Rabu, 18 Februari 2015

Pemulihan hubungan Rusia-Amerika Serikat hal mustahil


Pemulihan hubungan Rusia-Amerika Serikat hal mustahil
Ilutrasi krisis Ukraina (Reuters/Grafis)
... tentu saja, tidak. Itu betul-betul mustahil... "
Moskow (CB) - Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, berpikir, pemulihan hubungan Moskow dengan Washington mustahil saat hukuman Barat masih terjadi, katanya dalam wawancara disiarkan televisi Amerika Serikat, Rabu.

Medvedev mengecam langkah Amerika Serikat dan Eropa Bersatu menghukum Rusia atas perannya dalam kemelut Ukraina, yang dinilainya "betul-betul merusak" dan "bodoh" serta mengatakan tidak ada kesempatan memperbaiki hubungan dengan Gedung Putih saat semua itu berlangsung.

"Tidak, tentu saja, tidak. Itu betul-betul mustahil. Mari kita perjelas, kami tidak datang dengan hukuman itu. Mitra asing kami yang melakukannya," kata Medvedev, kepada saluran CNBC, menurut salinan laman pemerintah.

Hubungan Timur-Barat merosot ke titik terendah sejak akhir Perang Dingin atas tuduhan Moskow mendukung pemberontakan di Ukraina timur.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Selasa, mengadakan pembicaraan tiga jam dengan timpalannya dari Amerika Serikat, John Kerry, di Paris, dengan diplomat puncak Washington itu mengungkapkan serangkaian syarat untuk mencabut hukuman tersebut.

"Pada saat ini banyak yang terjadi sekarang. Pasukan ditarik, tapi alat berat harus ditarik dan perbatasan belum aman dan terpantau baik," kata Kerry.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, di Milan, Italia, pada Jumat, pada akhir pekan lalu menarik 17,600 tentaranya dari perbatasan Ukraina.

Meskipun ada tanda kemajuan dalam kemelut beberapa bulan itu, yang menewaskan 3.400 jiwa, pejabat Ukraina terus berbicara keras, dengan yang terbaru, menteri pertahanan negara tersebut bertekad membangun tentara, yang mampu menahan serangan Rusia.

Dewan perwakilan rakyat memastikan Kepala Garda Nasional Stepan Poltorak, salah satu tokoh tentara dihormati di Ukraina, menjadi menteri pertahanan dengan dukungan suara 245:1 pada Selasa pagi.

Poltorak kepada anggota parlemen dalam pidato singkat tetapi keras menyatakan puncak pengutamaanya adalah membangun pertahanan handal untuk menghadapi Rusia melalui tentara, yang Kiev berharap dilengkapi persenjataan NATO.

Tugas pertamanya ialah menghadapi kekerasan baru di kota pelabuhan selatan, Mariupol, tempat penembakan menewaskan tujuh orang dalam acara pemakaman.

Credit  ANTARA News

Pesawat Libya kembali ke Tripoli setelah Mesir tutup ruang udaranya

Pesawat Libya kembali ke Tripoli setelah Mesir tutup ruang udaranya
Peta Libya - ilustrasi. (ANTARANEWS/Ardika)
Kairo (CB) - Satu pesawat terbang komersial dengan tujuan Istanbul terpaksa kembali ke Tripoli setelah Mesir melarang terbang di ruang udaranya, kata sumber-sumber bandar udara dan maskapai.

Belum ada komentar segera dari Mesir yang melancarkan serangan-serangan udara pada Senin atas sasaran-sasaran yang disangka menjadi sarang Negara Islam di Libya, sehari setelah kelompok itu menyiarkan satu video yang memperlihatkan pemenggalan para pengikut Kristen Koptik Mesir.

Larangan tersebut akan memaksa Libya, yang di dalam negerinya sedang berkecamuk perang saudara, ke arah isolasi lebih jauh sementara Turki merupakan salah satu dari sedikit negara yang pesawat-pesawat Libya masih boleh terbang ke sana. Maskapai-maskapai asing telah meninggalkan produsen minyak itu.

Maskapai-maskapai Libya yang terbang ke Turki perlu melintasi ruang udara Mesir untuk menghindari Siprus sementara negara Uni Eropa telah memberlakukan larangan terbang karena alasan-alasan keamanan.

Pesawat terbang Libyan Airline tinggal landas menuju Istanbul dari bandara Matiga tetapi kembali setelah Mesir memberitahu maskapai tersebut bahwa pesawat itu tidak diizinkan memasuki ruang udara Mesir, menurut maskapai dan bandara tersebut di laman mereka.

Maroko sebelumnya menyatakan telah menangguhkan semua penerbangan antara kota-kota Maroko dan Libya karena kekhawatiran keamanan.

"Penghentian sementara disebabkan oleh ketaksesuaian dari penerbangan yang berangkat dari bandara Libya dengan standar internasional" kata pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri dan Perhubungan Maroko.

Maroko juga telah memutuskan untuk menutup wilayah udaranya bagi semua pesawat Libya, tambahnya.

Maskapai-maskapai asing menghentikan penerbangan ke Libya Juli lalu ketika satu faksi yang disebut Fajar Libya menyerang satu grup lawannya yang menguasai bandar udara utama Tripoli, mengendalikan ibu kota negara itu setelah pertempuran selama beberapa bulan. Bandara itu dan sebanyak 20 pesawat rusak dalam pertempuran tersebut, kata para pejabat.

Pesawat-pesawat Turkish Airlines sempat kembali tahun lalu terbang ke Misrata, sebelah timur Tripoli. Tetapi maskapai itu menghentikan penerbangan-penerbangan bulan lalu karena serangan-serangan atas bandara tersebut, bagian dari perseteruan antara faksi-faksi bermusuhan yang telah bertempur untuk memperebutkan kekuasaan sejak Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011.

Credit   ANTARA News

Myanmar umumkan keadaan darurat di negara bagian Shan

Lashio, Myanmar (CB) - Myanmar Selasa memberlakukan keadaan darurat di kawasan perbatasan yang dilanda konflik, tempat pertempuran sengit antara tentara dan pemberontak etnis yang menyebabkan ribuan orang menyelamatkan diri dari serangan-serangan udara dan bentrokan senjata.

Warga sipil menjadi sasaran serangan dalam bentrokan-bentrokan mematikan antara tentara dan pemberontak Kokang di negara bagian Shan, kata para pejabat setempat, lapor AFP.

Dalam sepekan terakhir ribuan orang menyelamatkan diri dengan mengungsi ke Tiongkok, yang telah menyuarakan kecemasan atas peningkatan banjir darah itu.

"Situasi telah berkembang serius dan berisiko terhadap keselamatan jiwa orang-orang, jadi keadaan darurat diberlakukan mulai hari ini," menurut Kementerian Penerangan Myanmar dalam pernyataan yang menyebutkan langkah-langkah di kawasan Kokang, negara bagian Shan, tempat konflik terjadi sejak 9 Februari.

Dalam satu pengumuman terpisah disebutkan panglima tentara Myanmar mengendalikan sepenuhnya "hukum dan stabilitas" di kawasan tersebut.

Sai Shwe Win, seorang petugas di dinas kebakaran Lashio, mengatakan puluhan warga sipil yang berada di dalam truk mendapat serangan ketika mereka berusaha menyelamatkan diri dari pertempuran di kawasan itu Selasa pagi. Satu orang dilaporkan tewas dan satu orang lagi luka-luka.

Satu rumah ibadah di kota Lashio, sekitar 140 kilometer sebelah selatan zona konflik, telah menjadi tempat penampungan sementara bagi ribuan orang yang telah menyelamatkan diri, sebagian besar membawa tak lebih daripada tas-tas plastik berisi barang-barang apa adanya.

Di pihak Tiongkok, Beijing menyatakan telah meningkatkan pengawasan di perbatasan setelah sekitar 30.000 orang melarikan diri masuk ke Provinsi Yunnan.


Warga Sipil Diserang
Arus warga sipil terus berlanjut hingga Selasa malam dan mereka membawa laporan bahwa benrokan-bentrokan sengit terjadi di wilayah perbukitan di sepanjang perbatasan.

Seorang wanita yang berusia 40 tahun tampak kelelahan setelah menyelamatkan diri bersama dengan puteranya yang berusia tiga tahun pada Selasa. Dia mengatakan dirinya mendengar tembakan senjata sementara keluarga itu menyelamatkan diri.

"Tiap malam kami merasa takut. Saya gemetar karena takut," kata dia kepada kantor berita AFP, meminta untuk tak disebutkan jatidirinya.

Bentrokan-bentrokan antara warga Kokang yang beretnis Tionghoa dan tentara berlokasi di Laukkai, permukiman Kokang, satu kota di dekat perbatasan yang ditinggal warganya.



Credit   ANTARA News

Selasa, 17 Februari 2015

Iran Bantah Khamenei Respon Positif Ajakan Obama Perangi ISIS




Iran Bantah Khamenei Respon Positif Ajakan Obama Perangi ISIS 
 Iran membantah laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menyebut pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, menanggapi positif surat ajakan Presiden AS Barack Obama untuk bekerjasama memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (AFP PHOTO/ATTA KENARE)
 
 
Jakarta, CB -- Iran membantah laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menyebut pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei, menanggapi positif surat ajakan Presiden AS Barack Obama untuk bekerjasama memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Belum ada surat baru dari sisi Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Marzieh Afkham, yang dikutip Reuters dari kantor berita resmi IRNA.
"Klaim yang dibuat oleh Wall Street Journal adalah permainan media yang tidak profesional," lanjut Afkham.

Sebelumnya, WSJ mengutip seorang diplomat Iran, yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan Khamenei melalui surat tanggapan menaruh "hormat" atas ajakan Obama tersebu meskipun tanpa ada komitmen.

Meskipun bermusuhan selama beberapa dekade, Amerika Serikat dan Iran memiliki kepentingan strategis untuk menekan ISIS yang telah mengancam kelangsungan negara Irak.

Di Suriah, kaum Syiah Iran yang merupakan sekutu utama Presiden Bashar al-Assad, tidak ingin melihat kemenangan milisi Sunni radikal ISIS, yang datang untuk mendominasi pemberontakan anti-Assad.

Para pejabat Iran pada November 2014 mengakui bahwa Teheran telah menjawab surat dari Obama, meskipun tidak jelas siapa yang secara khusus menanggapi.

Credit  CNN Indonesia

Bergabung Milisi Kristen, Warga Barat Ingin Menggempur ISIS


Bergabung Milisi Kristen, Warga Barat Ingin Menggempur ISIS  
Milisi Kristen menamakan kelompok mereka Dwekh Nawsha, yang berarti pengorbanan diri dalam bahasa Aram kuno. (Reuters/Ari Jalal)
 
Jakarta, CB -- Tato Saint Michael memenuhi punggung Brett, seorang veteran tentara AS yang baru kembali lagi ke Irak untuk bergabung dengan milisi Kristen melawan ISIS.

Brett, 28, melihat perang ini sebagai perang kebaikan melawan kejahatan, perang yang tercantum di kitabnya. Brett masih membawa kitab Injil kecil yang sama yang ia bawa pada saat ia berperang di Irak pada 2006 lalu. Di dalam kitab Injinya, terdapat gambar Maria yang diselipkan di ayat-ayat favoritnya.

“Ini sangat berbeda,” katanya, ketika ditanya bagaimana perbandingan pengalaman perangnya di lokasi yang sama, namun di waktu yang berbeda. “Saat ini saya sedang berjuang untuk rakyat dan iman, dan musuh jauh lebih besar dan lebih brutal.”

Ribuan orang asing telah berbondong-bondong ke Irak dan Suriah dalam dua tahun terakhir, sebagian besar untuk bergabung dengan ISIS, namun beberapa warga Barat ikut mendaftar juga, justru untuk melawan ISIS. Kebanyakan dari mereka merasa frustasi karena pemerintah mereka tak banyak berbuat untuk membantu warga yang ytak berdosa di tengah gempuran ISIS.

Kelompok milisi ini mereka namakan Dwekh Nawsha, yang berarti pengorbanan diri dalam bahasa Aram kuno, bahasa Yesus dan masih digunakan oleh Kristen Asiria, yang menganggap diri mereka penduduk asli Irak.

Sebuah peta di tembok kantor partai politik Assyrian yang berafiliasi dengan Dwekh Nawsha menandai kota-kota Kristen di Irak utara, mengawasi kota Mosul yang dikuasai ISIS.

ISIS memberi ultimatum kepada warga Kristen di Irak: bayar pajak, masuk Islam, atau mati dengan pedang. Kebanyakan dari mereka melarikan diri.

Dwekh Nawsha beroperasi bersama pasukan Peshmerga Kurdi untuk melindungi desa Kristen di garis depan di provinsi Nineveh.

“Ini adalah beberapa kota-kota di Nineveh di mana lonceng gereja berbunyi. Di setiap kota lain lonceng tak lagi berbunyi, dan itu tidak bisa diterima,” kata Brett.

Brett, seperti relawan asing lain yang menyembunyikan nama belakang mereka untuk melindungi keselamatan keluarga mereka di rumah, adalah satu-satunya yang telah terlibat dalam pertempuran sejauh ini.

Rekan-rekannya, yang baru tiba minggu lalu, berbalik kembali dari garis depan pada Jumat (13/2) karena ditolak oleh dinas keamanan Kurdi yang mengatakan mereka membutuhkan otorisasi resmi.

Tak menyukai ideologi kiri
Banyak yang awalnya ingin bergabung dengan YPG, milisi Kurdi di Suriah yang berhasil merebut Kobani di Suriah, namun enggan karena ideologi kiri kelompk itu. (Reuters/Ari Jalal)

Tim menutup bisnis konstruksinya di Inggris tahun lalu, menjual rumahnya dan membeli dua tiket pesawat ke Irak: satu untuk dirinya dan satu lagi untuk seorang insinyur perangkat lunak Amerika berusia 44 tahun ia kenal lewat internet.

Para pria itu beretemu di bandara Dubai, terbang ke kota Kurdi Suleimaniyah dan naik taksi ke Duhok, di mana mereka tiba pekan lalu.

“Saya di sini untuk membuat perubahan dan mudah-mudahan menghentikan beberapa kekejaman," kata Tim, 38, yang sebelumnya bekerja di lapas. “Saya hanya seorang pria biasa dari Inggris, sungguh.”

Scott, insinyur perangkat lunak, bertugas di Angkatan Darat AS pada 1990an, tapi akhir-akhir ini hanya menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar komputer di North Carolina.

Ia terperangah akan kekejaman ISIS terhadap kaum Yazidi di Irak dan terpukau oleh perjuangan para milisi YPG yang akhirnya berhasil merebut Kobani di Suriah dengan susah payah.

Scott berencana untuk bergabung dengan YPG, namun kemudian berubah pikiran beberapa hari sebelum ia terbang ke Timur Tengah. Scott mencurigai keterkaitan YPG dengan PKK, kelompok Kurdi dari Turki.

Dia dan para relawan lainnya khawatir mereka tidak akan diizinkan pulang jika terlibat dengan PKK, yang dianggap Amerika Serikat dan mayoritas negara Eropa sebagai organisasi teroris. Mereka juga mengatakan mereka tak menyukai ideologi kiri kelompok itu.

Satu-satunya wanita asing yang tergabung dalam Dwekh Nawsha mengatakan ia terinspirasi oleh peran perempuan dalam YPG, tapi merasa lebih dekat dengan nilai-nilai “tradisional” milisi Kristen.

Mengenakan topi bisbol dan penutup wajah, dia mengatakan Islam radikal adalah akar dari banyak konflik dan harus dibendung.

Semua relawan mengatakan mereka siap untuk tinggal di Irak tanpa batas waktu yang jelas.

“Semua orang meninggal,” kata Brett, ditanya tentang kemungkinan ia dibunuh. “Salah satu ayat favorit saya di Alkitab mengatakan: setialah sampai mati, dan Saya akan memberikanmu mahkota kehidupan.”


Credit  CNN Indonesia

Kota Tua Incar Status Warisan Dunia UNESCO





Kota Tua Incar Status Warisan Dunia UNESCO
Seekor anjing melintas di halaman Museum Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta, 30 Januari 2015. ANTARA/Zabur Karuru

CB, Jakarta - Kota Tua Jakarta bikin pangling. Kawasan yang dibangun perusahaan dagang Hindia-Belanda, VOC, pada 1619 ini jauh lebih necis dan cantik. Tengok saja area di depan Kali Besar atau De Groot River. Perubahan paling kentara ada di kondisi jalanan di kanan-kiri sungai, tempat pedagang kali lima berjualan sesuai dengan lapak yang disediakan.

Kota Tua memang sedang dibenahi. Salah satu upaya untuk mempromosikannya adalah dengan menggelar pameran Art & Toilets: Bringing Back The Glory of The Past di Galeria Fatahillah, Gedung Kantor Pos Lantai 2, Kawasan Kota Tua, Jakarta. Pameran ini berlangsung sebulan, dari 3 Februari hingga 3 Mei 2015.

Pemandangan kawasan ini kini jauh berbeda dibandingkan dengan awal tahun lalu. Ketika itu area yang dijejali gedung-gedung lawas, seperti Tjipta Niaga, Kerta Niaga, dan Toko Merah, itu terlihat kumuh dan semrawut. Pedagang menggelar lapak mereka di trotoar pinggir kali hingga menyentuh badan jalan.

Kini, memang masih ada sejumlah tenda PKL di lorong Kota Tua--yang banyak difungsikan sebagai tempat parkir sepeda motor--tapi jumlahnya hanya satu-dua. “Satu per satu kami benahi, karena memang membereskan urusan itu amat rumit,” kata arsitek Ahmad Djuhara, Kamis pekan lalu. Djuhara adalah satu dari sejumlah arsitek yang dilibatkan dalam proses revitalisasi Kota Tua.

Pembenahan Kota Tua bertujuan, di antaranya, mengejar status tujuan wisata warisan dunia versi UNICESCO, badan PBB untuk pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan. Peluang Kota Tua Jakarta cukup besar mengingat tiga dari delapan kota peninggalan Belanda di negara lain sudah ditetapkan menjadi warisan dunia. Ketiganya adalah Galle di Srilanka, Willemstead di Karibia, serta Paramaribo di Suriname. Dari ketiga bangunan itu, umur Kota Tua Jakarta yang paling senior.

Credit   TEMPO.CO

Jepang siapkan 15,5 juta dolar untuk lawan terorisme

Jepang siapkan 15,5 juta dolar untuk lawan terorisme
Ilustrasi - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe . (/REUTERS/Toru Hanai)
 
Tokyo (CB) - Pemerintah Jepang, Selasa, mengumumkan akan menyiapkan dana bantuan sebesar 15,5 juta dolar AS atau setara dengan Rpuntuk memerangi "terorisme" di Timur Tengah dan Afrika, seiring upaya pemerintah Jepang menunjukkan tekad melawan terorisme setelah dua warganya dibunuh oleh orang-orang yang mengaku kelompok Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS).

Jumlah dana itu dua kali lipat dari nilai bantuan sebesar 7,5 juta dolar AS yang sebelumnya dijanjikan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida saat berkunjung ke Brussels pada Januari.

Kishida mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya Jepang untuk mendukung "bantuan peningkatan kapasitas kontra-terorisme di Timur Tengah dan Afrika", termasuk kontrol perbatasan, investigasi dan pengembangan sistem hukum.

Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Yasuhide Nakayama akan memberikan rincian terkait bantuan itu ketika ia menghadiri konferensi kontra-terorisme global pada akhir pekan ini di Washington, kata pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang.

Pengumuman tentang bantuan itu muncul beberapa minggu setelah seorang wartawan Jepang dan temannya dipenggal oleh beberapa orang yang mengaku dari IS, yaitu kelompok yang menguasai daerah-daerah di Suriah dan Irak.

Sebelumnya, Perdana Menteri Shinzo Abe dikritik karena pengumuman janji bantuan awal sebesar 200 juta dolar AS dari Jepang untuk membantu pengungsi melarikan diri dari daerah yang dikuasai IS.

Abe mengumumkan tentang dana bantuan itu di Mesir pada 17 Januari, dan mengatakan Jepang akan "membantu mengekang ancaman" dari IS dan memberikan uang "untuk negara-negara yang menentang" kelompok militan itu.

Beberapa hari kemudian, muncul sebuah video di mana seorang pria bertopeng menuntut jumlah uang yang sama dengan yang diumumkan Abe sebagai tebusan bagi dua sandera warga negara Jepang.

Selama beberapa minggu yang menegangkan, Abe berulang kali mengatakan Jepang tidak akan "menyerah pada terorisme".

Para militan itu kemudian mengubah tuntutan mereka dan meminta pembebasan seorang terpidana mati dari sebuah penjara di Yordania.

Pemerintah Jepang sempat mendesak Yordania untuk memberikan bantuan, tetapi para militan akhirnya mengumumkan pembunuhan terhadap dua warga negara Jepang itu dan juga seorang pilot Yordania, bersama dengan beberapa foto dan video.

Jepang berharap dapat menunjukkan kelanjutan tekadnya dalam melawan terorisme dengan bantuan baru, demikian dilaporkan surat kabar Sankei Shimbun.

Surat kabar itu juga menyebutkan dana bantuan itu akan disalurkan melalui organisasi-organisasi internasional untuk daerah yang terkena dampak terorisme, termasuk negara-negara yang berbatasan dengan Suriah dan Irak.


Credit   ANTARA News

Rusia Dicurigai Modifikasi Cuaca Amerika

Modifikasi cuaca merupakan upaya untuk memanipulasi alam.


Rusia Dicurigai Modifikasi Cuaca Amerika
Ilustrasi (REUTERS/Christinne Muschi)
 
CB - Amerika ternyata menaruh curiga kepada negara musuh yang menyebabkan perubahan iklim di negara itu. Rusia atau Koera Utara dianggap bertanggung jawab terhadap hujan yang terus menerus melanda Amerika atau kekeringan yang melanda cukup lama.

Hal ini diungkapkan oleh seorang ilmuwan dari Rutgers University di New Jersey. Ia mengaku mendapatkan telepon dari pihak CIA yang menanyakan kemungkinan adanya kemampuan modifikasi cuaca yang dimiliki Rusia atau Korea Utara.

"Seorang konsultan yang bekerja untk CIA menelepon saya. Dia ingin mengetahui, apakah memungkinkan untuk mengetahui jika ada orang yang sedang mengganggu cuaca di suatu daerah tertentu? Jika kita memodifikasi cuaca di wilayah tertentu, apakah pemerintah wilayah itu bisa mengetahuinya?" jelas Profesor Alan Robock, seperti dikutip Daily Mail, Selasa 16 Februari 2015.

Robock sendiri merupakan satu dari banyak ilmuwan di dunia yang secara aktif meneliti mengenai modifikasi cuaca, sebagai cara untuk memerangi perubahan iklim. Dijelaskan Robock kepada si penelepon, modifikasi cuaca dengan jumlah yang besar akan mampu dilacak oleh pihak lain.

Modifikasi cuaca merupakan upaya untuk memanipulasi alam, khususnya awan hujan dengan menyemai senyawa yang menimbulkan hujan atau justru menahannya. Militer Amerika sendiri telah lama menggunakan pola ini untuk memenangkan peperangan. Beberapa di antaranya saat perang Vietnam, Kuba, dan lainnya.

Ilmuwan itu berharap jika penelitian yang ia lakukan bisa transparan dan diketahui oleh dunia internasional. Dengan demikian, teknologi itu tak akan bisa digunakan untuk kepentingan jahat.

Robock juga membocorkan rahasia jika CIA berminat untuk mendanai penelitian terkait geoengineering. Selain CIA, beberapa institusi lain juga berminat, seperti NASA.




Credit  VIVA.co.id

2015, Rusia Masuki Resesi Berkepanjangan


Rusia Masuki Resesi Berkepanjangan. AFP/Olga Maltseva
Rusia Masuki Resesi Berkepanjangan. AFP/Olga Maltseva


CB, Moskow: Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia pada Senin mengatakan, negara itu akan memasuki penurunan atau resesi ekonomi yang berkepanjangan pada 2015. Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia mungkin mencapai 2,1 persen jika paket anti-krisis pemerintah diimplementasikan seperti yang diharapkan, yaitu 0,9 persen kurang dari perkiraan dasar.

Sementara itu, dinamika produksi Rusia juga akan jatuh di bawah pengaruh negatif dari kontraksi pendapatan ekspor produk-produk energi serta pasar modal dunia menolak perusahaan-perusahaan Rusia. Data yang dirilis juga menunjukkan bahwa defisit anggaran konsolidasi Rusia diperkirakan 4,6 persen dari PDB, dengan defisit anggaran federal sebesar 3,8 persen serta defisit bersih sektor minyak dan gas di 11. 5 persen.

Menurut laporan yang diterbitkan di situs internet kementerian itu, inflasi tahun ini bisa melebihi perkiraan resmi 12,4 persen dan mencapai 15,8 persen. Kecepatan tertinggi inflasi konsumen diharapkan pada Maret-April, ketika harga konsumen akan tumbuh hingga 2,3 persen per bulan. Inflasi bulanan akan melambat menjadi satu persen setelah itu.

Namun, laporan ini memperingatkan risiko inflasi tetap melaju cepat, karena masih ada ruang untuk potensi depresiasi rubel akibat pembatasan impor pangan yang diberlakukan oleh pemerintah Rusia sebagai respons terhadap sanksi-sanksi Barat.

Sementara itu, kementerian memperkirakan bahwa tingkat pengangguran pada 2015 bisa mencapai enam persen karena usaha kecil kemungkinan akan memberhentikan pekerjanya serta usaha menengah dan besar menghentikan
pembaruan personilnya saat ini.

Ekonomi Rusia telah menderita karena tekanan dari sanksi Barat dan menurunnya harga minyak global. Dalam rangka menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, pemerintah Rusia pada Januari menerbitkan rencana penghematan anti-krisis.


Credit  Metrotvnews.com

UE Kembali Jatuhkan Sanksi, Rusia Murka



UE Kembali Jatuhkan Sanksi, Rusia Murka
Negeri Beruang Merah itu menegaskan akan memberikan respon atas sanksi baru tersebut. Foto istimewa
MOSKOW (CB) - Suksesnya negosisasi Minsk ternyata tidak melunturkan niat Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi baru pada Rusia. Sanksi ini dijatuhkan karena menurut mereka belum ada hasil yang terlihat dari negosiasi tersebut.

Rusia, yang mendapati fakta bahwa mereka tetap dikenai sanksi ekonomi baru oleh UE menyebut hal ini sebagai sesuatu yang kontra produktif. Negeri Beruang Merah itu menegaskan akan memberikan respon atas sanksi baru tersebut.

"Kami akan memberikan respon yang "memadai" atas sanksi baru yang dijatuhkan UE dan kami menekankan hal ini tidak membantu menyelesaikan konflik (di Ukraina timur)," ucap Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Namun, seperti dilansir Reuters, Senin (16/2/2015), Rusia belum memberikan rincian lebih lanjut soal respon seperti apa yang akan mereka tunjukan pada UE atas penjatuhkan sanksi keempat dalam satu tahun terakhir ini.

UE terus menambah panjang daftar warga dan perusahaan Rusia serta beberapa pihak di Ukraina timur yang dikenai sanks. Bukan hanya pengusaha atau politisi, seniman Rusia pun turut dikenai sanksi oleh UE. Dalam daftar baru yang dirilis UE, nampak nama seorang penyanyi terkemuka Rusia, Losif Kobzon.


Credit  SINDOnews

Penjahat dari Rusia, Ukraina dan China Disinyalir Terlibat Peretasan Banyak Bank


Shutterstock Ilustrasi


JAKARTA, CB - Perusahaan keamanan internet, Kaspersky Lab bersama Interpol, Europol dan otoritas dari berbagai negara berupaya mengungkap tindak kriminal di balik perampokan dunia maya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Uang sejumlah 1 miliar dollar AS dicuri dalam waktu sekitar dua tahun dari berbagai lembaga keuangan di seluruh dunia. Kaspersky dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Senin (16/2/2015) menuturkan bahwa geng kriminal dunia maya yang terlibat dalam aksi pembobolan itu berasal dari Rusia, Ukraina dan negara lain di Eropa, serta dari China.

"Geng kriminal, Carbanak, yang bertanggung jawab atas perampokan dunia maya ini menggunakan teknik yang berasal dari gudang penyimpanan serangan yang ditargetkan," tulis Kaspersky.

Perusahaan itu mengidentifikasi sejak 2013, para penjahat cyber berusaha untuk menyerang hingga 100 bank, sistem e-payment dan lembaga keuangan lainnya di sekitar 30 negara. Hingga kini, serangan tersebut masih tetap aktif.

Menurut data Kaspersky Lab, target Carbanak termasuk organisasi keuangan di Rusia, Amerika Serikat, Jerman, China, Ukraina, Kanada, Hong Kong, Taiwan, Rumania, Perancis, Spanyol, Norwegia, India, Inggris, Polandia, Pakistan, Nepal, Maroko , Islandia, Irlandia, Republik Ceko, Swiss, Brazil, Bulgaria, dan Australia.

Diperkirakan, jumlah terbesar yang diraih dengan meretas bisa mencapai 10 juta dollar AS. Rata-rata, setiap aksi peretasan memerlukan waktu antara 2-4 bulan, dari menginfeksi komputer pertama di jaringan perusahaan bank hingga membawa lari uang yang dicuri.

"Para penjahat cyber masuk ke komputer karyawan melalui spear phishing, menginfeksi korban dengan malware Carbanak. Mereka kemudian dapat melompat ke jaringan internal dan melacak komputer administrator untuk melakukan pengamatan video," tulis Kaspersky.

Hal ini memungkinkan mereka untuk melihat dan merekam segala sesuatu yang terjadi pada layar komputer staf yang melayani sistem transfer tunai. Dengan cara ini, para penjahat tahu setiap detail pekerjaan pegawai bank dan mampu meniru aktivitas staf untuk mentransfer uang dan mencairkan uang.




Credit  KOMPAS.com

Anggaran Infrastruktur Pertama Jokowi Naik Rp100 Triliun


Anggaran infrastruktur pertama Presiden Jokowi naik Rp100 triliun -- FOTO: Antara/Widodo
Anggaran infrastruktur pertama Presiden Jokowi naik Rp100 triliun -- FOTO: Antara/Widodo
CB, Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro, menyebutkan setelah Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) Tahun Anggaran 2015 disetujui oleh DPR dan Pemerintah Presiden Joko Widodo, anggaran infrastruktur meningkat sebesar Rp100 triliun.

"Anggaran infrastruktur untuk APBNP ini Rp290,3 triliun kalau dibanding dengan APBN induk yang Rp191 triliun ada kenaikan sekitar Rp100 triliun," kata Bambang, saat Konferensi Pers APBNP Tahun Anggaran, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (17/2/2015).

Jika dibandingkan pada empat tahun sebelumnya, alokasi anggaran infrastruktur ini merupakan yang terbesar. Meskipun memang setiap tahunnya pasti mengalami peningkatan, namun tak bisa menembus angka Rp200 triliun. Pada 2014, alokasi untuk infrastruktur sebesar Rp177,9 triliun, pada 2013 sebesar Rp55,9 triliun, pada 2012 sebesar Rp145,5 triliun, dan 2011 hanya Rp114,2 triliun.

Rinciannya, lanjut Bambang, paling besar dialokasikan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) sebesar Rp105 triliun, Kementerian Perhubungan Rp52,5 triliun, serta Kementerian ESDM sebesar Rp5,9 triliun.

Selain digunakan pada pagu kementerian atau lembaga, anggaran infrastruktur juga dialokasikan pada belanja non-K/L seperti risiko kenaikan harga tanah (land capping) Rp1 triliun, VGF (termasuk cadangan VCF) Rp1,2 triliun, Belanja Hibah Rp4,5 triliun, serta Dana Alokasi Khusus Rp29,7 triliun.

Kemudian tambahan Otonomi Khusus Infrastruktur Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar Rp3,8 triliun, Investasi Pemerintah untuk Infrastruktur Rp5,1 triliun, Penjaminan Perintah pada Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Rp800 miliar, PMN Rp28,8 triliun, dan LPDB-KUKM sebesar Rp1 triliun.

"Di infrastruktur melalui penyertaan modal negara, karena PMN ini memang untuk mendorong pengembangan infrastruktur," pungkas dia.

Credit   Metrotvnews.com

Hamas Sebut Aksi Aksi ISIS Rusak Citra Islam



Hamas Sebut Aksi Aksi ISIS Rusak Citra Islam
Hamas sebut aksi ini tidak sesuai dengan ajaran Islam, dan telah merusak citra Islam. Foto Reuters
GAZA  (CB) - Kecaman demi kecaman terus menerpa ISIS paska mereka merilis eksekusi massal terhadap puluhan warga Kristen Mesir di Libya. Salah satu pihak yang turut mengecam aksi brutal ISIS ini adalah Hamas. Salah satu faksi terbesar di Palestina ini menyebut tindakan ISIS benar-benar merusak citra Islam.

"Kami benar-benar mengutuk kejahatan yang memuakan ini, dan pendekatan yang mereka (ISIS) ambil benar-benar memalukan. Mereka telah mendistorsi ajaran Islam, mereka merusak citra Islam dengan melanggar prinsip-prinsip dasar ajaran Islam," ucap Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Maan News, Senin (16/2/2015).

Dalam pandangan Hamas, eksekusi yang dilakukan ISIS tersebut sepertinya ditunjukan untuk merusak hubungan baik antara warga Arab, baik Kristen ataupun Muslim. Hubungan yang menurut mereka sudah terjalin dengan baik selama beratus-ratus tahun.

Dalam video terbaru yang dirilis oleh ISIS, nampak mereka mengeksekusi setidaknya 21 warga Kristen Mesir di sebuah pantai yang diduga berada di Libya. Dugaan ini muncul karena semua orang yang disekusi diketahui diculik dari wilayah tersebut.

Sebagai respon atas eksekusi massal ini, Mesir langsung melakukan serangan udara besar-besaran terhadap wilayah Derna di timur Libya. Sekitar 40 anggota ISIS Libya dilaporkan tewas dalam serangan udara yang berlangsung sejak pagi hari tersebut.


Credit SINDOnews

Krisis Ukraina Bisa Menjelma Jadi Konflik Dahsyat Rusia dan Barat

Krisis Ukraina Bisa Menjelma Jadi Konflik Dahsyat Rusia dan Barat
Krisis berdarah di Ukraina timur bisa menjelam jadi konflik dahsyat antara Rusia dan Barat. Foto Reuters.
LONDON  (CB) - Krisis berdarah di Ukraina timur bisa berubah menjadi konflik dahsyat yang menyeret Rusia dan negara-negara Barat. Terlebih, jika negara-negara Barat nekat mempersenjatai Ukraina untuk menghadapi separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Demikian peringatan Sir John Sawers, mantan Kepala MI6 Inggris. “Krisis tidak lagi hanya tentang Ukraina,” katanya. ”Ini akan jauh lebih besar dan lebih berbahaya,” katanya lagi, ketika pidato di King College London.

Sawers yang pensiun dari M16 pada November 2014 lalu, kini menjadi Duta Inggris untuk PBB. Dia memperingatkan potensi bahaya besar jika negara-negara Barat mempersenjatai pemerintah Ukraina. Sebab, yang akan dihadapi adalah Rusia di era pemerintah Presiden Vladimir Putin yang memang sangat kuat.

Menurutnya, negara-negara Barat bisa saja "menghadapi Moskow" dengan memberikan senjata ke Ukraina sehingga dapat mempertahankan diri dan menjatuhkan sanksi yang lebih ketat. Tapi, kata dia, Presiden Putin tentu saja tidak akan tinggal diam jika hal itu sampai terjadi.

”Selama Putin melihat ada masalah dalam hal keamanan Rusia, ia akan siap untuk melangkah lebih jauh dari kita. Jadi dia akan merespon dengan eskalasi lebih lanjut di lapangan. Mungkin serangan cyber terhadap kami,” kata Sawers.

“Kami memiliki ribuan kematian di Ukraina. Kita mungkin mulai mendapatkan puluhan ribu (kematian), lalu apa lagi?," imbuh dia, seperti dilansir BBC, semalam.

Sementara itu, meski sudah sepakat gencatan senjata, perang di Ukraina timur, tepatnya di wilayah Donetsk masih bekecamuk. Kubu separatis pro-Rusia yang menamakan diri Repulik Rakyat Donetsk (DPR) mengklaim menewaskan belasan serdadu Ukraina dalam pertempuran Senin kemarin.

”Pada siang hari, pasukan Ukraina ‘dikupas’ oleh tentara DPR di Logvinovo dan daerah terdekat dari Lugansky dan Debaltseve,” kata Eduard Basurin, juru bicara Kementerian Pertahanan DPR, seperti dilansir Itar-Tass, Selasa  (17/2/2015).


Credit  SINDOnews