Senin, 29 Mei 2017

Serangan Koalisi AS Tewaskan Warga Sipil, Rusia Tuntut Penyelidikan Menyeluruh


Serangan Koalisi AS Tewaskan Warga Sipil, Rusia Tuntut Penyelidikan Menyeluruh
Rusia tuntut penyelidikan menyeluruh atas serangan udara koalisi AS yang menewaskan warga sipil. Foto/Istimewa



MOSKOW - Hilangnya kehidupan warga sipil di Raqqa Suriah, seperti serangan teroris di Manchester Arena Inggris, harus diselidiki secara menyeluruh. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Pertama Parlemen Rusia untuk Pertahanan dan Keamanan Frames Klintsevich.

Sebelumnya kantor berita SANA melaporkan bahwa koalisi internasional pimpinan AS telah melakukan operasi anti-teroris di provinsi Raqqa, Suriah, yang mengakibatkan kematian 20 warga sipil.

"Tragedi di Raqqa, dan juga di Manchester, harus diselidiki secara menyeluruh, dengan hukuman wajib bagi mereka yang bersalah," kata Klintsevich, seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (29/5/2017).

Klintsevich menekankan bahwa ini bukan kasus pertama pembunuhan warga sipil di Suriah akibat serangan udara koalisi.

Koalisi yang dipimpin AS terhadap 68 negara sedang melakukan serangan udara, melepaskan tembakan artileri berbasis darat dan roket di Suriah dan Irak melawan ISIS. Koalisi tersebut mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang didominasi oleh pejuang Kurdi, tetapi juga termasuk anggota Koalisi Arab Suriah.

Koalisi belum memberikan komentar mengenai serangan udara di Raqqa sejauh ini.

Pada tanggal 15 Mei lalu, sebuah serangan udara yang dilakukan oleh koalisi di kota timur Suriah al-Bukamal dilaporkan membunuh setidaknya 31 warga sipil dan melukai banyak lainnya.

Sebelumnya, serangan pasukan koalisi AS juga memakan korban warga sipil tepatnya di distrik al-Mayadin, sebuah kota yang dikuasai oleh para jihadis dekat Deir al-Zor di Suriah timur. Setidaknya lebih dari 100 orang termasuk anak-anak dan anggota keluarga pejuang ISIS meregang nyawa.



Credit  sindonews.com




Serangan Udara Koalisi AS Bunuh 20 Warga Sipil di Raqqa

Serangan Udara Koalisi AS Bunuh 20 Warga Sipil di Raqqa
Serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS menyasar konvoi warga sipil di Raqqa menewaskan 20 orang. Foto/Ilustrasi/Istimewa

DAMASKUS - Sedikitnya 20 warga sipil terbunuh saat serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS) menghantam konvoi di dekat Raqqa, Suriah. Demikian laporan kantor berita pemerintah Suriah.

"Pesawat tempur koalisi anti teror pimpinan AS menargetkan mobil yang mengangkut warga sipil dari Raqqa di antara kota-kota Ratleh dan Kasrah pada hari Sabtu," tulis SANA seperti dikutip dari Xinhua, Senin (29/5/2017).

Jumlah warga sipil yang menjadi korban serangan udara pimpinan koalisi AS telah meningkat baru-baru ini. Koalisi AS sendiri tengah intensif melakukan serangan udara terhadap Raqqa, ibu kota de facto dari kelompok ekstrimis ISIS, dan sejumlah basis ISIS lainnya di Suriah utara dan timur.

Kamis lalu, 35 warga sipil terbunuh oleh serangan AS di kota Mayadeen yang dikuasai ISIS di provinsi timur Deir al-Zour.

Pemerintah Suriah berulang kali mengecam serangan yang menargetkan warga sipil, yang memperkuat operasi koalisi anti teror pimpinan AS di Suriah sebagai tidak sah.

Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa serangan AS terhdap warga sipil yang menjadi bagian dari serangkaian serangan yang dilakukan oleh koalisi internasional adalah ilegal.

"Serangan tersebut melawan kedaulatan Suriah dan integritas teritorial dengan dalih memerangi terorisme, sementara tindakan aliansi ini hanya berkontribusi pada menyebarkan kekacauan dan kehancuran yang menguntungkan organisasi teroris ekstremis, terutama ISIS dan organisasi teroris lainnya," kata Kementerian Luar Negeri Suriah.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa Suriah mengutuk serangan koalisi pimpinan AS yang menargetkan warga sipil dan menyebabkan kerusakan material yang besar terhadap infrastruktur, fasilitas, dan properti di Suriah. Suriah juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk melaksanakan resolusi mengenai menjaga integritas wilayah dan orang-orang Suriah dan menghentikan serangan koalisi ilegal tersebut.

Pernyataan ini menyimpulkan dengan mengatakan bahwa Suriah mengulangi pentingnya menghentikan tindakan koalisi pimpinan AS dan menerapkan resolusi Dewan Keamanan terkait dengan kontra-terorisme, termasuk resolusi no.2253.






Credit  sindonews.com








Terungkap, Pasukan Khusus Prancis Beroperasi di Suriah


Terungkap, Pasukan Khusus Prancis Beroperasi di Suriah

Pasukan khusus Prancis telah beroperasi di Suriah. Foto/Istimewa



PARIS - Prancis mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki pasukan khusus yang dikerahkan di Suriah. Pengerahan itu mengesampingkan pengiriman pasukan darat konvensional ke ibu kota de facto ISIS Raqqa.

Menteri Pertahanan Sylvie Goulard mengatakan kepada Radio Eropa 1 bahwa Prancis memenuhi semua yang dibutuhkan oleh koalisi anti ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Secara khusus, Goulard mengatakan bahwa Prancis telah menyediakan jet tempur, penasihat militer dan pasukan artileri untuk koalisi anti ISIS seperti dikutip dari Al Araby, Minggu (28/5/2017).

Pernyataan ini keluar menyusul sebuah pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian. Drian menekankan bahwa konflik Suriah tidak akan diselesaikan dengan solusi militer.

Prancis telah memberikan beberapa rincian tentang jumlah pasukan khusus yang beroperasi di Suriah, yang diperkirakan berada di lusinan.

Penyebaran ini dikerdilkan oleh AS, pemimpin koalisi anti ISIS. AS sendiri saat ini memiliki 900 penasihat militer, pasukan khusus dan marinir yang ditempatkan di wilayah yang dimiliki oleh Pasukan Demokratik Suriah - sebuah koalisi pejuang Arab-Kurdi.




Credit  sindonews.com





Korea Utara tembakkan rudal Scud, Jepang protes


Korea Utara tembakkan rudal Scud, Jepang protes
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memeriksa roket balistik strategis jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12) dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Senin (15/5/2017). (KCNA via REUTERS)


Seoul (CB) - Korea Utara menembakkan apa yang terlihat sebagai rudal balistik berjangkauan pendek yang mendarat di laut pantai timurnya pada Senin menurut militer Korea Selatan.

Peluncuran rudal itu segera dilaporkan ke Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang lantas mengadakan pertemuan di Dewan Keamanan Nasional pukul 07.30 menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam satu pernyataan.

Rudal itu diyakini rudal balistik kelas Scud dan terbang sekitar 450 kilometer menurut Kepala Staf Gabungan dalam pernyataannya yang dikutip Reuters.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Senin mengecam peluncuran rudal terkini Korea Utara dan berikrar akan bertindak bersama negara lain untuk menghalangi provokasi berulang Pyongyang.

"Seperti yang kami sepakati dalam pertemuan G7 terkini, masalah Korea Utara adalah prioritas tertinggi bagi masyarakat internasional," kata Abe kepada para pewarta dalam taklimat yang disiarkan televisi.

"Bekerja sama dengan Amerika Serikat, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk merintangi Korea Utara."

Abe mengatakan Jepang akan berupaya sepenuhnya untuk melindungi rakyatnya, dengan tetap berhubungan erat dengan Korea Selatan dan negara lainnya.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga pada Senin juga menyatakan protes Jepang terhadap peluncuran rudal terkini Korea Utara.

"Peluncuran rudal balistik Korea Utara ini sangat problematik dari perspektif keamanan perkapalan dan lalu lintas udara dan jelas melanggar resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Suga.

"Jepang sepenuhnya tidak bisa menoleransi tindakan provokasi berulang Korea Utara. Kami memprotes keras Korea Utara dan mengecam tindakannya dalam istilah paling keras," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Meski demikian, Suga mengatakan bahwa tidak ada kerusakan pesawat mau pun kapal yang dilaporkan terkait dengan peluncuran rudal Korea Utara.






Credit  antaranews.com





Kim Jong-un pimpin uji senjata baru anti-pesawat udara



Seoul (CB) - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memimpin pengujian senjata baru anti-pesawat udara dan memerintahkan pembuatan besar-besaran senjata baru itu serta penempatannya di seluruh negeri, kata kantor berita negara tersebut pada Minggu.

Sebelumnya, mereka berpekan-pekan melancarkan uji peluru kendali balistik, lapor Reuters.

Kantor berita Korea Utara KCNA tidak melaporkan sifat tepat senjata itu atau waktu pengujiannya, namun menyebutkan bahwa pengujian tersebut dilakukan Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, yang diyakini mengembangkan senjata nuklir dan peluru kendali.

Korea Utara mendorong pengembangan berbagai senjata sejak awal tahun lalu dengan kecepatan belum pernah terjadi, termasuk peluru kendali jarak jauh, yang mampu menyerang daratan Amerika Serikat.

Dalam beberapa pekan belakangan, mereka menguji peluru kendali balistik jarak menengah, yang mendapat beberapa kemajuan teknis.

Negara tertutup itu menolak sanksi PBB dan unilateral oleh negara lain, dengan mengatakan bahwa pembatasan program senjata sebagai pelanggaran hak untuk membela diri dan menyatakan bahwa program ini diperlukan untuk melawan agresi AS.

Mereka terakhir kali melakukan uji coba peluru kendali balistik pada satu minggu yang lalu.

"Kim Jong-un...menyaksikan pengujian satu jenis baru sistem senjata anti-pesawat terbang yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Perthanan Nasional," kata KCNA dalam laporannya pada Minggu.

"Sistem senjata ini, yang kemampuan operasinya sudah secara menyeluruh diverifikasi, harus diproduksi masal untuk dikerahkan di seluruh negeri...dengan demikian sepenuhnya akan membuyarkan mimpi musuh untuk menguasai udara serta bualannya mengenai supremasi udara dan kekuatan senjata," tambah laporan itu.

KCNA melaporkan bahwa Kim didampingi oleh ajudan militernya dan mencantumkan tiga nama yang diyakini sebagai pejabat tinggi di negara yang tengah mempercepat program pengembangan peluru kendali.

Mereka adalah Ri Pyong-chol, bekas jendeal Angkatan Udara; Kim Jong-sik, ilmuwan roket veteran; dan Jang Chang-ha, kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, pusat pengembangan dan pengadaan senjata.

Korea Utara pada Senin menyatakan sukses menguji apa yang disebut rudal balistik berjangkauan menengah yang memenuhi semua persyaratan teknis dan sudah bisa diproduksi massal.

Pada Selasa, Kepala Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat menyatakan jika dibiarkan tanpa pengawasan, Korea Utara berada di jalur mencapai kemampuan rudal nuklir yang bisa menghantam Amerika Serikat.

Dalam sidang Senat, Direktur Badan Intelijen Pertahanan Vincent Stewart menolak menyampaikan perkiraan waktunya, namun ahli Barat meyakini bahwa Korea Utara masih butuh beberapa tahun untuk mengembangkan senjata semacam itu.






Credit  antaranews.com




China kecewa dengan pernyataan G7


China kecewa dengan pernyataan G7
Persiapan sedang berlangsung di depan Hotel San Domenico Palace, lokasi konferensi tingkat tinggi G7 di Taormina, Sisilia, Italia, Jumat (26/5/2017). (REUTERS/Stephane De Sakutin )


Beijing (CB) - China "sangat tidak puas" dengan penyebutan massalah Laut China Timur dan Selatan dalam pernyataan Kelompok Tujuh (G7), dan sekutu G7 harus berhenti mengeluarkan pernyataan tidak bertanggung jawab, kata juru bicara kementerian luar negeri China.

China bertekad menyelesaikan perselisihan dengan negara terlibat dengan benar melalui perundingan sambil menjaga perdamaian dan ketenangan di Laut China Timur dan Laut China Selatan, kata juru bicara Lu Kang dalam pernyataan pada Minggu.

China berharap G7 dan negara lain menahan diri, menghormati sepenuhnya upaya negara di kawasan sengketa untuk menangani perselisihan, dan berhenti membuat pernyataan tidak bertanggung jawab, kata Lu, seperti dilaporkan Reuters.

Dalam pernyataan pada Sabtu, pemimpin G7 mengatakan prihatin dengan keadaan di Laut Cina Selatan dan China Timur. Mereka juga menyerukan demiliterisasi "kawasan sengketa".

China berselisih dengan Jepang atas sekelompok pulau tidak berpenghuni di Laut China Timur.

Klaim luas Beijing terhadap Laut China Selatan juga ditentang oleh Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam, serta Taiwan.

Amerika Serikat telah mengkritik pembangunan yang dilakukan China di pulau itu dan pembangunan fasilitas militer di Laut China Selatan, khawatir mereka bisa digunakan untuk membatasi pergerakan bebas dan memperluas jangkauan strategis Beijing.

Pada awal pekan ini, sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan apa yang disebut sebagai latihan kebebasan navigasi di dekat Mischief Reef yang terletak dalam kawasan sengketa Kepulauan Spratly.

Keputusan itu, yang pertama di bawah pemerintahan Trump, memicu sebuah respons marah dari Beijing.

G7 terdiri atas Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Jerman, Inggris, Italia dan Jepang.

Sebelumnya, China dan negara Asia Tenggara telah menyetujui kerangka kerja untuk kode etik di Laut China Selatan guna meningkatkan upaya mengurangi ketegangan di jalur laut bersengketa tersebut.

China dan ASEAN mengharapkan kerangka kerja tersebut disetujui pada tahun ini, setelah 15 tahun rancangan tersebut dibuat.

Beberapa diplomat ASEAN menyatakan keprihatinannya mengenai sikap China, apakah tulus atau apakah ASEAN memiliki pengaruh cukup untuk membuat China berkomitmen pada seperangkat peraturan.

Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Vietnam dan Filipina, serta Amerika Serikat, menyatakan keprihatinannya terhadap yang mereka lihat sebagai militerisasi China di Laut China Selatan, termasuk membangun landasan udara di pulau buatan.

Setelah pertemuan antara pejabat China dan ASEAN di kota Guiyang di China, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa kerangka kerja tersebut telah disepakati, walaupun tidak memberikan rincian isinya.

Perundingan tersebut dilakukan secara terus terang dan mendalam serta menghasilkan pencapaian positif, demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan tertulis.

Semua pihak menjunjung tinggi kerangka kerja peraturan kawasan untuk mengelola dan mengendalikan perselisihan, untuk memperdalam kerja sama maritim praktis, untuk mempromosikan konsultasi mengenai kode tersebut dan bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas Laut China Selatan", tambahnya.

Wakil Menteri Luar Negeri China Liu Zhenmin mengatakan kerangka kerja itu komprehensif dan mempertimbangkan kekhawatiran semua pihak.

Tapi, dia meminta pihak asing tidak ikut campur, pesan secara jelas ditujukan ke Amerika Serikat.





Credit  antaranews.com





Komandan pengawal Revolusi Iran tewas saat memerangi IS di Irak



Komandan pengawal Revolusi Iran tewas saat memerangi IS di Irak
ilustrasi: Sistem peluru kendali pertahanan udara S-300 buatan Rusia. (Reuters)


Baghdad (CB) - Seorang komandan tinggi Korps Pengawal Revolusioner Islam Iran (IRGC) tewas dalam pertempuran melawan IS di sebelah barat kota Mosul, Irak, kantor berita Tasnim yang bermarkas di Teheran melaporkan pada Sabtu.

Ini merupakan pertama kalinya Iran mengumumkan kematian seorang komandan tinggi mereka sejak operasi dilancarkan pada Oktober untuk mendesak petempur IS keluar dari Mosul.

"Komandan Shaaban Nassiri menjadi martir dalam operasi militer untuk membebaskan wilayah sebelah barat Mosul," menurut laporan kantor berita Tasnim mengutip pernyataan Pengawal Revolusi.

IRGC adalah pendukung utama kekuatan paramiliter Syiah Irak yang dikenal sebagai Mobilisasi Populer. Mereka memerangi kelompok IS di sebelah barat Mosul.

Nassiri tewas di dekat Baaj, salah satu kota terakhir yang masih berada di bawah kendali kelompok IS, di dekat perbatasan Suriah, menurut Mashregh, sebuah laman berita Iran.

Pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi diyakini bersembunyi di wilayah ini, menurut pejabat AS dan Irak.

Nassiri bertempur dalam perang Iran tahun 1980-1988 dan telah terlibat dalam perang enam tahun di Suriah, mendukung Presiden Bashar al-Assad, menurut Mashregh.

Seorang jenderal dari Garda Revolusi mengambil alih pos Duta Besar Iran untuk Irak pada April lalu, sebagai tanda peran kunci pasukan militer sedang bermain di negara tetangganya itu.

Mobilisasi Populer pada Jumat mengumumkan perebutan pangkalan militer Sinjar, dekat Baaj, menggerakkan kehadirannya lebih dekat di perbatasan Suriah

Pemerintah Irak ingin mengendalikan perbatasan dengan melakukan koordinasi bersama pasukan Bashar yang didukung oleh Iran.

Menghubungkan kedua belah pihak akan memberi Bashar sebuah keuntungan besar dalam menghadapi pemberontakan yang telah berlangsung enam tahun melawan pemerintahannya.

Iran telah memberikan dukungan militer kepada Bashar setidaknya sejak 2012, awalnya tidak berkomentar secara terbuka mengenai perannya tersebut. Namun ketika dukungan militer mereka semakin meningkat dan korban dari pihak Iran juga meningkat, para pejabat mulai berbicara lebih terbuka.

Seorang pejabat Iran mengatakan pada akhir tahun lalu bahwa sudah lebih dari 1.000 warga Iran tewas dalam perang saudara Suriah. Termasuk beberapa komandan tinggi Garda Revolusi, menurut laporan media Iran.

Iran telah membantu melatih dan mengatur ribuan petempur Syiah Irak, Afghanistan dan Pakistan dalam konflik Suriah. Petempur dari Hisbullah Lebanon juga bekerja sama dengan komandan militer Iran di Suriah, demikian Reuters.






Credit  antaranews.com





Filipina hentikan perundingan perdamaian dengan pemberontak

Filipina hentikan perundingan perdamaian dengan pemberontak

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)


Manila (CB) - Perunding perdamaian pemerintah Filipina membatalkan perundingan perdamaian dengan pemberontak pimpinan Maois di Belanda pada Sabtu sesudah Tentara Rakyat Baru (NPA) meningkatkan serangan di pedesaan.

Kedua pihak terlibat dalam pembicaraan perdamaian, yang ditengahi Norwegia untuk mengakhiri perang hampir lima dasawarsa, yang menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Pada putaran terakhir pembicaraan dengan Kubu Demokratiik Bangsa, lengan politik NPA, penasihat presiden Jesus Dureza menyatakan pemerintah menunda perundingan karena pemberontak tidak membalas upaya perdamaian Presiden Rodrigo Duterte.

Dengan membaca pernyataan, Dureza mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan hanya bila ada "tanda jelas, yang memungkinkan lingkungan dapat mencapai perdamaian adil dan berkelanjutan di negeri itu melalui perundingan perdamaian".

Dureza menyatakan keputusan itu diambil saat pemimpin pemberontak memerintahkan gerilyawan "meningkatkan serangan" sesudah keadaan darurat diberlakukan pada Selasa malam di pulau selatan, sebagai tanggapan atas perebutan kota oleh gerilyawan kelompok keras Maute, yang tidak terhubung dengan NDF.

Itu adalah kedua kali pemerintah menghentikan pembicaraan perdamaian dengan pemberontak komunis atas serangan gerilya terhadap tentara dan usaha, seperti, pertambangan dan perkebunan.

Duterte sangat ingin mengadakan kesepakatan perdamaian dengan komunis tapi marah karena kelompok itu terus melakukan kekerasan. Ia menyatakan tuntutan mereka berlebihan dan ia sudah memberi konsesi.

Penangguhan tersebut muncul saat ketakutan tumbuh seiring dengan kemunculan radikalisme di wilayah Moro di Filipina selatan.

Perunding utama pemberontak, Luis Jalandoni, menyatakan tuntutan pemerintah untuk menghentikan serangan gerilya "konyol" dan "tidak dapat diterima" karena tentara menyerang masyarakat pedesaan tempat pemberontak itu berada.

"Tentara harus menghentikan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional. Itu tidak dapat kami terima," katanya kepada wartawan.

Dureza menyatakan Duterte berusaha keras menciptakan perdamaian dengan membebaskan lebih dari 20 pemimpin pemberontak dan memberlakukan gencatan senjata sepihak.

Ia menyatakan pemerintah terbuka untuk mengadakan "perundingan perdamaian daerah" karena pemimpin pemberontak, beberapa di antaranya tinggal di pengasingan di luar negeri, menyatakan kehilangan kendali atas gerilya di lapangan., demikian Reuters.








Credit  antaranews.com


Jumat, 26 Mei 2017

Ilmuwan Hitung Peluang Hidup di Bumi Kedua, Hasilnya...


Ilmuwan Hitung Peluang Hidup di Bumi Kedua, Hasilnya...
Planet Proxima B. youtube.com


CB, Exeter - Pernahkah Anda berpikir untuk tinggal di bumi kedua? Membuat koloni baru di planet lain menjadi salah satu ambisi manusia melakukan perjalanan ke angkasa luar. Proxima b, planet serupa bumi yang ditemukan pada Agustus tahun lalu, menjadi salah satu incaran eksplorasi mencari bukti kehidupan.

Studi simulasi terbaru menunjukkan bahwa Proxima b mungkin bisa menjadi tempat yang mampu menyokong kehidupan dan, ini yang penting: bisa dihuni.



Proxima b adalah eksoplanet alias planet di tata surya lain yang terdekat dengan bumi. Planet yang diperkirakan berwujud batu seperti bumi itu terletak sekitar 7,5 juta kilometer dari bintang Proxima centauri. Sama seperti bumi di dalam tata surya, Proxima b berada di dalam zona aman atau kawasan yang memungkinkan sebuah planet memiliki air dan unsur pendukung kehidupan lainnya.


Perbandingan Proxima b dengan matahari dan bumi. (Phl.upr.edu)

Para peneliti di Universitas Exeter, Inggris, membuat berbagai skenario kondisi lingkungan untuk Proxima b. Bekerja sama dengan Met Office, badan layanan cuaca Inggris, mereka menggunakan pemodelan yang dipakai dalam proyeksi perubahan iklim di bumi dan mengkombinasikannya dengan posisi orbit dan proyeksi susunan atmosfer Proxima b.



Pemimpin riset Ian Boutle mengatakan berbagai skenario dibuat berdasarkan konfigurasi orbit Proxima b. Tak seperti bumi, Proxima b mengorbit dengan satu sisi yang sama selalu menghadap bintang induk yang menyebabkan perbedaan suhu yang besar antara bagian terang dan gelap.

Proxima b juga punya siklus rotasi yang unik. "Mirip Merkurius, planet itu berotasi tiga kali pada porosnya setiap dua kali mengelilingi bintangnya," kata Ian dalam laman Universitas Exeter, pekan lalu.

Hasil simulasi, seperti dilaporkan dalam jurnal Astronomy and Astrophysics edisi 1 Maret lalu, menunjukkan bahwa kondisi Proxima b memungkinkan mendukung kehidupan. Bahkan, dengan skenario susunan atmosfer yang lebih sederhana, hanya berupa nitrogen dan karbon dioksida, Proxima b memiliki temperatur cukup hangat untuk menyokong air.


Ilustrasi visual Planet Proxima b. (Youtube.com)

Menurut Nathan Maine, ahli astrofisika yang terlibat dalam riset itu, berbagai variasi radiasi yang mungkin diterima Proxima b juga diperhitungkan dalam simulasi. "Dalam kondisi yang tepat, permukaan Proxima b mungkin mengandung air dan dihuni," kata Nathan.



Di dalam simulasi, suhu tertinggi di bagian yang selalu menghadap bintang hanya sekitar 17 derajat. Namun temperatur di sisi gelap anjlok sampai minus 123 derajat Celsius. Ini mungkin bukan tempat yang nyaman untuk membangun koloni baru.

Berbagai skenario dibuat, tapi kondisi Proxima b yang sebenarnya masih menjadi misteri. Teka-teki adanya penyokong kehidupan di Proxima b setidaknya baru bisa terjawab setelah teleskop antariksa tercanggih James Webb diluncurkan tahun depan. Pengganti teleskop antariksa Hubble itu memiliki instrumen yang lebih baik untuk mengobservasi obyek jauh secara detail.

Sejauh ini, Proxima b dinilai sebagai planet mati tanpa udara. Bintang induknya, Proxima centauri, tergolong bintang katai merah yang massanya hanya 10 persen dari matahari dan relatif lebih dingin daripada matahari. Meski begitu, Proxima centauri masih punya energi cukup besar untuk menghancurkan atmosfer planet. Belum diketahui juga apakah Proxima b memiliki medan magnet seperti bumi yang bisa melindunginya dari badai energi matahari.


Planet Proxima b selama ini dianggap planet tanpa udara. (businesinsider.com)

Kalaupun lingkungan Proxima b sangat mendukung untuk hidup, manusia punya masalah besar untuk mencapai planet yang berjarak sekitar 40 ribu triliun kilometer itu. Belum ada teknologi transportasi buatan manusia saat ini yang bisa menempuh jarak sejauh itu. Untuk mencapai bulan saja, jaraknya sekitar 384 ribu kilometer, diperlukan waktu sekitar tiga hari.



Dengan konsep teknologi roket yang ada saat ini, setidaknya perlu 81 ribu tahun untuk mencapai sistem Proxima centauri. Teknologi roket termal nuklir dinilai lebih cepat, tapi masih dalam pengembangan. Dengan sistem ini, manusia bisa mencapai Mars dalam 90 hari. Namun perlu waktu 1.000 tahun untuk mencapai Proxima b.

Teknologi roket dengan reaksi fusi, seperti yang terjadi ketika matahari melepaskan energi, secara teori bisa mengantarkan manusia ke Proxima b dalam waktu 36 tahun. Sayangnya, belum ada cara aman untuk menguasai teknologi reaksi fusi seperti ini. Jadi, siapa yang mau pergi ke bumi kedua ini?




Credit  Tempo.co






Asal-usul Nenek Moyang Manusia Kembali Picu Perdebatan Ilmuwan


Asal-usul Nenek Moyang Manusia Kembali Picu Perdebatan Ilmuwan
Fosil Graecopithecus freybergi. Telegraph.co.uk



CB,Toronto - Asal-usul manusia kembali menuai perdebatan antara ilmuwan. Baru-baru ini terungkap fosil yang umurnya jauh lebih tua dengan yang pernah ditemukan di Afrika.

Fosil berupa tulang rahang bawah dan gigi yang terpisah yang ditemukan di Yunani dan Bulgaria itu berasal dari makhluk mirip kera yang hidup 7,2 juta tahun lalu. Namanya, Graecopithecus freybergi. Umur fosil hominin ini mengalahkan rekor hominin tertua yang pernah ada, Sahelanthropus, yang hidup sekitar 6-7 juta tahun lalu di Chad, Afrika Tengah.



Paleoantropolog dari Universitas Toronto yang juga anggota studi, David Begun, mengatakan kemungkinan perpisahan evolusi terjadi di luar Afrika sesuai dengan fitur fosil hominin. "Kita tahu banyak mamalia Afrika aslinya berasal dari Eurasia lalu tersebar ke Afrika saat G. freybergi hidup. Kenapa G. freybergi tidak bisa?" kata Begun, seperti dikutip dari laman berita Reuters.

G. freybergi diperkirakan berukuran sebesar simpanse betina. Ia diperkirakan tinggal di lingkungan kering campuran hutan dengan padang rumput, mirip sabana Afrika, bersama kijang, jerapah, badak, gajah, hyena dan babi hutan.



Namun, kesimpulan asal-usul manusia dari Eropa itu diragukan oleh para ilmuwan lain. "Buktinya baru sedikit," ujar Richard Potts, pakar paleantropologi dari Smithsonian Institution, seperti dikutip dari laman berita CBS News. Dia tidak terlibat dalam studi fosil G. freybergi.

Salah satunya, Potts menjelaskan, yakni pengurangan akar gigi taring pada fosil mirip dengan hominin. Fakta tersebut, menurut dia, tak memiliki bukti kontekstual yang cukup kuat untuk menarik kesimpulan nenek moyang manusia dari Eropa. Menurut dia, perlu sampel lain untuk memperkuat klaim tersebut. Misalnya, mahkota gigi taring.

"Fosil ini baru ditemukan satu, kurang lengkap untuk dijadikan perbandingan. Klaim para peneliti melampaui bukti yang ada," kata Potts.



Jay Kelly, pakar paleontologi dari Arizona State University, pula menggugat klaim asal-usul manusia dari Eropa yang menyatakan akar gigi geraham depan yang menyatu menunjukkan adanya hubungan dengan hominin. "Akar gigi geraham depan yang bersatu tak selalu berhubungan dengan hominin," ujar dia, seperti dikutip dari laman berita The Washington Post.

Fosil G. freybergi ditemukan terpisah, yakni gigi depan di Athena pada 1944 dan gigi depan ditemukan di Bulgaria pada 2009. Para ilmuwan memeriksa dengan teknik terbaru, termasuk pindai CT dan menentukan usia dengan melihat endapan batuan di sekitar tempat fosil ditemukan.


Mereka menemukan perkembangan akar gigi ciri khas manusia tidak terlihat pada simpanse dan nenek moyangnya. Atas dasat itulah fosil G. freybergi ditempatkan dalam garis keturunan asal-usul manusia, yang dikenal sebagai hominin.


Credit  TEMPO.CO





NASA Temukan Pelindung Baru Bumi dari Radiasi Luar Angkasa


NASA Temukan Pelindung Baru Bumi dari Radiasi Luar Angkasa
Gambar Bumi terlihat terang saat malam hari yang diambil dari satelit NASA pada bulan April dan Oktober 2012. (AP Photo/NASA)



CB, California - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap lapisan pelindung baru mirip gelembung yang menyelamatkan bumi dari bahaya radiasi ruang angkasa. Seperti dilansir laman berita The Atlantic, lapisan ini berasal dari gelombang komunikasi radio yang berinteraksi dengan radiasi partikel energi tinggi yang ada di atmosfer.

Gelombang komunikasi ini berfrekuensi amat rendah yang biasa disebut VLF. Frekuensi dengan besaran 3-30 kHz ini memiliki panjang gelombang 10-100 kilometer. Gelombang ini kerap dipakai untuk komunikasi antarkapal selam. Karena panjang gelombang yang cukup tinggi, gelombang ini bisa mencapai ketinggian atmosfer dan mempengaruhi gerak partikel energi tinggi yang aktif.



"Interaksi antara gelombang VLF dan partikel energi tinggi terlihat jelas oleh wahana antariksa NASA," demikian NASA melaporkan seperti dilansir The Atlantic.  Lapisan ini ditemukan saat eksplorasi sabuk radiasi Van Allen. Saat itu terlihat partikel berbentuk donat di sekitar bumi.

Menurut ilmuwan NASA, jarak sabuk radiasi Van Allen saat ini lebih jauh ketimbang pada 1960. Artinya, gelombang VLF mendorong partikel radiasi di sabuk Van Allen lebih jauh. "Jika manusia tidak menggunakan gelombang VLF sebanyak ini, mungkin sabuk radiasi Van Allen akan lebih dekat dengan bumi."


Sabuk Van Allen cukup berbahaya bagi satelit dan stasiun ruang angkasa yang mengorbit. Sebisa mungkin mereka harus menghindari kontak dengan sabuk ini karena partikel bermuatan bisa menyebabkan kerusakan pada instrumen yang ada.

Selain terhindar dari sabuk Van Allen, lapisan yang terbuat dari gelombang VLF ini menjadi pelindung baru dari badai matahari. Menurut NASA, badai matahari bisa mengganggu komunikasi radio dan berdampak pada listrik di bumi.




Credit  tempo.co






Milisi ISIS Asal Indonesia Tewas di Marawi


Milisi ISIS Asal Indonesia Tewas di Marawi
Pasukan militer Filipina tengah terlibat baku tembak dengan militan Maute yang telah menguasai sebagian kota Marawi di Filipina Selatan, 25 Mei 2017. REUTERS


CB, Davao City -Beberapa milisi pendukung kelompok pemberontak Maute yang berbaiat ke ISIS  termasuk dari Indonesia tewas dalam operasi militer Filipina di kota Marawi.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina, Kolonel Restituto Padilla Jr mengatakan,  sedikitnya 31 milisi Maute yang berbaiat ke ISIS terbunuh di Marawi dan beberapa dari mereka berasal dari Malaysia, Singapura, dan Indonesia.



"Ada unsur asing di negara ini untuk waktu yang lama, membantu teroris dalam keterampilan terkait terorisme dan pembuatan bom. Ada informasi tertentu yang membenarkan pembunuhan 12 militan dan setengahnya adalah warga Malaysia, Indonesia dan negara lain," kata Padilla, seperti yang dilansir ABS-CBN News pada 26 Mei 2017.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kota Marawi dan seluruh Mindanao beberapa jam setelah pecah pertempuran antara pasukan Filipina dan Maute pada Selasa lalu, 23 Mei 2017.



Pertempuran untuk membebaskan kota Marawi dari cengkeraman kelompok Maute berlangsung sejak kemarin sore hingga hari ini. Pasukan militer Filipina melancarkan serangan udara dan mengerahkan beberapa tank, helikopter, dalam operasi militer di Marawi, kota yang dihuni mayoritas muslim.

Pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS membuat ribuan warga Marawi mengungsi ke tempat yang lebih aman.




Credit  TEMPO.CO


Marawi Mencekam, Warga Kesulitan Dapatkan Makanan dan Air


Marawi Mencekam, Warga Kesulitan Dapatkan Makanan dan Air
Asap hitam yang keluar di kota Marawi saat para warganya mengungsi. abc.net.au


CB, Marawi - Wali Kota Marawi Majul Gandamara mengatakan semua pusat bisnis di Marawi tutup, sehingga warga kesulitan membeli kebutuhan sehari-hari. Saat ini, pertempuran pasukan militer Filipina untuk memberangus kelompok pemberontak jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Maute, sedang berlangsung di Marawi.

"Masyarakat kesulitan mendapatkan kebutuhan mendasar mereka, seperti air dan makanan," ucap Gandamara kepada stasiun radio di Manila, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat, 26 Mei 2017.



"Prioritas utama kami adalah memberikan makanan, air, dan tempat tinggal sementara bagi warga. Kami sedang mencari pusat evakuasi yang di lokasi itu tidak ada milisi ISIS dan jaringannya," ujar Gandamara.

Sebelumnya diberitakan, ribuan warga Marawi mengungsi setelah pecahnya pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute.



Pasukan militer Filipina dengan mengendarai tank berkeliling di sepanjang jalan dan perumahan warga Marawi. Pos pemeriksaan, baik untuk keluar dan masuk Marawi, telah didirikan.

Pasukan militer Filipina terus ditambah jumlahnya di Marawi dan Pulau Mindanao. Bahkan beberapa unit militer ditempatkan di Kota Davao, kampung halaman Presiden Rodrigo Duterte. Ini dilakukan untuk mencegah serangan balasan kelompok pemberontak tersebut.


Credit  TEMPO.CO



Pertempuran Bebaskan Marawi, 44 Orang Tewas dan Ribuan Mengungsi


Pertempuran Bebaskan Marawi, 44 Orang Tewas dan Ribuan Mengungsi
Sejumlah warga melarikan diri setelah pertempuran antara tentara dengan militan di Marawi, Filipina. AP


CB, Marawi - Pertempuran besar-besaran pasukan militer Filipina menghadapi kelompok pemberontak Maute di kota Marawi terjadi kemarin malam, 25 Mei 2017 menewaskan 44 orang, 11 di antaranya pasukan militer Filipina. 

Pertempuran untuk membebaskan kota Marawi dari cengkeraman kelompok Maute berlangsung sejak kemarin sore hingga hari ini.

Pasukan militer Filipina melancarkan serangan udara dan mengerahkan beberapa tank, helikopter, dalam operasi militer di Marawi, kota yang dihuni mayoritas muslim.



"Berdasarkan laporan, 31 terori baru saja diamankan dan 6 senjata berat telah ditemukan pasukan," kata Brigjen Rolando Bautista, Komandan Divisi Satu Infantri Angkatan Darat Filipina seperti dikutip dari Inquirer, 26 Mei 2017.

Pertempuran antara pasukan pemerintah Filipina dan kelompok Maute yang berafiliasi ke ISIS membuat ribuan warga Marawi mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Mengutip Al Jazeera, sekitar 200 ribu warga Marawi telah meninggalkan rumah mereka. Jarak Marawi ke Manila, ibu kota Filipina berkisar 800 kilometer.


Juru bicara militer Filipina, Jo-ar Herrera mengingatkan warga Marawi untuk segera keluar dari wilayah itu. Sekitar 40 milisi masih bersembunyi di wilayah itu.

"Kami telah mengidentifikasi target untuk kami bersihkan. Kami perlu mengamankan sisa-sisa kelompok teroris lokal itu," kata Herrera.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan darurat militer di kota Marawi dan seluruh Mindanao beberapa jam setelah pecah pertempuran antara pasukan Filipina dan Maute pada Selasa lalu, 23 Mei 2017.



Credit  TEMPO.CO




Setengah dari Semua Kapal Perang AL Rusia Akan Dipersenjatai Misil Kalibr


Kemenhan Rusia ingin setengah dari seluruh kapal perang milik Angkatan Laut Rusia dilengkapi misil jelajah Kalibr per akhir 2020.

Kalibr missile
Misil jelajah Kalibr. Sumber: voennoe-obozrenie.ru


Sekitar setengah dari seluruh kapal perang milik Angkatan Laut Rusia akan dilengkapi dengan misil jelajah Kalibr hingga akhir 2020, ujar Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergei Shoigu.
“Hingga akhir 2020, setengah dari seluruh kapal perang AL akan dipersenjatai misil jelajah Kalibr,” ujar sang menhan, seperti dilansir TASS, Rabu (24/5).
Misil tersebut telah digunakan oleh beberapa kapal AL dalam operasi antiterorisme di Suriah, di antaranya oleh fregat Laksamana Grigorovich, kapal-kapal misil kecil dari Proyek 21631, dan juga kapal-kapal selam kelas Varshavyanka.
Dikembangkan oleh Biro Desain Novator, misil-misil tipe Kalibr memiliki jarak tempuh sekitar 1.500 kilometer dan memiliki berat yang bervariasi, dari 1.300 hingga 2.300 kilogram.



Credit  indonesia.rbth.com









Rusia Berencana Produksi Massal Versi Modern Bomber Tu-160 Setelah 2021


Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan, produksi massal bomber strategis Tupolev Tu-160M2 akan dimulai setelah 2021.

El Túpolev Tu-160. Fuente: ITAR-TASS
Tu-160 merupakan pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer. Sumber: TASS


Produksi massal bomber strategis Tupolev Tu-160M2 (kode NATO: Blackjack) diharapkan akan dimulai setelah 2021, kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, Rabu (24/5).
“Setelah 2021, kami berencana untuk memulai produksi massal versi modern pesawat pengebom strategis Tu-160M2. Pesawat ini mampu menyerang target darat di daerah-daerah strategis yang terpencil tanpa memasuki zona operasi rudal antibalistik dan sistem pertahanan udara,” kata Shoigu di hadapan majelis tinggi parlemen Rusia.
Sebelumnya, seorang sumber di sektor pertahanan dan industri mengatakan kepada TASS bahwa produksi massal bomber Tu-160M2 akan dimulai pada 2020. Ia menyebutkan, sebanyak dua hingga tiga pesawat direncanakan akan diproduksi setiap tahunnya.
Gagasan untuk memulai kembali produksi versi mutakhir pesawat pengebom Tu-160 pertama kali diajukan Shoigu pada April 2015. Saat itu, dirinya tengah berkunjung ke perusahaan pesawat terbang Kazan, yang merupakan bagian dari perusahaan aviasi Tupolev.
Sebulan kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin menginstruksikan untuk melanjutkan produksi pesawat supersonik terbesar, terberat, dan paling kuat dalam aviasi militer ini. Pada Oktober 2016, Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengatakan bahwa versi modern Tu-160 direncanakan akan diproduksi sebanyak 50 unit.



Credit  indonesia.rbth.com








Apakah Pesawat F-35B Milik AS 'Duplikat' dari Yak-141 Buatan Soviet?


Pengembang pesawat AS F-35B mungkin telah mengadopsi banyak fitur di Yak-141 milik Uni Soviet, tapi ia tetap merupakan model pesawat yang unik.

F-35B and the Yak-141 look very similar in terms of appearance – like twins separated at birth. Photo: Yak-141. Source:
Tidak banyak jet tempur yang mampu menyamai kualitas lepas landas dan pendaratan vertikal dari Yak-141 milik Uni Soviet dan F-35B milik AS. Sumber: Ken Videan/wikipedia.org


Ketika berbicara mengenai pesawat militer yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal (vertical take-off and landing atau VTOL), sistem yang pertama dikembangkan tahun 1960-an, tidak banyak jet tempur yang mampu menyamai kualitas Yak-141 milik Uni Soviet dan F-35B milik AS.
F-35B diperkenalkan hampir 12 tahun setelah Yak-141. Apakah jet tempur AS yang dikembangkan tahun 1990-an itu adalah jiplakan dari jet militer Uni Soviet tersebut? RBTH mencoba mencari tahu.

Konsep di Balik Pesawat VTOL

Dengan kemampuan lepas landas dari platform yang sempit serta berhenti di udara, VTOL diperkirakan akan menjadi kreasi penting dalam pengembangan aviasi militer.
Pengembangan VTOL terbaik dan tersukses (meski pun tetap ada kekurangannya) adalah British Aerospace Sea Harrier, Yak-141, dan F-35B.
Yak-141 pertama dikembangkan di Uni Soviet pada tahun 1970-an. Uni Soviet saat itu tidak memiliki kapal induk sebesar milik AS, sehingga mereka memutuskan untuk membangun sebuah jet yang dapat lepas landas dari platform yang sempit seperti helipad dan kapal jelajah dari Proyek 1123 seperti kapal kelas Moskow, Leningrad, dan Kiev.
Yak-141 mampu mengungguli pendahulunya (Yak-36 dan Yak-38) serta pesawat asing serupa (Harrier, Dassault Mirrage IIIV), dan berlomba-lomba menjadi pesawat VTOL terbaik untuk AL.
Namun ternyata nasib berkata lain untuk sang mesin Soviet. Tingkat kecelakaan yang tinggi, keruntuhan Uni Soviet, dan kemudian penghentian dana berujung pada ditutupnya proyek Yak-141. Saat itu Uni Soviet punya empat prototipe pesawat, tapi ia tidak pernah diproduksi massal.
Tahun 1995, perusahaan pembuat senjata AS Lockheed Martin menawarkan untuk bekerja sama dengan Biro Desain Yakovlev (pengembang Yak-141). Perjanjian hanya berlangsung satu tahun, tapi tetap perlu diingat karena ia adalah contoh pertama kerja sama teknis militer antara dua musuh abadi.
Lockheed Martin membeli seluruh dokumentasi teknis Yak-141 dari Yakovlev. Tidak lama setelah itu, prototipe pesawat tempur VTOL berbasis kapal induk, yang nantinya dikenal sebagai F-35B, diperkenalkan di AS. Ia secara mengejutkan terlihat mirip dengan Yak-141.

Persamaan dan Perbedaan

Desain dan susunan dari Yak-141 dan F-35B hampir identik. Lokasi kompartemen dengan lifting fan (baling-baling pesawat) dan lokasi tail beams di masing-masing mesin piston sama di kedua pesawat. Namun, sistem lepas landas vertikal F-35 sangat berbeda dengan Yak-141.

Yak-141 mampu melakukan lepas landas vertikal karena ia memiliki tiga mesin turbojet: sebuah mesin R79V-300 dengan nozel yang dapat digerakkan, dan dua mesin RD-41 yang dipasang di kompartemen di belakang kokpit.
Sementara itu, perancang F-35B menggunakan skema yang cenderung sederhana dan efektif, menggunakan lift fan “dingin”, yang transmisinya digerakkan dari mesin piston dengan nozel berputar.
Kerja sama teknis militer antara Lockheed Martin dan Yakovlev pada 1990-an tak diragukan lagi berperan dalam terciptanya F-35B. Pesawat Amerika itu mengambil banyak contoh dari sang pesawat buatan Soviet. Namun begitu, menyebut F-35B duplikat dari Yak-141 adalah hal yang berlebihan — F-35B merupakan model pesawat yang unik.

Adakah Masa Depan untuk VTOL?

Teknologi yang lebih canggih dibutuhkan untuk menjadikan pesawat VTOL andalan bagi Pasukan Kedirgantaraan Rusia.
Pesawat VTOL punya kelebihan tak terbantahkan, seperti kemampuan lepas landas dan mendarat di area sempit yang tidak lebih luas dari dimensi pesawat, lalu kemampuan berhenti di udara, berputar balik, dan terbang menyamping.
Namun begitu, ada hal negatif dibalik fitur-fitur positif itu: dibutuhkan pilot yang berkualifikasi tinggi untuk mengendarai pesawat VTOL.

Pengamat militer Dmitry Litovkin mengatakan kepada RBTH bahwa kekurangan utama pesawat VTOL adalah fakta bahwa pada era Uni Soviet, lepas landas dan pendaratan vertikal hampir tidak bisa dikendalikan. Ia mengatakan bahwa dulu, hembusan angin yang kencang mengenai pesawat dari samping, berujung pada banyak kecelakaan di Angkatan Laut Uni Soviet.
Pesawat VTOL memiliki kapasitas dan jarak terbang yang tidak sebanyak jet tempur lain. Ada juga faktor biaya di mana sistem lepas landas dan pendaratan vertikal mengonsumsi bensin yang banyak.
Selain itu, desain pesawat tipe ini sangat rumit dan mahal.
F-35B saat ini digunakan oleh Korps Marinir AS. Sesuai perjanjian antara Lockheed Martin dan Departemen Pertahanan AS, harga per unit F-35B adalah 122 juta dolar AS (1,62 triliun rupiah), nilai yang lebih tinggi dibanding modifikasi lain dari pesawa tersebut: F-35A berharga 94,6 juta dolar AS, dan F-35C 121 juta dolar AS.
Selain itu, Korps Marinir AS tidak memanfaatkan fitur unik yang ada pada F-35B. Mereka hanya menggunakannya untuk lepas landas dan mendarat di dek standar kapal induk besar.
Di AS, ada wacana untuk mengganti pesawat VTOL menjadi convertiplane (pesawat terbang yang menggunakan kekuatan rotor untuk lepas landas dan pendaratan vertikal, dan berkonversi menggunakan kekuatan sayap dalam penerbangan normal) seperti Bell V-22 Osprey.
Rusia belum berencana untuk mengembangkan pesawat VTOL dalam waktu dekat, kata Litovkin. Su-33 dan Mig-29K juga dapat lepas landas di platform sempit, memungkinkan mereka untuk terbang dari pangkalan udara kecil atau dek kapal induk yang pendek.
AS belum memiliki pesawat dengan kemampuan seperti itu, kata Litovkin. Ia juga menambahkan bahwa pesawat Mi-26 milik Rusia bisa melakukan semua hal yang Bell V-22 Osprey lakukan.



Credit  indonesia.rbth.com









Apa yang Jet Tempur Rusia Lakukan Ketika Pesawat Asing Melintas di Zonanya?


Pada 9 Mei, jet tempur Sukhoi Su-30 milik Rusia, seraya melakukan manuver aerobatik, memaksa pesawat pengintai P-8A Poseidon milik AS untuk meninggalkan zona udara Rusia di atas Laut Hitam. Namun begitu, pakar mengatakan bahwa pilot Rusia di Su-30 itu tidak berhak memperagakan manuver di dekat pesawat AS.

A Su-30 fighter
Jet tempur Su-30. Sumber: Mikhail Voskresenskiy/RIA Novosti


Jet tempur Rusia Sukhoi Su-30 memperagakan sejumlah manuver aerobatik enam meter dari P-8 Poseidon milik AS dan memaksa pesawat asing itu enyah dari langit Rusia. Setelah itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut manuver pilot di sekitar pesawat asing itu sebagai “sambutan”.

Kode Etik Tertulis dan Tidak Tertulis di Udara

Saat ini, dalam situasi seperti itu, pesawat akan bertindak demikian: mengikuti pesawat asing hingga dekat sayapnya lalu terbang sejajar dengannya, ujar mantan Komandan Aviasi Angkatan Laut Rusia Koljen Vladimir Deyneka kepada RBTH.
“Tahun lalu, ada sebuah kejadian di mana jet Su-27 mensimulasikan serangan misil ke pesawat NATO di atas Laut Baltik. Pesawat Rusia itu berhadapan dengan pesawat NATO, menunjukkan misilnya, dan lalu terbang begitu saja. Inilah yang disebut sebagai pengawalan udara. Sang jet tempur menunjukkan bahwa ketika ada aksi agresif, ia siap menyerang,” ujar Dmitry Safonov, analis militer harian Izvestia, kepada RBTH.
Ia ingat saat bomber Tu-95 juga dikawal oleh jet F-16 milik AS saat sedang terbang di dekat Alaska, yang juga menunjukkan bahwa AS juga dapat menggunakan senjata kapan pun jika pesawat Rusia masuk ke zona udara mereka.
“Jika sebuah jet masuk ke zona udara negara lain, ia akan dipaksa mendarat: pesawat lain akan terus mengikutinya. Tapi misil tidak mungkin digunakan karena dapat berbuah Perang Dunia III,” ujar Safonov.
Deyneka mengatakan bahwa Moskow dan Washington memiliki sebuah perjanjian yang dibuat tahun 1972 mengenai pencegahan insiden udara. Perjanjian itu mengatur sejumlah kode etik, seperti apa saja yang diperbolehkan dan apa yang tidak. “Sehingga, seorang pilot yang sedang ditekan oleh pesawat lain harusnya mengerti dalam situasi mana ia punya hak legal untuk merespons supaya tidak memprovokasi terjadinya konflik militer, dan dalam situasi mana ia harus terbang atau mendaratkan pesawatnya,” tutur Deyneka.

Bolehkah Bermanuver Dekat Pesawat Asing?

Pilot Rusia tidak diizinkan untuk melintas di jalur kapal laut atau di jalur pesawat lain di udara, ujar pengamat militer TASS Viktor Litovkin kepada RBTH.
“Memperagakan manuver aerobatik di dekat pesawat lain tidaklah lebih dari kesombongan militer. Su-30 yang memiliki kemampuan bermanuver tinggi memberikan pilot kemampuan yang tidak dapat pesawat lain di dunia berikan. Itulah kenapa para pilotnya terkadang menjadi sombong,” ujar Litovkin.
Di saat yang bersamaan, secara teknis pilot Su-30 itu tidak melanggar peraturan apa pun karena ia melaksanakan misi tempurnya.
“Sang pilot ‘mendorong’ pesawat asing keluar daerahnya. Ia tidak kehilangan pesawatnya, tidak memprovokasi terjadinya konflik, dan kembali ke pangkalannya. Itulah tugas utama jet tempur pencegat. Saya tidak tahu pasti apakah pilot-pilot akan diberikan bonus dalam kasus seperti ini, tapi secara umum, itu adalah nilai tambah untuk sang pilot,” ujar Litovkin menambahkan.

Kenapa Militer Rusia dan AS Menyebut Satu Sama Lain ‘Profesional’?

Di tahun-tahun pemerintahan Barack Obama, Rusia dan AS sering mengkritik satu sama lain karena insiden serupa. Namun begitu, Safonov mengatakan bahwa saat ini iklim politik telah berubah, dan situasi militer saat ini tidak lagi memicu amarah di antara militer kedua negara.
Sebagai contoh, Juru Bicara Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD) Ashley Peck mengatakan bahwa aksi bomber Rusia di Alaska profesional dan sesuai kode etika di udara.
“Trump menginginkan hubungan kemitraan, sementara pemerintahan Obama menyebut Rusia sebagai ancaman utama perdamaian. Saling tuduh di insiden seperti ini hanya berujung pada penciptaan pandangan yang berkontradiksi di antara kedua negara. Untungnya, sekarang agresi ke satu sama lain telah berkurang,” ujar Safonov.




Credit  indonesia.rbth.com






Pasukan Elite Irak Dilaporkan Lakukan Pelanggaran HAM di Mosul



Personel Irak di Mosul.
Personel Irak di Mosul.


CB, IRBIL -- Pemerintah Irak memulai penyelidikan terhadap salah satu pasukan elite mereka yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Kota Mosul. Pelanggaran itu termasuk penyiksaan, pemerkosaan, dan pembunuhan di luar hukum, selama operasi militer untuk merebut kembali Mosul dari ISIS berlangsung.

Penyelidikan dilakukan setelah majalah Jerman Der Spiegel menerbitkan laporan dari wartawan foto Irak, Ali Arkady. Laporan itu menunjukkan adanya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Divisi Tanggap Darurat Kementerian Dalam Negeri Irak.

Pada Kamis (25/5) saluran televisi ABC juga menampilkan rekaman video milik Arkady, terkait pelanggaran itu. Salah satu video yang disiarkan ABC dilengkapi dengan peringatan konten grafis yang memuat aksi kekerasan.

Dalam video itu, seorang sandera terlihat ditutup matanya dan tangannya diikat ke langit-langit ruangan, namun kakinya masih menginjak kursi. Dengan kejam, seorang pria berseragam militer menendang kursi pijakan itu sehingga sandera tersebut menggantung dan merintih kesakitan.

Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan, pihaknya akan menyelidiki masalah ini secara jelas dan tidak memihak, serta akan melakukan tindakan hukum sesuai dengan undang-undang. Sementara, Divisi Tanggap Darurat mengatakan laporan tersebut dibuat-buat.

Divisi Tanggap Darurat menuduh Arkady telah mencuri kamera dari seorang tentara dan mengatakan bahwa Arkady kini sedang dicari oleh otoritas Irak. Bukti yang dimiliki Arkady memicu kekhawatiran mengenai apakah AS telah terlebih dahulu mempertimbangkan siapa yang akan jadi mitranya dalam perang melawan ISIS.

Arkady mengatakan, dia menyaksikan pelanggaran tersebut pada akhir tahun lalu. Saat itu koalisi pimpinan AS telah memperluas kerja sama dengan pasukan Kementerian Dalam Negeri Irak, termasuk Divisi Tanggap Darurat, mengenai operasi serangan udara.

Namun, karena tidak dipersenjatai secara langsung atau dilatih oleh pasukan AS, Divisi Tanggap Darurat tidak dilindungi hukum Leahy. Hukum ini melarang AS memberikan bantuan militer kepada pasukan-pasukan yang melakukan pelanggaran HAM.

"Sementara koalisi AS tidak dapat memastikan kebenaran tuduhan ini, pelanggaran hukum dalam konflik bersenjata tidak dapat diterima dan harus diselidiki secara transparan," kata Kolonel Joseph Scrocca, juru bicara koalisi AS, dikutip The Washington Post.







Credit  REPUBLIKA.CO.ID






Mesir Blokir Puluhan Website Termasuk Situs Berita


Kantor Aljazirah
Kantor Aljazirah


CB, KAIRO -- Mesir telah melarang 21 situs web, termasuk situs utama televisi Aljazirah yang berbasis di Qatar karena dinilai mendukung terorisme. Hal ini dinyatakan oleh kantor berita negara MENA dan diungkapkan oleh sumber keamanan pada Rabu, (24/5).

Reuters mencoba mengakses lima situs yang dilarang oleh Pemerintah Mesir, termasuk situs Aljazirah. Situs-situs tersebut tak bisa diakses.

Tidak ada komentar resmi dari pejabat  negara. Seorang pejabat dari National Telecom Regulatory Authority tidak dapat mengkonfirmasi atau menampik  berita tersebut. "Jadi bagaimana jika itu benar? Seharusnya tidak menjadi masalah," ujarnya.

MENA mengutip sumber keamanan senior. Sumber tersebut mengatakan, situs-situs tersebut termasuk beberapa situs yang fokusnya soal Mesir seperti Masr Al Arabiya yang menurut Pemerintah Mesir dibiayai oleh Qatar juga diblokir. Masr Al Arabiya, menurut Pemerintah Mesir, mendukung terorisme.

Seorang sumber keamanan senior mengatakan, sebanyak 21 situs diblokir di Mesir karena memiliki konten yang mendukung terorisme dan ekstremisme dan juga kebohongan. Pemerintah Mesir juga akan melakukan tindakan terhadap situs-situs tersebut.

Dua sumber keamanan mengatakan, situs-situs tersebut diblokir karena berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin yang dilarang di Mesir atau karena didanai oleh Qatar. Kairo menuduh Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin yang digulingkan dari kekuasaan di Mesir pada 2013 ketika militer menjatuhkan presiden terpilih Mohamed Mursi dari jabatannya.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID








Kantor Berita Qatar Diretas, Situasi Timteng Menegang


Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani
Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani

CB, RIYADH -- Empat negara Arab memblokir media dan kantor berita Qatar menyusul komentar kontroversial Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Media ternama Aljazirah termasuk yang diblok Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. 

Qatar mengatakan, komentar itu bukan berasal dari Syeikh Tamin. Namun dari para peretas yang berhasil membajak kantor berita Qatar.

Pernyataan mengatasnamakan Tamim memang menyinggung sejumlah isu-isu sensitif di antaranya soal hubungan dengan Israel dan Iran.

"Tidak ada alasan permusuhan Saudi terhadap Iran, dan hubungan Doha dengan Israel baik," ujar tulisan mengatasnamakan Tamim seperti dikutip BBC. 

Kendati Qatar telah mengatakan pernyataan itu palsu, namun media Saudi terus menggiling isu tersebut.  Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan, pemerintahannya akan mengadili para peretas. Ia pun menggambarkan insiden itu sebagai 'kampanye media' yang menyerang negaranya. 






Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Setelah 13 Tahun DO, Mark Zuckerberg Dapat Gelar Kehormatan Harvard



CEO Facebook, Mark Zuckeberg.
CEO Facebook, Mark Zuckeberg.

CB, WASHINGTON -- Setelah 13 tahun putus kuliah atau drop out (DO) dari Universitas Harvard untuk mendirikan Facebook, Mark Zuckerberg akhirnya berhasil mendapatkan gelar dari universitas itu. Ia mendapatkan gelar doktor kehormatan dalam bidang hukum.

Dalam pidatonya, miliarder berusia 33 tahun itu menceritakan nostalgia masa-masa kuliahnya di Harvard, termasuk memberikan kesan setelah mengunjungi kembali kamar asramanya yang lama. "Bu, saya selalu bilang bahwa saya akan kembali dan mendapatkan gelar saya," ujar Zuckerberg, yang seolah berbicara dengan ibunya.

Zuckerberg juga mendesak lulusan almamaternya untuk membangun hal-hal besar. Dia menyoroti tema kesetaraan, inklusivitas, dan kesempatan, sekaligus mendesak mahasiswa agar tidak takut untuk mengambil risiko. "Saya di sini untuk memberitahu Anda bahwa menemukan tujuan saja tidak akan cukup. Tantangan kita adalah menciptakan dunia, agar setiap orang memiliki tujuan," ungkapnya.

Zuckerberg mengatakan, dia berasal dari generasi yang sama dengan para lulusan baru. Generasi milenial menurutnya akan menghadapi tantangan ketidaksetaraan, kekecewaan, dan hilangnya pekerjaan.

"Kini giliran generasi kita untuk membangun hal-hal besar. Mari kita melakukan hal-hal besar, tidak hanya untuk menciptakan kemajuan tapi juga untuk menciptakan tujuan," ujar Zuckerberg, dikutip New Strait Times.

Menurutnya, peluang seringkali terhalang oleh tingkat ketidaksetaraan antara dan kaya dan miskin. Hal ini adalah salah satu masalah sosial yang perlu ditangani. "Ada yang salah dengan sistem kita. Saat saya pergi dari sini, saya bisa menghasilkan miliaran dolar dalam 10 tahun. Sementara jutaan siswa lainnya bahkan tidak mampu melunasi pinjaman mereka, apalagi memulai bisnis," kata dia.

Facebook sekarang telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar, dengan hampir dua miliar pengguna di seluruh dunia. Jejaring sosial ini tumbuh dari sebuah situs jejaring yang ia buat di kampus. Zuckerberg kemudian meninggalkan Harvard pada Mei 2004.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Calon jagoan Trump untuk bos FBI, mengundurkan diri


Calon jagoan Trump untuk bos FBI, mengundurkan diri
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (REUTERS/Kevin Lamarque)


Washington (CB) - Mantan senator dan mantan calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Joe Lieberman, mundur dari pencalonan untuk posisi direktur baru FBI.

Tokoh yang justru difavoritkan Presiden Donald Trump untuk menduduki jabatan itu beralasan tidak ingin ada konflik kepentingan mengingat Trump telah menyewa seorang pengacara dari firma hukum di mana Liebernam bekerja.

Lieberman bekerja pada sebuah firma hukum yang berbasis di New York yang dikepalai Marc Kasowitz yang disewa Trump untuk menjadi pembelanya dalam penyelidikan oleh Departemen Kehakiman dan Kongres atas kemungkinan kaitan tim kampanyenya pada Pemilu 2016 dengan Rusia.

"Dengan Anda memilih Marc Kasowitz untuk mewakili Anda dalam berbagai penyelidikan yang sudah dimulai, saya yakin akan lebih baik menghindari timbulnya konflik kepentingan," tulis Lieberman dalam surat kepada Trump tertanggal Rabu waktu AS.

Salinan surat yang dipublikasikan Wall Street Journal itu juga didapatkan Reuters, Kamis waktu AS.  Gedung Putih enggan menanggapi pengunduran diri Lieberman ini.

Sepekan lalu Trump berkata kepada wartawan bahwa dia sudah hampir pasti memilih calon pengganti James Comey sebagai direktur FBI.

Comey dipecat Trump 9 Mei lalu yang kemudian memicu gonjang politik di Gedung Putih karena saat Comey dipecat FBI tengah menyelidiki dugaan kolusi Trump dengan Rusia.

Departemen Kehakiman telah menunjuk mantan direktur FBI Robert Mueller untuk mengetuai penyelidikan dugaan kolusi itu.

"Mengingat peran Kasowitz, Lieberman tak ingin berpartisipasi dalam penyelidikan Rusia untuk periode waktu dua tahun tanpa surat pelepasan tuntutan dari Departemen Kehakiman," kata Kathleen Clark, profesor etika hukum pada Sekolah Hukum, Universitas Washington, kepada Reuters.

Hukum AS melarang pengacara yang baru disewa pemerintah menyelidiki kliennya selama masa satu tahun. Namun periode ini sudah diperpanjang Trump menjadi dua tahun lewat Keppres yang ditandatangani Januari silam.




Credit  antaranews.com





Trump janji selidiki pembocor rahasia teror Manchester


Trump janji selidiki pembocor rahasia teror Manchester
Manchester Arena yang diteror ledakan diduga bom bunuh diri yang paling sedikit menewaskan 19 orang ketika di gedung ini digelar konser musik Ariana Grande (Reuters)


Brussel, London (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Kamis, pembocoran rahasia pemboman bunuh diri di Manchester kepada media massa yang dinilainya "sangat mengganggu" akan diselidiki.

Pernyataan itu dikeluarkan Trump setelah kepolisian Inggris yang berang berhenti berbagi informasi dengan badan-badan AS.

Perdana Menteri Inggris Theresa May sebelumnya mengatakan bahwa ia akan menyampaikan kepada Trump bahwa kerahasiaan informasi intelijen yang saling dibagikan antara kedua negara harus dijaga.

"Dugaan kebocoran yang datang dari badan-badan pemerintah adalah hal yang sangat mengganggu," kata Trump dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah ia tiba di Brussel untuk menghadiri pertemuan puncak negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang juga dihadiri PM May.

"Saya meminta Departemen Kehakiman dan lembaga-lembaga terkait lainnya untuk melakukan peninjauan penuh terhadap masalah ini, dan jika pantas, pelaku (pembocoran) harus diadili berdasarkan hukum yang berlaku."

Salman Abedi, pria berusia 22 tahun dan lahir di Inggris dari orang tua asal Libya, meledakkan diri Senin malam di Manchester Arena setelah pertunjukan digelar oleh penyanyi AS Ariana Grande, yang sebagian besar pemujanya adalah anak-anak dan remaja.

Seorang sumber yang mengetahui proses penyelidikan mengatakan kepada Reuters bahwa Abedi kemungkinan merakit sendiri bomnya atau dengan bantuan seorang kaki tangan. Informasi itu berbeda dengan perkiraan sebelumnya bahwa perakit bom kemungkinan buron.

"Pencarian masih dipusatkan pada para kaki tangan dan jaringan, tapi mungkin saja ia merakit bomnya sendiri," kata sumber.

Serangan Manchester melukai 116 orang, yang 75 di antaranya dirawat di rumah sakit dan 23 lainnya masih berada dalam kondisi kritis, kata otoritas kesehatan setempat seperti dikutip Reuters.




Credit  antaranews.com






AS Kehilangan Jejak Senjatanya di Irak Senilai Rp13 Triliun



AS Kehilangan Jejak Senjatanya di Irak Senilai Rp13 Triliun
Seorang tentara AS siaga dengan senjatanya. Pentagon kehilangan jejak senjata AS di Irak dan Kuwait senilai lebih dari Rp13 triliun. Foto/REUTERS/Alaa Al-Marjani


WASHINGTON - Sebuah audit yang baru dirilis Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa akuntansi militer lalai yang mengakibatkan Pentagon tak tahu nasib banyak senjatanya di Irak dan Kuwait. Senjata-senjata yang tak diketahui jejaknya itu senilai lebih dari USD1 miliar atau lebih dari Rp13 triliun.

Senjata dan peralatan militer AS tersebut sebenarnya ditujukan untuk membantu Angkatan Darat Irak.

Audit itu dirilis berdasarkan permintaan kelompok HAM Amnesty International di bawah UU Kebebasan Informasi atau Freedom of Information Act (FOIA). Data audit diperolah dari Kantor Inspektur Jenderal untuk Penelusuran Aset Pentagon dari bulan September 2016.

Senjata dan peralatan militer AS senilai lebih dari USD1 miliar itu disalurkan ke Irak di bawah program Iraq Train and Equip Fund (ITEF). Tujuannya,  untuk membantu pemerintah Irak dalam memerangi kelompok Islamic State (ISIS).

“Pihak ‘The Army’s 1st Theater Sustainment Command’ tidak memiliki kontrol yang efektif untuk mempertahankan visibilitas dan akuntabilitas peralatan ITEF di Kuwait dan Irak sebelum dikirim ke Pemerintah Irak,” bunyi audit departemen tersebut.

”Audit ini memberikan wawasan yang mengkhawatirkan mengenai sistem pertahanan yang dimiliki Angkatan Darat Amerika Serikat dan berpotensi membahayakan,” kata Patrick Wilcken, Pengendali Ketahanan dan Penahanan Senjata Amnesty International, dalam sebuah pengumuman di situs kelompok HAM tersebut, yang dikutip Kamis (25/5/2017).

”Ini membuat bacaan yang sangat serius, mengingat sejarah panjang kebocoran senjata AS ke beberapa kelompok bersenjata yang melakukan kekejaman di Irak, termasuk kelompok bersenjata yang menamakan dirinya ISIS,” lanjut Wilcken.

ITEF memulai program senilai USD1,6 miliar. Namun, pada tahun lalu Kongres hanya menyetujui sekitar USD715 juta untuk program itu. 




Credit  sindonews.com





Mengenal Trio Ilmuwan di Balik Rudal Korea Utara


Mengenal Trio Ilmuwan di Balik Rudal Korea Utara
Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tertawa usai melihat tes rudal balistik yang diklaim bisa membawa hulu ledak nuklir berjalan sukses pada Minggu (14/5/2017). Foto/Rodong Sinmun



SEOUL - Setelah uji tembak rudal balistik Korea Utara (Korut) berjalan sukses, diktator muda Kim Jong-un bertukar senyum dan berbagi pelukan dengan tiga pria di sampingnya. Ketiga pria yang dipantau intelijen Barat itulah trio ilmuwan sekaligus sosok “bintang” di balik program rudal Korut yang maju pesat.

Trio ilmuwan itu adalah Ri Pyong Chol; mantan jendral angkatan udara,  Kim Jong Sik; seorang ilmuwan roket, dan Jang Chang Ha, kepala pusat pengembangan dan pengadaan senjata.

Foto-foto dan cuplikan tanyangan televisi menunjukkan bahwa ketiganya merupakan para ilmuwan favorit Kim Jong-un. Perilaku mereka dengan Kim sangat berbeda dengan perilaku para pembantu senior Kim lainnya, di mana kebanyakan mereka membungkuk. Selain itu, para pembantu senior Kim rata-rata memegang tangan mereka di atas mulut saat berbicara dengan pemimpin muda Pyongyang itu.

Tidak seperti kebanyakan pejabat Korut, dua dari tiga ilmuwan Korut ini telah terbang dengan Kim dengan pesawat pribadi, Goshawk-1. Nama pesawat ini sesuai dengan nama burung nasional Korea Utara.

Trio ilmuwan itu jadi andalan rezim Kim Jong-un di bawah mandat militer dan sains yang diracang Partai Buruh, partai berkuasa di Korut. Mereka ikut andil dalam kusuksesan Korut melakukan dua kali uji coba nuklir dan lusinan peluncuran rudal balistik sejak awal tahun lalu. Semua manuver senjata berbahaya itu dinyatakan melanggar resolusi Dewan Keaman PBB.

”Alih-alih bertindak melalui jalur birokrat, Kim Jong-un justru menjaga teknokrat ini benar di sisinya, sehingga dia bisa menghubungi mereka secara langsung dan mendesak mereka untuk bergerak cepat. Ini mencerminkan urgensinya tentang pengembangan rudal,” kata An Chan-il, seorang mantan perwira militer Korea Utara yang telah membelot ke Korea Selatan dan menjalankan sebuah think tank di Seoul.



Kim Jong Sik dan Jang Chang Ha tidak berasal dari keluarga elite seperti kebanyakan tokoh senior rezim Pyongyang pada umumnya.  Sedangkan Ri Pyong Chol, mantan komandan angkatan udara, yang merupakan salah satu lulusan terbaik di sebuah sekolah di Korut.

”Kim Jong-un membesarkan generasi baru orang-orang yang terpisah dari pembantu utama ayahnya," kata seorang pejabat Korea Selatan yang mengetahui masalah ini. Kim Jong-un menggantikan ayahnya, Kim Jong Il, yang meninggal pada akhir 2011.

Dari trio ilmuwan Korut itu, Ri Pyong Chol merupakan sosok yang paling menonjol. Dia kerap muncul dengan pose tersenyum di foto-foto kegiatan militer Korut.

Menurut pemerintah Korea Selatan dan Departemen Keuangan Amerika Serikat, Ri saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Departemen Industri Munisi Partai Buruh. Tugasnya mengawasi pengembangan program rudal balistik Korut.

Departemen tersebut masuk daftar hitam atau yang terkena sanksi dari Departemen Keuangan AS pada tahun 2010. Ri dijuluki sebagai “big potato” oleh para ahli yang melakukan riset kepemimpinan Korut.

”Kentang besar dalam trio ini adalah Ri Pyong Chol,” kata Michael Madden, seorang pakar kepemimpinan Korea Utara, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5/2017). ”Dia sudah ada sebelum Kim Jong-un,  dia bahkan dibicarakan dengan serius.” 


Lahir pada tahun 1948, Ri dididik sebagian di Rusia dan dipromosikan saat Kim Jong-un mulai bangkit dari barisan kepemimpinan Korut di akhir tahun 2000-an.

Ri pernah berkunjung ke China sekali dan Rusia dua kali. Dia bertemu dengan Menteri Pertahanan China pada tahun 2008 sebagai komandan angkatan udara dan menemani Kim Jong Il dalam sebuah kunjungan ke sebuah pabrik jet tempur Rusia pada tahun 2011.

”Ri terlihat seperti orang partai dalam program rudal,” kata Kim Jin-moo, seorang pakar analis pemangku kepentingan Korea Utara dan mantan analis pemikir pemerintah Seoul.



Credit  sindonews.com



Beijing: Kapal Perang AS Sudah Merongrong Kedaulatan China


Beijing: Kapal Perang AS Sudah Merongrong Kedaulatan China
Kapal perang AS USS Dewey yang dilaporkan melanggar wilayah Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, yang diklaim China, Kamis (25/5/2017). Foto/Facebook/Commander, US Third Fleet.



BEIJING - Pemerintah China menuduh Amerika Serikat (AS) melakukan pelanggaran setelah kapal perang USS Dewey bersenjata rudal berlayar di dekat terumbu karang di Laut China Selatan yang diklaim Beijing. Tindakan kapal perang itu dianggap sudah merongrong kedaulatan Beijing.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan, kapal USS Dewey memasuki area milik Beijing tanpa izin dari pemerintah China.

”Tindakan relevan yang dilakukan oleh kapal AS merongrong kedaulatan dan kepentingan keamanan China, dan sangat mungkin menyebabkan kecelakaan laut dan udara yang tak terduga,” kata Lu Kang, dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5/2017).


Beijing, kata dia, mendesak Washington untuk menghentikan tindakan provokatif.

Kapal perang USS Dewey berlayar sekitar 12 mil laut dari Mischief Reef—bagian dari Kepulauan Spratly, Laut China Selatan—pada Kamis pagi waktu setempat.

Seorang pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, pelayaran kapal perang di bawah prinsip “kebebasan bernavigasi” itu merupakan yang pertama kali di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982, perairan teritorial didefinisikan sebagai sabuk perairan pesisir yang membentang 12 mil laut dari pantai.



Pejabat AS lainnya yang juga berbicara dalam kondisi anonim mengatakan kapal perang Washington itu bermanuver saat berlayar dalam jarak 12 mil laut dari pulau buatan China di Laut Cina Selatan. Menurutnya, manuver itu untuk menunjukkan bahwa Beijing tidak berhak atas laut teritorial di sekitarnya.

”USS Dewey terlibat dalam operasi normal dengan melakukan latihan manuver dalam 12 mil laut di Mischief Reef,” katanya.

Pentagon masih enggan mengonfirmasi tentang apa yang dilakukan kapal perang USS Dewey di Laut China Selatan.”Kami beroperasi di kawasan Asia Pasifik setiap hari, termasuk di Laut Cina Selatan,” kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis, dalam sebuah pernyataan.

”Kami beroperasi sesuai dengan hukum internasional,” ujar Davis, yang menekankan bahwa patroli AS bukan tentang satu negara

Meski Pentagon enggan mengonfirmasi laporan tersebut, namun foto yang dipublikasikan di halaman Facebook “Commander, U.S. Third Fleet” menunjukkan bahwa kapal AS itu berlayar di perairan yang disengketakan.

”USS Dewey (DDG 105) transit di Laut China Selatan sebelum pengisian ulang (bahan bakar) di laut dengan USNS Pecos (T-AO-197),” bunyi keterangan foto tersebut.




Credit  sindonews.com


Tantang China di Laut China Selatan, Ini Penjelasan AS


Tantang China di Laut China Selatan, Ini Penjelasan AS
Kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke, USS Dewey, melintasi Laut China Selatan. Foto/Kryzentia Weiermann/Courtesy Angkatan Laut AS/Handout via REUTERS


WASHINGTON - Kapal perang Amerika Serikat (AS) melakukan "latihan manuver" saat berlayar dalam jarak 12 mil laut dari sebuah pulau buatan yang dibangun oleh China di Laut Cina Selatan. Pejabat AS mengatakan hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa Beijing tidak berhak atas laut teritorial di sekitarnya.



"USS Dewey terlibat dalam operasi normal dengan melakukan latihan manuver di dalam 12 mil laut di Mischief Reef," kata seorang pejabat, yang tidak bersedia disebut namanya.

"Tindakan kapal tersebut menunjukkan bahwa Mischief Reef tidak berhak atas laut teritorialnya sendiri terlepas dari apakah pulau buatan telah dibangun di atasnya," jelasnya lagi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/5/2017).

Sementara juru bicara Pentagon, Komandan Gary Ross mengatakan, kebebasan operasi navigasi tidak spesifik untuk satu negara dan Departemen Pertahanan akan merilis ringkasan operasi ini dalam sebuah laporan tahunan.

"Kami melanjutkan FONOPS reguler, seperti yang telah kami lakukan secara rutin di masa lalu dan akan terus berlanjut di masa depan," kata Ross, menggunakan akronim untuk operasi kebebasan navigasi.

Namun, Pentagon belum mengkonfirmasi operasi terbaru.

China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan dan Washington telah mengkritik pembangunan pulau dan pembangunan fasilitas militer di sana. AS khawatir China akan menggunakan pulau-pulau buatan untuk membatasi kebebasan di laut dan memperluas jangkauan strategis Beijing.

Pemerintahan AS dibawah Presiden Donald Trump bersumpah untuk melakukan operasi Laut China Selatan yang lebih tegas. Presiden AS sebelumnya, Barack Obama, menuai kritik karena berpotensi memperkuat klaim China.

Meski begitu, ini adalah operasi kebebasan navigasi pertama sejak Oktoberlalu  dan sejak Trump mulai menjabat pada bulan Januari. Operasi ini berlangsung jelang kunjungan Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, ke Singapura minggu depan untuk membahas keamanan dengan mitra regionalnya.

Beijing mengatakan dua kapal perang rudal berpemandu China telah memperingatkan kapal AS untuk meninggalkan perairan dan bahwa mereka telah mengajukan "representasi yang tegas" dengan AS.

Klaim China di Laut Cina Selatan, yang mempunyai nilai pemasukan sekitar USD5 triliun setahun dari kapal perdagangan yag melaluinya, mendapat tantangan dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. 




Credit  sindonews.com




Kapal Perang AS Tantang China di Laut China Selatan

Kapal Perang AS Tantang China di Laut China Selatan

Kapal perang AS USS Dewey yang dilaporkan melanggar wilayah Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, yang diklaim China, Rabu (24/5/2017). Foto/Facebook/Commander, US Third Fleet.


WASHINGTON - Kapal perang dengan senjata rudal milik Amerika Serikat, USS Dewey, menantang China dengan nekat berlayar mendekati Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, yang diklaim Beijing. Kapal itu hanya berjarak 12 mil laut dari kepulauan sengketa itu.

“Kapal perang AS melintas dekat Mischief Reef di Kepulauan Spratly pada hari Rabu di bawah prinsip ‘Freedom of Navigation’,” kata sumber pemerintah AS kepada Wall Street Journal dan Reuters, Kamis (25/5/2017).

Aksi nekat kapal perang USS Dewey yang berlayar dalam jarak 12 mil laut dari kepulauan yang diklaim China itu, maka artinya Washington berani melanggar klaim teritorial China. Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982, perairan teritorial didefinisikan sebagai sabuk perairan pesisir yang membentang 12 mil laut dari pantai.

Kebebasan navigasi oleh kapal perang AS dengan melanggar wilayah kepulauan yang diklaim China itu merupakan yang pertama yang dilakukan militer Washington sejak Oktober dan yang pertama sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden AS pada bulan Januari 2017.

Dalam sebuah pernyataan kepada The Japan Times, Pentagon tidak mengonfirmasi maupun menyangkal laporan tersebut. The Wall Street Journal juga gagal mendapatkan jawaban pasti dari Pentagon.

”Kami beroperasi di kawasan Asia Pasifik setiap hari, termasuk di Laut Cina Selatan,” kata juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis, dalam sebuah pernyataan.

”Kami beroperasi sesuai dengan hukum internasional,” ujar Davis, yang menekankan bahwa patroli AS bukan tentang satu negara.

Meski Pentagon enggan mengonfirmasi laporan tersebut, namun foto yang dipublikasikan di halaman Facebook “Commander, U.S. Third Fleet” menunjukkan bahwa kapal AS itu berlayar di perairan yang disengketakan.

”USS Dewey (DDG 105) transit di Laut China Selatan sebelum pengisian ulang (bahan bakar) di laut dengan USNS Pecos (T-AO-197),” bunyi keterangan foto tersebut.

Beijing telah mengklaim hampir semua kawasan Laut China Selatan yang kaya sumber daya itu. Kawasan sengketa itu menghasilkan USD5 triliun setiap tahun dari lalu lintas kapal perdangangan dunia. Selain China, beberapa negara seperti Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih di wilayah itu.



Credit  sindonews.com






Bom Surat Meledak di Dalam Mobil, Eks PM Yunani Terluka


Bom Surat Meledak di Dalam Mobil, Eks PM Yunani Terluka
Bekas PM Yunani, Lucas Papademos, terluka akibat ledakan di dalam mobilnya yang diduga akibat bom surat. Foto/Istimewa


ATHENA - Mantan Perdana Menteri Yunani, Lucas Papademos, terluka akibat ledakan di dalam mobilnya di Athena. Laporan mengatakan ledakan itu mungkin disebabkan oleh bom surat.

Seperti disitat dari BBC, Jumat (26/5/2017), Papademos dan sopirnya menderita cedera di kaki. Namun, cedera tersebut tidak membahayakan nyawa mereka. Papademos dan sopirnya, yang namanya belum diketahui, dilaporkan dibawa ke Rumah Sakit Evangelismos.

Beberapa laporan mengatakan dua pejabat perbankan juga berada di dalam mobil tersebut, namun kondisinya tidak diketahui.

Papademos ditunjuk sebagai perdana menteri sementara pada bulan November 2011 di tengah gejolak politik dan ekonomi. Ia bertugas di pos tersebut sampai Mei 2012. Papademos juga menjabat sebagai wakil presiden Bank Sentral Eropa.

"Perdana Menteri saat ini, Alexis Tsipras, yang menghadiri pertemuan puncak NATO di Brussels telah diberitahu tentang kejadian tersebut," kata kantor berita Yunani ANA.

Tidak ada kelompok yang mengatakan bahwa mereka berada di balik ledakan tersebut.

Pada bulan Maret, sebuah bom surat yang dikirim dari Yunani meledak di kantor Dana Moneter Internasional di Paris. Karyawan yang membuka surat tersebut menderita luka tangan dan wajah dan staf dievakuasi.

Beberapa hari sebelumnya, bom paket yang ditujukan untuk Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble berhasil digagalkan dan dihancurkan di Berlin sebelum meledak.

Kelompok sayap kiri Yunani mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab untuk mengirim perangkat itu. 





Credit  sindonews.com