Rabu, 01 Juli 2015

Orang Terkaya Dunia Kehilangan Rp934 Triliun Akibat Yunani

Bill Gates kehilangan $1,4 miliar atau hampir Rp19 triliun sehari.

Orang Terkaya Dunia Kehilangan Rp934 Triliun Akibat Yunani
Ilulstrasi dolar (Reuters Photo)
CB - Sedikitnya $70 miliar atau sekitar Rp934 triliun hilang dari pundi-pundi 400 orang terkaya dunia, akibat gejolak pasar ekuitas di seluruh dunia, dibayangi kekhawatiran krisis Yunani.

Dikutip dari Sydney Morning Herald, Rabu, 1 Juli 2015, kerugian kolektif para miliuner mencapai lebih dari 1,5 persen. Di Amerika Serikat (AS) indeks S&P 500 jatuh 2,1 persen dan Nasdaq jatuh 2,4 persen.

Di Eropa indeks Euro Stoxx anjlok 4,2 persen dan indeks Shenzhen Stock Exchange Composite kehilangan lebih dari 6 persen. Kerugian terbesar dialami orang kaya asal Spanyol Amancio Ortega.

Ortega memiliki 59 persen saham Inditex, peritel pakaian terbesar dunia dan induk jaringan Zara, yang membuatnya menjadi orang terkaya Eropa dan individu terkaya kedua dunia.

Pria dengan total harta sebesar $69,2 miliar atau Rp923 triliun itu, mengalami kerugian sebesar $2,2 miliar sehari atau 3,2 persen, pada Senin, 29 Juni lalu. Krisis juga berdampak pada orang terkaya pertama dan ketiga dunia.

Bill Gates yang merupakan manusia terkaya di bumi, kehilangan $1,4 miliar atau 1,7 persen. Sementara investor AS Warren Buffet, orang kaya ketiga dunia dengan $67,1 miliar kehilangan $1,6 miliar.

Total kemakmuran 400 orang terkaya dunia mencapai $4,2 triliun atau lebih dari Rp56.000 triliun.


Credit  VIVA.co.id

Israel Pagari Perbatasan dengan Yordania, Apa Maksudnya?

Israel Pagari Perbatasan dengan Yordania, Apa Maksudnya?
Sejumlah warga Palestina membuat antrian dipinggiran tembok pembatas dengan Israel saat akan melakukan pemeriksaan dokumen ketika menuju masjid Al-Aqsa di Yerusalem, 26 Juni 2015. AP/Majdi Mohammed
 
 CB, Jakarta:Kabinet Keamanan Israel  menyetujui pembangunan pagar baru sepanjang perbatasan dengan Yordania. Bila selesai,  pagar itu akan membatasi Israel dari dunia luar.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menyelesaikan benteng perbatasan nasional dengan membangun penghalang di bagian yang tersisa dari perbatasan. Sepanjang 30 kilometer sebelah utara dari pagar itu ada pelabuhan kota Eilat  tepatnya di  bagian Selatan Laut Merah. Pembatas  itu diharapkan bisa mencegah masuknya migran dari Afrika dan para jihad penyusup yang bersenjata api. Mereka dianggap berusaha masuk Israel melalui Yordania.

Ada pula kisah lain yang ada sehubungan pembangunan bandara baru Israel di Timna. Bandara itu berada sekitar 19 kilometer dari Eilat dan direncanakan akan selesai pada 2016. Lapangan terbang ini diprediksi akan mejadi bandara alternatif bila Bandara Tel Aviv Ben-Guiron diserang.



Instalasi strategi ini diharapkan bisa mengamankan Israel dari serangan serangan negara tetangga. "Hal ini sangat penting, ini bagian dari keamanan negara kami," kata Netanyahu.

Israel sebelumnya sudah memagari negaranya dari dua daerah yang menjadi kantung Palestina, bagian Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sebuah jaring kawat sudah membelah Tepi Barat. Ada pula sebuah dinding yang sudah memotong Jalur Gaza untuk memblokade penuh Wilayah Palestina.

Kawasan Bandara Tel Aviv telah mengamankan perbatasannya dari Mesir sejak 2013. Mereka membangun pagar kawat berduri setinggi 5 meter dari Jalur Gaza hingga Eilat.

Bagian Utara Israel yang berbatasan dengan Libanon dan Suriah serta dataran tinggi Golan juga telah diamankan dengan pagar berteknoogi tinggi. Batasan antara Israel dan Yordania dilakukan sepanjang 240 kilometer. Ada pula batasan sepanjang 95 kilometer di kawasan Lembah Yordania di dalam Tepi Barat yang diduduki Israel.

Sebuah perjanjian perdamaian antara Israel dan Yordania telah ditandatangani pada 1994. Nanti, saat benteng perbatasan dengan Jordania selesai, negara Israel resmi akan dikelilingi oleh pagar dan kawat berduri.


Credit  TEMPO.CO



Dianggap Radikal, Prancis Usir 40 Mubaligh

Dianggap Radikal, Prancis Usir 40 Mubaligh
Seorang pria membawa kertas bertuliskan "Saya Charlie" saat mengikuti aksi solidaritas bagi korban penembakan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di lapangan Republique, Paris, Prancis, 7 Januari 2015. 12 orang tewas dalam penyerangan kantor majalah yang dikenal kerap mencerca Islam dan agama lainnya. REUTERS/Youssef Boudlal
 
 CB, Paris - Pejabat keamanan top di Prancis mengungkapkan kepada media bahwa pemerintah telah mengusir 12 mubaligh radikal sejak awal tahun 2015. Dengan demikian, ujar pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya, jumlah total ulama yang diusir mencapai 40 orang sejak 2012.

Menteri Dalam Negeri Bernard Cazenueve mengatakan kepada Europe 1 bahwa Prancis tidak akan toleransi terhadap mubaligh yang berlaku kasar.

Keterangan tersebut disampaikan tiga hari setelah Yassin Salhi dituding memenggal kepala bosnya dan mencoba meledakkan pabrik gas milik Amerika Serikat. "Kami bersumpah akan menekan masjid dan mubaligh yang menyebarkan kebencian," ucap  Cazenueve kepada media, Senin, 29 Juni 2015.


Dia menegaskan, ulama asing yang menebar kebencian akan dideportasi termasuk sejumlah masjid sedang dalam investigasi karena menggelorakan terorisme. Jika hal tersebut ditemukan, kata  Cazenueve, masjid tesebut akan ditutup.



Credit  TEMPO.CO



AS Siagakan Opsi Militer Soal Nuklir Iran

AS Siagakan Opsi Militer Soal Nuklir Iran  
Skuadron Blue Angels, saat berlatih rutin dengan pesawat jet tempur F/A-18 Hornet pada sesi latihan jelang acara Los Angeles County Air Show di lapangan Udara General William J. Fox, Lancaster, California (20/3). REUTERS/David McNew
 
 
CB, Washington - Para diplomat Iran dan enam negara masih berkumpul di sekitar meja konferensi di Wina, Swis hari ini. Para diplomat itu bekerja keras untuk menuntaskan kesepakatan nuklir dengan Iran yang tenggatnya adalah hari ini, 30 Juni 2015.

Namun sejumlah pihak telah menyatakan bahwa pembicaraan tidak akan selesai pada Selasa tengah malam ini. Negosiasi kemungkinan akan berlanjut meski tenggat terlewati, namun banyaknya perbedaan antara dua pihak menimbulkan tanda tanya soal apakah kesepakatan akan bisa tercapai antara Iran dengan AS, Prancis, Inggris, Rusia, Cina, dan Jerman itu.

Meski pejabat Amerika Serikat dan sekutunya menekankan komitmen mereka terhadap proses diplomatik, ada kesadaran tinggi bahwa kegagalan untuk mencapai kesepakatan bisa meningkatkan tekanan untuk aksi militer AS terhadap instalasi nuklir Iran.

Dalam sebuah wawancara pada bulan April 2015 lalu, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan kepada Erin Burnett dari CNN bahwa saat AS memfokuskan pada perundingan, tapip juga disiapkan opsi militer jika negosiasi nuklir itu gagal.

"Kami memiliki kemampuan untuk menutup, memukul mundur kembali dan menghancurkan program nuklir Iran dan saya percaya Iran tahu dan mengerti itu," kata Carter.

Salah satu kemampuan penting dari opsi militer adalah pada bom kuat penembus tanah yang dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator (MOP) - bom raksasa 15-ton yang dapat meledak 200 kaki di bawah tanah dan dirancang khusus untuk menghancurkan target yang terkubur bumi.

MOP adalah senjata pilihan untuk menghadapi situs-situs yang berada di bawah tanah seperti fasilitas nuklir Iran di Fordow dan Natanz, yang menjadi tempat beberapa reaktor nuklir terbesar negara Republik Islam itu. "Dan bom siap digunakan jika diperlukan," kata Carter.

Meski kesepakatan tercapai hari ini, rencana kontingensi militer dapat bertindak sebagai pencegah lebih lanjut. Iran dianggap memiliki sejarah melakukan pekerjaan nuklir secara rahasia, dan banyak pertanyaan dari masyarakat internasional apakah pemerintahannya dapat dipercaya untuk sepenuhnya memutar kembali dimensi militer dari program nuklirnya.

Keberadaan situs di Fordow, yang terkubur di bawah gunung dekat kota Qom, tersembunyi dari masyarakat internasional sampai tahun 2009. Keengganan Iran untuk memberikan inspektur internasional akses ke situs nuklir itu tetap menjadi titik utama dalam pembicaraan, terutama setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bulan lalu mengatakan negaranya tidak akan mengizinkan tim inspeksi ke fasilitas militer mereka.

Opsi militer juga bukannya tak memiliki kerentanan. Militer harus menentukan berapa banyak bom yang akan dijatuhkan untuk menjamin kehancuran setiap situs. Selain itu, Iran juga memiliki pertahanan udara pantai yang signifikan, meski dianggap itu akan secara mudah diacak.

Pada sidang di depan kongres AS pekan lalu, Carter mengatakan kepada anggota parlemen bahwa ia memiliki "tanggung jawab untuk memastikan bahwa opsi militer itu nyata." "Ini bukan bagian dari negosiasi," katanya, "tapi itu peran yang sangat, sangat besar, dan kami menganggapnya sangat serius."

Ketua Gabungan Kepala Staf AS Jenderal Martin Dempsey menambahkan bahwa ia berada dalam konsultasi aktif dengan sekutu regional mereka, termasuk Israel. "Jika ada kesepakatan," kata Dempsey, "Saya punya pekerjaan yang harus dilakukan dengan mereka. Jika tidak ada kesepakatan, saya juga punya pekerjaan yang harus dilakukan dengan mereka." Dia menambahkan, "Kami berkomitmen untuk melakukan pekerjaan itu."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menjadi salah satu pengkritik paling vokal dari negosiasi dengan Iran dan telah bersumpah bahwa Israel akan bertindak sendiri --jika diperlukan-- untuk menghentikan Teheran mendapatkan senjata nuklir.

Tapi, menurut CNN, kemampuan militer Israel lebih terbatas daripada Amerika Serikat soal militer. Jika tanpa keterlibatan AS, mereka harus bergantung pada jet tempur non-siluman F-15, yang itu perlu kembali mengisi bahan bakar dalam perjalanan menuju target mereka di Iran.

Mereka juga tidak memiliki jenis bom yang bisa mencapai kedalaman seperti Massive Ordinance Penetrator, yang itu menyebabkan situs-situs seperti Fordow dan Natanz berada di luar jangkauannya. Israel juga risiko menimbulkan kemarahan masyarakat internasional jika ia bertindak sendirian.

Selain itu, serangan militer dinilai tidak mungkin mengakhiri upaya Iran memiliki nuklir. Presiden Barack Obama dalam wawancara dengan Channel 2 Israel, Mei lalu mengatakan, "Solusi militer tidak akan memperbaikinya, bahkan jika Amerika Serikat juga berpartisipasi ini akan memperlambat sementara program nuklir Iran, tetapi tidak akan menghilangkannya."


 Credit  TEMPO.CO





Ini perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang militer


Ini perawatan dan pemeliharaan pesawat terbang militer
Pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU. Indonesia tercatat sebagai negara pertama di belahan selatan Bumi yang mengoperasikan C-130 Hercules. Pesawat angkut berat C-130A pertama yang diterima Indonesia itu kini ada di Pangkalan Udara TNI AU Sulaeman, Jawa Barat, dan difungsikan sebagai monumen dan sarana latih Korps Pasukan Khas TNI AU. (ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf)
 
Jakarta (CB) - Satu pesawat transport berat C-130B Hercules dari Skuadron Udara 32 TNI AU jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa siang, dengan korban jiwa puluhan orang, baik sipil ataupun militer. Lokasi dia jatuh memang di kawasan padat penduduk Kota Medan, yang hanya berjarak sekitar dua kilometer dari Pangkalan Udara TNI AU Suwondo, Medan. 

Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI AU Agus Supriatna mengatakan, C-130B Hercules itu sempat meminta ijin untuk kembali ke pangkalan (return to base/RTB), hanya dua menit setelah dia sedang dalam tahap airborne menuju ketinggian dan kecepatan jelajah. 

RTB memang dimungkinkan dalam penerbangan, dan ini diatur dan dicantumkan dalam formulir rencana penerbangan (flight plan) dan akan diumumkan kepada komunitas penerbangan resmi berupa notice to airmen

Dalam menerbangkan pesawat terbang, ada dua tahap sangat kritis yang harus disikapi sangat serius sesuai prosedur baku penerbangan, yaitu tahap lepas-landas dan tahap mendarat. 

Supriatna juga menyatakan, perawatan C-130B Hercules keluaran 1964 itu ada dalam kondisi dan mekanisme baku yang baik. 

Alasannya logis sekali, C-130 dalam berbagai tipe dan varian merupakan kuda beban utama angkut berat TNI AU dalam berbagai misinya, karena itu dia harus selalu dalam keadaan laik udara. 

Prosedur baku perawatan pesawat terbang —sebagaimana dinyatakan dalam manual perawatan Angkatan Udara Amerika Serikat yang diadopsi banyak negara— menyatakan, tingkatan perawatan pesawat terbang itu ada dalam empat tahap, yaitu A Check, B Check, C Check, dan D Check. 

Tahap A Check, ditempuh setelah pesawat terbang menempuh 250 jam terbang atau setiap 200-300 lepas landas, yang memerlukan hingga 50 jam kerja pemeliharaan. Tergantung pada tipe, misi, dan varian pesawat terbangnya, hitungan ini mengacu pada jam terbang terakhir saat dia mendapat perawatan terakhir. 

Tahap B Check, ditempuh setiap enam bulan, yang memerlukan 120-150 jam kerja tim teknisi. Bergantung pada tipe dan varian pesawat terbangnya, biasanya sekitar tiga hari diperlukan untuk B Check ini, yang juga dikerjakan berbarengan dengan A Check. 

Tahap C Check, ditempuh setiap 20 hingga 24 bulan atau setiap jam terbang aktual spesifik ditempuh pesawat terbang itu, atau sesuai notifikasi dari pabrikan pesawat terbang. 

C Check jauh lebih detil dan lengkap ketimbang B Check, meliputi semua sistem yang ada dalam pesawat terbang itu. Tahap C Check mengharuskan pesawat terbang itu tidak boleh mengudara untuk sementara wakktu sampai C Check selesai dan diuji kembali oleh personel yang memiliki sertifikasi khusus untuk itu. 

Biasanya —tergantung tipe, varian, dan misi yang selama ini dilakukan pesawat terbang itu (sebagai misal, dalam misi menciptakan hujan buatan, ada hal-hal khusus yang harus dikerjakan secara ekstra karena dia mengangkut dan menyebar garam yang korosif ke awan)— C Check ini memerlukan waktu hingga dua pekan. 

Jam kerja tim teknisi dan inspeksi yang bekerja bisa sampai 6.000 jam dan setelah semuanya selesai, semua sistem harus diuji lagi secara lebih menyeluruh dan detil. 

Tahap D Check, adalah yang paling menyeluruh dan mutlak harus dilakukan pada pesawat terbang, yang biasa dikatakan sebagai perawatan berat. Biasanya, D Check ini dilakukan tiap enam tahun walau bisa juga lebih cepat. 

Secara awam, tahap D Check ini biasa juga disebut sebagai overhaul. 

Mesin-mesin akan diloloskan dan dicopot dari pilon-nya, dipereteli dan diperiksa satu demi satu komponennya. Ada falsafah perawatan pesawat terbang, repair by maintain dan repair by replace, di mana yang terakhir ini bermakna langsung mengganti komponen yang kinerjanya sudah menurun. 

Tahap D Check juga menyangkut sturktur pesawat terbang, di antaranya memakai peralatan sejenis mesin sinar X untuk mengetahui apakah ada kelelahan material (material fatigue) atau malah retak halus yang bisa membahayakan penerbangan. 

Juga kekuatan dan keutuhan baut-baut, selang-selang, sil-sil oli dan sistem hidrolik, dan lain sebagainya. 

Tahap D Check ini sangat kompleks, mirip dengan membongkar habis pesawat terbang dan membangun kembali pesawat terbang itu, sehingga bisa menghabiskan sampai 50.000 jam kerja tim teknisi dan inspeksi, atau sekitar dua bulan atau malah lebih. 

Tahap D Check ini sangat mahal namun harus dilakukan agar pesawat terbang itu tetap mempertahankan sertifikasi laik udaranya dari badan yang berwenang. 

Banyak sekali yang harus diinspeksi, diuji, dan diperiksa secara sangat detil sesuai spesifikasi dan persyaratan pabrikan. 

Misalnya lagi sistem navigasi dan komunikasi yang harus dikalibrasi, bahkan komponennya harus diperiksa satu demi satu. Apakah komponen IC-nya masih bekerja secara baik, layar LCD-nya memancarkan cahaya sesuai persyaratan, dan lain sebagainya. 

Untuk TNI AU, instansi yang berwenang mengeluarkan sertifikasi ini bukan cuma sistem tunggal, di antaranya Dinas Keselamatan Penerbangan, yang dikepalai seorang marsekap pertama (perwira tinggi bintang 1), yang ada di bawah supervisi asisten operasi dan asisten logistik kepala staf TNI AU. 

Masih ada lagi Dinas Material yang ada di bawah supervisi asisten logistik kepala staf TNI AU, dan beberapa yang lain. Mereka saling berkoordinasi dan saling chek silang.

Setelah pesawat terbang itu selesai menempuh overhaul, maka dia dirakit lagi sesuai spesifikasi —misal, tipe, kekuatan, dan kekencangan baut-baut harus sesuai persyaratan— dan diuji terbang. 

Penerbangnya juga harus berkualifikasi pilot uji dengan dibantu tim (load master pada C-130 Hercules, contohnya), yang juga memiliki sertifikasi untuk itu. 


Credit  ANTARAnews




Perundingan Nuklir Iran Diperpanjang Sepekan

Menlu AS John Kerry dan Menlu Iran Mohammed Javad Zarif dalam pembicaraan nuklir di Wina (Foto : Reuters)
Menlu AS John Kerry dan Menlu Iran Mohammed Javad Zarif dalam pembicaraan nuklir di Wina (Foto : Reuters)
WINA  (CB) – Iran dan negara-negara P5+1 (Amerika Serikat (AS), China, Rusia, Inggris, Prancis, dan Jerman) memutuskan untuk memperpanjang perundingan nuklir yang sedang berlangsung sampai 7 Juli mendatang. Hal itu dilakukan setelah batas waktu pembicaraan yang jatuh pada 30 Juni 2015 tidak dapat dipenuhi.
Perwakilan dari kedua belah pihak percaya bahwa kesepakatan mengenai program nuklir Iran dapat dicapai. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif tampaknya optimis dengan kemungkinan suksesnya perundingan itu.
Presiden Iran Hassan Rouhani menanggapi perpanjangan waktu perundingan tersebut dengan peringatan kepada P5+1 bahwa Iran akan melanjutkan program nuklirnya jika pihak Barat melanggar kesepakatan yang mungkin akan tercapai.
“Jika kami mencapai kesepakatan, kedua pihak harus berkomitmen untuk itu. Jika salah satu pihak melanggar perjanjian, kami akan kembali ke cara lama, dengan lebih kuat dari yang dapat mereka bayangkan,” kata Rouhani, sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (1/7/2015).
Rouhani mendukung negosiasi yang tengah berjalan. Sejak terpilih dua tahun lalu, dia telah berjanji akan membawa Iran keluar dari isolasi dunia internasional. Meski begitu, Rouhani tidak memiliki kekuasaan sebesar pemimpin Iran Ayatollah Ali Khameini.
Perundingan nuklir ini dilakukan dengan kerangka kerja yang telah disusun dalam kesepakatan yang telah dicapai Iran dan P5+1 pada 2 April 2015 lalu di Lausanne, Swiss.


Credit   Okezone



Malaysia Jelaskan Insiden Helikopter Langgar Perbatasan


Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir. (Foto: Hendra/Okezone)
Jubir Kemlu Arrmanatha Nasir. (Foto: Hendra/Okezone)
JAKARTA  (CB) – Kementerian Luar Negeri RI telah memanggil Wakil Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Roseli Abdul, guna meminta keterangan terkait pelanggaran batas wilayah yang dilakukan helikopter sipil Malaysia. Diketahui, itu merupakan kesalahan dari pilot Sabah Aerospace.
Wakil Dubes Malaysia yang datang sekira pukul 10.00 WIB langsung menemui Direktur Astimpas (Asia Timur Pasifik) Edy Yusuf dan Direktur Polkamwil Oktavino untuk menjelaskan insiden tersebut.
"Intinya kita menyampaikan kekhawatiran atas kejadian kemarin dan mereka menyatakan secara resmi bahwa mereka belum diberi tahu kenapa hal itu bisa terjadi," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir kepada wartawan melalui sambungan telefon, Selasa (30/6/2015).
Arrmanatha mengatakan, perusahaan penerbangan Sabah Aerospace yang merupakan pemilik heli tersebut telah meminta maaf ke Pemerintah Indonesia melalui TNI AU di KJRI Kota Kinabalu.
“Mereka juga menjelaskan bahwa kejadian tersebut sebenarnya merupakan sebuah kesalahan dari pilot dalam melihat helipad untuk mendarat,” sambungnya.


Credit  Okezone



China Marah pada Filipina soal Laut China Selatan


China Marah pada Filipina soal Laut China Selatan (Foto: Reuters)
China Marah pada Filipina soal Laut China Selatan (Foto: Reuters)
BEIJING  (CB) - China menuding Filipina menyebarkan informasi yang salah dan menciptakan ilusi yang memposisikan Filipina sebagai korban dalam konflik laut China Selatan. Tuduhan Pemerintah China tersebut menyusul film dokumenter sejumlah tiga bagian yang mempertahankan posisi Filipina dalam konflik Laut China Selatan.
Bagian pertama seri dokumenter berjudul Karapatan sa Dagat yang berarti hak-hak maritim, diluncurkan pada Hari Kemerdekaan Filipina pada 12 Juni. Pemerintah Filipina mengatakan, film dokumenter tersebut bertujuan untuk menginformasikan masyarakatnya dan mencari dukungan masyarakat atas kebijakan dan program pemerintah.
"Pihak Filipina mencoba menyesatkan dan menipu, mencari simpati dengan berbuat curang dan menciptakan ilusi sebagai korban," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying dalam pernyataan yang dilansir situs resmi kementerian, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa (30/6/2015).
Aksi saling tuding antara China dan Filipina soal sengketa Laut China Selatan semakin memanas selama beberapa bulan terakhir. Pekan lalu, Kementerian Pertahanan China menuduh Filipina mencari dukungan dari negara-negara lain untuk memperpanas tensi di kawasan tersebut setelah Jepang bergabung dalam latihan militer dengan Filipina.



Credit Okezone

Tanpa Perang, Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat

Tanpa Perang, Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat (Foto: Sputnik)
Tanpa Perang, Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat (Foto: Sputnik)
WASHINGTON  (CB) - Pengamat politik asal Belgia dan direktur pusat penelitian geopolitikal Euro Rus, Kris Roman mengatakan, Amerika Serikat (AS) berulang kali mengkritik Eropa soal kontribusi kecil pada anggaran NATO. AS mengatakan, Uni Eropa (UE) menghemat anggaran pengeluaran militer.
"Bagi AS, kebijakan UE tidak bisa diterima sebab seluruh perekonomian di negara tersebut berasal dari kegiatan militer. Untuk menjaga pertumbuhan ekonominya, AS memerlukan perang setiap empat tahun sekali. Jika tidak, perekonomian mereka akan melambat. Hal ini bukan rahasia lagi," ujar Roman, sebagaimana dilansir Sputnik, Selasa (30/6/2015).
"Namun, AS tidak dapat berperang sendiri, dia memerlukan sekutu-sekutu boneka. Namun, anggota NATO, yang kebanyakan sedang mengalami krisis, tidak bisa meningkatkan alokasi anggaran militer. Maka itu, Eropa berada di bawah tekanan AS," pungkasnya.
Roman mengatakan, selama 25 tahun setelah runtuhnya Uni Soviet, NATO tidak pernah lupa mengenai ide menyerang Rusia. Dia percaya bahwa dengan runtuhnya Uni Soviet, NATO seharusnya dibubarkan. Namun menurut dia, entah bagaimana negara-negara anggota NATO semakin berkembang hingga seluas semesta hanya karena moto 'Rusia segera datang' kembali relevan.


Credit  Okezone

Polisi Indonesia Diklaim Gabung ISIS dan Tewas di Suriah


Polisi Indonesia Diklaim Gabung ISIS dan Tewas di Suriah  
Brigadir Syahputra yang dikabarkan bergabung dengan ISIS di Suriah seperti dimuat dalam situs Azzammedia.com. (Dok: Azzammedia.com)
 
 
Jakarta, CB -- Seorang anggota Polri berpangkat brigadir disebutkan telah bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Polisi dari kesatuan Polres Batanghari, Jambi itu bernama Syahputra.

Dalam informasi pada situs Azzammedia dinyatakan, Brigadir Syahputra telah mengganti namanya menjadi Abu Azzyn Al Indunisiy. Ia disebutkan adalah salah satu kesatria mujahid di Syam (Suriah).

Syahputra pergi ke Suriah pada Maret lalu untuk bergabung dengan ISIS. "Ia bertolak dari Indonesia menuju bumi Syam dan mengkhidmatkan dirinya menjadi pelindung kemuliaan Islam dan umatnya, dengan membai’at Amirul Mukminin dan Khalifah Muslimin Abu Bakar al Baghdadiy al Husainiy al Qurasyi -hafidzohullah wa ro’ah- dan menjadi seorang Mujahid Daulah Khilafah," demikian tertulis di Azzamedia.com

Dalam tulisan tersebut juga dilengkapi foto Brigadir Syahputra saat menjadi polisi, lengkap dengan seragam dan menenteng senapan laras panjang. Di sebelah foto tersebut juga dipajang fotonya setelah bergabung dengan ISIS. Dalam foto tersebut ia mengenakan baju loreng coklat dam kain penutup kepala hitam.

Dalam tulisan yang dipublikasikan kemarin itu, Brigadir Syahputra dinyatakan telah tewas. Ia tewas dalam sebuah pertempuran di Tal Tamr wilayah Al Barakah saat melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Berita mangkirnya Brigadir Syahputra dari kedinasan dalam tiga bulan terakhir dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Almansyah.

"Sampai sekarang belum kembali berdinas," kata Almansyah kepada CNN Indonesia, Selasa (30/6).

Polda Jambi menurutnya belum mengetahui keberadaan personelnya tersebut. Padahal Maret lalu, Almansyah sempat menyebutkan Brigadir Syahputra ada di kampung halamannya di Medan karena ada urusan keluarga.

Berita dugaan bertolaknya Syahputra ke Suriah sebenarnya sudah hangat sejak Maret lalu. Namun, konfirmasi mengenai kebenaran isu itu belum jua dipastikan oleh pihak kepolisian. Menurut Almansyah, pihak Polda Jambi maupun Polres Batanghari sudah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mencari sang prajurit.



 Credit  CNN Indonesia



Kemlu RI Belum Konfirmasi Pasti Polisi Indonesia Gabung ISIS

Kemlu RI Belum Konfirmasi Pasti Polisi Indonesia Gabung ISIS 
 Kementerian Luar Negeri RI masih perlu memastikan kembali mengenai kabar seorang WNI berprofesi polisi yang bergabung dengan kelompok ekstremis ISIS.
 
 
Jakarta, CB-- Kementerian Luar Negeri RI mengaku belum menerima konfirmasi pasti terkait kabar seorang warga negara Indonesia atas nama Syahputra yang bergabung dengan kelompok ekstremis Negara Islam, ISIS.

Juru bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir mengatakan institusinya perlu memeriksa dan mencocokkan kembali kebenaran mengenai informasi tersebut bersama dengan stakeholders terkait.

"Kami harus cek dulu," ujar Arrmanatha, atau akrab disapa Tata, kepada CNN Indonesia, Selasa (30/6).

Syahputra dikabarkan meninggalkan Indonesia dan pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS pada Maret lalu.


Sebelumnya, Syahputra berprofesi sebagai anggota polisi berpangkat Brigadir di Kepolisian Resor Batanghari, Jambi.

Ia kemudian mengganti namanya menjadi Abu Azzyn al-Indunisiy dan didaulat sebagai salah satu kesatria mujahid di Suriah.

Informasi tentang Syahputra mencuat ketika situs media ISIS berbahasa Melayu, Azzammedia, memberitakan Syahputra tewas dalam sebuah pertempuran di Tal tamr, wilayah al Barakah.

"Abu Azzayn al Indunisiy gugur syahid di front pertempuran Tal Tamr, wilayah al Barakah, melawan pasukan koalisi Salibis Amerika," bunyi pemberitaan di Azzammedia yang dipublikasikan pada Senin (29/30).

Sementara itu, Kepolisian Daerah Jambi mengaku tidak tahu mengenai keberadaan Syahputra sekarang. Pasalnya, ia mangkir dari kedinasan selama tiga bulan belakangan.

"Sampai sekarang belum kembali berdinas," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Almansyah kepada CNN Indonesia, Selasa (30/6).

Berita dugaan bertolaknya Syahputra ke Suriah sebenarnya sudah hangat sejak Maret lalu. Namun, konfirmasi mengenai kebenaran isu itu belum jua dipastikan oleh pihak kepolisian. Menurut Almansyah, pihak Polda Jambi maupun Polres Batanghari sudah berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mencari sang prajurit.


 Credit  CNN Indonesia



Diklaim Tewas di ISIS, Brigadir Syahputra Masih Anggota Polri


Diklaim Tewas di ISIS, Brigadir Syahputra Masih Anggota Polri  
Brigadir Syahputra yang diklaim azzammedia.net bergabung dengan ISIS. (Dok: Azzammedia.net)
 
 
Jakarta, CB -- Anggota Polres Batanghari Brigadir Syahputra yang dikabarkan bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) masih berstatus anggota kepolisian Indonesia.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Almansyah, sebelum ada keputusan sidang etik dan profesi. anggota polri tersebut belum dinyatakan dipecat.


"Tapi dia sudah tidak terima gaji lagi," kata Almansyah kepada CNN Indonesia, Selasa (30/6).

Brigadir Syahgputra tidak muncul ke Polres Batanghari sejak Maret lalu. Sampai sekarang ia belum juga kembali untuk berdinas. Almansyah sempat menyebut Brigadir Syahputra pulang ke kampungnya di Medan, Sumatera Utara.

Soal keterlibatan Brigadir Syahputra dengan ISIS, Almansyah tak mau banyak berkomentar. Menurutnya, jika memang ada yang sudah menyatakan keterlibatan anggota Polri itu dengan ISIS, tak bisa dipercaya begitu saja.

"Bisa saja fotonya ditempel di situs tersebut," ujarnya.

Dalam situs Azzammedia.net disebutkan Brigadir Syahputra pergi ke Suriah untuk bergabung dengan tentara ISIS pada Maret 2015 lalu. Di sana ia mengganti namanya menjadi Abu Azzayn Al Indunisiy.

"Abu Azzayn al Indunisiy -taqobbalahullah-, nama hijrah dari seorang lelaki asal Medan, Syahputra, mantan Brigadir Kepolisian Indonesia di Polres Batanghari, Jambi," demikian tertulis di situs tersebut.

Turut disertakan pula foto Brigadir Syahputra saat mengenakan seragam polisi dengan menenteng senapan laras panjang. Ditampilkan pula foto Brigadir Syahputra ketika sudah di Suriah dengan mengenakan baju loreng coklat muda dan kain penutup warna hitam.

Brigadir Syahputra disebutkan sudah tewas di Suriah saat bertempur dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Ia tewas di wilayah Tal Tamr, wilayah al Barakah.

 Credit  CNN Indonesia



Hewan Laut Misterius yang Berparuh dan Berbulu Terdampar di Pesisir Rusia


Siberian Times Inilah sisa-sisa bangkai seekor hewan laut misterius yang terdampar di pesisir Pulau Sakhalin, Rusia. Hewan ini memiliki paruh dan bulu, yang membingungkan para pakar biologi kelautan.

MOSKWA, CB - Seekor mahkluk laut misterius yang memiliki mulut seperti paruh burung dan ekor yang berbulu terdampar di pesisir Pulau Sakhalin, wilayah timur jauh Rusia, belum lama ini.

Dengan bangkai makhluk itu yang sudah "tercabik-cabik" dengan tulang belulang yang terlihat jelas, membuat para ilmuwan kebingungan dalam mengidentifikasi hewan yang sosoknya mirip binatang pra-sejarah itu.

Hewan misterius itu mirip seperti lumba-lumba namun ukurannya dua kali lebih besar dari manusia dewasa. Demikian dikabarkan situs berita Siberian Times, Selasa (30/6/2015).

Sejumlah foto yang dipublikasikan situs Siberian Times menunjukkan dengan jelas apa yang terlihat mirip dengan rambut panjang di sisa-sisa tubuh hewan itu. Keberadaan "rambut" inilah yang masih membingungkan para pakar biologi kelautan.

Nikolay Kim, wakil kepala Institut Riset Perikanan dan Kelautan Sakhalin, mengatakan dia meyakini hewan itu adalah seekor "lumba-lumba raksasa".

"Berdasarkan karakteristik kulit, maka hewan ini adalah spesies yang sangat langka. Saya ragu hewan itu hidup di perairan ini. Sepertinya, hewan ini datang mengikuti arus air yang hangat," ujar Kim.

"Kami sering menjumpai spesies hewan kawasan tropis dan subtropis di sini (Pulau Sakhalin). Saya yakin hewan ini sejenis dengan lumba-lumba," lanjut dia.

"Namun, hewan ini memiliki bulu. Ini hal yang tak lazim. Sebab, lumba-luma tak memiliki bulu," tambah Kim.

Foto-foto hewan misterius ini menimbulkan sebuah sensasi di media sosial Rusia. Saat foto ini tersebar di dunia maya, banyak warga yang ikut berspekulasi tentang hewan misterius itu.

"Sepertinya hewan ini adalah seekor monster mutan laut yang memiliki paruh," ujar seorang pengguna internet.

Beberapa orang menduga hewan itu adalah lumba-lumba Sungai Gangga, yang biasa ditemukan di sungai-sungai di India, Pakistan, Nepal dan Banglades.

"Mungkin, musim panas kita terlalu dingin hingga seekor lumba-lumba India harus mengenakan bulu saat berada di perairan kita," ujar seorang pengguna internet lain sambil bercanda.

Dengan punuk kecil berbentuk segitiga bukan sirip belakang, berwarna coklat dan diduga berenang dengan cara menyamping, maka lumba-lumba Gangga berbeda dengan lumba-lumba pada umumnya.

Namun, seperti halnya lumba-lumba lain, spesies dari India itu juga tak memiliki bulu dan hanya berukuran paling besar hanya 2,5 meter. Ukuran ini jauh lebih kecil dibanding hewan yang terdampar di Sakhalin itu.

Di seluruh dunia terdapat sedikitnya 40 spesies lumba-lumba. Spesies terbesar adalah Orca yang bisa tumbuh hingga mencapai panjang lebih dari 9 meter dan lebih dikenal dengan nama paus pembunuh.

Berdasarkan penelitian, saat baru dilahirkan lumba-lumba memang memiliki bulu-bulu pendek di tubuhnya. Namun, bulu-bulu itu hilang tak lama setelah bayi lumba-lumba itu lahir.



Credit   KOMPAS.com




Saab tandatangani kontrak kapal Swedia


Saab tandatangani kontrak kapal Swedia
Ilustrasi (saabgroup.com)
 
Jakarta (CB) - Saab AB telah menandatangani kontrak dengan Badan Material Pertahanan Swedia (Defence Materiel Administration/FMV) untuk membangun dua unit tipe baru kapal selam kelas A26 dan upgrade untuk dua buah kapal selam kelas Gotland.

Pemesanan senilai 8,6 miliar krone Swedia ini berlaku untuk kontrak 2015-2024, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa malam. 
 
Saab AB akan membangun dan memproduksi dua kapal selam baru kelas A26 untuk Angkatan Laut Swedia yang bernilai 7,6 miliar krone Swedia, yang berdasarkan kontrak akan selesai antara 2022 sampai 2024.
 
Saab AB juga akan meningkatkan kinerja kapal selam kelas Gotland Angkatan Laut Swedia, termasuk pemeriksaan dan pembaruan sistem tempurnya, dalam kontrak senilai 2,1 miliar krone Swedia, yang harus diselesaikan pada akhir 2018 dan akhir 2019.
 
Saab AB mendapatkan pesanan untuk pengadaan sub-sistem mengenai kontrak ini pada 2014 dan 2015, dalam kontrak senilai 1,1 miliar krone Swedia.
 
Pemesanan ini, sebagaimana keterangan itu, bagian dari Letter of Intent mengenai peningkatan kapabilitas bawah laut Angkatan Laut Swedia.
 
“Saab akan membuat kapal selam kelas dunia untuk Swedia. Kemampuan kami untuk berkolaborasi dengan  pelanggan kami dan mencukupi kebutuhan pelanggan dengan proses manufakturing dan produk yang canggih adalah salah satu kebolehan kami yang utama,” kata Presiden dan CEO Saab AB, HÃ¥kan Buskhe.

“Saab juga sedang melihat kesempatan untuk ekspor dan menyediakan sistem kapal selam yang komplit dan untuk beberapa negara dan sub-sistem ke pasar global,” kata dia.
         
Tentang kapal selam kelas A26, dia menyatakan, “A26 akan menjadi kapal selam yang unik dan berteknologi tinggi dengan desain modular yang teruji, dapat juga menjadi solusi yang hemat biaya keseluruhan.”

Kapal selam ini akan mempunyai performa ketahanan di bawah laut dan manuveribilitas yang handal di semua daerah perairan. Keamanan salah satu yang terpenting, ketahanan A26 juga dibantu sistem teknologi siluman bawah laut dan rancangan anti getaran. 

“Sangat bangga untuk memimpin proyek ini,” kata Kepala Area Bisnis Saab AB untuk Solusi Keamanan dan Pertahanan, Gunilla Fransson. 

Kapal selam tipe A26 untuk Angkatan Laut Swedia ini mempunyai program kapal selam paling modern di dunia. Kapal selam ini akan bertenaga diesel-elektrik dan dilengkapi sistem Stirling AIP (air-independent propulsion) dari kapal selam kelas Kockums, yang lebih dulu dibuat Saab AB.

Sistem Stirling ini akan membuat tipe A26 berkemampuan untuk mode siluman dan susah untuk dideteksi.
 
Peningkatan kinerja dari dua kapal selam kelas Gotland termasuk perbaikan yang diperlukan untuk kebutuhan operasional masa depan. Pemesanan ini juga termasuk dari pengadaan material, platform modifikasi, sistem pembaruan dan pengujian.

Kapal selam ini akan dirancang dan dibuat di fasilitas Saab AB, di Malmö, Karlskrone, Järfälla, dan Linköping, di Swedia.


Credit   ANTARA News



Ini Sejarah dan Fakta tentang Hercules C-130 TNI AU


Facebook.com/TNI AU KC-130B Hercules TNI-AU yang digunakan untuk misi air-to-air refuelling dengan Su-27/30 Sukhoi


JAKARTA, CB - Indonesia tercatat sebagai negara pertama di luar Amerika Serikat yang mengoperasikan C-130 Hercules.

Latar belakangnya adalah Allan Pope, pilot swasta Amerika Serikat yang bisa ditembak jatuh dan ditangkap seturut PRRI/Permesta pada 1958.

Skuadron Udara 31 Hercules Sang Penjelajah terbitan TNI AU, menuturkan, bermula dari kunjungan Presiden Soekarno kepada koleganya, Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, akhir 1959.

Kennedy berterima kasih atas kesediaan Indonesia melepas Pope, pilot CIA berstatus sipil itu yang memperkuat AUREV-Permesta, yang ditembak jatuh Kapten Udara Penerbang Dewanto, dalam pertempuran udara.

Ini juga satu-satunya dog fight bersenjata dan menang oleh penerbang tempur TNI AU hingga kini.

Kennedy menawarkan "pengganti" Pope kepada Soekarno, dan berdasarkan "keperluan" dari Panglima AU, Laksamana Madya Udara Suryadarma, AURI memerlukan pengganti pesawat transportasi de Havilland Canada DHC-4 Caribou.

Pilihan kemudian C-130B Hercules, dalam kunjungan Soekarno ke pabriknya, Lockheed (belum bergabung dengan Martin).

Akhirnya 10 C-130B bisa diterbangkan secara ferry ke Tanah Air; yang membanggakan, penerbangan-penerbangan itu dilakukan langsung oleh pilot dan awak AURI.

Saat itu, delapan C-130B kargo dan 2 C-130B tanker bisa dibawa ke Pelabuhan Udara Kemayoran, Jakarta.

"Itu menunjukkan bangsa Indonesia disegani dan memiliki posisi tawar yang kuat di mata Amerika Serikat," kata Mersekal Pertama TNI Teguh David, dalam buku itu.

Fakta menyatakan, pendaratan pertama C-130B Hercules ke Tanah Air dilakukan Mayor Udara Penerbang S Tjokroadiredjo, Letnan Muda Udara II A Cargua, Sersan Mayor Udara S Wijono, dan Kapten Udara Navigator The Hing Ho.

Juga Sersan Mayor Udara M Smith, Kapten Udara Penerbang Pribadi, Letnan Muda Udara II Alex Telelepta, Sersan Mayor Udara Ali Nursjamsu, Letnan Muda Udara I Basjir, Letnan Muda Udara I Sukarno, Letnan Muda Udara I Arifin Sarodja, dan Kapten Muda Udara Sasmito Notokusumo.

Fakta selanjutnya, itulah pertama kalinya terjadi penerbangan ferry terjauh untuk semua jenis pesawat terbang, C-130B AURI terbang sejauh 13.000 mil laut melintasi tiga samudera dari pabrikan ke negara operatornya.

Itu juga penerbangan internasional pertama yang 100 persen diawaki personel aktif AURI, dan belum pernah terjadi pada militer lain di dunia saat itu.

Fakta pada penerbangan 18 Maret 1960 itu menjadikan Indonesia operator terbanyak C-130 Hercules di belahan selatan dunia di kemudian hari.

Saat itu, 10 C-130B dimasukkan ke dalam Skuadron Udara Angkut Berat AURI mendampingi Skuadron Udara 2 berintikan C-47 Dakota/Skytrain.

C-130B saat itu menjadi pesawat multiengine perdana di Tanah Air berteknologi turboprop, suatu lompatan teknologi penting dan besar yang ternyata bisa cepat dikuasai putera-putera bangsa.

Hal ini dipuji secara khusus oleh Menteri Keamanan Nasional, Jenderal AH Nasution, dan beberapa petinggi Lockheed.
Dikarenakan jumlahnya cukup banyak, maka pada 19 Februari 1962, didirikanlah Skuadron Udara 31 angkut berat, disusul Skuadron Udara 32 pada 29 Desember 1965. Yang unik, C-130B saat itu kemudian berdampingan dengan Antonov An-12 buatan Uni Soviet di Skuadron Udara 31.

Fakta saat itu, kedua skuadron udara itu (31 dan 32) berpangkalan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Kemudian Skuadon Udara 32 dipindahkan ke Pangkalan Udara Utama 32 Abdulrahman Saleh, Malang, Jawa Timur, pada 1976.

Skuadron Udara 32 sempat dinonaktifkan sejalan penonaktifan Antonov An-12 pada 11 Mei 1965; kemudian diaktifkan lagi pada 11 Juli 1981, yang keseluruhannya berisikan C-130B.

Saat itu, pembagian kekuatan udara di antara kedua skuadron udara adalah enam C-130HS (nomor registrasi A-1317, A-1318, A-1319, A-1320, dan A-1324 plus C-130H/A-1323) untuk Skuadron Udara 31.

Skuadron Udara 32 mendapat dua C-130B (A-1301-A-1313), dua C-130H (A-1315 dan A-1316), dan dua C-130KC (tanker udara, A-1309 dan A-1310).

Sebetulnya, masih ada beberapa varian C-130 Hercules yang dioperasikan TNI AU (kemudian), yaitu satu versi sipil C-130 Hercules, L-100-30, yang lalu dikonversi ke militer (A-1314) dan C-130HS (A-1341) yang didedikasikan pada Skuadron Udara 17 VIP.

A-1314 dan A-1341 dinomori di luar kelaziman, karena jika dijumlah, baik angka 1314 dan 1341 akan menghasilkan angka 9; ini sesuai pemberian langsung dari Menhankam/Panglima ABRI (saat itu), Jenderal TNI M Yusuf.

Fakta menunjukkan, Skuadron Udara 17 VIP merupakan satu-satunya skuadron udara militer di dunia yang mengoperasikan C-130 dan variannya sebagai pesawat terbang VIP kenegaraan resmi.

Skuadron Udara 5 pernah mendapat satu C-130MPH bernomor registrasi A-1322 sebagai pesawat intai maritim yang dijejali sensor elektronika penjejak.

Fakta berikutnya adalah tambahan 12 unit C-130H series yang dibeli pada dasawarsa '80-an, yaitu tiga C-130H (A-1315, A-1316, dan A-1323), satu unit C-130MPH (A-1322), tujuh unit C-130HS (A-1317, A-1318, A-1319, A-1320, A-1321, A-1324, dan A-1341), satu unit L-100-30 (A-1314).

Fakta lain, penambahan pesawat terbang transport berat ini terjadi pada 1995, yaitu dua L-100-30 hibah dari PT Merpati Nusantara Airlines (A-1325 dan A-1326) dan tiga unit L-100-30 dari PT Pelita Air Service  (A-1327, A-1328, dan A-1329).

Sampai saat ini, TNI AU mengoperasikan hingga 28 unit C-130 Hercules dari berbagai varian, terbanyak di belahan selatan dunia.

Jika hibah sembilan unit C-130H Hercules dari Australia telah tiba semuanya, maka akan semakin banyak lagi "koleksi" C-130 Hercules kita, terdaftar hingga 37 unit.





Credit   KOMPAS.com



Total 113 Orang Tewas dalam Tragedi Jatuhnya Hercules TNI


Total 113 Orang Tewas dalam Tragedi Jatuhnya Hercules TNI Petugas gabungan mengangkat kantong jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). (AntaraFoto/ Irsan Mulyadi)
 
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat hercules tipe C-130 milik TNI Angkatan Udara mengalami kecelakaan hingga akhirnya jatuh di sekitar Medan, Sumatera Utara. Berdasarkan keterangan TNI AU, jumlah korban meninggal tercatat 113 penumpang.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Dwi Badarmanto mengatakan jumlah tersebut sesuai dengan manifes penumpang, yakni 101 penumpang dan 12 awak pesawat prajurit TNI Angkatan Udara.

"Jadi 101 itu tidak termasuk dengan awak prajurit. Ditambah mereka totalnya jadi 113," kata Dwi saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa malam (30/6).


Jumlah tersebut, kata Dwi, muncul saat pesawat Hercules melakukan perjalanan ke beberapa landasan udara yang ada di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Kalimantan. Menurutnya, saat menurunkan logistik, beberapa prajurit pun ikut masuk ke pesawat sambil membawa keluarga.

Sebelumnya, pada Senin (29/6), pesawat berangkat dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, menuju Lanud Adisucipto Semarang sekitar pukul 09.00 WIB. Pesawat akhirnya terbang ke Lanud Halim Perdanakusumah. Hari kedua, Selasa (30/6), pesawat berangkat dari Lanud Halim untuk menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, lalu dilanjut ke Lanud Dumai sebelum tiba di Lanud Suwondo dan mengalami kecelakaan saat mau ke Lanud Tanjung Pinang.

Seharusnya, setelah dari Tanjung Pinang, pesawat Hercules tersebut akan mengunjungi Lanud Ranai sebelum mengakhiri perjalanan ke Lanud Supadio di Pontianak. Hari ketiga, Rabu (1/7), pesawat hercules tersebut seharusnya kembali menyusuri jalur yang hari sebelumnya mereka lalui tapi bedanya adalah dilakukan mundur dimulai di Lanud Pontianak dan diakhiri di Lanud Halim. Sedangkan hari terakhir pesawat seharusnya berangkat dari Halim menuju Adisucipto dan menyelesaikan misi dengan tiba di Abdurahman Saleh.

Nahas bagi mereka, pesawat tersebut tak mampu menyelesaikan misinya lantaran jatuh di Medan. "Jadi saat pesawat singgah di lanud itu ada pergantian prajurit atau aplus nama lainnya, saat pergantian tersebut mereka pasti membawa keluarga," kata Dwi.

Hingga kini, sekitar enam jam setelah pesawat tersebut jatuh, sudah lebih dari 50 korban meninggal dunia yang sudah disemayamkan di Rumah Sakit Adam Malik, tapi belum semua korban tersebut teridentifikasi identitasnya. Proses evakuasi pun hingga kini masih dilakukan.
Credit  CNN Indonesia

Kronologi Jatuhnya Hercules di Medan


Kronologi Jatuhnya Hercules di Medan


Credit  CNN Indonesia




TNI AU cari penyebab C-130B Hercules jatuh


TNI AU cari penyebab C-130B Hercules jatuh
Dokumentasi pintu rampa C-130 Herkules dari Skuadron Udara 32 mengeluarkan bagian-bagian NC-212 Cassa Aviocar, di Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara, Minggu lalu. Pesawat militer Cassa itu kemudian dirakit lagi untuk dijadikan Monumen Cassa di pangkalan udara di Bandung itu. (Penerangan Pangkalan Udara TNI AU Husein Sastranegara)
... ingin investigasi secepatnya selesai tapi tentunya tidak semudah itu....
Medan (CB) - TNI AU akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pesawat C-130B Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Kawasan Simalingkar, Medan, Selasa.

"Kita tetap lakukan evaluasi, kira-kira dimana kesalahan dan penyebab jatuhnya pesawat," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, di Medan, saat meninjau lokasi pesawat transport berat itu jatuh.

Ia mengatakan, tim yang ditunjuk saat ini juga sedang melakukan investigasi secara total sehingga benar-benar diketahui secara pasti penyebab, jumlah penumpang yang tewas, barang yang dibawa maupun lainnya.

"Kami ingin investigasi secepatnya selesai tapi tentunya tidak semudah itu. Apalagi kita tidak punya saksi karena seluruh penumpang dan awak pesawat belum kita ketahui kondisinya secara pasti," katanya.

Sementara ditanya total jumlah korban akibat jatuhnya pesawat tersebut, ia mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan sehingga belum dapat memastikan terutama warga sipil.

"Kita belum dapat data warga sipil yang menjadi korban," katanya. 

C-130B Hercules dari Skuadron Udara 32 yang berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur itu, diketahui membawa 101 orang dalam penerbangan nahas itu. Personel pengawak C-130B Hercules bernomor registrasi A-1310 itu berjumlah 12 orang.


Credit  ANTARA News


Pengamat: Kemungkinan Awal, Mesin Hercules Gagal Berfungsi


Pengamat: Kemungkinan Awal, Mesin Hercules Gagal Berfungsi Petugas gabungan berusaha memadamkan api pesawat Hercules yang jatuh, di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). (Antara Foto/Irsan Mulyadi)
 
 
Jakarta, CB -- 
Pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara jatuh di Jalan Jamin Ginting KM 10, Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara pada Selasa siang (30/6). Pesawat tersebut berangkat dari Landasan Udara Suwondo dan berencana menuju dua landasan udara di Pulau Sumatera sebelum menuju Lanud Supadio di Pontianak.

Berdasarkan surat perintah terbang bernomor SPT/1171/VI/2015 yang diterima CNN Indonesia, pesawat bertipe C-130 dan bernomor A-1310 tersebut melakukan perjalanan terbang dari Lanud Suwondo menuju Lanud Tanjung Pinang dan Lanud Ranai yang keduanya terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Sayangnya, sebelum tiba di Lanud Tanjung Pinang, pesawat tersebut jatuh.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan terlalu dini untuk mengetahui sebab musabab jatuhnya pesawat TNI AU tersebut yang belakangan diketahui menimbulkan korban jiwa 113. Namun, jika melihat kesaksian dari saksi mata di lokasi kejadian, kemungkinan paling awal menurut Gerry adalah gagalnya mesin berfungsi di salah satu sayap.

“Masih terlalu dini memang. Meledak di udara, itu belum bisa dipastikan. Tapi kemunginan awal salah satu mesin di salah satu sayap tidak berfungsi,” kata Gerry saat berbincang dengan CNN Indonesia, Selasa (30/6). 

Lebih jauh, Hercules yang memiliki empat mesin, masing-masing dua di kedua sayapnya kemungkinan dua mesin mati sekaligus di satu sayap, sehingga pesawat kehilangan daya angkat. Kemungkinan itu bisa terjadi jika melihat posisi ekor pesawat yang telah hancur dalam posisi terbalik.

“Jika dua mesin mati di satu sayap, itu hilang daya angkat dan bisa saja terbalik, karena hanya ada dorongan dari salah satu sayap, dan mungkin gagal ditangani.”

jadwal pesawat terbang sudah dimulai kemarin, dan seharusnya berakhir pada awal Juli mendatang. Pada Senin, pesawat berangkat dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, menuju Lanud Adisucipto Semarang sekitar pukul 09.00 WIB, sebelum akhirnya terbang ke Lanud Halim Perdanakusumah. (Baca juga:

Hari kedua, hari ini, pesawat berangkat dari Lanud Halim untuk menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, lalu berlanjut ke Lanud Dumai, sebelum tiba di Lanud Suwondo dan mengalami kecelakaan saat menuju Lanud Tanjung Pinang.

Hari ketiga, Rabu (1/7), pesawat hercules tersebut seharusnya kembali menyusuri jalur yang hari sebelumnya mereka lalui tapi bedanya dilakukan mundur dimulai di Lanud Pontianak dan diakhiri di Lanud Halim, sedangkan hari terakhir pesawat seharusnya berangkat dari Halim menuju Adisucipto dan menyelesaikan misi dengan tiba di Abdurahman Saleh.

 
 
Credit  CNN Indonesia



Daftar Nama 11 Awak Pesawat Hercules TNI AU yang Jatuh di Medan

TRIBUN MEDAN/TARMIZI KHUSAIRI Warga berkerumun di lokasi jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU di Simalingkar B, Medan, Selasa (30/6/2015)

CB — Pesawat Hercules TNI Angkatan Udara jatuh di kawasan permukiman di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6/2015). Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya mengatakan, lima jenazah ditemukan tewas akibat kecelakaan itu.
Hingga saat ini, belum diketahui nama korban tewas. Pesawat Hercules dengan nomor penerbangan A1310 itu diketahui mengangkut 11 awak di dalamnya.
Mengutip Kompas TV, berikut nama-nama awak yang berada di dalam pesawat Hercules itu:

- Pilot: Kapten Pnb Sandy Permana
- Kopilot 1: Lettu Pnb Pandu Setiawan
- Kopilot 2: Lettu Pnb Dian Sukma P
- Navigator: Kapten Nav Roni Setiawan
- Juru Radio Udara: Serma Bambang H
- Juru Mesin Udara: Peltu Ibnu Kohar
- Juru Mesin Udara: Peltu Andik S
- Juru Mesin Udara: Pelda Parijo
- Instruktur Load Master: Peltu Ngaserman
- Load Master: Peltu Yahya
- Load Master: Pelda Agus P
Sebelumnya, petugas Humas Rumah Sakit Adam Malik, Sairi M Saragih, mengatakan, pihaknya sudah menerima 11 kantong jenazah.
RS Adam Malik juga belum memberi informasi detail mengenai kondisi korban luka yang dibawa ke rumah sakit itu. Sementara itu, ada satu warga yang tengah menjalani perawatan intensif.
"Satu perempuan 45 tahun dengan luka bakar sedang dirawat di UGD," ungkapnya dalam wawancara dengan Metro TV, Selasa siang.
Adapun Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, pesawat Hercules itu jatuh pada pukul 12.08. Pesawat sudah lepas landas dan sempat terbang sekitar dua menit.
Menurut Fuad, lokasi jatuhnya pesawat sekitar 5 kilometer dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo. Ketika itu, pesawat akan berangkat menuju Tanjung Pinang dan mengangkut logistik.


 Credit  KOMPAS.com

Ini Nama-nama Korban Hercules Jatuh yang Sudah Teridentifikasi DVI

TRIBUN MEDAN / DEDY SINUHAJI Anggota TNI mengamankan lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, 30 Juni 2015. Pesawat itu jatuh dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo pada pukul 12.08 WIB ketika hendak menuju Tanjung Pinang.


MEDAN, CB — Ketua Disaster Victim Identification (DVI) Provinsi Sumatera Utara Kombes Setyo Pranoto mengatakan, pihaknya berhasil mengidentifikasi 23 korban dari kecelakaan maut pesawat Hercules C-130 milik TNI.
Nama-nama dari ke-23 korban tersebut adalah:
1. Lettu Agus Riyadi
2. Peltu Yahya Komari
3. Pratu Warsianto
4. Sertu Irianto Sili
5. Pelda Ngatemen
6. Kopda Doni SW
7. Pratu Sepridoni
8. Pelda Warsito
9. Pratu Agus Purwanto
10. Aipda Sugianto
11. Aipda Luffi
12. Aipda Ando Dandi Pranowo
13. Kapten Penerbang Sandy Permana (pilot)
14. Serma Pariyo
15. Bambang Herawanto
16. Serda Novic
17. Serda Samsir
18. Serda Joko Purwanto
19. Serda Rahmadan
20. Sertu Aang Subarna
21. Peltu Ibnu Kohar
22. Letda Dian Sukma Pasaribu
23. Lettu Penerbang Pandu Setiawan
Pesawat Hercules itu jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Lanud Soewondo, Medan. Pesawat sedianya akan menuju Lanud Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dengan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM). Namun, baru beberapa menit lepas landas, pesawat jatuh serta menimpa belasan mobil dan rumah warga


 Credit  KOMPAS.com






Senin, 29 Juni 2015

Yunani Liburkan Bank Untuk Atasi Penarikan Dana


Yunani Liburkan Bank Untuk Atasi Penarikan Dana  
Jajak pendapat memperlihatkan mayoritas warga Yunani ingin tetap berada di zona euro dan bisa mendukung paket penyelamatan yang diajukan kreditor. (Reuters/iannis Liakos/Intimenews)
 
Athena,CB -- Yunani menutup bank-bank dan menerapkan pengendalian uang untuk menguji tekanan yang terus bertambah pada sistem finansial negara itu.

Langkah yang diambil pada Minggu (28/6) ini semakin meningkatkan kemungkinan Yunani dipaksa keluar dari zona mata uang bersama euro.

Setelah perundingan mengenai upaya penyelamatan antara pemerintah sayap kiri Yunani dan kreditor internasional menemui jalan buntu pada akhir pekan kemarin, Bank Sentral Eropa membekukan dana yang penting dalam mendukung perbankan Yunani. Situasi ini memaksa Athena menutup sistem agar perbankan negara itu tidak hancur.


Bank-bank akan ditutup dan pasar saham juga tidak beroperasi selama satu minggu ke depan, dan akan diterapkan pembatasan sebesar 60 euro untuk pengambilan lewat mesin ATM, yang akan kembali dioperasikan pada Selasa.

Langkah pengendalian uang ini diperkirakan akan berjalan selama beberapa bulan ke depan.

“Semakin tenang kita dalam menghadapi kesulitan ini, semakin cepat kita mengatasinya dan semakin ringan konsekuensi yang akan terjadi,” kata Perdana Menteri Alexis Tsipras dalam pidato di televisi. Dia berjanji tabungan rakyat di bank aman dan gaji akan tetap dibayar.

Namun, ketika Tsipras berpidato pada Minggu malam itu, terjadi antrian panjang di pom bensin dan mesin-mesin ATM yang masih memiliki dana. Situasi ini menggarisbawahi skala bencana yang dihadapi oleh warga Yunani yang sudah lebih dari enam tahun mengalami dampak dari penurunan perekonomian.

Kegagalan mencapai kesepakatan dengan kreditor asing ini membuat Yunani akan gagal bayar hutang sebesar 1,6 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional, IMF, yang jatuh tempo Selasa (30/6). Athena juga dijadwalkan membayar hutang miliaran euro kepada Bank Sentral Eropa dalam beberapa bulan ini.

Gagal bayar hutang yang tampaknya akan terjadi ini membuat Yunani semakin mendekati pintu keluar mata uang bersama euro, dengan konsekuensi yang belum terpikirkan pada proyek mata uang tunggal ini. Situasi di Yunani ini juga memiliki dampak luas bagi sistem finansial lobal.

Nilai tukar euro turun hingga hampir dua persen terhadap dolar Amerika pada Senin (29/6) pagi, sementara harga saham turun.

Nilai tukar yen, yang cenderung naik jika terjadi tekanan finansial, mencapai titik tertinggi terhadap dolar Amerika dalam satu bulan.

Saling Menyalahkan

Setelah berunding selama berbulan-bulan, mitra Eropa Yunani yang kelelahan menyalahkan krisis ini kepada Tsipras.

Pada Sabtu (27/6) pagi, perdana menteri berusia 40 tahun ini mengambil langkah yang mengejutkan dengan menolak tuntutan para pemberi pinjaman, dan mengumumkan referendum untuk paket penyelamatan itu.

Para kreditor sebelumnya menuntut Yunani memotong pensiun dan menaikan pajak sedemikian rupa sehingga Tsipras menilai langkah itu malah akan memperdalam krisis ekonomi terburuk di era modern negara yang seperempat tenaga kerjanya sudah kehilangan pekerjaan ini.
 
Warga Yunani kini hanya boleh menarik dana sebesar 60 euro dari bank untuk mengatasi krisis finansial. (Reuters/Marko Djurica)
Setelah mengumumkan referendum, Tsipras meminta perpanjangan paket penyelamatan yang sekarang ada hingga referendum tanggal 5 Juli itu. Para pejabat zona euro menolak, dan dalam pidato di televisi itu Tsipras menyebut penolakan itu sebagai “langkah yang belum pernah terjadi”.

Banyak pakar ekonomi terkemuka menyuarakan simpati dengan argumentasi pemerintah Yunani, bahwa pengurangan pengeluaran lebih besar akan berisiko menahan pertumbuhan dan bisa membuat Yunani kemungkinan harus membayar hutang dengan nilai hampir dua kali dari pendapatan tahunan nasional.

Akan tetapi, masyarakat dan politisi di Jerman, sejumlah negara-negara Eropa Selatan yang menerapkan kebijakan penghematan sebagai imbalan dana segar dari Uni Eropa serta negara-negara Eropa Timur yang memiliki standar hidup lebih rendah dari Yunani semakin kehilangan kesabaran.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble dengan terbuka mempertanyakan solvabilitas perbankan Yunani, satu syarat penting untuk bisa menerima bantuan keuangan.

“Bank Sentral Eropa selalu mengatakan sepanjang perbankan Yunani memiliki solvabilitas baik, bantuan darurat bisa diberikan,” ujarnya.

“Sekarang ada situasi baru karena perkembangan terakhir, likuiditas dan solvabilitas bank-bank Yunani, atau sejumlah bank di sana patut dipertanyakan.”

Meski bersikap keras, para pejabat di Eropa dan Amerika Serikat langsung saling berhubungan melalui sambungan telepon dan mengadakan pertemuan untuk menyelamatkan situasi ini.

Presiden AS Barack Obama menelpon Kanselir Jerman Angela Merkel, dan para pejabat senior AS termasuk Menteri Keuangan Jack Lew, yang sudah berbicara dengn Tsipras, mendesak Eropa dan IMF membuat satu rencana agar mata uang tunggal ini kompak dan membantu Yunani tetap di dalam zona itu.

Pemerintah Jerman dan PErancis mengumumkan pertemuan darurat politik terkait situasi ini.

Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mendesak Yunani kembali ke meja perundingan.

“Saya tidak bisa membiarkan Yunani keluar dari zona euro…Kita harus menemukan satu solusi,” ujar Valls kepada media.

Di Asia, para pembuat kebijakan mengamati perkembangan ini dengan seksama, meski dampaknya saat ini terlihat masih terbatas.

Kementerian keuangan dan bank sentral Korea membicarakan reaksi pasar dalam pertemuan Senin, sementara juru bicara pemerintah Jepang mengatakan pemerintah negaranya bekerja sama dengan Bank Sentral Jepang dalam memantau kekacauan itu.

Nasabah Tarik Dana

Seorang pejabat Yunani mengatakan bahwa bank-bank ditutup hingga Senin, 6 Juli, sehari setelah referendum. Dan Bursa Saham Athena juga ditutup, sementara pemerintah mencoba mengendalikan kekisruhan finansial ini.
 
Perdana Menteri Alexis Tsipras terancam harus mundur jika referendum menerima paket penyelamatan yang diajukan kreditor. (Reuters/Charles Platiau)
Masih belum jelas seberapa lama kebijakan pengendalian uang akan diterapkan. Di Siprus, kebijakan serupa yang diterapkan pada 2013 baru dicabut April tahun ini.

Tsipras menghadapi tekanan politik yang semakin tinggi, dan sejumlah jajak pendapat memperihatkan bahwa dalam referndum mendatang mayoritas warga Yunani akan menolak himbauan menolak paket penyelamatan, dan mendukung paket yang diajukan para kreditor.

Jika rakyat mendukung paket penyelamatan dari kreditor, dia akan ditekan untuk mengundurkan diri, sehingga ada kemungkinan pemilihan umum baru.

Mantan Perdana Menteri Antonis Samaras, yang konservatif, mengatakan Tsipras harus membatalkan rencana referendum dan kembali berunding atau membuka jalan bagi pembentukan satu pemerintah nasional bersatu.

Sementara spekulasi akan pengendalian uang meningkat dalam dua minggu terakhir, miliaran euro ditarik dari bank-bank Yunani oleh warga. Sementara, antrian panjang terjadi di swalayan karena warga menumpuk barang-barang penting bagi hidup mereka.

Dampak yang lebih luas pada perekonomian Yunani yang kini kembali memasuki resesi, akan lebih besar, dimana sektor pariwisata yang mencapai seperlima dari total pemasukan Yunani akan memasuki masa liburan musim panas yang penting.

Dalam upaya menenangkan para wisatawan, pemerintah Yunani mengatakan bahwa batasan penarikan 60 euro yang diterapkan ini tidak berlaku bagi warga yang mempergunakan kartu kredit negara lain.



credit   CNN Indonesia



Masjid Ini Serahkan Dana untuk Gereja yang Jadi Korban Vandalisme


 
SHUTTERSTOCK ilustrasi


MISSISSAUGA, CB
- Sebuah masjid di kota Mississauga, Kanada, mendonasikan dana 5.000 dollar kepada sebuah gereja Katolik yang lokasinya saling berdekatan, setelah gereja tersebut menjadi korban vandalisme.

Begitu mendengar kabar dari media, imam masjid yang juga pemimpin Sayeda Khadija Centre, Hamid Slimi langsung mendatangi gereja St. Catherine. Sang imam terkejut saat Pastor Camillo Lando menunjukkan beberapa aksi vandalisme yang terekam dalam kamera CCTV.

“Itu adalah perilaku yang sangat buruk dan tidak terpuji. Saat saya melihat itu, saya berpikir itu adalah tindakan yang tidak dibenarkan,” ujar Slimi sebagaimana dikutip dari The Star, Minggu (28/6/2015).

Setelahnya, Slimi kemudian berbicara dengan anggota komunitas muslim pada sebuah shalat Jumat terkait insiden yang menimpa gereja Katolik yang lokasinya bertetanggaan itu. Dalam waktu singkat, dia berhasil mengumpulkan dana sebesar sekitar 5.000 dollar AS.

“Saya beritahukan kepada komunitas muslim kami, bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan (kecuali memberikan dana bantuan). Gereja membutuhkan dana untuk perbaikan. Kami percaya bahwa tidak ada diskriminasi dalam memberikan sumbangan dan tidak menjadi masalah, siapapun penerimanya,” kata Slimi.

Bulan lalu, CCTV gereja tersebut merekam aksi perusakan yang dilakukan oleh seorang pria. Kejadian berlanjut di hari selanjutnya, yakni pelaku melakukan aksi corat-coret dengan grafiti pada properti gereja.

Polisi setempat lantas menangkap Iqbal Hessan (22), dengan tuduhan melakukan perusakan dan masuk tanpa izin.

Setelah melakukan penyelidikan mengenai kesehatan mental pelaku, polisi memutuskan tidak akan memproses Iqbal dengan sangkaan kriminal yang didasarkan kebencian. "Karena di sana tidak ada bukti ada maksud tertentu," ujar juru bicara otoritas setempat, Fiona Thivierge.

Sementara itu orang tua Iqbal Hessan menuturkan anaknya menderita schizophrenia yang membuat kondisi emosinya tidak stabil. Namun, Iqbal Hessan tetap akan disidang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Bagaimanapun, insiden tersebut membuat para jemaat gereja St. Catherine terkejut. Pastor Lando memperkirakan kerugian akibat insiden itu mencapai 10.000 dollar AS dan peralatan ibadah butuh segera diganti. Namun, dia meminta agar seluruh jemaat memaafkan pelaku.



 Credit  KOMPAS.com




Pria Bule Sukses Jualan Tempe di London


 
BBC William Mitchell mengatakan tidak bisa menemukan tempe berkualitas di Inggris

LONDON, CB - Tempe selama ini dikenal sebagai makanan khas Indonesia. Jadi bagaimana jika tempe dibuat dan dijual di luar negeri misalnya di London, Inggris? Dan itulah yang dilakukan William Mitchell, yang merintis usaha berjualan tempe di ibu kota Inggris itu.

William mengaku mulai gemar menyantap tempe saat bekerja sebagai guru bahasa Inggris di Jakarta pada 1995. Saking doyannya William menyantap tempe, dia bahkan ingin mempelajari cara membuat penganan khas Indonesia tersebut. Tak main-main William kemudian "kursus" membuat tempe di sejumlah kota di Pulau Jawa, termasuk di Malang, Jawa Timur.

"Saya belajar membuat tempe selama beberapa bulan di Jawa dari beberapa produser dan setelah beberapa bulan saya mampu membuat tempe dengan kualitas tinggi di Inggris," kata William kepada BBC Indonesia.

Setelah merasa mampu membuat tempe, William kemudian mencoba peruntungannya dengan mendirikan warung tempe di London, dua tahun lalu. Pada awalnya, William mengaku kesulitan menjual makanan itu untuk orang-orang kulit putih.

"Saya banyak menggunakan uang tabungan saya untuk membuat bisnis ini, agak kesulitan dalam enam bulan pertama, namun sekarang lumayan sudah mulai menghasilkan," kata dia.
"Setiap Rabu, Kamis dan Jumat, saya datang pagi untuk membuat tenda di pasar, kemudian saya masak dan jualan dua jam selama makan siang," tambah William.

Setiap hari, William mendirikan warungnya di sebuah pasar di kota London. Cita-citanya tak sekadar meraup keuntungan dari bisnis ini, tapi dia juga ingin memperkenalkan tempe agar bisa masuk ke "setiap dapur" di Inggris.
"Saya bule tukang tempe. Saya punya tiga pekerjaan, buat tempe, masak tempe dan promosikan tempe," kata William dalam bahasa Indonesia yang fasih.

William mengatakan dia memulai harinya dengan belanja keperluan untuk memasak tempe pada akhir pekan. "Senin dan Selasa saya gunakan untuk membuat tempe dan kemudian Rabu sampai Jumat saya jualan di pasar," kata William.
"Di pasar, saya datang sekitar pukul 07:30 pagi dengan mendirikan tenda dan kemudian dengan dibantu satu orang saya mulai masak tempe sekitar jam 10:00 dan jualan pada waktu jam makan siang," tambahnya.

Kegiatan unik William ini tersebar lewat media sosial dan menarik perhatian para pengguna Facebook. Seorang pengguna Facebook bernama MGeklan menulis, "Wah tempe diminati dan disukai oleh orang asing?"

Siroj Hikam, pengguna Facebook lain, bertanya, "Siapa saja konsumen yang membeli tempe?"
"Sebagian besar (konsumen) adalah orang Inggris di London, namun karena London sangat internasional jadi konsumen saya dari seluruh dunia," kata William.

Tak hanya berjualan di pasar, William juga menjajakan tempenya itu lewat media sosial Facebook. Salah satu menu tempe yang ditawarkan melalui akun Facebook-nya adalah tempe kari.
"Jadi saya memutuskan cara terbaik untuk memperkenalkan makanan yang masih baru bagi banyak orang di Inggris adalah dengan menjual di pinggir jalan," kata William.
"Konsumen sangat menyukainya dan terbukti sangat populer. Sebagian besar konsumen belum pernah mencoba tempe dan mereka jadi pelanggan tetap," tambahnya.


Credit  KOMPAS.com


Roket Milik Perusahaan Mata-mata Amerika Meledak Saat Diluncurkan


 
bbc indonesia SpaceX Falcon-9 meledak dan pecah beberapa saat setelah diluncurkan


CB - Misi perjalanan ruang angkasa tanpa awak, roket SpaceX Falcon-9, berakhir dengan kegagalan karena meledak setelah lepas landas dari Tanjung Canaveral, Florida. Ledakan terjadi beberapa saat saja setelah roket meluncur pada Minggu (28/06/2015).
"Roket pecah," kata komentator Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), George Diller. "Kami tampaknya mengalami kegagalan peluncuran roket."
Namun tim peluncuran dilaporkan masih belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Diller mengatakan gambar-gambar menunjukkan roket berwarna putih tersebut pecah.
Roket tersebut rencananya akan mengantarkan kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, ISS.
Dengan peristiwa ini maka sudah tiga kali perusahaan Amerika Serikat SpaceX meluncurkan roket serupa dengan upaya peluncuran pada Januari dan April lalu juga gagal setelah roket meledak di atas laut.
SpaceX adalah perusahaan swasta AS yang telah mengantongi izin dari militer negara itu untuk meluncurkan satelit mata-mata dan militer.
Perusahaan itu juga telah mendapat kontrak dari NASA untuk membawa kargo dan awak menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional.


Credit   KOMPAS.com

Rusia Manfaatkan Ukraina sebagai Tempat Uji Coba Senjata

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (Foto: Reuters)
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (Foto: Reuters)
KIEV  (CB) – Perseteruan antara Ukraina dan Rusia tampaknya semakin meruncing. Dalam pernyataan terbaru, Presiden Ukraina Petro Poroshenko menuding Rusia memanfaatkan konflik di negaranya untuk kepentingan militer mereka.
Menurut Presiden Poroshenko, Rusia memanfaatkan konflik di negaranya, khusunya di wilayah Donbass sebagai ajang untuk uji coba senjata baru mereka. Uji coba itu dilakukan dengan cara menyusupkan senjata baru tersebut kepada separatis untuk digunakan melawan prajurit Ukraina.
“Kami berjuang dengan senjata abad ke-20 melawan senjata abad ke-21. Rusia memanfaatkan konflik di Ukraina untuk menguji senjata model terbaru mereka,” ungkap Presiden Poroshenko, seperti dilansir Russia Today, Minggu (28/6/2015).
Sebagaimana diberitakan, konflik berkepanjangan di Ukraina Timur telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 6.000 orang dalam kurun satu tahun. Fakta itu dikemukakan oleh pihak Komisi Tinggi PBB untuk HAM.
Sejak April 2014, setidaknya sebanyak 6.116 orang dari kalangan militer dan warga sipil telah terbunuh akibat konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dengan pasukan Ukraina.
Konflik di Ukraina Timur pecah setelah dua Kota, Donetsk dan Luganks, yang berada di wilayah Donbass menggelar referendum untuk memisahkan diri.
Setelah referendum, mereka mengumumkan kemerdekaan dan melepaskan diri dari Pemerintah Ukraina. Namun, Ukraina tidak terima dan menuduh Rusia ikut mendukung kelompok separatis di Ukraina Timur. Sejak saat itulah perang antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina mulai terjadi.
Sementara itu, di sisi lain Rusia selalu membantah keterlibatan mereka dalam konflik yang terjadi di Ukraina Timur. Negeri Beruang Merah itu menegaskan tidak pernah mengirimkan senjata, pasukan, atau kendaraan tempur ke wilayah Ukraina Timur.



Credit  Okezone

Pesawat Militer Rusia Terobos Langit Finlandia

Pesawat pengangkut satuan militer Rusia (Foto: Avioners.net)
Pesawat pengangkut satuan militer Rusia (Foto: Avioners.net)
HELSINKI  (CB) – Pemerintah Finlandia menyatakan pesawat militer Rusia terlihat menerobos wilayah udaranya. Tudingan itu diumumkan Pemerintah Finlandia melalui Kementerian Pertahanan.
Manuver pesawat militer Rusia itu dianggap yang terbaru dari serangkaian pelanggaran yang dilaporkan di wilayah Nordik.
Negara-negara di sebelah barat dan utara Rusia, termasuk negara-negara Baltik selama ini cemas bahwa Rusia akan kembali memicu terjadinya Perang Dingin. Negara-negara itu khawatir jadi korban agresi Rusia.
Kementerian Pertahanan Finlandia menyatakan, pesawat angkut militer Rusia IL-76 terlihat melintasi wilayah udara Kota Porvoo, Finlandia Selatan.
“Penjaga Perbatasan Finlandia akan menyelidiki insiden tersebut secara resmi. Penyelidikan tersebut akan berlangsung selama beberapa minggu,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Finlandia, seperti dikutip Reuters, Minggu (28/6/2015).
Pemerintah Rusia hingga kini belum merespons tuduhan tersebut. Namun, selama ini Rusia membantah laporan serupa dari Filandia yang pernah dilontarkan pada Agustus 2014. Ketika itu, Finlandia menuduh pesawat tempur Rusia telah menerobos wilayah udaranya sebanyak lima kali.


Credit  Okezone