Rabu, 19 Oktober 2016

Presiden Assad Sebut Israel Tak Beda dari ISIS dan Al-Qaeda

 
Presiden Assad Sebut Israel Tak Beda dari ISIS dan Al-Qaeda
Presiden Suriah Bashar al-Assad menyebut Israel tidak berbeda dengan ISIS dan al-Qaeda. Menurut Assad, Israel mendukung kelompok teroris beperang di Suriah. Foto/YouTube/Komsomolskaya Pravda
 
DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan Israel tidak berbeda dengan kelompok ISIS dan al-Qaeda dan menuduh negara itu mendukung teroris untuk perang di Suriah. Menurutnya, Israel membuat Suriah sibuk melawan teroris karena berupaya merebut Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Dalam wawancaranya dengan tabloid Rusia, Komsomolskaya Pravda, Assad mengatakan bahwa Israel secara aktif bekerja untuk melemahkan Suriah dengan mendukung terorisme.

”Tidak ada kontradiksi antara Israel dan organisasi seperti al-Nusra (baru-baru ini diganti menjadi Jabhat Fateh al-Sham) atau ISIS atau organisasi Al-Qaeda,” katanya.

Wartawan perempuan dari media Rusia itu bertanya pada Assad soal kejanggalannya dengan kelompok ISIS.  Wartawan itu merasa sangat aneh bahwa ISIS ideologinya tidak pernah mengancam Israel.

”Siapa pun, setiap teroris yang memegang senapan mesin dan mulai membunuh dan menghancurkan di Suriah didukung oleh Israel, baik secara tidak langsung melalui dukungan logistik di perbatasan, atau kadang-kadang oleh intervensi langsung oleh Israel terhadap Suriah di berbagai wilayah di Suriah,” jawab Assad.

Menurut penguasa rezim Suriah ini, Israel telah mengadopsi kebijakan yang dia jelaskan sebelumnya. ”Karena Israel adalah musuh kami, karena mereka menduduki tanah kami, dan mereka melihat Suriah sebagai musuh saja, dan bagi mereka, yang mereka pikir adalah melemahkan posisi Suriah dan membuatnya lebih lemah secara keseluruhan,” ujarnya.

Assad melanjutkan, harga untuk perdamaian adalah memberikan kembali Dataran Tinggi Golan kepada Suriah. ”Jadi, bagi mereka, Suriah akan sibuk dengan masalah lain sekarang,” kata Assad, seperti dikutip dari Haaretz, Rabu (19/10/2016).


Credit  Sindonews