Kamis, 31 Mei 2018

Netanyahu Bersumpah Gempur Iran di Mana Saja di Suriah


Netanyahu Bersumpah Gempur Iran di Mana Saja di Suriah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS/Heidi Levine


TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus menyerang basis-basis Iran di mana saja di Suriah. Tel Aviv kini fokus untuk menghilangkan ancaman terhadap Israel dari wilayah Damaskus.

"Kami akan terus bertindak terhadap niat (Iran) untuk membangun kehadiran militer di Suriah, di hadapan kami, tidak hanya di seberang Dataran Tinggi Golan tetapi di mana saja di Suriah," kata Netanyahu yang dikutip Jerusalem Post, Kamis (31/5/2018).

Ancaman Netanyahu kepada Iran itu muncul beberapa jam sebelum Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman terbang ke Moskow untuk bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoygu.

Lieberman dan Shoygu akan membahas operasi yang direncanakan oleh tentara Suriah di bagian selatan negara itu, sebuah wilayah yang dekat dengan perbatasan Israel. Tel Aviv ingin melihat pasukan Iran di negeri Bashar al-Assad tersebut menjauh dari perbatasan.

"Fokus utama pasukan keamanan (Israel) adalah untuk mencegah Iran dan wakilnya bercokol di Suriah," kata Lieberman.

Pemberontak anti-rezim Assad saat ini mengendalikan sebagian wilayah Suriah yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan, yang diklaim oleh Israel setelah Perang Enam Hari pada 1967. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada hari Rabu bahwa penarikan semua pasukan non-Suriah dari wilayah itu harus terjadi sesegera mungkin.

Israel telah melakukan beberapa serangan di negara tetangganya, Suriah, dalam beberapa bulan terakhir. Tel Aviv berdalih, serangan itu sebagai pembalasan atas tindakan pasukan Quds Iran yang menyerang wilayah Israel.

Teheran sendiri telah mengirim unit militer ke Suriah untuk mendukung pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad, sebagai sekutunya.

Pada bulan April, pesawat tempur F-15 Israel dilaporkan menargetkan pangkalan udara T-4 Suriah di provinsi Homs. Setidaknya tujuh personel militer Iran tewas dalam serangan itu. Teheran mengecam karena merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional.

Awal bulan ini, jet tempur Israel kembali menyerang basis-basis Iran di Suriah. Menurut Tel Aviv, target yang diserang adalah fasilitas penyimpanan senjata, situs logistik, dan pusat intelijen. 





Credit  sindonews.com







Rusia: Hanya Pasukan Suriah yang Bersiaga di Perbatasan Israel



Sergei Lavrov [Reuters]
Sergei Lavrov [Reuters]

CB, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan hanya pasukan Suriah yang boleh ada di daerah-daerah di sepanjang perbatasan Suriah dengan Israel dan Yordania. Pernyataan ini adalah desakan Rusia agar pasukan asing untuk angkat kaki dari tanah Suriah.
Dalam beberapa hari terakhir, pesawat pemerintah Suriah telah menjatuhkan selebaran di daerah yang dikuasai pemberontak di Deraa, mengultimatum pemberontak untuk menyerah.

Provinsi selatan, yang sebagian besar dikendalikan oleh kelompok-kelompok oposisi, dekat dengan Dataran Tinggi Suriah yang diduduki Israel, memicu perselisihan baru antara Israel dan Iran.
Amerika Serikat baru-baru ini memperingatkan akan mengambil tindakan untuk gencatan senjata di daerah itu, sementara Israel mengatakan tidak akan mentoleransi kehadiran militer permanen di Suriah oleh Iran, yang menjadi sekutu besar Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bersama dengan Rusia.

Rudal terlihat di langit Damaskus, Suriah, pada 10 Mei 2018.[REUTERS/Omar Sanadiki]
Israel khawatir setiap kemajuan pemerintah Suriah akan membawa milisi yang didukung Iran masuk ke daerah dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Lavrov mengatakan penarikan pasukan non-Suriah dari area de-eskalasi harus dilakukan atas dasar timbal balik sebagai solusi.
"Hasil dari keputusan yang kami bahas yakni pasukan angkatan bersenjata Suriah akan ditempatkan di samping perbatasan Suriah dengan Israel," kata Lavrov tanpa menyinggung elemen asing yang ada di perbatasan Suriah, seperti dilaporkan oleh Aljazeera, 30 Mei 2018.

Amerika Serikat, Rusia dan Yordania tahun lalu sepakat menciptakan zona de-eskalasi di barat daya Suriah termasuk wilayah Deraa, Quneitra dan Sweida. Daerah itu diterapkan gencatan senjata, tetapi ketegangan baru muncul setelah serangan Israel terhadap pasukan Suriah dan Iran.
Pernyataan Lavrov datang di tengah negosiasi internasional yang sedang berlangsung untuk menghindari ketegangan militer di Suriah. Sementara pasukan Suriah dilaporkan mengirim bala tentara ke Suriah bagian selatan untuk mempersiapkan serangan.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad, bertemu dengan tentara Suriah saat mengunjungi Ghouta, Suriah, 18 Maret 2018. SANA/Handout via REUTERS
Pergerakan pasukan Suriah untuk operasi yang akan dilakukan di zona de-eskalasi telah mengkhawatirkan Amerika Serikat, yang memperingatkan pada Jumat kemarin akan mengambil langkah tegas untuk menghadapi pelanggaran gencatan senjata.

Di lain pihak Yordania mendiskusikan perkembangan di Suriah selatan dengan Washington dan Moskow dan bahwa ketiga pihak menyetujui perlunya melestarikan zona de-eskalasi yang mereka perjuangkan tahun lalu dan sanggup meredam tensi militer.
Tiga negara yang menandatangani kesepakatan tahun lalu melihat bahwa mempertahankan zona de-eskalasi sebagai langkah kunci untuk mempercepat upaya mencapai solusi politik di Suriah.





Credit  tempo.co




Iran Bersedia Dorong Gencatan Senjata di Yaman


Konflik Yaman
Konflik Yaman
Foto: Youtube

Iran bantah berikan dukungan keuangan dan militer kepada houthi Yaman



CB, ANKARA -- Iran dan negara Eropa membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang di Yaman saat Teheran bersedia mendorong gencatan senjata dan meringankan bencana kemanusiaan di sana, kata pejabat dari kedua sisi. Pembicaraan itu diadakan pada Februari sebagai bagian dari upaya mencegah keputusan Presiden Donald Trump mengeluarkan AS dari kesepakatan nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.


Dengan berada di jalur terpisah untuk perundingan nuklir, mereka bermaksud mengatasi kekhawatiran AS atas peran kawasan Iran dan menunjukkan Washington bahwa Eropa dapat menghargai kompromi dari Teheran. Fokus utamanya adalah perang Yaman, tempat musuh bebuyutan Iran dan Arab Saudi bertempur untuk memperebutkan pengaruhnya.

Iran membantah tuduhan Saudi bahwa telah memberikan dukungan keuangan dan militer kepada Houthi Yaman dalam perang sipil serta menyalahkan krisis yang mendalam di Riyadh. "Karena bencana kemanusiaan di Yaman, kami telah setuju untuk bekerja dengan Inggris, Prancis dan Jerman untuk mengakhiri konflik di Yaman," kata pejabat tinggi Iran.


"Tujuannya adalah untuk menjamin gencatan senjata untuk membantu warga sipil yang tidak bersalah. Kami akan menggunakan pengaruh kami untuk membawa sekutu kami ke meja perundingan," tambahnya.


Tiga diplomat Eropa mengatakan pembicaraan telah berkembang secara signifikan dan menuju ke arah yang benar. Sebuah koalisi pimpinan Saudi yang didukung oleh Barat telah melakukan serangan udara terhadap gerakan Houthi bersenjata dalam perang sejak 2015, untuk memulihkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.


Lebih dari 10 ribu orang telah tewas dan 3 juta orang mengungsi serta menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pesaing kawasan Iran, Israel dan Arab Saudi, menyambut keputusan Trump untuk membatalkan kesepakatan pada 8 Mei, mengatakan bahwa pakta itu gagal mengekang "perilaku buruk Iran di Suriah, Yaman, dan tempat lain di seluruh dunia".





Credit  republika.co.id





Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini


Pasar Kacau, Italia Dikabarkan Bakal Pemilu Ulang Juli Ini
Presiden Italia Sergio Mattarella disebut akan membubarkan parlemen dalam hitungan hari dan menggelar pemilu ulang Juli ini. (Reuters/Tiziana Fabi/Pool)



Jakarta, CB -- Sejumlah sumber menyebut Italia mungkin akan menggelar pemilihan umum ulang Juli ini, setelah  perdana menteri terpilihnya gagal mendapatkan dukungan dari partai-partai politik besar.

Italia berupaya membentuk pemerintahan baru sejak pemilu Maret lalu berakhir tanpa hasil. Presiden akhirnya menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF), Carlo Cottarelli, sebagai perdana menteri sementara.

Sedianya pemilu akan digelar antara September hingga awal 2019. Namun, sejumlah sumber yang dekat dengan parpol-parpol utama Italia mengatakan Presiden Sergio Mattarella mungkin membubarkan parlemen beberapa hari ke depan dan menggelar pemungutan suara pada 29 Juli.



Prospek ini muncul segera setelah Cottarelli bertemu dengan presiden pada Selasa sore (29/5) dan pergi tanpa berkata apa-apa. Dia sempat diperkirakan akan mengumumkan pemerintahan sementaranya setelah bertemu dengan Mattarelli.

Seorang sumber yang dekat dengan presiden mengatakan kepada Reuters bahwa Cottarelli tidak mengungkapkan niat mengundurkan diri dan dia hanya memfinalisasi barisan kabinetnya.

Namun, di sisi lain, partai-partai besar menganggap misi Cottarelli sudah mati dan parlemen mesti segera dibubarkan.

"Langkah terbaik adalah menggelar pemilu secepatnya, secepat Juli ini," kata Andrea Marcucci, pemimpin senat dari Partai Demokrat yang berhaluan moderat kiri.

Sebelumnya, PM yang lebih dulu dipilih, Giuseppe Conte, mengundurkan diri karena menteri keuangan pilihannya ditolak.

Mattarella menyatakan menolak menkeu pilihan Conte, Paulo Savona, karena dianggap "hampir pasti membawa Italia keluar dari Zona Euro."

Italia mengalami aksi jual pasar paling besar dalam beberapa tahun terakhir, di tengah kekhawatiran investor akan penguatan mandat bagi para politikus anti-mapan dan skeptis-Eropa.

Pasar saham di seluruh dunia jatuh pada dan investor meminta imbal hasil yang tinggi terhadap surat utang Pemerintah Italia.

Bursa saham Italia anjlok lagi 3 persen, mengakumulasi penurunan di pekan ini. Saham perbankan paling banyak terpukul, beberapa di antaranya bahkan anjlok lebih dari lima persen.

Selain bursa saham Italia, indeks CAC 40 di Perancis turun 1,29 persen, indeks DAX di Jerman turun 1,53 persen, dan indeks AEX di Belanda turun 0,91 persen.






Credit  cnnindonesia.com





Rusia Tolak Desakan DK PBB untuk Bertanggung Jawab soal MH17


Rusia Tolak Desakan DK PBB untuk Bertanggung Jawab soal MH17
Rusia menyangkal tuduhan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK-PBB) yang mendesaknya bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17. (REUTERS/Maxim Zmeyev)


Jakarta, CB -- Rusia menyangkal tuduhan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK-PBB) yang mendesaknya bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines di Ukraina Timur pada 2014.

Penyidik internasional menemukan bahwa rudal yang menghantam pesawat MH17 adalah buatan militer Rusia.

Dalam pertemuan DK PBB soal Ukraina, Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok meminta Moskow menerima hasil penemuan bahwa pesawat Boeing 777 berpenumpang 298 orang itu ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia, yang disediakan brigade yang bermarkas di Kota Kursk, Rusia.



"Bahasa 'ultimatum' bukanlah sesuatu boleh digunakan saat berbicara kepada Rusia," kata Duta Besar Vassily Nebenzia pada sidang DK PBB, Selasa (29/5) seperti dilansir kantor berita AFP.

"Kami tidak dapat menerima kesimpulan yang tak tak berdasar dari Tim Investigasi Gabungan (JIT)", yang dipimpin Belanda," tambahnya.


Semua 298 penumpang dan awak pesawat MH17 milik Malaysia Airlines yang sedang dalam perjalanan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tewas ketika rudal menghantam pesawat yang melintasi wilayah yang dikuasai oleh pemberontak pro-Rusia di wilayah timur Ukraina pada Juli 2014.

Sebagian besar penumpang pesawat MH17 yang nahas itu berkewarganegaraan Belanda, dan 11 diantaranya warga Indonesia.

Blok menyebut tak ada yang abru dalam argumen Nebenzia. Menlu Belanda itu sekali lagi mendesak Rusia untuk bekerja sama dengan pemerintahnya dan Australia untuk mengidentifikasi para pelaku.


Duta Besar AS Nikki Haley menyuarakan dukungan kuat bagi Belanda dan Australia. Dia pun mendesak Rusia untuk mengakui perannya dalam tragedi itu.

"Meskipun ada penolakan transparan, tidak ada keraguan bahwa Rusia mendorong konflik Ukraina," tuding Haley.

Lebih dari 10 ribu orang tewas sejak pemberontakan di Ukraina yang pecah pada April 2014. Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin mengatakan kepada dewan bahwa penyangkalan Rusia terhadap temuan JIT "tidak mengejutkan saya sama sekali."

"Kami tidak ragu bahwa jatuhnya pesawat MH17 adalah tindakan teroris," katanya.


Menteri Luar Negri Polandia Jacek Czaputowicz kembali menyerukan dibentuknya misi perdamaian ke timur Ukraina dan mendesak Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menunjuk utusan khusus PBB untuk Ukraina. Para diplomat mengatakan Rusia, yang memiliki hak veto di DK PBB telah memblokir upaya untuk meningkatkan keterlibatan organisasi dunia itu guna mengakhiri konflik di Ukraina.






Credit  cnnindonesia.com



Netanyahu pada Hamas: Menguji Israel, Balasan Akan Lebih Keras!


Netanyahu pada Hamas: Menguji Israel, Balasan Akan Lebih Keras!
Asap mengepul di wilayah Gaza setelah serangan jet-jet tempur Israel, pada 29 Mei 2018. Foto/REUTERS


TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu memperingatkan Hamas untuk tidak menguji Israel. Sebab, serangan balasan militer Israel akan jauh lebih keras.

Netanyahu mengancam akan membombardir Gaza secara lebih keras jika kelompok militan wilayah itu terus meluncurkan serangan roket dan mortir ke Israel selatan.

"Satu hal sudah jelas. Ketika mereka menguji kami, mereka membayar segera," kata Netanyahu pada Rabu (30/5/2018) petang. "Mereka terus menguji kami, mereka akan membayar harga yang lebih keras!," ujar Netanyahu.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Jalur Gaza, Palestina, memanas setelah militer Israel dan kelompok militan di wilayah Gaza saling serang.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi, ada sekitar 180 roket dan mortir yang ditembakkan kelompok militan Gaza sejak Selasa hingga Rabu dini hari. Serangan roket ke Israel itu merupakan yang terbesar sejak Perang Gaza 2014.

Israel menanggapi serangan ratusan roket dan mortir dari Gaza itu dengan menyerang 65 target Hamas di seluruh Jalur Gaza, termasuk terowongan dua jalur. Terowongan yang diserangan itu salah satu jalur sepanjang 1 kilometer menuju ke Semenanjung Sinai, Mesir dan jalur lainnya sepanjang 900 meter menuju wilayah Israel.

Aksi saling serang berhenti pada Rabu siang. Hal itu memicu spekuklasi bahwa Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir.

"IDF telah bereaksi keras, sejak kemarin, terhadap tembakan roket dari Jalur Gaza dengan menyerang lusinan sasaran teroris. Ini adalah pukulan paling keras yang telah kami tangani selama bertahun-tahun," ujar Netanyahu, seperti dikutip AFP.

Dia menuduh Iran telah menginspirasi kelompok Hamas dan Jihad Islam di Gaza untuk menyerang Israel.

"Hamas, Jihad Islam dan organisasi teroris lainnya bertanggung jawab atas eskalasi ini," kata Netanyahu. "Saya tidak bermaksud untuk memberikan detail tentang rencana kami, karena saya tidak ingin musuh tahu apa yang ada di tokonya." 




Credit  sindonews.com





Israel-Hamas Kembali Saling Serang, Rusia: Situasi Ini Mengkhawatirkan


Israel-Hamas Kembali Saling Serang, Rusia: Situasi Ini Mengkhawatirkan
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Gaza. Foto/Reuters


MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan di Gaza. Sejak kemarin, Israel dan Hamas saling melepaskan serangan, yang membuat situasi di kawasan itu semakin mencekam.

Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Rusia menuturkan, peningkatan ketegangan ini menghancurkan, bahkan harapan sekecil apa pun untuk rekonsiliasi Israel-Palestina dalam waktu dekat.

"Moskow menyatakan keprihatin yang mendalam atas eskalasi kekerasan di Gaza, yang pantas untuk dikutuk," bunyi pernyataan Kemlu Rusia, seperti dilansir Tass pada Rabu (30/5).

Kementerian itu mengatakan bahwa warga sipil Israel dan Palestina adalah pihak yang paling terkena dampak atas ketegangan ini.

"Perspektif pembentukan proses negosiasi Israel-Palestina atas dasar hukum internasional semakin lama semakin jauh. Kami kembali meminta Israel dan Palestina untuk mematahkan lingkaran setan konfrontasi destruktif ini," tukasnya.

Sebelumnya, terkait dengan ketegangan ini, Amerika Serikat mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB menggelar sidang darurat mengenai hal ini. Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengecam serangan roket yang oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merupakan yang terbesar sejak Perang Gaza 2014.

Seragan besar-besaran yang diklaim dilakukan oleh kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina terjadi setelah demonstran Palestina menggelar demonstrasi selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel. 



Credit  sindonews.com





Hamas Bersedia Gencatan Senjata Asal Israel Setuju




Hamas Bersedia Gencatan Senjata Asal Israel Setuju
Israel melancarkan serangan balasan atas serangan mortir dan roket dari Jalur Gaza. Foto/Ilustrasi/Istimewa



GAZA - Gerakan Islam Hamas yang dominan di Jalur Gaza menyatakan kelompok bersenjata itu menyetujui gencatan senjata selama Israel juga melakukan hal yang sama. Hamas dan Israel terlibat pertempuran yang paling intens sejak perang tahun 2014.

Menyusul lusinan serangan roket dan mortir ke Israel sepanjang Selasa dan semalam, serta serangan tank dan udara Israel di Gaza, tidak ada laporan kekerasan lebih dari dua jam setelah pengumuman gencatan senjata oleh Hamas.

Menteri Intelijen Israel, Israel Katz, mengesampingkan pertanyaan pada Rabu tentang apakah Israel telah setuju untuk gencatan senjata tetapi mengatakan tidak tertarik dengan eskalasi perang.

“Itu semua tergantung pada Hamas. Jika terus (menyerang), saya tidak tahu bagaimana nasibnya,” kata Katz di Radio Israel yang dikutip Reuters, Rabu (30/5/2018).

Pihak berwenang di Israel selatan, di mana sirene peringatan roket sering terdengar sejak serangan dilancarkan Palestina dimulai pada Selasa pagi, mengatakan sekolah akan buka seperti biasa.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan serangan itu sebagai tanggapan terhadap pembunuhan puluhan warga Palestina oleh Israel sejak 30 Maret, sebagian besar dari mereka menjadi korban dalam protes perbatasan Gaza.

Israel telah lama mengatakan tidak akan mentolerir serangan semacam itu dari Gaza.

"Setelah perlawanan berhasil dalam menghadapi agresi (Israel) ada banyak mediasi dalam beberapa jam terakhir," wakil kepala Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, mengatakan dalam referensi nyata untuk upaya Mesir mengakhiri peperangan.

“Kesepakatan dicapai untuk kembali ke pemahaman gencatan senjata (2014) di Jalur Gaza. Faksi-faksi perlawanan akan mematuhinya selama Pendudukan melakukan hal yang sama,” katanya dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah kelompok militan untuk Israel.

Pada Selasa malam, pesawat Israel telah menghantam 55 fasilitas milik kelompok-kelompok militan di Gaza, termasuk terowongan lintas-batas yang sedang dibangun, sebagai tanggapan atas serangan-serangan Palestina, kata militer Israel.

Target potensial seperti itu biasanya ditinggalkan oleh militan ketika kekerasan dengan Israel memanas, dan tidak ada laporan tentang korban Palestina.

Israel mengatakan sekitar 70 roket dan bom mortir ditembakkan dari Gaza dan tiga tentaranya terluka karena pecahan peluru.

Beberapa proyektil ditembak jatuh oleh sistem pencegat roket Iron Dome Israel, yang lainnya mendarat di lahan kosong dan lahan pertanian. Satu meledak di halaman taman kanak-kanak, merusak dinding dan menabrak puing-puing dan pecahan peluru di sekitar taman bermain, sekitar satu jam sebelum dijadwalkan buka untuk hari itu. 

Kekerasan telah melonjak di sepanjang perbatasan Gaza dalam beberapa pekan terakhir, di mana 116 warga Palestina tewas oleh tembakan Israel pada demonstrasi massa yang menyerukan hak warga Palestina untuk kembali ke tanah leluhur yang sekarang menjadi Israel.

Di tengah kecaman internasional atas penggunaan kekuatan mematikannya pada demonstrasi massa yang dimulai pada 30 Maret, Israel mengatakan banyak dari mereka yang tewas adalah militan dan bahwa tentara telah memukul mundur serangan di pagar perbatasan.

Palestina dan pendukungnya mengatakan sebagian besar pengunjuk rasa adalah warga sipil tak bersenjata dan Israel menggunakan kekerasan berlebihan terhadap mereka.

Seorang juru bicara Hamas membela serangan-serangan hari Selasa sebagai respons alami terhadap kejahatan Israel. "Darah rakyat kami tidak murah," ucap seorang juru bicara Jihad Islam.

Lebih dari dua juta orang Palestina berada di Jalur Gaza, daerah kantong pantai yang sempit. Israel menarik pasukan dan pemukimnya pada 2005 tetapi, karena alasan keamanan, mempertahankan kontrol ketat atas perbatasan darat dan laut Gaza, yang telah mengurangi ekonominya ke keadaan bangkrut.

Mesir juga membatasi pergerakan masuk dan keluar Gaza di perbatasannya.



Credit  sindonews.com




Israel Balas Hujan Roket Hamas Dengan Serangan Udara


Israel Balas Hujan Roket Hamas Dengan Serangan Udara
Israel Balas Hujan Roket Hamas Dengan Serangan Udara. picture-alliance/ZUMA Wire/A. Amra


Israel melakukan serangan udara terhadap puluhan target di sepanjang Jalur Gaza, setelah Hamas sebelumnya meluncurkan puluhan roket dan mortir ke Israel, Selasa malam (29/5). Konfrontasi yang berlangsung hingga Rabu pagi ini adalah episode terburuk dalam konflik antara Israel dan Hamas sejak perang tujuh minggu tahun 2014.

Militer Israel mengatakan, sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan ke Israel pada pukul 8 malam waktu setempat hari Selasa. Satu mortir mendarat di dekat taman kanak-kanak. Tiga tentara Israel dilaporkan terluka.

Menurut keterangan sendiri, pasukan Israel berhasil mencegat sebagian besar roket dan mortir. Pesawat pembom dan tank Israel lalu melakukan serangan balasan ke 55 lokasi Hamas di Jalur Gaza. Hingga kini belum ada laporan mengenai korban di pihak Palestina.

"Di ambang perang"

Dalam sebuah pernyataan bersama, fraksi bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengklaim bertanggung jawab atas serangan Selasa malam itu. Mereka mengatakan, serangan itu adalah tindalan balasan atas "agresi Zionis dan kejahatan terhadap rakyat kami" sejak bentrokan antara pasukan Israel dan demonstran Palestina pada 30 Maret lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: "Tentara Israel akan merespon dengan kekuatan besar terhadap serangan-serangan ini, dan Israel akan menuntut harga yang berat dari siapa pun yang mencoba menghancurkannya, dan kami melihat Hamas bertanggung jawab untuk mencegah serangan-serangan ini terhadap kami. "

Menteri Intelijen Israel, Israel Katz mengatakan, Hamas dan Israel "berada di titik terdekat di ambang perang" sejak 2014. "Jika penembakan (dari Gaza) tidak berhenti, kami harus meningkatkan tanggapan kami dan itu bisa mengarah pada memburuknya situasi, "Katz mengatakan kepada Radio Angkatan Darat.

"Agresi hebat"

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Israel telah menggunakan "agresi yang hebat" terhadap Gaza dan tidak tertarik dengan perdamaian.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB hari Rabu (30/5) dan mengatakan: "Dewan Keamanan harus menanggapi serangan kekerasan terbaru yang ditujukan pada warga sipil Israel yang tidak bersalah."

Pejabat tinggi urusan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, meminta Hamas untuk mengakhiri serangan roket dan mortir dan mengatakan "serangan membabi buta terhadap warga sipil benar-benar tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun."

Selama beberapa minggu terakhir, terjadi banyak bentrokan antara militer Israel dan aktivis Palestina di sepanjang perbatasan Gaza Israel. 110 warga Palestina tewas dalam berbagai bentrokan. Konflik terbaru ini antara lain dipicu oleh peresmian Kedutaan AS di Yerusalem.




Credit  sindonews.com/dw





Militan Gaza Mengamuk, 70 Roket dan Mortir Serang Israel



Militan Gaza Mengamuk, 70 Roket dan Mortir Serang Israel
Serangan roket dari Gaza, Palestina, ke Israel. Foto/Flash 90/File Photo



GAZA - Total sudah sekitar 70 roket dan mortir ditembakkan kelompok militan Gaza, Palestina ke Israel sejak Selasa pagi hingga malam. Amukan dari kelompok militan itu dibalas dengan serangan jet-jet tempur Tel Aviv.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi, hingga pukul 20.00 malam, sudah sekitar 70 roket dan mortir kelompok militan Gaza menyerang wilayah negara Yahudi tersebut.

Serangan dimulai dengan peluncuran 28 mortir dengan target komunitas Israel di dekat Jalur Gaza pada Selasa pagi. Satu mortir menghantam halaman taman kanak-kanak (TK) sebelum jam masuk kelas.

Tak berselang lama, banyak roket diluncurkan sepanjang hari Selasa. Mengutip laporan Israel National News, Rabu (30/5/2018), ada lima orang terluka oleh serangan roket, termasuk tiga tentara IDF. Satu tentara dirawat di rumah sakit.

Serangan roket juga merusak fasilitas yang menyediakan pasokan listrik ke Gaza. IDF mengklaim sebagian besar serangan kelompok militan tersebut berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome.

Menurut IDF, Beberapa roket yang menyerang Israel diproduksi di Iran. Namun, Teheran belum berkomentar atas tuduhan tersebut.



Sejauh ini, IDF telah membalas dengan membombardir 35 target di Gaza dengan beberapa pesawat jet tempur. Belum ada laporan terkait kemungkinan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan dari serangan IDF.

Sementara itu, kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku bertanggung jawab atas serangan roket dan mortir ke wilayah Israel.

Kelompok Hamas dan Jihad Islam Palestina menyatakan bahwa serangan mereka sebagai balas dendam untuk anggotanya yang tewas oleh serbuan IDF pada pekan lalu.

"Respons bersama dengan puluhan roket terhadap posisi militer pendudukan adalah pernyataan bahwa kejahatan ini tidak dapat ditoleransi dengan cara apa pun," bunyi pernyataan bersama kedua kelompok tersebut, yang dikutip Al Jazeera.

Beberapa sayap militer di Gaza seperti Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds menyalahkan Israel atas ketegangan yang memanas di Gaza.

Seorang pejabat Hamas, Ismail Radwan, juga menyalahkan Israel atas memanasnya situasi di Gaza. "Eskalasi yang sangat berbahaya ini akibat dari pendudukan Zionis, dan pihak pendudukan memikul tanggung jawab atas eskalasi ini berserta akibatnya," kata Radwan. 


"Para penghuni (pemukiman Israel) harus tahu bahwa kejahatan akan ditanggapi dengan perlawanan," ujarnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan setiap serangan yang menyakiti warganya akan dibalas dengan serangan ganas oleh IDF.



Credit  sindonews.com




Mengenal Arkady Babchenko, wartawan perang yang nyawanya diincar


Mengenal Arkady Babchenko, wartawan perang yang nyawanya diincar
Arkady Babchenko (REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)



Jakarta (CB) - Kurang dari 24 jam setelah dikabarkan menjadi korban pembunuhan, wartawan terkenal Rusia bernama Arkady Babchenko membuat guncang dunia ketika tampil hidup-hidup dalam jumpa pers di ibu kota Ukraina, Kiev.

Terungkap kemudian bahwa pembunuhan itu palsu dengan tujuan menjebak komplotan pembunuh Rusia yang tadinya hendak membunuh Babchenko.

Siapa sih Babchenko itu?

Selagi kuliah hukum di Moskow pada usia 18 tahun, Babchenko menjalani wajib militer pada angkatan bersenjata Rusia dan dia pun ditugaskan dalam Perang Chechnya dari 1994-2000.

Memoarnya, One Soldier's War, mencertiakan pengalaman dia dalam konflik yang menelan puluhan ribu jiwa baik dari pihak Rusia maupun Chechnya.

Babchenko kemudian menjadi wartawan dan beberapa lama kemudian berubah menjadi tukang kritik Kremlin.


Dia mengikuti Pemilu tidak resmi yang diadakan oposisi Rusia pada 2012 dan mengutuk keterlibatan Rusia di Suriah dan Ukraina timur.

Pada Desember 2016, Babchenko memposting pesan dalam Bahasa Rusia di Facebook mengenai jatuhnya pesawat angkut Tu-154  yang tenggelam di Laut Hitam saat menerbangkan paduan suara Tentara Merah ke Suriah.

Dalam postingnya itu, dia menyebut Rusia agresor yang memicu keluarnya ancaman pembunuhan kepada dirinya. Dia menulit artikel di The Guardian yang tulisan itu sendiri memaksa dia meninggalkan negaranya yang disebut dengan "negara yang saya rasakan tidak lagi aman."

Babchenko juga menulis untuk BBC mengenai laporan dari tempat kejadian mengenai helikopter tentara Ukraina yang ditembak jatuh di bagian timur negara tersebut pada 2014, demikian BBC.




Credit  antaranews.com





Ukraina jebak pembunuh bayaran Rusia dengan pembunuhan palsu


Ukraina jebak pembunuh bayaran Rusia dengan pembunuhan palsu
Wartawan Rusia Arkady Babchenko yang sempat dilaporkan menjadi korban pembunuhan pada 29 Mei 2018 di Kiev, Ukraina, mendadak muncul dalam keadaan hidup-hidup sehari kumudian dalam sebuah jumpa pers (Reuters)



Jakarta (CB) - Ukraina merekayasa pembunuhan wartawan Rusia di pengasingan, di Kiev, Selasa lalu, dalam sebuah operasi pengelabuan untuk menggagalkan siasat pembunuhan Rusia. Kurang dari 24 jam setelah dikabarkan menjadi korban pembunuhan, sang wartawan bernama Arkady Babchenko itu membuat guncang dunia ketika tampil hidup-hidup dalam jumpa pers di ibu kota Ukraina.

Babchenko mengaku diberi tahu sebulan lalu mengenai komplotan Rusia untuk membunuh dirinya.

Dia mengaku terus berhubungan dengan para pejabat keamanan Ukraina selama sebulan terakhir. Dia mengira Ukraina sudah merancang operasi pengelabuan ini sekitar dua bulan sebelumnya.

Kepala dinas rahasia Ukraina, Vasyl Hrytsak, menyatakan operasi itu dimulai setelah dinas rahasia Ukraina mendapat informasi rencana pembunuhan Babchenko.

Dia menyatakan pasukan keamanan Rusia telah merekrut seorang warga Ukraina untuk mencari pembunuh bayaran di dalam wilayah Ukraina.


Hrytsak menyebutkan si warga Ukraina itu menghubungi beberapa pihak yang diinginkan, termasuk para veteran perang, seraya menawarkan bayaran 30.000 dolar AS kepada mereka untuk kontrak pembunuhan. Salah seorang dari pembunuh bayaran itu membocorkannya kepada dinas rahasia Ukraina.

Dinas rahasia itu kemudian memberi tahun Babchenko dengan meyakinkan bahwa satu-satunya cara untuk membongkar komplotan pembunuh itu adalah dengan menggelar operasi pembunuhan palsu.

Belum diketahui pasti apakah istri Babchenko yang bernama Olechka telah mengetahui operasi pembunuhan palsu itu.

Yang jelas Babchenko meminta maaf kepada istrinya dalam jumpa pers tersebut. "Olechka, saya minta maaf sebesar-besarnya. Tapi memang tidak ada cara lain", kata Babchenko seperti dikutip BBC.

Hrytsak menyatakan si warga Ukraina itu sendiri yang mencari pembunuh bayaran yang kini ditahan polisi.





Credit  antaranews.com




Dikabarkan dibunuh, wartawan Rusia muncul hidup-hidup


Dikabarkan dibunuh, wartawan Rusia muncul hidup-hidup
Wartawan Rusia Arkady Babchenko yang sempat dilaporkan menjadi korban pembunuhan pada 29 Mei 2018 di Kiev, Ukraina, mendadak muncul dalam keadaan hidup-hidup sehari kumudian dalam sebuah jumpa pers (REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)



Jakarta (CB) - Ukraina merekayasa pembunuhan wartawan Rusia di pengasingan, di Kiev, Selasa lalu, dalam sebuah operasi pengelabuan untuk menggagalkan siasat pembunuhan yang dilancarkan Rusia.

Arkady Babchenko membuat guncang dunia ketika menyeruak dalam jumpa pers, Rabu waktu setempat, atau kurang dari 24 jam kabar pembunuhannya.

Kepala dinas rahasia Ukraina, Vasyl Hrytsak, menyebutkan operasi pengelabuan ini dirancang untuk menangkap para pembunuh bayaran yang disewa oleh pasukan Rusia.

Polisi Ukraina menyatakan telah menangkap seorang pelaku.

Istri Babchenko sempat menyatakan bahwa dia menemukan suaminya itu di pintu masuk blok apartemen mereka dengan peluru menembus punggungnya. Suaminya itu kemudian dilaporkan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit di ambulans.

Begitu masuk ruang jumpa pers, wartawan ini mendapatkan applause awak media. Dia berterima kasih kepada pasukan keamanan Ukraina karena telah menyelamatkan hidupnya dan mengaku tidak punya pilihan selain ambil bagian dalam operasi pengelabuan itu.

"Saya berhasil. Saya masih hidup," kata Babchenko.

"Saya sudah sering memakamkan banyak teman dan kolega, saya tahu pasti perasaan sakit. Saya mohon maaf kepada Anda harus menyaksikan ini. Tetapi memang tidak ada cara lain," kata Babchenko seperti dikutip laman BBC.




Credit  antaranews.com




Moskow Bantah Habisi Wartawan Pengkritik Putin


Moskow Bantah Habisi Wartawan Pengkritik Putin
Arkady Babchenko. Foto/Istimewa


MOSKOW - Rusia membantah tuduhan Ukraina bahwa Moskow berada di belakang pembunuhan seorang wartawan pembangkang Rusia di Kiev. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Arkady Babchenko, seorang kritikus Presiden Vladimir Putin, ditembak mati di Ibu Kota Ukraina pada hari Selasa di mana dia tinggal di pengasingan. Babchenko melarikan diri dari Rusia setelah menerima ancaman karena mengatakan tidak berkabung atas korban kecelakaan pesawat Kementerian Pertahanan Rusia pada tahun 2016.

Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman mengatakan dalam sebuah postingan di media sosial pada Selasa malam, ia yakin bahwa apa yang disebutnya sebagai "mesin totaliter Rusia" tidak memaafkan Babchenko karena kejujurannya.

Lavrov, yang menyebut pembunuhan Babchenko sebagai tragedi, mengatakan tuduhan itu omong kosong dan kelanjutan dari apa yang dia sebut sebagai program anti-Rusia oleh Kiev.

"Penyelidikan bahkan belum dimulai dan pemerintahan perdana menteri Ukraina telah mengumumkan bahwa dinas intelijen Rusia melakukannya," kata Lavrov seperti dikutip Reuters dari TASS, Rabu (30/5/2018).

"Tuduhan Groysman adalah masalah penyesalan," imbuh Lavrov.

Pembunuhan Babchenko adalah yang keempat dari seorang kritik Kremlin di Ibu Kota Ukraina dalam dua tahun. Tak satu pun dari pembunuhan lain, yang juga dituduhkan Kiev pada Rusia, telah dipecahkan. 









Credit  sindonews.com




Rabu, 30 Mei 2018

Pejabat Tinggi Korea Utara ke Amerika Serikat Temui Pompeo



Kim Yong Chol.[japantimes.jp]
Kim Yong Chol.[japantimes.jp]

CB, Jakarta - Seorang pejabat tinggi Korea Utara menuju ke New York, Amerika Serikat, pada Selasa 29 Mei, untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, terkait rencana pertemuan Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada 12 Juni.
Trump mengkonfirmasi melalui twitter bahwa Kim Yong Chol, mantan kepala mata-mata dan penasihat terpercaya untuk pemimpin Korea Utara, sedang dalam perjalanan untuk membahas pertemuan tingkat tinggi yang akan menjadi sejarah diplomatik dua negara.

"Kami telah menempatkan tim yang hebat bersama untuk pembicaraan kami dengan Korea Utara," kata Trump di Twitter-nya pada Selasa, seperti dilaporkan dari Reuters, 30 Mei 2018.
“Rapat saat ini sedang berlangsung mengenai KTT dan lainnya. Kim Yong Chol, Wakil Ketua Partai Korea Utara, menuju ke New York. Untuk menanggapi jawaban saya, terima kasih! "
Kim Yong Chol, Wakil Ketua Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa dan mantan Kepala Badan Intelijen Militer Korea Utara, akan bertemu dengan Mike Pompeo akhir pekan ini, kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.
"Amerika Serikat terus aktif mempersiapkan pertemuan puncak yang diharapkan Presiden Trump dengan pemimpin Kim Jong Un di Singapura," tambah Sanders.
Pembicaraan ini bertujuan untuk menentukan apakah Korea Utara siap membuat komitmen sepenuhnya terhadap penghapusan senjata nuklir, meskipun Pyongyang menyatakan tidak mau denuklirisasi secara sepihak.

Penasehat senior Gedung Putih, Ivanka Trump, dan Jenderal Kim Yong Chol, pimpinan delegasi Korea Utara, terlihat bersama saat acara penutupan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, Korea Selatan, Ahad, 25 Februari 2018.
Gedung Putih menyatakan pembicaraan selama akhir pekan antara pejabat AS dan Korea Utara di zona demiliterisasi Korea Utara-Korea Selatan serta tim logistik di Singapura berjalan lancar.

Utusan senior Korea Utara diperkirakan tiba di Amerika Serikat pada Rabu 30 Mei, setelah bertemu dengan para pejabat Cina di Beijing.
Pembicaraan di New York akan membahas perencanaan KTT Donald Trump dan Kim Jong Un, yang dijadwalkan pada 12 Juni, menuju fase perencanaan yang lebih rinci.
Kim Yong Chol akan menjadi pejabat Korea Utara paling senior yang akan bertemu pejabat tinggi Amerika Serikat sejak Jo Myong Rok, seorang marsekal Korea Utara, yang bertemu Presiden Bill Clinton di Gedung Putih pada 2000 silam. Kim Yong Chol adalah orang mengkoordinasikan dua pertemuan Kim Jong Un dengan Mike Pompeo pada bulan April dan Mei.





Credit  tempo.co




Perang Narkoba Ala Duterte Tewaskan 91 Orang di Bangladesh


Ilustrasi penembakan. (AP Photo/Robert Ray)
Ilustrasi penembakan. (AP Photo/Robert Ray)

CB, Jakarta - Tindakan keras terhadap terduga pengedar narkoba telah menyebabkan setidaknya 91 orang tewas dalam waktu kurang dari dua minggu di Bangladesh. Hal itu telah memicu kekhawatiran akan perang narkoba ala Filipina yang ditandai dengan pembunuhan di luar hukum.
Mereka yang tewas itu, sebagian besar terjadi dalam aksi baku tembak, meskipun keluarga beberapa orang yang tewas mengatakan mereka ditangkap oleh polisi dan meninggal dalam tahanan.
Sejak operasi perang terhadap narkoba ini  dimulai pada 15 Mei 2018, jumlah korban tewas telah meningkat hampir setiap hari. Nama-nama dan keberadaan orang-orang yang tewas mengisi kolom surat kabar tanpa rincian bukti kesalahannya dan tanpa peradilan.
Odhikar, sebuah kelompok HAM di Bangladesh, mengatakan pada Ahad, 27 Mei 2018, sedikitnya 91 orang tewas dalam 13 hari.


Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis

Seperti dilansir situs South China Morning Post pada 28 Mei 2018, banyak dari mereka yang tewas merupakan pecandu dan penjaja kecil yang terbunuh di kota-kota dan di pelosok negeri itu. Ada pula yang dituduh membawa simpanan kecil obat-obatan dan senjata ringan. Salah satunya adalah Kamrul Islam, 35 tahun, yang digambarkan oleh istrinya sebagai mantan penjual obat terlarang yang meninggalkan perdagangan 10 tahun lalu dan mendapatkan penghasilan sedikit dari sebuah warung makan di sebuah stasiun bus di ibu kota Dhaka.
Tindakan tegas yang diambil pemerintah Bangladesh ini menyusul peredaran narkoba yang semakin marak. Kartel perdagangan narkoba dilaporkan memanfaatkan krisis pengungsi dengan merekrut pengungsi suku Rohingya yang putus asa sebagai pengedar kecil.
Perang narkoba adalah langkah berat terakhir oleh pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina yang semakin otoriter. Dia belakangan dikritik karena membatasi wartawan, memenjarakan lawan-lawan politik dan mengizinkan lembaga penegak hukum untuk menahan, menyiksa dan membunuh orang yang dicurigai sebagai milisi ekstrimis.
Dengan menolak proses hukum terhadap para terduga pengedar obat-obatan terlarang, dia menarik perbandingan dengan perang narkoba yang dilakukan Presiden Rodrigo Duterte di Filipina. Duterte, lewat kampanye perang melawan narkoba memerintahkan tembak di tempat terhadap pengedar narkoba hingga lebih dari 12.000 orang di duga tewas dalam dua tahun.
Kepolisian Bangladesh memperkirakan 7 juta dari 160 juta penduduk negara itu kecanduan narkoba. Yang paling umum adalah kecanduan yaba, yakni pil yang mengandung kafein dan metamfetamin.




Credit  tempo.co





Militer India-Pakistan sepakat redakan ketegangan di perbatasan

Militer India-Pakistan sepakat redakan ketegangan di perbatasan
Sejumlah warga membawa seorang anak menuju rumah sakit pemerintah di Jammu, yang menurut keterangan media setempat terluka akibat pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Pakistan di sepanjang Garis Kendali (LOC/Line of Control) di distrik Poonch, India, Minggu (18/3/2018). (REUTERS/Mukesh Gupta)



Islamabad, Pakistan (CB) - Para pejabat senior militer India dan Pakistan pada Selasa (29/5) sepakat untuk meredakan ketegangan di sepanjang perbatasan mengingat penderitaan warga sipil yang tinggal di kedua pihak, kata sayap media militer Pakistan, Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR).

Kesepakatan tersebut dicapai di tengah meningkatnya penembakan lintas-perbatasan dalam beberapa hari belakangan sehingga merenggut korban jiwa di kedua pihak, kebanyakan warga sipil.

Kontak khusus langsung dibuat antara Operasi Militer Direktur Umum India dan Pakistan (DGMOs) pada Selasa dan mereka mengkaji situasi di lapangan di sepanjang Jalur Pemantauan (LoC) serta Perbatasan kerja, demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.

Mereka juga "saling sepakat untuk melancarkan langkah tulus guna meningkatkan situasi yang ada guna menjamin perdamaian dan menghindari kesulitan warga sipil di sepanjang perbatasan", kata ISPR di dalam satu pernyataan.

"Kedua DGMOs sepakat untuk sepenuhnya dan segera melaksanakan kesepahaman gencatan senjata 2003 dalam kata-kata dan semangat dan selanjutnya menjamin gencatan senjata takkan dilanggar oleh kedua pihak," katanya.

Kedua DGMOs juga sepakat bahwa dalam kasus munculnya masalah, penahanan diri akan dilakukan dan masalah akan diselesaikan melalui pemanfaatan mekanisme kontak langsung yang ada dan pertemuan penjaga perbatasan di tingkat komandan lokal.

Pakistan dan India mengumumkan gencatan senjata pada 2003 di sepanjang LoC dan Perbatasan Kerja. Namun, kedua negara secara rutin saling-tuduh mengenai pelanggaran gencatan senjata.




Credit  antaranews.com





Netanyahu Ancam Lancarkan Serangan Besar ke Gaza


Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu
Foto: AP/Gali Tibbon

Netanyahu mengatakan Israel akan membalas setiap serangan.



CB, MAALOT -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menanggapi serangan dari pejuang Palestina dengan "kekuatan besar". Hal ini disampaikan ketika ia berbicara di Maalot, Israel Utara.

Dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip media Israel Jerusalem Post, Netanyahu memandang adanya serangan yang berat dari Hamas dan Jihad Islam. "Israel akan menuntut balasan yang berat dari siapa saja yang mencoba menyerangnya," ujar dia.

Netanyahu juga menyinggung tentang ketegangan yang terjadi di Suriah. Ia menegaskan bahwa Israel memiliki garis merah di Suriah. Ia tidak akan mengizinkan Iran berkubu di Suriah dan melawan Israel. Ia juga melarang negara tersebut memproduksi senjata di Lebanon.

Menurut Netanyahu, Israel tak hanya melawan Iran di perbatasan negaranya. Perlawanan juga dilakukan melalui Suriah. Ia menyatakan akan mengusir negara tersebut dari Suriah.

"Iran harus meninggalkan Suriah sepenuhnya," kata dia.

Ungkapan itu muncul di tengah adanya kabar bahwa Israel akan membuat kesepakatan untuk mendorong pasukan Iran 60-70 kilometer dari perbatasan Israel. Ia mengatakan tak akan melakukan kesepakatan apapun.

"Dalam banyak hal, kami akan bertindak sesuai keinginan kami dengan atau tanpa kesepakatan. Kami akan mempertahankan diri sendiri, karena kami ingin menentukan nasib kami sendiri ke depan," ujar dia.

Sementara itu, Hareetz mengabarkan Netanyahu akan melakukan lawatan ke Eropa pada awal pekan depan. Dia berencana menemui sejumlah pemimpin Eropa untuk mendiskusikan masalah nuklir Iran dan keberadaan ISIS di Suriah dan Lebanon.





Netanyahu akan menyambangi Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan kemungkinan juga Perdana Menteri Inggris Theresa May. Ia akan membicarakan kesepakatan nuklir Iran menyusul mundurnya AS dari perjanjian tersebut.

Sementara itu, pembicaraan tentang keberadaan milisi Iran di Suriah dianggap penting setelah adanya kesepahaman dengan Rusia untuk menjauhkan pasukan Iran dari perbatasan Israel.






Credit  republika.co.id







Israel Lakukan Serangan Terbesar ke Gaza sejak 2014


Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Dalam foto dokumentasi tanggal 14 Mei 2018 ini, petugas medis Palestina dan pengunjuk rasa mengevakuasi seorang pemuda yang terluka selama berlangsungnya protes di perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, di sebelah timur Khan Younis, Jalur Gaza. Negara-negara Arab dengan tegas mengutuk pembunuhan lebih dari 50 warga Palestina pada Senin, 14 Mei 2018 dalam protes Gaza.
Foto: AP Photo/Adel Hana, File

Jet Israel membombardir lebih dari 35 situs Palestina.



CB, GAZA -- Tentara Israel dan pejuang Palestina di Gaza disebut telah terlibat dalam serangan terberat sejak perang 2014. Pada Selasa (28/5), pejuang Palestina melakukan serangan terbesar dengan meluncurkan hampir 30 kali tembakan mortir ke Israel bagian Selatan.

Jet tempur Angkatan Pertahanan Israel (IDF) menanggapi serangan tersebut dengan membombardir lebih dari 35 situs yang mereka klaim sebagai milik penguasa Gaza, Hamas, dan faksi Jihad Islam Palestina. Roket meluncur tak henti dari arah Israel ke Palestina. Hingga sore hari, sirine peringatan roket terus terdengar.

"Ini jelas rentetan roket dan tembakan mortir terbesar ke Israel sejak Operasi Perlindungan wilayah Tepi (OPE) pada musim panas 2014," kata juru bicara IDF, Letnan Kolonel Jonathan Conricus, seperti dikutip the Guardian.

Conricus menyebut ini sebagai serangan pembalasan. Ia memperkirakan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel telah mencegat hingga 25 proyektil.


The Guardian melaporkan, sebuah proyektil merusak bangunan taman kanak-kanak sebelum para siswa datang. Israel memberi tahu warga di daerah itu agar mengungsi ke tempat perlindungan.

Menurut the Guardian, IDF mencatat tiga tentara terluka dalam serangan Selasa lalu. Mereka dievakuasi ke rumah sakit. Sementara itu,  belum ada laporan korban cedera dari pihak Palestina akibat serangan udara tersebut.

Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan mortir tersebut. Tanpa mengidentifikasi siapa yang menembak, Hamas menyatakan apa yang dilakukan merupakan perlawanan sebagai hak alami untuk membela rakyat kita.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk menanggapi serangan itu dengan kekuatan besar. Dengan mengkambinghitamkan serangan terhadap Hamas dan Jihad Islam, ia mengatakan Israel akan menuntut harga yang berat dari siapa saja yang mencoba untuk menyerangnya.

Menteri intelijen Israel, Yisrael Katz, juga mengatakan negara itu mendekati ambang perang sejak 2014. "Kami tidak menginginkannya, dan pihak lain juga tidak, tetapi kami memiliki garis merah," kata dia kepada Radio Angkatan Darat Israel.

Sebagai informasi, daerah perbatasan Israel dan Palestina telah mengalami ketegangan selama dua bulan terakhir. Warga Gaza berkumpul di sepanjang perbatasan untuk memprotes blokade yang dipaksakan oleh Israel dan Mesir.


Mereka juga menolak pembukaan kedutaan AS di Yerusalem. Mereka juga menuntut hak bagi para pengungsi Palestina dan keturunan mereka.

Sepanjang protes tersebut, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 110 orang. Kebanyakan dari mereka ditembak oleh para penembak jitu. Ada juga yang tewas dalam serangan udara dan oleh tembakan tank. Petugas medis menyebut ribuan orang ditembak di kaki.

Pemerintah Israel berulang kali menolak ajakan untuk melakukan penyelidikan independen. Mereka menyalahkan Hamas dan menuduh organisasi tersebut menggunakan menggunakan para demonstran sebagai tameng untuk menerobos pagar perimeter.


Tentara Israel melaporkan ada tembakan senapan mesin dari Gaza yang menabrak bangunan di sekitar jalur perbatasan. Para pejuang Gaza juga dituduh telah memasang perangkat peledak improvisasi di sepanjang jalur tersebut.

Militer Israel berulang kali mengebom Gaza menggunakan tank dan jet tempur setelah insiden itu. Hamas, yang telah tiga kali berperang dengan Israel dan mendukung demonstrasi di perbatasan, tidak melepaskan tembakan roket sejak protes dimulai pada 30 Maret. Tak ada orang Israel yang tewas selama gerakan massa itu.

Pada Ahad, ketegangan meningkat ketika sebuah tank Israel menewaskan tiga anggota Jihad Islam di Gaza. Tentara Israel mengatakan itu adalah respons mereka terhadap upaya pengeboman pagar perbatasan. Dengan pola serangan dan serangan balik pada hari Selasa, ada kekhawatiran kekerasan bisa memperdalam konflik babak baru.

Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan pasukannya telah mencapai tujuh lokasi di sepanjang jalur itu pada Selasa, termasuk enam pusat militer, gudang penyimpanan amunisi, dan target angkatan laut. Jet juga menghancurkan terowongan yang disebut digali oleh Hamas. Terowongan itu melengkung ke bawah tanah menuju Mesir di selatan dan kembali ke utara ke wilayah Israel.

Berbagai roket dan mortir menembaki Israel dari pagi hari. "Beberapa dari mereka diluncurkan oleh Jihad Islam Palestina dan beberapa oleh Hamas, dari sudut pandang mereka, sebagai tanggapan terhadap serangan kami yang tentu saja berlangsung," kata Conricus.

Dia mengatakan komandan tidak punya niat untuk meningkatkan situasi, tetapi mengatakan "tenang akan bertemu dengan tenang, permusuhan akan bertemu dengan respons yang tepat".

Secara terpisah pada hari Selasa, Palestina meluncurkan kapal dari Gaza untuk memprotes blokade laut Israel. Militer Israel mengatakan mereka telah mencegat kapal-kapal itu, menahan 17 orang di dalamnya, dan akan menarik kapal itu ke pelabuhan.


Tenaga medis ditugaskan untuk mengobati setiap orang Palestina yang sakit di kapal. Setelah penyelidikan, kelompok itu  akan dikembalikan kembali ke Gaza.







Credit  republika.co.id






Militer Israel Serang 30 Target di Gaza


Roket Israel menyerang Jalur Gaza Utara pada Ahad (7/6).
Roket Israel menyerang Jalur Gaza Utara pada Ahad (7/6).
Foto: Times of Israel

Tembakan roket dan mortir ke Israel juga dilakukan pada Selasa pagi.



CB, YERUSALEM -- Militer Israel menyerang lebih dari 30 target di Jalur Gaza pada Selasa (29/5). Serangan tersebut merupakan serangan balasan atas rentetan roket dan mortir yang ditembakkan dari Jalur Gaza di hari yang sama.


Juru bicara Angkatan Darat Israel Jonathan Conricus mengatakan, tembakan roket dan mortir ke Israel adalah serangan terbesar dari Gaza sejak perang 2014. "Kami baru saja melakukan serangan udara yang signifikan, dengan menyerang lebih dari 30 target militer yang berbeda milik organisasi militan," kata Conricus.

"Di antara target itu adalah terowongan dan komponen infrastruktur militer yang berbeda milik Hamas dan Jihad Islam Palestina," ungkapnya, seperti dilaporkan laman Arab News.


Pada Selasa (29/5) pagi, rentetan mortir dari Jalur Gaza dilaporkan telah ditembakkan ke wilayah Israel. Sebagian besar dari sekitar 28 mortir itu dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.


Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan mortir itu. Namun ada spekulasi, mortir ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam sebagai pembalasan atas insiden baru-baru ini yang menyebabkan tiga anggotanya tewas.


"Perlawanan yang dilakukan pagi ini datang secara alami untuk membela rakyat kami," ujar Hamas dalam sebuah pernyataan.


Insiden penembakan tersebut terjadi setelah aksi demonstrasi mematikan berlangsung selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan Gaza-Israel sejak pada 30 Maret. Aksi ini mencapai puncaknya pada 14 Mei, dengan 63 warga Palestina tewas, yang bertepatan dengan relokasi kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.




Credit  republika.co.id





Milisi Palestina Tembakkan Mortir ke Israel


Milisi Palestina Tembakkan Mortir ke Israel
Gaza kembali memanas pascakematian 116 warga Palestina oleh Israel. (Reuters/Mohamad Torokman)


Jakarta, CB -- Milisi Palestina menembakkan bom mortir ke wilayah Israel pada Selasa (29/5), yang segera direspons Israel dengan serangan udara.

Belum ada laporan soal korban dari kedua pihak. Israel mengatakan mayoritas bom dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome, hanya satu yang meledak di halaman sebuah taman kanak-kanak, sejam sebelum sekolah dimulai.




Sementara itu, tidak ada klaim dari kelompok mana pun di Gaza. Namun serangan ini terjadi setelah kelompok Islamic Jihad Movement berjanji akan menuntut balas kematian tiga anggotanya yang tewas oleh tank Israel.


Gaza kembali bergolak pascainsiden tewasnya 116 warga Palestina oleh Israel dalam demonstrasi.




Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militernya akan melakukan pembalasan serius terhadap serangan mortir, sambil menunjuk Hamas dan Islamic Jihad.

Di sisi lain, Nickolay Mladenov, kordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah mengatakan ia sangat mengkhawatirkan "penembakan roket sembarangan oleh militan dari Gaza terhadap masyarakat di Israel Selatan." 




Credit  cnnindonesia.com




AS - Korea Utara Bahas Pengiriman Senjata Nuklir ke Luar Negeri



Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat bertemu dengan ilmuan dan teknisi di bidang penelitian ke dalam senjata nuklir di Pyongyang, 9 maret 2016. REUTERS/KCNA
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat bertemu dengan ilmuan dan teknisi di bidang penelitian ke dalam senjata nuklir di Pyongyang, 9 maret 2016. REUTERS/KCNA

CB, Jakarta - Amerika Serikat dan Korea Utara akan berfokus pada pengiriman hulu ledak nuklir yang dimiliki Korea Utara untuk dibawa ke luar negeri menjelang pertemuan puncak pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Belum diketahui, apakah Korea Utara dan Amerika Serikat dapat mencapai kesepakatan tentang masalah ini mengingat keengganan Korea Utara memenuhi permintaan Amerika Serikat agar Pyongyang mengirim sekitar 20 hulu ledak nuklirnya ke luar negeri pada awal Juni 2018 sebagai bagian dari kesepakatan denuklirisasi. Hal itu diungkapkan pejabat Amerika Serikat, seperti dilaporkan Kyodo News, Senin, 28 Mei 2018.
Dalam unggahan di Twitter, Donald Trump mengatakan tim advance Amerika Serikat telah tiba di Singapura untuk mengatur pertemuan kedua negara pada 12 Juni nanti.

Trump juga mengisyaratkan bantuan ekonomi Amerika Serikat untuk Korea Utara dan mengatakan ia percaya Korea Utara memiliki potensi bagus serta akan menjadi negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti.
"Kim Jong-un setuju dengan saya tentang ini," tulis Trump. "Itu akan terjadi!"
Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Presiden Amerika Serikat dan pemimpin Korea Utara. Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik.

Rezim Korea Utara menghancurkan pos komando di lokasi uji coba bom nuklir di situs Punggye-ri pada Kamis, 24 Mei 2018. Reuters via Straits Times
Media Amerika Serikat melaporkan, delegasi Amerika Serikat yang dipimpin Sung Kim, mantan Duta Besar untuk Korea Selatan dan mantan negosiator nuklir dengan Korea Utara, bertemu dengan Choe Son-hui, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, pada Minggu, 27 Mei 2018.
Pembicaraan diperkirakan dilanjutkan Senin dan Selasa nanti di Desa Panmunjeom di Zona Demiliterisasi atau DMZ. Menurut para pejabat Amerika, Korea Utara telah menyatakan keengganan untuk mengirim semua senjata nuklir dan rudalnya ke luar negeri.

Kemungkinan Korea Utara telah mengusulkan pengiriman lebih dulu jenis-jenis rudal tertentu, seperti misil balistik antarbenua yang mampu menyerang Amerika Serikat.
Jika pejabat Amerika dan Korea Utara tidak dapat mencapai kesepakatan dalam perundingan persiapan, keputusan dapat diserahkan ke pertemuan puncak Trump-Kim.
Menurut  pejabat Amerika Serikat terkait dengan negosiasi soal nuklir Korea Utara, kedua pihak juga akan membahas soal bagaimana Pyongyang akan membuang plutonium untuk produksi senjata, uranium yang diperkaya, dan bahan-bahan terkait dengan nuklir lain.



Credit  tempo.co






Jepang laporkan dugaan pelanggaran sanksi Korea Utara


Jepang laporkan dugaan pelanggaran sanksi Korea Utara
Arsip Foto. Kapal-kapal Penjaga Pantai Jepang (kanan dan kiri) dan sebuah kapal nelayan Jepang (depan, kedua kiri), di perairan dekat Pulau Uotsuri, salah satu pulau dari kepulauan Senkaku/Diaoyu di Laut China Selatan. (REUTERS/KYODO)



Tokyo (CB) - Jepang melaporkan dugaan pelanggaran sanksi yang dilakukan oleh Pyongyang ke Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah mendapati pemindahan kargo yang melibatkan kapal tanker Korea Utara menurut Kementerian Luar Negeri di Tokyo pada Selasa (29/5).

Itu merupakan insiden kelima dalam tahun ini yang dilaporkan Tokyo berkenaan dengan pemindahan kargo oleh kapal Korea Utara, yang dinilai melanggar sanksi terkait program nuklir dan rudal balistik Pyongyang.

Menurut Kementerian Luar Negeri Jepang, sebuah pesawat patroli militer memata-matai tanker berbendera Korea Utara itu bersama sebuah kapal kecil yang tidak diketahui kebangsaannya – tetapi tampak mengibarkan sesuatu "mirip" bendera China – di Laut China Timur pada malam 19 Mei.

"Pemerintah (Jepang) menduga kuat mereka sedang memindahkan barang, yang dilarang oleh sanksi PBB" menurut pernyataan kementerian yang dikutip AFP.

Kementerian menyebutkan tanker Korea Utara tersebut bernama JI SONG 6, salah satu dari kapal yang tidak diizinkan mendapat akses ke pelabuhan internasional oleh Dewan Keamanan PBB.

Pyongyang menjadi subjek bagi serangkaian sanksi PBB, termasuk larangan bagi semua anggotanya untuk memfasilitasi atau terlibat dalam pemindahan barang dari kapal ke kapal ke atau dari kapal berbendera Korea Utara.

Klaim Tokyo disampaikan di tengah kesibukan mendadak menjelang rencana pertemuan puncak antara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dijadwalkan berlangsung 12 Juni di Singapura.





Credit  antaranews.com





Persiapan Bertemu Trump, Utusan Kim Jong-un Tiba di Singapura


Persiapan Bertemu Trump, Utusan Kim Jong-un Tiba di Singapura
Utusan Korut dilaporkan tiba di Singapura jelang pertemuan Trump-Kim. (Foto: The Presidential Blue House /Handout via REUTERS)



Jakarta, CB -- Kepala Staff Pemerintahan Korea Utara Kim Chang Song dilaporkan tiba di Singapura, Senin (28/5).

Kedatangannya mengindikasikan bahwa persiapan pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tetap berlanjut meski sempat dinyatakan batal.

Media Jepang NHK melaporkan Kim Chang Song bertolak ke Singapura melalu Beijing, China pada Senin (28/5) malam.



Kim Chang Song tak menjelaskan secara rinci tujuannya ke Singapura saat ditanyai wartawan di Bandara Internasional Beijing. Namun, berdasarkan rekaman Nippon Television Network, ia mengatakan pergi ke Singapura untuk "bermain".



Di hari yang sama, sekelompok pejabat AS termasuk wakil kepala staf Gedung Putih, Joe Hagin, juga terbang ke Singapura setelah sebelumnya mengunjungi Pangkalan Angkatan Udara Yokota di Jepang.

Dikutip Reuters, Gedung Putih mengatakan tim tersebut pergi ke negara itu untuk bertemu dengan pihak Korut.

Hal tersebut memperkuat indikasi bahwa pertemuan puncak AS-Korut yang semula dijadwalkan 12 Juni akan tetap berlangsung, meski Trump sempat membatalkannya pada pekan lalu melalui surat kepada Kim Jong-un.

Hanya berselang dua hari setelah pembatalan, Trump kembali mewacanakan pertemuannya dengan Kim Jong-un.



Meski begitu, hingga kini belum ada konfirmasi dan kepastian apakah pertemuan bersejarah itu akan tetap berlangsung 12 Juni mendatang.

Di tengah ketidakpastian, Kim Jong-un juga telah bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in pada akhir pekan lalu di desa Panmunjom untuk kedua kalinya. Dalam pertemuan mendadak itu, kedua pemimpin sepakat bahwa dialog Korut-AS mesti terlaksana.

Moon bahkan membuka kemungkinan bahwa dirinya akan turut hadir dalam pertemuan Trump dan Kim. Dia juga berencana bertemu kembali dengan Kim sebelum melangsungkan pertemuan AS-Korut.





Credit  cnnindonesia.com






Narendra Modi, Mantan Penjual Teh di Stasiun Kini PM India


Narendra Modi, Mantan Penjual Teh di Stasiun Kini PM India
Di masa kecilnya, Perdana Menteri India Narendra Modi kerap membantu sang ayah berjualan teh di stasiun kereta. (Jim Bourg)



Jakarta, CB -- Hidup berubah 180 derajat boleh jadi tepat menggambarkan kisah Narendra Damodardas Modi. Kerabat menganggap Modi muda hanya seorang anak dari kota kecil di India, Vadnagar, negara bagian Gujarat, yang suka membantu sang ayah berjualan teh di stasiun kota setiap hari.

Namun, siapa sangka di umur ke-63 tahun Modi dilantik menjadi Perdana Menteri India ke-14-orang nomor satu di negara dengan perekonomian terbesar ketujuh pada 2018 berdasarkan IMF.

Guru sekolahnya menggambarkan sosok Modi sebagai siswa biasa-biasa saja, namun sangat terampil dalam berdebat. Modi dikenal kerap menghabiskan waktu dengan membaca di perpustakan sekolah dan sangat tertarik dengan seni teater.



Lahir pada 1950, Modi pernah kabur dari rumah karena menolak dijodohkan dalam usia 17 tahun. Selama dua tahun dia pernah berkeliling India sebelum melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Delhi mengambil jurusan ilmu politik.




Dikutip dari situs resminya, darah politik Modi sudah terlihat sejak muda. Di usia 8 tahun, Modi bergabung dengan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RRS), organisasi nasionalis Hindu yang berpengaruh di India. RRS menolak paham sekularisme dan menjunjung tinggi Hinduisme dalam konstitusi negara.

Pada 1985, Modi bergabung degan partai politik nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP). Sejak itu, karier politik Modi terus merangkak naik hingga menjadi Dewan Eksekutif Nasional BJP pada 1991.

Empat tahun kemudian, Modi bekerja di belakang layar untuk memenangkan BJP dalam pemilihan umum di Gujarat. Pada 2001, Modi memenangkan pemilihan Majelis Umum Gujarat dan menjadi Menteri Besar Gujarat selama 13 tahun.

Kisah bagaimana Modi dari orang biasa (common man/CM) menjadi Menteri Besar (Chief Minister) Gujarat diulas dalam situs resminya. Diceritakan, Modi sedang berada di pemakaman jurnalis yang menjadi korban kecelakaan pesawat, saat menerima telepon dari PM India kala itu, Shri Atal Bihari Vajpaye.
"Di mana kamu?" tanya Atal Ji. Modi pun menjawab, "Saya sedang menghadiri upacara pemakaman." PM Atal Ji lalu memanggil Modi ke rumahnya malam itu juga. Saat bertemu Atal Ji mengomentari penampilan Modi. "Delhi membuat kamu sangat gendut ! Kamu harus kembali ke Gujarat!"

Pesan itu dipahami dengan sempurna oleh Modi, yang sangat terkejut atas keputusan tersebut. Tak pernah menjadi Menteri Besar, hal itu adalah tanggung jawab luar biasa dipercayakan padanya. Namun, Perdana Menteri telah bertitah, Modi tak dapat berkata tidak.

Pada akhirnya, Modi bukan hanya sekali terpilih menjadi Menteri Besar, melainkan empat kali!

Popularitasnya pun terus melonjak selama memerintah Gujarat. Dia dianggap berhasil membangun perekonomian dan memajukan sektor industri di sana. Di tangan Modi, Gujarat mampu menjadi wilayah penyumbang GDP terbesar bagi India.



Kepemimpinan Modi di Gujarat tidak selalu mulus. Tak lama setelah ia diangkat sebagai kepala menteri, Gujarat menghadapi krisis komunal. Demo anti-Muslim pecah pada 2002 lalu hingga menewaskan lebih dari 1.000 orang, terutama umat Muslim.

Modi dituding gagal mencegah kekerasan tersebut. Dia sempat diinterogasi polisi karena disebut terlibat dalam kericuhan itu namun tidak pernah dituntut. 

Krisis tersebut mendapat sorotan hingga boikot dari dunia internasional.

Amerika Serikat bahkan sempat menolak Modi masuk negaranya karena dituding membiarkan konflik komunal itu terjadi.

Ia juga sempat dikritik karena kebijakannya selama memimpin Gujarat dianggap lebih menguntungkan orang kaya dan beberapa perusahaan tertentu daripada orang miskin.



Namun, polarisasi agama dan kekerasan 2002 itu tampaknya malah meningkatkan prospek elektabilitasnya. Hingga pada 2014, BJP mencalonkan Modi sebagai Perdana Menteri India dalam pemilihan umum meski sejumlah partai senior menolaknya.

Modi bersama BJP mampu meraup perhatian publik India dengan menjanjikan penguatan nasionalisme Hindu dan pembangunan ekonomi. Dia memfokuskan janji kampanyenya tentang pengentasan korupsi, peningkatan lapangan pekerjaan, pembangunan, hingga kemiskinan.

Dia mengklaim dirinya sebagai bapak pembangunan karena bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi negara tanpa foksu pada salah satu sektor. Visi misi Modi tersebut cukup banyak menarik perhatian generasi muda India.

Popularitas Modi yang terus meningkat juga terbantu karena kinerja partai berkuasa di Kongres saat itu jeblok menghadapi situasi ekonomi negara yang memburuk.

Dikutip Al Jazeera, selama kampanye, Modi bahkan sempat mengeluh tentang "imigran ilegal" dari Bangladesh yang terus masuk ke India dan meminta mereka pergi begitu BJP berkuasa.
Modi memenangkan Pemilu 2014 lalu dengan raihan 31,34 persen suara atau 171 juta suara popular, mengalahkan pesaingnya sekaligus anak mantan PM Rajiv Gandhi, Rahul Gandhi, dari partai INC, dan Jayalalithaa dari Partai AIADMK.

Tak hanya terkenal di dalam negeri, nama Modi pun cukup bergaung di luar negeri.

Majalah Forbes menobatkannya sebagai orang ke-9 paling berkuasa di dunia pada 2018. Pada 2014, dia juga masuk dalam daftar 100 orang berpengaruh versi Majalah Time.

Ia bahkan dikenal memiliki kedekatan dengan sejumlah pemimpin negara besar, salah satunya mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Tak hanya dilihat sebagai politikus, Modi juga dikenal sebagai pemimpin yang modis dan memperhatikan penampilan. Ia senang mengenakan pakaian tradisional India dengan sentuhan modern di hampir setiap acara publik maupun kenegaraan yang ia datangi.

Modi juga dikenal sangat aktif menggunakan media sosial, hingga pada 2015 Majalah Time menobatkannya sebagai politikus kedua yang paling banyak diikuti di Twitter dan Facebook.




Credit  cnnindonesia.com








Rusia Tanggapi Keputusan Roman Abramovic Jadi Warga Israel



Roman Abramovich
Roman Abramovich
Foto: Thenatonal.ae

Peskov sebut menjadi hak Abramovic untuk memilih kewarganegaraannya



CB, MOSKOW -- Kremlin pada Selasa mengatakan hartawan Rusia Roman Abramovich memiliki hak mengambil kewarganegaraan Israel, dengan mengatakan pilihannya untuk mendapatkan paspor lain bukan masalah besar. Abramovich, pemilik klub sepak bola Chelsea, yang diketahui bahwa ia tanpa visa ke Inggris, mengambil kewarganegaraan Israel pada Senin dan akan pindah ke Tel Aviv, tempat ia telah membeli properti, kata laman berita Israel Ynet.


Abramovich (51 tahun) sudah sejak lama menjalin hubungan baik dengan Kremlin dan menjabat gubernur di wilayah terpencil Rusia pada 2000-2008. "Kremlin tidak memikirkan apapun tentang ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang kepindahan Abramovich ke Israel.

"Seorang pengusaha telah menerima kewarganegaraan Israel. Lalu kenapa? Itu haknya," kata Peskov.


Abramovich adalah orang terkaya ke-11 Rusia dengan kekayaan 10,8 miliar dolar Amerika Serikat, kata perkiraan majalah "Forbes". Dia merajai industri minyak pada 1990-an di Rusia dan membeli Chelsea pada 2003. Sejak itu, dia membantu mengubah klub tersebut menjadi salah satu yang paling sukses di Liga Premier.





Credit  republika.co.id




Roman Abramovich Pindah Kewarganegaraan Israel


Roman Abramovich
Roman Abramovich
Foto: www.independent.co.uk

Roman Abramovich akan pindah ke Tel Aviv.




CB, MOSKOW -- Miliarder Rusia, Roman Abramovich mengambil kewarganegaraan Israel. Menanggapi hal tersebut, Kremlin mengatakan Abramovich memiliki hak tersebut dan menilai pilihannya tersebut bukan masalah paspor.


Abramovich, pemilik klub sepak bola Chelsea, yang diketahui bahwa ia tanpa visa ke Inggris, mengambil kewarganegaraan Israel pada Senin (28/5). Ia berencana pindah ke Tel Aviv. Laman berita Israel Ynet memberitakan Abramovich telah membeli properti di Tel Aviv.

Abramovich, 51 tahun sudah sejak lama menjalin hubungan baik dengan Kremlin. Ia menjabat gubernur di wilayah terpencil Rusia pada 2000-2008. "Kremlin tidak memikirkan apapun tentang ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang kepindahan Abramovich ke Israel.


"Seorang pengusaha telah menerima kewarganegaraan Israel. Lalu kenapa? Itu haknya," kata Peskov.


Abramovich adalah orang terkaya ke-11 Rusia dengan kekayaan 10,8 miliar dolar AS, kata perkiraan majalah Forbes. Dia merajai industri minyak pada 1990-an di Rusia dan membeli Chelsea pada 2003. Sejak itu, dia membantu mengubah klub tersebut menjadi salah satu yang paling sukses di Liga Premier.







Credit  republika.co.id






AS bertekad hadapi militerisasi Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan


AS bertekad hadapi militerisasi Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James (Jim) Mattis. (Reuters)


Jakarta (CB) - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis menyatakan bahwa AS akan terus menghadapi apa yang disebut Washington militerisasi kepulauan di Laut Tiongkok Selatan oleh Tiongkok.

Dua kapal perang AS telah berlayar ke dekat kepulauan di Laut Tiongkok Selatan yang diklaim Tiongkok, Minggu waktu setempat, padahal Presiden Donald Trump tengan mendekati Tiongkok dalam kaitanya dengan Korea Utara.

Operasi bersandi "navigasi perdamaian" itu adalah langkah AS melawan upaya Tiongkok membatasi kebebasan pelayaran di perairan strategis itu di mana kapal perang-kapal perang Tiongkok, Jepang dan beberapa negara Asia Tenggara beroperasi.

Tiongkok marah atas tindakan AS itu yang bereaksi dengan mengirim kapal perang dan pesawa tempurnya untuk mengusir kapal perang AS itu.

"Manakala mereka melakukan hal yang tidak dipahani kita semua, maka kita tak bisa bekerja sama di wilayah yang semestinya bekerja sama," kata Mattis seperti dikutip Reuters.

Dia akan kian keras mengeluarkan penyataan kepada Tiongkok saat mengunjungi Singapura pekan jni.

Selain diklaim Tiongkok, wilayah itu juga diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.






Credit  antaranews.com



Tiongkok kaget AS plin plan soal konsensus dagang


Tiongkok kaget AS plin plan soal konsensus dagang
Gedung Putih. (Reuters,)



Beijing (CB) - Tiongkok mengungkapkan kekagetannya terhadap pernyataan Gedung Putih yang menyebutkan Amerika Serikat akan mengambil tindakan perdagangan kepada Beijing.

Padahal, menurut Tiongkok, baru saja kedua negara menyepakati konsensus di antara kedua belah pihak.

Kementerian perdagangan Tiongkok menyatakan bahwa Beijing mendesak Amerika Serikat untuk bertindak sesuai dengan semangat pernyataan bersama yang baru-baru ini telah disampaikan.

"Tiongkok memiliki keyakinan, kemampun dan pengalaman dalam menjaga kepentingan intinya," kata kementerian perdagangan Tiongkok itu seperti dikutip Reuters.




Credit  antaranews.com






Amerika Serikat Rilis Peringatan Serangan Siber Korea Utara


Ilustrasi hacker. foxnews.com
Ilustrasi hacker. foxnews.com

CB, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat pada Selasa 29 Mei,merilis peringatan dengan rincian teknis tentang serangkaian serangan siber sejak 2009 yang dilakukan pemerintah Korea Utara.
Peringatan itu adalah yang ketiga dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan FBI tentang operasi peretasan yang dijuluki Hidden Cobra yang diluncurkan oleh Pyongyang.

Seorang perwakilan Korea Utara untuk PBB menolak berkomentar terkait tuduhan ini. Korea Utara berulang kali membantah terlibat dalam serangan siber terhadap negara lain.
Laporan itu diterbitkan saat negosiator Amerika Serikat dan Korea Utara mempersiapkan KTT antara Donald Trump dan Kim Jong UN pada 12 Juni. FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri merilis laporan pada Juni dan November 2017, ketika hubungan tengah memanas antara Washington dan Pyongyang karena uji coba rudal Korea Utara.

Sebuah adegan pengambilan gambar di sebuah airport, Korea Utara. Sony film Amerika beberapa waktu lalu berhasil di serang oleh hacker dari Korea Utara akibat implikasi dari pembuatan film tentang kematian pemimpin Korea Utara. dailymail.co.uk
Seorang pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri mengatakan pemerintah Amerika Serikat yakin pemerintah Korea Utara berada di belakang operasi serangan siber di dunia maya, yang menargetkan media, penerbangan dan sektor keuangan serta infrastruktur penting di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
"Amerika Serikat mengambil tindakan secara serius dan tidak berpikir masalah ini sepele," kata pejabat itu dalam sebuah pernyataan surel, seperti dilaporkan dari Reuters, 30 Mei 2018.
Peringatan ini tidak menyebut korban serangan siber, meskipun ada laporan pada Februari 2016 dari beberapa perusahaan keamanan yang menyalahkan kelompok yang sama atas serangan siber 2014 di Sony Pictures Entertainment.
Peringatan ini mengungkap daftar 87 IP Address, empat file berbahaya dan dua alamat surel yang dikatakan terkait dengan Hidden Cobra.

Laporan merilis dua buah perangkat lunak berbahaya, yakni virus worm Brambul yang menyebar dengan sendirinya dan digunakan penyerang untuk menginfeksi komputer, dan virus malware yang dikenal sebagai Joanap, yang memberi peretas kendali perangkat sehingga mereka dapat mencuri data, menyebar virus tambahan, dan melakukan tugas lain.
Hidden Cobra telah menggunakan Brambul dan Joanap selama beberapa tahun, membuat sedikit pengembangan pada malware selama periode tersebut, ungkap Vikram Thakur, peneliti senior perusahaan keamanan siber Symantec Corp.
Peringatan ini bisa membuat penyerang siber untuk mengubah taktik dan memaksa kelompok penyerang mengeluarkan banyak sumber daya untuk mengembangkan dan mengubah malware yang sudah diidentifikasi yang sebelumnya digunakan dalam serangan siber.




Credit  tempo.co