Foto: AFP Photo
Jakarta - Telah muncul penemuan penting untuk fisika dan
astronomi. Penemuan ini merupakan bukti dari teori Albert Einstein soal
ruang-waktu dan lubang hitam.
Para ilmuwan internasional
menyatakan telah melihat sekilas bukti langsung gelombang gravitasi atau
riak-riak dalam ruang-waktu yang Albert Einsten telah prediksikan
seabad lampau.
Sebagaimana dilansir AFP, Jumat (12/2/2016), para
peneliti itu mengumumkan penemuan bersejarah ini. Saat dua lubang hitam
bertabrakan pada 1,3 miliar tahun lalu, gabungan dari dua massa yang
sangat besar itu menimbulkan goncangan yang berkelanjutan.
Goncangan
itu meluncur dengan cepat melewati ruang angkasa dan tiba di bumi pada
14 September 2015 lalu. Ilmuwan mengambil momen itu menggunakan
instrumen rumit.
"Ini seperti saat Galileo pertama kali
mengarahkan teleskopnya ke atas. Ini adalah pandangan baru terhadap
langit yang akan memperdalam pemahaman kita tentang kosmos, dan
mengantar ke penemuan tak terduga," kata direktur Lembaga Sains Nasional
Amerika Serikat (AS), France Cordova, yang mendanai proyek ini.
Fenomena
ini diobservasi oleh dua detektor bawah tanah yang ada di AS. Detektor
itu didesain untuk menunjuk getaran kecil gelombang gravitasi yang
lewat. Proyek ini dikenal dengan nama The Laser Interferometer
Gravitational-wave Observatory (LIGO).
Butuh sebulan kerja bagi
para ilmuwan untuk memverifikasi data mereka dan menggarapnya lewat
proses pemeriksaan sesama ilmuwan. Setelah proses itu, barulah mereka
mengumumkannya, yakni pada Kamis (11/2) waktu setempat. Penemuan ini
adalah puncak usaha puluhan tahun dari para ilmuwan di seluruh dunia.
"LIGO telah diantarkan ke kelahiran ranah astrofisika yang benar-benar baru," kata Cordova.
Gelombang
gravitasi adalah ukuran dari rentangan ruang. Gelombang gravitasi juga
adalah dampak dari gerakan yang bermassa besar yang merentangkan jalinan
ruang-waktu. Gelombang itu menyajikan sebuah cara untuk melihat ruang
dan waktu sebagai satu kesatuan, berjalin-kelindan satu sama lain.
Gelombang
itu berkelana dalam kecepatan cahaya dan tak bisa dihentikan atau
dibendung oleh suatu apapun. Dan hebatnya penemuan ini, gelombang
gravitasi model begitu belum pernah disaksikan secara langsung.
Bergoncang seperti Agar-agarMenurut
pemimpin tim LIGO dari Insititut Teknologi Massachusetts (MIT), David
Shoemaker, gelombang gravitasi itu terlihat sebagaimana para ilmuwan
memperkirakan sebelumnya: seperti agar-agar yang bergoncang.
"Gelombang
yang kami dapat kalkulasi itu berdasarkan teori Einsten pada 1916,
cocok secara persis dengan yang kami observasi pada 2015," kata David
Shoemaker kepada AFP.
 Ilustrasi Einstein (AFP Photo)
|
"Ini
seperti sebuah suara decitan, terlihat seperti sesuatu yang dimulai
pada frekuensi rendah. Bagi kami, frekuensi rencah adalah 20 atau 30
hetz, seperti nada terendah pada gitar bas, menyapu naik dengan cepat
sedetik... sampai ke sekitar 150 hertz, agak dekat ke nada C tengah pada
piano," kata dia mengilustrasikan hal rumit ini.
"Suara decit
itu berhubungan ke orbit dari dua lubang hitam yang beranjak mengecil
dan terus mengecil. Kecepatan dua lubang hitam itu semakin cepat dan
terus kian cepat, sampai dua-duanya menjadi satu kesatuan," paparnya.
"Dan
tepat pada akhir gelombang ini, kami menyaksikan goncangan dari lubang
hitam terakhir, sebagaimana bila kita membikin agar-agar yang seketika
didiamkan," kata dia menjelaskan.
Detektor Bawah TanahDetektor
Ligo berbentuk huruf L yang digunakan itu masing-masing berukuran
sekitar empat kilometer. Detektor itu disusun dan dibangun oleh para
peneliti MIT dan Caltech. Satu detektor ditempatkan di Hanford,
Washington, dan satu lagi dijadwalkan dibukan di Italia pada akhir tahun
nanti.
Kepala laboratorium astrofisika gravitasi di Pusat
Penerbangan Pesawat Luar Angkasa Goddard NASA, Tuck Stebbins,
mendeskripsikan detektor itu sebagai mesin paling rumit yang pernah
dibuat umat manusia. Baik LIGO maupun VIRGO telah melewati perbaikan
besar pada beberapa tahun belakangan.
Fisikawan Benoit Mours
dari Pusat Riset Saintifik Nasional Prancis (CNRS) menyatakan penemuan
tadi sebagai hal yang bersejarah. Soalnya, penemuan itu bisa,
"mengizinkan kami untuk langsung memeriksa satu dari sekian prediksi
teori relativitas umum." Benoit Mours adalah pemimpin tim VIRGO dari
Italia.
Fisikawan mengatakan gelombang gravitasi terdeteksi pada
1651 GMT pada 14 September tahun lalu. Gelombang itu berasal dari
pecahan yang terjadi sedetik sebelum penggabungan dua lubang hitam di
suatu titik di langit selatan. Meski begitu, mereka tak bisa mengatakan
di mana persisnya lokasi tabrakan dua lubang hitam itu.
Einstein
telah memprediksi fenomena ini akan terjadi ketika dua lubang hitam
bertumbukan. Namun fakta prediksinya belum pernah terpantau sebelumnya.
Analisis
MIT dan Caltech menyebut dua lubang hitam ini 'bersetubuh' sekitar 1,3
juta tahun lampau. Massa lubang hitam itu bisa 29-36 kali dibanding
matahari kita.
Gelombang dari tumbukan zaman dulu kala itu
kemudian baru datang ke detektor Louisiana, kemudian selang 7,1
milidetik datang ke instrumen Washington. Dua instrumen itu terpisah
3.000 kilometer. Karena alat-alat itu dibikin menggunakan metode baca
yang sama, ilmuwan menyimpulkan: penemuan telah terkonfirmasi!
Era BaruLubang
hitam adalah hal yang menarik. Karena, lubang hitam tak memberikan
penerangan apapun, itulah sebabnya objek khusus ini tak pernah dilihat
sebelumnya. Karena semua instrumen astrofisika sampai saat ini
menggunakan cahaya," kata Shoemaker.
"Jadi, ini adalah salah satu cara menggunakan alat astrofisika yang spesial dan unik ini," katanya.
Dia
mengatakan, data baru dapat sangat membantu menjelaskan pembentukan
galaksi dan semua struktur besar dari materi di alam semesta. Detail
dari penemuan ini dipublikasikan di jurnal Physical Review Letters.
 Foto: AFP Photo
|
Bukti
tak langsung dari gelombang gravitasi telah ditemukan pada 1974 lewat
studi bintang pulsar dan neutron. Ilmuwan Russell Hulse dan Joseph
Taylor memenangkan Penghargaan Nobel untuk fisika karena karya tentang
itu pada 1993.
"Saat ini, kemanusiaan adalah alat lain untuk menjelajahi alam semesta," kata Stebbins kepada AFP.
"Ini seperti hasil yang sempurna. Pintu terbuka terhadap penemuan baru. Ini adalah era baru dalam astrofisika," ujarnya.
Credit
Detiknews