Senin, 17 Oktober 2016

Inilah Daftar Kota yang Direbut Kembali dari Tangan ISIS

 
 
AP Seorang penembak jitu Kurdi Suriah duduk di antara puing-puing di kota Kobani, Suriah (30/1/2015).
BEIRUT, CB - Pasukan pemberontak Suriah dukungan Turki, Minggu (16/10/2016), berhasil merebut kota Dabiq dari tangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sejak merebut sebagian wilayah Irak dan Suriah pada pertengahan 2014, ISIS kini mengalami tekanan berat dari berbagai kelompok bersenjata termasuk milisi Kurdi dukungan AS serta pasukan pemerintah Suriah dan Irak.

Hingga awal Oktober tahun ini, ISIS sudah kehilangan 16 persen wilayahnya termasuk sejumlah rute logistik krusial.

Berikut rangkuman kota-kota di Irak dan Suriah yang berhasil direbut kembali dari tangan ISIS.

Di Suriah

KOBANI: Kota Kurdi di wilayah utara Suriah ini menjadi simbol perjuangan melawan ISIS. Kelompok ini diusir dari Kobani oleh pasukan Kurdi yang didukung AS pada Januari 2015 setelah empat bulan pertempuran brutal.

TAL ABYAD: Satu kota di perbatasan Turki yang direbut pasukan Kurdi dan pemberontak Arab pada Juni 2015.

Kota ini merupakan gerbang dari rute pasokan logistik antara Turki dan kota Raqqa yang diklaim ISIS sebagai ibu kota kekalifahannya.

Lalu lintas anggota ISIS dan pasokan senjata selalu melewati rute ini sebelum direbut kembali.

PALMYRA: ISIS menguasai kota kuno ini pada Mei 2015 dan menghancurkan sebagian besar peninggalan sejarah yang masuk di dalam daftar warisan budaya UNESCO.

Pasukan pemerintah Suriah dibantu jet-jet tempur Rusia mengusir ISIS dari kota ini pada Maret lalu.

MANBIJ: Pada 6 Agustus lalu, koalisi Arab dan pasukan Kurdi yang didukung jet-jet tempur AS merebut kembali kota ini setelah bertempur selama dua bulan.

ISIS merebut kota ini pada 2014 dan menjadikan Manbij pusat bagi para anggotanya yang akan pergi ke atau datang dari Eropa.

JARABULUS: Pasukan Turki dan pemberontak Suriah merebut kota perbatasan ini hampir tanpa perlawanan berarti pada 24 Agustus dalam Operasi Euphrates Shield, yang juga mengincar milisi Kurdi.

PERBATASAN SURIAH-TURKI: Pada 4 September lalu, pasukan Turki dan milisi pemberontak Suriah mengusir pasukan ISIS dari posisi terakhirnya di perbatasan kedua negara.

Akibatnya, para rekrutan baru ISIS semakin sulit melintas untuk menuju basis mereka di Suriah atau Irak.

DABIQ: Kota ini dikendalikan ISIS sejak Agustus 2014 dan memiliki nilai ideologis penting bagi kelompok itu karena mereka yakin perang besar antara Kristen dan Islam akan terjadi di kota tersebut.
Di Irak

TIKRIT: Kota kelahiran Saddam Hussein ini berada di sebelah utara Baghdad dan jatuh ke tangan ISIS pada Juni 2014 tak lama setelah kejatuhan Mosul.

Kota ini dibebaskan pada Maret 2015 lewat operasi milter militer dan polisi Irak yang didukung pasukan paramiliter Syiah.

SINJAR: Pasukan Kurdi dibant serangan udara koalisi pimpinan AS merebut kembali Sinjar pada November 2015, sekaligus memutus jalur pasokan logistik dengan wilayah lain yang dikuasai ISIS.

ISIS merebut Sinjar pada Agustus 2014 dan melakukan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa terhadap etnis minoritas Yazidi.

RAMADI: Ibu kota Anbar, provinsi terluas Irak yang membentang di sepanjang perbatasan dengan Suriah, Jordania dan Arab Saudi.

Kota ini dibebaskan dari ISIS pada Februari lalu, sekitar sembilan bulan setelah direbut ISIS.

QAYARRAH: Pasukan Irak yang disokong koalisi AS merebut kembali Qayarrah dari ISIS pada Agustus lalu.

Kota ini penting karena bisa digunakan pemerintah Irak sebagai tempat persiapan serangan terhadap Mosul, kota terbesar kedua di negeri itu.

SHARQAT: Pada 22  September, pemerintah Irak mengumumkan telah merebut kembali kota yang terletak di sebelah selatan Mosul.

Kota ini bernilai penting karena terletak di dekat jalur pasokan logistik yang diperlukan militer saat menggelar serangan terhadap kota Mosul.



Credit  KOMPAS.com