BERLIN
- Para pemimpin dari Jerman, Rusia, Prancis dan Ukraina menyepakati
road map untuk menghidupkan kembali rencana perdamaian yang
tersendat-sendat untuk Timur Ukraina. Kesepakatan itu didapat setelah
keempat negara melakukan pertemuan di Berlin, Jerman.
"Perjanjian
tersebut meliputi penarikan pasukan di empat area tambahan di wilayah
konflik Donbass dan perluasan misi pemantauan OSCE," kata Kanselit
Jerman Angela Merkel dalam konferensi pers bersama dengan Presiden
Prancis Francois Hollande seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (20/10/2016).
Merkel
juga mengungkapkan, selanjutnya para menteri luar negeri dari empat
negara akan membahas road map tersebut secara lebih rinci dalam sebuah
pertemuan dibulan November.
Sedikit kemajuna telah dibuat dalam
pelaksanaan gencatan senjata di Timur Ukraina sejak kanselir Jerman,
presiden Perancis, Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Presiden Rusia
Vladimir Putin bertemu setahun lalu dalam format yang sama.
Menurut
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), gencatan
senjata di Timur Ukraina dilanggar hampir setiap hari. Selain itu,
ketegangan baru-baru ini diperparah dengan pembunuhan kontroversial
komandan pemberontak pro-Rusia Arsen Pavlov, dijuluki Motorola, yang
tewas dalam ledakan bom di Donetsk, Minggu. Kamp Pavlov dengan cepat
menyalahkan presiden Ukraina atas kematiannya, sementara para pejabat
Kiev menuduh pihak Rusia.
Pertemuan tersebut berlangsung sehari
sebelum para pemimpin Uni Eropa ditetapkan untuk bersidang di Brussels
untuk membahas sanksi baru terhadap Rusia untuk tindakannya di Suriah,
yang pengamat mengatakan memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan
di Aleppo. Keputusan ini datang di tengah meningkatnya kekhawatiran
eskalasi ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat.
Credit Sindonews