Taman Nasional Meru Betiri. (Dok. http://merubetiri.com/)
Jakarta, CB
--
Meru Betiri merupakan salah satu taman nasional
terbaik di Pulau Jawa dengan luas 58 ribu hektar. Taman nasional ini
terdiri dari lima vegetasi, yaitu hutan pantai, hutan mangrove, hutan
rawa, hutan rheophyte, dan hutan hujan dataran rendah. Maka, tak
berlebihan rasanya jika tempat ini memiliki slogan ‘Home of
Biodiversity.’
Taman Nasional Meru Betiri terletak di pesisir
selatan, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Nama Meru Betiri diambil dari
nama gunung yang ada di dalam kawasan Taman Nasional ini yaitu Gunung
Meru dan Gunung Betiri.
Tak hanya menyaksikan keagungan Tuhan
lewat pemandangan indah yang memanjakan mata, di Meru Betiri Anda pun
dapat menyaksikan langsung kehidupan satwa-satwa liar yang dibiarkan
bebas.
Taman ini merupakan rumah terakhir untuk habitat harimau loreng Jawa (
Panthera tigris sondaica). Harimau loreng Jawa merupakan salah satu satwa yang dilindungi karena sudah hampir punah.
Selain
itu, ada juga 29 jenis mamalia dan 180 jenis burung, yang semuanya
termasuk satwa yang dilindungi pula. Satwa-satwa tersebut di antaranya
adalah penyu lekang/ridel, banteng, monyet ekor panjang, harimau Jawa,
macan tutul, ajag, bajing terbang ekor merah, dan merak. Ada juga penyu
belimbing, penyu sisik, penyu hijau, kucing hutan, rusa, elang, dan
masih banyak lagi.
Seperti slogannya
‘Home of Biodiversity’, di Meru Betiri juga ada berbagai macam jenis flora yang dilindungi, seperti
Balanhopora fungosa yaitu tumbuhan jenis parasit yang hanya terdapat di sekitar Teluk Hijau dan Bandealit.
Sebanyak
293 jenis tumbuhan yang ada di taman nasional ini, antara lain, bunga
raflesia, bakau, bungur, pulai, bendo, api-api, waru, nyamplung, rengas,
dan beragam tumbuhan obat-obatan.
Taman Nasional Meru Betiri pun
bisa menjadi lokasi yang sempurna bagi para petualang alam bebas. Ada
beragam kegiatan yang dapat Anda lakukan di Taman Nasional Meru Betiri,
seperti
jungle tracking maupun
hiking. Rutenya melalui
trans Bandealit - Teluk Meru (menginap - Teluk Permisan (menginap) -
Sukamade dengan waktu tempuh 2 hingga 3 hari.
Di Sukamade, Anda
menemukan habitat penyu bertelur yang naik ke pantai serta pelepasan
tukik ke alam liar setelah menetas. Jenis penyu yang dapat Anda lihat
adalah penyu belimbing, penyu sisik, dan penyu lekang (ridel). Anda juga
bisa menemukan monyet dan lutung hitam di pinggir hutan yang berbatasan
dengan perkebunan karet. Sebelum Anda berkunjung ke Sukamade Anda akan
melihat pemandangan perkebunan karet dan kakao yang sangat jarang
ditemukan di dunia.
Sementara itu, di Rajegwesi ada desa
konservasi dan wisata bahari. Anda dapat menghabiskan waktu untuk
berwisata budaya di sini karena ada nelayan tradisional. Anda juga bisa
berenang di pantai yang masih alami.
Di Rajegwesi Anda juga
Teluk Hijau dan Teluk Damai yang terletak tidak jauh dari pantai
Rajegwesi. Di Bandealit, selain berenang, Anda juga bisa berkano. Ada
pula tempat penangkaran rusa atau melihat habitat Rafflesia
zollingeriana di blok Krecek. Sempurnakan perjalanan Anda dengan
berkunjung ke Goa Jepang di Bandealit.
Credit
CNN Indonesia