Kamis, 16 April 2015

KSAU: Jangan Lagi Beli F-16 Bekas


CB, Jakarta - Jet Tempur F-16 milik TNI Angkatan Udara (AU) terbakar dan meledak di Lanud Halim Perdanakusuma merupakan pesawat bekas yang dihibahkan dari Amerika Serikat (AS). Untuk mencegah terulangnya insiden tersebut, TNI AU pun akan lebih memilih membeli pesawat baru.

"Apakah akan beli lagi yang bekas? Kita akan membeli pesawat yang baru, jangan sampai beli lagi F-16 yang bekas," tegas Kepala Staf Angkat Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna di Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015).

Menurut Agus, pihaknya berencana membeli jet baru F-16 dengan tipe 70 Viper. Pilihan lainnya adalah Jet Sukhoi Su-35.
"Hasil kajian kita, ingin pesawat baru Sukhoi 35 atau F-16 tipe 70 Viper. jadi Tipe 70 itu adalah F-16 yang baru," ujar Agus.

Amerika Serikat menghibahkan 2 jet tempur F-16 pada September 2014. Pesawat itu merupakan hasil daur ulang atau refurbished.

Upgrade pesawat F-16 C/D 25 itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 50/52, meliputi rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua sistem lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh.

Credit  Liputan6.com

Saudi: Kami Tak Akan Pernah Memusuhi Iran!


Saudi Kami Tak Akan Pernah Memusuhi Iran
Dubes Saudi di AS, Adel al-Jubeir menegaskan bahwa Saudi tidak akan memusuhi Iran. | (Arab News/AP)
 
WASHINGTON  (CB) - Pemerintah Arab Saudi mengklaim tidak berambisi jadi penguasa di kawasan regional Timur Tengah. Saudi juga menegaskan tidak akan memusuhi Iran.

Hal itu disampaikan Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Adel al-Jubeir, dalam konferensi pers di Washington. Menurutnya, agresi militer Koalisi Teluk yang dipimpin Saudi di Yaman untuk memerangi pemberontak Houthi telah mulai membuahkan hasil.

Tak hanya memerangi Houthi dan memulihkan kekuasaan pemerintah sah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, agresi Saudi di Yaman juga untuk mengusir al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) di Yaman.

”Kampanye serangan udara melawan Houthi telah memenuhi banyak tujuan," kata Jubeir. Menurutnya, milisi Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah berada di situasi yang rentan.

Jubeir mengatakan, bahwa Saudi tidak terlibat perang proxy dengan Iran yang mereka tuduh mempersenjatai Houthi.”Kerajaan (Arab Saudi) selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan Iran, tetapi mereka tidak pernah membalas,” ujar Al-Jubeir, seperti dilansir Arab News, Kamis (16/4/2015). 

 
”Kami tidak akan pernah memusuhi Iran,” katanya lagi. Kendati demikian, Jubeir menegaskan, bahwa Iran tidak memiliki andil dalam dialog politik di Yaman. Sebab, proses politik untuk memperbaiki situasi di Yaman sudah berjalan.

Jubeir juga menyambut resolusi Dewan Keamanan PBB yang menjatuhkan embargo senjata pada Houthi. Resolusi itu dia anggap akan membawa stabilitas di Yaman.





Credit  SINDOnews

PM Israel Samakan Iran dengan Nazi


PM Israel Samakan Iran dengan Nazi
PM Israel, Benjamin Netanyahu, menyamakan Iran dengan Nazi. | (Reuters)
 
 
JERUSALEM  (CB) - Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, saat memperingati tragedi Holocaust menyamakan Iran dengan rezim Nazi. Netanyahu kembali menyerukan kepada dunia untuk mencegah Iran untuk memiliki senjata nuklir.

Tragedi Holocaust adalah pembantaian atau genosida yang dilakukan rezim Nazi Jerman terhadap sekitar 6 juta warga Yahudi dalam Perang Dunia II. Netanyahu meyakini, Iran akan menghancurkan Israel jika berhasil memiliki senjata nuklir.

”Seperti Nazi yangberusaha menginjak-injak peradaban dan menggantinya dengan 'master ras' ketika menghancurkan orang-orang Yahudi, begitu juga dengan Iran yang berusaha untuk mengambil alih wilayah ini dan memperluas tujuannya untuk menghancurkan negara Yahudi,” kata Netanyahu.

Israel seperti dilansir Huffington Post, Kamis (16/4/2015) telah menganggap Iran sebagai ancaman, selain musuh bebuyutan Israel lain seperti Hizbullah di Libanon dan kelompok Hamas dan Jihad Islam di Palestina.
”Alih-alih menuntut Iran secara signifikan membongkar kemampuan nuklirnya dan mempertahankan sanksi, kekuatan dunia justru mundur, meninggalkan Iran untuk memiliki kemampuan (membuat senjata) nuklir dan bahkan memungkinkan Iran untuk memperluas tindakannya di Timur Tengah dan di dunia,” lanjut Netanyahu.

Hari peringatan tahunan tragedi Holocaust adalah salah satu hari yang paling sakral dalam kalender Israel. Restoran, kafe dan tempat-tempat hiburan ditutup saat peringatan tragedi itu.

Sedangkan radio dan stasiun televisi hampir secara eksklusif menyiarkan dokumenter tentang tragedi Holocaust, termasuk menyiarkan hasil wawancara dengan korban Holocaust.


Credit  SINDOnews

Penyebab Insiden F-16 Bukan Human Error, TNI AU Bentuk Tim


Penyebab Insiden F-16 Bukan Human Error, TNI AU Bentuk Tim  
 Ilustrasi, F-16 Fighting Falcon in (Purestock/Thinkstock)
 
Jakarta, CB -- Tentara Nasional Indonesia menyebutkan insiden terbakarnya pesawat tempur F-16 bukan karena faktor kesalahan manusia (human error) namun karena masalah teknis. TNI Angkatan Udara akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.

Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayor Jendral TNI M. Fuad Basya mengatakan penyebab human error karena mesin pesawat mengalami dua ledakan dan mesin terbakar ketika akan lepas landas. “Jadi bukan human error tapi masalah teknis,” ujar Fuad saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (16/4).


Fuad menjelaskan, tim yang akan dibentuk TNI khusus untuk menginvestigasi persoalan teknis tersebut. Nantinya, kata Fuad, insiden tersebut dilaporkan kepada pabrik yang membuat F-16 di Amerika Serikat.

Selebihnya Fuad belum dapat mengomentari lebih jauh karena jet tempur yang menjadi salah satu kebanggaan itu belum diselidiki oleh tim yang akan segera dibentuk.

F-16 milik TNI Angkatan Udara yang bermarkas di Halim Perdanakusuma mengalami insiden gagal terbang saat akan lepas landas pada 08.30 WIB, Kamis (16/4). Insiden tersebut sempat membuat panik dengan adanya ledakan dari mesin pesawat yang membuatnya terbakar. Selain itu, roda kiri lepas.

Credit  CNN Indonesia


Insiden F-16 Terbakar di Fase Paling Berisiko


Insiden F-16 Terbakar di Fase Paling Berisiko 
 Pesawat F-16 telah ditutupi terpal putih di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4). Pesawat F-16 dengan tail number TS-1643 tersebut rencananya akan melaksanakan misi Fly Pass pembaretan di Halim Perdanakusuma menuju Markas Besar TNI dan kembali ke Halim Perdanakusuma. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
 
Jakarta, CB -- Pengamat penerbangan Gerry Soejatman memprediksi insiden gagal lepas landas dan terbakarnya mesin pesawat tempur F-16 di Halim Perdanakusuma terjadi di satu antara dua fase paling berisiko. Dua fase itu adalah fase lepas landas dan mendarat.

"Fase ini paling berisiko, karena pesawat tempur berada dalam posisi mati lalu dinyalakan dengan tekanan tinggi," kata Gerry, kepada CNN Indonesia, Kamis (16/4).

Sangat sulit untuk menilai insiden ini sebagai kecelakaan yang diakibatkan kesalahan manusia atau pilot meskipun kemungkinan itu bisa terjadi. Tak hanya itu, adanya dugaan berebut landasan dengan pesawat komersil di Halim Perdanakusuma terbantahkan.



Menurut Gerry, basis udara Halim Perdanakusuma adalah basis militer yang memprioritaskan kepentingan udara pasukan TNI Angkatan Udara. Sehingga, dalam hal ini, pesawat komersil diwajibkan menunggu keperluan militer, dan hal itu pasti sudah disepakati.

"Tidak mungkin itu karena diburu-buru dengan pesawat komersil. Orang-orang aviasi mengerti kalau pesawat militer itu bukan pesawat biasa, karena bawa senjata atau bisa saja bawa bom."

Terbakarnya mesin, kata Gerry bisa juga dikarenakan faktor teknis atau perawatan, termasuk juga kondisi landasan. "Semua bisa terjadi di fase ini (lepas landas)."

Pesawat yang dibanderol USD 70-80 juta saat keluar dari pabriknya kemungkinan bisa diperbaiki namun dengan kemampuan yang tidak prima, tergantung kerusakannya.

F-16 yang dimiliki oleh Indonesia saat ini berjumlah dua skuadron atau sekitar 40 pesawat dengan jenisF-16 Block 52 ada dua tingkat di bawah generasi teranya F-16 Block 72 yang seharga dua kali jenis pesawat komersil seperti Airbus A320.

"Indonesia belum sanggup beli Block 72, harganya bisa beli tiga atau empat pesawat F-16 yang dimiliki sekarang, ya bisa sekitar 125 sampai 150 juta dolar," jelas Gerry.

F-16 adalah jenis pesawat tempur pabrikan Amerika Serikat yang paling laku dan menjadi salah satu pesawat tempur berjenis sedang untuk pertempuran udara ringan atau pengejaran jarak dekat (dog fighter).



Credit  CNN Indonesia


Api Muncul di Mesin F-16, KSAU akan Kaji Hibah Pesawat


Api Muncul di Mesin F-16, KSAU akan Kaji Hibah Pesawat  
Marsekal Agus Supriatna setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (2/1). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
 
Jakarta, CB -- Insiden terbakarnya mesin pesawat tempur F-16 baru kali ini terjadi. Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna memastikan ada yang tak beres dengan pesawat bernomor ekor TS-1643 tersebut.

"Saya penerbang F-16 ini, dari tahun 1990-an ini belum pernah terjadi engine fire. Baru ini terjadi engine fire," kata Agus di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4).

Kebetulan insiden terbakarnya mesin pesawat itu menimpa pesawat yang didapat TNI AU dari hibah. Oleh karena itu Agus mengaku dengan adanya kejadian ini akan mengevaluasi dan mengkaji lagi jika akan ada hibah peasawat tempur lagi.

Pesawat tersebut merupakan hibah dari Amerika Serikat dan diproduksi sekitar tahun 1980. "Hibah dari Amerika diangkut dari blok 25," katanya. 

Agus belum bisa memastikan kondisi pesawat tempur itu saat ini. Ia mengaku baru akan melihatnya di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Saat ini hanya bisa dipastikan jika terbakarnya pesawat tersebut tidak menggangu operasional penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma. "Pesawatnya sudah dipinggirkan sehingga penerbangan (lain) berjalan lancar," kata Agus.

Pesawat tersebut terbakar tadi pagi saat hendal lepas landas. Tahu ada api di bagian mesin, pilot memutuskan untuk membatalkan penerbangan.

Beruntung landasan pacu masih cukup panjang sehingga pesawat bisa berhenti. Pilot Letnan Kolonel Penerbang Firman Dwi Cahyo tak mengalami cidera berarti. "Pilotnya sudah dibawa ke rumah sakit dan sadar," kata Agus.



 Credit  CNN Indonesia

25 Tahun Sudah Teleskop Hubble Mengangkasa


25 Tahun Sudah Teleskop Hubble Mengangkasa  
Salah satu hasil jepretan teleskop Hubble (REUTERS/NASA/ESA/Hubble)
 
Jakarta, CB -- Teleskop luar angkasa Hubble pertama mengangkasa pada tanggal 25 April 1990 dan sebentar lagi teleskop buatan badan antariksa Amerika Serikat ini sudah mengangkasa selama 25 Tahun di orbit Bumi.

Hubble yang diambil namanya dari ilmuwan terkenal Amerika Serikat, Edwin Hubble ini akan segera memasuki masa pensiun. NASA berencana menggantikannya dengan James Webb Telescope.

Kehadiran Hubble telah mengubah pemahaman dunia astronomi dengan kosmos dan membawa gambar cantik dari alam semesta ke dalam kehidupan orang awam.

"Ini benar-benar memungkinkan orang untuk berpartisipasi dalam kegembiran dalam sebuah penemuan," kata astrofisikawan asal Space Telescope Science Institute, Mario Livo.

Dia juga menambahkan."Gambar hasil pemetaan Hubble telah menjadi bagian dari kebudayaan kita. Saya menganggapnya sebagai kontribusi yang luar biasa."

Hubble kemungkinan akan dapat terus memantau langit untuk setidaknya lima tahun lagi. Dan sekarang saatnya untuk mulai merencanakan sebuah teleskop ruang angkasa masa depan yang akan menangani perbatasan besar berikutnya dalam ilmu ruang angkasa. Livio mengatakan - mencari tanda-tanda kehidupan di luar Bumi dari 'hutan' kosmik.

"Hubble telah mengajarkan kita bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang paling menarik dalam astrofisika, kita harus berpikir besar dan menempatkan ambisi ilmiah," sebutnya.

"Dalam pandangan saya, prioritas berikutnya harus menjadi pencarian kehidupan di luar tata surya kita. Sebuah teleskop ruang yang kuat yang bisa melihat tanda biologi di atmosfer exoplanet mirip Bumi akan menjadi pengganti yang layak."



Credit  CNN Indonesia

Tenggelam, 100 Ton Perak dari Era Perang Dunia II Ditemukan


Tenggelam, 100 Ton Perak dari Era Perang Dunia II Ditemukan 
 Pada November 1942, kapal SS City of Cairo yang tidak dikawal ditenggelamkan oleh kapal selam Jerman, U-boat, saat membawa 296 warga sipil dan kargo termasuk 100 ton perak. (Ilustrasi/Reuters/Regis Duvignau)
 
Jakarta, CB -- Butuh waktu lebih dari tujuh puluh tahun, namun barang kiriman berupa berton-ton perak itu akhirnya tiba juga di Inggris.

Selama tujuh puluh tahun sebelumnya, koin perak itu terendam di lautan Atlantik, menjadi korban dari Perang Dunia Kedua.

CNN melansir, pada November 1942, kapal SS City of Cairo yang tidak dikawal ditenggelamkan oleh kapal selam Jerman, U-boat, saat membawa 296 warga sipil dan kargo termasuk 100 ton perak.

Kapal nahas itu tenggelam di kedalaman 16.800 kaki (5.150 meter) di bawah permukaan laut, hingga akhirnya Deep Ocean Search (DOS) memutuskan untuk mencarinya pada 2011.

Tenggelamnya kapal City of Cairo sudah manjadi sebuah legenda. City of Cairo membawa koin perak rupee sebagai harta rampasan perang dari India ke Inggris. Setelah pemberhentian di Brasil, dua torpedo menenggelamkan kapal itu ke dasar samudera Atlantik.

Setelah kapal tenggelam, kapal selam U-boat dilaporkan muncul ke permukaan laut dan kaptennya berkata kepada korban selamat di sekoci: “Selamat malam, maaf telah menenggelamkan Anda.” Ucapan sang kapten ini menjadi judul buku tentang peristiwa tersebut.

Hanya segelintir orang meninggal saat kapal itu tenggelam, tetapi sekitar 100 lebih meninggal di enam sekoci dalam upaya mencapai daratan yang jaraknya ratusan kilometer.

Ketika sekoci terakhir ditemukan 51 hari kemudian, hanya dua orang yang selamat di kapal itu.

DOS mengatakan dalam siaran pers bahwa selama pencarian pada 2011, mereka mendeteksi benda yang tidak wajar pada radar. City of Cairo terbagi menjadi dua bagian, terkubur oleh lumpur.

"Sesuai dengan kontrak dengan Departemen Transportasi Inggris, DOS menemukan beberapa puluh ton koin perak di kedalaman (5.150 meter)," kata perusahaan itu. Kedalaman ini adalah rekor dunia, klaim DOS.

Operasi lain di kedalaman samudera yang dilaporkan di media meliputi pencarian pada 1987 untuk mencari bangkai pesawat South African Airways pada 16 ribu kaki (4.700 meter) dan penemuan Gairsoppa SS di kedalaman sekitar 15.400 kaki (4.800 meter) di Atlantik Utara pada 2011.

BBC melaporkan operasi penyelamatan City of Cairo sudah selesai pada September 2013, namun pemerintah Inggris membuat perusahaan merahasiakannya sampai minggu ini.

Koin-koin tersebut telah meleleh dan perak-perak itu dijual, BBC melaporkan. DOS mendapat persentase dari penjualan, dan Departemen Keuangan Inggris memperoleh sisanya, menurut BBC.

Saat ini, 100 ton perak akan bernilai sekitar US$50 juta atau setara Rp645 miliar.


Credit  CNN Indonesia

Jet Militer Tanpa Identifikasi Bahayakan Pesawat Sipil



Jet Militer Tanpa Identifikasi Bahayakan Pesawat Sipil  
Banyak ditemukan jet militer yang tidak melaporkan rencana terbangnya kepada pengatur lalu lintas udara komersial. (Ilustrasi/Reuters/Norwegian NATO)
 
 
Jakarta, CB -- Badan Keamanan Penerbangan Eropa (EASA) pada Selasa (14/4) menyatakan bahwa jet militer yang melintas di langit Eropa tanpa melakukan identifikasi diri dapat membahayakan pesawat penerbangan sipil.

Pernyataan ini dikemukakan menyusul investigasi yang dilakukan oleh EASA atas permintaan Komunitas Eropa setelah menerima laporan bahwa jet militer Rusia yang terbang tanpa identifikasi elektronik hampir menabrak pesawat komersial.

Seperti dilansir Reuters, Rusia tengah meningkatkan patrolinya di Eropa. NATO merespons hal tersebut dengan menerbangkan lebih banyak pesawat tempur untuk mengawasi langit Baltic guna menghindari meningkatnya ketegangan di tengah krisis Ukraina.

Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa insiden keselamatan yang melibatkan pesawat komersial di udara, terutama di atas Laut Baltic, mengalami peningkatan signifikan pada 2014.

"Risiko terhadap penerbangan sipil sangat tinggi dan itu berarti upaya mitigasi untuk mengurangi risiko tersebut harus dilakukan," demikian kutipan laporan tersebut.

EASA juga menyinggung peningkatan signifikan jumlah aktivitas militer tidak kooperatif di atas Laut Baltic selama beberapa tahun belakangan. Pesawat-pesawat tak kooperatif tersebut tidak melaporkan rencana penerbangan atau berkomunikasi dengan pengatur lalu lintas udara komersial, bahkan mematikan alat identifikasi elektroniknya.

Secara keseluruhan, ada 13 insiden udara di Baltic pada 2014 akibat dua pesawat terbang sangat berdekatan sehingga membahayakan keselamatan. Angka tersebut melonjak dari tahun 2013 yang hanya mencapai lima insiden.

Sebagian besar insiden tersebut melibatkan pesawat militer yang tidak mengomunikasikan rencana terbangnya.

Selain di Baltic, beberapa negara anggota Uni Eropa melaporkan peningkatan penerbangan militer rahasia di Atlantic, Laut Hitam, dan Laut Aegean. EASA mendorong pemerintah untuk mengharmoniskan dan mematuhi ketentuan operasi bagi angkatan udaranya guna memastikan bahwa pasukan militer memperhatikan pesawat komerisial.

Insiden udara ini tak pelak menyebabkan meningkatnya ketegangan di antara beberapa negara. Pada Desember lalu, otoritas Swedia melaporkan bahwa jet militer Rusia hampir menabrak pesawat komersial di selatan Swedia. NATO pun mengecam Rusia lantaran menebar bahaya bagi penerbangan komersial di wilayah Baltic. Namun, Moskow berkeras bahwa jet mereka berada di jarak aman.

Ketegangan juga terjadi antara Barat dan Timur ketika pesawat Malaysian Airlines MH17 ditembak jatuh dari langit di timur Ukraina pada Juli lalu. Para ahli penerbangan dari Barat mengatakan bahwa kemungkinan pesawat tersebut terkena tembakan rudal yang ditembakkan dari wilayah separatis pro-Rusia. 


Credit  CNN Indonesia

Seorang Anggota Satgultor TNI Jatuh dari Gedung Bertingkat di Upacara Pengukuhan Jokowi


 
KOMPAS.com/SABRINA ASRIL Anggota Satuan Penanggulangan Teroris TNI tersangkut dan terjatuh saat mencoba turun dari gedung saat simulasi penyelamatan sandera di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). Simulasi ini dilakukan dalam rangkaian acara pengukuhan Presiden Joko Widodo sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI.
 
JAKARTA, CB - Sebuah kecelakaan terjadi dalam rangkaian upacara pengukuhan Presiden Joko Widodo sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). Seorang anggota Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI tiba-tiba terjatuh dari gedung bertingkat dalam simulasi di acara itu.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.15. Saat itu, upacara pembaretan Jokowi telah selesai dilakukan dan dilanjutkan dengan pengecekan pasukan. Setelah Jokowi selesai berkeliling memeriksa pasukan, acara diteruskan dengan simulasi penyelamatan sandera dari kelompok teror.
Mereka yang bertugas dalam simulasi ini disebutkan berasal dari Satuan Penanggulangan Teror TNI. Adegan simulasi dimulai dengan kedatangan dua helikopter menuju ke atas Gedung Soedirman yang berlantai tiga tersebut.
Dari dua helikopter berwarna hitam itu, setidaknya sekitar 12 orang personel Satgultor turun menggunakan tali menuju atap gedung. Adegan berikutnya adalah para anggota Satgultor memasang tali untuk melakukan rappeling dari puncak gedung.
Terlihat beberapa anggota Satgultor berhasil masuk ke lantai 3 dengan meletakkan sebuah bom. Anggota lainnya turun langsung ke bagian dasar dan mengambil posisi untuk menerobos masuk dari pintu depan.
Saat hampir semua anggota sudah berada dalam posisi, seorang anggota Satgultor tampak masih menggantung di atas gedung. Dia terlihat kesulitan menguraikan tali untuk bisa turun ke bawah.
Saat akhirnya tali berhasil diturunkan, anggota itu pun langsung terjun ke bawah. Sayangnya, tali yang mengikat badan anggota itu terlepas sebelum sampai ke dasar. Akibatnya, tubuh anggota Satgultor itu jatuh ke lantai dasar gedung.
Pada saat yang bersamaan, ada mobil Satgultor yang melaju kencang dari arah timur. Tubuh anggota yang terjatuh itu sempat terserempet mobil yang melaju kencang.



Credit  KOMPAS.com

Pesawat F-16 yang Terbakar Baru Didatangkan September 2014


 
Reska K. Nistanto/Kompas.com F-16A Block 15AG TNI AU registrasi TS-1611, salah satu pesawat yang dimiliki TNI AU. Pesawat F-16 yang terbakar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kamis (16/4/2015), bernomor ekor TS-1643.


JAKARTA, CB
- Pesawat F-16 yang terbakar di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4/2015) pagi, diketahui sebagai armada milik TNI AU yang baru saja didatangkan pada 2014. Pesawat tersebut merupakan hibah dari Amerika Serikat.
"Pesawat tersebut adalah hibah dari AS. Didatangkan pada 2014 lalu," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya kepada Kompas.com, Kamis.
Menurut informasi yang diperoleh dari Dinas Penerangan TNI AU, sebanyak 5 pesawat F-16 tersebut tiba di Indonesia pada September 2014. Pesawat-tersebut diproduksi di Amerika pada 1980.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna sebelumnya mengatakan bahwa pilot F-16 diduga mengalami kendala saat hendak menerbangkan pesawat. Pilot kemudian batal menerbangkan pesawat. Namun, sesaat setelah gagal terbang, pesawat tiba-tiba terbakar.
TNI AU rencananya akan mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan sebab dari terbakarnya badan pesawat F-16. Konferensi pers akan diadakan di Gedung Pimpinan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.


Credit  KOMPAS.com

Pesawat F-16 yang Terbakar Berumur 35 Tahun Hibah dari AS

 
Reska K. Nistanto/Kompas.com F-16A Block 15AG TNI AU registrasi TS-1611, salah satu pesawat yang dimiliki TNI AU. Pesawat F-16 yang terbakar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kamis (16/4/2015), bernomor ekor TS-1643.


JAKARTA, CB
— Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan bahwa pesawat F-16 yang terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4/2015) pagi, adalah pesawat hibah dari Amerika Serikat. Pesawat itu buatan Amerika pada tahun 1980 atau sudah berumur 35 tahun.
"Pesawat F-16 yang terjadi tadi pagi adalah pesawat hibah yang baru saja didatangkan. Pesawat itu buatan Amerika tahun 1980," ujar Agus saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Agus mengatakan, pesawat F-16 adalah pesawat yang biasa digunakan untuk operasi pertahanan udara. Menurut dia, pesawat tersebut rencananya akan digunakan untuk latihan pada Kamis pagi.
Menurut Agus, saat pilot hendak menerbangkan pesawat, tiba-tiba terjadi kebakaran pada mesin pesawat (engine fire). Sang pilot berhasil keluar dari pesawat untuk menyelamatkan diri.
Menurut Agus, meski terjadi masalah pada bagian mesin, sebagian besar rangka pesawat tidak mengalami kerusakan. Namun, pada saat kejadian, jumlah bahan bakar di dalam pesawat masih terisi penuh sehingga tersulut api dan terjadi kebakaran.
"Pesawat F-16 buatan tahun 80-an, makanya teman-teman media bisa bantu kami. Jadi kalau mau beli pesawat, belilah yang baru," kata Agus.




Credit  KOMPAS.com


KSAU: Mesin F-16 Terbakar Saat Hendak "Take-off"

 
Reska K. Nistanto/Kompas.com F-16B Block 15 milik TNI AU dengan registrasi TS-1602 di Lanud Halim Perdanakusuma (9/4/2012).


JAKARTA, CB
— Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan bahwa terbakarnya pesawat F-16 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (16/4/2015) pagi, berawal dari terbakarnya mesin pesawat saat hendak lepas landas.
"Pesawat itu saat hendak take-off terjadi engine fire sehingga terbakar," ujar Agus saat ditemui seusai pengangkatan Presiden Joko Widodo sebagai warga kehormatan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Agus mengatakan, saat pilot hendak menerbangkan pesawat, tiba-tiba terjadi kebakaran pada mesin pesawat. Saat terbakar, sang pilot berhasil keluar dari pesawat untuk menyelamatkan diri.
Menurut Agus, meski terjadi masalah pada bagian mesin, sebagian besar rangka pesawat tidak mengalami kerusakan. Namun, pada saat kejadian, bahan bakar di dalam pesawat masih terisi penuh sehingga tersulut api dan terjadi kebakaran.
"Pilotnya masih sadar, tidak masalah. Penerbangan lain juga tetap berjalan," kata Agus.
Agus belum bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai terbakarnya pesawat itu. Menurut dia, TNI AU akan segera melakukan kajian untuk menemukan penyebab pasti terbakarnya pesawat.



 Credit  KOMPAS.com


Wapres Minta Adanya Penyelidikan atas Pesawat F-16 yang Terbakar

 
Reska K. Nistanto/Kompas.com F-16A Block 15AG TNI AU registrasi TS-1611, salah satu pesawat yang dimiliki TNI AU. Pesawat F-16 yang terbakar di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Kamis (16/4/2015), bernomor ekor TS-1643.


JAKARTA, CB
— Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta adanya penyelidikan atas terbakarnya pesawat F-16 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (16/4/2015) pagi. Peristiwa itu berawal dari terbakarnya mesin pesawat ketika hendak lepas landas.
"Ya, itu tergelincir, biasa, tentu semua harus dicek lagi apalagi pesawat itu kan tentu pesawat yang bukan baru," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Kamis.
Pesawat F-16 yang terbakar di Lanud Halim merupakan pesawat hibah dari Amerika Serikat. Pesawat itu berumur lebih kurang 35 tahun.
Meskipun umur pesawat sudah 35 tahun, Wapres menilai belum tentu kerusakan berasal dari mesin pesawat.
"Kita tidak tahu apakah pilot atau pesawatnya, kan bisa dua kemungkinan," ucap Kalla.
"Ini kan hibah, kan tidak semua sempurna. Lihat Airbus kena, Boeing kena, ya tidak semua. Ya namanya buatan manusia tidak sempurna," sambung dia.
Pesawat F-16 yang terbakar biasa digunakan untuk operasi pertahanan udara. Pesawat tersebut rencananya akan digunakan untuk latihan pada Kamis pagi. Saat pilot hendak menerbangkan pesawat, tiba-tiba terjadi kebakaran di mesin pesawat (engine fire).
Sang pilot berhasil keluar dari pesawat untuk menyelamatkan diri.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, meski terjadi masalah pada bagian mesin, sebagian besar rangka pesawat tidak mengalami kerusakan. Namun, pada saat kejadian, jumlah bahan bakar di dalam pesawat masih terisi penuh. Saat tersulut api, kebakaran pun terjadi.


 Credit  KOMPAS.com

Asteroid Besar Berpeluang Hantam Bumi pada 2017


Asteroid Besar Berpeluang Hantam Bumi pada 2017
Asteroid Besar Berpeluang Hantam Bumi pada 2017 (Foto: Indian Country)
CALIFORNIA  (CB) – Asteroid bernama 2012 TCP diperkirakan akan melintas dekat Bumi pada 12 Oktober 2017. Akankah asteroid ini akan menabrak Bumi dan membahayakan manusia?
Asteroid sebelumnya pernah meledak di atas kota Chelyabinsk di Rusia. Ledakan asteroid itu setidaknya melukai 1.500 orang di Rusia dan merusak lebih dari 7.000 bangunan. Asteroid 2012 TCP diperkirakan berukuran 12 sampai 40 meter. Bahaya asteroid 2012 TCP bahkan diperkirakan akan lebih dahsyat jika dibandingkan dengan asteroid yang pernah meledak di Rusia.
 
“Asteroid ini sangat berbahaya dan kekuatannya mungkin akan mampu menghancurkan apapun tergantung di mana ia akan meledak,” ujar Judit Györgyey-Ries, astronom di University of Texas McDonald Observatory seperti dilansir dari laman Phys, Rabu (15/4/2015).
 
Asteroid seukuran rumah sebelumnya juga ditemukan pada 4 Oktober 2014 oleh observatorium Pan-STARRS, di Hawaii. Seminggu kemudian, asteroid itu mendekati Bumi dengan jarak yang sangat dekat sekira 94.800 km.
Astroid 2012 TC4 merupakan obyek memanjang dan berputar sangat cepat dan telah dikenal membuat banyak pendekatan dekat dengan Bumi di masa lalu. Sekarang, para ilmuwan mencoba untuk menentukan di wilayah mana tepatnya 2012 TCP akan terbang dan memperkirakan dampak yang mungkin ditimbulkan.
“Kesempatan (asteroid) untuk menghantam Bumi hanya 0,00055 persen,” tambah Judit Györgyey. Keyakinan astronom asal Amerika Serikat tersebut juga didukung oleh astronom lainnya dari badan antariksa Eropa ESA, Detlef Koschny. Menurutnya ukuran asteroid 2012 TCP yang diperkirakan sangat besar belum terbukti dan harus diteliti lagi.
“Peluang asteroid 2012 TCP untuk meledak ialah satu berbanding satu juta dan ukuran asteroid biasanya akan dilihat dari kecerahannya, tapi kita tidak tahu refleksitasnya jadi ukuran asteroid itu bisa lebih kecil atau lebih besar,” ujar Detlef Koschny.
Menurut data, terhitung hingga 12 April 2015, terdapat 1.572 asteroid yang berpotensi berbahaya bagi Bumi terdeteksi. Tak satu pun dari asteroid itu diketahui pada jalur tabrakan dengan Bumi, meskipun para astronom hampir selalu menemukan asteroid yang baru setiap saat.



Credit  Okezone

Embrio Kopassus, dari Tulehu & Hitu sampai Cijantung

Embrio Kopassus, dari Tulehu & Hitu sampai Cijantung
Pasukan Slamet Rijadi ketika memasuki Ambon menumpas RMS (Foto: Wikipedia)
JAKARTA (CB) - Menarik jika ingin menilik dan menarik benang merah jauh ke belakang, soal bagaimana lahirnya Komando Pasukan Khusus (Kopassus) AD yang hari ini, 16 April 2015, memperingati HUT ke-63.
Kopassus yang digagas Ignatius Slamet Rijadi, terilhami dari kepiawaian segelintir pasukan elite Belanda, Korps Speciale Troepen (KST) dan Depot Speciale Troepen (DST) pada masa pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), medio 1950.
Slamet Rijadi diperintahkan memimpin pasukan besar Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS), di bawah komando Letkol Alex Evert Kawilarang. Tapi pada suatu pendaratan di pantai utara Tulehu dan Hitu, 28 September 1950, pasukannya kewalahan dengan para sniper (penembak runduk) KST.
Disebutkan dalam “Memoar H.N (Herman Nicolas) Ventje Sumual” serta biografi “Ignatius Slamet Rijadi: Dari Mengusir Kempeitai Sampai Menumpas RMS”, Pasukannya juga tak kalah kewalahan di berbagai tempat, seperti Piru, Telaga Kodok, serta Piru, dalam upaya pasukan APRIS menerobos ke Ambon.
“Pas turun dari pantai Tulehu, mereka (APRIS) dihabisi sama sniper-sniper baret hijau DST,” tegas aktivis reka ulang sejarah, Firman Hendriansyah kepada Okezone via pesan singkat.
Begitupun di Piru dan Amahai. Bahkan di Amahai, pasukan APRIS dari Batalyon 352, diserang mendadak “ala komando”. Dalam serangan itu, pasukan APRIS kehilangan 22 personel serta direbutnya tiga pucuk senapan mesin ringan Bren.
Sementara pihak agresor hanya kehilangan empat anggotanya. Di balik tragedi itu, Slamet Rijadi mengaku terkesima dan kagum, sampai akhirnya mengharapkan Indonesia punya pasukan serupa yang bahkan lebih andal dan legendaris.
“Lewat peristiwa ini, Slamet Rijadi akhirnya menarik kesimpulan, bahwa serangan pasukan komando KST semacam ini kelak harus bisa dilakukan oleh anak buahnya. Serangan mengejutkan dengan personel terbatas, tapi dengan hasil yang maksimal,” tambahnya mengutip biografi Slamet Rijadi.
Dua tahun kemudian, Kawilarang seolah melanjutkan keinginan Slamet Rijadi yang gugur di Tulehu (4 November 1950), untuk membentuk pasukan elite Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT).
Cikal-bakal Kopassus yang dibidani Mayor Mochamad Idjon Djanbi itu diresmikan berdiri 16 April 1952, oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Abdoel Haris Nasution.
Kini, nama besar Kopassus sudah menuai banyak pengakuan dan pujian dunia internasional, berkat keberhasilan sejumlah operasi khusus.
Satuan elite yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur itu bahkan pantas disandingkan dengan pasukan komando negara lain macam SAS (Special Air Service) Inggris dan Delta Force Amerika Serikat.


Credit  Okezone

Saat Fly Pass, Pesawat F-16 Terbakar di Halim

Saat Fly Pass, Pesawat F-16 Terbakar di Halim
Foto: Ilustrasi Okezone
JAKARTA (CB) - Pesawat F-16 dengan nomor TS-1643 milik TNI AU terbakar di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta tepatnya di runway 06 mengarah 24 pada pukul 08.20 WIB.
Insiden itu terjadi saat pesawat tersebut sedang melakukan atraksi fly pass bersama beberapa pesawat lainnya.
Informasi yang berhasil dihimpun Okezone, Kamis (16/4/2015), pesawat itu dikomandoi oleh Letkol Penerbang Firman. Dia dikabarkan selamat karena berhasil keluar saat pesawat terbakar.
Kondisi pesawat sendiri mengalami kebakaran pada bagian mesin. Selain itu, roda kiri pesawat juga lepas.
Selain TS-1643, fly pass itu dilakukan bersama pesawat lainnya seperti TS-160 yang diawaki oleh Alimi, TS-1608 oleh Andri dan TS-1610 oleh Gigih.

Credit  Okezone

Jet Tempur China dan Rusia Acak-acak Langit Jepang


Jet Tempur China dan Rusia Acak acak Langit Jepang
Jet Tempur Jepang saat beraksi. Tokyo klaim jet tempur China dan Rusia sudah sering mengacak-acak langit Jepang. (Artileri.org)
 
 
TOKYO  (CB) - Angkatan Udara Jepang mengatakan, pesawat jet tempur Rusia dan China mengacak-acak langit atau wilayah udara Jepang. Bahkan manuver pesawat jet tempur dua negara besar itu disebut Jepang telah meningkat tajam sejak Perang Dingin tiga dekade silam.

Pesawat jet pembom Rusia disebut beraksi di langit utara, sedangkan pesawat jet tempur China bermanuver di wilayah udara selatan Jepang.

Angkatan Pertahanan Diri Jepang menyatakan, pada tahun ini sampai dengan 31 Maret, pesawat jet tempur Jepang tercatat melakukan aksi 944 kali untuk menghalau manuver pesawat jet tempur dua negara besar itu.

Angka itu meningkat 16 persen pada tahun lalu untuk periode yang sama. Itu adalah jumlah tertinggi kedua dari data yang dicatat sejak tahun 1958. ”Ini merupakan peningkatan yang tajam,” bunyi pernyataan Angkatan Pertahanan Diri Jepang (SDF) yang disampaikan seorang juru bicara, dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/4/2015).

SDF tidak merinci secara khusus manuver masing-masing dari mliter Rusia dan China di dekat wilayah pertahanan udara Jepang. Hanya saja, pesawat jet tempur China disebut lebih serang terbang melalui wilayah udara Jepang menuju Pasifik Barat.

Selama ini, Jepang dan China bersitegang soal klaim pulau di Laut China Timur. Sedangkan dengan Rusia, Jepang bersengketa pulau-pulau kecil di dekat Hokaido.

Sementara itu, Komandan Pasukan Amerika Serikat  di Pasifik, Laksamana Samuel Locklear, mengatakan aktivitas militer Rusia telah kembali seperti era Perang Dingin dalam beberapa bulan terakhir. Locklear mengatakan kepada Kongres AS bahwa kapal perang Rusia dikerahkan di kawasan Asia-Pasifik.

Sedangkan pesawat pembom dan pesawat patroli Rusia, lanjut dia, sering masuk ke wilayah udara Jepang di dekat Hokkaido dan empat pulau kecil yang diklaim oleh kedua negara.



Credit  SINDOnews

Ini Kapal Perang China yang Jadi Momok bagi AS


Ini Kapal Perang China yang Jadi Momok bagi AS
Kapal perang China, Luyang III yang dilengkapi rudal supersonik jadi ancaman serius bagi AS. | (Sputnik/AP)
 
 
BEIJING (CB) - Angkatan Laut China telah memiliki kapal perang baru yang dianggap menjadi momok bagi Amerika Serikat (AS). Kapal berbahaya yang dilengkapi rudal supersonik itu bernama Luyang III.

Sebuah laporan terbaru dari Office of Naval Intelligence (ONI) telah mengkonfirmasi klaim Pemerintah China.”Bahwa kapal Luyang III merupakan tipe terbaru yang dilengkapi dengan rudal YJ-18ASCM (anti-kapal pesiar) yang bisa diluncurkan secara vertikal,” bunyi laporan ONI, Rabu (15/4/2015).

Kapal perang China dengan rudal supersonik itu menurut ONI menjadi gambaran tentang perkembangan kehebatan dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China.

Sejauh ini, kapal Luyang III—yang juga dikenal sebagai kapal perusak 052D— hanya ada satu di dunia ini. Namun, China telah menyatakan rencananya untuk memiliki lebih dari 10 kapal sejenis itu untuk dioperasikan pada 2017.

”Rudal ini, adalah ancaman utama bagi Angkatan Laut AS,” kata Lyle J. Goldstein, seorang profesor di China Maritime Studies Institute at the United States Naval War College, kepada New York Times. ”Peningkatan besar dalam hal kecepatan membuat rudal jarak jauh lebih sulit untuk dicegat.”

Dalam laporannya, ONI juga menyatakan, rudal seperti itu juga akan digunakan pada kapal selam China, Song-classes, Yuan-classes, dan Shang-classes. ”Semua orang yang serius tentang pemahaman kemampuan militer China harus membiasakan diri dengan rudal ini,” imbuh Andrew Erickson, profesor di US Naval War College di Rhode Island.



Credit  SINDOnews