DAMASKUS
- Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan Israel tidak berbeda
dengan kelompok ISIS dan al-Qaeda dan menuduh negara itu mendukung
teroris untuk perang di Suriah. Menurutnya, Israel membuat Suriah sibuk
melawan teroris karena berupaya merebut Dataran Tinggi Golan yang
diduduki Israel.
Dalam wawancaranya dengan tabloid Rusia,
Komsomolskaya Pravda, Assad mengatakan bahwa Israel secara aktif bekerja
untuk melemahkan Suriah dengan mendukung terorisme.
”Tidak ada
kontradiksi antara Israel dan organisasi seperti al-Nusra (baru-baru ini
diganti menjadi Jabhat Fateh al-Sham) atau ISIS atau organisasi
Al-Qaeda,” katanya.
Wartawan perempuan dari media Rusia itu
bertanya pada Assad soal kejanggalannya dengan kelompok ISIS. Wartawan
itu merasa sangat aneh bahwa ISIS ideologinya tidak pernah mengancam
Israel.
”Siapa pun, setiap teroris yang memegang senapan mesin
dan mulai membunuh dan menghancurkan di Suriah didukung oleh Israel,
baik secara tidak langsung melalui dukungan logistik di perbatasan, atau
kadang-kadang oleh intervensi langsung oleh Israel terhadap Suriah di
berbagai wilayah di Suriah,” jawab Assad.
Menurut penguasa rezim
Suriah ini, Israel telah mengadopsi kebijakan yang dia jelaskan
sebelumnya. ”Karena Israel adalah musuh kami, karena mereka menduduki
tanah kami, dan mereka melihat Suriah sebagai musuh saja, dan bagi
mereka, yang mereka pikir adalah melemahkan posisi Suriah dan membuatnya
lebih lemah secara keseluruhan,” ujarnya.
Assad melanjutkan,
harga untuk perdamaian adalah memberikan kembali Dataran Tinggi Golan
kepada Suriah. ”Jadi, bagi mereka, Suriah akan sibuk dengan masalah lain
sekarang,” kata Assad, seperti dikutip dari Haaretz, Rabu (19/10/2016).
Credit Sindonews