Jumat, 15 Mei 2015

Serangan AS Tewaskan Wakil Komandan ISIS

Kelompok Militan ISIS (Foto:IB Times)
Kelompok Militan ISIS (Foto:IB Times)
BAGHDAD  (CB) – Kementerian Pertahanan Irak menyatakan Wakil Komandan Kelompok Militan ISIS, Abu Ala al Afri tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) hari ini.
Seperti dilansir IB Times, Rabu (13/5/2015), Kementerian Pertahanan Irak memperlihatkan video serangan udara yang dilakukan oleh AS di Kota Mosul.
 Aksi Teatrikal Menolak Radikalisasi ISIS
Pemerintah Irak meyakini jika Abu Alaa al Afri tewas dalam serangan udara tersebut, maka pernyataan itu benar. Dalam satu bulan ini, serangan AS berhasil melumpuhkan dua pimpinan ISIS.
Sebelumnya pada 2 Mei, Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi terluka parah ketika mendapat serangan udara AS. Kini ia dikabarkan tidak memimpin lagi kelompok militan tersebut.
Abu Alaa al Afri sendiri merupakan salah satu orang kepercayaan Al Baghdadi dalam berjuang bersama ISIS, ia merupakan ahli fisika yang diyakini sebagai salah satu pimpinan kelompok militan itu.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari kelompok militan ISIS terkait tewasnya Abu Alaa al Afri. Pihak intelijen AS dan Irak kini bekerja keras untuk mencari informasi tentang pimpinan sementara ISIS saat ini.


Credit  Okezone

AS Bantah Wakil Komandan ISIS Tewas

Wakil Komandan ISIS, Abu Alaa al Afri, (Foto:Al Jazeera)
Wakil Komandan ISIS, Abu Alaa al Afri, (Foto:Al Jazeera)
WASHINGTON   (CB)– Militer Amerika Serikat (AS) membantah jika serangan udara yang dilakukannya menewaskan Wakil Komandan ISIS, Abu Ala al Afri.
Seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (14/5/2015), militer AS mengakui jika mereka melakukan serangan udara di wilayah Irak dan Suriah. Namun, mereka tidak menemukan laporan jika Abu Ala al Afri tewas.
 Aksi Teatrikal Menolak Radikalisasi ISIS
Pihak AS enggan berspekulasi jika Abu Ala al Afri tewas, hal ini dikarenakan akan menimbulkan aksi balas dendam dari Kelompok Militan ISIS.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Irak menyatakan Wakil Komandan Kelompok Militan ISIS, Abu Ala al Afri tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS). Pemerintah Irak meyakini jika Abu Alaa al Afri tewas dalam serangan udara tersebut.
Abu Alaa al Afri sendiri merupakan salah satu orang kepercayaan Abu Bakar Al-Baghdadi dalam berjuang bersama ISIS, ia merupakan ahli fisika yang diyakini sebagai salah satu pimpinan kelompok militan itu.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi resmi dari kelompok militan ISIS terkait tewasnya Abu Alaa al Afri. Pihak intelijen AS dan Irak kini bekerja keras untuk mencari informasi tentang pimpinan sementara ISIS saat ini.


Credit   Okezone

NATO Pertahankan Pasukan di Afghanistan Meski Misi Berakhir

Pasukan Nasional Afghanistan (Foto: Reuters)
Pasukan Nasional Afghanistan (Foto: Reuters)
ISTANBUL (CB) - NATO akan mempertahankan pasukannya di Afghanistan meski misi pelatihan yang sedang berjalan akan berakhir pada akhir tahun 2016. "Hari ini NATO sepakat untuk tetap berada di Afghanistan meski misi kami sudah berakhir," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam konferensi pers di Turki.
Seperti diberitakan Reuters, Kamis (14/5/2015), pernyataan ini menunjukkan sinyal dukungan NATO untuk memperkuat pasukan keamanan Afghanistan dalam melawan Taliban. Pemerintah Afghanistan sulit memerangi Taliban. Pasalnya, Taliban telah memperluas daerah serangan mereka.
Misi terbaru NATO diekspektasikan lebih kecil dibanding misi sekarang yang menurunkan 12 ribu tentara terlatih. Misi terbaru itu diduga akan dipimpin sipil termasuk tentara dan masyarakat sipil.
Puncak tertinggi bala bantuan tentara terjadi pada 2011, sekira 130 ribu tentara asing berada di Afghanistan. Namun, NATO menarik sebagian besar tentaranya pada akhir tahun 2014. NATO hanya meninggalkan sekira 12 ribu tentara lokal dan polisi untuk misi yang akan berakhir pada 2016.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Afghanistan Salahuddin Rabbani yang ikut dalam pertemuan NATO mengatakan, kedua pihak membahas rencana keuangan untuk menyokong pasukan keamanan Afghanistan.
"Ini adalah jaminan terbesar yang diberikan negara-negara NATO ke Afghanistan. Pada tahun-tahun ke depan mereka akan memperkuat pasukan pertahanan dan keamanan nasional Afghanistan," kata Salahuddin pada kesempatan yang sama.
Pada Maret 2015, Amerika Serikat (AS) secara resmi mengumumkan akan tetap membiayai pasukan keamanan Afghanistan paling sedikit 352.000 personil hingga 2017. AS akan menggelontorkan setidaknya USD4 miliar per tahun.
AS dan negara-negara donor lainnya berkomitmen untuk membiayai pasukan Afghanistan setidaknya hingga 2017. Pada pertemuan NATO 2016 di Warsawa, mereka akan memutuskan bagaimana cara membiayai Afghanistan setelah 2017.
"Kami harus terus melangsungkan bantuan keuangan internasional kepada pasukan keamanan Afghanistan sebab bila tidak mereka tidak akan mampu membayar gaji para pasukannya. Tidak akan ada seorang tentara pun yang berjuang gratis," kata perwakilan AS untuk NATO Douglas Lute.

 Credit  Okezone





Koalisi Negara Teluk Dukung Program Nuklir Iran


Obama dan negara-negara Arab. (foto: Reuters)
Obama dan negara-negara Arab. (foto: Reuters)
WASHINGTON  (CB) – Usaha Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk melobi para pemimpin negara Arab tidak sia-sia. Mereka mendukung penuh pembicaraan program nuklir Iran setelah mendapat kepastian dari Obama.
 Pidato Tahunan Obama
Sebagaimana diketahui, Obama melakukan pertemuan dengan pemimpin Negara Teluk (GCC) di Camp David. Pertemuan itu membahas mengenai kesepakatan program nuklir antara AS dan negara P5 + 1 dengan Pemerintah Iran. Akhirnya, negara-negara Arab itu pun mulai melunak setelah dilobi Obama.
“Kami menyambut kesepakatan yang menghentikan Iran dari memiliki nuklir dan itu yang sudah kami pastikan dari Pemerintah Iran dan negara P5+1,” ungkap Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Adel al Jubeir, kepada wartawan setelah melakukan pertemuan itu, seperti diberitakan The Guardian, Jumat (15/5/2015).
Kelompok P5+1 merupakan enam negara besar yang sedang melakukan negosiasi program nuklir bersama Pemerintah Iran. Mereka terdiri dari AS, Prancis, Inggris, Jerman, China dan Rusia.
“Pembicaraan ini akan terus berlanjut selama enam pekan ke depan. Kami belum melihat rincian terakhir pembicaraan itu jadi kami belum bisa menilai apakah dapat menerima atau tidak kesepakatan itu,” sambungnya.
Hal yang sama juga diucapkan Pangeran Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, yang ikut hadir dalam pertemuan itu. Dia berharap kesepakatan itu bisa membawa perdamaian di Timur Tengah.
“Presiden Obama membicarakan mengenai kesepakatan nuklir dengan Iran dan saya di sini mengatakan negara GCC mendukung hal ini dan kami berharap hal ini menjadi faktor penentu untuk kestabilan di wilayah ini,” ungkap Pangeran Qatar itu.



Credit  Okezone


Iran Keluarkan Tembakan Peringatan Terhadap Kapal Singapura

Kapten kapal mengklaim masih berada di perairan internasional.

Iran Keluarkan Tembakan Peringatan Terhadap Kapal Singapura
Tanker Singapura, Alpine Eternity. (Marine Traffic)

  CB - Lima kapal Iran dilaporkan mengeluarkan tembakan peringatan, terhadap sebuah kapal berbendera Singapura di Teluk Persia, yang oleh pejabat Amerika Serikat (AS) diklaim sebagai perairan internasional.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat, 15 Mei 2015, kapten kapal tanker Alpine Eternity yang bermuatan minyak dan kimia, telah memberikan konfirmasi dan mengatakan tidak ada korban dalam insiden.

Kapten kapal mengatakan tanker awalnya didekati oleh dua perahu bersenjata, disusul tiga perahu lain yang kemudian mengeluarkan tembakan peringatan, memerintahkan tanker untuk berhenti.

Kapten kapal menolak perintah itu, yang kemudian kembali diperintah untuk mengarahkan kapal ke pelabuhan Abu Musa, Iran. Namun dia kembali menolak perintah, lalu mengarahkan kapalnya ke perairan Dubai.

Dia mengklaim berada di wilayah perairan internasional saat insiden, karena ketika itu kapal berlayar pada 15 mil dari lepas pantai Iran, atau masih tiga mil di luar wilayah perairan Iran.

Pentagon mengatakan masih menyelidiki laporan insiden. Namun Reuters dalam laporannya, menyebut Iran berusaha mencegat kapal itu, karena bertanggungjawab atas rusaknya fasilitas minyak Iran pada 22 Maret lalu.



Credit   VIVA.co.id



Pejabat AS Salah Bicara soal Penempatan Pesawat di Australia

AS menyebut pengerahan kekuatan di Australia, ditujukan pada China.

Pejabat AS Salah Bicara soal Penempatan Pesawat di Australia
Pesawat pembom B-1 AS (US Airforce)
 
  CB - Pemerintah Australia membantah pernyataan pejabat Amerika Serikat (AS), tentang rencana menempatkan pesawat pembom B-1, serta pesawat mata-mata di Australia, untuk menghadapi ambisi China di Laut China Selatan.

Dilansir dari laman Sydney Morning Herald, Jumat, 15 Mei 2015, Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Asia dan Pasifik, David Shear, mengumumkan penempatan B-1, di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Rabu, 13 Mei lalu.

"Kami akan menempatkan tambahan aset Angkatan Udara di Australia, termasuk pembom B-1 dan pesawat mata-mata," kata Shear, dalam penjelasannya terkait pergerakan marinir AS dan unit militer di kawasan Pasifik Barat.

Juru bicara Menteri Pertahanan Kevin Andrews, Jumat pagi, menyebut bahwa Shear salah bicara. "Pemerintah AS telah menghubungi kami, mengatakan pejabat itu salah bicara," kata Andrews.

Dia menegaskan bahwa perjanjian yang ditandatangani mantan PM Australia Julia Gillard, tentang kerja sama lebih luas dengan militer AS, tidak diarahkan pada satu negara tertentu.

Pengaturan terperinci dari peningkatan kerja sama itu, disebut Andrews belum difinalisasi. Namun dia mengakui peningkatan kerja sama, akan termasuk kunjungan oleh pesawat-pesawat AS.

Beijing telah merespon pernyataan Shear, dengan juru bicara kementerian luar negeri China, Hua Chunying, mengatakan sangat prihatin dan menuntut AS mengklarifikasi posisi mereka.

"Kebebasan navigasi, jelas tidak berarti bahwa kapal dan pesawat militer asing, dapat memasuki wilayah perairan atau udara negara lain," kata Chunying, yang dikutip Reuters.


 Credit  VIVA.co.id




Amnesty International Serukan Penyelamatan Rohingya

Ribuan orang etnis Rohingya bermigrasi mencari suaka.

Amnesty International Serukan Penyelamatan Rohingya
Ratusan migran Rohingya yang tiba di Aceh. (REUTERS/Roni Bintang)
 
CB -  Amnesty International mendesak negara-negara di Asia Tenggara segera bertindak untuk menghentikan krisis kemanusian yang kini berlangsung terutama di perairan yang berada di Asia Tenggara.

Itu terkait dengan kasus yang baru-baru dialami di negara-negara Asean tak terkecuali Indonesia mengenai ribuan orang yang bermigrasi mencari suaka di negara tujuan. Mereka berminggu-minggu bahkan berbulan terdampar di perahu-perahu tanpa makanan dan air bersih. Salah satunya kaum Rohingnya.

Kate Schuetze, peneliti Asia Pasifik Amnesty International Asia, mengajak pemerintah di Asia Tenggara untuk tidak meninggalkan mereka dalam kondisi genting, karena beresiko terhadap kematian.

“Menjadi penting bahwa Negara-negera di kawasan ini meluncurkan operasi-operasi pencarian dan penyelamatan yang terkoordinasi untuk menyelamatkan mereka yang ada di lautan – segala sesuatu yang di bawah ini akan menjadi vonis mati bagi ribuan orang,” kata Schuetze dalam keterangan tertulis Kamis 14 Mei 2015.

Schuatze menyatakan, hal ini sangat mengerikan karena ratusan orang hanyut di perahu makin mendekati kematian, tanpa makanan atau air, dan bahkan tanpa mengetahui di mana mereka berada.

Selain itu, Schuatze juga menuturkan, bahwa pihak berwenang Malaysia memiliki sebuah kewajiban untuk melindungi dan tidak menghukum ratusan orang yang sampai ke pantai negeri tersebut hari ini.

Menurut dia, para imigran harus diberikan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan mendesak, dan tidak boleh dikirim balik ke lautan atau dipindahkan ke suatu tempat di mana hak-hak mereka atau jiwa mereka beresiko.

“Komentar-komentar para pihak berwenang bahwa mereka akan menghalau balik mereka yang datang dengan perahu-perahu merupakan serangan terhadap martabat manusia. Lebih-lebih lagi, jika para pihak berwenang ini melanjutkan ancaman-ancaman tersebut, mereka akan melanggar kewajiban-kewajiban internasional Malaysia,” jelasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah orang-orang yang meningkat dari Myanmar dan Bangladesh telah tiba dengan perahu di Malaysia dan Indonesia.

Paling tidak satu perahu dengan 400 orang yang diperkirakan merupakan orang-orang Rohingya dihalau keluar ke lautan oleh Angkatan Laut Indonesia, di lepas pantai Aceh, setelah diberikan makanaan dan bahan bakar.

Sebuah tekanan terhadap kedatangan-kedatangan tidak normal di Thailand nampaknya memaksa para penyelundup dan pelaku perdagangan manusia untuk mencari jalur baru.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (the International Organization for Migration) percaya bahwa 8.000 orang mungkin masih di perahu-perahu di dekat Thailand.

“Ribuan orang dalam resiko harusnya mendapat prioritas segera, tetapi akar penyebab masalah dari krisis ini harus diselesaikan. Fakta bahwa ribuan orang Rohingya memilih perjalanan berbahaya dengan perahu, mungkin karena mereka tidak bisa selamat bila tinggal di Myanmar merupakan penanda yang jelas tentang kondisi yang mereka hadapi di sana,” terang Schuetze.



Credit  VIVA.co.id




Vatikan Akui Negara Palestina


Vatikan Akui Negara Palestina  
Palestinian schoolgirls shout slogans during a protest of the construction of Israel's security fence February 25, 2004 on land from their West Bank village of Beit Surik, near Jerusalem. Israeli work on 42 kilometers (26 miles) of its security barrier was disrupted by the protests on the last day of hearings on the legality of the fence at the International Court of Justice in The Hague. (Photo by David Silverman/Getty Images)
 
 
Jakarta, CB -- Vatikan secara resmi mengakui negara Palestina dalam sebuah perjanjian baru yang dibuat.

Perjanjian itu, diselesaikan Rabu (13/5), belum ditandatangani namun dalam waktu dekat akan segera ditandatangani. Hal ini jelas membuat Takhta Suci (Holy See) telah merubah arah diplomatik mereka selama ini terhadap Liberation Organization of Palestine atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebuatan PLO.

Seperti dikutip Huffington Post, Vatikan telah menyambut baik keputusan Majelis Umum PBB pada 2012 untuk mengakui negara palestina. Namun, perjanjian itu adalah dokumen pertama yang dinegosiasikan antara Takhta Suci Vatikan dan negara Palestina, yang merupakan pengakuan pertama Vatikan secara resmi.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan hadir untuk bertemu Paus Francis pada hari Sabtu, sebelum melakukan pengangkatan dua orang kudus baru dari tahan suci keesokan harinya.

Credit  CNN Indonesia

Tiongkok Kembangkan Pesawat Militer Amfibi


Tiongkok Kembangkan Pesawat Militer Amfibi  
Tahun ini Tiongkok meningkatkan anggaran militer mereka hingga 10,1 persen menjadi 886,9 miliar yuan. Dana ini juga akan digunakan untuk mengganti armada pertahanan tua Tiongkok dengan yang baru. (Ilustrasi/Getty Images)
 
Beijing, CB -- Tiongkok tengah mengembangkan kemampuan pesawat militer mereka agar memiliki kemampuan amfibi. Penelitian ini kian membuktikan ambisi Tiongkok dalam meningkatkan kekuatan militer mereka.

Diberitakan Reuters yang mengutip China Daily, Rabu (13/5), seorang ilmuwan militer Tiongkok mengatakan bahwa penelitian mereka mengalami kemajuan, terutama soal komponen jet agar mampu terbang di landasan pendek atau bahkan mendarat vertikal.


Diharapkan, pesawat bernama STOVL ini bisa dioperasikan dari kapal induk Tiongkok, Liaoning, dan kapal perang lainnya.

Perusahaan penerbangan negara Tiongkok, Aviation Industry Corp of China (AVIC), dalam situsnya Maret lalu mengatakan bahwa dua anak cabang mereka telah menandatangani pengembangan mesin untuk pesawat STOVL.

Ahli penerbangan dan industri pertahanan pada China Daily mengatakan bahwa Tiongkok tengah membangunan kemampuan militernya untuk operasi amfibi.

"Angkatan laut bisa menurunkan helikopter dan pesawat STOVL dari kapal penyerang amfibi; helikopter untuk melakukan misi anti-kapal selam dan pesawat STOVL untuk pertahanan udara jarak jauh dan menengah, serta serangan udara-ke-darat," kata Kapten Zhang Junshe, peneliti di Institut Riset Studi Militer Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat.

Selain kemampuan amfibi, saat ini Tiongkok tengah mengembangkan jet siluman dan rudal anti-satelit, membuat beberapa negara di kawasan termasuk Amerika Serikat ketar-ketir.

Kekhawatiran kemajuan militer Tiongkok terutama dirasakan oleh negara-negara yang terlibat sengketa perbatasan di Laut China Selatan.

Tahun ini Tiongkok meningkatkan anggaran militer mereka hingga 10,1 persen menjadi 886,9 miliar yuan. Dana ini juga akan digunakan untuk mengganti armada pertahanan tua Tiongkok dengan yang baru.

Pemerintah Beijing menekankan bahwa militer Tiongkok bekerja untuk perdamaian dunia. Tiongkok menuduh pihak-pihak yang mengatakan bahwa militer Tiongkok adalah ancaman, "memiliki motif lain di belakangnya."


Credit  CNN Indonesia

Malaysia desak Myanmar hentikan penindasan atas Rohingya


... kami perlu mengirim pesan sangat kuat kepada Myanmar bahwa mereka harus memperlakukan orang secara manusiawi...
Kulalumpur (CB) - Asia Tenggara harus mengirim pesan sangat kuat ke Myanmar untuk menghentikan penindasan atas suku kecil Rohingya, bagian dari lonjakan jumlah manusia perahu, yang meningkatkan kekhawatiran akan bencana kemanusiaan kawasan, kata pejabat pemerintah Malaysia pada Kamis.

Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi Tuanku Jaafar, menyatakan peningkatan masalah pengungsi di Asia Tenggara sebagian besar karena perlakuan Myanmar atas Rohingya, suku kecil yang diperlakukan berbeda oleh negara itu dan menjadi sasaran kekerasan aliran baru-baru ini.

"Ada masalah di Myanmar dalam cara mereka memperlakukan warga Rohingya," kata Junaidi kepada AFP.

"Itu sebabnya kami perlu mengirim pesan sangat kuat kepada Myanmar bahwa mereka harus memperlakukan orang secara manusiawi. Mereka harus diperlakukan seperti manusia, tidak ditindas," katanya.
Malaysia pada pekan ini menyatakan akan mengusir perahu berisi pendatang putus asa dari Myanmar dan Bangladesh, kecuali mereka terancam tenggelam, mengikuti jejak tetangganya, Indonesia.

Sedikit-dikitnya, 2.000 manusia perahu diselamatkan, berenang ke pantai atau diusir di Malaysia dan Indonesia sejak akhir pekan lalu.

Kelompok pendatang memperingatkan bahwa melautkan kembali kapal dapat berarti hukuman mati bagi mereka, yang sudah terancam kelaparan dan penyakit sesudah beberapa pekan di laut, dengan pendatang baru-baru ini menyatakan banyak sesama penumpang meninggal di laut, dengan tubuh mereka dibuang ke laut.

Pembela hak pendatang juga menyatakan ribuan lagi pria, wanita dan anak-anak diyakini terjebak di laut atau ditinggalkan penyelundup, yang mencoba menghindari penangkapan setelah tindakan keras polisi Thailand menumpas jalur penyelundupan manusia.
Malaysia sudah menampung puluhan ribu pengungsi Rohingya, yang tertarik akan kemakmuran negara itu dan bahwa sebagian besar penduduk negara tersebut Muslim.

"Kami tidak dapat terus menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab menampung mereka," kata  Junaidi.

Ia mengharapkan masalah itu diangkat pada tahun ini dalam pertemuan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Malaysia tahun ini adalah ketua ASEAN, yang juga mencakup Myanmar.

Anggota ASEAN dilarang mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain, namun Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman, baru-baru ini menyatakan masalah Rohingya itu menjadi persoalan antarbangsa, yang perlu dibahas.

Lebih dari 1,3 juta warga Rohingya, yang dinilai PBB sebagai salah satu suku kecil paling teraniaya di dunia, tinggal di negara bagian Rakhine, Myanmar barat.
Mereka pada dasarnya tidak bernegara, dengan Myanmar -yang berpenduduk sebagian besar beragama Buddha- menolak kewarganegaraan mereka dan memperlakukan mereka sebagai orang asing tidak diinginkan.

Junaidi juga menuding Bangladesh, sumber utama lain pengungsi ke Asia Tenggara.

"Banyak yang datang dari Bangladesh. Jadi, apa yang terjadi di Bangladesh? Apakah itu tidak seharusnya menjadi negara demokratik? Tampaknya ada masalah parah di sana," katanya.
 
 
 
Credit  ANTARA News



AS ingin pasukan amfibi terpadu di Asia Pasifik


AS ingin pasukan amfibi terpadu di Asia Pasifik
Pangkalan militer Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat (AS) akan menjadi lokasi pertemuan keamanan laut Asia Pasifik, 18 Mei 2015. (manoa.hawaii.edu)
Pasukan bersama itu akan sangat berguna dalam masa-masa bencana ..."
Tokyo (CB) - Angkatan Laut Amerika Serikat mengumpulkan komandan pasukan amfibi negara Asia-Pasifik sebagai langkah bagi gerakan terpadu, kata keterangan sejumlah pejabat dan dokumen perencanaan, yang diperoleh Reuters.

Namun demikian, Amerika Serikat dikabarkan tidak melibatkan Tiongkok dalam upaya tersebut.

Konferensi itu dimulai pada Senin mendatang di Hawaii dan akan dihadiri pejabat 23 negara. Sebagian besar negara itu berasal dari Asia, termasuk yang terlibat dalam sengketa wilayah dengan Tiongkok, seperti, Jepang, Filipina, dan Vietnam.

Naskah perencanaan, yang disiapkan konsultan militer Amerika Serikat, menegaskan bahwa Tiongkok "tidak akan diundang" karena "pesaing" Amerika Serikat dan beberapa negara, yang menghadiri pertemuan itu.

Saat dimintai kepastian mengenai Beijing tidak diundang, juru bicara Angkatan Laut mengatakan bahwa hukum di Amerika Serikat melarang kerja sama militer langsung dengan Tiongkok dalam sebuah konferensi.

Sejumlah pejabat kementerian pertahanan Amerika Serikat menambahkan bahwa pengabaian Tiongkok adalah hal biasa dalam acara pelatihan yang digelar oleh Washington.

Saat menanggapi hal tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying mengatakan bahwa setiap negara mempunyai hak untuk mengundang ataupun tidak mengundang sebuah negara dalam acara tertentu, selama kebijakan itu ditujukan untuk perdamaian dan kestabilan regional.

Tujuan utama dari konferensi di Hawaii adalah untuk membentuk latihan bersama pasukan amfibi. Menurut keterangan brigadir Richard Spencer, wakil komandan Angkatan Laut Inggris, acara tersebut akan sukses jika terbentuk pasukan laut bersama yang bertugas untuk mengirim bantuan pada masa bencana.

Sementara itu, wakil kepala lembaga CSIS di Washington, Michael Green, mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan "kekuatan penyatu" bagi pasukan amfibi di Asia yang diperkirakan akan menarik perhatian sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

"Pasukan bersama itu akan sangat berguna dalam masa-masa bencana dan juga mengatasi ancaman keamanan dari sengketa wilayah laut," kata Green.

Sebagaimana diketahui, sejumlah negara di Asia memang tengah bersengketa dengan Tiongkok terkait kepemilikan wilayah maritim seperti Laut Tiongkok Selatan dan Timur.

Di Laut Tiongkok Selatan, Beijing bersengketa dengan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Beijing juga bersengketa dengan Jepang di Laut Tiongkok Timur.

Di sisi lain, Amerika Serikat mempunyai pasukan amfibi terbesar di Asia dengan 80.000 personil angkatan laut. Sebagian besar tentara tersebut kini ditempatkan di pulau Okinawa dekat dengan Laut Tiongkok Timur.

Satu-satunya kekuatan di Asia yang bisa menandingi Amerika Serikat tersebut adalah Tiongkok yang mempunyai sekitar 12.000 tentara angkatan laut.



Credit  ANTARA News






Kabinet Jepang setujui aturan baru ekspansi militer


Kabinet Jepang setujui aturan baru ekspansi militer
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
 
 
Tokyo (CB) - Kabinet Jepang, Kamis, diperkirakan akan menyetujui satu set rancangan Undang-Undang untuk memperkuat peran dan ruang lingkup militernya, mengubah posisi dari semula negara pasifis di tengah peningkatan gejolak di Asia Pasifik.

Undang-Undang tersebut merupakan proyek Perdana Menteri Shinzo Abe yang dikenal nasionalis, yang mengatakan Jepang tidak bisa lagi mengesampingkan dasar stabilitas regional dan harus melangkah ke luar dari naungan payung keamanan Amerika Serikat.

Rancangan Undang-Undang, yang akan sampai ke anggota parlemen dalam beberapa bulan mendatang, merumuskan keputusan kabinet tahun lalu untuk memperluas kewenangan angkatan bersenjata Jepang.

Kondisi tersebut memungkinkan tentara Jepang untuk terlibat ke dalam pertempuran melindungi sekutu, yang disebut "pertahanan kolektif", sesuatu yang saat ini dilarang oleh konstitusi pasifis Jepang.

"Melindungi perdamaian dan kehidupan warga negara merupakan tanggung jawab paling penting sebuah negara," kata kepala sekretaris kabinet Yoshihide Suga kepada wartawan.

"Situasi keamanan di sekitar negara kami sangat tegang. Untuk memastikan perdamaian dan stabilitas, kami perlu memperkuat aliansi Jepang-AS dan meningkatkan kepercayaan dan kerja sama dengan sekutu di wilayah tersebut."

"Sangat penting untuk siap terhadap kemungkinan apapun. Tujuan dari RUU tersebut adalah untuk mencegah konflik terjadi."

Washington, yang memaksakan konstitusi kepada Jepang, telah lama menyerukan Tokyo untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam pakta keamanan bersama kedua negara.

Namun, masyarakat Jepang tampaknya curiga terhadap apa pun yang mengurangi komitmen pasifisme, dan bersikeras bahwa angkatan bersenjata harus digunakan hanya dalam pertahanan lingkup kecil.

Kritik terhadap langkah dalam hal keamanan negara tersebut menganggap kebijakan dapat menyeret Tokyo ke kampanye militer AS di Timur Tengah.

Abe juga menghadapi tuduhan Tiongkok bahwa pihaknya melakukan remiliterisasi secara sembunyi-sembunyi untuk kembali berperang di abad ke-20. Perdana menteri dan pendukungnya menyangkal tuduhan tersebut.

Undang-Undang, yang akan merombak 10 hukum terkait keamanan dan kemudian membuat yang baru, akan membuka jalan bagi militer ke luar negeri untuk tugas non tempur seperti bantuan bencana dan misi penjaga perdamaian PBB.

Revisi tersebut meliputi penghilangan hambatan geografis pada dukungan logistik untuk pasukan dalam "situasi yang secara signifikan akan mempengaruhi keamanan Jepang".

Revisi tersebut juga menyebutkan bahwa Jepang bisa membela sekutu "dalam situasi di mana ada risiko jelas bahwa keberadaan Jepang terancam dan hak-hak rakyatnya terganggu lewat serangan terhadap negara yang memiliki hubungan dekat dengan Jepang".

RUU secara resmi disetujui oleh blok berkuasa, yaitu Partai Demokrat Liberal dan Komeito, sebelum rapat kabinet, demikian lapor NHK.

Diskusi kabinet dilakukan ketika Jepang menjadi tuan rumah pameran senjata global untuk pertama kalinya, hasil dari pemulihan aturan larangan penjualan senjata ke luar negeri sebagai upaya untuk menopang industri senjata dalam negeri, demikian AFP.





Credit  ANTARA News


Ekskavasi Situs Liyangan libatkan ahli arsitektur dan arkeobotani


Ekskavasi Situs Liyangan libatkan ahli arsitektur dan arkeobotani
Pekerja membersihkan pagar batu di Situs Liyangan, Purbosari, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (18/6). Balai Arkeologi Yogyakarta kembali melakukan ekskavasi di areal situs perkampungan zaman Mataram Kuno Abad ke X itu di lima titik, dan menelusuri struktur bordes atau batu-batu bulat, tangga halaman dan pagar candi yang belum ditemukan ujungnya. (FOTO ANTARA/Anis Efizudin) 
 
 
Temanggung (CB) - Ekskavasi Situs Liyangan di lereng Gunung Sindoro, Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, juga melibatkan ahli arsitektur dan arkeobotani.

"Berbeda dari sebelumnya pada ekskavasi yang berlangsung 12-27 Mei 2015, kami dibantu oleh ahli dari disiplin ilmu yang berbeda, yakni arsitektur dan arkeobotani," kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Liyangan Sugeng Riyanto di Temanggung, Rabu.

Ia mengatakan ahli arsitektur akan mengkaji aspek arsitektural bangunan-bangunan batu di Situs Liyangan sementara ahli arkeobotani akan mengkaji vegetasi yang ada di sekitar situs.

"Tahun lalu kami sudah mengawali dengan mengirim sampel ke ahli arkeobotani dengan analisis polen atau serbuk sari, hasilnya ternyata selaras dengan asumsi," katanya.

Ia mengatakan menurut kajian awal tanaman di sekitar candi itu kebanyakan jenis bebungaan, di sekitar jalan batu tanaman perdu, dan di bagian atas di luar area ibadah berupa tanaman keras jenis cemara pandak.

Sementara bagian yang menurut asumsi merupakan daerah pertanian ditumbuhi jenis rumput-rumputan dan tanaman padi-padian.

"Itu masih kajian awal, makanya tahun ini kami dalami betul sehingga nanti bisa diketahui di mana sawahnya, kebun, tanaman bunga, di mana tanaman keras atau kayu, karena kayu itu digunakan sebagai bahan bangunan yang sekarang ditemukan arang-arangnya," katanya.

"Kalau nanti bisa jelas dan rinci dan punya sebaran vegetasinya, nanti ke depan ketika akan dikembangkan bisa dikembalikan di sekitar candi, ditanam tanaman yang mirip jenisnya," katanya.



Credit   ANTARA News


Aktor Didi Petet meninggal dunia


Aktor Didi Petet meninggal dunia
Aktor Didi Petet (tengah) bersama Laudya Cynthia Bella dan Verdi Solaiman (ki-ka atas) saat konferensi pers Indonesian Movie Award 2013 di Jakarta, Selasa (21/5). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja) 
 
 
Jakarta (CB) - Aktor senior Didi Widiatmoko atau yang lebih dikenal dengan nama Didi Petet meninggal dunia pada usia 58 tahun di Bambu Apus, Tangerang Selatan, Jumat pagi.

"Beliau meninggal pukul 05.30 di kediamannya," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf saat dihubungi Antara News, Jumat.

Triawan, yang mendapat kabar duka dari keluarga almarhum, mengatakan Didi Petet kelelahan setelah pulang dari Milan mengurusi Pavilion Indonesia di World Expo Milano 2015.

"Sakit, kelelahan, asam lambung naik setelah pulang dari Milan," ujar ayah dari Sherina Munaf itu.

Menurut dia, kondisi Didi Petet sudah melemah sejak di Milan dan sempat dirawat di rumah sakit Milan sebelum pulang ke Indonesia pada 9 Mei 2015.

Didi Petet, yang lahir di Surabaya pada 12 Juli 1956, menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Jl. Bambu Apus No. 75 Kedaung, Ciputat, Tangerang Selatan.

Dia telah membintangi banyak film dan tampil di teater sejak era 80an. Ia antara lain dikenal dengan perannya dalam film-film seperti "Catatan Si Boy", "Si Kabayan Saba Kota", "Petualangan Sherina", "Pasir Berbisik", "Ketika Cinta Bertasbih" dan "Guru Bangsa: Tjokroaminoto".



Credit   ANTARA News

Rabu, 13 Mei 2015

Upaya Warga Australia Tampilkan dan Ajarkan Pencak Silat


 
ABC International Mick Honegger saat beraksi di atas panggung Festival Sate Indonesia.



  CB - Pencak silat mungkin tidak sepopuler olahraga bela diri lain, seperti taekwondo dari Korea Selatan, muay thai dari Thailand, atau jiu jitsu asal Jepang. Tapi dedikasi para atlet pencak silat di Australia patut diacungi jempol karena berupaya mempopulerkan bela diri, yang diketahui berasal dari Indonesia ini.

Federasi Pencak Silat Australia, atau APSF, membawahi lebih dari 20 cabang perguruan tinggi silat yang tersebar di Australia.

Menurut Michael Honegger, Sekretaris Federasi Pencak Silat Australia, ada beberapa tantangan untuk mempopulerkan bela diri yang pertama kali dimainkan di Sumatera ini.

"Pencak silat mungkin belum terlalu dikenal di Australia seperti bela diri dari negara lainnya," ujar Mick, sapaan akrab Michael. "Salah satu alasannya adalah belum ada pola bisnis yang cukup baik untuk mempopulerkan pencak silat, seperti muay thai atau jiu jitsu."

Tetapi Mick menilai meski tidak terlalu populer dengan pesat, jumlah peminatnya bisa dikatakan tetap ada.

Mick mengaku mulai menyukai pencak silat, setelah ia tinggal di Singapura.

"Pencak silat ini bukan sekedar ilmu bela diri, tetapi filosofi dan unsur budaya Asia yang sangat kental," ujarnya usai tampil dalam Festival Sate Indonesia, yang digelar di Box Hill, Melbourne, Minggu (10/5/2015).

Federasi Pencak Silat Australia baru saja memenangkan medali emas dalam Kejuaraan Silat Dunia yang digelar di Thailand, pada Januari 2015 lalu. Selain warga lokal Australia, beberapa anggota dari federasi ini adalah warga keturunan Indonesia dan Malaysia.

"Dalam pencak silat ini kami sering tampilkan dengan budaya lain, yakni gendang pencak," ungkap Mick. Mick juga menambahkan budaya Indonesia bisa diperkenalkan melalui pencak silat.

"Kami melakukan juga kunjungan ke sekolah-sekolah di Australia untuk memperkenalkan pencak silat," kata Mick.

Di sekolah-sekolah, seperti di sekolah dasar, mereka membuat pelatihan pencak silat. Murid-murid pun diajarkan beberapa jurus dasar pencak silat.

Dalam beberapa festival budaya pun, Pencak Silat Australia kerap tampil. Usai tampil, biasanya mereka mengajarkan teknik-teknik dasar pencak silat.

Salah satunya saat Festival Sate Indonesia 2015. Mereka beraksi di atas panggung dan memberikan pelatihan kepada para penonton.




Credit  KOMPAS.com