Rabu, 16 November 2016

Ini Kata Pemerintah soal Kabar Mesir Ajukan Pinjaman 500 Juta Dollar AS kepada Indonesia



Yoga Sukmana Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Robert Pakpahan di Jakarta, Rabu (17/8/2016).
JAKARTA, CB — Pemerintah Mesir dikabarkan sedang mendekati Indonesia untuk meminjam dana 500 juta dollar AS.
Laman Daily News Egypt, Minggu (13/11/2016), menuliskan bahwa informasi itu berasal dari seorang sumber di Kementerian Keuangan Mesir.
Terkait hal itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku belum mengetahui kabar rencana Pemerintah Mesir tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kemenkeu justru mempertanyakan kabar tersebut. "Nah dari mana sih (kabarnya)? Kayaknya enggak ada di meja saya (pengajuannya)," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Menurut Robert, pengajuan utang luar negeri biasanya memiliki skema-skema tertentu. Pinjaman luar negeri bisa berupa pinjaman bilateral atau multilateral yang berasal dari lembaga multilateral.
Beberapa kali Robert mengatakan bahwa Kemenkeu belum mengetahui kabar tersebut. Sebab, belum ada pengajuan apa pun kepada Kementerian Keuangan.
"Persisnya dengan pemerintah atau siapa? Kalau pemerintah, institusi lender-nya siapa? terus dari Indonesia siapa? Swasta atau pemerintah?" tanya Robert.
Sementara itu, mantan Dekan Ilmu Ekonomi dan Politik di Universitas Kairo, Mesir, Alia El-Mahdy, seperti dilansir Daily News Egypt, menilai kabar tersebut menunjukkan bahwa Mesir mulai mengalihkan harapan soal bantuan keuangan.
Selama ini, Mesir telah menerima pinjaman miliaran dollar AS dari negara-negara teluk, di antaranya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain, sejak 3 Juli 2013.
Menurut Alia, indikasi ini pun sekaligus bisa menunjukkan bahwa negara-negara Teluk tak lagi menyokong sisi finansial Mesir.
Pasalnya, hubungan Arab Saudi dan Mesir memanas belum lama ini. Seperti dilansir Voice of America (VOA), ketegangan Arab Saudi dan Mesir disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam perang di Suriah dan Yaman, serta dalam isu-isu ekonomi.
Bulan lalu, Arab Saudi bahkan menghentikan pengiriman pasokan minyak ke Mesir hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Padahal, pasokan minyak itu telah disepakati sebelumnya.
Penghentian pasokan minyak terjadi setelah Mesir memberi suara yang mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah, yang ditentang oleh Arab Saudi.




Credit  KOMPAS.com











Mesir Disebut Minta Pinjaman 500 Juta Dollar AS dari Indonesia, Pertanda Apa?

 
. .
 
 
KAIRO, CB — Dalam upaya mengatasi defisit anggaran, Pemerintah Mesir dikabarkan mendekati Indonesia agar bisa mendapat pinjaman dana sebesar 500 juta dollar AS pada akhir tahun 2017 mendatang.
Informasi ini diungkapkan sumber di Kementerian Keuangan Mesir, yang enggan diungkapkan identitasnya, seperti dilansir laman Daily News Egypt, Minggu (13/11/2016).
Di sisi lain, di Indonesia pun belum ada pihak yang bisa dimintai konfirmasi terkait kabar ini.
Mantan Dekan Ilmu Ekonomi dan Politik di Universitas Kairo, Mesir, Alia El-Mahdy, menilai, kabar tersebut menunjukkan, Mesir mulai mengalihkan harapan soal bantuan keuangan dari negara-negara teluk.
Sebelum ini, Mesir telah menerima utang miliaran dollar AS dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain sejak 3 Juli 2013.
Menurut Alia, indikasi ini pun sekaligus bisa menunjukkan bahwa negara-negara Teluk tak lagi menyokong sisi finansial Mesir.
Tentu, kata perempuan itu, setiap uang memiliki konsekuensi berupa pembayaran kembali, tingkat bunga, ataupun klausul tertentu yang harus ditaati. Dia pun meyakini Mesir mengetahui hal tersebut.
Alia menyebut, hingga saat ini Arab Saudi adalah negara di kawasan Teluk yang memiliki kekuatan finansial paling besar.
Menurut dia, terlepas dari ketegangan antara Riyadh dan Kairo, negara-negara lain di Teluk memang bersimpati kepada Kerajaan Arab Saudi. Imbasnya, mereka pun berhenti memberi berbagai bentuk dukungan ke Mesir.
Di lain pihak, hubungan dengan Kuwait pun masih menghangat. Dukungan Mesir untuk menyokong resolusi Rusia di Dewan Keamanan PBB memicu perang dingin Arab Saudi dan Mesir.
Beberapa hari setelah rampungnya voting di DK PBB, perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, membekukan pasokan minyak ke Mesir.
Sebagai dampaknya, Menteri Pertambangan Mesir Tarek El Molla mengunjungi Iran pada 6 November lalu.
Molla mencoba menawarkan kesepakatan baru tentang minyak dengan Iran setelah pembatalan perjanjian dengan Arab Saudi yang terjadi bulan lalu tersebut.
Terkait pemungutan suara di DK PBB, Utusan Khusus Arab Saudi untuk PBB menyebut keputusan Mesir sangat menyakitkan.
Negosiator Arab Saudi yang berkedudukan di Washington, Salman Al-Ansari, juga mengecam keputusan Mesir itu.
Nah, terkait pengajuan pinjaman dari Indonesia, Alia mengatakan, Mesir sudah masuk dalam kondisi kritis dengan membengkaknya utang luar negeri.
Ia menggambarkan tingkat Mesir utang Mesir sebagai gelombang besar, yang kemungkinan tak dapat dilunasi. 
Nilainya telah mencapai lebih dari 55 miliar dollar AS dan menjadi beban yang sangat berat bagi Mesir. 
Alia pun meyakini negara-negara Teluk memiliki simpanan di the Central Bank of Egypt (CBE). Namun, tentu kini tak ada jaminan berapa lama negara-negara Teluk itu akan membiarkan dana mereka berada di bawah otoritas Mesir, dalam kondisi seperti saat ini.
Dia memandang, Pemerintah Mesir harus melihat bahwa mereka tidak memiliki sumber untuk mata uang asing dan harus berhenti melakukan pinjaman.
CBE harus membayar pinjaman sebesar tiga miliar dollar AS yang merupakan warisan pemerintahan Presiden Mohamed Morsi.
Alia menegaskan, kecuali tingkat PDB menunjukkan tingkat pertumbuhan ekstrem hingga 5-6 persen, sangat sulit bagi Mesir untuk membayar semua utangnya.




Credit  KOMPAS.com






Arkeolog Spanyol Temukan Mumi 3.000 Tahun di Makam Mesir


 Arkeolog Spanyol Temukan Mumi 3.000 Tahun di Makam Mesir
Mumi Berusia 3000 Tahun Ditemukan di Makam Mesir. Foto: Kementerian Barang Antik Mesir
 
CB, Luxor - Arkeolog Spanyol telah menemukan mumi Mesir kuno dalam kondisi sangat baik dekat Luxor. Berada di dalam sarkofagus kayu berwarna cerah, mumi itu telah terikat dengan kain.

"Makam itu ditemukan di dinding selatan Kuil Jutaan Tahun," ujar Mahmoud Afifi, kepala departemen barang antik Mesir, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Livescience Senin 14 November 2016.

Kuil itu dibangun di tepi barat Sungai Nil dekat Luxor oleh Firaun Thutmosis III (1490-1436 SM), salah satu raja terbesar Mesir. Dikenal sebagai "Napoleon dari Mesir," dia adalah Firaun keenam dari Dinasti XVIII, yang paling terkenal dari semua dinasti Mesir kuno, dengan firaun seperti Hatshepsut, Amenhotep III, Akhenatenand Tutankhamun.
 



Mumi itu diyakini tubuh seorang pria bernama Amenrenef, yang memegang gelar "Hamba Rumah Raja." Amenrenef, bagaimanapun, tidak hidup di bawah Thutmosis III. Makamnya kemungkinan berasal dari periode Menengah Ketiga sekitar 1.000 SM, kemungkinan Dinasti ke-21.

"Ketika kuil sudah tidak berfungsi, daerah ini digunakan sebagai nekropolis," ujar Egyptologist Myriam Seco Álvarez, kepala tim arkeologi Spanyol, kepada Seeker.

Kotak mumi berusia 3.000 tahun itu memiliki banyak dekorasi warna-warni simbol-simbol agama Mesir kuno," kata Alvarez.

Álvarez, yang telah bekerja di Kuil Jutaan Tahun sejak 2008, mencatat bahwa prasasti dan dekorasi itu termasuk simbol matahari, dewi pelindung Isis dan Nephthys yang menyebarkan sayap, empat putra dewa Horus.

"Misi ini sekarang akan mempelajari makam ini dan isinya untuk mengetahui lebih lanjut tentang pemiliknya," kata Afifi.




Credit  TEMPO.CO





PT DI Kembangkan Helikopter Anti-Kapal Selam Pesanan TNI-AL

 PT DI Kembangkan Helikopter Anti-Kapal Selam Pesanan TNI-AL
Pengunjung IBDExpo 2016 mencoba menggunakan alat simulator pesawat N219 produksi PT Dirgantara Indonesia di Jakarta Convention Center, 8 September 2016. Tempo/Destrianita
CB, Bandung – Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan tengah menyiapkan pengembangan helikopter pesanan TNI Angkatan Laut dengan kemampuan anti-kapal selam. “Tahun depan kami mulai membuat pesanan TNI Angkatan Laut untuk helikopter anti-kapal selam,” katanya di Bandung, Selasa, 15 November 2016.

 
Budi mengatakan helikopter anti-kapal selam itu dibangun bersama Airbus Helicopters Perancis. Fisik helikopter Panther itu mirip dengan pesawat operasional yang dipergunakan Basarnas, yakni AS365 N3+ Dauphin. “Kalau Dauphin itu versi sipil, helikopter Panther itu versi militernya,” ucapnya.

PT Dirgantara Indonesia mendapat pesanan dari TNI Angkatan Laut untuk membangun 11 unit helikopter anti-kapal selam. “Angkatan Laut memesan 11 unit, sudah 2 tahun lalu. Tinggal delivery mulai tahun depan,” kata Budi.

  

Budi mengatakan pengerjaan helikopter Dauphin menjadi modal bagi PT Dirgantara Indonesia untuk mengembangkan helikopter anti-kapal selam Panther. Helikopter pesanan Basarnas itu, misalnya, diserahkan hari ini. “Dengan mengerjakan pesanan Basarnas, ini menjadi pengetahuan dasar kami untuk mengembangkan pesawat ini,” tuturnya.

Menurut Budi, tipe militer Panther itu menjadi pilihan TNI Angkatan Laut karena kemampuannya mendarat di kapal yang berukuran relatif kecil, yakni kapal laut dengan tipe sigma class ship. “Trennya bagus, karena makin lama kapal Angkatan Laut di mana pun itu makin kecil, enggak pakai kapal-kapal besar. Meriam udah enggak ada yang gede-gede lagi di kapal itu, juga makin kecil, sehingga semua peralatan yang dibutuhkan semakin kecil,” ujarnya.

Budi mengaku, kendati belum rampung, rencana PT Dirgantara mengembangkan helikopter anti-kapal selam sudah menarik minat sejumlah negara. “Beberepa negara Timur Tengah yang punya kapal kecil juga tertarik menggunakan hal yang sama, tapi kami selesaikan dulu pesanan Angkatan Laut. Kalau selesai, baru kita ke negara lain,” ucapnya.

Menurut Budi, PT Dirgantara berencana memperbanyak konten lokal untuk helikopter Panther anti-kapal selam pesanan TNI Angkatan Laut itu. Sejumlah sistem akan ditanam di helikopter anti-kapal selam pesanan TNI Angkatan Laut itu. Di antaranya, peralatan sonar yang bisa diturunkan dalam laut hingga persenjataan torpedo anti-kapal selam. “Panther untuk Angkatan Laut ini kita bongkar habis karena harus diisi peralatan sonar, torpedo, dan lain-lain.”

Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT Dirgantara Indonesia Budiman Saleh mengatakan PT Dirgantara menggandeng sejumlah vendor untuk memasok peralatan mendukung sistem helikopter hingga persenjataan. “Contohnya torpedo, roket, kemudian sensor-sensor macam-macam, ada juga FLIR, serta sonar yang dicelupkan ke laut. Yang merakit dan mendesain itu PT Dirgantara Indonesia, bukan domainnya Airbuss,” katanya.

Menurut Budiman, lewat produk itu, PT Dirgantara memegang property right atau license mission helikopter itu. “Nah, yang memegang paten, property right, intellectual property right helikopter anti-kapal selam itu kami. Kalau Airbuss mau jualan itu monggo, tapi dia jualan platform saja.”

Budiman mengatakan harga pesawat yang telah dipasangi berbagai sistem mission itu bisa lebih mahal ketimbang penjualan platform dasar pesawatnya. Dia mencontohkan penjualan pesawat CN235 yang kosong berkisar US$ 26–28 juta. Tapi, dengan tambahan berbagai sistem mission, seperti untuk kebutuhan patroli maritim, harganya bisa melonjak menjadi US$ 45–60 juta.



Credit  TEMPO.CO





PT DI Serahkan Helikopter AS365 Dauphin N3+

 PT DI Serahkan Helikopter AS365 Dauphin N3+
Helikopter hasil produksi PTDI jenis Combatan SAR pengembangan dari helikopter Super Puma, disimpan di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, 11 Februari 2016. TEMPO/Imam Sukamto
CB, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia menyerahterimakan helikopter AS365 N3+ Dauphin ke Basarnas di Hanggar Rotary Wing PT DI, di Jalan Pajajaran, Bandung, Selasa, 15 November 2016.

Dokumen serah terima ditandatangani Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, kepada Pejabat Pembuat Komitmen Badan SAR Nasional, Anjar Sulistyo, dan disaksikan Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI FH Bambang Sulistyo.

"PT DI selalu menunggu dan siap memenuhi pesanan berikutnya dari Badan SAR Nasional khusus untuk produk helikopter SAR baik jenis AS365 N3+ Dauphin maupun produk lain," kata Budi.

Menurut Budi, rekam jejak PT DI akan menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia dalam menguasai kedirgantaraan Indonesia. Menurut dia, keberadaan PT DI akan sangat berarti bila setiap produk serta jasa yang dihasilkanya dimanfaatkan secara maksimal oleh selureh instansi dan lembaga negara, termasuk Basarnas.

"Kita semua tidak lupa sukses jajaran Basarnas dalam berbagai proses pencarian korban kecelakaan pesawat terbang. Tidak dapat dipungkiri salah satu bintang dalam misi evakuasi adalan helikopter Dauphin," kata Budi.

Salah satunya, helikopter AS365 N3+ Dauphin untuk Badan SAR Nasional yang diserahkan pada 2014 ikut andil dalam pencarian korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501.

"Pada 2014, PT DI telah menyerahkan dua unit heli SAR kelas medium, AS365 N3+," katanya.

Helikopter AS365 N3+ Dauphin merupakan helikopter berukuran sedang yang telah sesuai dengan standar SAR dan penjaga pantai di banyak negara. Helikopter ini telah dibuat dengan total 170 unit yang digunakan di seluruh dunia, termasuk di dalamnya digunakan US Coast Guard.

Helikopter itu dilengkapi hoist untuk menaerik atau mengevakuasui korban pada sisi pintu kanan. Selain itu juga dilengkapi dengan radar cuaca serta dilengkapi Forward Look Infra Red Camera (FLIR) untuk mendukung operasional pada segala medan dan kondisi.

Helikopter SAR itu merupakan produuk kerja sama antara PT DI dengan Airbus Helicopter, Prancis.

Dengan diserahkannya heli SAR itu membuktikan keseriusan PT DI untuk membantu pemenuhan tugas pokok dan fungsi Badan SAR Nasional demi menunjang pekerjaan dalam mengevakuasi dan menolong korban kecelakaan maupun bencana alam.

"Semoga helikopter itu mendukung tugas dan fungsi Basarnas dalam upaya pencarian dan pertolongan saat terjadinya musibah," kata Budi.

Selain itu, Budi juga menyatakan pihaknya saat ini tengah mengerjakan pesawat helikopter militer pendeteksi kapal selam yang akan diserah terimakan 2017.





Credit  TEMPO.CO




Selasa, 15 November 2016

ACMI Pod, Laga Pesawat Tempur TNI AU Tanpa Bahaya

 
acmi pod
F16 dan F18 membawa ACMI pod. Sumber gambar: Istimewa
Sudah asasinya pilot fighter, sorti latihan antar pesawat tempur sudah pasti jadi makanan sehari-hari. Jika ada pembaca yang bertanya, bagaimana cara pesawat tempur bisa berlaga satu sama lain tanpa menimbulkan bahaya, jawabannya ada pada sistem ACMI (Air Combat Maneuvering Instrumentation) pod yang dapat dipasang pada salah satu pylon untuk mensimulasikan penembakan rudal dan kemungkinan perkenaan.
Penggunaan ACMI pod memungkinkan dua pesawat tempur atau lebih untuk menyimulasikan pertempuran udara jarak dekat alias dogfight tanpa perlu melepaskan rudal sungguhan yang tentu saja sangat beresiko dan mahal. ACMI Pod juga memungkinkan simulasi antar dua pesawat yang beda jenis (Dissimilar Air Combat Training) seperti yang ditunjukkan ketika F-16C Block 25 (52ID) TNI AU berlaga melawan F/A-18D Hornet milik Korps Marinir AS dalam latihan Cope West 17.

TNI AU sendiri menggunakan sistem ACMI yaitu P5 yang dipasang ke pesawat tempur dan software serta perangkat pembaca yang dibuat oleh perusahaan Cubic dan DRS Technologies. Cubic sendiri merupakan perusahaan kelas dunia yang memimpin dalam bidang instrumentasi simulasi pesawat tempur. Produknya dipakai oleh hampir seluruh negara NATO dan Amerika Serikat.
RAAF pun baru-baru ini menunjuk Cubic untuk menyediakan sistem ACMI untuk armada Super Hornetnya. Untuk komputer dan perangkat pembacanya saat ini di Indonesia ada di dua lokasi yaitu Lanud Iswahjudi Madiun (dipasang pada tahun 2010) dan Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru (dipasang pada tahun 2014).
acmi pod
ACMI F-16. Sumber gambar: Istimewa
ACMI yang mulai dikembangkan pada medio 1970an, telah dikembangkan sebagai respon atas kebutuhan sekolah pilot tempur Top Gun milik AL AS yang termahsyur. ACMI Pod sendiri merupakan alat instrumentasi yang dapat merekam data-data pergerakan pesawat selama latihan penerbangan.
Data-data yang terekam meliputi kecepatan, ketinggian, G-force yang ditimbulkan, sudut dan kecepatan tanjak atau tukik, kecepatan belok, sudut geser hidung (yaw) dan roll rate. Tak cukup sampai di situ, tenaga mesin, missile, rocket, gun, and bomb cueing system, serta kapan senjata tersebut dilepaskan turut pula termuat datanya.

Sedangkan untuk simulasi pelepasan senjata meliputi moda udara-udara, udara-darat, dan jika dibutuhkan, dari darat ke udara untuk melatih manuver penghindaran dari ancaman senjata anti pesawat.
Bentuk pod ACMI sendiri seperti silinder rudal AIM-9 Sidewinder, tanpa dilengkapi sirip kendali depan dan belakang. Di hidungnya terdapat antena telemetri dilengkapi empat antena lain yang bertugas untuk mencatat seluruh data selama penerbangan. Pemasangannya pun mudah, dapat langsung dipasang ke rel untuk tipe rudal Sidewinder, yang pastinya dimiliki oleh hampir semua jenis pesawat tempur yang digunakan oleh pesawat tempur Barat.
acmi pod
ACMI pod. Sumber gambar: Istimewa
Data-data tersebut direkam secara real time, detik demi detik dan dikirimkan ke terminal stasiun darat untuk pengamatan dan pemberian instruksi. Saat debriefing, data yang dihasilkan ACMI digunakan untuk menganalisa latihan yang dilaksanakan dan melakukan koreksi untuk diperbaiki dalam sorti berikutnya, sehingga profisiensi pilot pun meningkat.
Dengan ACMI, seluruh pihak yang terlibat akan tahu siapa dan kapan senjata dilepaskan, sehingga tidak ada cerita saling klaim siapa menembak siapa duluan. Sistem debriefing berupa software ICADS yang disediakan oleh Cubic menyediakan hasil simulasi tersebut dalam format 2D dan 3D sehingga seluruh hasil latihan dapat diamati dengan seksama dan detail.

Sistem P5 CTS/TCTS (Combat Training Systems/ Tactical Combat Training Systems) yang digunakan TNI AU merupakan versi terbaru yang awalnya dikembangkan Cubic dan DRST atas permintaan Dephan AS sehingga seluruh unsur tempur dari AU, AL, Korps Marinir AS, Air National Guard, serta seluruh pasukan Koalisi dapat berlatih bareng sehingga meningkatkan kualitas dan interoperabilitas. P5 menyediakan subsistem yang mampu menyediakan interkoneksi sampai ke 100 pesawat secara simultan.
P5 juga mampu mencakup jarak sampai 80 mil laut di udara dan 125 mil laut dalam moda udara-darat sehingga memampukan simulasi rudal jarak jauh seperti AIM-120 AMRAAM. Apabila menggunakan relay, jarak udara-udara bahkan mampu mencapai 200 mil. Sistem P5 sendiri juga diimplementasikan secara internal ke dalam F-35 Lightning II sehingga memampukannya melaksanakan simulasi tanpa perlu membawa pod eksternal.




Credit  Angkasa.co.id






Jet Tempur J-20: Teknologi Tiongkok dan Mesin Rusia dalam Satu Pesawat



 
Elang Hitam Chengdu J-20, pesawat tempur generasi kelima Tiongkok, yang melakukan debut publik dalam pameran Airshow China 2016 di Zhuhai, merupakan pencapaian besar bagi industri senjata Tiongkok.
The J-20 fighter aircraft
Pesawat tempur J-20 yang diproduksi Chengdu Aerospace Corporation mengudara selama Pameran Aviasi dan Kedirgantaraan Internasional Tiongkok yang ke-11 di Zhuhai Airshow Center pada 1 November 2016 di Zhuhai, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Sumber: Getty Images
Para pakar Rusia menilai debut pubik Elang Hitam Chengdu J-20, pesawat tempur generasi kelima Tiongkok, menunjukkan kecakapan teknologi negara tersebut yang terus berkembang dan tak seharusnya dilihat sebagai pameran kekuatan, seperti yang dilaporkan oleh beberapa media.
Pesawat tempur J-20 mengudara pada Pameran Aviasi dan Kedirgantaraan Internasional Tiongkok yang ke-11 di Zhuhai Airshow Center pada 1 November 2016 di Tiongkok. Sumber: CCTV+ / YouTube
“Ini lebih seperti pameran teknologi. Saya rasa, perlu beberapa tahun sebelum mesin ini benar-benar siap. Namun, hal itu tak mengecilkan pencapaian para perancang Tiongkok,” kata Kepala Pusat Analisis Strategi dan Teknologi (CAST) Ruslan Pukhov pada RBTH.
Sebagian besar karakteristik teknis pesawat, yang pertama kali mengudara pada Januari 2011 lalu, masih dirahasiakan. Informasi yang tersedia saat ini baru mengenai teknologi siluman yang digunakan untuk membangun pesawat yang memiliki misil udara-ke-udara serta mesin-mesin Rusia.
Selain pesawat kelas berat J-20, Tiongkok juga mengembangkan Shenyang J-31, sebuah pesawat tempur ringan generasi kelima. Menurut para pakar, kedua pesawat tersebut tak punya prototipe asing yang spesifik.

Fitur Desain

Chengdu J-20 memiliki sebuah canard yakni sayap kecil horizontal di depan, yang dapat mengendalikan pesawat.
Desain aeronautika ini jarang digunakan karena memiliki sejumlah kekurangan. Pesawat dengan canard cenderung memiliki hidung kerucut yang besar yang memperlambat laju mereka. Selain itu, ia juga membuat pesawat memiliki kemampuan manuver yang rendah.
“Di sisi lain, sebuah canard bisa membuat penempatan sistem senjata lebih fleksibel dan dapat menampung lebih banyak bahan bakar, terang Pavel Bulat dari Universitas ITMO di Sankt Peterburg pada RBTH. “Sebagai tambahan, jika pesawat harus terbang dalam kecepatan supersonik (1.188 kilometer per jam), desain ini sangat efektif.”

Mesin Rusia

Tantangan utama bagi Chengdu J-20 mungkin adalah pengembangan mesin karena Tiongkok belum mampu memproduksi mesin pesawat generasi kelima.
Seorang narasumber dari industri pertahanan Rusia menyampaikan pada RBTH bahwa Tiongkok telah membeli sekitar 200 mesin AL-31 untuk J-20.
“Tampaknya, pada 1 November lalu, Chengdu J-20 terbang dengan mesin Tiongkok yang dibuat berdasarkan mesin Rusia AL-31,” kata Bulat pada RBTH. “Mesin Rusia sepertinya akan digunakan untuk J-20 ketika produksi berseri diluncurkan.”
Ia menambahkan bahwa pesawat tempur generasi kelima Rusia T-50 menggunakan tipe mesin yang sama seperti pesawat generasi ke-4++ Su-34.




Credit  RBTH Indonesia






Pemerintah India Tarik Uang Tunai Rp 590 Triliun dari Peredaran, Situasi Kacau



Pemerintah India Tarik Uang Tunai Rp 590 Triliun dari Peredaran, Situasi Kacau
Foto: Maikel Jefriando

New Delhi - Pemerintah India mengeluarkan kebijakan baru, dengan menarik uang pecahan 500 dan 1.000 rupee dengan tujuan untuk pemberantasan korupsi, uang palsu serta penimbunan uang secara ilegal.

Dalam 4 hari terakhir, sejak kebijakan baru tersebut berlaku, pemerintah sudah menarik 3 triliun rupee atau sekitar Rp 590 triliun. Namun yang sudah dikembalikan ke masyarakat dengan pecahan lebih kecil baru 500 miliar rupee (Rp 98,3 triliun).

Masyarakat belum bisa menukar uang dalam jumlah banyak karena bank-bank sudah mulai kehabisan uang tunai. Apalagi, selama 5 hari terakhir ini, termasuk di akhir pekan, bank terus melayani warga yang berbondong-bondong ingin menukar uang.

Pemerintah juga sudah meminta masyarakat untuk memaklumi situasi yang tidak biasa ini. Sebab, imbas positifnya baru akan terasa ke ekonomi India dalam jangka panjang.

Jumlah penukaran uang pun dibatasi. Namun pemerintah menaikkan batasan penukaran uang dari 4.000 menjadi 4.500 rupee.

Sedangkan batas jumlah penarikan di ATM juga ditambah, dari 2.000 menjadi 2.500. Beberapa institusi masih bisa menggunakan uang pecahan lama sampai 24 November, seperti rumah sakit milik pemerintah, sarana transportasi dan layanan umum lainnya.

Pecahan Baru Terlalu Mungil untuk Mesin ATM

Untuk mengganti rupee pecahan 500 dan 1.000 yang ditarik, pemerintah India akan menerbitkan pecahan 500 dan 2.000 baru. Sayangnya, ukuran uang ini terlalu kecil untuk mesin ATM.

Artinya, seluruh mesin ATM yang ada di India harus di-recalibrated alias diatur ulang. Pemerintah mengaku butuh waktu sekitar 2 pekan untuk mengatur ulang ATM ini.

Sementara ini warga India hanya bisa menarik pecahan terbesar 100 rupee (Rp 19.600) saja sampai ATM bisa menerima rupee pecahan baru.

Namun masalah tidak habis sampai di situ. Transaksi sehari-hari di India hanya melibatkan beberapa ratus rupee saja. Sehingga, akan banyak orang kesulitan menukar atau memecah uang 2.000 rupee.

"Tidak akan ada yang mau, toko-toko juga tidak mau terima pecahan yang sangat besar seperti 2.000 rupee. Kita biasa tidak pernah menghabiskan lebih dari 500 rupee, ini bisa jadi masalah," kata Manoranjan Thatoi, warga India yang bekerja sebagai buruh konstruksi kepada CNN, Selasa (15/11/2016).

Sebanyak 98% transaksi di India dilakukan dengan uang tunai. Wajar saja ketika ada pecahan yang ditarik dari peredaran membuat warganya kelimpungan.

Apalagi negara dengan 1,3 miliar penduduk ini hanya punya 200.000 ATM menurut survei PricewaterhouseCoopers. Setengah dari jumlah ATM itu bahkan tidak berfungsi alias rusak.



Credit  detikFinance

500 dan 1.000 Rupee Ditarik, Bank di India Kehabisan Uang Hingga ATM Dibobol

500 dan 1.000 Rupee Ditarik, Bank di India Kehabisan Uang Hingga ATM Dibobol

Foto: Maikel Jefriando



New Delhi - Situasi di India makin panas pasca pemerintah menarik rupee pecahan 500 dan 1.000 dari peredaran. Banyak bank kehabisan uang hingga ATM yang dirusak oleh warga.

Padahal kebijakan ini baru diterapkan lima hari lalu. Tujuan Perdana Menteri, Narendra Modi, menarik pecahan besar ini adalah memberantas korupsi yang sudah akut di India.

Tak lama setelah kebijakan tersebut berlaku, warga India pun berbondong-bondong menukarkan uangnya ke bank setempat. Bank-bank ini juga tetap buka di akhir pekan untuk melayani nasabah.

Akibatnya, pada Senin kemarin banyak bank yang kehabisan uang tunai. Warga pun marah dan tidak sedikit yang melakukan perusakan, terutama terhadap gedung bank hingga mesin ATM.

"Akan ada banyak masalah lagi kalau situasi tidak bisa normal seperti semula," kata Sanjay Padole, yang sudah mengantre untuk tukar uang di salah satu bank lokal ketika diwawancarai CNN, Selasa (15/11/2016).

Sebanyak 98% transaksi di India dilakukan dengan uang tunai. Wajar saja ketika ada pecahan yang ditarik dari peredaran membuat warganya kelimpungan.

Apalagi negara dengan 1,3 miliar penduduk ini hanya punya 200.000 ATM menurut survei PricewaterhouseCoopers. Setengah dari jumlah ATM itu bahkan tidak berfungsi alias rusak.

"Jika 10 orang saja mengantre di ATM, setelah itu uangnya langsung habis. Kebijakan pemerintah ini bagus, tapi tidak diikuti oleh pelaksanaan yang baik," kata Sunil Chadha (54), warga India yang sedang mengantre di ATM.

Lihat penampakan warga India mengantre untuk tukar uang di berita ini.








Credit  detikFinance



Jokowi dan PM Singapura Resmikan Kawasan Industri Kendal




Jokowi dan PM Singapura Resmikan Kawasan Industri Kendal
Foto: Bagus Prihantoro Nugroho


Kendal - Buah kerja sama antara Indonesia dan Singapura salah satunya adalah dibentuknya Kawasan Industri Kendal 'Park by the Bay' di Jawa Tengah. Pembangunan ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja.

"Kawasan Industri Kendal ini merupakan ikon baru kerja sama bilateral antara Republik Indonesia dengan Singapura. Saya berharap agar pelaksanaan kerja sama ini dapat terus ditindaklanjuti dan Kawasan Industri Kendal ini telah ditetapkan sebagai kawasan industri prioritas," kata Jokowi dalam sambutan peresmian Park by the Bay di Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11/2016).

Jokowi menyampaikan, pemerintah terus mendorong masuknya investasi pengembangan kawasan industri. Wujud dari upaya pemerintah adalah dengan penghapusan hambatan dalam pembangunan.

"Untuk mendukung kawasan industri ini pemerintah akan menjamin tersedianya lima infrastruktur yaitu transportasi, energi listrik dan gas, yang ketiga telekomunikasi, sumber daya air dan sanitasi, serta ketersediaan sumber daya manusia dan teknologi," papar Jokowi.

Jokowi dan PM Singapura Resmikan Kawasan Industri KendalFoto: Bagus Prihantoro Nugroho

Jokowi menyebut jalan tol Pemalang, Batang, dan Semarang agar segera rampung. Sehingga lebih mendukung kelancaran pertumbuhan industri.

Sebanyak 18 perusahaan langsung menandatangani nota kesepahaman terkait pembangunan kawasan ini. Peresmian Park by the Bay kemudian ditutup dengan penekanan sirine oleh Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong.



Credit  detikFinance





Dukung PLTN, BATAN Kembangkan Simulator Reaktor

 Dukung PLTN, BATAN Kembangkan Simulator Reaktor  
Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). TEMPO/Charisma Adristy
 
CB, Tangerang Selatan – Untuk memperkuat rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengembangkan simulator Reaktor Daya Eksperimental (RDE).

Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan simulator tersebut merupakan perangkat lunak simulasi operasi reaktor yang menggambarkan prinsip kerja reaktor nuklir untuk menghasilkan daya listrik. "Simulator untuk sarana utama program pelatihan bagi para calon operator reaktor," kata Djarot, Senin, 14 November 2016.

Untuk mengoperasikan reaktor nuklir dengan selamat, kata Djarot, para operator reaktor harus menjalani serangkaian pelatihan. "Syaratnya, wajib pelatihan itu supaya dapat izin sebagai operator reaktor," ujarnya.

Menurut Djarot, sejak 1970 rencana pembangunan PLTN sudah ada. Sayangnya, rencana itu belum terealisasi hingga sekarang. Sementara pada 1985 sudah digaungkan rencana pembangunan PLTN yang ditindaklanjuti dengan mencari lokasi sebagai calon tapak PLTN di Semenanjung Muria, Jepara, Jawa Tengah.

Djarot menambahkan, pembangunan PLTN mempertimbangkan berbagai faktor, yaitu struktur geologi, banjir pantai, kecepatan dan arah angin, gempa, cuaca, lingkungan, serta kepadatan penduduk.

Menurut Djarot, dari sisi sumber daya manusia, Batan sangat siap. "Batan memiliki 2.878 tenaga pegawai dengan ahli reaktor sebanyak 400 orang. Sekolah tinggi nuklir saja tiap tahun memuluskan 70-80 lulusan nuklir, ditambah kerja sama dengan perguruan tinggi, seperti UGM, UI, dan ITB," katanya.

Kepala Pusat Teknologi Keselamatan Reaktor Nuklir Geni Rina Sunaryo mengungkapkan, simulator hasil pengembangan Batan memiliki kapasitas daya 1.000 MWe, dilengkapi empat pembangkit uap, pompa primer, dan sekunder. Masih ada pula kondenser, turbin generator, dan komponen lainnya.

Menurut Geni, pengembangan simulator tersebut dilakukan untuk penerapan konsep ilmu pengetahuan dan teknologi reaktor nuklir. "Hasil simulasi sangat mirip dengan operasi reaktor nuklir sesungguhnya," katanya. Dia mengatakan simulator itu dapat mensimulasikan PLTN pada saat kondisi operasi dimulai, tenaga meningkat, kondisi stabil, dan berhenti.

 

Kepala Bidang Operasi Reaktor pada Pusat Reaktor Serbaguna Badan Teknologi Nuklir, Yusi Eko Yulianto, mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian terhadap teknologi nuklir ataupun dengan sumber energi yang lain.

"Berjalannya waktu, kondisi pengadaan energi kita semakin krisis. Krisis itu sendiri oleh banyak negara sudah disikapi dengan membangun PLTN," ujarnya.

Menurut Yusi, energi nuklir berpotensi memberikan asupan energi yang cukup masif. Jika PLTN dioperasikan, bisa 1,5 tahun beroperasi tanpa jeda. Setelah 1,5 tahun jeda karena ada pergantian bahan bakar. "Pasokan dari energi nuklir itu luar biasa," tuturnya.

Yusi juga mengatakan pihaknya sudah mempromosikan ke pemerintah pusat tentang PLTN, yaitu dengan melakukan studi tapak ke Jepara, Kalimantan, Bangka Belitung, dan Banten. "Semua kajian yang kita lakukan sudah standar dari badan internasional.”




Credit  TEMPO.CO








Media Korut Beri Sinyal Kim Jong-un Akan Menginvasi Korsel


 
Media Korut Beri Sinyal Kim Jong-un Akan Menginvasi Korsel
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan mempersiapkan invasi terhadap Korea Selatan. Foto/ REUTERS
 
PYONGYANG - Media pemerintah Korea Utara (Korut) dalam laporannya memberi sinyal bahwa diktator muda Kim Jong-un berencana menginvasi Korea Selatan (Korsel) secara besar-besaran.

Spekulasi menakutkan ini menyebar luas setelah Kim Jong-un mengunjungi unit militer di Kepulauan Kali dan Jangjae. Kim juga telah meneliti peta yang dianggap sebagai tanda-tanda dia merencanakan serangan.

”Basis baru (militer) didirikan di bawah perencanaan strategis (Kim Jong-un),” tulis media Pemerintah Korut, KCNA.
”Kim menempatkan sebuah pos pengamatan di mana dia belajar secara rinci tentang penyebaran artileri dan kesiapan tempur,” lanjut laporan media Korut yang dikutip Daily Star, Selasa (15/11/2016).

Dalam foto lainnya, Kim Jong-un tampak memeriksa peta pulau Baeknyeong, yang dianggap sebagai kawasan strategis massal yang penting.

KCNA juga melaporkan bahwa Kim mengintai pulau di Korea Selatan melalui teropong dan diberi informasi tentang ”misi bersama membidik Pulau Yeonpyeong".

Meski demikian, Pemerintah Korut belum secara resmi mengkonfirmasi “gelagat” Kim Jong-un yang mengintai pulau di Korsel. Pihak Korsel sendiri telah dapat jaminan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump bahwa Seoul akan tetap dilindungi dari ancaman rudal dan senjata nuklir Korut.



Credit  Sindonews




Citra Satelit: Desa-desa Muslim di Myanmar Dibakar dan Dihancurkan


 
Citra Satelit: Desa-desa Muslim di Myanmar Dibakar dan Dihancurkan
Citra satelit menunjukkan hancurnya bangunan di desa Kyet Yoe Pyin di Rakhine, Myanmar. Foto / Human Rights Watc
 
NAPYIDAW - Sebuah citra satelit menunjukkan adanya pembakaran dan penghancuran desa-desa yang dihuni kaum Muslim di negaran bagian Rakhine, Myanmar, selama kekerasan sektarian Oktober lalu. Gambar citra satelit itu dirilis oleh Human Rights Watch.

Menurut laporan kelompok hak asasi manusia itu, selama kekerasan sektarian telah terjadi pembunuhan terhadap puluhan orang di luar hukum oleh pasukan Pemerintah Myanmar.

Militer Mayanmar mengakui pada 13 November 2016 bahwa mereka telah menewaskan 25 orang di desa-desa yang dihuni oleh Muslim Rohingya. Aparat keamanan mengklaim para korban bersenjata parang dan tongkat kayu saat kekerasan melanda desa-desa tersebut. Namun, Pemerintah Myanmar belum berkomentar atas bukti citra satelit soal penghancuran desa-desa kaum Muslim di Rakhine.

Krisis sektarian kembali terjadi di Rakhine, Myanmar, pada 9 Oktober 2016, tak lama setelah orang-orang bersenjata menyerang tiga pos-pos polisi di Kota Maungdaw utara, negara bagian Rakhine di dekat perbatasan Bangladesh. Serangan itu menewaskan sembilan petugas polisi.

Pemerintah Myanmar mengatakan para penyerang membawa lari puluhan senjata dan ribuan amunisi. Pemerintah telah menegaskan bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok Rohingya, namun penanggung jawab yang sebenarnya masih tidak jelas.

Human Rights Watch mengidentifikasi total ada 430 bangunan hancur yang hancur di tiga desa dari Distrik Maungdaw utara. Data itu berasal dari analisis citra satelit beresolusi tinggi yang diambil pada pagi hari dari 22 Oktober, 3 November dan 10 November 2016.

Kelompok HAM itu juga menyatakan bahwa penyelidikan PBB saat ini juga mencakup tuduhan pemerkosaan yang dilakukan pasukan Myanmar terhadap para perempuan Muslim Rohingya.

”Gambar satelit baru tidak hanya mengkonfirmasi kerusakan luas desa Rohingya tetapi menunjukkan bahwa itu bahkan lebih besar dari yang kita pikir pertama kali,” kata Brad Adams, Direktur Human Rights Watch Asia, seperti dikutip dari BBC, Selasa (15/11/2016).

 ”Otoritas Burma (Myanmar) harus segera membentuk investigasi yang dibantu PBB sebagai langkah pertama menuju terjaminnya keadilan dan keamanan bagi para korban,” ujarnya.

Sementara itu, Burmese Rohingya Group mengklaim sebanyak 1.500 warga sipil telah mengungsi akibat kekerasan di Myanmar.

”Tekanan harus dibawa untuk dibebankan pada pemerintah dan militer guna mengakhiri semua pelanggaran hak asasi manusia, termasuk eksekusi sewenang-wenang, penangkapan, pemukulan, penyiksaan, relokasi paksa, memblokir bantuan kemanusiaan, pembakaran rumah dan bisnis, dan pemerkosaan massal (terhadap) etnis Rohingya perempuan oleh pasukan keamanan. Mereka juga harus memastikan bahwa penduduk sipil dilindungi,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.






Credit  Sindonews




Jet Tempur MiG-29 dari Armada Kapal Induk Rusia Jatuh ke Laut

 
Jet Tempur MiG-29 dari Armada Kapal Induk Rusia Jatuh ke Laut
Pesawat jet tempur MiG-29 Rusia. Pesawat jet tempur jenis ini jatuh di laut Mediterania pada hari Senin (14/11/2016). Foto / Leonid Faerberg / Wikipedia
 
MOSKOW - Sebuah jet tempur MiG-29 Rusia dari armada kapal induk Admiral Kusnetsov jatuh ke laut Mediterania tak lama setelah menjalani pelatihan di lepas pantai Suriah, hari Senin. Pilot jet tempur berhasil menyelamatkan diri.

Insiden kecelakaan jet tempur MiG-29  ini telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia. ”Sebagai imbas dari kerusakan teknis selama pelatihan penerbangan, insiden terjadi untuk MiG-29 yang berbasis di kapal induk,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip Russia Today, Selasa (15/11/2016).

“Pilot terlempar, telah disampaikan ke operator udara Admiral Kuznetsov oleh kru penyelamat. Pilot tidak terluka, dan siap untuk misi masa depan,” lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian itu belum mengungkap penyebab jatuhnya pesawat jet tempur MiG-29. Terkait ada tidaknya penyelidikan atas insiden ini juga tidak dijelaskan Kementerian Pertahanan Rusia.

Kapal induk Admiral Kusnetsov yang memimpin armada tempur Rusia di Mediterania timur telah tiba di lepas pantai Suriah sejak pertengahan Oktober. Armada tempur ini menjalankan misi pengintaian terhadap wilayah Suriah dan siap melakukan operasi tempur terhadap kelompok militan pinggiran Aleppo.

Perjalanan kapal induk Admiral Kuznetsov dan rombongannya dari pantai utara Rusia, melalui Selat Inggris, dan melewati Selat Gibraltar telah memicu kehebohan di negara-negara Barat. Kapal induk ini dilaporkan ditolak ketika berhenti di Spanyol dan Malta untuk mengisi bahan bakar.




Credit  Sindonews



Iran Dilaporkan Akan Borong Senjata dari Rusia

 
Iran Dilaporkan Akan Borong Senjata dari Rusia
Ozerov menyatakan, Iran setidaknya akan membeli tank T-90 yang merupakan tank generasi terbaru Rusia, beberapa unit jet tempur, dan juga sejumlah helikopter tempur. Foto/Istimewa
 
MOSKOW - Pemerintah Iran dilaporkan akan memborong senjata dan alat-alat militer dari Rusia. Iran disebut akan membeli tank, artileri, hingga jet tempur dari Negeri Beruang Merah itu.

Keterangan mengenai akan adanya pembelian senjata dan alat-alat militer dalam jumlah besar oleh Iran disampaikan Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan di Dewan Federasi Rusia, Viktor Ozerov. Dia mengatakan, rencana pembelian tersebut disampaikan oleh anggota Parlemen Iran saat melakukan kunjungan ke Moksow beberapa waktu lalu.

Ozerov menyatakan, Iran setidaknya akan membeli tank T-90 yang merupakan tank generasi terbaru Rusia, beberapa unit jet tempur, dan juga sejumlah helikopter tempur. Ozerov, seperti dilansir Reuters menyebut nilai kontak pembelian itu mencapai USD 10 miliar.

Iran sebelumnya sudah membeli sistem pertahanan S-300 dari Rusia. Sistem pertahanan itu sudah selesai dikirimkan oleh Rusia pada petengahan tahun lalu, yang langsung dipamerkan Iran dalam parade militer mereka.

Pemerintah Iran sendiri sejauh ini belum memberikan pernyataan apapun mengenai rencana pembelian senjata dan alat-alat tempur dari Rusia. Jika ini terealisasi, ini akan menjadi belanja militer terbesar yang pernah dilakukan Iran.


Credit  Sindonews









Senin, 14 November 2016

Kapal Perang Rusia Tiba di Suriah, Serangan Besar Akan Terjadi?




 Kapal induk Rusia, Admiral Kuznetsov disebut mampu mengangkut 50 jet tempur (Reuters)

CB, Aleppo - Sebuah armada kapal perang Rusia tiba di lepas pantai Suriah, Sabtu (13/11/2016). Armada tersebut diduga akan melakukan serangan dalam skala besar di Aleppo, baik melalui darat maupun udara.
Dikutip dari The Telegraph, Minggu (13/11/2016), kelompok yang dipimpin oleh kapal induk Admiral Kuznetsov dan diiringi sebuah kapal bertenaga nuklir Peter The Great, telah melakukan pelayaran "provokatif" dalam perjalanannya melalui Selat Inggris untuk mencapai Mediterania timur.
Komandan kapal Admiral Kuznetsov, Sergei Artamonov, telah mengonfirmasi kepada stasiun televisi Russia-1 melalui jaringan video pada 12 November lalu, bahwa pesawat yang dibawa kapal induk telah lepas landas dari dek kapal untuk melakukan pengintaian.
"Penerbangan yang sedang dilakukan dari dek...mereka bekerja pada koordinasi dengan pelabuhan pantai," ujar Artamonov.
Ketika ditanya apakah pesawat negara lain terbang di atas kapal, Komandan Peter The Great, Vladislav Malakhovsky, mengatakan, "mereka takut untuk mendekat dengan jarak 50 kilometer, menyadari betul bagaimana kuat kapal penjelajah nuklir."
Menurut situs Suriah pro-Assad, al-Masdar News, yang mengutip salah satu sumber militer menyebut bahwa kapal-kapal perang akan dikerahkan ke Mediterania untuk setidaknya enam bulan.
Pejabat NATO mengatakan, pengerahan Angkatan Laut Rusia tersebut merupakan yang terbesar sejak Perang Dingin. Diduga, hal itu dilakukan untuk menunjukkan kekuatan militer Rusia.
Selain itu terdapat perkiraan bahwa Presiden Vladimir Putin bisa saja membangun basis militernya di Timur Tengah, demi menegaskan kembali status Rusia sebagai kekuatan global.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kapal tersebut dapat digunakan Rusia untuk mendukung operasi militer di Suriah dan meningkatkan penderitaan warga sipil di sana.
Pada pekan lalu, Departemen Pertahanan Rusia mengumumkan akan memperpanjang penangguhan serangan udara yang dilakukan sejak 18 Oktober lalu. Keputusan itu dilakukan setelah pasukan Assad melancarkan serangan ganas selama satu bulan untuk memukul mundur pemberontak guna menyerahkan bagian kota yang mereka ambil alih sejak 2012.
Salah satu pejabat senior intelijen Suriah mengatakan, pasukan pro-pemerintah dan sekutu Rusia mungkin akan menunggu adanya dialog dengan presiden baru AS, Donald Trump, sebelum memulai serangannya.
Mereka mengisyaratkan melihat kemungkinan untuk menjalin kemitraan dengan Trump, yang selama kampanye memberikan sinyal bahwa dirinya sedia untuk bekerja sama dengan Rusia di Suriah.
Situasi di Aleppo timur saat ini semakin buruk, Sekitar 250.000 warga telah terkepung selama berbulan-bulan dan mulai kehabisan makanan, obat-obatan, dan air bersih.
Pekan lalu, pemerintah Suriah membuka enam koridor kemanusiaan dan menyebutnya "kesempatan terakhir" untuk meninggalkan kota.





Credit  Liputan6.com





Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama China Tewas Saat Latihan



 



Pilot Jet Tempur Perempuan Pertama Dari China Tewas Saat Latihan (CCTV News)

CB, Hebei - Salah satu pilot perempuan pertama yang 'menunggangi' jet tempur China J-10, tewas. Ironisnya, Yu Xu meninggal di pesawat tersebut kala sedang melakukan latihan.

South China Morning Post melaporkan, pesawatnya tiba-tiba menukik ke darat dan Yu tak sempat memiliki banyak waktu untuk menyelamatkan diri. Namun, seperti dikutip dari Straits Time, pada Minggu (13/11/2016), beberapa media Tiongkok mengatakan, Yu sempat keluar dari pesawat namun tertabrak sayap jet lain.

Tragedi itu terjadi di Provinsi Hebei pada Sabtu 12 November, sehari setelah Hari Angkatan Udara Tiongkok.

Sejumlah media di China melaporkan, Yu yang masih berusia 30 tahun itu terbang bersama pilot pria, yang berhasil selamat setelah menarik tuas keluar dari jet. Namun, ia terluka.

Yu lahir di Chengdu, dan anggota kehormatan tim aerobatik.  Ia adalah salah satu pilot perempuan pesawat jet.

Yu melamar jadi pilot di Angkatan Udara Tiongkok pada 2005. Empat tahun kemudian, ia menjadi salah satu dari 16 pilot perempuan pesawat tempur pertama di negara itu.




Credit  Liputan6.com



Nestapa Pangeran Muslim Afrika yang Jadi Budak di AS


 
CB, New York - Abdulrahman Ibrahim Ibn Sori, yang dikenal juga sebagai Abdul Rahman, lahir di Timbo, Afrika Barat. Sekarang, negeri itu dikenal sebagai Guinea.
Ia adalah seorang Fulbe dari tanah Futa Jallon. Ayahnya, seorang sultan kaya raya, mampu mengirimnya untuk belajar di Mali, Timbuktu, pada 1771.
Timbuktu adalah sebuah kota di Kawasan Tombouctou, tempat kediaman bangsa Mail. Kota itu sekaligus menjadi tempat kedudukan Universitas Sankore yang menjadi pusat intelektual dan spiritual yang menjadi pondasi Islam di Afrika pada Abad ke-15 dan 16.
Dikutip dari The Vintage News pada Jumat (11/11/2016), Abdulrahman mempelajari hukum dan filsafat. Setelah selesai sekolah, ia kembali ke Futa untuk memulai tugas-tugas di lingkaran takhta ayahnya.
Ketika tiba di Futa, ia menjadi pemimpin salah satu divisi pasukan sang ayah.
Sejak saat itu, urusannya justru menjadi runyam. Kira-kira pada 1788, pada usia sekitar 26 tahun, Ibrahim memimpin salah satu divisi ayahnya dalam peperangan. Mereka kalah dan ia menjadi tawanan lawannya, suku Heboh.
Ia kemudian dijual kepada beberapa pedagang budak hingga akhirnya tiba di Amerika Serikat pada 1788.
Ia dilelang dan menjadi budak Kolonel Thomas Foster, dipekerjakan tanpa upah menjadi pemetik di perkebunan kapas di negara bagian Mississippi.
Ibrahim mengerti benar soal kapas. Pengetahuannya itu membantunya naik ke posisi yang memegang wewenang di perkebunan. Pada akhirnya, ia menjadi mandor.
Di situ ia bertemu dengan Dr. John Cox yang sebelumnya diselamatkan oleh keluarga Ibrahim -- setelah Cox yang terjangkit penyakit  ditinggalkan oleh kapalnya.
Cox menceritakan kisahnya kepada Foster dan meminta untuk membeli sang pangeran supaya bisa dibantu pulang ke Afrika.
Foster menolak tawaran itu karena Ibrahim adalah salah satu budaknya yang terbaik dan paling bernilai.
Pada 1862, Ibrahim memutuskan untuk menulis surat kepada Presiden dan pimpinan legislatif Amerika Serikat.
Ia mengirim salinannya kepada Sultan Maroko dan pelindung bangsa Moor, yang meminta penegakan haknya sesuai dengan Pasal 2, 6, 16, dan 20 dalam Perjanjian Persahabatan antara Amerika Serikat dan Maroko yang ditandatangani pada 1776.
Setelah Sultan Maroko membaca surat itu, ia meminta kepada Presiden John Adam dan Menteri Dalam Negeri Henry Clay untuk membebaskan Ibrahim Abdul Rahman.
Setelah 40 tahun, sang pangeran akhirnya dibebaskan dan pulang ke Afrika, tapi meninggal dunia sebelum tiba di kampung halaman.






Credit  Liputan6.com





Diciptakan Orang Indonesia, Teknologi Sosro Bahu Dipakai Banyak Negara Bangun Tol Melayang


Diciptakan Orang Indonesia, Teknologi Sosro Bahu Dipakai Banyak Negara Bangun Tol Melayang
Ilustrasi (Foto: Rachman Haryanto)


Jakarta - Pembangunan jalan tol Melayang Jakarta-Cikampek diharapkan seminimal mungkin menimbulkan kemacetan. Salah satu metode yang diusulkan adalah dengan penggunaan teknologi sosro bahu.

Teknologi sosro bahu yang dimaksud adalah engsel putar yang dipasang antara ujung tiang pancang dengan kepala tiang atau biasa disebut pier head.

Dengan teknologi ini, proses pengecoran kepala tiang penyangga jalan tol bisa dilakukan sejajar dengan arah jalan sehingga bisa mengurangi penggunaan ruang jalan saat pengecoran.

Siapa sangka, teknologi ini pertama kali diciptakan oleh orang Indonesia.

"Penciptanya adalah Insinyur Tjokorda Raka Sukawati. Di Indonesia, teknologi ini pernah diterapkan saat pembangunan jalan tol Wiyoto-Wiyono tahun 1988," kata Praktisi Konstruksi Basuki Winanto kepada detikFinance, Minggu (13/11/2016).

Sayang, sepertinya proyek tersebut adalah kali terakhir teknologi sosro bahu diterapkan di Indonesia.

Padahal, di negara lain, teknologi ini kian masif diterapkan dalam berbagai proyek konstruksi jalan tol layang di berbagai negara.

"Negara lain melihat lebih kepada keuntungannya. Mereka ingin konstruksi berjalan tapi lalulintas juga tetap bisa berjalan. Metode ini sangat tepat. Tapi di Indonesia malah tidak diterapkan, sehingga yang dirugikan masyarakat pengguna jalan. Karena kalau ada pembangunan jembatan, jalan pasti ditutup," jelasnya.

Sebut saja, Metro Manila Skyway Stage 1 tahun 1999, Metro Manila Skyway Stage 2 tahun 2011, Metro Manila Skyway Stage 3 tahun 2015.

Ada juga proyek Ninoy Aquino International Airport Express Way di Filipina tahun 2014.

"Sejak tahun 1996, Malaysia pun menggunakan metode ini untuk membangun jalan tol di negara mereka. Hal ini menunjukkan sudah diakuinya karya anak bangsa yang berkualitas oleh dunia internasional," tambah Basuki.

Untuk itu, ia mengharapkan, teknologi yang telah diciptakan oleh anak bangsa ini tidak disia-siakan. Terlebih, yang diperoleh dari penerapan teknologi ini cukup besar dampaknya bagi masyarakat pengguna jalan.

"Ini harus diterapkan lagi di Indonesia. Karena ini karya anak bangsa, tapi yang pakai justru negara luar. Pembangunan Jakarta-Cikampek Elevated, bisa jadi momentum teknologi sosro bahu ini pulang kampung. Kita harus menghargai hasil karya kita sendiri," tandas dia.




Credit  detikFinance








BPJT Usul Jasamarga Pakai Teknologi Ini untuk Bangun Tol Melayang Jakarta-Cikampek


BPJT Usul Jasamarga Pakai Teknologi Ini untuk Bangun Tol Melayang Jakarta-Cikampek
lustrasi (Foto: Fadhly Fauzi Rachman)


Jakarta - Kemacetan yang timbul selama proses pembangunan jalan tol melayang Jakarta-Cikampek dinilai bisa mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi masyarakat pengguna jalan tol.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, sebenarnya ada metode konstruksi yang dapat diterapkan agar dapat meminimalisir gangguan kepada pengguna jalan.

"Nama teknologiya sosro bahu. Itu seperti yang diterapkan saat pembangunan jalan tol Wiyoto-Wiyono," kata Herry kepada detikFinance, Minggu (13/11/2016).

Jalan tol Wiyoto-Wiyono adalah terusan jalan tol Jagorawi yang menghubungkan Cawang dengan Tanjung Priok. Jalan tol idi dibangun melayang karena di bawahnya ada jalan raya.

Adapun teknologi sosro bahu yang dimaksud Herry adalah engsel putar yang dipasang antara ujung tiang pancang dengan kepala tiang atau biasa disebut pier head.

Dengan teknologi ini, proses pengecoran kepala tiang penyangga jalan tol bisa dilakukan sejajar dengan arah jalan sehingga bisa mengurangi penggunaan ruang jalan saat pengecoran.

"Karena sejajar, lalulintas di bawahnya bisa tetap jalan. Jadi gangguannya minimal," jelas Herry.

Pier Head dicor sejajar dengan arah jalan sehingga tidak mengganggu lalulintas di bawahnyaFoto: Istimewa
Pier Head dicor sejajar dengan arah jalan sehingga tidak mengganggu lalulintas di bawahnya

Setelah coran beton pier head mengeras dan dianggap kuat menopang struktur melayang konstruksi jalan, bagian pier head itu kemudia diputar 90 derajat memanfaatkan engsel sosro bahu tadi.

Setelah coran beton <i>pier head</i> mengeras, <i>pier head</i> diputarFoto: Istimewa
Setelah coran beton pier head mengeras, pier head diputar

Metode ini jelas lebih unggul karena gangguan lalulintas yang ditimbulkan saat proses konstruksi sangat minim.

Berbeda dengan pengecoran kepala tiang secara konvensional yang proses pengecorannya dilakukan melintang di atas badan badan jalan. Karena melintang, proses pengecoran akan mengakibatkan kemacetan karena badan jalan akan tertutup dengan besi-besi penyangga saat proses pengecoran.

Setelah coran beton <i>pier head</i> mengeras, <i>pier head</i> diputarFoto: Istimewa
Setelah coran beton pier head mengeras, pier head diputar

Terkait usulan penggunaan teknologi sosro bahu ini, Herry mengaku telah menyampaikannya kepada PT Jasa Marga selaku pemenang lelang investasi sekaligus pengelola jalan tol ini nantinya.

"Kita sudah sampaikan. Tapi metodenya nanti akan diserahkan ke Jasa Marga. Hanya saja catatan kami, asal metodenya bisa membuat proses konstruksi cepat selesai dan gangguan ke penguna jalan bisa diminimalisir," tandas dia.

<i>Pier head</i> setelah berputar 90 derajat memanfaatkan engsel sosor bahuFoto: Istimewa
Pier head setelah berputar 90 derajat memanfaatkan engsel sosro bahu

Sebelumnya, Praktisi Konsrtruksi Jalan Tol, Lukman Efendy mengatakan, bila tidak ditanggulangi dengan baik sejak awal, kemacetan yang ditimbulkan selama proses pembangunan bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang nilainya cukup besar.



Credit  detikFinance
















Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia


 Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia
Majalah militer terkenal IHS Janes, edisi 11 November 2016, menulis bahwa produsen kapal Prancis, DCNS, menawarkan korvet Gowind 2500 dan OPV 90 ke Indonesia dalam pameran Indo Defence 2016 di Jakarta, November 2016. Pejabat DCNS mengkorfimasi bahwa produsen kapal asal Prancis ini akan ikut dalam persaingan dan tender formal proyek ini diperkirakan akan dikeluarkan pada 2017. MilitaryEdge.org


 Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia
Direktur DCNS Indonesia, Fabrice Honore mengatakan bahwa satu kekuatan mereka untuk mengikuti tender nanti adalah pihaknya memiliki track record yang baik dengan industri lokal untuk pembuatan kapal. Dalam proposalnya nanti, DCNS juga menawarkan untuk mentransfer teknologi dan pengetahuan teknis ke industri lokal. youtube.com


 Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia
Korvet Gowind 2500 dirancang untuk dapat melakukan misi yang kompleks, seperti perang anti kapal selam, anti kapal permukaan, dan anti serangan udara. Gowind 2500 juga dapat ditugaskan dalam operasi dengan intesitas rendah seperti menjaga keamanan laut, pengawasan, dan patroli laut untuk mengamankan perdagangan serta mengatasi pembajakan. naval-technology.vom


 Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia
Untuk menjalankan misi yang komplek, Gowind 2500 dipersenjatai dengan meriam utama OTO Melara 76mm, dua kanon 20 mm Nexter Narwhal, peluncur rudal vertikal atau vertical launch system (VLS) untuk menembakan rudal permukaan ke udara VL Mica, delapan rudal anti kapal Exocet MBDA MM40, dan dua peluncur torpedo tiga tabung. youtube.com

 Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia
Peluncuran Gowind 2500 pesanan Mesir di Galangan DCNS, September 2016. Mesir dan Malaysia adalah dua negara yang telah memesan korvet canggih yang dilengkapi dengan sensor onboar dan radar 3D, perangkat electronic support measures (ESM), hull-mounted sonar, variable depth sonar (VDS), dan sistem kontrol penembakan. wikimedia.org


 Prancis Tawarkan Korvet Gowind 2500 ke Indonesia
DCNS menginstal Panoramic Sensors dan Intelligence Module (PSIM) di korvet Mesir El Fateh (971), Oktober 2016. Korvet Gowind 2500 berukuran panjang 102 m, lebar 16 m, dan bobot 2.600 ton, Gowind 2500 menggunakan dua mesin diesel dan dua motor listrik yang berkapasitas 10 MW dengan kecepatan penuh 25 knots (46 km/jam), dan daya jelajah hingga 3.700 mil pada kecepatan 15 knot (27/8 km/jam). wikimedia.org














Credit  Tempo.co