Mumi yang diyakini Reza Shah (kiri) and jenazah Reza Shah (kanan) (TASNIM)
Teheran - Mumi yang ditemukan di dekat ibu kota Iran, Teheran, "sangat mungkin" adalah ayah dari raja terakhir Iran, kata keluarganya.
Mumi itu ditemukan Senin lalu saat dilakukan pembangunan di tempat suci Shahr-e Ray, di sebelah selatan Teheran.
Makamnya,
yang juga berada di Shahr-e Ray, dihancurkan setelah revolusi Islam
Iran tahun 1979 namun jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Cucunya,
Reza Pahlavi -yang merupakan tokoh oposisi Iran yang tinggal di Amerika
Serikat- mengatakan jenazah itu 'amat mungkin' merupakan Reza Shah.
Lewat
pesan Twitter, Reza mendesak pihak berwenang Iran untuk mengizinkan
para ahli medis yang dipercaya oleh keluarga untuk mendapat akses ke
jenazah itu dan memberi pemakaman yang sepatutnya di Iran.
"Kalaupun
bukan sebagai bapak dari Iran modern atau sebagai Raja, namun sebagai
seorang serdadu dan pengabdi negara serta rakyatnya, Reza Shah harus
mendapat makam yang dikenal di sebuah lokasi yang diketahui oleh seluruh
rakyat Iran."
Reza Shah adalah pendiri dinasti Pahlavi yang memerintah Iran selama 50 tahun lebih mulai tahun 1925. (Getty Images)
Reza Pahlavi juga membantah laporan-laporan yang menyebutkan keluarga Pahlavi sudah memindahkan jenazah Reza Shah.
Kepala Komite Warisan Budatya Teheran mengatakan kepada kantor berita semi-pemerintah
ISNA, Senin (24/04), bahwa 'kemungkinan' bahwa jenazah itu merupakan mantan pemimpin walau beberapa media di Iran mempertanyakan.
Tidak jelas di mana sekarang jenazah tersebut.
Siapakah Reza Shah?
Sebagai
pemimpin militer yang melancarkan kudeta tahun 1921, Reza Shah adalah
pendiri dinasti Pahlavi yang memerintah Iran selama 50 tahun lebih mulai
tahun 1925.
Walau dipuja oleh banyak pihak karena pengaruhnya
atas modernisasi Iran, Reza Shah juga dikecam karena menyerang agama dan
dugaan melanggar hak asasi manusia.
Dia meninggal dunia di Afrika
Selatan tahun 1944, tiga tahun setelah dipaksa untuk menyerahkan takhta
kepada putranya oleh pasukan Inggris dan Rusia.
Awalnya dia dimakamkan dan dibalsem di Mesir namun beberapa tahun kemudian jenazahnya dipindahkan ke Iran.
Akan
tetapi mausoleum tempat Reza Shah itu dimakamkan dirusak setelah
revolusi Islam Iran tahun 1979, yang juga menggulingkan putranya penerus
kekuasaan, Mohammad Reza Shah.
Credit
detikNews / Bbc-world /
Mumi Diduga Mendiang Shah Iran, Reza Pahlavi Ditemukan di Teheran
Reza Shah Pahlavi saat penobatannya.
TEHERAN – Jasad mendiang Pemimpin Iran Reza Shah
Pahlavi yang dimumifikasi telah ditemukan dalam sebuah penggalian di
sebuah kuil Syiah di selatan Iran.
Pahlavi berkuasa di Iran selama Perang Dunia II sebelum
digantikan oleh putranya, Shah Iran terakhir, Mohammad Reza Pahlavi pada
1941. Reza Shah Pahlavi meninggal dunia pada 1944 dan dimakamkan di
sebuah mausoleum yang kemudian dihancurkan oleh Pemerintah Revolusi
Iran. Jasad Reza Shah Pahlavi tidak pernah ditemukan di dalam
puing-puing mausoleum dan hilang selama beberapa dekade.
Kepala Komite Pariwisata dan Peninggalan Budaya Dewan Kota
Teheran , Hassan Khalilabadi mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa
ada kemungkinan jasad yang ditemukan di Kuil Syiah Abdul Azim adalah
jasad Reza Pahlavi. Pihak berwenang mengatakan, mereka akan melakukan
tes DNA untuk mengonfirmasi bahwa jasad tersebut memang jasad Pahlavi.
Keturunan Shah Iran, cucu Reza Pahlavi mengatakan bahwa dia mengikuti
dengan seksama laporan mengenai penemuan tersebut. Dia juga
mengingatkan Pemerintah Iran untuk transparan dalam menangani jasad
tersebut.
Namun, juru bicara dari Kuil Shah Abdol Azim mengatakan bahwa jasad yang ditemukan bukanlah jasad Pahlavi.
"Semua rumor di media sosial yang mengklaim tubuh mumi ini milik
Reza Shah salah dan tidak memiliki kebenaran apa pun," ujarnya
sebagaimana dilansir
RT, Rabu (25/4/2018).
Pahlavi mengambil alih kekuasaan Iran pada 1920 sebelum dipaksa
melepaskan tahta untuk putranya pada 1941. Pahlavi yang lebih muda
kemudian mengonsolidasikan kekuasaannya dalam kudeta yang didukung
Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri
Mohammad Mosaddegh yang terpilih secara demokratis pada 1953.
Para anggota dinasti Pahlavi telah menjadi tokoh kultus di Iran
setelah sejumlah protes anti-rezim digelar dalam beberapa tahun
terakhir. Pada 2017, para demonstran dilaporkan mendengar slogan-slogan
berteriak mendukung "Reza Shah" selama protes yang meluas untuk
menentang para pemimpin ulama Iran.
Credit
okezone.com