Komentar Anning terkait tragedi Chirstchurch dianggap menghasut dan memecah-belah.
CB,
AUSTRALIA -- Parlemen Australia mengecam Fraser Anning. Senator yang
juga seorang autotarian itu dianggap menghasut dan memecah-belah akibat
komentarnya mengenai serangan Masjid di Christchruch, Selandia Baru.
Para
senator tersebut menyuarakan kekesalan mereka terhadap tindakan Anning
yang menyalah-nyalahkan korban teror dan menjelek-jelekkan orang
berdasarkan agama. Menurut mereka, Anning sama sekali tidak mencerminkan
pendapat sebagai seorang senator maupun sebagai warga Australia.
Bulan lalu, seorang pendukung supremasi kulit putih Australia
menewaskan 50 orang dalam serangan teror di Christchurch, Selandia Baru.
Serangan tersebut viral akibat disiarkan secara langsung oleh pelaku
melalui akun Facebook miliknya. Tak lama setelahnya, Anning mengeluarkan
komentar dan menyebut serangan tersebut berhubungan dengan arus
imigrasi dan menyalahkan umat Muslim.
"Parlemen
bersatu untuk mengecam komentar mengerikan yang telah dia (Anning)
buat," kata Senator Partai Liberal, Mathias Cormann yang dikutip dari
Aljazirah, Rabu (3/4).
"Komentar-komentar
ini mengerikan dan membuatnya lebih buruk karena posisi Senator Anning
di Parlemen ini, dan platform yang dia nikmati sebagai senator," sambung
Cormann.
Penny Wong dari Partai Buruh mengatakan,
komentar Anning yang menyalahkan para korban, bahkan ketika keluarga,
teman, komunitas mereka yang hilang masih dilanda keterkejutan,
merupakan bentuk pidato kebencian. Dia juga menganggap Anning sebagai
pemicu perpecahan.
"Upaya memalukan dan menyedihkan oleh
seorang lelaki yang tidak pernah terpilih untuk mendapatkan perhatian
dengan mengeksploitasi keragaman sebagai garis patahan untuk keuntungan
politik," kata Wong.
Sebuah petisi online yang
menyerukan agar Anning dicopot dari Senat, telah memperoleh lebih dari
1,4 juta tanda tangan, dan telah menjadi catatan permanen parlemen.
Namun, di sisi lain, Senat tidak dapat mengeluarkan seorang senator
kecuali mereka dihukum karena kejahatan atau dinyatakan tidak memenuhi
syarat.