensi pers Rabu pekan lalu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan telah mendengar rencana pelayaran kapal induk AS ini dan memeringatkan Washington agar tidak mengganggu kedaulatannya.
"China menghormati dan menjunjung kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan, yang dinikmati sejumlah negara di bawah hukum internasional, tapi menolak dengan keras upaya negara manapun untuk melecehkan kedaulatan China dan keamanan atas nama kebebasan tersebut," kata juru bicara Geng Shuang, dikutip CNN, Senin (20/2).
Laut China Selatan itu adalah rute pengapalan krusial bagi sejumlah negara yang memperebutkannya.
Negeri Tirai Bambu memang mempunyai sejarah panjang soal persengketaan periran tersebut.
Mereka mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, termasuk pulau-pulau yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer dari daratan, meski ditentang para tetangganya seperti Filipina, Malaysia, Brunei dan Vietnam.
Beijing juga membuat sejumlah pulau buatan di kawasan dan mempersenjatainnya. Menurut pemerintah Amerika, China sudah membangun kembali sejumlah besar daerah di Kepulauan Spratly sejak 2014.
Meski Amerika tidak berpihak dalam sengketa teritorial ini, kapal-kapal perangnya telah melaksanakan operasi rutin "kebebasan navigasi" dekat pulau-pulau tersebut, memancing peringatan Beijing.
Kejadian terakhir dilakukan oleh kapal penghancur rudal USS Decatur, Oktober lalu. Saat itu, China menyebutnya sebagai pelanggaran hukum besar dan provokasi yang disengaja.
Sejauh ini belum diketahui apakah USS Vinson dan Meyer akan melakukan hal serupa.
Credit CNN Indonesia
China Setop Impor Batu Bara dari Korut
Foto: KCNA/via Reuters
Menteri Perdagangan China, dalam pengumuman bersama bea cukai, Sabtu (18/2), menyatakan keputusan ini diambil mengikuti resolusi Dewan Keamanan PBB yang diloloskan November lalu. Sebagaimana diketahui, Negeri Tirai Bambu ikut membantu menyusun dan mendorong sanksi tersebut.
Resolusi 2321 menjatuhkan salah satu sanksi terberat untuk Korea Utara setelah negeri pimpinan Kim Jong-un itu mengabaikan larangan PBB untuk menguji coba hulu ledak nuklir pada September 2016.
"Impor batu bara yang diproduksi di Korea Utara--termasuk pengiriman yang sudah diberi tahukan kepada bea cukai namum belum dilakukan--akan ditunda untuk sepanjang tahun ini," kata pernyataan yang dimuat laman resmi kementerian.
Batu bara adalah komoditas ekspor utama Korea Utara dan sumber pemasukan valuta asing penting untuk perekonomiannya yang labil. Kebanyakan batu bara Korea Utara dikirimkan ke China, satu-satunya sekutu besar mereka di kancah global.
Korea Utara mengklaim uji coba rudal jarak menengah jauhnya, Pukguksong-2, yang diluncurkan 12 Februari lalu. China menentang peluncuran tersebut dan bergabung dengan anggota Dewan Keamanan PBB lain, mengecamnya.
"China sangat, dengan sungguh-sungguh, menjunjung resolusi Dewan Keamanan, termasuk ketentuan soal ekspor batu bara Korea Utara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang, Rabu lalu.
Di sisi lain, dalam pertemuan pertamanya, Menteri Luar Negeri Amerika Serika Rex Tillerson menekankan kepada Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, soal perkembangan ancaman dari program nuklir dan senjata Korut.
Tillerson mendorong China untuk "menggunakan semua cara untuk menengahi sikap Korea Utara yang semakin tidak stabil," kata pelaksana tugas juru bicara Kemlu AS, Mark Toner, dikutip CNN.
Sementara itu, berdasarkan pernyataan Kemlu China, meski berjanji untuk mengimplementasikan sanksi PBB, Wang mengatakan masih ada harapan untuk menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara melalui cara diplomasi dan Beijing mau memfasilitasi pembicaraan multilateral.
Credit CNN Indonesia
Mantan PM: "sudah tiba waktunya" Australia akui Palestina
Ia mengatakan ia khawatir "kematian Negara Palestina Merdeka" hanya akan menambah ketegangan di Timur Tengah.
Rudd mengeluarkan pernyataan tersebut setelah ada petunjuk dari Preside AS Donald Trump bahwa Amerika Serikat akan mendukung "penyelesaian satu-negara" antara Israel dan Palestina.
Rudd menyeru Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull agar menyatakan penyelesaian satu-negara sebagai "tak bisa diterima".
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan menjadi pemimpin pertama Israel yang akan mengunjungi Australia, ketika ia bertemu dengan Turnbull pada Rabu (22/2), dan Rudd mengatakan terserah kepada perdana menteri Australia untuk mengeluarkan pernyataan keras atas nama negaranya.
"Sekarang penting buat sekutu dan teman terdekat Israel untuk mengirim pesan yang sangat jelas kepada Tel Aviv dan Washington bahwa ditinggalkannya penyelesaian dua-negara tak bisa diterimabaik," kata Rudd kepada Fairfax Media.
"Australia adalah salah satu sekutu dan teman dekat. Jadi itu tak bisa diterima, buat Australia untuk menggunakan kata-kata terselubung," kata Rudd, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Sudah tiba waktunya buat Australia untuk menarik garis mengenai masalah ini, seperti sudah dilakukan oleh 137 negara."
Pernyataan Rudd dikeluarkan saat Israel terus bertindak dengan membangun lebih dari 4.000 rumah di tanah Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan di Jerusalem Timur, tindakan yang dikatakan Rudd hanya akan menambah tegang suasana.
"Kekhawatir saya yang paling dalam ialah kita terseret kedalam perpecahan dan kematian Negara Palestina Merdeka. Ini akan menjadi tragedi buat rakyat Palestina dan Israel," kata Rudd.
"Buat Israel, pengucilan Palestina dan penghilangan prospek wilayah dan negara mungkin mengarah kepada kembali menjadi radikalnya rakyat Palestina," katanya.
Credit antaranews.com
Tentara Suriah berada 24 kilometer dari Palmyra
Pertempuran sengit berkecamuk antara prajurit militer Suriah dan petempur IS di gurun Palmyra di pinggir timur Provinsi Homs di Suriah Tengah, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Kelompok pemantau yang berpusat di Inggris itu mengatakan pertempuran tersebut, yang didukung oleh serangan udara gencar terhadap posisi IS, adalah gerak maju baru militer Suriah dan petempur sekutunya di gurun kota oasis kuno itu.
Militer Suriah, kata Observatorium, telah merebut banyak wilayah di Bayarat di dekat Palmyra, demikian laporan Xinhua. Ditambahkannya, banyak korban jiwa dilaporkan dari kedua pihak.
IS merebut kembali Palmyra pada Desember lalu, setelah mengerahkan bala bantuan. Kelompok fanatik itu juga menguasai kembali ladang minyak dan gas di sekitarnya.
Pasukan Suriah sejauh ini telah berhasil merebut ladang gas penting Hayan, instalasi terbesar produksi gas di Suriah. Mereka bergerak maju ke arah Ladang Minyak Jazel, dan sudah sampai di pinggirannya.
Dalam upaya kedua untuk menyerbu kota tersebut, IS meledakkan bagian depan ampiteater serta monumen dan reliks lain di Palmyra, selain kuil penting lain yang dihancurkan dalam serbuan pertama mereka.
Menteri Kebudayaan Suriah Muhammad Ahmad baru-baru ini mengatakan pemboman warisan sejarah itu di Kota Oasis Kuno Palmyra oleh kelompok IS adalah "kejahatan perang".
"Semua monumen ini bukan hanya harta Suriah, tapi seluruh dunia," kata Ahamd. Ia mendesak masyarakat internasional agar mengemban tanggung jawab mereka dalam melindungi warisan dunia di Suriah.
Credit antaranews.com
Turki bantah tuduhan bahwa para imam jadi mata-mata di Jerman
"Penggeledahan rumah orang-orang ini yang melakukan layanan agama yang juga untuk kepentingan masyarakat Jerman dan melakukan tindakan terhadap mereka dengan menyebut mereka penjahat akan membuat Jerman malu pada akhirnya," kata Kurtulmus dalam konferensi Economic Research Foundation, sebagaimana diberitakan Xinhua.
"Ini takkan memberi sumbangan bagi perkembangan hubungan Jerman-Turki. Ini juga takkan memberi sumbangan bagi pemilihan umum di Jerman," kata Kurtulmus, yang dikutip oleh kantor berita resmi Turki Anadolu Agency.
Pada Rabu (15/2), polisi Jerman menyerbu apartemen empat pejabat agama Turki sebagai bagian dari penyelidikan oleh Kantor Jaksa Agung Federal Jerman.
Para pejabat agama itu, yang juga adalah anggota Perhimpunan Masjid DITIB di Jerman, dicurigai terlibat dalam kegiatan pengumpulan informasi intelijen terhadap mereka yang diduga pengikut apa yang disebut Organisasi Teroris Fethullah (FETO), yang dituduh oleh Ankara melakukan upaya kudeta pada Juli 2016.
Serangan tersebut memiliki potensi memperburuk hubungan yang sudah tegang antara Turki dan Jerman, akibat krisis seputar kesepakatan migrasi Turki-Uni Eropa.
Credit antaranews.comn
Gencatan senjata di Ukraina timur diberlakukan mulai 20 Februari
Mengumumkan kesepakatan gencatan senjata yang disepakati dalam konferensi keamanan di Munchen antara Ukraina, Rusia, Jerman dan Prancis, dia menyebut perjanjian itu "positif", tapi menekankan tidak ada "kemajuan besar" dalam pertemuan tersebut.
"Sungguh positif bahwa kelompok kontak (yang terdiri dari menteri luar negeri dari empat negara) sekali lagi menyetujui pelaksanaan gencatan senjata pada 20 Februari," kata Lavrov kepada wartawan Rusia di Munich, seperti dilaporkan AFP, Sabtu.
Perjanjian tersebut juga berkenaan dengan "dimulainya penarikan senjata berat" di Ukraina timur, imbuh menteri Rusia itu.
Pertemuan di Munchen bertujuan mengkaji sejauh mana pelaksanaan perjanjian yang dicapai oleh presiden dari keempat negara tersebut di Berlin pada Oktober, ujarnya.
"Kami mengamati belum ada kemajuan besar dalam hal hasil keputusan yang diambil di Berlin," keluhnya.
Pertempuran antara pasukan pemerintah dan separatis pro-Rusia yang sudah berlangsung hampir tiga tahun di Ukraina timur telah merenggut hampir 10.000 korban jiwa. Kiev dan para sekutu negara Baratnya mengklaim pemberontak mendapatkan dukungan militer Rusia, namun Moskow menyangkalnya, demikian AFP.
Credit antaranews.com
Otak pengeboman WTC 1993 meninggal dunia di tahanan AS
Abdel Rahman, yang memimpin kelompok militan Jemaah Islamiyah di Mesir sebelum berimigrasi ke Amerika Serikat, divonis pada 1996 karena berkonspirasi untuk melakukan pengeboman dengan target warga sipil di negara itu.
“Kami telah menghubungi pihak berwenang Amerika dan Mesir untuk memulangkan” jasadnya, ungkap anaknya Mohamed Omar kepada AFP.
Abdel Rahman, lahir pada 1938, mendapatkan pembelaan dari pendukungnya yang menuntut pembebasan militan yang menderita sakit dan kebutaan itu.
Setelah kemenangan dalam pemilihan umum pada 2012, Presiden Mesir Mohamed Morsi menuntut pembebasan ulama tersebut dalam aksi unjuk rasa. Namun Morsi digulingkan militer setahun kemudian, demikian AFP.
Credit antaranews.com
Kim Jong-nam dibunuh, China merasa dikhianati Korea Utara
Jika benar Kim Jong-un yang memerintahkan pembunuhan itu, maka China akan merasa dihina Korea Utara karena selama bertahun-tahun Jong-nam ada dalam perlindungan China.
"Lingkaran dalam pemerintah China sangat terguncang oleh hal ini," kata Wang Weimin, profesor Sekolah Huungan Internasional pada Universitas Fudan di Shanghai.
"Pembunuhan Kim Jong Nam membuat China semakin sadar mengenai betapa sulit diduga dan kejamnya rezim Korea Utara yang sekarang ini, di samping sikap Kim Jong Un yang membangkang terhadap China."
Kim Jong Nam tinggal selama sepuluh tahun di Beijing dan Macao, bersama para istri dan anak-anaknya di kedua tempat itu.
Para pakar China menyebutkan bahwa Jong-nam dijaga selama 24 jam penuh oleh aparat keamanan China, selain dukungan finansial kapan pun pria itu membutuhkannya.
Kendati menjadi putra tertua Kim Jong Il, dia tidak tampak memiliki ambisi politik. Wang mengatakan China tahu Jong-nam tak akan bisa menjadi pemimpin, namun tetap memperlakukannya sebagai tamu karena dia berjasa intelijen berharga kepada China di masa lalu.
Pembunuhan di Malaysia itu terjadi pada momen yang tidak tepat bagi China, hanya beberapa hari setelah Korea Utara menggelar uji coba peluru kendali dan pada masa ketika pemerintahan Presiden AS Donald Trump meminta China berbuat lebih banyak lagi kepada negara bermasalah itu.
Ketika uji coba rudal Korea Utara itu, China bergegas meminta AS tidak memperkeruh suasana, sebaliknya segera memulai dialog dengan Pyongyang.
Lalu, terjadi pembunuhan yang membuat China punya pikiran bahwa rezim diktatoral kejam nan plin-plan itu tidak bisa lagi dipercaya.
China membebaskan media massa untuk mengekspos luas pembunuhan Jong-nam yang disebut cermin meluasnya kekesalan para pejabat dan rakyat biasa China kepada Korea Utara.
Bahkan kabarnya China akan bersama-sama masyarakat internasional akan mengutuk pembunuhan itu jika memang diperintahkan Kim Jong-un.
Hubungan China-Korea Utara memburuk belakangan ini di mana Presiden China Xi Jinping dan Kim Jong Un tidak pernah bertemu dan kerap saling menyepelekan, kata para pakar.
China belakangan ini sudah geregetan dengan Korea Utara dengan terakhir menolak pengapalan batu baru dari Korea Utara, sehari setelah uji rudal balistik oleh Korea Utara.
Dalam konteks pembunuhan Kim Jong Nam, aksi kriminal ini bisa menjadi sinyal dari ketidaksenangan rezim Kim Jong-un terhadap sikap China yang mendukung sanksi PBB dan sebagai cermin dari hasrat Korea Utara menjauh dari China.
Namun sejumlah pakar malah yakin Kim Jong Nam dibunuh mafia Asia Tenggara dan jika pun Korea Utara terlibat maka itu lebih merupakan dinamika internal rezim Korea Utara dan ketakutannya, ketimbang hasrat untuk memberikan sinyal kepada dunia, demikian Washington Post.
Credit antaranews.com
Jumat, 17 Februari 2017
F-108 Rapier, Anak yang Tak Diharapkan Lahir
Dari ketiganya, konsep milik North American akhirnya terpilih menjadi pemenang. Pabrikan yang sebelumnya telah sukses melahirkan pesawat legendaris P-51 Mustang ini mengajukan konsep dengan kode NA-236.
Sayang setahun kemudian proyek ini ditangguhkan oleh AU AS karena alasan klasik, yaitu terlalu mahalnya biaya dalam menentukan spesifikasi yang dibuat oleh pihak Komando Pertahanan Udara.
Tapi rupanya kondisi Perang Dingin yang semakin memanas antara dua kutub ini menjadikan proyek LRI-X kembali dilanjutkan pada tahun 1957.
Maka pihak North American yang telah ditunjuk sebagai pemenangnya diberikan kewenangan membuat dua buah purwarupa (prototipe). Syaratnya, pesawat itu harus dapat terbang tiga kali kecepatan suara (Mach 3) dengan radius terbang lebih dari 2.000 km.
Pesawat yang direncanakan sebagai pengganti dari F-102 Delta Dagger dan F-106 Delta Dart ini rencananya juga akan dilengkapi rudal jenis baru yang mengunakan sistem electronic fire-control buatan Hughes Aircraft..
Tuntutan akan F-108 memang tinggi. Untuk itu North American merencanakan desain pesawat ini benar-benar baru dan cukup radikal, terutama pada pengunaan materialnya sehingga dapat terbang dengan aman pada kecepatan Mach 3.
North American juga menggandeng rekanannya yang sudah terkenal andal membuat mesin pesawat, yaitu General Electric yang menawarkan mesin jenis baru J93 Turbojet.
Pada saat bersamaan North American sedang mengembangkan pembom jarak jauh bermesin jet yang didesain dapat menembus pertahanan udara Uni Soviet (sekarang Rusia).
Seiring berjalannya waktu, pesawat pembom yang sedang dikembangkan itu kemudian diberi nama XB-70 Valkyrie. Karena pesawat pembom selalu dianggap riskan terhadap serangan lawan, sehingga diperlukan pesawat lainnya yang bertindak sebagai pengawal. Kelak Rapier inilah yang menjadi pendampingnya.
Selain itu, pabrikan juga mendesain kanopi dengan sistem kapsul dimana sebagian kokpitnya dapat terlepas dari badan pesawat jika diinginkan oleh awaknya. Kanopi itu tentunya sudah dilengkapi dengan parasut dan kantung udara.
Pihak Hughes Aicraft mempersiapkan rudal udara ke udara GAR-9 untuk F-108. Sementara untuk pertempuran jarak dekat pesawat dilengkapi empat buah kanon kaliber 20 mm.
Pesawat juga mampu membawa bom sampai 4.000 pon. Selain persenjataan ,pihak Hughes Aircraft juga melengkapi pesawat dengan radar, yakni Hughes AN/ASG-18 dengan sistem pulse doppler. Radar jenis ini belum pernah digunakan sebelumnya.
Sayangnya, kehebatan F-108 Rapier tidak diimbangi dengan keinginan yang kuat dari pemerintah. Berita yang sangat mengejutkan terdengar pada 23 September 1960 dari Menhan Robert McNamara yang menyatakan secara resmi proyek F-108 dibatalkan.
Selain masalah pembiayaan, pada saat bersamaan pengembangan rudal balistik lawan di luar perhitungan. Sekutu Rusia maju pesat sehingga strategi untuk menghancurkan lawan dengan penggunaan pesawat penyergap perlu dievaluasi lagi.
Apalagi saat itu pihak AU AS masih sangat trauma dengan tertembaknya pesawat pengintai U-2 yang dipiloti Francis Gary Power oleh rudal darat ke udara.
Tapi rupanya proyek yang batal ini tidak musnah begitu saja. Banyak bagian-bagian dari pesawat itu yang terus dikembangkan sehingga menjadi produk unggulan, seperti radar yang kelak menjadi cikal bakal radar berkemampuan look-down/shoot-down.
Sementara kemampuan rudal GAR terus digali sehingga kecepatannya mampu mencapai Mach 6 dengan jangkauan mencapai 180 km. Rudal ini kemudian diberi kode AIM-47.
Credit angkasa.co.id
Langganan:
Postingan (Atom)