Kelompok Gerakan Bersih kembali
menggelar unjuk rasa di Kuala Lumpur, Sabtu (19/11). Mereka mendesak
agar PM Najib Razak mundur dari jabatannya. (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CB
--
Pawai terbuka yang melibatkan puluhan ribu pemrotes
berakhir secara damai di depan Menara Kembar Petronas di Malaysia, Sabtu
(19/11) sore.
Aksi unjuk rasa ini dipelopori kelompok Gerakan
Bersih, kelompok reformis yang menuntut sistem pemilihan umum dan
birokrasi pemerintah yang bersih dan jauh dari korupsi.
Mereka menuntut Perdana Menteri Najib Razak mundur akibat dugaan skandal korupsi yang menimpanya sejak 2015.
Demonstran yang terdiri atas etnik Tionghoa tapi juga meliputi orang
Melayu dan India, mengenakan kaus kuning dan membawa spanduk serta
bendera nasional Malaysia. Mereka meneriakkan slogan "Bersih, Bersih"
ketika berpawai melalui jalan-jalan.
Aksi demonstrasi kali ini
juga sempat digadang-gadang akan berjalan rusuh. Pasalnya, Organisasi
Persatuan Melayu atau United Malays National Organisation (UMNO), yang
bercirikan kaus merah dan merupakan kelompok sayap kanan pendukung
Najib, juga mendesak akan turun ke jalan menghadapi para demonstran
tersebut.
Pemimpin kelompok kaus merah, Jamal Yunos, sempat
memprovokasi situasi menjelang demo dengan mengancam bahwa "apapun bisa
terjadi saat unjuk rasa nanti, termasuk aksi kekerasan."
Kelompok
kaus merah di Malaysia secara luas dianggap sebagai preman yang disewa
untuk menekan segala bentuk protes terhadap Najib dan skandal korupsi
yang menimpanya.
Sejak pagi, banyak polisi terlihat berjaga-jaga di sekitar jalur protes yang direncanakan, termasuk di Dataran Merdeka.
Polisi
juga memasang barikade guna mencegah demonstran memasuki bundaran
tersebut, menutup beberapa jalan utama dan mengerahkan kendaraan meriam
air guna menghalau massa.
Melansir laman
Xinhua, sempat
terjadi ketegangan di area unjuk rasa. Beberapa perwakilan demonstran
terlihat berunding dengan polisi untuk mencegah terjadinya bentrokan.
Setelah
gagal memasuki lapangan, demonstran naik kereta untuk berkumpul di luar
Menara Kembar Petronas, tempat beberapa pemimpin aksi berorasi.
"Kami
telah mengeluhkan banyak hal mengenai kondisi di Malaysia, tapi kami
tak bertindak, jadi ini adalah waktunya buat kami untuk menyampaikan apa
yang salah dengan Malaysia," kata Ainina Sofia, 20, mahasiswa
Universitas Islam Internasional Malaysia.
Adapun pawai tersebut diikuti sebanyak 15500 pendukung Gerakan Bersih dan 2500 pendukung ‘Kaus Merah’.
Credit
CNN Indonesia
Mahathir Mohamad Ikut Demo Tuntut PM Malaysia Lengser
Mahathir Mohamad ikut berunjuk rasa menuntut PM Malaysia mundur (Reuters/TV)
Jakarta, CB
--
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
terlihat ikut turun ke jalanan di Kuala Lumpur bersama ribuan demonstran
pendukung Gerakan Bersih lainnya pada Sabtu (19/11) yang mendesak
Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib razak, untuk mundur terkait
skandal korupsi yang menimpanya pada 2015 lalu itu.
"Saya merasa
bersemangat hari ini melihat banyak sekali warga yang ikut
berpartisipasi dalam demonstrasi kali ini," ungkap Mahathir seperti
dikutip
Channel News Asia.
"Semua orang merasa khawatir dengan pemerintah yang kita miliki saat ini," ujar pemimpin Malaysia dengan periode terlama itu.
Sekitar
pukul 14.00 waktu setempat, Mahathir datang ke lokasi tempat
berkumpulnya massa pendemo di sekitar distrik Bangsar. Ini merupakan
kedua kalinya Mahathir turut serta berdemonstrasi bersama Gerakan Bersih
mendesak Najib untuk mundur.
Mahathir menyebut gerakan unjuk
rasa ini bertujuan untuk "memperbaiki" Malaysia yang dia anggap sedang
berada dalam keadaan "darurat". Mantan PM Malaysia periode 1981-2003 itu
juga bahkan menyebut pemerintahan Najib pengecut karena sempat berupaya
mencegah unjuk rasa kedua dalam 15 bulan terakhir ini terjadi.
Pasalnya,
tepat sehari sebelum digelarnya aksi demonstrasi ini, Kepolisian
menggerebek kantor sekretarian Bersih dan menahan ketua Bersih, Maria
Chin bersama satu anggot lain.
Maria ditahan di bawah aturan
Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan huru-hara. Polisi juga
menyita sejumlah laptop dan laporan bank serta gaji.
"Pemerintah
Malaysia sangat pengecut menghadapi para pemrotes dengan berupaya
mencoba menghentikan aksi Bersih hari ini," kata Mahathir.
Melalui
video berdurasi kurang dari dua menit, Mahathir mendesak warga Malaysia
yang menentang pemerintahan untuk ikut turun ke jalan dan mendukung
aksi Bersih kali ini.
"(Bersih) mencoba menemukan cara untuk
menyembuhkan bangsa sehingga kami tidak lagi dipimpin oleh seorang yang
telah dituduh seluruh dunia menghilangkan uang dengan jumlah yang begitu
banyak," kata Mahathir seperti dikutip CNN pada Kamis (17/11) lalu.
 Foto: REUTERS/Edgar Su Ribuan massa pendukung Gerakan Bersih telah memadati jalanan di Kuala Lumpur sejak Sabtu pagi
|
Tuntutan warga Malaysia agar Najib mundur menyusul adanya laporan
dari berbagai media internasional yang menyebutkan Najib diduga telah
menggelapkan dana lembaga investasi 1Malaysia Development Berhad atau
1MDB ke rekening pribadinya sebesar hampir US$700 juta.
Tudingan itu juga menyebabkan digelarnya penyelidikan di berbagai negara terkait.
Selain Mahathir, berbagai tokoh politik Malaysia seperti Anwar Ibrahim juga turut menyuarakan desakan agar Najib mundur.
Sebagian
warga Malaysia mempertanyakan keterlibatan Mahathir dalam gerakan
oposisi pemerintahan Malaysia saat ini. Pasalnya, ketika Mahathir
menjabat sebagai pemimpin, pemerintahannya dikenal keras terhadap
gerakan oposisi saat itu.
Di akhir masa pemerintahannya,
Mahathir terjepit dengan adanya gerakan "reformasi" yang berujung pada
pemenjaraan mantan wakilnya, Anwar Ibrahim.
Credit
CNN Indonesia