Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras
memiliki beban yang sangat berat untuk memimpin dan membawa Yunani
keluar dari jurang kebangkrutan. (Reuters/Alkis Konstantinidis)
Jakarta, CB
--
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mungkin
menjadi satu-satunya tokoh yang dapat membuat negara itu keluar dari
zona euro dengan ketenangan yang luar biasa. Setelah Yunani tidak mampu
membayar utang dari Dana Moneter Internasional, atau IMF pekan lalu,
Tsipras kerap tampil di layar televisi untuk meminta rakyatnya
menentukan nasib melalui referendum.
Dengan kharisma seorang
pemimpin, Tsipras mencerca Uni Eropa dan meyakinkan rakyat bahwa dia
memiliki jawaban untuk keadaan Yunani yang kini berada di jurang
kebangkrutan.
"Saya meminta Anda, rakyat Yunani yang
berkedaulatan dan bermartabat, untuk memutuskan apakah kita harus
menerima ultimatum yang mensyaratkan penghematan yang ketat, memalukan
dan tanpa akhir, yang tak pernah memungkinkan kita untuk berdiri dengan
kaki sendiri, secara sosial dan finansial," kata Tsipras dala pidatonya
pekan lalu, dikutip dari The Independent.
Seruan Tsipras itu
seakan disambut dengan baik oleh rakyatnya, yang memilih tidak menuruti
tuntutan ketat Uni Eropa untuk dana talangan, dalam referendum yang
digelar Ahad (5/7).
Pemimpin yang membangkangTsipras
lahir di Athena, 28 Juli 1974, empat hari setelah runtuhnya junta
militer Yunani yang memerintah negara itu selama tujuh tahun. Lahir dari
keluarga berkecukupan di dekat stadion Apostolos Nikolaidis, Tsipras
muda lebih tertarik pada dunia olahraga ketimbang politik.
Namun
semuanya berubah ketika dia bergabung dengan Komunis Muda Society, dan
mengembangkan bakat berpidatonya. Dikutip dari Business Insider, sejak
SMA, Tsipras merupakan pemimpin aksi protes mahasiswa terhadap reformasi
pendidikan melalui RUU privatisasi pendidikan yang mengguncang
pemerintah konservatif Yunani awal dekade 1990-an.
Dalam usia
baru mencapai 16 tahun, wajah Tsipras sudah malang melintang di layar
televisi nasional sebagai sosok pemuda yang percaya diri menyerukan
protes. "Kami ingin memiliki hak untuk menilai diri kami sendiri apakah
kami akan melewati kelas atau tidak," kata Tsipras.
Dua dekade kemudian, Tsipras semakin aktif di dunia politik. Pada 1999,
Tsipras menjadi sekretaris cabang pemuda dari partai kiri, Synaspismos,
yang kemudian melebur bersama partai kiri radikal lainnya dan membentuk
Syriza.
Karir perpolitikan Tsipras terus menanjak ketika pada
2006, di saat baru berusia 36 tahun, dia mendapatkan 10,5 persen suara
dalam jajak pendapat bursa calon walikota Athena dari Partai Syriza,
perolehan yang besar dan tak diduga sebelumnya untuk seorang politisi
muda kala itu.
Tsipras terpilih sebagai pemimpin Syriza dua
tahun kemudian, dan mulai berkampanye untuk menjadi pemimpin Yunani
berikutnya dengan janji yang sederhana namun mengejutkan: membebaskan
Yunani dari perjanjian utang internasional bernilai miliaran euro yang
membuat negara itu meluncur ke arah kebangkrutan.
Muncul dalam
perpolitikan Yunani sebagai politisi sayap kiri, Tsipras merupakan
pemimpin yang menjadi magnet bagi rakyatnya. Kerap tampil di layar kaca
dengan jas tanpa dasi, Tsipras merepresentasikan informalitas dan
pembangkangan terhadap peraturan konservatif.
Tsipras bahkan
pernah berjanji akan mengenakan dasi jika utang Yunani dihapuskan.
Pemimpin berusia 41 tahun ini mengidolakan tokoh revolusi Argentina, Che
Guavara, terlihat dari foto Guevara yang terpampang di ruangan
kantornya.
Perdana
Menteri Yunani, Alexis Tsipras, bahkan pernah berjanji akan mengenakan
dasi jika utang Yunani dihapuskan. (Reuters/Alkis Konstantinidis)
|
Tsipras merupakan seorang atheis yang mengambil sumpah sekuler ketika
terpilih sebagai Perdana Menteri Yunani pada 26 Januari 2015,
menjadikannya pemimpin negara Eropa pertama yang datang dari partai
sayap kiri radikal. Tsipras juga tidak menikah, namun sudah hidup
bersama kekasihnya Peristera “Betty” Batziana selama lebih dari 20
tahun, dan memiliki dua putra, Phoebus and Orpheus.
Salah satu
langkah kontroversial pertamanya sebagai perdana menteri adalah
mengunjungi Monumen Perlawanan di Kaisariani untuk menghormati warga
Yunani yang dibunuh oleh Nazi dalam Perang Dunia Kedua.
Langkah
ini berbarengan dengan penerapan syarat utang yang ketat dari Jerman.
Langkah yang dinilai "membangkang" ini justru menaikkan peringkat
Tsipras di dalam negeri, namun menjadikan Tsipras "dijauhi" oleh para
pemimpin Eropa lainnya, seperti Perancis, Italia, Spanyol dan Portugal
yang juga sempat mengalami krisis.
Tsipras menilai syarat
penghematan yang diterapkan oleh peminjam Eropa terhadap Yunani, yang
telah menderita resesi selama bertahun-tahun dan tingkat pengangguran
yang mencapai 25 persen, terlalu ketat.
Dampak referendum YunaniMenurut
Tsipras, penolakan dari rakyat Yunani akan memberikan posisi tawar yang
tinggi bagi Yunani di meja perundingan, berhadapan dengan para
kreditor, yaitu Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter
Internasional, ketiganya dikenal dengan sebutan "troika."
Sejak
2010, Troika memberikan pinjaman kepada Yunani dengan syarat penaikan
pajak dan pemotongan belanja. Yunani telah dua kali berhasil selamat
dari krisis ekonomi tahun 2011, namun dengan total pinjaman mencapai 240
miliar euro dan syarat yang sangat berat, yaitu penghematan
besar-besaran, peningkatan pajak dan pemotongan tunjangan pensiun.
Penolakan
rakyat Yunani terhadap dana talangan dari Eropa, maka Yunani
diperkirakan mencetak uang sendiri, drachma, dan menjadi negara pertama
yang terpaksa keluar dari zona euro.
Dikutip dari Washington
Post, mata uang drachma yang digunakan lagi nilainya akan terpuruk,
memicu inflasi yang bisa mencapai dua digit. Barang impor seperti
makanan dan minyak kemungkinan akan dijatah, perusahaan yang meminjam
dengan euro berpotensi bangkrut dan pemerintah harus menyeimbangkan
anggaran mereka dalam semalam, super kilat.
Namun rasa sakit ini
diprediksi hanya sementara. Setelah setahun atau dua tahun berlalu,
Yunani akan memiliki mata uang yang termurah dan membuat nilai ekspornya
kompetitif serta sektor pariwisata yang lebih atraktif.
Kini,
Tsipras memiliki beban yang sangat berat untuk memimpin dan membawa
Yunani keluar dari jurang kebangkrutan, dengan jalan keluar apapun yang
akan ditetapkan dalam konferensi tingkat tinggi darurat antara para
pemimpin zona euro, pada Selasa (7/7).
Credit
CNN Indonesia