Tampilkan postingan dengan label BELANDA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BELANDA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 November 2017

Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Tenggak Racun di Sidang Den Haag


Jenderal Pembantai Muslim Bosnia Tenggak Racun di Sidang Den Haag
Komandan perang pasukan Kroasia Bosnia, Jenderal Slobodan Praljak, yang jadi terdakwa kasus kejahatan perang terhadap Muslim Bosnia, menenggak racun di persidangan internasional di Den Haag, Rabu (29/11/2017). Foto/ICTY via REUTERS TV


DEN HAAG - Komandan perang pasukan Kroasia Bosnia, Jenderal Slobodan Praljak, tewas setelah menenggak racun di persidangan yang dipimpin hakim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Den Haag, Rabu (29/11/2017). Aksi itu terjadi setelah hakim menolak banding jenderal yang dituduh sebagai penjahat perang dan penanggung jawab atas pembantaian terhadap Muslim Bosnia.

Praljak mengajukan banding atas vonis 20 tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan sebelumnya dengan tuduhan serupa.

Stasiun televisi Kroasia mengutip sumber yang dekat dengan Praljak yang mengatakan bahwa terdakwa meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag, tak lama setelah meminum racun.

Hakim banding di pengadilan kejahatan perang Yugoslavia menjatuhkan hukuman terhadap enam orang Kroasia Bosnia. Mereka dinyatakan bersalah melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama tahun 1990-an dalam putusan pengadilan terakhir sebelum ditutup bulan depan.

Setelah hakim mengonfirmasi vonis, Praljak, 72, mengayunkan gelas berisi cairan dan berkata; "Saya hanya minum racun.”  “Saya bukan penjahat perang, saya menentang keyakinan ini,” ujarnya.

Hakim ketua langsung menunda sidang dan meminta dokter, ambulans dan paramedis pergi ke ruang sidang.

”Mantan kepala markas besar Dewan Pertahanan Kroasia, Jenderal Slobodan Praljak, meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag setelah dia minum racun di ruang sidang setelah Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia mengonfirmasi hukuman 20 tahun atas kejahatan perang,” bunyi laporan stasiun televisi Kroasia. 


Credit  sindonews.com





Kamis, 05 Oktober 2017

Menhan Belanda mengundurkan diri terkait tewasnya penjaga perdamaian di Mali


Menhan Belanda mengundurkan diri terkait tewasnya penjaga perdamaian di Mali
Jeanine Hennis-Plasschaert. (indoweb.nl)



Amsterdam (CB) - Menteri Pertahanan Belanda Jeanine Hennis, Selasa, mengundurkan diri setelah laporan yang menyoroti kegagalan serius departemennya dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa- Bangsa di Mali.

Dewan Keamanan pada pekan lalu mengeluarkan temuannya tentang sebuah insiden pada 6 Juni 2016, ketika sebuah mortir menewaskan dua tentara dan melukai seorang tentara lagi. Temuan tersebut menyimpulkan bahwa kementerian telah membiarkan pengabaian standar keselamatan dan kesehatan demi mengejar tujuan strategis.

Hennis mengumumkan pengunduran dirinya di parlemen hanya beberapa hari sebelum pemerintahan sementara digantikan oleh sebuah koalisi baru di bawah Perdana Menteri Mark Rutte.

Ia mengatakan bahwa Jenderal Tom Middendorp, kepala angkatan bersenjata Belanda, juga akan mengundurkan diri sebagai tanggapan terhadap temuan keras dari Dewan Keamanan.

Belanda, yang awalnya mengerahkan satuan helikopter Apache kepada misi penjaga perdamaian di Mali, menurunkan kontribusi mereka, dengan jumlah pasukan diperkirakan akan berkurang menjadi sekitar 300 anggota pada tahun ini. 





Credit  antaranews.com