Pemilu di Australia akan digelar pada 18 Mei.
CB,
CANBERRA -- Rakyat Australia kini semakin tidak percaya bahwa para
politisi akan mampu memperbaiki perekonomian, di tengah persiapan parpol
menyambut pemilu 18 Mei 2019 mendatang.
Hal itu terungkap dalam dari survei paling lengkap mengenai pemilu dan sikap pemilih yang digelar
The Australian Election Study.
Kecenderungan itu jelas menjadi kekhawatiran para pemimpin parpol, baik
dari pemerintah maupun oposisi, yang menjanjikan pihaknya sebagai yang
paling dipercaya dalam mengurusi perekonomian.
Peneliti dari Australian National University Jill Sheppard
mempersiapkan survei tersebut dan menyebutkan sejumlah masalah penting
yang akan jadi perhatian.
Ketika mengumumkan pada
Kamis (11/4) pagi bahwa pemilu akan diselenggarakan 18 Mei, Perdana
Menteri Scott Morrison melontarkan pertanyaan "siapa yang lebih
dipercaya dalam memperkuat perekonomian".
Menurut
survei dalam pemilu sebelumnya, dari lebih 12 ribu pemilih, dua pertiga
mengatakan pemerintah "tidak membuat banyak perbedaan" terhadap keuangan
negara selama setahun sebelumnya. Ini adalah angka tertinggi selama ini
dalam survei.
"Pemilih yang percaya soal ekonomi,
cenderung memilih Partai Liberal, dan mereka yang mementingkan soal
kesehatan, pendidikan dan ketimpangan sosial, mereka memilih Partai
Buruh," kata Dr Sheppard.
"Tetapi bila orang tidak
percaya bahwa pemerintah bisa memperbaiki ekonomi, maka Partai Liberal
harus berjuang lebih keras menyakinkan warga," katanya.
Kepercayaan terhadap pemerintah
Hanya satu dari empat warga Australia menyatakan bahwa mereka yang berada di pemerintahan bisa dipercaya.
"Kurangnya rasa ingin tahu dan juga kurangnya reaksi warga terhadap pemerintah itu mengkhawatirkan," kata Dr Sheppard.
"Tetapi
ini sesuatu yang bisa diperbaiki oleh partai, dan mereka mungkin akan
memperbaikinya selama lima sampai 10 tahun ke depan, jadi kita tidak
perlu khawatir dengan struktur demokrasi."
Minat pada debat politik
Debat
yang menampilkan para pemimpin partai bicara berapi-api sering menjadi
bagian dari kampanye. Namun menurut Dr Sheppard, hanya sedikit sekali
pemilih yang menonton langsung debat politik.
Dia
mengatakan debat itu kebanyakan untuk konsumsi pengamat politik dan
pentingnya kemenangan debat untuk bisa mempengaruhi pemilih terlalu
dibesar-besarkan.
"Kita tidaklah akan mengubah
pilihan berdasarkan apa yang terjadi selama masa kampanye, kebanyakan
pemilih sudah memutuskan pilihan sebelum itu," kata Dr Sheppard.
Pemilu online pertama
Pemilu
Australia 2019 ini mungkin menjadi pemilu pertama dimana warga
mengikuti perkembangan lewat internet dibandingkan televisi. Ini adalah
perkembangan baru, namun Dr Sheppard mengatakan dominasi media
online di Australia saat ini tidak bisa diremehkan begitu saja.
"Bukan
berarti kita akan mengikuti kampanye lewat internet atau media sosial,
tapi kita akan melihat berita pemilu online sesuai kehendak kita
sendiri," katanya.
Perpindahan suara pemilih
Berpindah
suara bagi pemiih tradisional sebenarnya jarang terjadi dalam pemilu di
Australia walau fenomena ini sekarang meningkat.
Bila
kecenderungan itu berlanjut maka di tahun 2019 akan lebih banyak
pemilih memilih partai baru dibandingkan mereka yang memilih partai yang
sama seperti pemilu sebelumnya.
"Lebih kecil
kemungkinan memilih partai pilihan orangtua kita, dan mereka cenderung
yang menentukan pilihan kita sebelumnya," kata Dr Sheppard.