Kamis, 15 Desember 2016

Gara-gara typo, Rusia berhasil retas Pemilu AS


 
Gara-gara typo, Rusia berhasil retas Pemilu AS
Amerika Serikat kini diguncang skandal intervensi Rusia dalam proses Pemilihan Presiden AS yang kemudian dimenangkan Donald Trump dari Republik. (REUTERS/Jim Young)
 
 
Jakarta (CB) - Para peretas Rusia berhasil mengakses ribuan email para pejabat puncak Partai Demokrat setelah orang dekat bekas kepala tim kampanye Hillary Clinton, John Podesta, salah mengetikkan kata yang seharusnya "illegitimate" menjadi "legitimate".

Kesimpulan ini didapatkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan surat kabar New York Times.

Kesimpulan ini sejalan dengan temuan badan intelijen Amerika Serikat CIA pekan lalu yang menyatakan Rusia sengaja mengintervensi Pemilihan Presiden AS demi menaikkan Donald Trump yang kini menjadi presiden AS berikutnya.

Trump sendiri marah atas temuan CIA itu dengan menyebut temuan itu "menggelikan".

Pada masa kampanye Pilpres AS lalu, Komite Nasional Demokrat (DNC)  menerima berbagai email 'pishing', tulis New York Times.

Salah satu email 'pishing' itu dikirimkan kepada John Podesta. Seorang pembantu dekat Podesta bernama Charles Delavan mengetahui pesan virus ini dan mengirimkannya (forward) kepada akun pribadi Podesta. Pesan itu sendiri berisi permintaan kepada Podesta untuk mengubah password akun emailnya.

Delavan tahu itu pesan 'phising' dan kemudian mem-forward pesan itu kepada seorang teknisi komputer.

Masalahnya, dia melakukan typo atau kesalahan mengetikkan kata, dengan menulis "Ini email legitimate (sah atau benar)".  Delavan menambahkan kalimat dalam pesannya itu, "John mesti segera mengganti password-nya".

Blunder ini tak pelak membuat para peretas Rusia seketika bisa mengakses 60.000 email dalam akun pribadi Gmail milik Podesta.

Menurut para pejabat intelijen AS, Rusia kemudian memberikan semua cache atau tembolok email-email itu kepada WikiLeaks. Nah, WikiLeaks kemudian merilisnya ke publik pada Oktober. Segera setelah itu skandal email Hillary pun mendominasi siklus berita dan dieksploitasi oleh Donald Trump.

Menurut New York Times, FBI sudah tahu Rusia tengah melancarkan upaya sistematis besar-besaran untuk meretas lembaga politik-lembaga politik AS. termasuk Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.

Pada September 2015, FBI telah menemukkan sebuah tim mata-mata siber yang ada kaitannya dengan pemerintah Rusia telah berhasil masuk DNC.

Namun alih-alih mengirimkan tim penyelidik dan mewanti-wanti Demokrat, FBI malah hanya mengutus seorang agen untuk menelepon Demokrat. Sang agen bernama Adrian Hawkins itu menelepon DNC yang diteruskan kepada bagian IT lembaga Demokrat itu. Dia mengungkapkan sebuah rahasia kepada kontraktor IT yang lagi bertugas, Yared Tamene, bahwa satu kelompok menamakan diri "The Dukes" telah meretas jejaring komputer DNC.

Tamene mengira pesan telepon Hawkins itu lelucon belaka. Dia kemudian 'googleing' kata "Dukes" namun tak menemukan apa-apa. Karena menganggap tidak serius, Tamene tidak melaporkan panggilan telepon itu kepada atasannya, apalagi dia menemukan tak ada tanda-tanda log sistem komputer DNC telah disusupi hacker.

Hawkins kemudian berulang kali menelepon kembali DNC dalam beberapa pekan berikutnya. Tapi kali ini Tamene tak mau mengangkat panggilan teleponnya. "Saya tidak menjawab panggilan dia karena saya merasa tidak ada hal yang harus dilaporkan," tulis dia dalam sebuah memo yang diperlihatkan kepada New York Times.

Pendekatan gampangan FBI itu telah membuat para peretas Rusia leluasa menyusup sistem komputer DNC selama hampir tujuh bulan, sebelum para pejabat Demokrat akhirnya menyadari adanya serangan peretasan itu dan menyewa para pakar keamanan siber dari luar.

Pada Maret 2016, satu kelompok peretas Rusia lainnya menyerang DNC. Kelompok ini mengirimkan ratusan email "pishing" yang dimulai dengan kata, "Someone just used your password to try to sign into your Google account (Seseorang baru saja menggunakan password Anda untuk berusaha masuk ke akun Google Anda)".

Salah satu korban email scam atau sampah ini adalah Billy Rinehart, bekas direktur lapangan DNC, yang mengklik pesan "change password" atau "ubah password" dalam keadaan setengah mengantuk.

Menurut New York Times, pemerintahan Presiden Barack Obama lamban menanggapi ancaman siber dari peretas ini, menyepelekan keseriusan serangan peretasan ini dan menyianyiakan beberapa kesempatan untuk menghentikan serangan-serangan itu.

Akibatnya, serangan email itu telah membuat berantakan prospek keterpilihan Hillary Clinton dan sebaliknya menguntungkan Trump sehingga bisa memenangkan Pemilu seperti diinginkan Rusia.

Setelah pembobolan data itu DNC menyewa CrowdStrike, sebuah perusahaan keamanan siber. Perusahaan ini dengan cepat menghentikan peretasan yang berasal dari Rusia itu dan mengidentifikasi dua kelompok pelakunya, yakni Cozy Bear dan Fancy Bear. Cozy Bear, ada kaitannya dengan badan intelijen Rusia FSB, sudah sejak musim panas 2015 melancarkan serangan phishing ke AS, kata New York Times.

Fancy Bear bergabung dengan serangan peretasan itu pada Maret 2016. Kelompok ini ada kaitannya dengan GRU, intelijen militer Rusia. Kelompok ini pula yang meretas akun email Podesta. Dua kelompok peretas Rusia ini sepertinya tidak saling mengenal karena kadang-kadang mereka mencuri dokumen-dokumen yang sama.

Dmitri Alperovitch, pendiri dan bos CrowdStrike, berkata kepada New York Times bahwa tak diragukan lagi Rusia bertanggung jawab atas serangan peretasan Demokrat dan Pemilu AS itu.

"Tak ada pelaku yang lebih masuk akal yang memiliki kepentingan kepada semua korbannya ketimbang Rusia," kata dia.

Apalagi, kata dia, dua kelompok peretas itu aktif pada jam yang cocok sekali dengan zona waktu Rusia.



Credit  ANTARA News




Pengadilan militer Mesir penjarakan 141 pendukung Ikhwanul Muslimin


 
Pengadilan militer Mesir penjarakan 141 pendukung Ikhwanul Muslimin
Anggota Ikhwanul Muslimin melambaikan empat jari melambangkan Rabaa sebagai dukungan bagi anggota Ikhwanul Muslimin lain yang berada di pengadilan di pinggiran kota Kairo, Mesir, Selasa (2/6/15). (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
 
Kairo (CB) - Pengadilan militer Mesir menjatuhkan hukuman pada 141 pendukung Ikhwanul Muslimin hingga 15 tahun penjara pada Selasa (13/12), atas perusakan fasilitas umum dan kerusuhan, kata pengacara para terdakwa.

Pengadilan militer Assiut menghukum 96 dari mereka untuk 15 tahun secara in absentia atau tanpa kehadiran di persidangan. Empat puluh dua orang dalam tahanan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan tiga dari mereka ditahan sampai lima tahun. 45 orang yang ditahan masing-masing juga didenda 20.000 pound Mesir ($ 1.100), kata pengacara Khaled al-Koumy dan Mohamed Samir, lapor Reuters.

Kasus tersebut terkait dengan peristiwa pada Agustus 2013 di kota Malawi, Provinsi Minya yang berada di antara gelombang kerusuhan setelah militer mencopot presiden Islamis terpilih Mohamed Mursi dari kekuasaannya, pascaprotes massa terhadap pemerintahannya.

Para tersangka yang dikaitkan dengan kasus keamanan dan terorisme, selalu dikirimkan ke pengadilan militer di Mesir. Jaksa penuntut umum mengarahkan para terdakwa ke pengadilan militer pada Maret tahun lalu.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menyebut pelaku bom bunuh diri yang menyerang dan menewaskan 25 orang di Katedral Koptik Kairo pada hari Minggu (11/12) juga, adalah pendukung Ikhwanul Muslimin.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun pejabat Ikhwanul Muslimin yang diasingkan dan kelompok militan lokal telah bergabung dengan masyarakat internasional untuk mengecam serangan tersebut.

Pemerintah Mesir menganggap Ikhwanul Muslimin adalah organisasi teroris. Akan tetapi kelompok yang merupakan gerakan oposisi tertua di Mesir itu mengatakan mereka berkomitmen untuk melakukan gerakan damai.

Sejak menggulingkan Mursi dan memenangkan pemilihan presiden tahun berikutnya, Abdel Fattah al-Sisi yang merupakan seorang mantan jendral, telah menghancurkan perbedaan pendapat. Pasukan keamanan menewaskan ratusan pendukung Mursi dalam tindakan keras pada para demonstran dalam satu hari di Agustus 2013.

Sejak itu, ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin ditahan dan ratusan diantaranya telah divonis dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup dalam pengadilan massal yang dikutuk oleh kelompok HAM sebagai sesuatu yang cacat hukum dan bermotif politik.

Tak satu pun dari hukuman mati tersebut telah dilakukan.

Pemerintah Mesir mengatakan peradilan tersebut independen dan tidak pernah ada intervensi di dalamnya.




Credit  ANTARA News







Korban jiwa akibat perang Suriah tambah menjadi 312.000

 
Korban jiwa akibat perang Suriah tambah menjadi 312.000
Warga berjalan di atas reruntuhan sementara warga lainnya berusaha memadamkan api setelah serangan udara oleh pasukan yang loyal terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus, Suriah, Senin (9/2). (REUTERS/Mohammed Badra)
 
Beirut, Lebanon (CB) - Perang Suriah sudah menewaskan 312.000 orang lebih sejak meletus pada Maret 2011, lebih dari 90.000 dari mereka warga sipil menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia pada Selasa (13/12).

Kelompok yang berbasis di Inggris itu mencatat 312.001 kematian sejak perang dimulai dengan demonstrasi antipemerintah, termasuk hampir 16.000 anak.

Korban jiwa tidak hanya meliputi lebih dari 53.000 pemberontak dan hampir 110.000 petempur prorezim, di antaranya lebih dari 60.000 tentara Suriah, tapi juga ada puluhan ribu milisi Suriah, anggota gerakan Hizbullah Lebanon dan petempur asing lainnya.

Observatorium menyatakan hampir 55.000 ekstremis juga tewas dalam pertempuran, sebagian besar dari kelompok ISIS atau bekas afiliasi Al Qaeda, Front Fateh al-Sham, juga dari kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Kelompok itu mengungkapkan bahwa mereka juga mencatat kematian 3.683 korban tewas yang tidak bisa diidentifikasi.

Konflik Suriah bermula dari demonstrasi anti pemerintah, tapi kemudian berubah menjadi perang saudara brutal setelah aksi penindakan pemerintah.

Pada Selasa, pasukan propemerintah Suriah di ambang merebut kembali seluruh kota Aleppo dari petempur pemberontak.


Credit  ANTARA News





Rabu, 14 Desember 2016

Cegah Serangan Misil, Rusia Bangun Stasiun Radar Supertangguh


 
Industri pertahanan Rusia akan merancang stasiun radar supertangguh yang mampu menjangkau area kunci yang mungkin menjadi jalan masuk serangan misil terhadap Rusia. Stasiun ini diharapkan dapat menyelesaikan sirkuit sistem peringatan serangan misil pada perimeter wilayah Rusia.
 
Voronezh-M
Sebuah radar peringatan serangan rudal jarak jauh kelas Voronezh-M di luar kota Usolye-Sibirskoye, Irkutskaya Oblast. Sumber: Vadim Savitsky/TASS
Industri pertahanan Rusia akan merancang stasiun radar supertangguh untuk memperingatkan kehadiran serangan misil potensial yang hendak menargetkan Rusia, demikian disampaikan kepala ekskekutif perusahaan yang akan merancang sistem peringatan serangan misil, Sergei Boev.
Menurut Boev, stasiun radar tipe Voronezh-DM akan ditempatkan di barat laut Rusia dekat kota Murmansk (1.872 km dari Moskow). Ia mengatakan, radar ini akan ‘menjangkau haluan utama ancaman misil’ di wilayah barat.
Stasiun baru ini dapat mendeteksi objek balistik, antariksa, serta aerodinamis, termasuk misil bersayap.

Bagaimana Sistem Pendeteksi Serangan Misil Bekerja?

Berkat stasiun radar tipe Voronezh, Kementerian Pertahanan Rusia dapat memantau apa yang terjadi di sekeliling Rusia pada jarak 6.000 km.
Stasiun ini merupakan salah satu dari tiga elemen sistem peringatan serangan misil terintegrasi.
“Level pertama terkait antariksa. Sebagai contoh, satelit tipe Tundra kami, yang dikirim Kementerian pertahanan Rusia ke orbit tahun lalu, melaporkan peluncuran misil balistik dari wilayah musuh potensial,” terang seorang narasumber dari industri pertahanan Rusia.
Menurutnya, stasiun radar tipe Voronezh, atau yang setara dengannya, melacak jalur penerbangan hulu ledak dan mengarahkan sistem pertahanan misil pada hulu ledak.
“Satelit merekam peluncuran tersebut dan kita harus menentukan ke mana misil mengarah — ke Rusia atau Amerika Selatan. Sistem inilah yang memberi sasaran target bagi sistem pertahanan antimisil. Dan stasiun radar semacam ini mencakup wilayah dari Sankt Peterburg hingga pesisir AS,” tambah sang narasumber.

Keunikan Voronezh-DM

Stasiun radar generasi sebelumnya kini seperti piramida Mesir kuno. Model terbaru yang hadir menawarkan hal yang sungguh berbeda.
“Soviet Daryal di Azerbaijan terdiri dari dua struktur beton yang sangat besar: sebuah pusat pemancar setinggi 60 meter dan ‘penerima’ setinggi 100 meter. Mereka dikendalikan oleh seratus orang dan pembangunannya memakan waktu sepuluh tahun serta menguras satu juta dolar AS,” terang narasumber dari industri pertahanan Rusia pada RBTH.
Menurutnya, Voronezh, dengan ‘antena berlayar kanvas terbuka yang dipasang di bawah sorotan cahaya serta sejumlah kontainer dengan berbagai perangkat’ terlihat seperti liliput di samping Daryal.
Biaya pembangunan stasiun baru diperkirakan antara 1,5 hingga 2 miliar rubel (23 – 31 juta dolar AS).
Stasiun ini hanya membutuhkan 15 orang kru. Semua perangkat dipersiapkan, dirakit, dan diuji coba di pabriknya. Berbagai modul kemudian dirakit menjadi stasiun di lokasi yang telah ditetapkan dan diatur untuk melakukan tugasnya.

Di Mana Stasiun Radar Serupa Bisa Ditemukan?

Sumber: Nikolay LitovkinSumber: Nikolay Litovkin
Sejak awal 2000-an, Rusia telah memodernisasi sistem peringatan serangan misilnya. Untuk mengamankan perbatasannya, Moskow telah mengganti stasiun lama dari periode Soviet, termasuk stasiun di Baltik, Ukraina, dan Belarus, yang hancur setelah jatuhnya Uni Soviet.
Pada 2008, sistem peringatan misil tipe Voronezh terbaru ditempatkan di pemukiman Lekhtusi dekat Sankt Peterburg. Ia bisa mengetahui segala objek udara dan antariksa yang datang dari pesisir Maroko hingga Spitsbergen, sebuah kepulauan di Samudra Arktik.
Stasiun kedua ditempatkan di Armavir, Krasnodarskiy Krai (1.400 di selatan Moskow). Stasiun ini melacak semua hal yang terjadi di wilayah yang mencakup Afrika Utara hingga India.
Sistem peringatan serangan misil serupa kini ditempatkan di Kaliningradskaya Oblast, tepatnya di permukiman Pionerskoye (1.300 km di sebelah barat Moskow) dan dekat Irkutskaya Oblast (5.200 km sebelah timur Moskow). Sistem pertama melacak peluncuran misil dari haluan ‘barat’, sementara yang kedua dari wilayah Tiongkok hingga pesisir barat Amerika.
Kementerian Pertahanan Rusia berencana menempatkan stasiun serupa di Krasnoyarskiy Krai (4.200 km sebelah timur Moskow) dan Altai Krai (3.900 km sebelah timur Moskow), serta di Orsk di Orenburgskaya Oblast (1.750 km sebelah timur Moskow) dan dekat Vorkuta (1.900 km sebelah barat laut Mosow) di Republik Komi.




Credit  RBTH Indonesia








Zver, Busa untuk ‘Sembunyikan’ Kendaraan Lapis Baja dari Radar Musuh



 
Sebuah sistem kamuflase dan perlindungan kimia yang dikembangkan insinyur-insinyur Rusia akan mampu menyamarkan perangkat-perangkat keras militer dan memadamkan kebakaran, termasuk di fasilitas nuklir.
Novel way to hide Russian armour
Sistem kamuflase dan perlindungan kimia bergerak Zver tampak seperti kontainer kargo biasa setinggi 6 meter yang bisa dikirim oleh truk militer, kendaraan terlacak, atau pengangkut pasukan serang amfibi PTS-2 mana pun. Sumber: Vladimir Astapkovich / RIA Novosti
Sebuah sistem kamuflase dan perlindungan kimia dinamis unik bernama Zver (bahasa Rusia: binatang buas) akan segera tersedia bagi unit keamanan kebakaran Kementerian Pertahanan Rusia dan resimen penyelamat. 
Sistem baru yang dikembangkan oleh asosiasi produksi dan riset berbasis di Sankt Peterburg Modern Fire Safety Technologies (SOPOT) ini dapat memadamkan api di depot amunisi nuklir, mencegah emisi apa pun dari material radioaktif, dan dalam hitungan detik perangkat militer kamuflase membuatnya tak terlihat dari radar dan satelit musuh.
Sistem kamuflase dan perlindungan kimia bergerak Zver tampak seperti kontainer kargo biasa setinggi enam meter yang bisa dikirim oleh truk militer, kendaraan terlacak, atau pengangkut pasukan serang amfibi PTS-2 mana pun. 
Di dalam modul ini, terdapat stasiun pemompaan tangguh dan beberapa kontainer dengan campuran pemadam api khusus berbasis silikon dioksida. Dalam bentuk cairnya, zat ini dengan cepat menjangkau semua area kebakaran, mengisi tiap celah. Beberapa detik kemudian, ia memadat dan secara instan mendinginkan lokasi dan memadamkan api.
“Zver telah melalui serangkaian tes di institut khusus Kementerian Pertahahan,” terang Direktur Jenderal SOPOT Gennady Kuprin pada Izvestia. “Rencananya, sistem kami akan dipasok untuk unit keamanan kebakaran di depot amunisi dan bahan bakar. Zver juga akan tersedia untuk menyelamatkan resimen yang tengah didirikan di distrik-distrik militer, untuk menghadapi dampak bencana baik dari alam maupun buatan manusia, evakuasi masyarakat, serta restorasi infrastruktur sosial.”

Ideal untuk Cegah Penyebaran Radiasi

Tiap sistem Zver memiliki lima ton silikon dioksida di tangkinya. Dalam satu ‘aplikasi’ yang berlangsung selama satu menit, zat ini, yang diluncurkan melalui monitor pemadam kebakaran khusus, dapat menutup area seluas beberapa ribu meter persegi. Selain itu, Zver juga bisa ditempatkan pada jarak aman -- 100 meter dari api, lebih jauh dibanding mesin pemadam api biasa. Jarak aman ini dua kali lipat dibanding sistem yang digunakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia saat ini.
Fitur unik lain silikon dioksida adalah busa yang terbentuk mencegah penyebaran radiasi dan mengurangi konsentrasi gas emisi kimia dan berbahaya yang menyebar ke atmosfer saat terjadi kebakaran. Hal ini memungkinkan pemadaman api secara aman di depot amunisi nuklir dan lokasi yang memiliki emisi radioaktif dalam kecelakaan di PLTN atau kapal selam nuklir. 
Air tak bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran semacam ini karena hanya akan memperburuk keadaan — air yang telah terkontaminasi oleh radiasi akan masuk ke dalam tanah. Sementara, busa silikon dioksida tak hnya memblokir penyebaran zat berbahaya, tapi juga tetap berada di permukaan dan mudah dihilangkan.
Penggunaan busa pemadam kebakaran unik ini juga memungkinkan untuk kamuflase perangkat militer. Silikon dioksida menyerap emisi radar stasiun radar dan satelit musuh. Selain itu, terang Kuprin, jika busanya tak tersentuh, ia akan terus melindungi perangkat selama beberapa bulan. Dan jika perlu dihilangkan, tank atau perangkat lapis baja hanya perlu dibasuh dengan air hangat.

Menjauhkan Manusia dari Bahaya

Pakar militer yang merupakan penyunting majalah Arsenal Otechestva (Gudang Senjata Tanah Air) Viktor Murakhovsky menyebutkan bahwa beberapa tahun lalu, ketika Kemenhan Rusia menyingkirkan amunisi lama, terdapat beberapa kebakaran di depot-depot militer. 
Akibatnya, Kemenhan Rusia mengadopsi program yang bertujuan memodernisasi depot amunisi secara komprehensif dan menyediakan perangkat pemadam keabakaran modern. Implementasi program ini rencananya akan selesai pada 2018. Sebagai bagian dari upaya ini, mesin pemadam khusus berbasis tank T-72 dan T-80 dikembangkan. Namun, efektivitasnya lebih rendah dibanding Zver.
“Sayangnya, dalam sebagian besar kasus, api harus dipadamkan oleh manusia, sehingga banyak korban di antara mereka,” kata Murakhovsky. “Jelas, untuk mengeliminasi, sebanyak mungkin, kehadiran manusia di zona berbahaya, kita perlu mengembangkan kendaran otomatis dan komposisi pemadam api yang sangat efektif.” 
“Dalam hal itu, sistem yang dibuat oleh SOPOT sungguh unik dan menawarkan solusi komprehensif untuk masalah ini. Sistem bergerak ini memiliki produktivitas pemadam api tingkat tinggi serta menghapus kontak langsung manusia dengan api saat beroperasi di zona bahaya,” katanya menyimpulkan.





Credit  RBTH Indonesia





Ada Ancaman China, AS Desak Taiwan Tingkatkan Anggaran Militer


 
Ada Ancaman China, AS Desak Taiwan Tingkatkan Anggaran Militer
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memicu kemarahan China setelah menelepon presiden terpilih AS Donald Trump. Foto / REUTERS
 
WASHINGTON - Anggaran militer atau pertahanan Taiwan harus ditingkatkan seiring dengan adanya ancaman dari China. Desakan itu disuarakan Deputi Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Abraham Denmark.

Denmark mengatakan, kebijakan “One-China” pemerintahan Barack Obama tetap tidak berubah. Tapi, dia tidak bisa menjamin kebijakan itu bertahan setelah presiden terpilih AS Donald Trump mengisyaratkan akan mengakhiri kebijakan yang mengakui kedaulatan China atas Taiwan itu.

Trump telah bersitegang dengan China selama sepekan terakhir. Ketegangan dipicu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang nekat menelepon Trump pada 2 Desember lalu.

Kontak telepon itu baru pertama kali dilakukan presiden terpilih AS sejak 1979. Sejumlah analis AS memperingatkan bahwa Trump bisa memicu konfrontasi militer dengan China jika dia menekan isu Taiwan terlalu jauh.

Menurut Denmark, “Project 2049 Forum” yang digelar di Washington fokus utamanya adalah membahas program modernisasi militer China yang bertujuan untuk reunifikasi dengan Taiwan,  termasuk dengan kekerasan jika diperlukan.

”Hal ini membuat incumbent Taiwan untuk mempersiapkan (diri) dan berinvestasi dalam kemampuan untuk menghalangi agresi dan membangun pertahanan yang efektif jika pencegahan gagal,” katanya.

Resourcing pertahanan sangat penting,” ujarnya. ”Anggaran pertahanan Taiwan belum sejalan dengan perkembangan ancaman dan harus ditingkatkan,” imbuh Denmark, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/12/2016).

AS seperti diketahui merupakan sekutu politik dan pemasok senjata utama bagi Taiwan. Pemerintah China belum bereaksi atas desakan dari AS terhadap Taiwan untuk meningkatkan anggaran militer. China hingga kini menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang.



Credit  sindonews.com




HRW Sebut Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa Rohingya


 
HRW Sebut Militer Myanmar Sengaja Bakar Desa Rohingya
Citra satelit menunjukkan hancurnya bangunan di desa-desa warga Rohingya di Rakhine, Myanmar. Foto / BBC
 
RANGON - Kelompok Human Rights Watch (HRW) menyatakan, citra satelit membuktikan bahwa desa warga Rohingya di Rakhine, Myanmar, sengaja dibakar dan diratakan dengan tanah oleh militer di negara itu. Menurut kelompok HAM itu, militer Myanmar sudah semestinya bertanggung jawab atas kekerasan terhadap komunitas Muslim Rohingya.

Berbagai insiden, lanjut HRW, telah menawarkan bukti pola yang konsisten dengan operasi militer. Wakil Direktur HRW Divisi Asia, Phil Robertson, mengatakan gerakan pembakaran bangunan desa-desa warga Rohingya dari timur ke barat konsisten dengan gerakan “sapu” militer.

”Akal sehat paling dasar memberitahu Anda bahwa militer bertanggung jawab untuk ini,” katanya. Citra satelit menunjukkan kerusakan terjadi di Desa Wa Peik, Maungdaw, di Myanmar.

Juru bicara kepresidenan Myanmar Zaw Htay saat dimintai konfirmasi oleh CNN mengatakan bahwa pemerintah akan menanggapi nanti.

Pemerintah Myanmar sebelumnya telah membantah laporan bahwa militer bertanggung jawab atas pembakaran desa-desa warga Rohingya.

Tapi, menurut Robertson, pembakaran desa-desa itu sebagai indikasi taktik yang sejalan dengan modus operansi “bumi hangus” yang dijalankan militer Myanmar.

“Kami melihat jenis yang sama dari taktik, jenis yang sama dari kebohongan tentara Burma (Myanmar) ketika datang ke (alasan) semacam ini,” katanya, yang dilansir semalam (13/12/2016).


Credit  sindonews.com





Jadi Raja Ke-15, Sultan Muhammad V Kepala Negara Baru Malaysia


 
Jadi Raja Ke-15, Sultan Muhammad V Kepala Negara Baru Malaysia
Sultan Muhammad, 47, raja baru di Malaysia yang dinobatkan hari ini (13/12/2016). Foto / The Star

 
KUALA LUMPUR - Sultan Muhammad V dinobatkan sebagai Kepala Negara baru  Malaysia. Dia resmi menjadi raja ke-15 Malaysia mengggantikan Sultan Abdul Halim, 89, yang tercatat sebagai raja tertua Malaysia.

Sultan Muhammad, 47, bukan raja sembarangan. Raja baru Malaysia ini pernah belajar di St Cross College di Oxford. Dia dilantik di Parlemen dengan upacara militer.

Penobatan Sultan Muhammad sebagai kepala negara baru disambut oleh Perdana Menteri Najib Razak.

Dia terpilih pada bulan Oktober untuk mengambil alih kekuasaan negara dari Sultan Abdul Halim, 89. Sultan Muhammad V mengambil sumpah jabatan sebagai “Yang di-Pertuan Agong” pada Selasa (13/12/2016).

Upacara penobatan raja baru Malaysia di Istana Federal Malaysia disiarkan stasiun televisi nasional yang dihadiri oleh ratusan delegasi.

Menurut laporan AP, Malaysia merupakan negara yang mempertahankan sistem yang unik di mana keturunan sembilan penguasa negara harus bergiliran untuk  dinobatkan sebagai raja selama lima tahun.

Sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1957, Malaysia telah mengikuti model pemerintahan monarki konstitusional, di mana raja yang terpilih resmi jadi kepala negara.

Menteri Besar Kelantan Datuk Ahmad Yakob mengatakan bahwa Sultan Muhammad V terus berbagi pandangan dan saran pada berbagai isu.

”Ini adat bagi saya untuk bertemu dengannya, sebagai  Menteri, dan secara terbuka mendiskusikan hal-hal yang menjadi perhatian,” kata Ahmad, seperti dikutip The Star



Credit  sindonews.com




Pangeran Saudi: Arab Lukai Islam dan Mendistorsi Citra Muslim


 
Pangeran Saudi: Arab Lukai Islam dan Mendistorsi Citra Muslim
Pangeran Arab Saudi, Khaled Al-Faisal, mengkritik dunia Arab yang dia sebut telah melukai Islam. Foto / REUTERS / Amr Abdallah Dalsh
 
ABU DHABI - Pangeran Arab Saudi, Khaled Al-Faisal, membuat pernyataan yang mengkritik keras dunia Arab dengan menyebut Arab telah melukai Islam dan mendistorsi citra Muslim. Pernyataan itu muncul dalam pidatonya di sebuah konferensi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, awal pekan ini.

Pangeran Khaled tidak secara spesifik menunjuk pihak komunitas Arab yang dia kritik itu. Namun, komentarnya muncul di tengah kekacauan yang terjadi di Timur Tengah akibat ulah kelompok radikal ISIS.

”Saya tidak dengki (pada) siapa pun yang berdiri untuk berbicara atas nama orang-orang Arab saat ini. Kami telah melukai Islam dan mendistorsi citra Muslim,” katanya di forum “15th Arab Thought Foundation” yang mengangkat tema; “Arab Integration: The Gulf Cooperation Council and the United Arab Emirates”.

”Maafkan saya jika keterusterangan saya memang menyakitkan, tapi luka-luka telah mencolok,” ucapnya, seperti dikutip IB Times, semalam (13/12/2016). ”Bangunlah Arab, bangun Muslim, jangan biarkan kolonialisme untuk kembali."

Pada Juli lalu, para pejabat Saudi menuduh kelompok ISIS ingin mengebom kota suci Madinah, situs makam Nabi Muhammad serta rumahnya, dalam serangan yang menewaskan empat petugas keamanan dan melukai lima orang lainnya.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz telah kemudian mendesak umat Islam untuk bersatu melawan epidemi "ekstremisme." Tapi seruan persatuan itu sulit terwujud, karena Saudi hingga kini juga masih bersitegang dengan Iran.

Ketegangan pernah memuncak ketika otoritas keagamaan Arab Saudi, menyebut para pemimpin Iran bukan Muslim. Ucapan itu sebagai balasan atas hinaan yang dilontarkan para pemimpin Iran terhadap para pemimpin Kerajaan Saudi ketika kedua negara berseteru soal krisis haji.



Credit  sindonews.com







Presiden Iran Perintahkan Ilmuwan Rancang Sistem Kapal Bertenaga Nuklir



 
Presiden Iran Perintahkan Ilmuwan Rancang Sistem Kapal Bertenaga Nuklir
Presiden Iran Hassan Rouhani. FOTO/washtimes
 
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani pada Selasa (13/12) memerintahkan Badan Nuklir Negara itu untuk memulai rencana memproduksi bahan bakar nuklir. Seperti dilaporkan kantor berita Fars, Rouhani juga memerintahkan ilmuwan negara itu untuk mulai mengembangkan sistem kapal bertenaga nuklir. 

Perintah ini adalah reaksi terhadap apa yang disebut Rouhani sebagai pelanggaran dari kesepakatan atom global yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Perintah ini juga respon pertama Iran atas sikap Kongres AS bulan lalu yang memutuskan untuk memperpanjang pembuatan undang-undang yang akan mempermudah Washington menerapkan kembali sanksi bagi Iran.

"Menimbang, bahwa pemerintah AS telah mengabaikan dan menunda upaya sesuai dengan kesepakatan di bawah JCPOA  dan menerapkan perpanjangan terbaru dari sanksi Iran, Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) diperintahkan untuk mengembangkan program nuklir damai,” kata Presiden Rouhani dalam surat yang ditujukan kepada Kepala AEOI, Ali Akbar Salehi.

Menurut Rouhani, langkah pertama yang harus dilakukan AEOI adalah menyusun program untuk merancang dan membangun sistem propulsi (penggerak) nuklir yang akan digunakan di bidang transportasi laut, bekerjasama dengan pusat-pusat ilmiah dan penelitian.

Rouhani juga meminta AEOI untuk melakukan penelitian untuk merancang produksi bahan bakar untuk sistem propulsi nuklir. Propulsi nuklir menggunakan reaktor nuklir untuk menghasilkan listrik di kapal.

Sistem seperti ini terkenal karena penggunaannya di kapal selam nuklir strategis, yang memungkinkan mereka untuk tetap berada di bawah air selama berminggu-minggu guna menghindari deteksi radar musuh. Propulsi nuklir juga digunakan pada beberapa kapal permukaan besar, seperti kapal induk.


Credit  sindonews.com






Pasukan Assad Dituduh Mengeksekusi Ratusan Warga Aleppo


 
Pasukan Assad Dituduh Mengeksekusi Ratusan Warga Aleppo
Pria Aleppo menggendong bayi yang sedang diinfus di sebuah jalan bersama seorang perempuan. Foto / REUTERS
 
ALEPPO - Kelompok pemberontak mengumumkan gencatan senjata di Aleppo setelah menuduh pasukan rezim Suriah dan milisi loyalis Presiden Bashar al-Assad mengeksekusi hampir 200 warga sipil di Aleppo. Menurut saksi mata, korban eksekusi itu termasuk perempuan dan anak-anak.

Staf medis juga disebut tak luput dari eksekusi regu tembak pasukan Assad dan milisi pro-rezim Suriah. Menurut aktivis di lapangan kepada Al Arabiya, mengatakan milisi Hizbullah melakukan eksekusi massal di kota yang dilanda perang tersebut.

Media itu, mengutip sumber di Aleppo juga menuduh milisi pro-rezim Suriah telah membakar sembilan anak dan empat perempuan. Sementara itu, kelompok relawan “Helm Putih” di Aleppo melaporkan bahwa lebih dari 90 jenazah ditemukan di bawah reruntuhan, tapi belum berhasil dievakuasi.

Penasihat hukum dari kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Osama Abu Zayd, mengimbau masyarakat internasional untuk membantu memberikan bantuan untuk evakuasi terhadap warga sipil di Aleppo. Zayd menegaskan bahwa pasukan rezim Suriah memaksa warga melarikan diri dari Aleppo untuk bertempur membela Assad.

Pemerintah Suriah belum berkomentar atas tuduhan bahwa pasukannya mengeksekusi banyak warga sipil di Aleppo.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, melalui juru bicaranya, mengaku khawatir dengan laporan tentang kekejaman terhadap sebagian besar warga sipil di Aleppo, termasuk perempuan dan anak-anak.

”Sementara menekankan bahwa PBB tidak mampu mandiri memverifikasi laporan-laporan ini, Sekretaris Jenderal menyampaikan keprihatinan kepada pihak-pihak terkait,” kata juru bicara Ban Ki-moon, Stephane Dujarric, semalam (13/12/2016).

Ban Ki-moon telah meminta utusannya Staffan de Mistura untuk menindaklanjuti laporan soal eksekusi massal itu. ”PBB menggarisbawahi kewajiban semua pihak di lapangan untuk melindungi warga sipil dan mematuhi hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” ujar Dujarric.

Credit  sindonews.com



Komisi HAM PBB: Pasukan Suriah Eksekusi Warga Sipil Aleppo

Komisi HAM PBB: Pasukan Suriah Eksekusi Warga Sipil Aleppo
Kehancuran akibat pertempuran di Aleppo. FOTO/REUTERS/Abdalrhman Ismail
 
BEIRUT - Berhasil direbutnya Aleppo oleh pasukan pemerintah Suriah ternyata mendatangkan bencana bagi sebagian warga sipil kota itu. Komisi hak asasi manusia PBB mengatakan, setidaknya 82 warga sipil, termasuk 11 perempuan dan 13 anak-anak, tewas dalam beberapa hari terakhir.

Juru bicara kantor HAM PBB, Rupert Colville mengatakan kepada wartawan di Jenewa, Selasa (13/1), pembunuhan terjadi di empat wilayah di Aleppo timur dalam 48 jam terakhir. Dalam dua hari terakhir ini, pasukan pemerintah Suriah memang memaksimalkan serangan guna melumpuhkan perlawanan terakhir kaum pemberontak.

"Kami juga telah diberitahu, bahwa pasukan pro-pemerintah telah memasuki rumah penduduk dan menewaskan orang-orang yang ditemukan di dalam," kata Colville. “Beberapa warga sipil berusaha untuk melarikan diri dari pertempuran, namun tertangkap dan kemudian ditemukan tewas,” lanjutnya, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Ibrahim Abu al-Leith, juru bicara layanan pertolongan white Helmets yang beroperasi di daerah oposisi mengatakan, pasukan rezim Suriah hanya berjarak 200 meter dari posisi ia berada. Selama ini, White Helmets memang beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak.

Saksi lain menggambarkan adegan pembantaian di daerah pemberontak, dengan banyak mayat tergeletak di tengah puing-puing jalan-jalan kota. Sebagian warga yang putus asa duduk di trotoar tanpa tempat berlindung.

"Ada puluhan mayat di jalan-jalan karena pemboman intens oleh pasukan rezim," kata Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kepada AFP.


Credit  sindonews.com












Akhir Pertempuran Berdarah Lima Tahun di Aleppo



 
Akhir Pertempuran Berdarah Lima Tahun di Aleppo Setelah bertahun-tahun, peperangan di Aleppo akhirnya selesai dengan gencatan senjata. (AFP/George OURFALIAN)
 
Jakarta, CB -- Setelah bertahun-tahun, pertahanan para pemberontak di Aleppo, Suriah, berhenti sudah. Digempur habis-habisan selama beberapa bulan, akhirnya mereka sepakat melakukan gencatan senjata.

Pertempuran Aleppo, salah satu perang saudara terparah yang telah memancing keterlibatan kekuatan global dan regional, berakhir dengan kemenangan Presiden Bashar Al Assad dan koalisi militernya, Rusia, Iran dan milisi Syiah.

Para pemberontak diperkirakan mulai meninggalkan wilayah tersebut pada hari ini, Rabu (14/12), pagi hari waktu setempat. Kekalahan di salah satu kota terpenting di Suriah ini jelas jadi hantaman telak bagi upaya mereka menggulingkan Assad.

Walau demikian, meski pertempuran di kota ini telah berakhir, perang secara keseluruhan masih terus berkecamuk. Para pemberontak masih mempunyai banyak pos-pos pertahanan besar di kota lain di Suriah.

Belum lagi, militan kelompok teror ISIS masih terus bergeliat di bagian timur dan belakangan telah kembali merebut kota Palmyra.

"Beberapa jam terakhir kami telah menerima informasi yang menyebut kegiatan militer di Aleppo bagian timur telah berhenti, telah berhenti," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin di hadapan Dewan Keamanan. "Pemerintah Suriah telah menguasai Aleppo bagian timur."

Pihak pemberontak mengatakan pertempuran berakhir Selasa malam. Sementara salah seorang sumber di koalisi Assad menyebut evakuasi para para pemberontak itu dimulai dini hari waktu setempat.

Menurut Reuters, suara hujan bom yang biasa terdengar di kota tersebut pun kini telah berhenti.

Seorang sumber di pemerintahan Turki menyebut para pemberontak beserta keluarga mereka, juga warga sipil yang mendukung mereka, diberi waktu hingga Rabu malam untuk meninggalkan kota. Gencatan senjata ini dinegosiasi oleh Turki dan Rusia, tanpa keterlibatan Amerika Serikat.

Salah satu komandan kelompok pemberontak Jabha Shamiya mengatakan keberhasilan mereka merebut Aleppo, dulu, adalah sebuah kemenangan moriil untuk mereka. "Kami sempat tabah...tapi sayangnya tidak ada yang mendukung kami sama sekali," ujarnya kepada Reuters.



Krisis Kemanusiaan

Keadaan warga sipil yang menyedihkan seiring dengan gempuran pemerintah Suriah selama dua pekan ini telah memancing kemarahan dunia.

"Kami seperti menyaksikan sebuah kemenangan militer yang keras kepala," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam rapat dengan Dewan Keamanan, Selasa.

Pengusiran pemberontak dari wilayahnya yang semakin menyusut di Aleppo memicu pengungsian besar-besaran. Diliputi ketakutan, mereka berupaya meninggalkan kota itu meski cuaca buruk menghadang.

Menurut PBB, krisis ini mencerminkan hilangnya rasa kemanusiaan secara utuh. Para pengungsi juga meski mengalami krisis makanan dan air, sementara rumah sakit pun tidak beroperasi.

PBB juga juga menyampaikan keprihatinannya atas laporan yang menyebut tentara Suriah dan Irak begitu saja membunuh 82 orang di kawasan timur Aleppo. Tindakan ini disebut sebagai "pembantaian."

"Laporan yang kami terima beberapa orang yang mencoba untuk melarikan diri ditembak di jalanan, sementara yang lain di tembak di rumah-rumahnya," kata Juru Bicara Rupert Colville. "Kejadian seperti ini bisa saja lebih banyak lagi."

"Alih-alih melakukan penggempuran, mereka telah melakukan pembantaian," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft.

"Aleppo akan disandingkan dengan peristiwa lain dalam sejarah di mana telah terjadi kejahatan modern yang menodai hati nurani kita satu dekade setelahnya - Halabja, Rwanda, Srebrenica dan sekarang Aleppo," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Samantha Power.



Credit  CNN Indonesia





Meski Digempur Rusia, ISIS Kembali Rebut Kota Kuno Palmyra



Meski Digempur Rusia, ISIS Kembali Rebut Kota Kuno Palmyra Pemerintah Suriah berhasil merebut kembali Palmyra pada Maret lalu, dengan bantuan militer Rusia. Pemerintahan rezim Bashar Al-Assad bahkan telah mengirim pasukan untuk menjaga dan mengamankan kota itu. (CNN Indonesia/Ike Agestu)
 
Jakarta, CB -- ISIS kembali merebut kota kuno Palmyra meskipun Rusia meluncurkan puluhan serangan udara untuk memukul mundur kelompok militan itu. Kelompok pemerhati perang Suriah melaporkan bahwa kejatuhan Palmyra ke tangan ISIS terjadi sehari setelah pasukan pemerintah berhasil merebut kota lain di wilayah timur Suriah.

Dalam pernyataan resmi pertama dari pemerintah Suriah yang mengonfirmasi bahwa Palmyra kembali jatuh ke tangan militan, media pemerintah mengutip gubernur Provinsi Homs, yang menyatakan tentara sudah ditarik dari kota itu. Palmyra merupakan kota bersejarah yang terletak di Provinsi Homs.

Kejatuhan kembali Palmyra ke tangan ISIS pada Minggu (11/12) menunjukkan bahwa sistem pertahanan militer Suriah yang dibantu Rusia tidak cukup efektif untuk memberangus militan di kawasan itu.

"Tentara menggunakan segala cara untuk mencegah teroris menginjakkan kaki di Palmyra," ujar Gubernur Homs Talal Barazi, hanya beberapa jam setelah ISIS mengklaim kembali kekuasaannya di kota itu, dikutip dari Reuters.

Barazi kemudian menyatakan militan ISIS mendapatkan bala bantuan dari anggotanya yang tinggal di Raqqa dan Provinsi Deir Zor di Suriah timur yang berbatasan dengan Irak. ISIS mengklaim Raqqa sebagai ibu kota mereka di Suriah.

Kegagalan untuk mempertahankan Palymra diduga lantaran militer Suriah dan Rusia terlalu berfokus merebut kembali kota Aleppo dari pemberontak dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintah Suriah berhasil merebut kembali Palmyra pada Maret lalu, dengan bantuan militer Rusia. Pemerintahan rezim Bashar Al-Assad bahkan telah mengirim pasukan untuk menjaga dan mengamankan kota itu.

Rusia pada Minggu juga menyatakan bahwa jet tempurnya membantu memaksa militan keluar dari pusat kota dalam semalam. Namun, tentara Suriah mengakui ada serangan besar dari militan di beberapa front, sekitar 10 km di wilayah timur kota itu.

Media pro-ISIS, Amaq, menyatakan para militannya telah berhasil merebut benteng kuno Crusader yang menghadap ke pusat kota dan kembali menguasai Palmyra. Klaim ini sejalan dengan laporan dari kelompok pemerhati perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

Palmyra merupakan kota tua yang dipenuhi berbagai situs bersejarah peninggalan zaman Romawi. Reruntuhan bangunan bersejarah menjadi saksi bisu pertempuran perang saudara yang sudah memasuki tahun keenam di Suriah.

Upaya ISIS memasuki kembali Palmyra dimulai dari serangan yang mereka luncurkan pada Kamis (8/12). ISIS kemudian berhasil menguasai ladang minyak dan gas di sekitar kota itu.

ISIS tengah meningkatkan serangan ke arah pangkalan udara T4, salah satu pangkalan terbesar di Suriah, yang digunakan oleh pasukan Rusia, menurut laporan Observatory.

Lebih dari 4.000 militan ISIS kemudian bergabung meluncurkan serangan pada Minggu, menurut laporan kantor berita Rusia mengutip pusat pemantauan Moskow di Suriah.

Amaq mengklaim bahwa ISIS berhasil memperluas kontrol mereka di daerah sekitar tersebut dengan merebut al-Bayarat, daerah segitiga Tadmur di wilayah barat Suriah.

ISIS juga mengklaim mereka merebut 30 tank Rusia, sejumlah rudal permukaan-ke-permukaan Grad, serta beberapa amunisi dan tank perang. ISIS juga mengaku sudah menewaskan sekitar 120 tentara Suriah dalam upaya merebut Palmyra.



Credit  CNN Indonesia



ISIS Rebut 30 Tank Rusia dan Sejumlah Rudal Grad di Palmyra

ISIS Rebut 30 Tank Rusia dan Sejumlah Rudal Grad di Palmyra
Para militan ISIS merebut persenjataan Rusia yang ditinggalkan di Palmyra, Suriah. Foto / IB Times / Amaq
 
PALMYRA - Kelompok Islamic State atau ISIS merebut serangkan persenjataan Rusia, termasuk 30 tank dan sejumlah rudal Grad saat menyerbu Palmyra, Suriah. Kota kuno Palmyra itu sejatinya sudah berhasil dikuasai pasukan Suriah, tapi direbut kembali oleh ISIS dalam serangan 10 Desember lalu.

Kemenangan pasukan Suriah yang dibantu Rusia saat itu bahkan dirayakan dengan menggelar konser di reruntuhan banguanan-bangunan kuno yang dihancurkan ISIS di Palmyra. Namun, kini Suriah kehilangan lagi kota bersejarah itu.

Rusia telah menyalahkan Amerika Serikat (AS) yang mereka tuduh sengaja membiarkan kelompok ISIS dari Irak lari ke Palmyra.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), mengatakan ISIS telah menguasai berbagai persenjataan yang ditinggalkan oleh Rusia di Palmyra.

Kelompok ISIS melalui medianya, Amaq, juga mengonfirmasi bahwa mereka memang berhasil merebut berbagai senjata Rusia. Melalui medianya itu pula, para militan ISIS berpose di samping tank-tank dan kendaraan lapis baja Rusia yang mereka rebut.

Laporan terbaru, yang dikutip dari IB Times, Rabu (14/12/2016), menyebut para militan ISIS sedang menuju ke pangkalan udara T4, Tiyas, yang terletak sekitar 100 km dari Homs dan 60km dari Palmyra, yang digunakan oleh pasukan Rusia. ISIS melalui medianya tersebut juga mengklaim bahwa mereka telah mengambil alih ladang minyak dan gas terdekat.

Militer Rusia dan Suriah belum berkomentar atas jatuhnya persenjataan Moskow di Palmyra ke tangan kelompok ISIS.


Credit  sindonews.com











Reformasi Besar-besaran di Rusia, KGB Dihidupkan Kembali


 Reformasi Besar-besaran di Rusia, KGB Dihidupkan Kembali
Presiden Rusia Vladimir Putin, berbincang dengan sejumlah perwira dan anggota militer peserta Russias large-scale Center-2015. Orang nomor satu di Rusia ini, dulunya seorang anggota intelejen KGB Rusia. Orenburg, Rusia, 19 September 2015. Sasha Mordovets / Getty Images
 
CB, Moskow - Rusia sedang melakukan reformasi besar-besaran dalam kebijakan pemerintah menjelang pemilihan presiden tahun 2018. Surat kabar Rusia, Kommersant memberitakan salah satu kebijakan baru itu adalah membentuk kementerian baru yang disebut kementerian keamanan negara yang akan muncul sebagai landasan bagi badan Pelayanan Keamanan Federal (FSB) yang pada intinya untuk menghidupkan kembali KGB, badan intelijen yang dulu berjaya di era Uni Sovyet.

Kementerian baru ini juga akan memasukkan badan Pelayanan Intelijen Luar Negeri dan sebagian besar unit Pelayanan Perlindungan Federal, yang selama ini menjadi pengawal para pejabat elit Rusia. Kementerian yang berperan seperti KGB ini nantinya tidak hanya mengusut kasus yang dikerjakan oleh Komisi Investigasi Federal dan Kementerian Dalam Negeri, namun juga bertindak secara prosedur mengawasi badan-badan tersebut.


Selain itu, kementerian baru ini akan bertanggung jawab untuk menyediakan keamanannya sendiri untuk ditempatkan di semua lembaga penegakan hukum dan badan-badan keamanan.

"Sebelumnya kami (agen FSB) hanya memberikan dukungan untuk investigasi, sekarang akan akan bertanggung jawab dengan mengelola progres mereka dari pendokumentasian dakwaan kriminal hingga membawa kasus ini ke pengadilan," kata seorang pejabat FSB mengutip dari Moscow Times, 14 Desember 2016.

Adapun agen-agen keamanan akan memantau efisensi kerja investigator berdasarkan suplai informasi yang bermanfaat kepada mereka dari Kementerian Keamanan Negara.

Diperkirakan biaya untuk pembentukan kementerian baru dan kebijakan keamanan yang baru, menjadi hambatan terbesar Kremlin. Reformasi ini diperkirakan memakan biaya mencapai minium US$ 308 juta atau Rp 4,09 triliun.

Uji coba terhadap kebijakan baru yang membangun keseimbangan baru kekuasaan di antara badan-badan keamanan Rusia sedang berlangsung. Baru-baru ini FSB menangani kasus dugaan kejahatan yang melibatkan anggota Komisi Investigasi yang mendanai kelompok penjahat terorganisir yang dipimpin Zakhary Kalashov atau lebih dikenal sebagai Shakro Molodoi.



Credit  TEMPO.CO




Trump Tunjuk 'Sahabat' Putin Menjadi Menteri Luar Negeri


   Trump Tunjuk 'Sahabat' Putin Menjadi Menteri Luar Negeri  

Ekspresi lucu Presiden Terpilih AS, Donald Trump saat mencium wakilnya, Mike Pence dalam kampanye di Cleveland, AS, 20 Juli 2016. AP Photo/Mary Altaffer
 
 
CB, New York - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, menunjuk Chief Executive Officer ExxonMobil Rex Tillerson untuk menjabat Menteri Luar Negeri. Pergantian jabatan itu diumumkan pada Selasa, 13 Desember 2016 waktu setempat. Tillerson disiapkan untuk meredam kerenggangan antara Washington dan Rusia.

Sama halnya dengan Trump, Tillerson, 64 tahun, tidak memiliki pengalaman kebijakan luar negeri secara formal. Namun, ia berhasil menjalin hubungan baik dengan banyak pemimpin negara lewat kesepakatan penawaran di seluruh kawasan Eurasia dan Timur Tengah, melalui perusahaan energi yang ia pimpin, ExxonMobil.

"Kegigihannya, pengalamannya yang luas, dan pemahamannya yang mendalam terhadap geopolitik membuat dia terpilih menjadi Menteri Luar Negeri," ujar Presiden terpilih Donald Trump dalam pernyataannya, seperti yang dilansir dari laman CNN, Selasa, 13 Desember 2016.

Tillerson awalnya tak diunggulkan sebagai nominator Menteri Luar Negeri AS. Namun namanya muncul dari serangkaian wawancara publik dengan proses cukup panjang. Beberapa nama lain yang sempat muncul antara lain mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani, nominator untuk GOP 2012 Mitt Romney, dan Senator Bob Corker, yang sebelumnya Ketua Senat Komite Hubungan Luar Negeri.

Namun Trump lebih menyebut Tillerson sebagai pemain kelas dunia, dan transisi perpindahan jabatan itu lebih menekankan pada kemahiran Tillerson dalam melakukan negosiasi yang kompleks. Pengetahuannya yang luas dalam membangun industri minyak secara relevan akan terkait langsung dalam proses negosiasi AS dalam mengelola Kementerian Luar Negeri.

Menurut informasi yang diperoleh CNN, Tillerson direkomendasikan kepada Trump melalui mantan Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice dan James Baker, serta Menteri Pertahanan AS Bob Gates. Trump dan Tillerson pun memiliki latar belakang dan pandangan yang sama tentang dunia. Selain itu, ada tingkat kenyamanan yang dirasakan Trump terhadap Tillerson yang belum ditemukan pada diri orang lain.

Tillerson sendiri sebenarnya orang terdekat dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengenal Putin saat merundingkan kesepakatan dengan perusahaan minyak raksasa asal Rusia, Rosneft, dalam menyediakan akses untuk mengekspolari sumber daya minyak di Kutub Utara. Sebagai imbalannya, Putin menghadiahkan Tillerson penghargaan bergengsi dari Rusia, yakni Order of Friendship pada 2013.

Tillerson terlahir di Texas, dan telah bekerja untuk ExxonMobil selama 40 tahun. Ia sebelumnya bergabung sebagai insinyur di bidang produksi, dan mulai memimpin perusahaan minyak raksasa itu sejak 2006. Hingga akhir 2015, ia memperoleh penghasilan US$ 240 juta sebagai CEO,berdasarkan analisis Equilar, penyedia data eksekutif. Jumlah tersebut meliputi gaji pokok, bonus, saham, dan kompensasi lainnya yang ia peroleh selama 10 tahun.

Sayangnya, pencalonan Tillerson juga disambut dengan cemas oleh aktivis perubahan iklim dan lingkungan, karena mereka melihat dipilihnya Tillerson sama saja dengan pengambilalihan kebijakan luar negeri AS dalam hal Big Oil. Meski sebenarnya sejak awal ia menjabat sebagai CEO Exxon, perusahaan juga berusaha menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan dengan konsensus umum tentang pemanasan global, seperti yang ditulis dalam buku Steven Coll, "Private Empire: ExxonMobil and American Power."




Credit  TEMPO.CO


Begini Kedekatan Calon Menlu Pilihan Trump dengan Putin

Begini Kedekatan Calon Menlu Pilihan Trump dengan Putin
Foto Presiden AS terpilih, Donald Trump, memperlihatkan lipatan dagunya di sebuah acara. Dalam pertemuan dengan sejumlah media, ia memprotes publikasi foto tersebut, yang kurang berkenan untuk dirinya. Boredpanda.com
 
CB, Washington - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald J. Trump, mengumumkan pada Selasa, 13 Deseber 2016, bahwa dirinya secara resmi telah menunjuk, Chief Executive Officer ExxonMobil, Rex Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri pada pemerintahannya.

Rilis yang disampaikan tim transisinya menyebutkan Tillerson resmi dipilih menjadi Menlu AS. "Kegigihan dan pengalamannya yang luas serta pemahaman yang mendalam terkait geopolitik membuatnya pilihan yang sangat baik untuk Meneteri Luar Negeri," kata Trump dalam pernyatannya.

Trump menyebutkan, Tillerson akan mempromosikan stabilitas regional dan fokus pada kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat. Sontak kabar ini mengejutkan segenap pejabat AS yang menilai pengusaha itu minim pengalaman diplomasi. Selain diduga Tillerson adalah sahabat dekat Rusia, musuh utama Amerika.

Tillerson sebelumnya pernah menentang sanksi AS dan Eropa yang dikenakan pada Rusia setelah mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014. Dia juga telah mendukung perdagangan bebas dan kehadiran AS yang luas di Timur Tengah, sikap yang bertentangan dengan pendekatan Trump untuk pendukungnya.

Berasal dari Wichita Falls, Texas, pria 64 tahun itu adalah salah satu pekerja yang memiliki karir yang cemerlang di Exxon. Ia bergabung dengan perusahaan itu saat lulus dari University of Texas pada 1975. Dipersiapkan untuk posisi eksekutif, ia menghabiskan beberapa tahun sebagai pekerja kasar untuk produksi minyak.

Di Exxon ia pernah bertugas di Yaman dan berperan dalam proyek di Rusia. Tillerson memainkan peran kunci dalam keterlibatan Exxon di proyek minyak dan gas alam Sakhalin di pantai timur Rusia. Pada 2011, Tillerson terbang ke kota resor Rusia, Sochi, untuk bertemu Putin mengumumkan kerjasama tersebut.

Sejak kerjasama itulah, Exxon terus memperluas bisnisnya di Rusia. Bahkan, pada 2013 Vladimir Putin memberikan Tillerson gelar bergengsi Order of Friendship, suatu kehormatan yang diberikan kepada orang asing yang mempunyai hubungan baik dengan Negara Beruang Merah.

"Hubungan saya dengan Vladimir Putin, telah terjalin dengan baik selama hampir 15 tahun hingga sekarang, aku sudah kenal dia sejak tahun 1999 dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan dia," kata Tillerson dalam pidato beberapa tahun yang lalu di University of Texas-Austin.

Meskipun tidak mempunyai pengalaman di bidang politik, namun dengan tersebarnya perusahaan Exxon di puluhan negara termasuk Indonesia, Azerbaijan, Chad, Equatorial Guinea, dan banyak negara lainnya diharapkan dapat membantu dirinya terkait dengan urusan diplomasi.

Jika Tillerson secara resmi telah ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri, dia harus melepaskan jabatannya di Exxon dan diwajibkan menjual sahamnya di perusahaan minyak terbesar di dunia tersebut.


Credit  TEMPO.CO


Baru Naik Tahta, Raja Thailand Akan Ampuni 150 Ribu Tahanan


 Baru Naik Tahta, Raja Thailand Akan Ampuni 150 Ribu Tahanan
Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
 
CB, Jakarta -  Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn, akan mengampuni sekitar 150 ribu narapidana dengan berbagai kasus, termasuk penghinaan terhadap keluarga kerajaan.

Kepala Departemen Penjara Thailand Kobkiat Kasiwat mengatakan, dari jumlah itu, 30 ribu narapidana di antaranya kemungkinan dibebaskan, dengan kelompok pertama keluar dalam waktu tiga hari lagi. Sisanya, bakal mendapat pengurangan hukuman.

Seperti dilansir Bangkok Post pada Selasa, 13 Desember 2016, Kasiwat mengatakan beberapa narapidana profil tinggi yang dibebaskan, termasuk mantan ketua sebuah partai politik dan taipan hiburan, Chuvit Kamolvisit.

Kamolvisit ditemukan bersalah pada Januari lalu terkait kasus merobohkan sebuah bar dan dihukum penjara dua tahun.

Setelah penobatannya sebagai raja baru, Vajiralongkorn mengeluarkan dekrit kerajaan pada 12 Desember 2016 untuk memberikan pengampunan kepada narapidana yang melakukan kejahatan ringan dan yang memiliki masalah kesehatan.

Kasiwat mengatakan, satu panel dibentuk di setiap provinsi di negara itu untuk meneliti tahanan yang layak mendapatkan pengampunan.

Sementara itu, mereka yang dihukum karena pembunuhan dan pemerkosaan, tidak akan memenuhi syarat untuk pembebasan atau pengurangan masa penahanan.

Tahanan dipenjara karena menghina monarki dan kasus narkoba akan memenuhi syarat pengampunan. Pemerintah belum merilis jumlah resmi orang yang dipenjara karena menghina kerajaan tetapi sudah ada lebih dari 80 penuntutan hukum sejak pertengahan 2014.

"Narapidana yang sering melakukan kejahatan, pemerkosa, dan pengedar narkoba tidak layak mendapat pengampunan ini. Namun, narapidana yang dihukum karena kesalahan menghina raja layak mendapat pertimbangan untuk diampuni," jelas Kasiwat.

Populasi penjara Thailand telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar karena undang-undang terkait penyalahgunaan narkoba.

Angka resmi pada Juli menunjukkan jumlah narapidana sebanyak 321.347 di Thailand, dengan sekitar 70 persen dipenjara karena kasus narkoba.



Credit  TEMPO.CO










Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru



   Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

Benda misterius ditemukan di pantai Selandia Baru. Rt.com
 
CB, Wellington – Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru. Benda aneh ini menimbulkan tanda tanya di kalangan penduduk setempat serta terjadi perdebatan di media sosial.

Obyek itu ditemukan oleh seorang wanita, Melissa Doubleday, yang kemudian memuat gambar tersebut dalam website khusus masyarakat kawasan Muriwai dan Waimauku.

“Hanya ingin kepastian barangkali ada yang tahu mengenai obyek yang terdampar di Pantai Muriwai ini,” kata Doubleday.

Menurut Doubleday, dia melihat obyek itu terdampar di pantai ketika sedang berkendaraan.

“Obyek itu kelihatan seperti cacing yang dipenuhi kulit kerang yang tidak pernah saya lihat sebelumnya,” kata Doubleday, seperti dilansir Telegraph, pada Senin, 12 Desember 2016.

Doubleday mengungkapkan awalnya dia mengira benda itu ikan paus yang tersapu ombak. Namun obyek itu terlihat aneh ketika didekati.

Misteri obyek itu menjadi perdebatan di kalangan pengguna media sosial dengan asumsi apakah obyek itu merupakan bagian dari bahan seni atau bangkai kapal.

Seorang pengguna Internet, Nick Vitasovich, membuat asumsi obyek itu adalah raksasa laut. Sedangkan Kathleen Kerr mengatakan ada kemungkinan benda tersebut adalah kapsul waktu milik makhluk asing. Namun ada juga yang mengatakan benda itu adalah kayu hanyut yang dipenuhi kerang.

Sejak kejadian gempa bumi berkekuatan 7,8 pada skala Richter yang melanda Selandia Baru pada bulan lalu, berbagai benda aneh ditemukan terdampar di pantai.



Credit  TEMPO.CO





Kekuatan Sesar Lembang Diprediksi Seperti Gempa Pidie Jaya



 Kekuatan Sesar Lembang Diprediksi Seperti Gempa Pidie Jaya
Tiga ahli geologi dari Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan pengamatan di sekitar Patahan/sesar Lembang di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat. Pikiran Rakyat Online
 
CB, Bandung - Pakar gempa memperingatkan potensi gempa Sesar Lembang yang bermagnitudo 6,5 hingga 7. Kekuatan gempa itu berskala seperti gempa yang terjadi di Pidie Jaya, Aceh, pada hari Rabu pagi, 7 Desember 2016.

"Kalau itu terjadi, tanah sekitar garis sesar bisa bergerak puluhan hingga 200 sentimeter," ujar pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung, Danny Hilman, dalam acara "Rembug Gempa di Tatar Bandung" di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung, Selasa, 13 Desember 2016.

Ketika gempa Sesar Lembang terjadi, rumah yang dirancang tahan gempa bisa rusak juga bila berada di atas jalur sesar. "Sepanjang 29 kilometer jalur sesar itu berbahaya," katanya.

Kolega Danny, Mudrik Daryono, telah memetakan jalur Sesar Lembang dengan citra satelit beresolusi tinggi.  "Titik nol kilometer sesar ditandai di daerah Padalarang dekat jalan tol,” ujar Mudrik kepada Tempo.

Titik nol itu sebagai penanda pangkal sesar di sebelah barat. Sesar Lembang memanjang ke timur hingga berada di antara Bukit Batu Lonceng dan Gunung Manglayang. Sebelumnya, para peneliti menaksir panjang sesar itu berkisar 20-27 kilometer.

Hasil penelitian paleoseismologi terkini yang dilakukan antara lain oleh Mudrik dan Danny Hilman mendapatkan bukti otentik. Gempa Sesar Lembang setidaknya pernah terjadi pada 2.000 tahun silam.

Hasil riset kolega mereka lainnya, Eko Yulianto, mencatat gempa dari Sesar Lembang pernah juga muncul 500 tahun silam. Menurut Eko, kedua gempa pada masa silam tersebut bermagnitudo 6,8 dan 6,6.


Credit  TEMPO.CO



Aktif, Sesar Lembang Berpotensi Menimbulkan Kerugian Rp 51 T

Aktif, Sesar Lembang Berpotensi Menimbulkan Kerugian Rp 51 T
Sesar Lembang sepanjang 22 km di utara Bandung, dilihat dari GoogleEarth
 
CB, Bandung - Tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menghitung potensi kerugian akibat aktivitas sesar Lembang. Sesar atau patahan yang memanjang 29 kilometer berarah timur-barat di utara Bandung tersebut telah dipastikan berbagai riset sebagai sesar aktif.

Dari riwayat kegempaan dan panjangnya itu, skala kekuatan gempa dari Sesar Lembang bermagnitude 6,5 hingga 7.

Anggota tim riset ITB Nuraini Rahma Hanifa mengatakan, mereka menghitung nilai guncangan dan percepatan gempa dari aktivitas Sesar Lembang di Kota Bandung. Tim juga menghitung risiko ekonomi dan perkiraan kerusakan bangunan.

"Cara menghitung kerusakan bangunan dengan kurva kerentanan bangunan," ujarnya dalam acara "Rembug Gempa di Tatar Bandung" di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bandung, Selasa, 13 Desember 2016.

Berfokus pada permukiman penduduk, tim menghitung ada 2,5 juta rumah. Rumah yang berpotensi rusak ringan sebanyak 1 juta unit, rusak total 500 ribu rumah, selebihnya atau 1 juta rumah rusak sedang.

"Menghitung dengan asumsi Rp 6 juta per meter persegi untuk biaya membangun rumah, kerugian mencapai Rp 51 triliun," kata Rahma. Sebelumnya, ujarnya, ada hitungan kerugian dari perusahaan asuransi sebesar Rp 41 triliun. 

Pakar Mitigasi Bencana dari ITB yang tergabung dalam tim tersebut, Irwan Meilano, mengatakan dampak serius dari aktivitas Sesar Lembang terkait dengan infrastruktur seperti bangunan yang rentan terhadap gempa. Hasil dari simulasi yang pernah dilakukan, korban jiwa diperkirakan ribuan orang.


Credit  TEMPO.CO



4 Warga China Tertangkap Tanam Benih Cabai Berbakteri di Bogor, Ini Kata Mentan


 
4 Warga China Tertangkap Tanam Benih Cabai Berbakteri di Bogor, Ini Kata Mentan Foto: Yulida Medistiara



Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menanggapi soal tertangkapnya 4 warga negara (WN) China yang diketahui menanam cabai di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Amran menyebut bukan hanya 2 kg yang tertangkap dan dimusnahkan, tetapi ada komoditas lain yang jumlahnya lebih besar juga ikut dimusnahkan.

Hal itu karena peran pengawasan yang ketat di Balai Karantina Kementan. Menurut Amran, dengan ketatnya pengawasan Balai Karantina, beberapa komoditas lain seperti bawang di Batam, dan impor Jeruk sebanyak 42 kontainer dari Cina di Surabaya tetap dimusnahkan.

"Kami lakukan pengawasan melekat di seluruh Karantina Indonesia. Buktinya 2 kg saja cabai ini kita tangkap, kita musnahkan. Bahkan dulu dari China ada jeruk dari Surabaya kita musnahkan dan tidak ada kompromi dari ribuan ton kita musnahkan," kata Amran, di Poso, Sulawesi Tenggara, Selasa (13/12/2016).

Setiap bulannya, volume transaksi barang yang masuk dan keluar di Karantina seluruh Indonesia mencapai 3 juta ton. Tetapi, dengan pengawasan yang ketat di Karantina 2 kg cabai tersebut telah dapat dicegah.

Ia menyebut, Kementan melakukan pengetatan pengawasan di Balai Karantina dengan melakukan mutasi sebanyak 164 pegawai dalam waktu 2 tahun. Pencopotan tersebut dilakukan kepada pegawai yang dianggap lalai menjalankan tugasnya.

"2 kg saja tertangkap dengan jumlah barang masuk 3 juta ton. Begitu ketatnya karantina melakukan pengawasan juga kita memberikan sanksi 164 orang mutasi dicopot dari jabatannya di direktorat Karantina," kata Amran.

Ia menyebut 2 Kg cabai yang sebelumnya disebut dalam berita 4 hektar hanyalah 0,4 hektar atau 4000 meter. Cabai tersebut tidak lah berbahaya bagi manusia tetapi berbahaya bagi tanaman.

Karena membahayakan, maka Kementan memusnahkan 2 kg cabai yang tertangkap di Karantina dan juga 5000 batang cabai di lahan. Ia menyebut, dari 5000 batang cabai yang ditanam sebenarnya berasal dari 33 gram bibit cabai yang diseludupkan dan akhirnya ditanam menjadi 5000 batang.

Ia mencontohkan salah satu bentuk penyelundupan misalnya di taruh di bawah sepatu ketika melewati pemeriksaan imigasi ketika WN Cina tersebut melintas. Namun, dia sendiri masih belum dapat memastikan dari mana masuknya WN Cina itu dengan cabainya.

"Semua ini telah dimusnahkan, biji dan yang ditanam, yang di tanam 5000 batang itu adalah 0,33 Kg atau 33 gram karena dia (WN Cina) adalah illegal bisa saja disimpan dalam sepatu atau di kotak karena kecil kita tidak mengerti. Jumlah yang ditanam itu adalah 33 gram," imbuhnya.

Amran mengatakan pihaknya berupaya agar hal serupa tidak terulang lagi. Pasalnya, empat WN China yang ditangkap tersebut telah menjadi petani selama 4 bulan di Indonesia.


Credit  finance.detik.com





Ini Bakteri di Benih Cabai yang Ditanam Warga Negara China di Bogor



Ini Bakteri di Benih Cabai yang Ditanam Warga Negara China di Bogor Foto: Dok. Badan Karantina Kementan



Jakarta - Empat Warga Negara (WN) China beberapa waktu lalu ditangkap pihak imigrasi. Mereka diketahui menanam cabai di lahan seluas 4 hektar di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pasca penangkapan itu, Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan) langsung bertindak cepat. Benih cabai dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Hasilnya, benih cabai itu mengandung bakteri erwinia chrysanthemi.

"Begitu ada kasus petani ditangkap Imigrasi, nah Karantina langsung bergerak, ambil sampel dan masukkan ke lab," kata Kepala Badan Karantina Kementan, Banun Harpini kepada detikFinance, Selasa (13/12/2016).

Meski itu dijadikan barang bukti oleh Imigrasi, sambungnya, pihaknya memutuskan untuk memusnahkan benih cabai serta pohon cabai yang sudah ditanam itu. Hal itu sebagai langkah pencegahan agar bakteri tidak menyerang tanaman family solanaceae itu.

"Kita koordinasi dengan Imigrasi agar itu (benih) dimusnahkan dulu, agar mengurangi resiko dan dampak, kalau itu nanti menyebar. Justru kami berterimakasih pada jajaran Imigrasi yang sudah berkoordinasi, sehingga kita bisa dapatkan benih itu buat dimusnahkan," ungkap Banun.

Menurut dia, bakteri jenis erwinia chrysanthemi sendiri merupakan bakteri yang dikategorikan sebagai Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) golongan A1 atau belum ada di Indonesia, sehingga tidak dapat diberikan perlakuan apapun selain pemusnahan.

Sebagai informasi, 4 WN China ini ditangkap saat sedang menggarap lahan cabai di Bogor pada Selasa (8/10/2016) pukul 13.00 WIB. Penangkapan dilakukan oleh Tim Pora (Pengawasan Orang Asing) DKI Jakarta dan Tim Pora Imigrasi Kelas II Kota Bogor.

Didapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya keberadaan WN China di lokasi tersebut. Keempat WN China ini sedang menanam cabai di lahan seluas 4 hektar. Keempat orang WN China ini merupakan laki-laki, masing-masing Xue Qingjiang (51), Yu Wai Man (37), Gu Zhaojun (52) dan Gao Huaqiang (53).

Xue Qingjiang dan Yu Wai Man saat diperiksa tidak memiliki paspor dan dokumen apapun. Sementara Gu Zhaojun dan Gao Huaqiang melakukan penyalahgunaan visa kunjungan. Kedua WN China yang tidak membawa paspor beralasan dokumen mereka dibawa oleh sponsor.



Credit  finance.detik.com


Dari Mana Asal Benih Cabai Berbakteri yang Ditanam WN China di Bogor?


Dari Mana Asal Benih Cabai Berbakteri yang Ditanam WN China di Bogor? Foto: Dok. Badan Karantina Kementan



Jakarta - Beberapa waktu lalu Imigrasi menangkap 4 Warga Negara (WN) China karena kedapatan berprofesi menjadi petani ilegal. Mereka menanam cabai di lahan seluas 4 hektar, di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dari pemeriksaan laboratorium Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan), benih cabai tersebut positif mengandung bakteri jenis erwinia chrysanthemi. Bakteri itu digolongkan sebagai Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) golongan A1 atau belum ada di Indonesia.

Bakteri yang menyerang tanaman famili solanaceae ini bisa mengakibatkan kerusakan atau gagal produksi hingga 70%. Lalu dari mana benih cabai yang positif erwinia chrysanthemi berasal?

Kepala Badan Karantina Kementan, Banun Harpini, menjelaskan sampai saat ini belum bisa memastikan dari mana benih cabai yang ditanam oleh WN China itu. Namun dirinya memastikan, benih cabai tersebut merupakan benih ilegal.

"Makanya sedang didalami, Badan Karantina belum tahu, kita tahunya begitu ada kasus Imigrasi tangkap mereka, dan ternyata dia lagi bertani itu ada sisa benihnya. Nah Karantina langsung bergerak, ambil sampel dan masukkan ke lab," ungkap Banun kepada detikFinance, Selasa (13/12/2016).

Dia menuturkan, benih tersebut dipastikan ilegal, lantaran tidak mengantongi sertifikat keamanan. Namun demikian, namun belum diketahui dari mana asal benih tersebut.

"Dari sisi Karantina kalau lewat pintu pemasukkan karantina yang kita jaga, itu pasti kita akan sudah ada SOP harus disertai dengan surat kesehatan, kalau tidak ada sudah pasti ditolak, jadi nggak boleh masuk. Tetapi preventifnya lain agar tidak menyebar kita musnahkan dulu yang kemarin itu," ujar Banun.

Saat ini sudah dimusnahkan sekitar 5.000 batang tanaman cabai yang sudah ditanam petani asal China tersebut di Bogor. Sebanyak 2 kilogram benih cabai yang belum sempat ditanam juga ikut dimusnahkan.

Sebagai informasi, 4 WN China ini ditangkap saat sedang menggarap lahan cabai di Bogor pada Selasa (8/10/2016) pukul 13.00 WIB. Penangkapan dilakukan oleh Tim Pora (Pengawasan Orang Asing) DKI Jakarta dan Tim Pora Imigrasi Kelas II Kota Bogor.

Didapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya keberadaan WN China di lokasi tersebut. Keempat WN China ini sedang menanam cabai di lahan seluas 4 hektar. Keempat orang WN China ini merupakan laki-laki, masing-masing Xue Qingjiang (51), Yu Wai Man (37), Gu Zhaojun (52) dan Gao Huaqiang (53).

Xue Qingjiang dan Yu Wai Man saat diperiksa tidak memiliki paspor dan dokumen apapun. Sementara Gu Zhaojun dan Gao Huaqiang melakukan penyalahgunaan visa kunjungan. Kedua WN China yang tidak membawa paspor beralasan dokumen mereka dibawa oleh sponsor.



Credit  finance.detik.com



Terungkap, Benih Cabai Berbakteri yang Ditanam WN China di Bogor


Jakarta - Badan Karantina Pertanian menemukan benih cabai berbakteri. Ini terungkap setelah imigrasi menangkap 4 orang Warga Negara (WN) China di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mereka ditangkap karena melanggar visa kunjungan dengan menjadi petani dan menanam cabai di lahan seluas 4 hektar.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium Badan Karantina, benih bibit cabai yang ditanam WN China itu positif mengandung bakteri erwinia chrysanthemi. Berikut penjelasan tentang temuan cabai berbakteri itu dalam infografis:

Infografis cabai berbakteri (Mindra Purnomo/detikcom)Foto: Infografis (Mindra Purnomo/detikcom)
Infografis cabai berbakteri (Mindra Purnomo/detikcom)




Credit  finance.detik.com




















Warga sipil dan pemberontak diperbolehkan tinggalkan Aleppo


 
Warga sipil dan pemberontak diperbolehkan tinggalkan Aleppo
Orang-orang memeriksa kerusakan di lokasi setelah terkena meriam yang ditembakkan oleh pemberontak di wilayah milik pemerintah Suriah, Aleppo, Suriah, dalam foto yang disediakan oleh SANA, Senin (11/7/2016). (SANA/Handout via REUTERS)
 
Ankara (CB) - Sebuah kesepakatan telah dicapai bahwa gencatan senjata di kota Aleppo, Suriah, dimulai Selasa pukul 21.00 WIB dan warga sipil maupun pemberontak hingga Rabu malam diperbolehkan keluar naik bus menuju Idlib, kata sumber pemerintahan Turki, Selasa.

Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa, berdasarkan kesepakatan, para pemberontak akan diizinkan membawa senjata ringan.

Kesepakatan dicapai setelah perundingan dilangsungkan antara Turki dan Rusia, yang keduanya menjadi penjamin kesepakatan.

Seorang tokoh pemberontak Suriah Sultan Murad Brigade secara terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa bus-bus pertama akan meninggalkan Aleppo pada Selasa malam atau Rabu pagi.

Sementara itu, dari Istanbul dilaporkan bahwa Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek mencuit, Selasa, Turki akan mendirikan sebuah kota yang dipenuhi tenda-tenda untuk menampung hingga 80.000 pengungsi Suriah yang meninggalkan Aleppo.

Saat ini terdapat sekitar 2,7 juta warga Suriah yang berada di Turki.

Menurut Simsek, Turki saat ini menjadi negara yang menampung paling banyak pengungsi di dunia.


Credit  ANTARA News






21 tewas dalam serangan udara di Kota Raqqa


 
21 tewas dalam serangan udara di Kota Raqqa
Peta daerah kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah, termasuk Mosul yang menjadi basis terbesarnya di Irak, sedangkan di Suriah mereka memiliki Raqqa. (Washington Post)
 
Beirut (CB) - Sedikitnya 21 warga sipil termasuk lima anak pada Senin (12/12) tewas dalam serangan udara yang menargetkan ibu kota de facto kelompok ISIS di Suriah Raqqa, menurut sebuah badan pemantau.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) tidak dapat memastikan siapa yang melancarkan serangan tersebut, tapi kota itu sering menjadi target serangan pesawat koalisi pimpinan Amerika Serikat dan terkadang pesawat tempur rezim.

“Jumlah korban tewas bisa bertambah karena sejumlah orang terluka parah dan beberapa lainnya hilang,” kata badan pemantau berbasis di Inggris tersebut, yang bergantung pada jaringan besar narasumber di dalam wilayah Suriah untuk mendapatkan informasi.

Aliansi Arab-Kurdi yang didukung Amerika Serikat bulan lalu melancarkan serangan  untuk merebut kembali Kota Raqqa dari kelompok ekstremis tersebut.

Sementara itu, di provinsi tengah Hama, sedikitnya 53 warga sipil termasuk 16 anak tewas pada Senin dalam serangan udara yang menargetkan berbagai daerah yang juga dikuasai ISIS.

Serangan pada Senin terjadi sehari setelah ISIS merebut kembali seluruh kota gurun Palmyra, memicu kekhawatiran baru mengenai harta karun kuno yang tersisa di situs Warisan Dunia UNESCO itu.

Angkatan Darat Suriah yang didukung serangan udara sekutu rezim Rusia telah mengusir para jihadis dari Palmyra pada Maret, setelah ISIS pertama kalinya merebut kota itu pada Mei 2015.



Credit  ANTARA News





Mesir tangkap tersangka pelaku pengeboman gereja di Kairo



 
Mesir tangkap tersangka pelaku pengeboman gereja di Kairo
Kerabat Ensaf Adel, perempuan yang tewas dalam ledakan di dalam Gereja Koptik utama Kairo, membawa jenazahnya untuk dikebumikan di Pemakaman Mokattam di Kairo, Mesir, Senin (12/12/2016). (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/djo/16)
 
Kairo (CB) - Pasukan keamanan Mesir menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam serangan bom di sebuah gereja di Kairo yang menewaskan 24 orang, kata Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada Senin (12/12) waktu setempat.

Sisi, yang berbicara di sebuah upacara pemakaman korban yang tewas, juga mengungkapkan bahwa serangan Minggu itu dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri yang diidentifikasi bernama Mahmoud Shafik Mohamed Mostafa (22).

"Dia meledakkan diri di dalam gereja" dengan sabuk bom bunuh diri, kata Sisi seperti dilansir AFP.

Satu dari empat orang yang ditangkap perempuan menurut Sisi, dan pihak berwenang sedang memburu dua tersangka lain yang tidak dia ungkap identitasnya.

Berbicara kepada Paus Gereja Koptik, Tawadros II, dalam pemakaman tersebut, Sisi mengatakan: "Kami tidak bisa mengunjungi Anda pada hari ini, bapa suci, sebelum mendapatkan sejumlah informasi."

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut, tapi Kristen Koptik, yang meliputi 10 persen penduduk Mesir, sebelumnya pernah menjadi sasaran esktremis.

Kementerian Kesehatan pada Senin merilis jumlah korban terbaru, mengatakan bahwa 24 orang tewas dalam serangan di Gereja Saint Peter dan Saint Paul, bertambah satu dari jumlah korban yang dilaporkan pada hari sebelumnya. Kebanyakan korban perempuan menurut pihak berwenang.

Ledakan yang terjadi saat misa Minggu di gereja yang berdampingan dengan Katedral Saint Mark itu juga melukai 45 orang dan 21 di antaranya masih dirawat di rumah sakit, kata Kementerian Kesehatan.




Credit  ANTARA News



Kabinet baru PM Italia resmi dilantik


 
Kabinet baru PM Italia resmi dilantik
Perdana Menteri Italia yang baru ditunjuk Paolo Gentiloni membunyikan bel di rapat kabinet pertamanya di Istana Chigi, Roma, Italia, Senin (12/12/2016).(REUTERS/Alessandro Bianchi)
 
Roma (CB) - Kabinet baru Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni resmi dilantik pada Senin (12/12) saat negara dengan perekonomian terbesar ketiga di zona euro itu berpacu untuk meyakinkan Eropa bahwa krisis politiknya sudah berakhir.

Gentiloni (62) ditunjuk untuk mengepalai pemerintah kiri-tengah baru setelah pengunduran diri perdana menteri Matteo Renzi pascakekalahan dalam referendum.

Pemerintah baru akan membimbing Italia menuju pemilihan umum Februari 2018, namun yang kemungkinan akan dimajukan satu tahun lebih awal.

"Saya akan berusaha semampu saya untuk menemukan solusi tercepat" bagi krisis, ucap Gentiloni.

"Seperti yang Anda bisa lihat dari susunannya, pemerintah akan melanjutkan jalan inovatif pemerintah Renzi," imbuhnya.

Sesuai tradisi, Renzi secara simbolis menyerahkan kekuasaan kepada Gentiloni dengan memberikan dia lonceng seremoni perak kecil.

Gentiloni mengangkat Angelino Alfano -- mantan anak didik mantan perdana menteri Silvio Berlusconi -- untuk mengambil alih jabatannya sebagai menteri luar negeri, demikian dikutip dari laporan AFP.


Credit  ANTARA News















Selasa, 13 Desember 2016

Tentara Suriah Deklarasikan Kemenangan di Aleppo


 
Tentara Suriah Deklarasikan Kemenangan di Aleppo
Tentara pemerintah Suriah menyatakan mereka telah berhasil merebut seluruh wilayah Aleppo timur. Foto/Reuters
 
ALEPPO - Tentara pemerintah Suriah menyatakan mereka telah berhasil merebut seluruh wilayah Aleppo timur. Dengan direbutnya wilayah ini, maka menjadikan wilayah Aleppo seluruhnya berada di bawah kendali pemerintah Suriah.

Kemenangan tentara Suriah di Aleppo timur sejatinya bukanlah hal yang mengejutkan. Pasalnya, kemarin pasukan Bashar al-Assad itu sudah berhasil menduduki 95 persen Aleppo timur.

Direktur Komite Keamanan Suriah, Mayor Jenderal Zaid al-Saleh menyatakan, Aleppo resmi direbut setelah pemberontak meninggalkan enam lingkungan terakhir yang mereka duduki, semalam. Al-Saleh menyebut tindakan pemberontak tersebut sudah diprediksi sebelumnya.

"Mereka (pemberontak) tidak punya banyak pilihan, yakni mereka menyerahkan diri atau mereka mati," kata al-Saleh dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (13/12).

Pertempuran di Aleppo sendiri sudah berlangsung lebih dari empat tahun, dimana pertempuran pertama pecah pada tanggal 19 Juli 2012. Pemerintah Suriah, yang dibantu Rusia meningkatkan upaya untuk merebut Aleppo dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Direbutnya kembali Aleppo merupakan kemenangan terbesar bagi pemerintah Suriah. Presiden Suriah Bashar al-Assad sempat menyebut, walaupun tidak akan secara instan menghentikan perang di Suriah, tapi kemenangan di Aleppo setidaknya bisa menjadi awal dari akhir konflik berdarah di negaranya. 


Credit  sindonews.com







Donald Trump Sebut Biaya Program Jet F-35 di Luar Kendali


 
Donald Trump Sebut Biaya Program Jet F-35 di Luar Kendali
Pesawar jet tempur F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto / REUTERS
 
NEW YORK - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengkritik keras program pembuatan pesawat jet tempur F-35 yang biayanya sudah di luar kendali. Trump berjanji pemerintahannya nanti akan mengakhiri overspending dari program F-35 dan menghemat miliaran dolar.

”Program F-35 dan biayanya di luar kendali. Miliaran dolar dapat diselamatkan untuk pembelian (peralatan) militer (dan lainnya) setelah tanggal 20 Januari,” tulis Trump di akun Twitter-nya.

Tweet Trump menyusul kritik yang dia ungkapkan dalam sebuah wawancara di Fox News Sunday.

”Ini di luar kendali. Dan orang-orang yang membuat penawaran ini untuk pemerintah seharusnya tidak diizinkan untuk pergi bekerja pada perusahaan-perusahaan. Anda tahu, mereka membuat kesepakatan seperti itu dan dua atau tiga tahun kemudian, Anda melihat mereka bekerja untuk perusahaan-perusahaan yang membuat kesepakatan,” ucap Trump.

Setelah kritik keras dari Trump, saham Lockheed Martin Corp sebagai produsen jet tempur dan peralatan militer AS, anjlok 2,7 persen di bursa saham.

Jet tempur F-35 Lightning II Lockheed Martin telah dipilih sebagai platform pesawat terpadu untuk Angkatan Darat AS, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara di bawah program Joint Strike Fighter. Namun, visi untuk jet serbaguna ini masih dalam pengembangan.

Program ini terkenal karena mengalami penundaan dan berjalan lambat karena biaya jauh dari estimasi awal. Selain, jet tempur AS yang diklaim tercanggih ini masih dikeluhkan terkait gangguan pada perangkat lunak dan masalah kompatibilitas.

Menanggapi kritik Trump, Lockheed Martin mengatakan bahwa pihaknya telah banyak berinvestasi dalam menekan biaya program jet tempur F-35.

”Sejak awal, kami telah menginvestasikan ratusan juta dolar untuk mengurangi harga pesawat sekitar 70 persen sejak penetapan biaya aslinya, dan kami memproyeksikan untuk menjadi sekitar USD85 juta pada 2019 atau 2020,” kata Jeff Babione, pemimpin program F-35 Lockheed Martin, semalam (12/12/2016).


Credit  sindonews.com







Putin Siap Tawarkan Senjata Tercanggih untuk Berangus Teroris



 
Putin Siap Tawarkan Senjata Tercanggih untuk Berangus Teroris
Sistem pertahanan rudal Rusia A 96K6 atau Pantsir-S1, salah satu senjata canggih Rusia yang akan ditawarkan pada dunia. Foto / Sputniik / Evgeny Biyatov
 
MOSKOW - Rusia memiliki persenjataan dan hardware paling canggih untuk mengatasi terorisme, dan siap untuk ditawarkan kepada setiap negara. Demikian disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin.

”Kami siap untuk menawarkan pada pelanggan kami cara atasi teroris yang paling canggih, termasuk pesawat tempur, sistem pertahanan udara, sistem peluncur roket dan kendaraan lapis baja,” kata Putin saat memimpin pertemuan Komisi Kerjasama Teknik Militer Rusia dengan Negara Asing pada hari Senin.

”Negara kami membuat kontribusi yang signifikan untuk memerangi terorisme internasional,” lanjut pemimpin Rusia itu. Dia menekankan bahwa semakin banyak negara yang menghadapi gelombang kekerasan dan ancaman teroris yang terus berkembang. ”Suriah, Libya, Irak dan Afghanistan adalah contoh yang dikenal,” ujar Putin, seperti dikutip dari Russia Today, semalam (12/12/2016).

Dia memperingatkan bahwa teroris di seluruh dunia telah membentuk kelompok-kelompok bersenjata yang besar, yang memiliki ahli militer terlatih dan unit persenjataan buatan Barat.

Menurut Putin, Rusia ada peringkat kedua di dunia dalam pemasaran senjata, di atas Prancis, Jerman dan Inggris. Nilai pesanan ekspor senjata Rusia saat ini melebihi USD50 miliar, dengan 100 negara-negara asing menjadi mitranya.

Putin mencontohkan, pada 2015 saja, senjata-senjata dan peralatan militer Rusia dipasok ke 58 negara-negara asing. ”Pada saat yang sama kami (Rusia) bertindak dalam kondisi persaingan  yang sulit dan bahkan terkadang menghadapi kenakalan dari beberapa mitra,” ucap Putin.

Presiden Putin mendesak pembuat senjata Rusia dan distributornya untuk mengambil langkah yang diperlukan guna mempertahankan permintaan yang tinggi dari pelanggan asing untuk persenjataan Rusia.



Credit  sindonews.com