Theresa May menjadi pemimpin baru
Inggris. Karier politik May yang gemilang diharapkan bisa membawa
Inggris melalui huru-hara Brexit. (Reuters/Dylan Martinez)
Jakarta, CB
--
Theresa May menjadi pemimpin baru Inggris setelah
David Cameron mundur dari posisi perdana menteri. Karier politik May
yang gemilang diharapkan bisa membawa Inggris melalui huru-hara Brexit.
May
merupakan perdana menteri wanita kedua Inggris setelah Margaret
Thatcher. Di usia 59 tahun, May menjadi perdana menteri tertua yang
memulai memimpin di Downing Street sejak James Callaghan tahun 1976 dan
pemimpin Inggris pertama sejak Ted Heath yang tidak memiliki anak.
Istri dari Philip May ini memulai karier politiknya di tengah masa
kepemimpinan Thatcher, Sejauh jauh hari, May dengan sifatnya yang keras
telah diprediksi akan menjadi pemimpin wanita kedua Inggris. Bahkan,
Adam Boulton dari Sky News menyebut sosok May mengingatkannya pada
Thatcher.
Awal kiprah politik May dimulai dari dewan lokal kota
London di medio 1980-an, namun baru pada tahun 1997 dia masuk menjadi
anggota parlemen. Sejak saat itu kariernya
moncer.
Dia
pernah menjadi asisten menteri pendidikan, tenaga kerja dan pensiun.
Sejak tahun 2010 di pemerintahan Cameron, May menjabat sebagai menteri
dalam negeri Inggris. Dia merupakan satu dari hanya empat wanita
pemangku jabatan tinggi di pemerintahan Inggris.
Di awal
kedatangannya di parlemen sebagai bagian dari Partai Konservatif, May
dikenal bukan karena prestasinya, melainkan karena pilihan busananya.
Sepatu May dengan motif kulit kucing menjadi sorotan media.
Namun
ketegasannya dalam memimpin menghilangkan citra "anak kucing" yang
disematkan media akibat busananya. May mengaku sebagai konservatif
sejati dalam urusan ekonomi dan hukum serta ketertiban negara.
Namun
dia juga menentang kesewenangan polisi dalam menghentikan dan
menggeledah warga. May keras menentang ekstremisme dan mendorong
asimilasi pendatang, khususnya warga Muslim, ke kebudayaan Inggris.
Pada
tahun 2010, May sebagai menteri dalam negeri Inggris membatalkan visa
Dr Zakir Naik beberapa jam sebelum penceramah asal India itu terbang ke
London. May menyebut Naik kerap menyampaikan ujaran kebencian dan
mendukung terorisme dalam ceramah perbandingan agamanya. Naik membantah
tuduhan tersebut dan menggugat May.
Theresa May dan suaminya, Philip. (Reuters/Neil Hall)
|
Tahun 2013, May mendeportasi Abu Qatada, ulama yang dianggap radikal
dari Inggris ke Yordania setelah melalui proses panjang selama 10
tahun.
May juga mencekal Pamela Geller dan Robert Spencer, dua
bloger anti-Islam pendiri kelompok Stop Islamization of America masuk
Inggris. Alasannya, kedatangan mereka berdua akan menciptakan situasi
yang tidak kondusif di Inggris.
Pada Mei lalu, May memicu
kontroversi saat mengatakan bahwa hukum Syariah Islam akan menguntungkan
Inggris. Dia lalu mengadakan penyelidikan independen untuk mencari tahu
apakah pengadilan Islam melakukan diskriminasi terhadap wanita atau
tidak.
Secara pribadi, May ingin agar Inggris keluar dari
Konvensi HAM Eropa. Dia juga mendukung pernikahan sesama jenis, aborsi,
dan menentang perburuan rubah.
May juga keras dalam menerapkan
beijakan imigrasi selama menjabat mendagri. Dia menentang imigrasi yang
bebas. Dalam kepemimpinannya, imigran non-Uni Eropa harus memiliki
pendapatan minimal setara Rp500 juta jika ingin tinggal di Inggris
selama 10 tahun. Menurut dia, derasnya arus imigran kian menggerus
nilai-nilai Inggris yang mereka anut.
Karena kepemimpinannya yang
bertangan besi, seorang kolumnis politik kenamaan Amerika Cal Thomas
menyebut May adalah "reinkarnasi" dari Thatcher. Dalam tulisannya di Washington Post, Thomas menyebut May memiliki kedekatan ideologi dengan Thatcher, Si Wanita Besi.
Kehidupan pribadi
May,
lahir tahun 1956 di Eastbourne, adalah putri dari seorang pendeta.
Ayahnya, Hubert Brasier, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil.
Sementara ibunya, Zaidee, meninggal dunia akibat penyakit multiple
sclerosis.
Penggemar ABBA ini menikah dengan Philip May pada
tahun 1980. Dia dikenalkan dengan Philip oleh Benazir Bhutto, mantan
perdana menteri Pakistan yang terbunuh tahun 2007, dalam sebuah pesta
dansa di Oxford.
Pasangan May tinggal di Sonning-on-Thames, dalam
permukiman warga yang juga tinggali oleh pengacara dan aktivis, Amal
Clooney, pesulap Uri Geller dan gitaris Led Zeppelin, Jimmy Page.
Hobinya adalah memasak, May memiliki 100 buku resep di rumahnya. Selain itu dia juga gemar olah raga jalan kaki.
Posisi dalam Brexit
May
menentang Brexit, atau upaya Inggris keluar dari Uni Eropa dalam
referendum bulan lalu. Namun sebagai pemimpin baru Inggris, May menolak
mengulangi kembali referendum tersebut, dengan alasan menghargai
keputusan rakyat.
"Brexit ya Brexit. Kampanye telah
diperjuangkan, voting dilakukan, pesertanya banyak dan publik telah
memutuskan. Tidak boleh ada upaya untuk terus berada di UE, bergabung
kembali melalui pintu belakang atau referendum kedua," kata May.
Pemerintah Inggris sebelumnya juga menolak petisi yang ditandatangani jutaan orang untuk mengulang kembali referendum.
May kini memiliki tugas besar membawa Inggris dalam proses keluar dari UE dan berjalan sendiri tanpa Eropa.
Credit
CNN Indonesia