Ilustrasi pertempuran di Yaman (Reuters/Khaled Abdullah)
Koalisi ini juga menerapkan penghentian seluruh penerbangan ke Bandara Internasional Sanaa selama 72 jam terhitung mulai Senin lalu, menurut pejabat bandara dan sumber badan bantuan yang tak ingin namanya dipublikasikan kepada Reuters. Juru bicara koalisi pimpinan Saudi hingga kini belum memberikan pernyataan resmi soal penutupan bandara.
Menurut keterangan penduduk setempat, serangan udara menghantam kompleks kepresidenan dan pangkalan militer di Sanaa, serta markas Garda Republik di daerah Arhab dekat bandara. Pasukan pro-pemerintah berusaha bergerak maju menuju kota dari arah utara dan timur.
Pada Minggu (7/8) malam, koalisi pimpinan Saudi menewaskan sembilan warga sipil dalam serangan udara di luar Sanaa.
Saudi dan sebagian besar sukutu negara Teluk Arab meluncurkan intervensi militer dalam konflik di Yaman sejak Maret 2015 lalu, setelah pasukan bersenjata Houthi mengambil alih Sanaa dan memaksa presiden Hadi tinggal dalam pengasingan untuk sementara waktu di Riyadh, Saudi, sebelum kembali ke negaranya dan membentuk basis di kota pelabuhan Aden.
Koalisi militer pimpinan Saudi telah meluncurkan ribuan serangan udara dengan target markas Houthi dan sekutu mereka, yakni tentara Yaman loyalis presiden sebelumnya, Ali Abdullah Saleh.
Koalisi ini kemudian menghentikan sementara serangan mereka pada Maret tahun ini, setelah mencapai kesepakatan informal dengan Houthi untuk meredakan pertempuran di perbatasan Yaman-Saudi.
Menerapkan blokade pengiriman senjata dari Iran kepada pemberontak Houthi, koalisi Saudi memperbolehkan bandara Sanaa untuk mengoperasikan ke bantuan sipil dan kemanusiaan sejak Maret lalu.
Credit CNN Indonesia