Foto: Michael Agustinus
Jakarta -PT Barata Indonesia (Persero) saat ini
memiliki direktur utama (dirut) yang baru. Silmy Karim dipercaya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno untuk masuk dan
membenahi internal Barata.
Barata merupakan BUMN yang memiliki
lini bisnis di bidang foundry/pengecoran, manufaktur, dan Engineering
Procurement and Construction (EPC) berbasis manufaktur.
Perusahaan
yang berdiri tahun 1971 dan bermarkas di Gresik Jawa Timur ini memiliki
kemampuan membuat komponen dan mesin di sektor migas, pabrik gula,
perkeretaapian, alat berat, industri semen, konstruksi baja, kelapa
sawit, pembangkit listrik sampai peralatan kebandarudaraan.
BUMN
yang sempat 'mati suri' ini sebetulnya memiliki pengalaman mumpuni yakni
terlibat dalam proyek pembangunan Terminal Transit Utama Tuban milik
Pertamina, proyek Spherical Tank Balongan, pembangunan Pabrik Kelapa
Sawit milik PT Mitra Ogan, pembangunan Pabrik Sagu di Sorong Selatan
Papua, PLTMH Walessi Kapasitas 500 Kw, kemudian Rubber Tyred Gantry
Crane Kapasitas 40 Ton x 3 Unit Pelindo II.
Dikutip dari laporan
keuangan perseroan. Barata Indonesia pada tahun 2014 memiliki kinerja
negatif yakni rugi Rp 96,5 miliar, kemudian membaik di 2015 menjadi Rp
12,5 miliar atau naik 212,99%.
Pada tahun 2014, perseroan
memiliki aset Rp 860,2 miliar dan mencatatkan penjualan Rp 568,5 miliar.
Aset Barata naik 52,85% menjadi Rp 1,31 triliun di 2015, sedangkan
penjualan menjadi Rp 650,2 miliar.
Silmy mengaku memperoleh
misi dari Kementerian BUMN untuk membangkitkan Barata Indonesia sebagai
'raksasa' di bidang industri manufaktur, apalagi Barata akan didorong
terlibat dalam proses alih teknologi dalam proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung.
"(Tugas saya) Tentunya membuat lebih maju
heavy industry
di Indonesia. Barata ini kan lama tidur, 2 tahun terakhir mulai
dibenahi, pemerintah berharap Barata bisa menjadi terdepan untuk
industri berat," kata Silmy saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta,
Senin (8/8/2016).
Credit
detikfinance
Ini Rencana Silmy Karim Hidupkan BUMN yang 'Mati Suri' Ini
Foto: Michael Agustinus
Jakarta -Kementerian BUMN hari ini melantik
Silmy Karim menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero). Mantan
Dirut PT Pindad tersebut sudah punya rencana besar untuk membangunkan
BUMN produsen mesin-mesin ini dari 'mati suri'.
Silmy
mengungkapkan, salah satu yang akan didorongnya adalah produksi
mesin-mesin untuk mendukung sektor logistik nasional, misalnya
crane, mengingat banyaknya pelabuhan-pelabuhan yang baru dibangun dan diperluas oleh pemerintahan Jokowi-JK.
"Sepintas saya sudah lihat apa yang mau kita dorong di samping bisnis yang eksisting. Ada
engineering, tapi ke depan saya lihat Indonesia sedang memperkuat logistik, ada banyak pelabuhan, saya lihat di situ butuh
crane untuk bongkar muat, itu kan kita masih impor," kata Silmy saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (8/8/2016).
Silmy
juga ingin mendorong Barata untuk memproduksi alat-alat pertanian.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah juga sedang berupaya mencapai
swasembada pangan.
"Kemudian alat-alat pertanian, saya lihat ada
berbagai macam ide. Akan saya pelajari kemampuan dan kapasitas internal
kalau memang mumpuni akan saya dorong di situ," tuturnya.
Selain itu, dirinya juga ingin Barata dapat mendukung pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
"Ada
untuk infrastruktur yang kita kolaborasi dengan BUMN-BUMN infrastruktur
seperti jembatan konstruksi besi di mana Barata bisa berpartisipasi,"
ucap Silmy.
Adanya program 35.000 MW tentu meningkatkan kebutuhan
akan komponen untuk pembangkit listrik. Barata diharapkan dapat
memproduksinya.
"Saya tentunya akan mendukung program BUMN
kaitannya dengan kelistrikan, di mana kita bisa mengoptimalkan peran
Barata dalam membangun atau merawat pembangkit listrik," tukasnya.
Adapun
bisnis eksisting PT Barata yang akan terus digenjot oleh Silmy adalah
revitalisasi mesin-mesin pabrik gula di dalam negeri agar impor gula
dapat ditekan.
"Yang sedang dikerjakan saat ini salah satunya
revitalisasi mesin pabrik-pabrik gula di Indonesia. Salah satu peran
Barata yang eksisting di situ," dia menjelaskan.
Silmy berjanji
akan menjalankan tugas baru ini dengan sebaik-baiknya, harus ada capaian
positif yang dapat disumbangkan baik untuk Barata maupun untuk negara.
"Yang
pasti akan ada yang menarik untuk Indonesia, selalu memberikan nilai
tambah dimana pun. Jadi di mana pun saya berada harus memberikan nilai
tambah untuk perusahaan dan untuk negara," tutupnya.
Credit
detikfinance