CB, NEW DELHI -- Sekelompok orang di India
menggelar aksi untuk menolak Taj Mahal sebagai ikon negara dalam
beberapa bulan terakhir. Seperti dilansir The Guardian, Senin (30/10), kelompok ini menyebut diri mereka kalangan nasionalis dan religius Hindu.
Belum
lama ini, lanjut laporan media tersebut, seorang tokoh garis keras
Hindu mengecam Taj Mahal sebagai aib bagi identitas India. Alasannya,
bangunan yang termasuk Tujuh Keajaiban Dunia itu merupakan warisan
peradaban Islam, alih-alih Hindu sebagai agama mayoritas India.
Taj
Mahal terletak di negara-bagian Uttar Pradesh, India. Prokontra seputar
Taj Mahal sebagai bangunan khas India telah lama mencuat, tetapi baru
kali ini menjadi perbincangan di tingkat elite.
Yogi Adityanath,
seorang politikus nasional asal Uttar Pradesh, meminta publik untuk
melihat perspektif historis siapa yang membangun Taj Mahal. Adityanath
memiliki rekam jejak sebagai politikus anti-Muslim.
"Yang penting
adalah, bangunan itu dibangun dengan darah dan keringat para petani dan
pekerja India," kata Adityanath, seperti dikutip The Guardian, Senin (30/10).
Selain
Adityanath, perdana menteri India Narendra Modi juga disebut-sebut
memiliki sentimen terhadap kejayaan Islam di masa lalu India. Dalam
sebuah kesempatan, Modi diketahui menyebutkan, masa kekuasaan Muslim di
India utara tidak ubahnya kolonial Inggris karena sama-sama memperbudak
rakyat India.
Kalangan Hindu garis-keras kerap mengutip
pernyataan kontroversial seorang budayawan lokal, PN Oak. Beberapa
klaimnya antara lain, dunia pernah dipimpin penguasa Hindu, bahasa
Inggris hanyalah sebuah dialek dalam bahasa Sansakerta, dan gereja
Westminster Abbey di Inggris merupakan kuil Hindu.
Tentang Taj
Mahal, Oak mengklaimnya sebagai sebuah kuil Hindu bernama lengkap Tejo
Mahalaya. Klaim-klaim semacam Oak telah dibantah kalangan sejarawan
akademik. Itu (klaim Oak) sungguh-sungguh salah dan absurd, kata R Nath,
sejarawan arsitektur yang telah menghasilkan belasan buku tentang
Dinasti Mughal.
Sejarawan lainnya, Rana Safvi, bahkan telah
menemukan sejumlah manuskrip yang menyebutkan cara Shah Jahan
mendapatkan lahan untuk Taj Mahal. Shah Jahan (meninggal 1666) merupakan
kaisar Dinasti Mughal kelima yang dimakamkan di kompleks Taj Mahal.
Rana menegaskan, prokontra seputar Taj Mahal hanya isu politik sehingga
seakan-akan sejarah India adalah pertentangan antara Islam dan Hindu.
CB, YANGON -- Lebih dari 2.000 orang berbaris
menggelar aksi demonstrasi di Yangon pada Ahad (29/10) waktu setempat.
Mereka turun ke jalan untuk mendukung militer negara tersebut yang
mendapat kritikan keras dari masyarakat internasional atas kekerasan
terhadap ratusan ribu minoritas Muslim Rohingya di Rakhine utara.
Para
demonstran membawa spanduk yang bertuliskan pujian untuk panglima
militer Myanmar Min Aung Hlaing. Mereka juga mengkritik komunitas global
karena menekan tentara atas perlakuan mereka terhadap etnis Rohingya.
Para demonstran tersebut terdiri dari kaum nasionalis Buddha dan Biksu.
"Tatmadaw
sangat penting bagi negara ini, melindungi kelompok etnis, ras dan
agama kami," kata salah satu demonstran Nan Aye Kyi saat demonstrasi
melewati Yangon. Tatmadaw adalah nama resmi angkatan bersenjata Myanmar.
"Saya
ingin mendesak Anda untuk mendukung militer. Hanya jika militer
diperkuat maka kedaulatan kita akan diamankan," kata seorang biksu
nasionalis senior, Zagara,di hadapan banyak orang.
Myanmar berada
di bawah kekuasaan militer selama 50 tahun sampai November 2010 ketika
pemerintahan militer digantikan oleh pemerintahan sipil yang didukung
militer baru.
Lebih dari 600 ribu Muslim Rohingya melarikan diri
dari perbatasan sejak tindakan keras dari militer mulai 25 Agustus.
Sejak saat itu, tentara Myanmar dituduh membakar desa-desa etnis
rohingya dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia,
termasuk pembunuhan dan perkosaan. PBB telah melabeli tindakan keras
tentara tersebut sebagai contoh pembersihan etnis dalam buku teks
sekolah.
Tekanan internasional meningkat pada pemerintahan Myanmar dan pemimpin de facto Aung San Suu Kyiyang telah dituduh menutup mata terhadap kekejaman yang dilakukan militer.
Meskipun ada tekanan internasional, dukungan untu Suu Kyi dan
tindakan militer di Rakhine masih tetap tinggi di Myanmar yang mayoritas
beragama Buddha. Orang-orang di sana menganggao Rohingya sebagai
imigran ilegal dari Bangladesh.
Seperti dilansir Asian Correspondent,
Senin (30/10), lembaga pemerhati hak asasi manusia(HRW) mengecam
demonstrasi tersebut. terutama dukungan terhadap Aung Hlaing. Direktur
HRW Eropa Lotte Leich mencuitkan melalui akun Twitter-nya bahwa jenderal bertanggung jawab untuk kampanyr pembersihan etnis brutal melawan Rohingya.
LONDON
- Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Borish Johnson membela Deklarasi
Balfour yang menjadi cikal bakal negara Israel di tanah Palestina. Menlu
Johnson mengaku bangga negaranya beperan dalam menciptakan Israel.
Kamis
pekan merupakan seratus tahun Deklarasi Balfour, sebuah surat 67 kata
dari Menlu Inggris saat itu; Arthur Balfour, yang melontarkan dukungan
London untuk penciptaan tanah air orang-orang Yahudi di wilayah
Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan berkunjung ke London untuk memperingati ulang tahun tersebut.
Pernyataan
Menlu Johnson tetap kontroversial, karena munculnya Israel telah
membuat jutaan orang Palestina menderita dan pertikaian selama
bertahun-tahun antara kedua komunitas terus berlanjut sampai hari ini.
”Saya bangga dengan peran Inggris dalam menciptakan Israel,” katanya yang dilansir surat kabar The Telegraph.”Dokumen tersebut sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah negara besar,” katanya lagi, yang dikutip Senin (30/10/2017).
Namun
dia memperingatkan bahwa salah satu keberatan utama Deklarasi
Balfour—bahwa hak-hak masyarakat non-Yahudi harus dilindungi—belum
sepenuhnya terwujud.
Dalam artikel surat kabar itu, Johnson
mengatakan bahwa dia sedang menulis pemikirannya di ruangan yang sama
yang digunakan Balfour satu abad yang lalu.
Dia memuji surat
tahun 1917 tersebut. “Karena tujuan moral yang tak terbayangkan; untuk
memberi orang-orang yang teraniaya dengan tanah air yang aman dan
nyaman,” katanya.
London, lanjut dia, tetap berkomitmen pada solusi dua negara, yakni Israel dan Palestina.
”Saya
tidak ragu bahwa satu-satunya solusi yang tepat untuk konflik tersebut
menyerupai yang pertama kali ditemukan di kertas oleh orang Inggris
lainnya, Lord Peel, dalam laporan Komisi Kerajaan di Palestina pada
tahun 1937, dan itulah visi dua negara bagian untuk dua orang,” lanjut
Johnson.
Perbatasannya, kata dia, seharusnya seperti sebelum
perang Enam Hari 1967, dengan Yerusalem sebuah wilayah bersama.”Dan
pertukaran lahan yang setara untuk mencerminkan kepentingan nasional,
keamanan, dan agama masyarakat Yahudi dan Palestina,” imbuh dia.
”Satu abad ke depan, Inggris akan memberikan dukungan apa pun yang kita
bisa untuk menutup ring dan menyelesaikan masalah Deklarasi Balfour yang
belum selesai,” papar dia.
RAMALLAH
- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mendesak Inggris untuk
meminta maaf atas Deklarasi Balfour. Deklarasi, yang dirilis 100 tahun
lalu adalah cikal bakal munculnya Israel.
Hamdallah mengatakan
deklarasi Balfour, yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Inggris kala itu
yakni Arthur Balfour telah menjadi "ketidakadilan historis" terhadap
rakyat Palestina.
Dia juga mengatakan bahwa Inggris seharusnya
tidak merayakan deklarasi tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin
Netanyahu dan Perdana Menteri Inggris Theresa May beberapa waktu lalu
menggelar makan malam di London untuk menandai lahirnya deklarasi
tersebut dalam pembentukan Israel pada tahun 1948.
"Perayaan
tersebut merupakan tantangan bagi opini publik internasional, yang
mendukung kepentingan nasional kita," kata Hamdallah dalam sebuah
pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (30/10).
Presiden
Palestina Mahmoud Abbas dan anggota pemerintahannya sebelumnya
mengklaim bahwa mereka siap untuk menuntut pemerintah Inggris terkait
Deklarasi Balfour, dengan alasan bahwa hal tersebut menyebabkan
perpindahan 700 ribu orang Palestina pada tahun 1948.
Namun, sampai saat ini belum ada langkah konkret yang dilakukan pemerintah Palestina dalam mengajukan tuntutan tersebut.
Kepala badan pengawas nuklir dunia IAEA Yukiya Amano juga bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.
CB, ABU DHABI -- Sekretaris Jenderal Badan Atom
Internasional (IAEA) Yukiya Amano telah melakukan inspeksi ke Iran untuk
mengetahui komitmen Teheran dalam mematuhi kesepakatan nuklir. Menurut
Amano, hingga saat ini Iran masih menunjukkan komitmen untuk menaati
kesepakatan nuklir yang tercapai pada 2015.
"IAEA dapat
menyatakan bahwa komitmen terkait (kesepakatan) nuklir tersebut sedang
diterapkan (oleh Iran)," ungkap Amano dalam sebuah konferensi pers di
Abu Dhabi setelah melakukan perjalanan ke Iran pada Ahad (29/10).
Ia
meminta agar Iran tetap sepenuhnya melaksanakan poin-poin dalam
kesepakatan nuklir. "Ini adalah dorongan utama pertemuan di Iran.
Mengenai kegiatan inspeksi kami, mereka melaksanakan tanggung jawab
mereka tanpa masalah," ujarnya.
Ketika melakukan inspeksi ke
Iran, Amano menggelar pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan
pejabat lainnya. Amano mengungkapkan pada pertemuan tersebut ia
menyampaikan bahwa kesepakatan nuklir merupakan sebuah keuntungan yang
signifikan untuk proses verifikasi.
Kendati demikian, Amano
menolak mengomentari kebijakan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Hal
itu menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump yang menolak untuk
memperpanjang kesepakatan nuklir dengan Teheran.
Pertengahan
Oktober lalu, Trump telah mencabut dukungannya terhadap kesepakatan
nuklir Iran.Sejak tercapainya kesepakatan nuklir Iran pada 2015, Kongres
AS mewajibkan presiden untuk mengesahkan kembali kesepakatan tersebut
setiap 90 hari sebagai bukti bahwa Iran melaksanakan janjinya.
Sejak menjabat sebagai presiden AS, Trump telah dua kali mengesahkan
kesepakatan nuklir tersebut. Namun ia menolak melakukan hal ini untuk
yang ketiga kalinya. Trump menuding Iran telah melanggar kesepakatan
nuklir dengan membangun senjata nuklir berbahaya. Ia juga mengklaim
bahwa Teheran menyokong gerakan teroris di Timur Tengah.
Kendati
demikian, Hassan Rouhani telah menegaskan bahwa Iran akan terus
membangun rudal karena hal itu tak melanggar keaepakatan internasional.
"Kami telah membangun, sedang membangun, dan akan terus membangun rudal.
Dan ini tidak melanggar kesepakatan internasional," kata Rouhani saat
berpidato di parlemen Iran, Ahad (29/10).
Rakyat Iran sambut kesepakatan Nuklir dengan Enam Kekuatan Dunia
CB, NEW YORK -- Kepala badan atom PBB pada Ahad
(29/10) kembali menyampaikan Iran melaksanakan komitmen kesepakatan
nuklir 2015.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengatakan di
dalam siaran pers Direktur Jenderalnya Yukiya Amano bertemu dengan
Presiden Iran Hassan Rouhani, Wakil Presiden dan Presiden Organisasi
Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad
Zarif, selama kunjungan ke Ibu Kota Iran, Teheran.
Sejak Januari
2016, IAEA telah mengabsahkan dan memantau pelaksanaan Iran atas
komitmennya yang berkaitan dengan nuklir berdasarkan Rencana Aksi
Menyeluruh Gabungan (JCPOA), yang disahkan dengan suara bulat oleh Dewan
Keamanan PBB pada 2015.
Kesepakatan itu antara lima anggota
tetap Dewan Keamanan ditambah Jerman, Uni Eropa (UE) dan Iran menetapkan
mekanisme aktif bagi batas pemantauan atas program nuklir Iran, dan
pada saat yang sama melicinkan jalan bagi pencabutan sanksi PBB terhadap
negeri tersebut.
Siaran pers itu mengatakan kegiatan pemantauan
dan pengabsahan IAEA dilaksanakan dengan cara objektif dan tidak memihak
dan sejalan dengan modalitas yang ditetapkan oleh JCPOA serta standar
pelaksanaan pencegahan.
Amano kembali menyatakan JCPOA
menyampaikan hasil jelas dari sudut pandang pengabsahan, dan menekankan
pentingnya bagi pelaksanaan penuh oleh Iran atsemua komitmennya yang
berkaitan dengan nuklir untuk membuat JCPOA berkelanjutan.
Presiden
Iran Hassan Rouhani pada Ahad mendesak kepala nuklir PBB tersebut
mengkonfirmasi negaranya masih mematuhi kesepakatan nuklir itu dengan
negara besar dunia setelah Presiden AS Donald Trump menolak untuk
mensahkan kembali kesepakatan tersebut.
Kunjungan Amano dilakukan
saat Kongres AS mempertimbangkan kesepakatan itu. Penolakan Trump pada
Oktober untuk mensahkan kembali kesepakatan tersebut telah memicu perang
baru kata-kata antara Iran dan Amerika Serikat.
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
CB, RIYADH -- Arab Saudi mengecam Iran dan
menganggap negara itu telah menghalangi upaya perdamaian di Yaman. Arab
Saudi menuduh rezim Teheran telah memasok senjata ke militan Houthi dan
ke pasukan yang setia kepada mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.
Menteri
Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengaku sangat
menyesalkan situasi kemanusiaan di medan pertempuran. Menurutnya, Houthi
sejauh ini telah menyerang 600 kendaraan dan 65 kapal yang membawa
persediaan bantuan.
"Iran telah menghambat semua upaya untuk
menemukan solusi damai terhadap konflik Yaman, yang telah menyebabkan
kegagalan perundingan politik antara pemerintah Yaman yang sah dan
militan," kata Al-Jubeir, dalam acara pertemuan para menlu dan pemimpin
militer negara-negara koalisi pimpinan Arab Saudi, di Riyadh, Ahad
(29/10).
Pertemuan tersebut dilakukan sepekan setelah Menlu AS
Rex Tillerson mengadakan pembicaraan dengan pejabat Dewan Kerja Sama
Teluk (GCC). Pembicaraan itu sebagian besar fokus pada peran Iran di
seluruh wilayah.
Pertemuan yang dilakukan selama enam jam ini
membahas mengenai cara-cara untuk meningkatkan koordinasi politik,
militer, dan kemanusiaan di Yaman. Pertemuan tersebut juga meminta upaya
intensif memastikan pemerintah Yaman yang sah dapat memperluas
kewenangan atas keseluruhan wilayah Yaman.
Mengacu pada kondisi
menyedihkan Yaman, Al-Jubeir mengatakan, militan Houthi atau mereka yang
setia kepada mantan Presiden Saleh akan gagal beroperasi jika Iran
berhenti memberikan dukungan. Iran tidak menyanggah dukungannya terhadap
pemberontakan, namun menolak tuduhan penyelundupan senjata ke Houthi.
"Iran
tidak peduli dengan penderitaan orang-orang Yaman yang kelaparan.
Militan juga mencoba menyerang kota suci Makkah, serta memprovokasi
sentimen dan kemarahan dunia Muslim," ujar Al-Jubeir.
"Ketika
kita berbicara tentang Yaman dan aliansi kita untuk mendukung pemerintah
yang sah, kita harus mengingat kejahatan yang telah mereka lakukan
terhadap orang-orang Yaman, serangan mereka terhadap negara-negara
tetangga Yaman termasuk Arab Saudi dan UEA, serta ancaman terus-menerus terhadap stabilitas kawasan ini," tambah dia.
Dalam
pertemuan yang sama, Kepala Staf Militer Arab Saudi Jenderal Abdel
Rahman bin Saleh Al-Banyan, mengatakan pasukan Yaman telah menguasai 85
persen wilayah negara. Mereka juga telah mengambil semua tindakan
pencegahan untuk melindungi warga sipil sesuai dengan hukum humaniter
internasional.
Warga mengibarkan bendera Katalan pada unjuk rasa di Barcelona
CB, MADRID -- Menteri Luar Negeri Spanyol
Alfonso Dastis mengulangi posisi pemerintahnya bahwa pemimpin Katalan
yang dipecat, Carles Puigdemont, dapat mencalonkan diri dalam pemilihan
baru pada Desember mendatang. Namun ia menekankan hal itu bisa terjadi
jika Puigdemont tidak dipenjara.
"Kami tidak mengambil otonomi Katalunya, kami baru membangunnya kembali, sebenarnya," kata Dastis kepada Sky News, yang dimuat pada Senin (30/10).
Puigdemont dipecatdari jabatannya setelah Madrid melucuti otonomi
Katalunya karena mendeklarasikan kemerdekaan. Pemerintaah pusat Spanyol
kini telah menguasai institusi Katalan. Sedangkan Jaksa penuntut Spanyol
sedang mempersiapkan untuk mengajukan tuntutan pidana kepada Puigdemont
dan pejabat Katalan lainnya karena melanggar hukum Spanyol.
Namun Puigdemont mengatakan, ia tidak menganggap perintah dari Madrid yang menyingkirkannya dari kekuasaannya. Puigdemont mendesak oposisi demokratis untuk memerintah langsung dari Madrid.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Juan Ignacio Zoido telah menulis
surat kepada semua petugas polisi di Katalunya untuk meminta kesetiaan
mereka sebagai era baru yang dimulai di wilayah tersebut.
Dia juga mengingatkan kepada anggota polisi daerah,yang sekarang
berada di bawah kendali langsung dari Madrid, bahwa tugas merekauntuk
mematuhi perintah dan menjamin hak dan kebebasan semua orang.
Menurut BBC,
penangkapan Puigdemont kemungkinan akan memicu demonstrasi. Dan
barangkali merupakan salah satu alasan mengapa menteri dalam negeri
menulis surat tersebut. Perwira polisi senior mengatakan mereka telah
mematuhi perintah untuk menurunkan foto-foto berbingkai dari pemimpin
yang dipecat dari kantor polisidi seluruh wilayah tersebut.
BARCELONA
- Media-media di Spanyol melaporkan bawha jaksa penuntut Spanyol sedang
mempersiapkan tuntutan pemberontakan terhadap Presiden Catalan Carles
Puigdemont atas partisipasinya dalam deklarasi kemerdekaan sepihak
Catalonia.
Melansir Sputnik pada Senin (30/0), menurut hukum
Spanyol, pemberontakan adalah sebuah kejahatan yang dapat dihukum hingga
30 tahun penjara. Tuduhan dapat dijatuhkan kepada Puigdemont segera
setelah pencabutan wilayah otonomi Catalonia mulai berlaku pada hari
ini.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Spanyol Mariana Rajoy
mengumumkan telah membubarkan parlemen Catalonia sebagai respon atas
deklarasi kemerdekaan itu, dan mengumumkan bahwa pemilihan daerah akan
dihelat pada 21 Desember mendatang di bawah kekuatan pembersihan.
Puigdemont
kemduian mengatakan bahwa dia tidak mengakui perintan yang disampaikan
Rajoy. Dia juga menyerukan "oposisi demokratis" untuk bergerak oleh
pemerintah Spanyol.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Spanyol
Alfonso Dastis mengatakan bahwa pemimpin Catalan yang digulingkan
tersebut dapat "secara teoritis" mencalonkan diri dalam pemilihan jika
dia tidak dipenjara sampai pemungutan suara.
"Saya tidak tahu
aktivitas yudisial apa yang akan terjadi antara sekarang dan 21
Desember. Jika dia (Puigdemont] tidak dimasukkan ke dalam penjara pada
saat itu saya pikir dia memenuhi syarat," kata Dastis.
MADRID
- Pemimpin Catalonia Carles Puigdemont dan sejumlah pejabat Catalonia
lainnya dilaporkan saat ini telah mengungsi ke ibukota Belgia, Brussels.
Puigdemont bertolak ke Belgia tidak lama setelah pemerintah pusat
Spanyol mencabut otonomi Catalonia dan membubarkan pemerintahan daerah
tersebut.
Menurut laporan media-media Spanyol, seperti dilansir
dari Reuters pada Senin (30/10), di Belgia, Puigdemont akan kembali
mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia atas Spanyol.
Sementara
itu, Menteri Migrasi Belgia Theo Francken menuturkan, pemberian suaka
politik kepada pemimpin Catalan Carles Puigdemont akan tidak realistis
jika dia memintanya. Dia lalu menggarisbawahi posisi negaranya sebagai
oposisi dalam kebuntuan politik di Spanyol.
"Tidaklah realistis
jika Anda melihat situasinya. Mereka sudah membicarakan hukuman penjara.
Pertanyaannya adalah, sejauh mana dia akan mendapatkan pengadilan yang
adil," kata Francken. Ia pun mengungkapkan akan sulit bagi Spanyol untuk
mengekstradisi Puigdemont dalam kasus seperti itu.
Sebelumnya,
media-media di Spanyol melaporkan bawha Jaksa Oenuntut Spanyol sedang
mempersiapkan tuntutan terhadap Puigdemont atas partisipasinya dalam
deklarasi kemerdekaan sepihak Catalonia. Puigdemont akan dituntut pasal
pemberontakan.
Menurut hukum Spanyol, pemberontakan adalah sebuah
kejahatan yang dapat dihukum hingga 30 tahun penjara. Tuduhan dapat
dijatuhkan kepada Puigdemont segera setelah pencabutan wilayah otonomi
Catalonia mulai berlaku pada hari ini.
Menteri: Belgia Bisa Beri Suaka Pemimpin Separatis Catalonia
Menteri Imigrasi Belgia, Theo Francken,
membuka kemungkinan negaranya memberikan suaka bagi pemimpin separatis
Catalonia, Carles Puigdemont. (AFP Photo/Emmanuel Dunand)
Jakarta, CB -- Menteri Imigrasi Belgia,
Theo Francken, membuka kemungkinan negaranya memberikan suaka bagi
pemimpin separatis Catalonia, Carles Puigdemont, di tengah krisis
politik di Spanyol.
"Itu bukan tidak mungkin, melihat situasi sekarang ini," ujar Francken kepada badan penyiaran VTM, sebagaimana dikutip AFP, Minggu (29/10).
Francken
membuka kemungkinan ini setelah Puigdemont dipecat dari jabatannya
sebagai Presiden Catalonia karena mendeklarasikan pemisahan diri daerah
tersebut dari Spanyol, sesuai dengan hasil referendum.
Tak hanya dipecat, Puigdemont juga terancam diadili atas tuduhan
pemberontakan. Terkait kemungkinan tersebut, Francken mengaku tak yakin
Spanyol akan memberlakukan sistem peradilan yang baik bagi Puigdemont.
Melihat gejala tersebut, Francken tak menutup kemungkinan Belgia
memberikan suaka bagi Puigdemont jika sang mantan presiden Catalonia itu
meminta.
"Melihat tekanan dari Madrid dan ancaman hukuman
penjara, pertanyaan besar apakah dia masih memiliki kesempatan berkata
jujur di hadapan pengadilan," ujarnya kepada AFP.
Esteban
Gonzalez Pons selaku juru bicara partai berkuasa di Spanyol, Partai
Populer, mengatakan bahwa komentar Francken itu tidak dapat diterima.
"Itu
adalah tuduhan serius terhadap sistem hukum Spanyol yang harus segera
dikoreksi. [Francken] melanggar prinsip solidaritas dan kerja sama loyal
antara negara anggota Uni Eropa," demikian bunyi pernyataan resmi Pons.
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, pun angkat bicara dan mengatakan
bahwa memberikan suaka kepada Puigdemont sama sekali tidak ada dalam
agenda negaranya.
"Saya meminta Theo Francken tidak menyiramkan minyak ke api yang sudah membara," tutur Michel kepada kantor berita Belga.
Sementara
itu, Wakil PM Belgia, Alexander De Croo, melontarkan komentar lebih
pedas dengan mengatakan bahwa pernyataan Francken tersebut "tidak
pintar."
"Komentar seperti ini tidak membantu dan tidak
mewakilkan posisi pemerintah. Kita harus menenangkan warga, bukan
menyulut emosi mereka," kata De Croo.
Komentar Francken ini memang sangat berbeda dengan para pejabat di
Belgia, juga sebagian besar pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa
yang sangat jarang dan berhati-hati menyatakan pendapatnya mengenai isu
pemisahan diri Catalonia dari Spanyol ini.
Permasalahan ini mulai
mengemuka setelah Catalonia menggelar referendum kemerdekaan pada 1
Oktober lalu. Hasil referendum menunjukkan sebagian besar warga
Catalonia memilih untuk merdeka dari Spanyol.
MOSKOW
- Rusia dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk pengurangan kehadiran
militernya di Suriah. Rencana ini muncul di tengah keberhasilan pasukan
pemerintah Suriah dalam perang melawan teroris.
Rencana tersebut
menetapkan bahwa hanya unit polisi militer, dan penasihat militer, serta
sebuah kontingen yang diperlukan untuk perlindungan fasilitas di
Hmeymim dan Tartus akan tetap berada di Suriah. Selebihnya akan
dipulangkan secara bertahap ke Rusia.
Seorang sumber di
pemerintahan Rusia menuturkan pihaknya juga mungkin akan menarik
sebagian jet tempur yang beroperasi di Suriah. "Namun sistem pertahanan
udara akan tetap berada di Suriah," ucap sumber tersebut.
"Bagaimanapun
juga Presiden Rusia, yang juga merupakan Panglima Tertinggi Angkatan
Bersenjata Vladimir Putin akan membuat keputusan akhir," sambungnya,
seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/10).
Sementara itu, juru
bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan keputusan semacam ini tidak akan
dimumkan kepada publi. Sedangkan Kementerian Pertahanan Rusiatelah
membantah informasi ini, dan mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk
mengurangi kehadiran militer Rusia di Suriah.
Dokumen foto Kota Raqqa (Ar-Raqqah) pada 22 Juni 2016 dari Komite Hak Asasi Manusia Suriah (SHRC). (shrc.org)
Seruan oleh AS dan sekutunya untuk membangun kembali Ar-Raqqah tak lebih dari kebohongan ..."
Damaskus (CB) - Kementerian Luar Negeri Suriah pada Minggu
(29/10) mengumumkan Ar-Raqqah, tempat kelompok ISIS baru-baru ini telah
dikalahkan, masih diduduki pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat
(AS) dan petempur sekutunya dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Kota Ar-Raqqah masih menjadi kota yang diduduki dan kota itu takkan
pernah dipandang sudah dibebaskan, kecuali prajurit militer Suriah
memasukinya, demikian pernyataan sikap Pemerintah Suriah.
Kementerian Luar Negeri Suriah menuduh AS dan SDF, yang merupakan
pasukan darat yang mengusir anggota ISIS dari ibu kota de faktonya,
bersekongkol dengan ISIS untuk memasuki kota tersebut dan mengirim
mereka ke daerah lain untuk memerangi militer Suriah.
Sementara itu, militer Suriah juga mengatakan AS dan sekutunya
merayakan "apa yang mereka katakan sebagai pembebasan Ar-Raqqah di atas
mayat warga sipil" di kota yang dikabarkan 90 persennya menjadi puing.
"Seruan oleh AS dan sekutunya untuk membangun kembali Ar-Raqqah tak
lebih dari kebohongan dan penipuan pendapat umum dengan tujuan menutupi
kehancuran yang telah mereka sebabkan di Ar-Raqqah," catat Kementerian
Luar Negeri Suriah.
Pada 17 Oktober 2017 SDF menyatakan kelompok itu membebaskan
Ar-Raqqah setelah empat bulan pertempuran melawan gerilyawan ISIS.
Kelompok
ISIS pada 2014 mengumumkan bahwa Ar-Raqqahj sebagai ibu kota de fakto
mereka, setelah mengumumkan kekhalifahan sendiri di Suriah.
Demonstran
pro-kesatuan ambil bagian dalam dalam unjuk rasa di pusat Barcelona,
Spanyol, Minggu (29/10/2017). (REUTERS/Yves Herman/cfo/17)
Madrid (CB) - Kendali Spanyol atas Catalonia diuji pada
Senin, ketika para politikus dan pegawai negeri sipil kembali bekerja di
tengah ketidakpastian apakah mereka akan menerima pemerintahan langsung
yang dijalankan pemerintah pusat untuk menghentikan upaya kemerdekaan
daerah itu.
Ratusan ribu pendukung penyatuan Spanyol pada Minggu
turun ke jalanan Barcelona dalam aksi unjuk kekuatan dari apa yang
disebut mayoritas diam sementara para pemimpin politik mendesak
kemerdekaan untuk Catalan.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy
memulai kendali langsung atas daerah itu pada Jumat. Dia memecat
pemerintahan separatis dan menyerukan pemilihan umum cepat pada 21
Desember.
Meski demikian, beberapa anggota paling terkemuda dalam
pemerintahan Catalan, termasuk presiden Carles Puigdemont dan wakil
presiden Oriol Junqueras mengatakan mereka tidak menerima tindakan itu
dan hanya rakyat Catalonia yang bisa membubarkan mereka.
Kelompok
sipil di balik kampanye pro-kemerdekaan telah menyerukan pembangkangan
sipil luas dan telah memberikan instruksi rinci kepada sekitar 200.000
pegawai negeri sipil yang bekerja untuk pemerintah daerah Catalan
mengenai bagaimana mereka harus berlaku.
Kebanyakan dari mereka
memulai kerja pukul 09.00 dan kalau banyak di antaranya tidak muncul
atau memutuskan untuk tidak menerima instruksi, maka itu akan
menimbulkan keraguan pada strategi pemerintah Spanyol untuk menggariskan
kebijakan dalam krisis kurang satu bulan yang telah mengganggu
pertumbuhan ekonomi dan memicu keresahan sosial.
Masih belum
jelas apakah pejabat senior pemerintah dan parlemen yang mendeklarasikan
kemerdekaan daerah dari Spanyol pada Jumat akan berusaha mendapat akses
ke kantor-kantor mereka dan apakah kepolisian Catalan, Mossos
d‘Esquadra, akan mencegah mereka.
Koran La Vanguardia mewartakan
pada Minggu bahwa anggota kabinet Catalan telah meninggalkan kantor
mereka, yang sekarang efektif berada di bawah kendali pemerintah pusat.
Beberapa
menteri Spanyol mengatakan pada akhir pekan mereka yakin para pegawai
negeri akan mematuhi perintah dan mengingatkan bahwa mereka yang tidak
patuh bisa kehilangan pekerjaan.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol
menunjuk kepala kepolisian daerah baru pada Sabtu, yang menegaskan
bahwa 17.000 aparat kepolisian harus tetap netral.
Menteri Dalam
Negeri Juan Ignacio Zoido memuji Mossos atas kerja mereka dalam surat
terbuka Minggu dan mendorong mereka menerima arahan sementara dari
Madrid.
"Kami membuka babak baru dan dalam babak baru ini Mossos
d‘Esquadra akan kembali menjadi polisi bagi semua Catalan. Ini tugas
kalian," tulis Zoido dalam surat itu.
Ujian respons pemerintahan
yang lain adalah apakah perusahaan-perusahaan akan menghentikan
perpindahan mereka dari Catalonia dalam upaya mencari stabilitas dan
kepastian legal setelah beberapa ratus pindah awal bulan ini.
Tindakan
pemerintah menerapkan pemerintahan langsung mendapat dukungan dari
beberapa pelobi bisnis berpengaruh di Catalonia, yang menyeru
perusahaan-perusahaan tetap beroperasi di daerah itu, demikian menurut
siaran kantor berita Reuters.
JAKARTA
- Dua pemuda Indonesia, Muhammad Rizal Saanun dan Dominique Virgil
Tuapetel terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Wakil Sekjen
Asia Youth International Model United Nations (AYIMUN).
Muhammad
Rizal Saanun berasal dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sedangkan
Dominique Virgil Tuapetel berasal dari Universitas Indonesia.
Keduanya
terseleksi dari 16 pemuda asal lima negara, yakni Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan India. Kelima negara itu digandeng
penyelenggara seiring dengan meningkatnya kualitas AYIMUN.
Ke-16
pemuda itu terpilih juga melalui proses seleksi berkas dan wawancara
yang sangat ketat dengan melihat pengalaman dalam mengikuti dan memimpin
sidang model united nations.
“Salah satu hal yang membanggakan
untuk Indonesia adalah dengan terlibatnya putra-putri terbaik Indonesia
sebagai sekretaris jenderal dan wakil sekretaris jenderal pada ajang
yang diselenggarakan tahunan tersebut,” kata pihak penyelenggara dalam
keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Senin (30/10/2017).
“Muhammad
Rizal Saanun dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Dominique
Virgil Tuapetel dari Universitas Indonesia dirasa sangat mampu oleh
penyelenggara untuk mengemban tugas penting tersebut setelah dilihat
komunikasi verbal yang sangat baik dan pengalaman yang terampil,” lanjut
penyelenggara.
Puncak acara tahunan ini akan berlangsung pada
3-6 November 2017 di Sunway Putra Hotel Kuala Lumpur. Sebanyak 500
delegasi terseleksi dari 5330 pendaftar siap untuk mengikuti ajang ini.
Sejumlah
18 negara dari penjuru Asia akan berkompetisi memperebutkan gelar juara
yang terbagi menjadi 7 sidang dengan 7 topik pembahasan terkait “Enhancing Global Power through Diplomacy and Regional Integration”.
Tema
itu diangkat mengingat urgensitas pemuda untuk ikut andil dalam
mengatasi isu-isu yang dihadapi saat ini oleh masyarakat global. Adapaun
7 jenis sidang yang dipersiapkan antara lain ARF (ASEAN Regional
Forum), UNHRC (United Nations Human Rights Council), UNESCO (United
Nations Educational, Scientific, and Cultural Organizations), UNHCR
(United Nations High Commissioner For Refugees), IMF (International
Monetary Fund), WHO (World Health Organizations) and OIC (Organizations
of Islamic Coorperation).
Para pemuda-pemudi terbaik dari setiap
negara dengan latar belakang yang berbeda-beda akan memperebutkan 8
gelar juara di tujuh jenis sidang yang disediakan.
SINGAPURA
- Pemerintah Singapura dilaporkan telah melarang dua orang ulama untuk
memasuki negaranya. Alasan Singapura melarang kedua ulama tersebut
karena dinilai radikal, dan dianggap berbahaya bagi toleransi di
Singapura.
Kedua ulama yang dilarang masuk ke Singapura diketahui
bernama Ismail Menk, yang merupakan seorang warga negara Zimbabwe.
Lalu, ulama kedua adalah Haslin bin Baharim, seorang warga negara
Malaysia.
"Menk mengatakan umat Islam tidak diizinkan untuk
mengucaplan selamat kepada orang-orang dari agama lain saat mereka
merayakan hari keagaman mereka," kata Kementerian Dalam Negeri
Singapura, seperti dilansir Reuters pada Senin (30/10).
Sedangkan
Baharim dianggap mempromosikan perselisihan antara Muslim dan
non-Muslim. "Pandangan mereka tidak dapat diterima dalam konteks
masyarakat multi-ras dan multi-agama di Singapura," sambungnya.
Kementerian
itu kemudian menuturkan, Menk dan Baharim diketahui berencana untuk
melakukan sesi keagamaan di sebuah kapal yang berangkat dari Singapura
setelah aplikasi mereka untuk dapat berkhotbah di Singapura ditolak.
Larangan
semacam ini bukan hanya berlaku bagi ulama. Singapura melarang semua
pemuka agama, baik itu Islam, Kristen, dan agama lainnya untuk memasuki
negara mereka jika dinilai memiliki pandangan radikal.
Bulan
lalu, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka menolak permohonan dua
pengkhotbah Kristen untuk berbicara di Singapura karena mereka telah
membuat komentar meremehkan, dan merendahkan agama lain.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani (kiri).
CB, QATAR -- Emir Qatar mengatakan sekelompok
negara Arab yang memblokade negaranya selama hampir lima bulan
mengingingkan adanya perubahan pemerintahan di Doha.
Berbicara
kepada program televisi AS, 60 Minutes, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani
mengatakan, sangat jelas bahwa kuartet yang dipimpin Saudi mencoba untuk
memaksakan perubahan kepemimpinan di Qatar.
"Sejarah juga
mengatakan kepada kita, mengajari kita, mereka mencoba untuk melakukan
itu sebelumnya, pada tahun 1996 setelah ayah saya menjadi Emir," katanya
dilansir dari laman Aljazirah, Senin (30/10).
Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain memutuskan hubungan dengan
Qatar pada 5 Juni dan memberlakukan embargo darat, laut dan udara,
menuduh Qatar mendukung terorisme. Pemerintah di Doha membantah tuduhan
tersebut.
"Mereka tidak menyukai independensi kami, cara kami
berpikir, visi kami untuk kawasan ini," kata Sheikh Tamim. "Kami ingin
kebebasan berbicara untuk orang-orang di wilayah ini dan mereka tidak
senang dengan itu, dan oleh karena itu mereka berpikir bahwa ini adalah
ancaman bagi mereka."
Sheikh Tamim menjadi emir pada 2013 pada
usia 33 tahun, setelah ayahnya, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani,
mengalihkan kekuasaan kepadanya.
Sheikh Hamad telah mengambil
alih kekuasaan pada 1995, sementara ayahnya sedang dalam perjalanan ke
luar negeri. Dia selamat dari usaha kudeta tahun 1996 dan pada
tahun-tahun berikutnya Qatar mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat,
dibantu oleh cadangan gas alamnya yang sangat besar.
CB, DOHA -- Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad
Al-Thani memperingatkan mereka tidak menerima intervensi terkait
kedaulatan Qatar.
"Kedaulatan kami adalah garis merah. Kami tidak
terima ada seseorang yang mencampuri kedaulatan kami," kata Al Thani,
seperti dilansir Middle East Monitor, Senin (30/10).
Berbicara dalam wawancara program '60 Minutes' di saluran Amerika CBS Channel, dia mengatakan jaringan televisi Aljazirah tidak akan ditutup. "Kami tidak akan menutup Aljazirah," ujarnya.
Sedangkan
mengenai hubungan Qatar-Iran, Al Thani menjelaskan Iran adalah
tetangganya. "Kami memiliki banyak perbedaan dan kebijakan luar negeri
dengan Iran. Ketika negara-negara itu, saudara kami memblokir semuanya,
satu-satunya cara menyediakan makanan dan obat bagi rakyat adalah
melalui Iran," katanya.
Menurutnya, alasan sebenarnya blokade itu
adalah karena negara-negara tersebut tidak senang dengan kemerdekaan
Qatar, kebebasan berbicara di kawasan dan anggapan bahwa Qatar adalah
ancaman.
Untuk menyelesaikan krisis tersebut, Al Thani mengatakan dia bersedia duduk bersama dengan negara yang memblokade Qatar.
"Kami
ingin mengakhiri (krisis) ini. Saya selalu mengatakannya. Jika mereka
berjalan satu meter ke arah kami, saya bersedia berjalan 10 ribu mil ke
arah mereka," katanya.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan
Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar awal
Juni lalu karena dituduh mendukung terorisme. Qatar membantahnya.
Paul Manafort (kanan) saat menjadi ketua tim
kampanye Donald Trump untuk Pilpres 2016. (AFP PHOTO / GETTY IMAGES
NORTH AMERICA / Drew Angerer)
Jakarta, CB -- Mantan petinggi tim
kampanye Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS)
2016, Paul Manafort menyerahkan diri ke biro investigasi federal (FBI)
di Washington.
Seperti dilansir dari Reuters, Manafort tiba di
kantor FBI di Washington pada Senin (30/10) pagi waktu setempat atau
malam WIB. Dia lalu diperiksa FBI sebelum dipindahkan beberapa saat
kemudian. Selain Manafort, anggota tim kampanye Trump yang lain, Rick
Gates pun menyerahkan diri ke otoritas. Gates diperiksa ditempat
terpisah oleh FBI, dan lalu dipindahkan bersama Manafort ke pengadilan
distrik federal di Washington beberapa saat kemudian.
Penyelidikan yang menjurus kepada Manafort diketahui pada Juli lalu
ketika FBI menggeledah rumah miliknya di Virginia. Selain itu pun, pada
saat sama dilakukan penyelidikan tranksaksi finansial, serta pekerjaan
lama Manafort di sebuah partai politik Ukraina yang pro-Rusia.
Dalam hal ini, Manafort disebutkan dikenai 12 dakwaan yang di
antaranya meliputi konspirasi dan pencucian uang dan gagal melaporkan
kepemilikan rekening bank di luar negeri. Dakwaan yang sama juga
diarahkan Gates yang tak lain mitra bisnis serta wakil Manafort di tim
kampanye Trump dalam pilpres 2016. Dakwaan yang diajukan untuk Manafort
dan Gates menyatakan kedua orang tersebut berkonspirasi merugikan
Amerika Serikat selama atau sekitar dan antara 2006 hingga 2017.
Manafort, 68, memimpin tim kampanye Trump pada Juni hingga Agustus
2016 sebelum mengundurkan diri berdasarkan laporan yang menyatakan
dirinya menerima pembayaran ilegal dari partai Ukraina yang pro-Rusia.
Trump
yang kini telah menjabat presiden Amerika Serikat (AS) segera
menanggapi dakwaan dan tindakan Manafort menyerahkan diri ke penegak
hukum. Trump melontarkan tanggapannya tersebut lewat akun Twitter.
‘Sorry,
namun [kecurangan] ini terjadi bertahun-tahun lalu, sebelum Paul
Manafort menjadi bagian dari kampanye Trump,’ demikian kicauan sang
presiden lewat akun Twitter pribadinya.
Akibat dakwaan
terhadap Manafort, mantan manajer kampanye Trump itu terancam hukuman
maksimal 20 tahun penjara. Pimpinan Senat dari partai Demokrat, Chuck
Schumer, mendesak pemerintahan Trump tak melakukan apapun untuk
mengintervensi proses penegakan hukum tersebut.
Dua orang dekat Donald Trump didakwa kolusi dengan Rusia
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (REUTERS/Joshua Roberts)
Washington (CB) - Para penyidik dugaan intervensi Rusia
dalam Pemilu Amerika Serikat 2016 resmi mengajukan dakwaan kepada bekas
manajer kampanye Predisen Donald Trump, Paul Manafort, dan orang dekat
Trump lainnya, Rick Gates, dengan pasal pencucian uang, Senin waktu
setempat atau Selasa WIB.
Mantan penasihat Trump ketiga yang
didakwa adalah George Papadopoulos mengaku bersalah awal Oktober silam
karena telah berbohong kepada FBI.
Ini adalah perkembangan
menghebohkan dari investigasi selama lima bulan pimpinan Pengacara
Khusus Departemen Kehakiman AS Robert Mueller mengenai keterlibatan
Rusia dalam mengarahkan orientasi Pemilu AS yang tujuannya memenangan
Trump dan kolusinya dengan orang-orang dekat Donald Trump.
Manafort (68) yang sudah lama menjadi kader Republik, dan Gates, telah diseret ke pengadilan federal di Washington.
Kedua
orang menyatakan tidak bersalah dalam dakwaan berisi 12 tuduhan
kriminal mulai dari pencucian orang sampai menjadi agen-agen tak resmi
pemerintah Ukraina yang pro-Rusia.
Hakim telah memerintahkan
mereka dikenai tahanan rumah. Manafort dikenai jaminan 10 juta dolar,
sedangkan Gates 5 juta dolar. Mereka akan muncul lagi di pengadilan
Kamis pekan ini.
Tentara Bangladesh memeriksa seorang pengungsi
muslim Rohingya yang menggendong anaknya yang sakit, sebelum
mengizinkannya masuk menuju kamp pengungsian di Palong Khali,
Bangladesh, Selasa (17/10).
CB, WASHINGTON -- Ratusan Muslim dari berbagai
ormas Islam di Amerika Serikat (AS) menggelar demonstrasi di depan
Gedung Putih, Ahad (29/10). Mereka memprotes kekerasan terhadap Rohingya
di Myanmar dan meminta AS mengambil tindakan guna mengakhirinya.
Aksi
ini diikuti oleh beberapa organisasi Muslim, antara lain Council on
American-Islamic Relations (CAIR), Islamic Society of North America
(ISNA), Muslim American Society (MAS), dan lainnya. Mereka membawa
spanduk yang mengecam pemerintahan Myanmar, beberapa di antaranya
bertuliskan "Hentikan genosida di Rakhine sekarang" dan "Selamatkan
saudara-saudara kita di Myanmar".
Dalam aksinya, massa dari
berbagai ormas Islam tersebut mendesak pemerintahan Donald Trump untuk
bertindak lebih efektif dalam merespons kekerasan di Rakhine serta
menggunakan pengaruhnya terhadap pemerintah Myanmar. "Jika ini bukan
genosida, saya tidak tahu disebut apa ini," ujar Oussama Jammal,
Sekretaris Jenderal Dewan Organisasi Muslim AS (USCMO), dalam aksi
tersebut, dikutip laman Anadolu Agency.
Presiden Pusat
All Dulles Area Muslim Society (ADAMS) Seyid Mukher mengatakan, bahwa
Muslim AS harus memberi kesan kepada pemerintah AS untuk bertindak
melawan kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine. "Genosida ini terjadi di
negara bagian Rakhine kemarin. Kekerasan terjadi hari ini, tapi
seharusnya tidak terjadi besok," ucapnya.
Kendati demonstrasi ini
cukup riuh oleh massa, namun aksi berakhir tanpa ada gesekan. Massa
dari berbagai ormas Islam itu bubar setelah menyampaikan dan
menyuarakannya tentang kekerasan terhadap Rohingya.
Departemen
Luar Negeri AS, pada Ahad, mengatakan, bahwa delegasi AS yang dipimpin
oleh Asisten Sekretaris Menteri Luar Negeri Simon Henshaw akan menggelar
pertemuan di Myanmar dan Bangladesh. Pertemuan tersebut bertujuan untuk
membahas kekerasan yang masih berlangsung di Rakhine serta akses
bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di zona perbatasan
Bangladesh.
"Delegasi akan bertemu dengan berbagai pemangku
kepentingan guna membahas tanggapan AS dan internasional terhadap krisis
yang sedang berlangsung dan untuk mengeksplorasi solusi jangka
panjang," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.
Pertemuan
antara delegas AS dengan pejabat dari Bangladesh dan Myanmar akan
digelar kembali pada 4 November mendatang. Lebih dari 600 ribu etnis
Rohingya telah meninggalkan Rakhine, Myanmar, menuju Bangladesh.
Kini
ratusan ribu pengungsi Rohingya hidup di kamp dan tenda-tenda pengungsi
di zona perbatasan Bangladesh. Mereka hanya mengandalkan bantuan
kemanusiaan dari dunia internasional untuk bertahan hidup.
Ilustrasi pengungsi di Kamp Kutupalong. (Reuters/Rafiqur Rahman)
Jakarta, CB -- Seribu hunian untuk
pengungsi Rohingya hasil sumbangan masyarakat Indonesia akan mulai
dibangun di Cox's Bazar, Bangladesh, mulai November mendatang.
Pembangunan
hunian hasil sumbangan yang disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT)
itu akan dilaksanakan pada pekan pertama November di Blok EE, Kamp
Ukhiya, Kutupalong, Cox's Bazar.
“Izin Alhamdulillah sudah kami
dapatkan beberapa hari lalu. Saat ini, hanya tinggal menunggu eksekusi
pembangunannya. Total 1000 shelter nanti akan menempati area sekitar 15
hektar,” tutur Direktur Respons Kemanusiaan Global ACT, Bambang Triyono.
Menurut Bambang, hunian sementara ini akan dibangun dengan bambu
sehingga lebih kuat ketimbang tempat penampungan sekarang yang hanya
beratapkan terpal dan beralaskan tanah.
Bambang memaparkan, 1.000 shelter atau hunian sementara yang dibuat akan
terdiri dari beberapa set. Setiap set terdiri dari 12 pintu. Secara
keseluruhan, akan ada 84 set unit hunian sementara.
“Pembangunannya
akan dilakukan bertahap. Sekitar 12 atau 24 unit dalam satu atau dua
set akan kita bangun dengan memindahkan terlebih dahulu 25 keluarga dari
25 tenda. Setelah shelter jadi, mereka baru akan dipindahkan kembali ke
shelter yang baru,” ujar Bambang.
Jika pola pembangunan sesuai
dengan jadwal, 1.000 unit hunian baru bagi pengungsi Rohingya itu
diperkirakan bakal rampung dalam dua bulan ke depan.
Tak hanya membangun hunian sementara, tim ACT juga akan menyediakan
fasilitas umum penunjang hidup lainnya, seperti madrasah atau masjid.
“Nanti
di antara 1000 shelter itu akan dibangun pula 8 masjid, kemudian 8
sekolah dengan masing-masing 6 ruangan kelas. Lalu, untuk sanitasi akan
ada sekitar 336 toilet tersebar di tiap sudut shelter,” kata Bambang,
sebagaimana dilansir dalam pernyataan resmi ACT.
Segala
fasilitas bantuan ini akan berdiri di Kamp Pengungsian Kutupalong, kamp
yang menampung pengungsi Rohingya paling banyak di Cox's Bazar. Merujuk
pada data per 26 Oktober, ada lebih dari 425.500 pengungsi berjejalan
di kamp ini.
Isu
pengungsi Rohingya ini kembali menjadi sorotan setelah bentrokan antara
militer dan kelompok bersenjata Myanmar pecah pada 25 Agustus lalu.
Bentrokan
itu dipicu oleh serangan kelompok bersenjata Pasukan Penyelamat
Rohingya Arakan (ARSA) ke sejumlah pos polisi dan satu pangkalan militer
di Rakhine, Myanmar.
Militer pun menggencarkan operasi untuk
membersihkan tanah Rakhine dari ARSA. Namun ternyata, militer tak hanya
menggempur ARSA, tapi juga sipil Rohingya hingga merenggut setidaknya
1.000 nyawa dan membuat lebih dari 500 ribu orang kabur ke Bangladesh.
Jakarta, CB -- Kapal perang I Gusti
Ngurah Rai-332 (KRI GNR-332) resmi diserahterimakan dari perusahaan
kapal Belanda, Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS), kepada TNI AL,
di Surabaya, Senin (30/10). Kapal ini jadi jenis yang kedua yang didapat
Indonesia.
"Keberadaan kapal ini dapat menunjang terwujudnya
Angkatan Laut Indonesia yang berkelas dunia serta terwujudnya Indonesia
menjadi poros maritim dunia," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu,
dalam keterangan tertulis yang diterima CNNINdonesia.com, Selasa
(31/10).
Peresmian KRI GNR-332 dilakukan oleh Ryamizard bersama
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut
(KSAL) Laksamana Ade Supandi, di Dermaga Dock Semarang PT PAL Surabaya.
KRI GNR-332 merupakan kapal hasil kerja sama dengan sistem alih
teknologi antara PT PAL dengan DSNS. Kapal pertama sudah
diserahterimakan pada awal tahun 2017 dari perusahaan yang sama. Kedua
kapal ini merupakan bagian dari proyek SIGMA (Ship Integrated
Geometrical Modularity Approach).
Ryamizard melanjutkan, masuknya
KRI GNR-332 di jajaran TNI AL sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra)
dan Minimum Essential Force (MEF) TNI. Karenanya ia berharap, kapal
tersebut mengerek kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugasnya menjaga
keamanan di wilayah laut Indonesia, melaksanakan tugas diplomasi TNI AL,
serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut Indonesia.
"Saya
yakin hadirnya kapal ini akan memperkuat jajaran TNI AL dan mampu
menegakkan keutuhan NKRI dan hukum di laut sesuai hukum nasional dan
internasional," katanya.
Dari keterangan tertulis Dinas
Penerangan TNI AL, KRI GNR-332 ini termasuk dalam jenis kapal Perusak
Kawal Rudal (PKR). Ia memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter,
draft (badan kapal yang masuk ke dalam air) termasuk sonar 5,73 meter,
bobot 3.216 ton, dengan kecepatan hingga 28 knot dan menampung 120 kru
kapal.
KRI GNR-332 disebut mampu melakukan perang di empat matra
sekaligus. Yakni, perang permukaan sesama kapal perang, perang bawah air
melawan kapal selam, perang udara pesawat tempur, dan perang
elektronika. Selain itu, kapal ini juga mampu membajak sistem
persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh.
Beberapa persenjataan yang dimiliki KRI ini diantaranya adalah
meriam utama OTO Melara 76/62 mm super rapid gun, rudal SSM Exocet MM40
Block 3 yang jarak jangkauannya mencapai 180-200 km.
Tak hanya
itu, KRI GNR-332 juga memiliki rudal SAM Anti Serangan Udara Mica yang
dirancang bisa dioperasikan dalam waktu singkat, di segala cuaca, serta
memiliki jarak jangkauan 20-25 km, dan dilengkapi dengan Terma SKWS
Decoy Launching System.
KRI GNR-332 juga dilengkapi dengan
torpedo AKS A-244S, yang merupakan torpedo jenis ringan berpandu yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengincar sasaran di perairan laut
dangkal. Di samping itu, kapal ini juga dilengkapi dengan Meriam Close
In Weapon System (CIWS) Millenium Gun 35mm yang berfungsi menangkis
serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat.
KRI ini juga
memiliki desain siluman atau stealth. Teknologi yang melengkapinya
antara lain infra red signature, low noise signature yang menjadikan
kapal sulit terdeteksi oleh radar kapal lain, serta memiliki ketahanan
berlayar mencapai 20 hari.
Selain peresmian KRI GNR-332, dilakukan pula pengangkatan Kolonel Laut (P) Endra Hartono menjadi Komandan KRI GNR-332.
Ryamizard mengimbau kepada seluruh awak KRI GNR-332 untuk merawat
dan mengoperasikan kapal dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
"Saya berharap Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan
seluruh prajurit harus bangga terpilih menjadi pengawak KRI ini. Saya
instruksikan kalian untuk merawat kapal ini dengan sebaik-baiknya
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat," tutupnya.
JAKARTA
- Konsorsium dalam negeri akan memproduksi alat detektor sinyal nuklir
atau Radiology Delta Monitoring System (RDMS). Rencananya konsorsium
tersebut akan mulai memproduksi RDMS tahun depan.
"Ada
konsorsium yang akan membuat RDMS untuk mengurangi impor. Jadi (alat
ini) akan diproduksi di dalam negeri," ujar Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir (Bapeten) Jazi Eko Istianto, saat tampil sebagai pembicara pada
Penganugerahan Bapeten Safety and Security Award 2017 di Jakarta, akhir
pekan lalu.
Jazi mengungkapkan, konsorsium tersebut terdiri atas
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), PT LEN Industri, dan Universitas
Gadjah Mada (UGM). Saat ini, kata Jazi, konsorsium tersebut sedang
melakukan uji coba pembuatan RDMS.
Selama ini, pengadaan RDMS
masih bergantung impor dari Eropa. Apabila uji coba tersebut berhasil,
kata Jazi, impor RDMS akan dihentikan. "Kalau berhasil, akan kita
produksi massal. Saat ini prototipenya sudah selesai, tapi belum tahu
apakah bisa langsung diproduksi atau enggak," ungkap Jazi.
Jazi
mengatakan, saat ini Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional
(Bappenas) akan mengkaji anggaran untuk proteksi nuklir sehingga saat
ini pengadaan impor tidak terlalu membebani Bapeten. "Bappenas
memasukkan program kita soal peningkatan infrastruktur keamanan nuklir
masuk di anggaran," kata Jazi.
Pada kesempatan yang sama, Deputi
Bidang Perizinan dan Inspeksi Bapeten Khoirul Huda mengatakan, Indonesia
membutuhkan 126 sinyal proteksi nuklir. Saat ini RDMS baru terpasang
enam pemancar di Indonesia. "Sekarang ini baru ada enam di Pulau Jawa,"
katanya.
Khoirul menyebutkan, RDMS yang dipasang kebanyakan
produk impor dari Eropa. Bapeten mengusahakan pengadaan alat setiap
tahun tergantung dari anggaran yang ada. "Impor dari Eropa kebanyakan
RDMS. Kita usahakan setiap tahun," ungkap Khoirul.
Khoirul
mengatakan tentang perlunya partisipasi masyarakat untuk ikut melakukan
pengawasan terhadap penggunaan atau pemanfaatan energi nuklir. "Dalam
hal penyelenggaraan perizinan, kami sudah menerapkan perizinan secara
online sehingga lebih mudah bagi pengguna, lebih transparan, akuntabel,
dan tentunya prosesnya lebih cepat," tutur Khoirul.
JAKARTA
- Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menilai ancaman keamanan
Indonesia terhadap masuknya potensi radiasi nuklir sangat besar. Apalagi
sampai saat ini dari 172 pelabuhan pintu masuk di Indonesia, hanya ada
enam radiation portal monitor (RPM) yang dimiliki negara ini.
Enam
RPM itu ada di Pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara), Soekarno Hatta
(Makassar), Belawan (Medan), Tanjung Priok (Jakarta), Batu Ampar
(Batam), dan Tanjung Emas (Semarang).
Menurut Kepala Bapeten Jazi
Eko Istiyanto, kebutuhan memiliki RPM sangat mendesak. Di tengah
ancaman terorisme yang menguat, maka Indonesia membutuhkan peningkatan
keamanan terhadap potensi penggunaan nuklir untuk terorisme.
“Ancaman
nuklir itu nyata,” kata Jazi dalam Konferensi Informasi Pengawasan
(Korinwas) keamanan nuklir nasional di Jakarta, kemarin.
Salah
satu contoh nyata ancaman radiasi nuklir adalah kejadian bom di Bandung
baru-baru ini. Dalam kasus itu, menurut Jazi, pelaku memanfaatkan kaos
lampu petromax yang mengandung zat radioaktif thorium.
"Sebenarnya kadarnya kecil, namun ini menjadi kewaspadaan juga. Karena mereka pasti belajar," katanya.
Oleh
karena itulah, menurut Jazi, dengan demikian infrastruktur keamanan
nuklir nasional perlu dibangun, antara lain dengan peraturan
perundang-undangan dan koordinasi dan kerja sama antar institusi
pemerintah terkait.
Selain itu juga perlu kerja sama regional
maupun internasional, peralatan dan fasilitas, sumber daya manusia untuk
upaya pencegahan, serta deteksi dan penanggulangan.
Jazi
menambahkan, untuk meningkatkan keamanan dari potensi bahaya radiasi
nuklir, Presiden Joko Widodo juga sudah meminta agar ada pemasangan RPM
di seluruh pintu masuk ke NKRI.
Selain peningkatan infrastruktur
keamanan, Indonesia juga membutuhkan program peningkatan kemampuan dan
kompetensi SDM dibidang keamanan nuklir, serta pertukaran data dan
informasi dalam bidang keamanan nuklir.
Deputi Perizinan dan
Inspeksi Bapeten Khoirul Huda menambahkan, dalam kasus bom petromax di
Bandung, pemerintah sudah melakukan pembatasan produksi kaos lampu
petromax.
"Kebutuhan petromax juga makin kecil," katanya.
Dia
juga menyebutkan, perlu ada kajian yang lebih dalam apakah dalam kasus
tersebut, pelaku memang sengaja membuat bom dengan memanfaatkan potensi
radiasi atau ketidaksengajaan.
Untuk menekan potensi penyalahgunaan materi radioaktif, menurut Khoirul,
memang pemerintah perlu segera memasang RPM di seluruh pintu masuk
NKRI.
Bahkan ke depan, pemasangan RPM juga perlu dilakukan di
pintu keluar. Sebab, banyak negara yang sudah mewajibkan barang yang di
impor melewati RPM terlebih dahulu sebelum masuk ke negaranya.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte,
memerintahkan panglima militer negaranya merekrut dan memimpin 10
batalion baru demi memberangus militan ISIS yang dikhawatirkan masih
tersisa di Marawi. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CB -- Presiden Filipina, Rodrigo
Duterte, memerintahkan panglima militer negaranya, Rey Leonardo
Guerrero, untuk merekrut dan memimpin 10 batalion baru demi memberangus
militan ISIS yang dikhawatirkan masih tersisa di Marawi.
"Kami
diinstruksikan untuk mengatur puluhan batalion tambahan. Kami
benar-benar berniat menekan dan mempertahankan usaha mengalahkan semua
[militan] dan menyelesaikan resolusi konflik bersenjata di negara ini,"
ucap Guerrero, Minggu (29/10).
Langkah ini dilakukan menyusul
peringatan Duterte kepada angkatan bersenjatanya untuk tetap waspada
ancaman teror meski militer telah menaklukkan ISIS setelah bertarung
selama lima bulan di Marawi.
Duterte pun sudah mendeklarasikan Marawi bebas dari cengkraman ISIS pada
17 Oktober lalu, tak lama setelah militer membunuh Isnilon Hapilon,
pemimpin Abu Sayyaf yang disebut-sebut sebagai "emir" ISIS di Asia
Tenggara.
Omarkhayam Maute, salah satu pemimpin kelompok pemberontak Maute
yang berbaiat kepada ISIS, juga dilaporkan tewas dalam operasi itu.
Konflik lima bulan yang sudah menewaskan 1.100 orang, termasuk 165
anggota angkatan bersenjata, pun dinyatakan usai.
Selain ISIS,
Guerrero juga diinstruksikan presiden untuk memberantas sejumlah
kelompok pemberontak lain, seperti Tentara Rakyat Baru yang memiliki
sekitar 4.000 personel.
Pemerintah juga telah bernegosiasi dengan Front Pembebasan Islam Moro
(MILF) dan meminta kelompok separatis tersebut membantu militer
memberangus kelompok pemberontak kecil lainnya yang berbaiat kepada ISIS
di negara itu.
MILF sendiri sebelumnya juga melakukan perlawanan
terhadap pemerintah. Namun, mereka akhirnya melaksanakan perundingan
damai dengan pemerintah.
Perundingan itu sempat terhenti karena
Filipina berkonsentrasi memberantas sejumlah serangan teror. Kini,
Guerrero memastikan bahwa perundingan damai itu akan tetap berlanjut.
"Kami
juga telah memiliki jadwal serta target yang jelas dan saya berniat
memenuhi itu. Militer memiliki program jangka panjang dan itu semua akan
berjalan tanpa bergantung siapa pemimpinnya," ujar Guerrero,
sebagaimana dikutip Reuters.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mendesak
Amerika Serikat berhenti mengancam pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim
Jong-un, untuk menghindari perang nuklir. (Reuters/Erik De Castro)
Jakarta, CB -- Presiden Filipina, Rodrigo
Duterte, mendesak Amerika Serikat berhenti mengancam pemimpin tertinggi
Korea Utara, Kim Jong-un, untuk menghindari perang nuklir.
"Kalian
seharusnya meredam, menghentikan ancaman, akan sama saja untuk Amerika.
Pastikan saja kepada dia (Kim Jong-un) bahwa tak ada yang mengincar
dia," ujar Duterte, Senin (30/10).
Duterte mengatakan, cara
terbaik untuk meredam ambisi rudal dan nuklir Korut adalah dengan
perundingan. Ia pun meminta AS, Jepang, China, dan Korea Selatan untuk
duduk bersama Korut.
"Katakan kepada dia (Kim Jong-un) bahwa tak ada yang mengancam dia,
bahwa tidak akan ada perang," ucap Duterte, sebagaimana dikutip Bloomberg.
Selama ini, Korut memang mengatakan bahwa mereka akan tetap
mengembangkan program rudal dan nuklirnya selama masih ada ancaman dari
AS yang terus menggelar latihan militer bersama Korsel di perbatasan
dengan negaranya.
Sejak awal tahun ini, Korut pun terus
memamerkan kapabilitas persenjataannya melalui sejumlah uji coba rudal
yang dua di antaranya melintasi wilayah Jepang. Korut bahkan dilaporkan
menguji coba bom hidrogen, menambah khawatir dunia.
Menurut
Duterte, isu rudal dan nuklir ini pun akan menjadi pokok bahasan dalam
pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pada hari ini.
Selain
isu Korut, Duterte juga akan membahas kerja sama kedua negara. Ia juga
dilaporkan bakal meminta bantuan Jepang dalam upaya pembangunan kembali
Marawi pasca perang melawan ISIS selama lima bulan belakangan di kota
itu.
Pertemuan ini diperkirakan akan berjalan lancar mengingat
kedekatan kedua pemimpin negara yang sudah terlihat sejak Januari lalu,
ketika Abe bertandang ke rumah Duterte, sementara dunia mengecam
kampanye perang narkoba kontroversial sang presiden Filipina.
Duterte: Harus Ada Orang yang Berbicara pada Kim Jong-un
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
CB, TOKYO -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte
mengatakan seseorang harus berbicara kepada Pemimpin Korea Utara Kim
Jong-un. Menurutnya, seseorang itu perlu untuk meyakinkan Kim tidak ada
orang yang ingin menyingkirkannya atau menghancurkan Korut.
Duterte
menyampaikan hal itu, Ahad (29/10), satu hari sebelum mengunjungi
Jepang. Selain menandatangani perjanjian bantuan lima tahun sebesar 8,8
miliar dolar AS, Duterte juga berharap bisa berdiskusi tentang ancama
nuklir Korut dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden AS
Donald Trump bulan depan di Manila.
Duterte mengatakan AS, Jepang
dan Korea Selatan perlu meyakinkan Kim tidak ada yang mengancamnya dan
meminta Kim berhenti mengancam dengan serangan nuklir.
"Kalian
harus ingat dialah pemimpin rakyatnya. Seharusnya ada yang bilang,
'Temanku, mari kita bicarakan hal ini', nyatanya tidak ada yang
berbicara dengannya," kata Duterte di Davao.
Di Tokyo, Duterte
berbicara dengan pejabat negara, bertemu dengan pengusaha Jepang dan
beraudiensi dengan kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. Dia memuji
Jepang sebagai teman sejati Filipina.
WASHINGTON
- Militer Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa pesawat pembom
siluman berkemampuan nuklir B-2 telah diterbangkan ke wilayah Pasifik
akhir pekan lalu. Pesawat berbahaya ini dikirim menjelang lawatan
Presiden Donald Trump ke Asia dan di saat krisis Korea Utara (Korut)
memanas.
“Sebuah B-2 Spirit dari Pangkalan Angkatan Udara
Whiteman melakukan misi jarak jauh ke wilayah tanggung jawab Komando
Pasifik akhir pekan ini (kemarin),” kata Komando Strategis AS (US
STRATCOM) dalam sebuah pernyataan.
Komando Strategis juga
mengungkap sekilas tujuan dari misi penerbangan B-2. ”Misi jarak jauh
membiasakan awak pesawat dengan basis udara dan operasi dalam perintah
pertempuran di kondisi geografis yang berbeda, yang memungkinkan mereka
mempertahankan tingkat kesiapan dan kemampuan yang tinggi,” lanjut
pernyataan US STRATCOM, yang dikutip dari akun Facebook-nya, Senin (30/10/2017).
“Misi
ini memvalidasi kemampuan serangan global kami selalu siap dan
merupakan komitmen demonstrasi nyata terhadap sekutu kami serta untuk
meningkatkan keamanan regional.”
Meski demikian, Komando Pusat AS menolak merinci jalur penerbangan pesawat pembom B-2, termasuk lokasi pendaratannya.
Berkantor
pusat di Hawaii, Komando Pasifik AS (USPACOM) bertanggung jawab atas
wilayah Indo-Asia-Pasifik, wilayah yang mencakup lebih dari 100 juta mil
persegi. USPACOM adalah komando terbesar pasukan AS dengan sekitar
375.000 personel militer dan sipil serta 1.100 pesawat terbang.
USPACOM
juga bertanggung jawab mengarahkan operasi Armada Pasifik AS yang
menggabungkan sekitar 200 kapal yang terbagi antara lima armada tempur
kapal induk yang membawa 130.000 pelaut militer dan sipil.
Presiden
Trump sendiri dijadwalkan memulai lawatannya ke Jepang pada tanggal 5
November 2017. Sebelum perjalanan Trump, Menteri Pertahanan AS James
Mattis telah lebih dulu lawatan ke Korea Selatan untuk membahas krisis
nuklir Korut. Kunjungan Mattis juga sebelumnya diawali dengan
penerbangan pesawat pembom B-2.
PYONGYANG
- Korea Utara (Korut) telah melakukan evakuasi massal langka dan
latihan kegagalan pasokan listrik di seluruh negeri dalam persiapan
perang. Latihan itu dilakukan muncul akhir pekan ini.
Beberapa
sumber mengatakan bahwa latihan tersebut telah terjadi di kota-kota
sekunder dan tersier, terutama di sepanjang pantai timur, namun tidak di
ibu kota, Pyongyang.
Kabar ini datang di tengah eskalasi
ketegangan antara negara itu dengan Amerika Serikat (AS) setelah
serangkaian uji coba nuklir dan rudal, termasuk rudal balistik antar
benua (ICBM) yang mampu menyerang daratan Amerika.
Para ahli
terbelah mengenai apakah latihan Korut yang tidak biasa itu adalah tanda
bahwa rezim tersebut merasa lebih terancam daripada sebelumnya, atau
ingin menciptakan persepsi bahwa mereka menjaga warganya.
"Saya
belum pernah mendengar tentang jenis latihan ini sebelumnya di Korea
Utara, tapi saya tidak terkejut," Chun In-bum, seorang letnan jenderal
bintang tiga Korea Selatan (Korsel) yang baru saja pensiun.
"Mereka harus menyadari betapa serius situasinya," sambungnya seperti disitir Telegraph dari NK News, Minggu (29/10/2017).
Tapi
Christopher Green, kandidat PhD di University of Leiden, Jerman,
berpendapat bahwa tidak jelas apakah masalah keamanan mendorong hal ini
atau keinginan untuk menggambarkan citra pemerintah yang memiliki
kepentingan atas keamanan.
Eks warga Korut telah mengungkapkan
tentang latihan Serangan udara sering dilakukan selama masa ketegangan
tapi tidak dalam beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 1994, selama
konfrontasi dengan Washington mengenai ambisi nuklir Pyongyang, latihan
serangan udara dilaporkan setiap hari terjadi.
Pada tahun 2013,
ketika hubungan dengan Korsel tegang, Korut juga mengembangkan rasa
krisis dengan meminta kendaraan Pyongyang untuk menutupi atap mereka
dengan jaring kamuflase.
Beberapa analis berpendapat bahwa
pernyataan berapi-api dari Presiden AS Donald Trump mungkin telah
menciptakan ketakutan yang sebenarnya.
Di Majelis Umum PBB pada bulan September, Trump mengancam untuk
"benar-benar menghancurkan" Korut jika diprovokasi. Militer AS juga
telah menggenjot penempatan militer di dekat semenanjung Korea.
Sebelumnya,
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis yang tengah melakukan kunjungan ke
Korsel mengatakan bahwa ancaman rudal nuklir Korut telah meningkat.
"Korea
Utara telah mempercepat ancaman yang ditimbulkannya kepada
negara-negara tetangganya dan dunia melalui program rudal dan senjata
ilegal dan tidak perlu," katanya, menambahkan bahwa kolaborasi militer
dan diplomat AS-Korsel telah mengambil "urgensi baru."
Mattis
memperingatkan bahwa AS tidak akan pernah menerima nuklir utara dan
respons militer AS akan luar biasa terhadap diktator Kim Jong-un.
Presiden
Taiwan, Tsai Ing-wen, melambaikan tangannya saat ia menaiki kapal selam
kelas Hai Lung (SS-794) dalam kunjungannya ke pangkalan Angkatan Laut
Taiwan, di Kaohsiung, Taiwan, Selasa (21/3/2017). (REUTERS/Tyrone Siu)
... senang melihat janji-janji Amerika Serikat pada perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik...
Taipei, Taiwan (CB) - Taiwan memahami kebutuhan
pengeluaran lebih banyak untuk pertahanannya dan akan terus meningkatkan
anggaran militernya, kata Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, dalam
kunjungannya ke Hawaii, yang memicu kemarahan Beijing.
Tsai mengunjungi Hawaii pada akhir pekan lalu dalam perjalanannya ke
tiga sekutu diplomatik Taiwan di Pasifik, meskipun China, yang
menganggap Taiwan provinsi membangkang, meminta Amerika Serikat
menghentikan perjalanan Tsai itu.
Perjalanan itu dilakukan kurang dari dua minggu sebelum Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berkunjung ke Beijing.
China meningkatkan tekanan terhadap Taiwan sejak Tsai berkuasa pada
tahun lalu, mencurigai dia ingin mendorong kemerdekaan resmi dengan
melakukan lebih banyak pelatihan militer di sekitar pulau itu, dan
perlahan melepas sekutu diplomatiknya, yang sedikit dan masih tersisa.
Tsai menjelaskan hubungan Taiwan-Amerika Serikat sebagai bentuk
keramahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam komentar yang
dikeluarkan oleh Kantor Presiden Taiwan, Senin.
"Kami senang melihat janji-janji Amerika Serikat pada perdamaian dan
stabilitas di kawasan Asia Pasifik, dan dari pertemuan dengan Amerika
Serikat, kami memahami pentingnya meningkatkan investasi di bidang
pertahanan," katanya mengutip pernyataan itu.
Taiwan telah meningkatkan pengeluaran untuk bidang pertahanan tahun
ini dan akan terus melakukannya, ujar Tsai saat bertemu dengan dua
anggota wadah pemikir Amerika Serikat.
Amerika Serikat dan Taiwan belum memiliki hubungan diplomatik formal
sejak Washington menjalin hubungan dengan Beijing pada 1979, namun
Amerika Serikat terikat oleh undang-undang untuk memberi Taiwan sarana
untuk mempertahankan negaranya.
Taiwan dipersenjatai dengan baik dengan sebagian besar senjata
buatan AS, namun telah mendorong penjualan peralatan yang lebih canggih,
seperti jet tempur, untuk menangani ancaman yang berkembang dari China
dan angkatan bersenjatanya yang termodernisasi dengan cepat.
China tidak pernah membantah penggunaan kekuatan agar membawa Taiwan
di bawah kendalinya. China sering menyebut Taiwan sebagai isu paling
sensitif dan penting antara China dan Amerika Serikat, serta telah
kecewa dengan langkah AS untuk memperluas pertukaran militer dengan
Taiwan dan melanjutkan penjualan senjata AS ke pulau tersebut.
Kunjungan Tsai di Hawaii termasuk dalam lawatan peringatan Pearl
Harbor, perjamuan dengan masyarakat Taiwan di luar negeri, dan pidato
bersama dengan Duta Besar James F. Moriarty, kepala perwakilan
diplomatik AS di Taiwan, yang juga dikenal sebagai Lembaga Amerika di
Taiwan.