Kala sudah banyak inisiatif internasional soal
kelautan, Indonesia kembali membentuk AIS Forum. Inggris dan Singapura
berharap AIS Forum dapat lebih konkret. (Dok. Kemenko Maritim)
Manado, CB -- Kala sudah begitu banyak
inisiatif internasional yang mengangkat isu kelautan, pemerintah
Indonesia menggagas satu lagi forum maritim untuk negara-negara
kepulauan, Archipelagic and Island (AIS) Forum.
Sebagai
anggota, Inggris dan Singapura pun berharap forum gagasan RI dan
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) ini dapat membahas
isu yang lebih konkret dan dapat dipraktikkan.
"Sudah banyak
inisiatif internasional kelautan, cara agar forum ini membawa perubahan
adalah dengan fokus pada hal konkret, praktis, sehingga dapat menambah
nilai dari forum yang sudah ada," ujar Manajer Kebijakan Maritim
Internasional Kemlu Inggris, Adrian Jones, kepada CNNIndonesia.com setelah menghadiri pertemuan tingkat menteri AIS Forum di Manado, Kamis (11/1).
Senada dengan Jones, pemimpin delegasi dari Singapura, Suresh Sukumar,
mengatakan bahwa negaranya berharap forum ini lebih menekankan hal-hal
praktis di tengah keberadaan inisiatif kelautan internasional lainnya.
"Sudah
banyak inisiatif internasional mengenai kelautan selama ini, kami
berharap forum ini dapat lebih berfokus ke aksi," ujar Sukumar saat
memberikan pernyataan penutup dalam pertemuan tingkat menteri AIS Forum.
Dalam
pertemuan tersebut, para anggota AIS Forum menyepakati Deklarasi Manado
yang pada intinya berisi komitmen negara terkait untuk memperkuat kerja
sama di 4 bidang, salah satunya tata kelola maritim.
Jones mengatakan bahwa segala kajian dalam forum ini mungkin dapat
membentuk formula tata kelola maritim yang baik bagi berbagai pihak.
Namun, Inggris sendiri memiliki patokan regulasi dari ikatan
Commonwealth.
"Inggris juga anggota Commonwealth. Secara
internasional, kami harus mempertimbangkan praktik mana yang lebih baik,
tapi bukan berarti kami tidak mau berbagi," tuturnya.
Jones
kemudian menyoroti tiga poin lainnya dari isi Deklarasi Manado, yaitu
mitigasi perubahan iklim dan manajemen bencana, tantangan dan peluang
ekonomi, dan sampah plastik di laut.
"Semuanya juga sangat
penting bagi Inggris yang memiliki teritori pulau yang tersebar hingga
ke Karibia. Ke depannya, kita harus bisa mengidentifikasi area spesifik
yang bisa ditambahkan nilanya oleh AIS Forum," ucap Jones.
Kebanyakan
delegasi yang hadir dalam forum ini datang langsung dari Bali setelah
mengikuti rangkaian acara konferensi kelautan internasional lainnya, Our
Ocean Conference (OOC).
Kebanyakan
delegasi yang hadir dalam forum ini datang langsung dari Bali setelah
mengikuti rangkaian acara konferensi kelautan internasional lainnya, Our
Ocean Conference (OOC). (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)
|
Ketika ditanya perbedaan AIS Forum dengan inisiatif kelautan
internasional lainnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut
Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa semua terletak pada fokus anggota.
"Kita lebih fokus pada
archipelagic.
Di sini lebih fokus negara-negara kepulauan yang selama ini suara
mereka itu kurang disuarakan. Dengan sekarang ini, mereka punya platform
untuk menyuarakan suara mereka," kata Luhut kepada
CNNIndonesia.com.
Luhut
kemudian menyinggung salah satu dampak pemanasan global, yaitu kenaikan
permukaan air. Dengan fenomena ini, sejumlah negara kepulauan di
Pasifik terancam tenggelam.
"Itu kan harus ada tanggung jawab
global juga. Mau diapain itu penduduknya?" kata Luhut saat ditemui di
Grand Kawanua Convention Center.
Tak jauh dari lokasi tersebut, berdiri gedung sekretariat Coral Triangle
Initiative (CTI), yaitu inisiatif Indonesia, Malaysia, Papua Nugini,
Filipina, Solomon Islands, dan Timor Leste untuk upaya konservasi
terumbu karang.
Kini, bangunan itu terbengkalai. Ketika ditanya
mengenai pencegahan agar AIS Forum tidak bernasib serupa, Luhut malah
membuka kemungkinan CTI bisa dimasukkan ke dalam pembahasan forum negara
kepulauan.
"CTI. Itu juga kita mau
hidupin lagi.
Sekarang kan kurang bagus. Ini mungkin bisa dibawa ke sekretariat ini
(AIS Forum) kan. Mau kita perbaiki, bisa kita masukkan juga dalam
masalah (AIS Forum) ini," katanya.
"Kasihan kan itu terbengkalai padahal begitu bagus. Masalahnya kan karena tidak dirawat bersama saja."
Credit
cnnindonesia.com