Gambar yang diambil pada akhir Juli lalu menunjukkan hanggar dibangun di Fiery Cross, Subi dan Mischief Reefs di Kepulauan Spartly. Hanggar memiliki ruang bagi setiap jet tempur Cina.
"Kecuali adanya kunjungan singkat dari pesawat transportasi militer ke Fiery Cross pada awal tahun ini, tak ada bukti Beijing telah mengerahkan pesawat militernya ke pos-pos tersebut. Tapi pembangunan cepat hanggar di ketiga fitur menunjukkan mungkin ada perubahan," kata CSIS dalam sebuah laporan.
Direktur CSIS Asia Maritime Transparency Initiative Gregory Poling mengatakan, hanggar menunjukkan tanda-tanda penguatan struktural. Menurut Poling hanggar-hanggar ini jauh lebih kuat dari pada yang dibangun untuk tujuan sipil. "Mereka diperkuat untuk melakukan serangan," ujarnya.
CSIS menambahkan Cina nampaknya menambah fasilitas lain termasuk menara dan struktur heksagonal juga telah dibangun di pulau dalam beberapa bulan terakhir.
Gambar satelit ini muncul sebulan setelah pengadilan internasional di Den Haag menolak klaim Cina atas sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan. Keputusan tersebut dengan tegas ditolak oleh Beijing.
AS telah mendesak Cina dan pengklaim lainnya untuk tak memiliteriasai kepemilikan mereka di Laut Cina Selatan. Namun CIna berulangkali menyangkal hal itu dan mengkritik patroli serta latihan AS memicu ketegangan.
Credit REPUBLIKA.CO.ID