Kamis, 06 Desember 2018

Tentara "teladan" Amerika dijatuhi hukuman 25 tahun karena dukung ISIS


Tentara "teladan" Amerika dijatuhi hukuman 25 tahun karena dukung ISIS
Pemandangan yang menunjukkan kerusakan di lokasi setelah serangan udara oleh pesawat tempur Amerika Serikat melawan ISIS di Sabratha, Libya, dalam foto Jumat (19/2/2016). (REUTERS/Sabratha municipality )

Hawaii (CB) - Seorang sersan Angkatan Darat Amerika Serikat, yang digambarkan bekas rekan-rekannya sebagai seorang "prajurit teladan", pada Selasa (4/12) dijatuhi hukuman penjara selama 25 tahun di pengadilan federal di Hawaii terkait ISIS.

Sersan bernama Ikaika Erik Kang dan berusia 35 tahun itu divonis 25 tahun setelah menyatakan bersalah memberikan dukungan materi kepada kelompok garis keras tersebut.

Sebelumnya pada Agustus, Kang setuju untuk mengaku bersalah atas empat dakwaan pelanggaran hukum terkait antiterorisme dan menerima hukuman 25 tahun yang diajukan.

Hakim Susan Oki Mollway menerima kesepakatan pengakuan bersalah itu dalam persidangan Selasa pagi, demikian dilaporkan saluran televisi Hawaii, KHON2.

Kang mengatakan kepada pengadilan bahwa ia sudah tahu dirinya bersalah, lapor KHON2.

Kang mulai memperlihatkan dukungan bagi ISIS, yang Amerika Serikat dianggap sebagai organisasi teroris asing, pada awal 2016, menurut Departemen Kehakiman AS.

Petugas-petugas intelijen yang menyamar dari Biro Penyelidikan Federal (FBI) mulai bertemu dengan Kang awal tahun ini. Beberapa dari mereka berpura-pura menjadi anggota kelompok militan itu.


Dalam sebuah sesi yang direkam dengan video, Kang memberi mereka peralatan militer dan dokumen-dokumen rahasia serta setuju untuk mengajarkan kepada mereka perkelahian dengan tangan kosong, menurut tim jaksa federal.

Tim pengacara Kang telah mengajukan tiga surat dukungan di pengadilan. Surat-surat itu menggambarkan Kang sebagai prajurit tekun namun menutup diri, yang bergelut dengan gangguan kesehatan mentalnya.

Kakak perempuan Kang, Erika Takahashi, menulis bahwa Kang tumbuh di dalam "keluarga yang sangat kasar". Erika menambahkan bahwa Kang adalah "orang yang sebenarnya hatinya baik."

Dua tentara, yang pernah bekerja sama dengan Kang di pengawasan lalu lintas udara pada pos militer Fort Rucker di Alabama, memanfaatkan surat mereka untuk mendesak hakim agar membantu Kang mendapatkan pendampingan.

Thomas Maia, yang merupakan pengawas pertama Kang di Fort Rucker, menyebut Kang sebagai "prajurit teladan" namun mengatakan ia mengkhawatirkan tingkah laku Kang yang aneh.

Keanehan yang diungkapkan Maia termasuk bahwa Kang menatap dinding selama berjam-jam tanpa henti dengan mengatakan bahwa ia sedang berusaha mendengarkan suara darah yang sedang mengalir di pembuluhnya, tulis Maia.


Maia menulis bahwa upaya dirinya untuk memastikan agar Kang mendapatkan pemeriksaan kesehatan mental ditolak.

"Dia tidak mencari ISIS karena keinginannya sendiri, dia didekati dan secara sosial dirancang FBI atas permintaan Angkatan Darat," tulis Maia.

"Kalau dulu ia (Kang, red) diberi perawatan mental yang memadai waktu saya memintanya, hal-hal seperti ini tidak akan terjadi."

Tim jaksa federal mengatakan Kang setuju untuk menyatakan kesetiaan kepada IS dalam sebuah upacara, yang pura-pura diselenggarakan para agen FBI yang menyamar.

Setelah upacara itu, Kang mengatakan kepada para agen bahwa ia siap membawa senapannya ke pusat kota Honolulu dan siap melancarkan tembakan. Pada saat itulah Kang kemudian dibekuk.



Credit  antaranews.com




Satu Awak Pesawat Militer AS yang Jatuh di Jepang Ditemukan


Satu Awak Pesawat Militer AS yang Jatuh di Jepang Ditemukan
Ilustrasi. (LCPL JOHN MCGARITY, USMC via Wikimedia)


Jakarta, CB -- Tim SAR menemukan satu dari tujuh anggota Marinir Amerika Serikat yang dilaporkan hilang setelah dua pesawat militer mereka bertabrakan di lepas pantai Jepang pada Kamis (6/12).

Menteri Pertahanan Jepang, Takeshi Iwaya, mengatakan bahwa personel marinir tersebut dalam kondisi stabil dan sudah diamankan di Pangkalan Udara Korps Marinir Iwakuni.


Menanggapi kabar tersebut, Korps Marinir melansir pernyataan berbunyi, "Kami berterima kasih kepada Pasukan Pertahanan Maritim Jepang karena langsung merespons dengan operasi SAR."

Personel tersebut merupakan awak jet tempur F-18 yang bertabrakan dengan pesawat pengisi bahan bakar KC-130 sekitar pukul 02.00 waktu setempat, setelah lepas landas dari Iwakuni.


Seorang pejabat AS mengonfirmasi kabar kecelakaan tersebut kepada Reuters, tapi enggan mengungkap penyebabnya.


Menurut pejabat itu, penyelidikan sedang berlangsung dengan dugaan kelalaian dalam operasi.

Satu pejabat lainnya mengatakan kepada AFP bahwa insiden tersebut terjadi ketika kedua pesawat melakukan operasi pengisian bahan bakar.                




Credit  cnnindonesia.com





Tabrakan Dua Pesawat Militer AS di Jepang, Tujuh Awak Hilang


Tabrakan Dua Pesawat Militer AS di Jepang, Tujuh Awak Hilang
Ilustrasi F-18. (LCPL JOHN MCGARITY, USMC via Wikimedia)



Jakarta, CB -- Setidaknya tujuh orang hilang usai dua pesawat korps marinir Amerika Serikat dilaporkan bertabrakan di lepas pantai Jepang pada Kamis (5/12).

Korps Marinir melaporkan bahwa insiden ini terjadi ketika para awak pesawat tersebut melakukan latihan rutin.


Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa insiden itu terjadi pada pukul 02.00 waktu setempat, setelah pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara Marinir Iwakuni.

Pejabat tersebut enggan menjelaskan penyebab kecelakaan, tapi mengonfirmasi bahwa insiden tersebut melibatkan satu jet tempur F-18 dan pesawat pengisi bahan bakar KC-130 dengan total awak tujuh orang.


Salah satu pejabat AS lainnya mengatakan kepada AFP bahwa insiden tersebut terjadi ketika kedua pesawat melakukan operasi pengisian bahan bakar.


Ia memastikan bahwa tim SAR Jepang langsung merespons dan melakukan upaya pencarian di koordinat terakhir kedua pesawat.

Sementara itu, korps marinir AS juga langsung menggelar penyelidikan lebih lanjut.



Credit  cnnindonesia.com




UE Kembali Serukan AS-Rusia Selamatkan Perjanjian Senjata Nuklir


UE Kembali Serukan AS-Rusia Selamatkan Perjanjian Senjata Nuklir
Menlu UE, Frederica Mogherini memohon agar perjanjian itu diselamatkan dan memperingatkan Eropa tidak ingin menjadi medan perang bagi kekuatan global sekali lagi. Foto/Reuters

BRUSSELS - Uni Eropa (UE) kembali menyerukan Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk menyelamatkan Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Seruan ini datang setelah AS mengeluarkan ultimatun kepada Rusia terkait perjanjian itu.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri UE, Frederica Mogherini memohon agar perjanjian itu diselamatkan. Dia memperingatkan bahwa Eropa tidak ingin menjadi medan perang bagi kekuatan global sekali lagi, seperti yang terjadi selama Perang Dingin.

"INF telah menjamin perdamaian dan keamanan di wilayah Eropa selama 30 tahun," kata Mogherini, yang berbicara kepada media jelang pertemuan NATO di Brussels, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu (5/12).

"Ini harus sepenuhnya dilaksanakan, jadi saya berharap bahwa waktu yang ada untuk bekerja melestarikan perjanjian dan mencapai implementasi penuh dapat digunakan dengan bijak dari semua pihak, dan kami pasti akan berusaha untuk membuat bagian kami untuk memastikan ini terjadi," sambungnya.

Sebelumnya diwartakan, AS mengirim ultimatum kepada Rusia untuk mematuhi perjanjian kontrol senjata nuklir dalam tempo 60 hari. Washington menyatakan hanya Moskow yang bisa menyelamatkan perjanjian yang diteken pada masa Perang Dingin itu.

Ultimatum itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo saat melakukan pertemuan dengan para diplomat dan pejabat tinggi negara-negara NATO di Brussels.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, AS belum memberikan bukti bahwa Moskow melanggar perjanjian tersebut. Moskow kemudian mengatakan pihaknya siap untuk terus membahas masalah ini dengan Washington.

Juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova mengatakan, Kedutaan Besar AS di Moskow telah menyerahkan sebuah catatan pada Selasa malam, yang mengatakan bahwa Washington akan mengundurkan diri dari Perjanjian INF, kecuali Moskow mulai mematuhi perjanjian itu.

"Dokumen-dokumen ini diterima untuk diproses lebih lanjut. Di dalamnya sekali lagi ada tuduhan tak berdasar tentang dugaan pelanggaran perjanjian kami. Kami telah berulang kali mengatakan bahwa ini adalah dugaan. Tidak ada bukti yang telah disampaikan kepada kami," ucap Zakharova. 




Credit  sindonews.com




Rusia: AS Tak Miliki Bukti Kami Langgar Perjanjian INF


Rusia: AS Tak Miliki Bukti Kami Langgar Perjanjian INF
Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) belum memberikan bukti bahwa Moskow melanggar Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Foto/Istimewa

MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Amerika Serikat (AS) belum memberikan bukti bahwa Moskow melanggar Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Tetapi, Moskow mengatakan pihaknya siap untuk terus membahas masalah ini dengan Washington.

Juru bicara Kemlu Rusia, Maria Zakharova mengatakan, Kedutaan Besar AS di Moskow telah menyerahkan sebuah catatan pada Selasa malam, yang mengatakan bahwa Washington akan mengundurkan diri dari Perjanjian INF, kecuali Moskow mulai mematuhi perjanjian itu.

"Dokumen-dokumen ini diterima untuk diproses lebih lanjut. Di dalamnya sekali lagi ada tuduhan tak berdasar tentang dugaan pelanggaran perjanjian kami. Kami telah berulang kali mengatakan bahwa ini adalah dugaan. Tidak ada bukti yang telah disampaikan kepada kami," ucap Zakharova, seperti dilansir Reuters pada Rabu (5/12).

Sebelumnya diwartakan, AS mengirim ultimatum kepada Rusia untuk mematuhi perjanjian kontrol senjata nuklir dalam tempo 60 hari. Washington menyatakan hanya Moskow yang bisa menyelamatkan perjanjian yang diteken pada masa Perang Dingin itu.

Ultimatum itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo saat melakukan pertemuan dengan para diplomat dan pejabat tinggi negara-negara NATO di Brussels.

AS hari ini menyatakan Rusia telah melakukan pelanggaran materi perjanjian dan kami akan menangguhkan kewajiban kami dalam 60 hari, kecuali Rusia kembali mematuhi kesepakatan itu," kata Pompeo. 





Credit  sindonews.com




NATO Desak Rusia Patuhi Perjanjian Senjata Nuklir


NATO Desak Rusia Patuhi Perjanjian Senjata Nuklir
NATO menyerukan Rusia untuk kembali mematuhi sepenuhnya Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Foto/Istimewa

BRUSSELS - NATO menyerukan Rusia untuk kembali mematuhi sepenuhnya Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Hal itu disampaikan NATO dalam sebuah pernyataan pasca pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO di Brussels.



“Kami menyerukan kepada Rusia untuk segera kembali ke kepatuhan penuh dan dapat diverifikasi. Sekarang terserah Rusia untuk melestarikan Perjanjian INF,” kata pernyataan itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (5/12).



“Perjanjian INF sangat penting dalam menegakkan keamanan NATO selama lebih dari 30 tahun. Sekutu telah menyimpulkan bahwa Rusia telah mengembangkan dan menerjunkan sistem rudal, yang melanggar Perjanjian INF dan menimbulkan risiko signifikan terhadap keamanan Euro-Atlantik. Kami sangat mendukung temuan Amerika Serikat bahwa Rusia secara materi melanggar kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF," sambungnya.



Dalam pernyataanya, NATO mencatat bahwa Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah berulang kali mengangkat keprihatinan mereka dengan Rusia, baik secara bilateral maupun multilateral mengenai hal ini.

Dikatakan bahwa Rusia baru-baru ini mengakui keberadaan sistem rudal, tetapi tanpa memberikan transparansi atau penjelasan yang diperlukan.



"AS tetap sepenuhnya mematuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF sejak diberlakukan. NATO akan terus memastikan kredibilitas dan efektivitas dari sikap pencegahan dan pertahanan Aliansi secara keseluruhan," tambahnya.





Credit  sindonews.com



Kunjungi Rusia, Maduro Cari Pinjaman Uang ke Putin


Kunjungi Rusia, Maduro Cari Pinjaman Uang ke Putin
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (REUTERS/Eduardo Munoz)


Jakarta, CB -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro bertolak ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pada Rabu (5/12).

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan lawatan Maduro ke Moskow secara spesifik dilakukan untuk meminta bantuan finansial kepada Rusia, di tengah krisis ekonomi Venezuela yang belum berakhir.

Padahal, kedua negara saat ini sama-sama menjadi subyek sanksi dan embargo Amerika Serikat.


"Pembicaraan (Putin dan Maduro) akan fokus membicarakan bantuan yang dibutuhkan pemimpin Venezuela," ucap Peskov kepada wartawan di Moskow.


Peskov enggan menjelaskan detail bantuan finansial seperti apa yang mungkin diberikan Rusia.

Dikutip AFP, dia mengatakan situasi ekonomi di Venezuela masih tetap sulit meski mencatat tanda-tanda kemajuan yang dinamis.

Venezuela yang dirundung protes massif hingga memicu krisis politik dan ekonomi, mengandalkan Rusia di tengah isolasi dunia.

Krisis pangan dan obat-obatan selama beberapa bulan terakhir telah memicu sekitar dua juta penduduknya pergi ke luar negeri.

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan Venezuela akan menghadapi hiperinflasi sebesar 10 juta persen tahun depan.

Pasca pertemuan Maduro-Putin tahun lalu, Rusia sebagai kreditur utama Venezuela setuju merestrukturasi US$3,15 miliar utang yang digunakan untuk membeli senjata dari Moskow pada 2011 lalu.


Venezuela dan Rusia memiliki riwayat hubungan yang panjang. Kedua negara terkenal dekat, terutama ketika Venezuela masih dipimpin pendahulu Maduro, Hugo Chavez yang dianggap Rusia sebagai sahabat.

Menolak lengser, Maduro hingga kini masih terus berupaya mencari dukungan dari sekutu-sekutunya di luar negeri walaupun dia menghadapi tekanan dari rakyatnya sendiri.

Lawatan Maduro ke Rusia berlangsung setelah dia menjamu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Caracas beberapa waktu lalu.


Credit  cnnindonesia.com


Polisi Malaysia pidanakan lima orang terkait 1MDB



Polisi Malaysia pidanakan lima orang terkait 1MDB
Kelompok pro-demokrasi Bersih melakukan aksi memprotes 1MDB, menuntut Perdana Menteri Malaysia Najib Abdul Razak mengundurkan diri, di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/11/2016). (REUTERS/Edgar Su )



Kualalumpur (CB) - Polisi Malaysia (PDRM) mendapatkan izin dari Kejaksaan Agung untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap lima orang terkait penyelidikan perkara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

"Lima orang itu adalah pengusaha Taek Jho Low, pengacara 1MDB Loo Ai Swan, bekas Direktur Eksekutif 1MDB Tang Keng Chee, bekas pegawai 1MDB Geh Choh Heng dan Tan Kim Loong," kata Kepala PDRM Irjen Pol Tan Sri Mohamad Fuzi Harun dalam pernyataannya kepada media di Kualalumpur pada Rabu.

Fuzi mengatakan, 13 tuduhan terhadap lima orang itu melibatkan uang 17 miliar dollar AS (255 triliun rupiah lebih).

"Kantor Penyelidikan Pidana Komersial PDRM sudah menjalankan penyelidikan terhadap 1MDB atas pelbagai kesalahan pidana melibatkan transaksi keuangan dan tata niaga, yang dijalankan perusahaan 1MDB," katanya.

Ia mengatakan, hasil penyelidikan polisi diserahkan kepada Jaksa Agung pada 3 Desember berdasarkan atas kuasa yang diberikan kepadanya.


Setelah meneliti perkara tersebut, Kejaksaan Agung membuat keputusan supaya polisi mengajukan tuduhan pidana sesuai KUHP dan Undang-undang Pencucian Uang dan Pencegahan Pembiayaan Terorisme 2001 (Akta 613) terhadap lima orang tersebut.

Fuzi mengatakan PDRM mengajukan tuduhan terhadap pribadi terkait di Mahkamah Kejahatan semalam.

"Taek Jho menghadapi lima tuduhan, Taek Jho dan Kim Loong secara bersama menghadapi dua tuduhan, Keng Chee dengan tiga tuduhan. Ai Swan dan Choh Heng masing-masing dua dan satu tuduhan," katanya.

Ia mengatakan surat perintah penangkapan sudah dikeluarkan untuk melacak lima orang itu, yang melarikan diri dari Malaysia.



Credit antaranews.com




Singapura Gugat Pelabuhan, Malaysia Gugat Wilayah Udara Johor


Bandara Seletar, Singapura. Straits Times
Bandara Seletar, Singapura. Straits Times

TEMPO.CO, Singapura - Isu perbatasan laut antara Malaysia dan Singapura melebar menjadi isu pengelolaan batas udara selatan dari Johor Bahru, Malaysia, yang saat ini dikelola Singapura.

Setelah pemerintah Singapura memprotes pelebaran batas pelabuhan Johor Bahru, yang dianggap melintasi batas laut Tuas di Barat Singapura, pemerintah Malaysia menyoal soal pengelolaan batas udara.

Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke mengatakan di parlemen bahwa pemerintah ingin mengelola kembali wilayah udara di selatan Johor, yang selama ini diserahkan kepada Singapura.

 
Ini membuat Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan, membela status quo soal pengelolaan wilayah udara di perbatasan Johor Bahru itu.
  1. Apa Isunya?
Saat ini, pengelolaan batas wilayah udara di selatan Johor Bahru diserahkan kepada pemerintah Singapura. Ini artinya, otoritas Singapura mengatur lalu lintas udara di wilayah udara itu.
Kesepakatan ini dibuat pada 1973 oleh Malaysia, Singapura dan disetujui oleh International Civil Aviation Organization.

Kemarin, pemerintah Malaysia menyatakan ingin mengelola kembali wilayah udara ini dengan menyebut kepentingan nasional dan isu kedaulatan wilayah.
  1. Apa Keluhan Malaysia?
Malaysia mengajukan keluhan soal Bandara Seletar terkait prosedur Instrument Landing System di bandara itu.
ILS memberikan panduan kepada para pilot mengenai posisi horisontal dan vertikal pesawat pada saat hendak turun di Bandara Seletar.

Pengaturan ILS oleh otoritas Singapura, menurut Loke, mempengaruhi pengembangan dan kegiatan operasi perkapalan di wilayah Pasir Gudang, Malaysia, yang berdekatan dengan kawasan Johor Bahru.
  1. Tanggapan Singapura
Otoritas Singapura mengatakan ILS memberikan panduan di atas kertas mengenai jalur penerbangan yang aman dan transparan bagi kedua negara.
Singapura mengklaim pengaturan ILS ini tidak berdampak pada pengguna ruang udara lainnya termasuk bisnis dan penduduk di Johor Bahru.
Singapura juga menyatakan penetapan ILS dilakukan setelah melewati diskusi dengan mitra dari Malaysia.




Credit  tempo.co




Soal Klaim Laut Singapura, Menteri Malaysia Sebut Tidak Akurat



Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke. Malay Mail via World of Buzz
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke. Malay Mail via World of Buzz

CBKuala Lumpur – Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook, menyebut klaim Singapura soal perubahan garis batas pelabuhan Johor Bahru memasuki wilayah negeri jiran itu sebagai tidak akurat.

“Perubahan garis batas pelabuhan Johor Bahru masih di wilayah laut Malaysia dan merupakan hak Malaysia untuk membuat garis batas pelabuhan yang termasuk dalam wilayah laut kami,” kata Loke dalam pernyataan menanggapi klaim pemerintah Singapura pada Rabu, 5 Desember 2018.
Pernyataan Loke ini menanggapi pernyataan dari pemerintah Singapura, yang mengajukan protes keras terhadap pemerintah Malaysia mengenai kebijakan untuk memperluas garis batas pelabuhan Johor Bahru.

Kementerian Transportasi Singapura mengatakan perluasan garis itu memasuki wilayah air dari Tuas, yang merupakan bagian barat dari Singapura.

Kota Johor Bahru, Malaysia. Soyacincau
Pengumuman mengenai batas pelabuhan itu dilakukan pemerintah Malaysia lewat Malaysia’s Federal Government Gazette pada 25 Oktober 2018, yang dipublikasikan oleh kantor Jaksa Agung.
“Pemerintah Singapura telah memprotes gerakan tanpa otorisasi ini terkait pernyataan kedaulatan oleh kapal-kapal ini, yang dinilai tidak konsisten dengan hukum internasional,” kata kementerian Transportasi Singapura seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 4 Desember 2018.

 
Menteri Transportasi Singapura, Khaw Boon Wan, mengaku telah membicarakan isu ini dengan mitra Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke.
Menurut Wan, Loke mengatakan isu ini merupakan kewenangan dari kementerian Luar Negeri Malaysia, yang akan mengontak secara langsung. Namun, Singapura masih menunggu respon dari Malaysia soal garis batas laut ini. “Kami berharap akal sehat akan menang karena jika ini berlanjut seperti ini tidak kondusif,” kata Wan.





Credit  tempo.co





Malaysia-Singapura Terlibat Sengketa Wilayah Laut dan Udara


Malaysia-Singapura Terlibat Sengketa Wilayah Laut dan Udara
Ilustrasi kapal perang Singapura. (Dok. US Navy)


Jakarta, CB -- Pemerintah Malaysia dan Singapura terlibat perseteruan soal wilayah laut dan udara. Penyebabnya adalah Malaysia hendak meluaskan pelabuhan hingga mendekati wilayah laut Singapura, serta mengambil alih kendali ruang udara.

Seperti dilansir The Strait Times, Rabu (5/12), persoalan bermula ketika Kementerian Perhubungan Malaysia berencana mengambil alih kendali ruang udara di Johor, yang selama ini pengelolaannya diwakili oleh Singapura.

Beberapa jam kemudian, Malaysia juga berencana memajukan batas pelabuhan Johor Baru hingga mendekati perairang Tuas yang dikuasai Singapura. Pemerintah Singapura menyatakan tidak akan tinggal diam jika Malaysia nekat bertindak jika wilayah perairan mereka diusik.


"Langkah Malaysia melanggar kedaulatan dan hukum internasional," kata Menteri Perhubungan Singapura, Khaw Boon Wan.


Wan menyatakan Angkatan Laut dan Polisi Air Singapura terus menjaga kedaulatan wilayah dan tetap mengawasi seluruh wilayah perairan dalam 24 jam dan 7 hari sepekan.

Pemerintah Malaysia menyatakan tidak ingin berseteru dengan Singapura terkait masalah ini. Namun, mereka menyatakan akan terus memperjuangkannya.

"Kami berpendirian tidak ingin mengambil langkah konfrontasi. Namun, karena hal ini menyangkut kedaulatan, maka pemerintah Malaysia akan memperjuangkannya sekuat tenaga," kata Menteri Perhubungan Malaysia, Anthony Loke.


Menurut pemerintah Singapura, Malaysia mengumumkan memajukan batas pelabuhan Johor Baru pada 25 Oktober lalu. Sejak itu, kata Singapura, sejumlah kapal dari Polisi Air dan Kementerian Kelautan Malaysia hilir mudik dan menerobos perairan Tuas.

Singapura sudah mengajukan nota protes dan meminta Malaysia menghormati kedaulatan wilayah mereka. Sebab, mereka khawatir hal itu akan berdampak buruk dan membahayakan aktivitas pelayaran di perairan itu.



Credit  cnnindonesia.com




Singapura Protes Keras ke Malaysia Soal Batas Teritorial


Malaysia-Singapura
Malaysia-Singapura
Foto: .
Rencana Malaysia dinilai merambah ke perairan teritorial Singapura.



CB, SINGAPURA--- Singapura menyampaikan protes keras atas rencana Malaysia memperluas batas-batas pelabuhan di Selat Singapura. Menurut Singapura, rencana Malaysia itu merambah perairan teritorial mereka.

Kementerian Transportasi Singapura mengaku telah meminta Malaysia untuk menghentikan langkahnya dalam mengatur batas pelabuhan. Langkah Malaysia itu dinilai mengganggu kedaulatan Singapura atas perairan tersebut. Malaysia juga diminta menahan diri dari tindakan sepihak lebih lanjut.

"Kami mencatat dengan keprihatinan besar bahwa Malaysia baru-baru ini mengaku akan memperpanjang batas pelabuhan Johor Bahru dengan cara yang merambah ke perairan teritorial Singapura dari Tuas. Sebagai tanggapan, Singapura telah mengajukan protes keras kepada pemerintah Malaysia," katanya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/12).

Kementerian menambahkan bahwa kapal-kapal Malaysia telah berulang kali menyusup ke perairan teritorial Singapura selama dua pekan terakhir dari Tuas.  Padahal, hal tersebut tidak sah atau tak sesuai dengan hukum internasional.


"Singapura telah memprotes gerakan tidak sah ini dan tindakan klaim kedaulatan oleh, kapal-kapal ini, yang tidak konsisten dengan hukum internasional," katanya.

Kementerian Transportasi Singapura menambahkan Singapura tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap kegiatan tersebut. Singapura jug siap untuk  menyelesaikan masalah ini secara damai, sejalan dengan hukum internasional.

Pada  Rabu (5/12), menteri transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook, menyebut klaim Singapura tidak akurat. Ia mengatakan, rencana perubahan batas pelabuhan  tidak merambah bagian manapun dari Singapura.

"Batas pelabuhan Johor Bahru yang berubah adalah di laut teritorial Malaysia dan itu juga dalam hak Malaysia untuk menarik batas pelabuhan di laut teritorial kami," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ini merupakan perselisihan teritorial terbaru antarkedua negara tetangga itu. Sebelumnya kedua negara berselisih atas  Pulau Batu Puteh atau Pedra Branca. Perselisihan ini telah diselesaikan oleh Mahkamah  Internasional pada 2008.

Dalam perselisihan lain, Malaysia mengatakan Singapura berniat untuk mengambil kembali kendali wilayah udara yang dikelola oleh Singapura sejak 1974.  Singapura dulunya bagian dari Malaysia tetapi mereka berpisah pada 1965. Perselisihan ini menimbulkan dampak pada hubungan diplomatik dan ekonomi selama bertahun-tahun.




Credit  republika.co.id





Korut Perluas Pangkalan Rudal Utamanya Secara Signifikan


Korut Perluas Pangkalan Rudal Utamanya Secara Signifikan
Korut dilaporkan telah memperluas pangkalan rudal utamanya secara signifikan. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Korea Utara (Korut) secara signifikan telah memperluas pangkalan rudal jarak jauh utamanya. Perluasan ini dilakukan di tengah terhentinya negosiasi denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS). Demikian laporan yang diturunkan oleh CNN.

Ini adalah yang terbaru dalam serangkaian laporan yang menunjukkan bahwa  Korut terus mengembangkan program rudalnya yang tidak sesuai dengan rencana yang disepakati dengan AS untuk membongkar mereka.

Menurut laporan CNN, pangkalan yang diidentifikasi dalam laporan oleh Institut Studi Internasional Middlebury berlokasi di Yeongjeo-dong di pedalaman pegunungan negara itu. Ada juga pembangunan di situs yang sebelumnya tidak dilaporkan, 7 mil dari pangkalan Yeongjeo-dong.

"Citra satelit menunjukkan bahwa pangkalan tetap aktif," bunyi laporan itu yang dikutip Yonhap dari CNN, Kamis (6/12/2018).

"Selain itu, pada tahun lalu Korea Utara telah secara signifikan memperluas fasilitas terdekat yang tampaknya menjadi basis rudal lainnya," demikian bunyi laporan itu.

Pembicaraan denuklirisasi antara AS dan Korut berjalan lambat dalam membuat kemajuan yang signifikan. Pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan rekannya dari Korut yang dijadwalkan pada pekan lalu di New York ditunda tanpa diketahui kapan akan dilanjutkan. 

Namun, Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menyatakan bahwa pertemuan jilid II dengan Pemimpin Korut, Kim Jong-un, akan dilakukan pada awal tahun depan. Pertemuan itu untuk menindaklanjuti pertemuan bersejarah bulan Juni lalu di Singapura saat dia mencoba membujuk rezim tertutup itu untuk menyerahkan senjata nuklirnya.




Credit  sindonews.com




Presiden Baru Meksiko Ingin Hapus Impunitas Pemimpin Negara


Presiden Baru Meksiko Ingin Hapus Impunitas Pemimpin Negara
Presiden baru Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, ingin menghapus kekebalan hukum seorang presiden melalui draf undang-undang yang diserahkan ke Kongres. (AFP PHOTO/RONALDO SCHEMIDT)


Jakarta, CB -- Presiden baru Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, ingin menghapus kekebalan hukum seorang presiden melalui draf undang-undang yang diserahkan ke Kongres.

"Kami ingin mengakhiri kekebalan hukum yang ditetapkan konstitusi. Rancangan undang-undang ini memungkinkan mengadili seorang presiden seperti rakyat biasa," ucap Obrador, Selasa (4/12).

"Tentunya, itu berarti memungkinkan mengadili dia (presiden) karena kasus korupsi, terutama ketika dia masih menjabat."


Di dalam konstitusi Meksiko saat ini, seorang presiden hanya bisa dituntut atau diadili atas "kejahatan tinggi" dan tindakan pengkhianatan.


Obrador, yang baru resmi menjabat pada 1 Desember lalu, juga memotong gaji dirinya sendiri sebanyak 60 persen. Dia juga menjual sedikitnya 60 pesawat milik pemerintah, termasuk pesawat kepresidenan, dan 70 helikopter negara.

Pesawat kepresidenan yang dibeli 6 tahun silam senilai US$218 juta atau setara Rp3,1 triliun itu disebut Orbador sebagai simbol kemewahan yang tak sebanding dengan kondisi negara.

"Kami menjual seluruh pesawat dan helikopter yang selama ini digunakan politikus-politikus korup," ucap Obrador.


Selain menjual pesawat, Obrador juga berjanji akan mengakhiri skema tunjangan pensiun bagi mantan-mantan presiden. Dia juga berencana memotong gaji pejabat senior yang dianggap penabung uang signifikan.

"Rakyat memilih untuk sebuah perubahan dan kami akan menerapkan kebijakan penghematan," katanya dikutip AFP.

"Ketika seorang pejabat publik setuju untuk dibayar 600 ribu peso per bulan, itu adalah korupsi. Di negara dengan kemiskinan yang begitu dalam seperti ini, mendapatkan gaji sebesar itu bagi seorang pegawai negeri adalah tindakan tidak jujur."


Meski dinilai positif, rencana kontroversial Obrador tersebut ditolak banyak pihak, terutama pegawai publik senior termasuk di kalangan pengadilan, bank sentral, kementerian keuangan, hingga perusahaan minyak negara Pemex.

Obrador memenangkan pemilu presiden pada 1 Juli lalu. Sebelumnya, mantan Wali Kota Mexico City itu juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu 2006 dan 2012.

Dikenal dengan gaya hidup sederhana, Obrador tidak mau tinggal di Los Pinos, kediaman presiden Meksiko yang mewah.




Credit  cnnindonesia.com





Wapres Ekuador mundur di tengah penyelidikan menerima uang


Wapres Ekuador mundur di tengah penyelidikan menerima uang
Lenin Moreno saat wawancara di Quito 6 Agustus 2009. (REUTERS / Guillermo Granja)



Quito (CB) - Wakil Presiden Ekuador Maria Vicuna mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa, satu hari setelah Presiden Lenin Moreno membebastugaskan Vicuna di tengah penyelidikan soal uang, yang ia terima sebagai anggota parlemen beberapa tahun lalu.

Vicuna adalah wakil presiden kedua mundur sejak Moreno mulai menjabat sebagai presiden pada Mei 2007.

Moreno pada Senin menugaskan Sekretaris Jenderal Jose Augusto Briones menjalankan tugas sebagai wakil presiden, tanpa merinci untuk berapa lama.

Tim jaksa menyelidiki dana yang diterima Vicuna dari mantan penasihat antara tahun 2011 hingga 2013, saat ia menjadi anggota parlemen dari Partai Aliansi Negara (AP) pimpinan mantan presiden berhaluan kiri, Rafael Correa.


Moreno mengatakan ia mengambil keputusan itu supaya Vicuna bisa berkonsentrasi membela diri.

"Presiden telah menekankan kekhawatirannya untuk saya. Saya mengerti bahwa dengan membebaskan saya dari tugas adalah upaya untuk memastikan bahwa saya memiliki hak yang sah untuk membeli diri," tulis Vicuna dalam surat terbuka.

Pada pekan lalu, Vicuna mengakui menerima uang, namun mengatakan bahwa dana itu merupakan sumbangan sukarela untuk sebuah organisasi politik yang terkait dengan AP.

Vicuna mengatakan dirinya menolak permintaan penasihat untuk ditunjuk sebagai pejabat pemerintahan dan hasilnya sekarang adalah bahwa ia menjadi "korban fitnah."

Vicuna, yang sebelumnya merupakan menteri pembangunan perkotaan, menggantikan mantan Wakil Presiden Jorge Glas tahun lalu ketika ia diselidiki dalam skandal korupsi yang terpusat pada perusahaan konstruksi Brazil, Odebrecht.

Odebrecht telah mengakui bahwa pihaknya melakukan penyuapan untuk memenangi kontrak-kontrak infrastruktur di berbagai negara Amerika Latin.

Glas, sekutu dekat Correa, kemudian dinyatakan bersalah dan dihukum penjara enam tahun atas dakwaan mengantungi uang suap sekitar 13,5 juta dolar AS (sekitar Rp194 miliar) dari Odebrecht.




Credit  antaranews.com



Pompeo Sebut Trump Sedang Bentuk Tatanan Dunia Baru


Pompeo Sebut Trump Sedang Bentuk Tatanan Dunia Baru
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyatakan, Presiden AS, Donald Trump sedang berusaha membentuk tatanan dunia baru yang demokratis. Foto/Reuters

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menyatakan, Presiden AS, Donald Trump sedang berusaha membentuk tatanan dunia baru yang demokratis. Untuk mencapai itu, papar Pompeo, Washington akan memperkuat atau membuang perjanjian internasional yang dianggap perlu untuk menghentikan "aktor-aktor jahat" seperti Rusia, China dan Iran untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam sebuah twist pada kebijakan "Amerika Pertama" Trump, Pompeo mengatakan Trump tidak meninggalkan kepemimpinan globalnya, tetapi membentuk kembali sistem pasca Perang Dunia Kedua atas dasar negara berdaulat, bukan lembaga multilateral.

"Dalam tradisi terbaik demokrasi besar kami, kami mengerahkan negara-negara ningrat untuk membangun sebuah tatanan liberal baru yang mencegah perang dan mencapai kemakmuran yang lebih besar," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.

"Kami bertindak untuk melestarikan, melindungi, dan memajukan dunia yang terbuka, adil, transparan dan bebas dari negara-negara berdaulat," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (5/12).

Pompeo mengatakan, Trump sedang mereformasi ordo liberal, bukan menghancurkannya. Dia mengutip keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) sebagai tanda organisasi supranasional tidak berfungsi.

Mantan bos CIA itu menambahkan Trump juga akan mendorong baik Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk menghentikan negara-negara pemberi dana seperti China. Dia mengatakan mereka sudah memiliki akses ke pasar keuangan untuk menaikkan modal. 



Credit  sindonews.com



Siapa Rompi Kuning dalam Unjuk Rasa Terburuk di Prancis?


Pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning sebagai simbol pengendara di Prancis, ditembak meriam air oleh polisi antihuru-hara selama saat berdemo di Arc de Triomphe, 1 Desember 2018.[REUTERS]
Pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning sebagai simbol pengendara di Prancis, ditembak meriam air oleh polisi antihuru-hara selama saat berdemo di Arc de Triomphe, 1 Desember 2018.[REUTERS]

CB.CO, Jakarta - Unjuk rasa terburuk dalam satu dekade pecah di sejumlah kota di Prancis yang dilakukan oleh kelompok rompi kuning. Siapa saja anggota kelompok rompi kuning dan mengapa mereka melakukan kekerasan saat berunjuk rasa?
Menurut NPR, 3 Desember 2018, kelompok rompi kuning beranggotakan orang-orang yang tinggal di pinggiran kota. Dalam unjuk rasa mereka melebur bersama kelompok kelas menengah dan kelas pekerja Prancis yang menyampaikan frustasi mereka mengenai standar hidup mereka yang menurun.

Mereka mengatakan pendapatan mereka tak mampu menjangkau kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Tidak ada pemimpin resmi dalam gerakan ini dan unjuk rasa ini diorganisasi mealui grup media sosial.
Para pengunjuk rasa fokus pada presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap sebagai sumber masalah mereka. Penyebabnya, Macron baru-baru ini melakukan reformasi untuk memperlemah peraturan-peraturan perburuhan dan memangkas pajak barang mewah, dan memberlakukan pajak pada BBM sehingga menaikkan harga BBM. Mereka menyebut Macron sebagai presiden kaum kaya raya Prancis.

Unjuk rasa di ibu kota Paris, Prancis, memprotes kenaikan pajak bahan bakar minyak berakhir rusuh pada Sabtu, 1 Desember 2018, waktu setempat. Press Tv
Para pengunjuk rasa kemudian menuntut pencabutan pajak hijau pada BBM jenis diesel. Yang lain menuntut peningkatan upah minimum kerja yang saat ini sekitar US$ 1,350 setelah potong pajak.
Mereka juga menuntut pembubaran parlemen dan mengadakan pemilu. Para pengunjuk rasa bahkan menuntut Macron mundur.

Awalnya, para pengunjuk rasa ini naik sepeda motor dari rumah mereka menuju lokasi protes. Sesuai peraturan berlalu lintas di Prancis, setiap pengendara sepeda motor wajib mengenakan rompi keselamatan yang berwarna kuning.
Mereka dengan mengenakan rompi kuning melakukan unjuk rasa memenuhi jalan-jalan di sejumlah kota di Prancis. Sekarnag, siapa saja yang ikut berunjuk rasa memilih untuk mengenakan rompi kuning tanpa peduli apakah mereka pengendara sepeda motor atau tidak.
Aksi unjuk rasa kelompok rompi hijau dirusak oleh tindakan merusak bahkan membakar gedung sekolah, dan melukai hingga menewaskan sedikitnya 3 orang. Prancis menyebut unjuk rasa ini terburuk dalam satu dekade terakhir.

Emmanuel Macron dan istrinya disambut "rompi kuning".[Screenshot Youtube / G20 ORG via RT.com]


Dari hasil survei Harrris Interactive untuk media Prancis pada hari Minggu lalu, unjuk rasa kelompok rompi kuning mendapat dukungan 72 persen dari warga Prancis. Namun, 85 persen peserta survei menolak tindak kekerasan dalam aksi rompi kuning.
Presiden Macron sepulang dari KTT G20 di Argentina mengecam aksi kekerasan dalam unjuk rasa di sejumlah kota di Prancis. Dia menuntut pertanggungjawaban hukum akibat kerusuhan oleh kelompok rompi kuning.
Unjuk rasa kelompok rompi kuning ini berakhir setelah pemerintah Prancis menunda kenaikan harga BBM. Pemerintah juga menempatkan jaminan keamanan warga Prancis dalam prioritas utama mereka. Unjuk rasa ini merupakan krisis politik terbesar yang dihadapi Macron dan menentukan akhir dari pemerintahannya yang sudah berusia 18 bulan.




Credit  tempo.co





Menlu: Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi Baik-baik Saja


Menlu Retno Marsudi bergegas untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Menlu Retno Marsudi bergegas untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Prayogi
Hubungan Indonesia dan Arab Saudi dikhawatirkan terganggu pascakicauan Dubes Arab.



CBD, NUSA DUA -- Pascacuitan kontroversial Duta Besar Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengenai Nahdlatul Ulama (NU) sempat dikhawatirkan mengganggu hubungan antara Indonesia dengan Arab Saudi. Namun kekhawatiran itu tidak terjadi, setelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi baik-baik saja.

Kepastian itu didapat usai Retno melakukan komunikasi dengan Menlu Retno dan Menlu Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir. Menurut Retno, Adel bin Ahmed Al-Jubeir menyatakan bahwa Arab Saudi tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara.


"Mereka (Arab Saudi) tidak memiliki kebijakan dan tidak akan menoleransi intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara," tegas Retno kepada sejumlah media di Nusa Dua, Rabu (5/12).

Kendati hubungan diplomatik dengan Arab Saudi tidak terganggu tapi Retno menyesalkan tindakan Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Itu karena tidak tepat dan tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik.

"Arab Saudi tidak akan mentolerin, apalagi dilakukan di sebuah negara yang bersahabat dengan Arab Saudi seperti Indonesia," terang Menlu Retno.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Dubes Osama telah  mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan di akun Twitternya. Dalam akun twitternya, Aqil Siradj, Osama melakukan pelanggaran keras diplomatik. "Sebab yaitu mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," kata Said. 



Credit  republika.co.id



Tentara Korea Utara Kembali Membelot ke Korea Selatan


Tentara Korea Utara Kembali Membelot ke Korea Selatan
Ilustrasi tentara Korea Utara. (REUTERS/Danish Siddiqui)


Jakarta, CB -- Seorang tentara Korea Utara dikabarkan kembali melarikan diri ke Korea Selatan melalui perbatasan timur pada Sabtu (1/12) pekan lalu. Insiden itu terjadi di tengah upaya rekonsiliasi yang dirintis oleh kedua belah pihak.

"Seorang tentara Korea Utara terdeteksi melintasi garis demarkasi militer," kata Kepala Staf Gabungan Militer (JCS) Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Asia One, pada Rabu (5/12).

"Prajurit tersebut aman di dalam tahanan kami. Agen-agen terkait insiden tersebut akan menyelidiki lebih lanjut mengenai detil bagaimana dia bisa memasuki Korea Selatan," katanya.


Umumnya area perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan dijaga ketat, sehingga pembelotan jarang terjadi. Namun, insiden ini luput dari perhatian karena kedua negara tengah sibuk menjalankan proses rekonsiliasi.


Lebih dari 30 ribu warga sipil Korea Utara tercatat melarikan diri dari tanah air mereka, tetapi kebanyakan kabur melintasi perbatasan Korea Utara dan Cina. Jarang di antara mereka yang melintasi perbatasan kedua Korea, karena dibentengi ladang ranjau dan kawat berduri.

Pada November tahun lalu, seorang tentara Korea Utara yang nekat menyeberangi perbatasan kedua Korea diberondong peluru. Namun, dia selamat. Pembelotan terakhir yang melibatkan warga Korea Utara terjadi pada Mei, ketika dua warga sipil menumpang perahu kecil ke Korea Selatan melintasi Laut Kuning.

Di awal tahun ini, Korea Selatan dan Korea Utara telah mengumumkan secara resmi akhir dari konflik militer antara keduanya. Sejak itu, langkah rekonsiliasi perlahan berlanjut dengan sejumlah langkah untuk meredakan ketegangan.

Dibukanya kembali jalan yang menghubungkan kedua negara di zona demiliterisasi (DMZ), hingga disahkannya gulat Korea sebagai kebudayaan gabungan kedua negara oleh UNESCO merupakan beberapa upaya merajut kembali persahabatan.


Serangkaian inisiatif kerja sama, termasuk menghubungkan jalan dan kereta api terus dilakukan. Bunker militer di beberapa bagian perbatasan dihancurkan dan ranjau darat dipindahkan.

Langkah-langkah menuju perdamaian ini terus berlanjut, meskipun pembicaraan mengenai denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang gagal terlaksana.




Credit  cnnindonesia.com





Mantan kepala kepolisian Xiamen serahkan diri



Mantan kepala kepolisian Xiamen serahkan diri
Bo Xilai (tengah) ketika menghadapi pengadilan kasus korupsi, penyuapan, dan penyalahgunaan kekuasaan, di pengadilan Jinan, China. (reuters.com)




Beijing (CB) - Mantan Kepala Kepolisian Xiamen, China, Zheng Dongqiang, yang masuk dalam daftar pencarian orang akhirnya kembali ke negaranya untuk menyerahkan diri, Rabu.

Pria kelahiran 1953 itu, yang juga mantan Wakil Sekretaris Partai Komunis Xiamen, Provinsi Fujian, dituduh menerima suap.

Zheng meninggalkan negaranya pada Januari 2016, kata Komisi Pusat Partai Komunis China Bidang Penegakan Disiplin (CCDI).

CCDI berkali-kali menekankan bahwa pihaknya bertanggung jawab atas pemulangan buron dan menyelamatkan harta negara, yang disalahgunakan.

CCDI juga meminta bekas pejabat yang melarikan diri ke luar negeri tidak ragu untuk menyerahkan diri secepatnya.


Sebelumnya, mantan wakil kepala Daerah Xinchang, Provinsi Zhejiang, Yao Jinqi, diekstradisi dari Bulgaria pada 30 November 2018.

Yao, yang melarikan diri pada Desember 2005, adalah mantan pejabat daerah pertama diekstradisi dari negara anggota Uni Eropa itu.

Sejak menduduki jabatan sebagai Presiden China pada 2012, Xi Jinping menyatakan perlawanan terhadap korupsi.

Kampanye Xi tersebut diikuti dengan penerbitan "red notice" sehingga ratusan mantan pejabat, yang berstatus buron di luar negeri, menyerahkan diri secara sukarela.




Credit  antaranews.com



Bisnis dengan Iran, Bos Huawei yang Diburu AS Ditangkap di Kanada


Bisnis dengan Iran, Bos Huawei yang Diburu AS Ditangkap di Kanada
Otoritas penegak hukum Kanada menangkap salah satu bos Huawei, China, Wanzhou Meng. Dia sedang diburu Amerika Serikat atas tuduhan berbisnis dengan Iran yang sedang dijatuhi sanksi. Foto/REUTERS/Hannibal Hanschke

OTTAWA - Aparat penegak hukum Kanada menangkap salah satu eksekutif Huawei, perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi China. Bos keuangan perusahaan itu, Wanzhou Meng, telah diburu Amerika Serikat (AS) atas tuduhan melakukan perdagangan dengan Iran yang sedang dijatuhi sanksi oleh Washington.

Wanzhou Meng tercatat sebagai kepala keuangan dan ketua dewan direktur Huawei. Menurut juru bicara Departemen Kehakiman Kanada Ian McLeod kepada The Globe and Mail, wanita itu ditangkap pada hari Sabtu dan sedang menunggu pemeriksaan yang dijadwalkan pada hari Jumat besok.

Dia menolak memberikan rincian tentang situasi penangkapan eksekutif China. "Dia dicari untuk diekstradisi, oleh Amerika Serikat," katanya, yang dilansir Kamis (6/12/2018).

Mcleod menolak untuk menguraikan tuduhan yang akan dihadapi oleh Meng di AS.

The Wall Street Journal (WSJ) pada April lalu melaporkan bahwa pihak berwenang AS telah menyelidiki raksasa telekomunikasi China setidaknya sejak tahun 2016 karena diduga mengakali sanksi terhadap Iran dan memasok produk asal AS ke Republik Islam.

Departemen Kehakiman, Perdagangan, dan Keuangan AS sejauh ini menolak untuk membocorkan informasi apa pun terkait investigasi kriminal terhadap Huawei.

Perusahaan China tersebut juga menahan diri untuk tidak berkomentar tentang masalah hukum di AS. Kasus ini berpotensi memperburuk posisi perusahaan tersebut di pasar Barat.

Tindakan keras AS terhadap perusahaan China, yang merupakan pemasok peralatan telekomunikasi terkemuka di dunia, diperparah oleh pengenalan jaringan nirkabel 5G yang menjulang. Washington dikabarkan khawatir bahwa pemerintah China akan menggunakan kekuatan teknis Huawei untuk memata-matai dan mengganggu sistem komunikasi.

Strategi Washington membuahkan hasil, di mana Selandia Baru memblokir perusahaan telekomunikasi utamanya dari menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G. Alasannya, karena berisiko terhadap keamanan nasional.

Australia juga melarang Huawei dari jaringan 5G-nya selama musim panas. Bos intelijen negara itu telah menyuarakan keprihatinan yang sama atas entitas asing yang membajak jaringan penting untuk kesehatan, energi dan sistem lainnya.

Huawei membantah telah dikendalikan oleh pemerintah Beijing, dan menuduh AS melakukan persaingan yang tidak sehat.

Sementara itu, China telah mengecam penangkapan Meng. Beijing mendesak AS dan Kanada untuk segera memperbaiki kesalahan. "Dan mengembalikan kebebasan pribadi dari eksekutif Huawei," kata pemerintah Beijing dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan China di Kanada.

"Bejiing protes keras atas tindakan semacam itu karena mereka secara serius membahayakan hak asasi manusia (HAM) korban. Penangkapan itu tidak beralasan karena Meng tidak melanggar hukum Amerika atau pun Kanada." 





Credit  sindonews.com




AS Desak DK PBB Kecam Uji Coba Rudal Iran


AS Desak DK PBB Kecam Uji Coba Rudal Iran
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mendesak DK PBB untuk mengutuk uji coba rudal balistik Iran, yang digambarkan sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB. Foto/Reuters

NEW YORK - Amerika Serikat (AS) mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengutuk uji coba rudal balistik Iran, yang digambarkan sebagai berbahaya, memprihatinkan dan pelanggaran terhadap resolusi PBB.

DK PBB semalam melakukan pertemuan terutup atas permintaan Prancis dan Inggris yang bersama dengan AS menuduh Iran melakukan uji coba rudal balistik pada Sabtu lalu.

Prancis dan Inggris menilai bahwa peluncuran rudal tidak sejalan dengan resolusi PBB yang terkait dengan perjanjian nuklir. Sedangkan AS telah mengambil sikap yang lebih keras dan menilainya sebagai pelanggaran langsung terhadap resolusi PBB.

"Uji coba rudal balistik baru-baru ini berbahaya dan memprihatinkan, tetapi tidak mengejutkan. Komunitas internasional tidak dapat terus menutup mata setiap kali Iran secara terang-terangan mengabaikan resolusi DK PBB," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.

"Jika DK serius tentang meminta pertanggungjawaban Iran dan menegakkan resolusi kami, maka setidaknya kami harus dapat memberikan kecaman bulat dari uji coba rudal yang provokatif ini," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (5/12).

Resolusi PBB menyerukan kepada Iran untuk menahan diri dari pengujian rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir, tetapi tidak secara khusus melarang Teheran dari melakukan peluncuran rudal.

Iran telah lama menyatakan bahwa program rudalnya bersifat defensif dan tidak ditujukan untuk membawa hulu ledak nuklir, sikap yang didukung oleh Rusia di DK PBB. 





Credit  sindonews.com




Gencarkan Diplomasi Positif, Paspor UEA Terkuat di Dunia


Gencarkan Diplomasi Positif, Paspor UEA Terkuat di Dunia
Gencarkan Diplomasi Positif, Paspor UEA Terkuat di Dunia. (Reuters).

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) berhasil menyingkirkan Singapura dari posisi puncak peringkat paspor terkuat di dunia pada 2018 versi The Passport Index. Capaian itu tidak terlepas dari keberhasilan UEA meningkatkan akses visa-free dan visa-on-arrival menjadi menuju 167 negara, unggul 1 negara dengan Singapura.

Pemeringkatan yang didukung konsultan keuangan Arton Capital itu mengurutkan paspor berdasarkan jumlah negara yang dapat dikunjungi tanpa memerlukan visa. Di belakang UEA terdapat Singapura dan Jerman, dengan nilai visa-free mencapai 166 negara. Adapun posisi tiga diduduki 11 negara, mulai Denmark hingga AS.

Selandia Baru bergandengan dengan Malta dan Islandia di posisi keenam dengan nilai 162 negara. Disusul Australia dan enam negara lainnya dengan nilai 161 negara. Sementara itu, Afghanistan berada di urutan terakhir dengan nilai 29 negara. Irak, Pakistan, Suriah, Somalia, dan Yaman juga memiliki nilai di bawah 40.

"Predikat ini merupakan refleksi dari warisan Syekh Zayed, pendiri UEA. Hal ini juga menunjukkan upaya keras kami dalam menggencarkan diplomasi positif sekaligus memperlihatkan UEA sebagai negara yang percaya diri dan kekuatan di tingkat global,” kata Menlu UEA Abdullah bin Zayed Al Nahyan, dilansir stuff.co.nz.

Menurut The Passport Index, UEA berhasil naik ke posisi teratas dari posisi keempat hanya dalam kurun waktu sebulan. Beberapa daftar negara baru yang dapat diakses UEA tanpa visa ialah Belgia, Austria, Jepang, Yunani, Portugal, Swiss, Inggris, Irlandia, dan Kanada. Mereka dinilai sangat gencar melakukan diplomasi.

“Determinasi, fokus, dan diplomasi positif yang dicanangkan UEA membantu meningkatkan kekuatan paspor. Mereka dapat bergerak bebas di dunia,” ungkap The Passport Index, dilansir Khaleejtimes.com.

Namun, The Passport Index bukanlah satu-satunya lembaga yang mengeluarkan peringkat paspor terkuat di dunia. Pesaingnya, Henley Passport Index yang bermarkas di Inggris, memberikan hasil yang berbeda. Pada Oktober lalu, Henley Passport Index menempatkan Jepang sebagai negara dengan paspor terkuat di dunia.

Sama seperti di The Passport Index, Singapura juga tersingkir dari posisi puncak di Henley Passport Index setelah Jepang membuat kesepakatan istimewa dengan Myanmar. Peringkat ini bersifat cair dan dapat berubah sewaktu-waktu, bahkan terkadang dirilis setiap bulan. Jerman juga memuncaki peringkat pada Januari.

Henley Passport Index lebih sering dijadikan acuan para pemangku kepentingan karena didasarkan pada data eksklusif dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang memiliki basis data informasi traveling terbesar dan terakurat di dunia. Meski demikian, keduanya berupaya memberikan gambaran secara utuh.

Tahun lalu setelah Paraguay memberlakukan bebas visa bagi Singapura, paspor negara kota itu jadi yang paling kuat di dunia dengan nilai bebas visa mencapai 159. Adapun Indonesia berada di peringkat ke-64 dengan nilai bebas visa 63. Hal ini membuktikan Indonesia masih kurang dikenal dan kurang dipercaya.

Saat itu prestasi Singapura menandai sejarah baru. Mereka menjadi negara pertama Asia yang memiliki paspor paling kuat di dunia. “Ini merupakan hasil dari relasi diplomatik inklusif dan kebijakan luar negeri efektif Singapura,” ujar pemimpin tertinggi eksekutif Arton Singapura, Philippe May, dikutip The Straits Times.

Singapura juga untuk pertama kalinya menggeser Jerman dari posisi puncak, meski tipis. Di sepanjang sejarah, peringkat sepuluh besar selalu didominasi negara-negara Eropa. Jerman bahkan memimpin dalam dua tahun terakhir. Namun, Jerman harus turun ke posisi kedua dengan nilai bebas visa mencapai 158.

Berdasarkan pengamatan Arton yang memantau paspor seluruh negara di enam benua secara real time, Singapura merangkak naik secara konstan sejak merdeka pada 1965.

Capaian itu belum mampu diikuti Indonesia yang berada di peringkat ke-5 di antara 10 negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Kendati begitu, tren Indonesia dalam peringkat paspor terkuat di dunia terus membaik. Tanah Air dilaporkan selalu naik tiga peringkat dalam dua tahun terakhir.

Namun, pengamat hubungan internasional Guspiabri Sumowigeno dari Par Indonesia Strategic Research menyimpulkan indeks ini menunjukkan Indonesia kurang dikenal dan dipercaya oleh negara-negara luar. Begitu pun sebaliknya, Indonesia juga tidak ingin memberikan bebas visa kepada negara yang belum stabil.

Dalam pandangan Guspiabri, penyebab utama kalahnya Indonesia dari Singapura dan Malaysia dalam peringkat paspor Arton ialah akibat sistem pencatatan kependudukan yang masih kurang kredibel. Di Indonesia, kasus pemalsuan dokumen masih marak sehingga banyak negara besar yang menjadi kurang percaya.

“Negara luar juga ingin mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujar Guspiabri.





Credit  sindonews.com


Rabu, 05 Desember 2018

Kelompok Egianus Kogoya Akui Dalangi Pembantaian di Nduga


Kelompok Egianus Kogoya Akui Dalangi Pembantaian di Nduga
Ilustrasi pembunuhan di Papua. (Istockphoto/PeopleImages).

Jakarta, CB -- Panglima Daerah Militer Markodap III Ndugama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Egianus Kogoya menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja proyek jembatan Kali Yigi, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Pengakuan ini diklarifikasi langsung oleh juru bicara TPNPB Sebby Sambom.

"Betul itu," ujar Sebby singkat kepada CNNIndonesia.com yang dihubungi melalui telepon, Rabu (5/12).

Sebby juga membenarkan bahwa serangan yang terjadi di Pos Yonif 755/Yalet di Distrik Mbua juga dilakukan oleh kelompok Egianus.


Sebby menjelaskan sedari awal kelompok mereka memang menyasar proyek jembatan tersebut. Setidaknya sudah tiga bulan kelompok Egianus memantau pekerja di proyek tersebut.

"Betul, semua kami yang lakukan," ujar Sebby.


Insiden di Kali Yigi terjadi pada Minggu (2/12) lalu. Aparat keamanan sebelumnya sudah menduga bahwa serangan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.

Humas Polda Papua menyebut korban yang jatuh di proyek jembatan itu adalah pekerja PT Istaka Karya (Persero). Sementara serangan di pos militer di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, berujung pada tewasnya seorang anggota TNI Yonif 755/Yalet.

Kelompok Egianus Kogoya Akui Dalangi Pembantaian di Nduga
TNI dibantu warga menyiapkan peti jenazah korban penembakan di Nduga, Papua. (Antara Foto)

Sebby menjelaskan bahwa serangan itu untuk mengusir pembangunan yang sedang berlangsung. Ia berkata segala macam pembangunan infrastruktur di tanah Papua merupakan bentuk lain penjajahan.

"Kami menolak kebijakan pembangunan jalan, jembatan, atau apapun. Kami hanya menuntut hak kemerdekaan," tegas Sebby.

TPNPB atau KKB pimpinan Egianus Kogoya selama ini punya riwayat 'gelap' di Papua. Dari catatan yang ada, kelompok ini selalu melancarkan aksinya di wilayah Nduga.

Sepanjang 2018 ini, sebelum pembantaian para pekerja proyek jembatan di Distrik Yigi dan serangan ke Pos Yonif 755/Yalet, setidaknya sudah ada beberapa serangan lain yang mereka lancarkan. Di antaranya penembakan di Bandara Kenyam, Nduga pada 25 Juni, serta penyekapan dan kekerasan seksual terhadap belasan guru dan paramedis di Distrik Mapenduma, Nduga pada 3-17 Oktober.




Credit  cnnindonesia.com




Sepak Terjang Kelompok Egianus Kogoya, Penebar Teror di Papua


Sepak Terjang Kelompok Egianus Kogoya, Penebar Teror di Papua
Ilustrasi pembunuhan di Papua. (Istockphoto/Marccophoto)


Jakarta, CB -- Kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya punya riwayat gelap sebelum insiden penembakan di Distrik Mbuma, Kabupaten Nduga, Papua terjadi. Dari catatan yang ada, kelompok ini selalu melancarkan aksinya di wilayah Nduga.

Selama tahun ini, setidaknya sudah ada tiga serangan yang mereka lancarkan. Berikut adalah sepak terjang mereka.

1. Penembakan di Bandara Kenyam, Nduga


Insiden ini terjadi pada Senin (25/6) pagi. Sekelompok bersenjata menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air yang saat itu sedang disewa Brimob Polri. Pasukan Brimob ini diketahui sedang bertugas untuk mengamankan pilkada.

Merespons serangan tersebut, pasukan gabungan TNI-Polri melepas tembakan balasan. Tiga warga sipil dilaporkan tewas dan dua lainnya terluka akibat tembakan pelaku. Salah satu yang terluka adalah pilot pesawat, Ahmad Abdillah Kamil.

2. Penyekapan dan Kekerasan Seksual

Kelompok Egianus menyekap belasan guru dan paramedis di Distrik Mapenduma, Nduga, pada 3-17 Oktober 2018. Guru dan tenaga medis itu bekerja di SD YPGRI 1, SMPN 1, dan Puskesmas Mapenduma.


Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan aksi kelompok Egianus disebabkan oleh kecurigaan mereka terhadap guru dan tenaga medis di sana sebagai intel yang sedang menyamar untuk mengawasi gerak-gerik mereka.

Sebanyak 16 orang berhasil diselamatkan dari kejadian ini, kendati ada satu korban luka serius dan satu korban diketahui telah diperkosa secara bergiliran oleh kelompok Egianus.

3. Pembunuhan 31 Pekerja Trans Papua

Aparat militer mengidentifikasi Egianus kembali menjadi dalang pembunuhan teranyar di Kabupupaten Nduga, tepatnya di proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aura, Distrik Yigi. Sebanyak 31 karyawan PT Istaka Karya dikabarkan tewas dibunuh.


"Iya [Egianus] kita identifikasi seperti itu dari kelompok yang sama, kita identifikasi dari Mapenduma," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi di Jakarta, Selasa (4/12).

4. Penembakan Pekerja Trans Papua Pernah Terjadi



Sebelum kasus pembunuhan pekerja di Distrik Yigi baru-baru ini, kelompok Egianus juga ditengarai menjadi otak penyerangan terhadap pekerja Trans Papua di Kecamatan Mugi pada 12 Desember 2017. Serangan dari belasan anggota KKB ini terjadi di sekitar SMP Mugi.

Pekerja proyek bernama Yovicko Sondakh tewas dan anggota Denzipur 10/KYD Prada Didimus Abidondifu yang berjaga di situs proyek luka berat akibat serangan tersebut.




Credit  cnnindonesia.com



Pembunuhan 31 Pekerja di Papua Pelanggaran HAM karena Alasan Ini


Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi

CB, Jayapura - Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits B Ramandey menilai pembunuhan para pekerja jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga merupakan pelanggaran HAM karena memenuhi dua unsur pelanggaran HAM. Pertama, mengacu pada pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM mengenai perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.
Kedua, akibat dari tindakan itu pelayanan publik untuk pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakat di Distrik Yall dan lainnya di Nduga terhambat. "Para pekerja itu sedang mengerjakan jalan dan jembatan yang sangat penting untuk mobilisasi dan menjawab kebutuhan warga di Nduga," kata Frits di Kota Jayapura, Selasa, 4 Desember 2018.

Sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata. Pembunuhan diduga terjadi pada Ahad malam, 2 Desember 2018. Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh KKB dan satu orang belum ditemukan.
Menurut Frits, peristiwa ini layak disebut pelanggaran HAM serius karena merupakan perbuatan kriminal. "Kalau melihat kronologisnya, ada yang memberikan perintah atau komando kepada mereka sehingga terjadi paling tidak di tiga tempat sebagaimana laporan sementara."

Frits mendesak agar aparat penegak hukum segera turun ke lokasi untuk mencari pelaku dan aktor di balik pembunuhan. Aparat perlu segera hadir untuk memastikan masyarakat di Distrik Yall dan distrik lainnya terhindar dari intimidasi berkepanjangan.

Frits pun meminta kepala daerah, kepala distrik, kepala kampung, DPR, adat dan tokoh agama serta masyarakat Nduga, Papua  bekerjasama dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi persoalan ini. "Siapa saja yang telibat atau pelakunya guna mempertanggungjawabkan peristiwa itu."
Ia mengingatkan bahwa seluruh korban kekerasan itu harus dievakuasi jasadnya untuk diserahkan kepada keluarga dan dikebumikan secara baik. "Ini tanggung jawab aparat keamanan, pemerintah daerah dan masyarakat untuk penghormatan kepada para pekerja, penghormatan kepada hak hidup masyarakat yang sudah meninggal dunia," kata dia.


Credit  tempo.co




Pembunuhan Pekerja di Papua, Komnas HAM: Pelanggaran HAM Serius



Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma
Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma

CB, Jayapura - Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Frits B Ramandey menilai peristiwa pembunuhan para pekerja jalan dan jembatan di Kabupaten Nduga merupakan pelanggaran HAM serius.
"Nah, terkait dengan peristiwa ini, maka tidak ada pilihan lain kecuali tindakan kelompok kriminal bersenjata itu, dengan akibat dari tindakan mereka ini terjadi pelanggaran HAM yang serius," kata Frits di Kota Jayapura, Selasa, 4 Desember 2018.

Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata. Pembunuhan diduga terjadi pada Minggu malam, 2 Desember 2018. Polda Papua menduga sebanyak 24 orang dibunuh di hari pertama, delapan orang yang berusaha menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD, tujuh di antaranya dijemput dan dibunuh kelompok bersenjata dan satu orang belum ditemukan.
Menurut Frits, peristiwa ini layak disebut pelanggaran HAM serius karena merupakan perbuatan kriminal. "Karena kalau kita melihat kronologisnya, ini ada yang memberikan perintah atau komando kepada mereka. Memerintahkan mereka, menyuruh mereka dan ada yang memimpin pengejaran itu sehingga terjadi tragedi ini di beberapa tempat, paling tidak di tiga tempat sebagaimana laporan sementara," kata dia.

Karena itu, menurut Frits, ada dua unsur pelanggaran HAM yang terpenuhi dalam peristiwa itu. Pertama, mengacu pada pasal 1 ayat 6 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM mengenai perbuatan seseorang atau sekolompok orang yang mengakibatkan hilang nyawa seseorang adalah perbuatan pelanggaran HAM.
Kedua, akibat dari tindakan tersebut, berujung terhambat pelayanan publik dalam rangka pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakat di Distrik Yall dan lainnya di Nduga. "Karena para pekerja itu sedang mengerjakan jalan dan jembatan yang sangat penting untuk mobilisasi dan menjawab kebutuhan warga di Nduga," kata Frits.

Karena itu, Frits mendesak agar aparat penegak hukum segera turun ke lokasi untuk mencari pelaku dan aktor di balik pembunuhan tersebut. Selain itu, aparat perlu segera hadir untuk memastikan masyarakat di Distrik Yall dan distrik lainnya terhindar dari intimidasi yang berkepanjangan.

Frits pun meminta kepala daerah, kepala distrik, kepala kampung, DPR, adat dan tokoh agama serta masyarakat untuk bekerjasama dengan aparat keamanan untuk mengidentifikasi persoalan ini. "Siapa saja yang telibat atau pelakunya guna mempertanggungjawabkan peristiwa tersebut," ujarnya.
Ia pun mengingatkan bahwa seluruh korban kekerasan tersebut harus dievakuasi jasadnya untuk kemudian diserahkan kepada keluarga dan dikebumikan secara baik. "Soal ini merupakan tanggung jawab aparat keamanan, pemerintah daerah dan masyarakat untuk penghormatan kepada para pekerja, penghormatan kepada hak hidup masyarakat yang sudah meninggal dunia," kata dia.





Credit  tempo.co


Pembunuhan 31 Pekerja Diduga karena Foto Upacara OPM


Pembunuhan (Ilustrasi)
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Kapolres mengatakan dugaan sementara anggota KKB marah karena pekerja mengambil foto.



CB, JAKARTA -- Kapolres Jaya Wijaya AKBP Yan Pieter Reba membenarkan terjadinya pembunuhan terhadap pekerja proyek pembangunan jembatan oleh kelompok kriminal bersenjata, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Kapolres mengatakan, kasus tersebut diduga dipicu karena pekerja tak sengaja mengambil foto kegiatan tentara Organisasi Papua Merdeka.

"Iya benar ada 31 orang yang menjadi korban (pembunuhan)," kata Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba melalui sambungan telepon, Selasa (4/12).

Menurut Yan Pieter, pembunuhan tersebut terjadi lantaran ada salah seorang pekerja proyek yang tidak sengaja mengambil foto kegiatan HUT Tentara pembebasan nasional organisasi Papua merdeka (TPN/OPM). Hal tersebut membuat mereka marah sehingga mencari para pekerja proyek tersebut dan berakhir dengan pembunuhan terhadap korban.

"Kronologinya waktu itu mereka (TPN/OPM) upacara dan salah satu pekerja tidak sengaja mengambil foto, akhirnya mereka (TPN/OPM) marah," ujarnya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Musthofa Kamal menjelaskan informasi terjadinya pembunuhan terhadap puluhan pekerja proyek Istaka Karya yang tengah membangun jembatan pertama kali didapat dari masyarakat. Berdasarkan informasi, kasus tersebut terjadi pada Ahad (2/12) di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Kamal melanjutkan, pada Sabtu (1/12) sekitar pukul 20.30 WIT, Project Manager PT. Istika Karya paket pembangunan jembatan Habema- Mugi, Cahyo mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Koordinator lapangan PT. Istika Karya pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi, Jhony.

Hanya saja saat itu Cahyo menyatakan tidak paham dengan maksud pembicaraan orang yang menghubunginya dengan menggunakan telepon Jhony tersebut. Sedangkan PPK Satker PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyaan, Monang Tobing mengaku terakhir berkomunikasi dengan Jhony melalui pesan singkat  pada 30 November 2018.

Sementara itu, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa Tanggal 30 November 2018 pukul 04.00 WIT tercatat 1 mobil strada dengan muatan BBM Solar milik PT. Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi. Mobil tersebut membawa lima orang pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

Selanjutnya pada 1 Desember 2018 pukul 02.00 WIT tercatat 2 mobil  menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya.

Namun pada 2 Desember 2018, pukul 20.00 WIT diketahui ada satu mobil Strada kembali ke wamena dan pada Senin 3 Desember 2018, satu mobil Strada tersebut kembali lajuran dari Wamena ke Distrik Mbua Kabupaten Nduga.

Satu mobil strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena. Sehingga saat mendapatkan informasi tersebut, personil gabungan Polri dan TNI bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

"Namun saat tiba di kilo meter 46 , tim bertemu dengan salah 1 mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan di blokir oleh Kelompok Kriminal Bersenjata," kata Kamal.




Credit  republika.co.id





Kronologi Pembunuhan di Papua, Pekerja Disandera Sejak Sabtu Sore



Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma
Anggota TNI di Papua. TEMPO/Rully Kesuma

CB, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengatakan para pekerja proyek jembatan di Nduga, Papua, telah disandera kelompok bersenjata sejak Sabtu, 1 Desember 2018. Hal tersebut diketahui dari keterangan seorang korban selamat, karyawan PT. Istaka Karya, Jimmy Aritonang.
Menurut keterangan Jimmy, kata Aidi, pada hari Sabtu itu seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan tidak bekerja. Sebab, ketika itu ada peringatan hari kemerdekaan KKSB (Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata). "Ada upacara peringatan 1 Desember yang diklaim sebagai hari kemerdekaan KKSB dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Rabu, 5 Desember 2018.

Aidi menuturkan sekitar pukul 15.00 waktu setempat, kelompok bersenjata mendatangi kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan yang berjumlah 25 orang untuk keluar. Para karyawan tersebut lalu digiring menuju Kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat. "Mereka dikawal sekitar 50 orang KKSB bersenjata campuran standar militer," kata dia.
Pada keesokan harinya, Ahad, 2 Desember 2018 pukul 07.00 WIT, para pekerja dibawa berjalan dengan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo. Di tengah jalan, para pekerja disuruh berjalan jongkok dengan formasi lima shaf. Tak lama kemudian, kata Aidi, KKSB menembaki para pekerja tersebut.
"KKSB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan sura hutan khas pedalaman Papua, mereka secara sadis menembaki para pekerja," kata Aidi.

Dari keterangan Jimmy, kata Aidi, sebagian karyawan yang ditembaki tewas di tempat dan sebagian lagi terkapar berpura-pura mati. Setelah kelompok bersenjata meninggalkan para korban, 11 pekerja yang masih hidup mencoba melarikan diri. "Namun, korban terlihat oleh KKSB sehingga dikejar. 5 orang tertangkap dan digorok KKSB sehingga meninggal di tempat, 6 orang berhasil melarikan diri," ujarnya.
Aidi menuturkan enam orang yang berhasil kabur melarikan diri ke arah Distrik Mbua. Empat orang di antaranya diamankan anggota TNI di Pos Batalyon Infanteri 775/Yalet, namun dua orang lain hingga saat ini belum ditemukan.
Belakangan, pos TNI Yonif 775/Yalet tempat korban diselamatkan juga sempat diserang oleh kelompok bersenjata pada esok harinya, Senin, 3 Desember 2018 sekitar pukul 05.00 WIT. Mereka menyerang dengan senjata standar militer, panah serta tombak. Menurut Aidi, pos TNI ini turut diserang karena kelompok bersenjata masih mengejar korban selamat.

Penyerangan di pos TNI tersebut turut menewaskan seorang personel bernama Sersan Dua Handoko. Handoko tewas akibat tertembak senjata api. Selain itu, Prajurit Satu Sugeng terluka saat TNI baku tembak dengan kelompok bersenjata.
Sejauh ini, dilaporkan ada 24 orang pekerja yang meninggal akibat penembakan oleh kelompok bersenjata. Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua diserang oleh kelompok bersenjata. Belasan orang berhasil menyelamatkan diri namun ada juga yang belum diketahui keberadaannya.



Credit  tempo.co



31 Pekerja Dibantai KKSB, Menhan: Menyerah atau Diselesaikan



31 Pekerja Dibantai KKSB, Menhan: Menyerah atau Diselesaikan
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu. Foto/Dok/SINDOnews


JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang membantai 31 pekerja di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua, Minggu 2 Desember 2018 adalah kelompok pemberontak.Sehingga, mereka yang membantai para buruh bangunan dari PT Istaka Karya itu bukan kelompok kriminal. "Mereka itu bukan kelompok kriminal, tapi pemberontak," ujar Ryamizard Ryacudu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Sebab, kata dia, kelompok bersenjata itu ingin memisahkan Papua dari Indonesia. "Itu kan memberontak, bukan kriminal lagi. Penanganannya harus TNI, kalau kriminal iya polisi," kata dia.

Karena, kata dia, tugas pokok TNI adalah menjaga kedaulatan negara, menjaga keutuhan negara dan menjaga keselamatan bangsa. "Ya itu-itu juga orangnya (Kelompok bersenjatanya, red)," imbuhnya.

Ryamizard pun berpendapat, tidak perlu negosiasi untuk menyelesaikan kelompok bersenjata di Papua tersebut. "Bagi saya tidak ada negosiasi. Menyerah atau diselesaikan, itu saja," ujarnya. 



Credit  sindonews.com